Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien
Di Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun 2019
Oleh:
Nafa Cici Nofianti
Program DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Email : Nafacicinofianti15032017@gmail.com
ABSTRACT
Bronchial asthma is a disease characterized by intermitten wheezing that arises in response to
exposure to an irritant or allergen, air pollution, weather changes, work factors, and psychological factors.
increased response of the trachea and bronchi to various stimuli with the manifestation of
the presence of extensive airway narrowing and the degree can very, either spontaneously or as a
result of treatment. This study aims to determine the factors that trigger bronchial asthma attacks in
RSUD Sekayu emergency departments in 2019.
This study used an analytical survey with a cross sectional approach, where the dependent
variable (the incidence of bronchial asthma attacks) and the independent variables (allergens, air
pollution, weather changes, work factors, psychological factors).
As for the sample size of this study as many as 61 respondents. Sampling using accidental
sampling technique. Based on the results of observations and initial interviews on 13 february 2019, in 5
people with bronchial asthma, 1 said asthma was recurring due to house dust, 2 people said that asthma
recurrence was caused by air pollution, while 2 others said asthma caused due to weather changes.
The date were analyzed by bivariat analysis using chi-square at the level of significance (α)
0,05. There is an association of allergies with the incidence of bronchial asthma attacks (ρ value
0,012), there is a relationship between air pollution and the incidence of bronchial asthma attacks (ρ
value 0,001), there is a correlation between weather changes and the incidence of bronchial asthma
attacks (ρ value 0,005), there is a correlation between work factors and the incidence of bronchial
asthma attacks (ρ value 0,028), there is a correlation between psychological factors and the incidence
of bronchial astma attacks (ρ value 0,006).
It is expected that the results of this study can provide information and knowledge about the
prevention of bronchial asthma and can also be used as a reference in the library of nursing academies in the
district of musi banyuasin, for the hospital to further improve health services especially on how to deal with
bronchial asthma, and provide health education to bronchial asthma patients in order to avoid allergens, air
pollution, weather changes, work factors and psychological factors so as to help reduce the incidence of
bronchial asthma.
References : 25 ( 2013-2018 )
Keywords : The Stimulant Factors Of Bronchial Astma Attack
ABSTRAK
Asma bronkhial adalah suatu penyakit yang ditandai dengan adanya Wheezing (mengi)
intermiten yang timbul sebagai respon akibat paparan terhadap suatu zat iritan atau alergen, polusi
udara, perubahan cuaca, faktor kerja, dan faktor psikologis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial di
Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun 2019.
Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan pendekatan cross sectional, dimana variabel
dependen (kejadian serangan asma bronkhial) dan variabel independen ( alergen, polusi udara,
perubahan cuaca, faktor kerja, faktor psikologis).
Adapun jumlah sampel penelitian ini sebanyak 61 responden. Pengambilan sampel
menggunakan teknik Accidental sampling. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara awal pada
tanggal 14 Februari 2019, pada 5 orang penderita asma bronkhial. 1 orang mengatakan penyakit
Asmanya kambuh disebabkan karena faktor debu rumah, 2 orang mengatakan bahwa asmanya kambuh
disebabkan karena polusi udara, sedangkan 2 orang lagi mengatakan terkena asma disebabkan karena
faktor perubahan cuaca.
Data dianalisis dengan analisis bivariat dengan menggunakan chi-square pada tingkat
kemaknaan (α) 0,05. Ada hubungan alergen dengan kejadian serangan asma bronkhial (ρ value 0,012),
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 1
Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
ada hubungan polusi udara dengan kejadian serangan asma bronkhial (ρ value 0,001), ada hubungan
perubahan cuaca dengan kejadian serangan asma bronkhial (ρ value 0,005), ada hubungan faktor kerja
dengan kejadian serangan asma bronkhial (ρ value 0,028), ada hubungan faktor psikologis dengan
kejadian serangan asma bronkhial (ρ value 0,006).
Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan mengenai pencegahan
asma bronkhial dan juga bisa digunakan sebagai referensi di perpustakaan Akademi Keperawatan Pemerintah
Kabupaten Musi Banyuasin, bagi pihak rumah sakit untuk lebih meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
tentang cara penanganan asma bronkhial, dan memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien asma
bronkhial supaya menghindari alergen, polusi udara, perubahan cuaca, faktor kerja dan faktor psikologis
sehingga dapat membantu menekan angka kejadian asma bronkhial.
Daftar Pustaka : 25 (2013-2018).
Kata Kunci : faktor pencetus serangan asma bronkhial
PENDAHULUAN mengalami kenaikan menjadi 18.159 jiwa. (Dinas
Asma adalah suatu penyakit yang ditandai Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, 2016).
dengan adanya Wheezing (mengi) intermiten yang Berdasarkan data Dinas Kesehatan
timbul sebagai respon akibat paparan terhadap Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin penderita
suatu zat iritan atau alergen dan asma bronkhial asma bronkhial di Musi Banyuasin Tahun 2017
merupakan penyakit tidak menular. (Margaret, sebanyak 6.044 jiwa dan pada tahun 2018
2013). mengalami penurunan menjadi 4.819 jiwa.
Penyebab asma bronkhial sangat beragam Kejadian tertinggi terjadi di puskesmas Bayung
dan tergantung dari kondisinya masing-masing Lencir dari sebanyak 28 Puskesmas di Musi
seperti : rokok, asap, debu, bulu binatang, udara Banyuasin. (Dinas Kesehatan Pemerintah
panas ataupun dingin tidak secara langsung Kabupaten Musi Banyuasin, 2018).
mendorong terjadinya rangsangan pada paru-paru Menurut data yang didapatkan di RSUD
penderita asma. Akibatnya, terjadi penyempitan Sekayu, jumlah pasien asma bronkhial yang
saluran pernafasan. (Wulandari, 2013). berobat ke Instalasi Gawat Darurat bertambah
Pada penelitian Herdi pada tahun 2011, tiap tahunnya, pada 2016 berjumlah 199 orang.
yang telah dilakukan di poliklnik paru dan Pada tahun 2017 berjumlah 211 orang
bangsal paru RSU dr. Soedarso pontianak tahun sedangkan pada tahun 2018 mengalami
2011 tentang gambaran faktor pencetus serangan penurunan berjumlah 161 orang. (Rekam Medik
asma pada pasien asma sebagai berikut: Faktor RSUD Sekayu, 2018).
pencetus serangan asma berupa latihan fisik Berdasarkan hasil observasi dan
(exercise) adalah sebesar 66,7 %. Faktor wawancara awal pada tanggal 14 Februari 2019,
pencetus serangan asma berupa debu adalah pada 5 orang penderita asma bronkhial. 1 orang
sebesar 62,5 %. Faktor pencetus serangan asma mengatakan penyakit Asmanya kambuh
berupa asap rokok adalah sebesar 52,0 %. Faktor disebabkan karena faktor debu rumah dan
pencetus serangan asma berupa perubahan cuaca makanan (alergen), 2 orang mengatakan bahwa
adalah sebesar 48,9 %. Faktor pencetus serangan asmanya kambuh disebabkan karena polusi
asma berupa perubahan emosi adalah 30,2 %. udara, sedangkan 2 orang lagi mengatakan
Faktor pencetus serangan asma berupa jenis terkena asma disebabkan karena faktor
makanan adalah sebesar 17,7 %, yaitu ikan laut perubahan cuaca.
(13,5 %), kacang (8,3 %), telur (5,2 %), dan susu Berdasarkan latar belakang diatas maka
sapi (2,1 %). (Herdi, 2011). peneliti merasa tertarik untuk mengambil judul
Prevalensi asma bronkhial di Indonesia “Faktor-Faktor Pencetus Serangan Asma
sebesar 4,5 % per mil. Prevalensi asma tertinggi Bronkhial di Instalasi Gawat Darurat RSUD
terdapat di Sulawesi Tengah 7,8 %, di ikuti Nusa Sekayu Tahun 2019”.
Tenggara Timur 7,3 %, di Yogyakarta 6,9 %,
dan Sulawesi Selatan 6,7 %. Sedangkan untuk METODE PENELITIAN
di Sumatera Selatan prevelensinya sebesar 2,5 %. Penelitian ini merupakan jenis
(Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan penelitian kuantitatif yang menggunakan
Kementerian Kesehatan RI, 2017 ). metode analitik dengan rancangan cross
Berdasarkan data Dinas Kesehatan sectional. Penelitian ini dilaksanakan selama
Propinsi Sumatera Selatan penderita asma satu bulan yaitu dari bulan juni sampai bulain
bronkhial di Sumatera Selatan Tahun 2015 juli 2019. Rancangan waktu penelitian mulai
sebanyak 14.648 jiwa dan pada tahun 2016 dari penyusunan proposal sampai dengan
penyusunan laporan karya tulis ilmiah.
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 2
Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara Tabel 3 Distribusi frekuensi Perubahan cuaca
awal pada tanggal 14 Februari 2019, pada dengan Kejadian serangan asma bronkhial di
5 orang penderita asma bronkhial. 1 orang Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun
mengatakan penyakit Asmanya kambuh 2019
disebabkan karena faktor debu rumah dan Perubahan Presentase
No Frekuensi
makanan (alergen), 2 orang mengatakan Cuaca (%)
bahwa asmanya kambuh disebabkan karena 1 Alergi 37 60,7 %
polusi udara, sedangkan 2 orang lagi 2 Tidak Alergi 24 39,3 %
mengatakan terkena asma disebabkan karena Total 61 100%
faktor perubahan cuaca. Sebagian besar responden yang mengalami
Berdasarkan latar belakang diatas asma bronkhial dari 61 responden yang diteliti
maka peneliti merasa tertarik untuk terdapat 37 responden (60,7 %) yang alergi
mengambil judul “Faktor-Faktor Pencetus perubahan cuaca, sedangkan 24 responden (39,3
Serangan Asma Bronkhial di Instalasi %) yang tidak alergi perubahan cuaca.
Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun
2019”.
Instrumen yang digunakan dalam Tabel 4 Distribusi frekuensi Faktor Kerja
penggunaan data dikumpulkan dengan cara dengan Kejadian serangan asma bronkhial di
menyebarkan kuesioner kepada responden. Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun
2019
HASIL PENELITIAN Presentase
No Faktor Kerja Frekuensi
1. ANALISA UNIVARIAT (%)
Faktor Alergen, Polusi Udara, Perubahan 1 Alergi 41 67,2 %
Cuaca, Faktor Kerja, dan Faktor Psikologi 2 Tidak Alergi 20 32,8 %
Total 61 100%
Tabel 1 Distribusi frekuensi Alergen dengan Sebagian besar responden yang mengalami
Kejadian serangan asma bronkhial di Instalasi asma bronkhial dari 61 responden yang diteliti
Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun 2019 terdapat 41 responden (67,2 %) yang alergi
Presentase faktor kerja, sedangkan 20 responden (32,8 %)
No Alergen Frekuensi
(%) yang tidak alergi faktor kerja.
1 Alergi 38 62,3 %
2 Tidak Alergi 23 37,7 %
Total 61 100% Tabel 5 Distribusi frekuensi Faktor Kerja
Sebagian besar responden yang dengan Kejadian serangan asma bronkhial di
mengalami asma bronkhial dari 61 responden Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun
yang diteliti terdapat 38 responden (62,3 %) 2019
yang alergi alergen, sedangkan 23 responden Faktor Presentase
No Frekuensi
(37,7 %) yang tidak alergi alergen. Psikologis (%)
1 Alergi 39 63,9 %
2 Tidak Alergi 22 36,1 %
Tabel 2 Distribusi frekuensi Polusi Udara Total 61 100%
dengan Kejadian serangan asma bronkhial di Sebagian besar responden yang mengalami
Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun asma bronkhial dari 61 responden yang diteliti
2019 terdapat 39 responden (63,9 %) yang alergi
Presentase faktor psikologis, sedangkan 22 responden (36,1
No Polusi Udara Frekuensi
(%) %) yang tidak alergi faktor psikologis.
1 Alergi 37 60,7 %
2 Tidak Alergi 24 39,3 %
Total 61 100% Tabel 6 Frekuensi Kejadian Serangan Asma
Sebagian besar responden yang Bronkhial di Instalasi Gawat Darurat RSUD
mengalami asma bronkhial dari 61 responden Sekayu Tahun 2019
yang diteliti terdapat 37 responden (60,7 %) Kejadian
yang alergi polusi udara, sedangkan 24 serangan
No. Frekuensi Presentase
responden (39,3 %) yang tidak alergi polusi asma
udara. bronkhial
1. Ya 35 57,4
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 3
Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
2. Tidak 26 42,6 bronkhial di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Total 61 100,0 Kejadian Asma
Faktor Bronkhial Jumlah P
Sebagian besar responden yang mengalami Polusi Valu
asma bronkhial dari 61 responden yang diteliti Udara Ya Tidak e
terdapat 35 responden (57,4 %) yang terpapar Tidak
langsung, sedangkan 26 responden (42,6 %)
yang terpapar secara tidak langsung. N % N % N %
%
2. ANALISA BIVARIAT Alergi 28 45,9 9 14,8 37 60,7
1. Hubungan Alergen dengan Kejadian Tidak 7 11,5 17 27,9 24 39,3 0,001
serangan asma bronkhial Alergi
Tabel 7 Hubungan Alergen dengan Kejadian
serangan asma bronkhial di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun 2019 Jumlah 35 57,4 26 42,6 61 100,0
Kejadian Asma bahwa 61 responden yang diteliti terdapat
Faktor Bronkhial Jumlah P 37 responden (60,7 %) yang alergi polusi udara,
Alergen Valu dan 24 responden (39,3 %) yang tidak alergi
Ya Tidak e polusi udara. Dari 28 responden (45,9 %) yang
Tidak alergi langsung polusi udara, 9 reponden (14,8
%) yang alergi polusi tidak langsung, sedangkan
N % N % N % 7 responden (11,5 %) yang tidak alergi polusi
% udara langsung, 17 responden (27,9 %) yang
tidak alergi polusi udara tidak langsung.
Alergi 27 44,3 11 18,0 38 62,3 didapat hasil uji Chi-Square dengan ρ
value = 0,001 lebih kecil dari α = 0,05
menunjukkan ada hubungan yang signifikan
Tidak 8 13,1 15 24,6 23 37,7 0,012 antara polusi udara dengan kejadian serangan
Alergi asma bronkhial di IGD RSUD Sekayu.
3. Hubungan Perubahan cuaca dengan
Jumlah 35 57,4 26 42,6 61 100,0 Kejadian asma bronkhial
Tabel 9 Hubungan Perubahan cuaca
bahwa 61 responden yang diteliti terdapat dengan kejadian asma bronkhial di
38 responden (62,3 %) yang alergi alergen , dan Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu
23 responden (37,7 %) yang tidak alergi Tahun 2019
alergen. Dari 27 responden (44,3 %) yang alergi Kejadian Asma
alergen langsung, 11 reponden (18,0 %) yang Faktor Bronkhial Jumlah P
alergi alergen tidak langsung, sedangkan 8 Perubaha Valu
responden (13,1 %) yang tidak alergi alergen n Cuaca Ya Tidak e
langsung, 15 responden (24,6 %) yang tidak Tidak
alergi alergen tidak langsung.
didapat hasil uji Chi-Square dengan ρ N % N % N %
value = 0,012 lebih kecil dari α = 0,05 %
menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara alergen dengan kejadian serangan asma Alergi 27 44,3 10 16,4 37 60,7
bronkhial di IGD RSUD Sekayu.
Tidak 8 13,1 16 26,2 24 39,3 0,005
2. Hubungan antara faktor pencetus polusi Alergi
udara dengan Kejadian serangan asma
bronkhial
Jumlah 35 57,4 26 42,6 61100,0
Tabel 8 Hubungan antara faktor pencetus
polusi udara dengan Kejadian serangan asma bahwa 61 responden yang diteliti terdapat
37 responden (60,7 %) yang alergi perubahan
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 4
Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
cuaca, dan 24 responden (39,3 %) yang tidak Kejadian Asma
alergi perubahan cuaca. Dari 27 responden (44,3 Faktor Bronkhial Jumlah P
%) yang alergi perubahan cuaca langsung, 10 Psikologi Valu
reponden (16,4 %) yang alergi perubahan cuaca Ya Tidak e
tidak langsung, sedangkan 8 responden (13,1 %) Tidak
yang tidak alergi perubahan cuaca langsung, 16
responden (26,2 %) yang tidak alergi perubahan N % N % N %
cuaca tidak langsung. %
didapat hasil uji Chi-Square dengan ρ
value = 0,005 lebih kecil dari α = 0,05 Alergi 28 45,9 11 18,0 39 63,9
menunjukkan ada hubungan yang signifikan
antara perubahan cuaca dengan kejadian Tidak 7 11,5 15 24,6 20 32,8 0,006
serangan asma bronkhial di IGD RSUD Sekayu. Alergi
4. Hubungan Faktor kerja dengan Kejadian
Jumlah 35 57,4 26 42,6 61100,0
asma bronkhial
Tabel 10 Hubungan Faktor kerja dengan bahwa 61 responden yang diteliti
kejadian asma bronkhial di Instalasi terdapat 39 responden (63,9 %) yang alergi
Gawat Darurat RSUD Sekayu Tahun 2019 faktor psikologis, dan 22 responden (36,1 %)
Kejadian Asma yang tidak alergi faktor psikologis. Dari 28
Faktor Bronkhial Jumlah P responden (45,9 %) yang alergi faktor
Kerja Valu psikologis langsung, 11 reponden (18,0 %)
Ya Tidak e yang alergi faktor psikologis tidak langsung,
Tidak sedangkan 7 responden (11,5 %) yang tidak
alergi faktor psikologis langsung, 15
N % N % N %
responden (24,6 %) yang tidak alergi faktor
%
psikologis tidak langsung.
didapat hasil uji Chi-Square dengan
Alergi 28 45,9 13 21,3 41 67,2
ρ value = 0,006 lebih kecil dari α = 0,05
Tidak 7 11,5 13 21,3 20 32,8 0,028 menunjukkan ada hubungan yang signifikan
Alergi antara faktor psikologis dengan kejadian
serangan asma bronkhial di IGD RSUD
Sekayu.
Jumlah 35 57,4 26 42,6 61100,0
bahwa 61 responden yang diteliti terdapat PEMBAHASAN
41 responden (67,2 %) yang alergi faktor kerja, 1 Hubungan Alergen dengan kejadian
dan 20 responden (32,8 %) yang tidak alergi serangan asma bronkhial
faktor kerja. Dari 28 responden (45,9 %) yang Dari hasil analisis univariat penelitian
alergi faktor kerja langsung, 13 reponden (21,3 ini menunjukkan bahwa 38 responden (62,3
%) yang alergi faktor kerja tidak langsung, %) yang alergi alergen, sedangkan 23
sedangkan 7 responden (11,5 %) yang tidak responden (37,7 %) yang tidak alergi alergen.
alergi faktor kerja langsung, 13 responden (21,3 Dari hasil analisis bivariat, didapat hasil
%) yang tidak alergi faktor kerja tidak langsung. uji Chi-Square dengan ρ value = 0,012 lebih
didapat hasil uji Chi-Square dengan ρ kecil dari α = 0,05 menunjukkan ada
value = 0,028 lebih kecil dari α = 0,05 hubungan yang signifikan antara alergen
menunjukkan ada hubungan yang signifikan dengan kejadian serangan asma bronkhial di
antara faktor kerja dengan kejadian serangan IGD RSUD Sekayu.
asma bronkhial di IGD RSUD Sekayu. Menurut pendapat peneliti, hasil dari
penelitian yang dilakukan di IGD RSUD
5. Hubungan Faktor psikologis dengan Sekayu, didapatkan bahwa alergen yang
Kejadian asma bronkhial alergi langsung mempengaruhi kejadian
Tabel 11 Hubungan Faktor psikologis serangan asma bronkhial karena alergen akan
dengan kejadian asma bronkhial di terhirup dan masuk kedalam pernafasan
Instalasi Gawat Darurat RSUD Sekayu sehingga memicu kejadian serangan asma
Tahun 2019. bronkhial.
Menurut pendapat peneliti, hasil dari
penelitian yang dilakukan di IGD RSUD
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 5
Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
Sekayu, didapatkan bahwa polusi udara dapat Dari hasil analisis univariat penelitian
mempengaruhi kejadian serangan asma ini menunjukkan bahwa 39 responden (63,9
bronkhial karena polusi udara berhubungan %) yang alergi faktor psikologis, dan 22
dengan penurunan fungsi paru sehingga responden (36,1 %) yang tidak alergi faktor
menyebabkan kejadian serangan asma psikologis.
bronkhial Dari hasil analisis bivariat, didapat
3 Hubungan perubahan cuaca dengan hasil uji Chi-Square dengan ρ value = 0,006
kejadian serangan asma bronkhial lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan ada
Dari hasil analisis univariat penelitian hubungan yang signifikan antara faktor
ini menunjukkan bahwa terdapat 37 psikologis dengan kejadian serangan asma
responden (60,7 %) yang alergi perubahan bronkhial di IGD RSUD Sekayu.
cuaca, dan 24 responden (39,3 %) yang Menurut pendapat peneliti, hasil dari
tidak alergi perubahan cuaca. penelitian yang dilakukan di IGD RSUD
Dari hasil analisis bivariat, didapat hasil Sekayu, didapatkan bahwa stress emosional
uji Chi-Square dengan ρ value = 0,005 lebih paling sering dialami pasien bisa
kecil dari α = 0,05 menunjukkan ada disebabkan masalah-masalah yang tidak
hubungan yang signifikan antara perubahan terduga atau masalah-masalah ekonomi dan
cuaca dengan kejadian serangan asma sosial. Faktor tersebut dapat menjadi
bronkhial di IGD RSUD Sekayu. pemicu terjadinya stress psikologis, baik itu
Menurut pendapat peneliti, hasil dari marah, sedih, depresi, panik, cemas atau
penelitian yang dilakukan di IGD RSUD tertawa berlebihan.
Sekayu, didapatkan bahwa perubahan cuaca
mempengaruhi kondisi pasien asma SIMPULAN
bronkhial apalagi ketika dalam kondisi 1. Ada hubungan yang bermakna antara alergen
cuaca yang tiba-tiba berubah, tidak hanya dengan kejadian asma bronkhial dengan ρ
cuaca tapi suhu ruangan yang terlalu dingin value 0,012 lebih kecil dari ɑ = 0,05.
atau terlalu panas juga dapat menyebabkan 2. Ada hubungan yang bermakna antara polusi
timbulnya kejadian asma bronkhial pada udara dengan kejadian asma bronkhial
sebagian pasien. dengan ρ value 0,001 lebih kecil dari ɑ =
4. Hubungan faktor kerja dengan kejadian 0,05.
serangan asma bronkhial 3. Ada hubungan yang bermakna antara
Dari hasil analisis univariat penelitian perubahan cuaca dengan kejadian asma
ini menunjukkan bahwa 41 responden (67,2 bronkhial dengan ρ value 0,005 lebih kecil
%) yang alergi faktor kerja, dan 20 4. Ada hubungan yang bermakna antara faktor
responden (32,8 %) yang tidak alergi faktor kerja dengan kejadian asma bronkhial
kerja. dengan ρ value 0,028 lebih kecil dari ɑ =
Dari hasil analisis bivariat, didapat 0,05
hasil uji Chi-Square dengan ρ value = 0,028 5. Ada hubungan yang bermakna antara faktor
lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan ada psikologis dengan kejadian asma bronkhial
hubungan yang signifikan antara faktor dengan ρ value 0,006 lebih kecil dari ɑ =
kerja dengan kejadian serangan asma 0,05.
bronkhial di IGD RSUD Sekayu.
Menurut pendapat peneliti, hasil dari SARAN
penelitian yang dilakukan di IGD RSUD 1. Bagi Institusi Pendidikan
Sekayu, didapatkan bahwa faktor kerja bisa
saja menjadi pencetus kejadiaan asma Diharapkan hasil penelitian ini dapat
bronkhial untuk tempat kerja yang padat memberikan informasi dan pengetahuan
dan berdebu. Namun untuk daerah MUBA mengenai pencegahan asma bronkhial dan
sebagian besar masyarakat kebanyakan juga bisa digunakan sebagai referensi di
bekerja sebagai petani dan pekebun, tetapi perpustakaan Akademi Keperawatan
ada juga sebagian masyarakat yang bekerja Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin.
di pabrik atau tempat yang berdebu namun 2. Bagi RSUD Sekayu
belum menjadi pasien asma bronkhial
hanya perlu diberikan Penkes agar tidak Diharapkan bagi pihak rumah sakit untuk
beresiko mengalami asma. lebih meningkatkan pelayanan kesehatan
khususnya tentang cara penanganan asma
bronkhial, dan memberikan pendidikan
5 Hubungan faktor psikologis dengan kesehatan kepada pasien asma bronkhial
kejadian serangan asma bronkhial supaya menghindari alergen (debu, parfum),
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 6
Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
polusi udara (asap rokok, asap kendaraan, Lewis, S. L., Heitkemper, M. M., Dirksen, S. R.,
asap pabrik), perubahan cuaca (udara panas, O’brien, P. G. & Bucher, L., 2009. Medical
udara dingin), faktor kerja dan faktor Surgical Nursing: Assesment and
psikologis sehingga dapat membantu Management Of Clinical Problems. Seven
menekan angka kejadian asma bronkhial. Edition. Volume 2. Mosby Elsevier. Online
3. Bagi Peneliti Selanjutnya (http://www.google.co m/≠q=faktor-faktor
+pemicu+asma+pdf diakses 19 Februari
Diharapkan pada peneliti selanjutnya 2019). Hal 18.
dapat melanjutkan penelitian ini dengan
metode penelitian yang berbeda, variabel yang Margaret, C. V., Asma Panduan Penatalaksanaan
berbeda, jumlah populasi dan sampel yang Klinis. 2013. Jakarta: EGC
lebih banyak sehingga diperoleh hasil yang Muttaqin, Arif. 2014. Buku Ajar Asuhan
lebih baik. Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Pernafasan. Jakarta : Selemba
DAFTAR PUSTAKA Medika. Hal 172-178.
Notoadmojo, S, 2018, Metodologi Penelitian
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta.
Kementrian Kesehatan RI. (2015). Rangganis, I. 2011. Diagnosis dan Tatalaksana
Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar asma Bronkhial. Majalah Kedokteran
( RISKESDES) indonesia-Tahun 2015. Universitas Indonesia/RSCM. Online :
Jakarta: Departemen Kesehatan (hhtp://www.google.com/≠q=faktor-
R.I.Online: faktor+pemicu+asma+pdf) diakses 16
(http://www.google.com/q=populasi+pen april 2019) hal 17, 19,
yakit+asma+provinsi diakses 16 RSUD Sekayu Kabupaten Musi banyuasin, 2016.
Februari 2019 hal 85). Rekam Medik Rumah Sakit Umum
Clark, Margaret Varnell. 2013. Asma Panduan Daerah Sekayu.
Klinis. Jakarta: EGC. RSUD Sekayu Kabupaten Musi banyuasin, 2017.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Rekam Medik Rumah Sakit Umum
(2015). Sistem Kesehatan Nasional. Daerah Sekayu.
Jakarta. RSUD Sekayu Kabupaten Musi banyuasin, 2018.
Dinas kesehatan kabupaten Musi Banyuasin Rekam Medik Rumah Sakit Umum
Sekayu, 2017. Penyakit Tidak Menular Daerah Sekayu.
Asma Bronkhial. Sundaru, H. 2011. Asma: Apa dan Bagaimana
Dinas kesehatan kabupaten Musi Banyuasin Pengobatannya. Edisi VI. Jakarta :
Sekayu, 2018. Penyakit Tidak Menular Gaya Baru. Hal 17
Asma Bronkhial. Syamsudin, 2013. Buku Ajar Farmakoterapi
Dinkes Kota Palembang. 2016. Profil Kesehatan Gangguan Saluran Pernafasan. Jakarta:
Kota Palembang. Selemba Medika.
http://dinkes.palembang.go.id/ World Health Organization dan Pahlinya. 2015.
Dinkes Kota Palembang. 2015. Profil Kesehatan http://infoahlisehat. Blogspot.
Kota Palembang. Com/2015/09/pengertian-sehat-menurut-
http://dinkes.palembang.go.id/ who-dan-para-ahli-lainnya.html?m=diakses
tanggal 16 februari 2019.
Global Initiative For asthma (GINA). 2015. Yuliati, Dwi & Djajalaksan Susanthy. 2015.
Global Strategy for asthma Penatalaksanaan Asma Bronkhial.
Management and Prevention. Cape Town, Malang: UB. Press.
South Africa : University of Cafe Town Wijaya, I., 2014. Buku Pintar Atasi Asma.
Lung Institute. Online : Yogyakarta: Pinang Merah.
(http://www.ginasthma.org/local/uploads/file Wijaya, I., 2015. Buku Pintar Atasi Asma.
s/GINA_Report_March13.pdf diakses 19 Yogyakarta: Pinang Merah.
Februari 2019. Hal 17). Wulandari, 2013, Asma Bronkhial, Jakarta: Rineka
Herdi, 2011. Gambaran Faktor Pencetus Cipta.
Serangan Asma Pada Pasien Asma Di
Poliklinik Paru dan Bangsal Paru RSU
Dr. Soedarso Pontianak. Online
(http://www.google.com≠q=faktor-
faktor+pemicu+asma=pdf) diakses 04 April
2019). Hal 3 dan 74
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 7
Jurnal Keperawatan Akper Pemkab Muba
Faktor-faktor Pencetus Serangan Asma Bronkhial Pada Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Sekayu Tahun 2019
Nafa Cici Nofianti 8