0% found this document useful (0 votes)
235 views10 pages

Jurnal Congklak

1) This study aimed to determine the effect of playing congklak on short-term memory in elderly people living in a long-term care facility in Cilacap, Indonesia. 2) A quasi-experimental study was conducted with 28 elderly participants divided into an intervention group that played congklak and a control group that did not. Short-term memory was measured before and after using digit span tests. 3) The results found a significant difference in pre-and post-test scores in the intervention group but not in the control group. The score increase was also significantly higher in the intervention group compared to the control group, indicating that playing congklak improved short-term memory.

Uploaded by

Wahyu Hermawan W
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
235 views10 pages

Jurnal Congklak

1) This study aimed to determine the effect of playing congklak on short-term memory in elderly people living in a long-term care facility in Cilacap, Indonesia. 2) A quasi-experimental study was conducted with 28 elderly participants divided into an intervention group that played congklak and a control group that did not. Short-term memory was measured before and after using digit span tests. 3) The results found a significant difference in pre-and post-test scores in the intervention group but not in the control group. The score increase was also significantly higher in the intervention group compared to the control group, indicating that playing congklak improved short-term memory.

Uploaded by

Wahyu Hermawan W
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

Pengaruh Bermain Congklak terhadap Memori Jangka Pendek Lansia di Panti Pelayanan
Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap

Putri Septiana1 Wahyu Ekowati2 Rahmi Setiyani3


1
School of Nursing, Health Sciences Faculty, University of Jenderal Soedirman
Purwokerto
2
Departement of Mental Health Nursing, Health Sciences Faculty, University of
Jenderal Soedirman Purwokerto
3
Departement of Community Health Nursing, Health Sciences Faculty, University of
Jenderal Soedirman Purwokerto

ABSTRACT

Background: Elderly often have problems related to cognitive function, especially short-
term memory. Short-term memory disorders can make the elderly become temperamental
and face difficulties in social interaction. There are various ways to increase cognitive
function.
Obhective: This study aimed to determine effect of playing congklak on short-term
memory of elderly living in Dewanata Long Term Care Facility.
Methods: This is a quasi experiment research with non-equivalen group design. Total
sample was 28 people which divided into 2 group, control and intervention group. Short-
term memory is measured by the digit span forward and backward, and the data were
analyzed with the Wilcoxon test and Mann-Whitney test.
Results: Majority of respondents were female and age 70 years old on average. There
was a significant difference in pre and post test score in intervention group (p = 0.002),
but it wasn’t found in control group (p = 0,739). Score difference in intervention group
was significantly higher compared to those in control group (p = 0,001).
Conclusion: Playing congklak can improve short-term memory of the elderly.

Keywords: Congklak, elderly, short-term memory.

jiwa (7,6% dari total penduduk). Pada


PENDAHULUAN
tahun 2014, jumlah penduduk lanjut usia
Populasi lanjut usia diperkirakan di Indonesia menjadi 18,781 juta jiwa
akan semakin meningkat setiap dan diperkirakan pada tahun 2025,
tahunnya. Populasi lanjut usia adalah jumlahnya akan mencapai 36 juta jiwa
populasi yang berumur 60 tahun atau (Depkes, 2015).
lebih. Indonesia termasuk dalam lima Proses penuaan merupakan suatu
besar negara dengan jumlah lanjut usia proses yang alami ditandai dengan
terbanyak di dunia. Berdasarkan sensus adanya penurunan atau perubahan
penduduk pada tahun 2010, jumlah kondisi fisik, psikologis maupun sosial.
lanjut usia di Indonesia yaitu 18,1 juta Terkait dengan perubahan fisik, proses

1
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

menua pada lansia akan menyebabkan diterima. Kemampuan mengingat


banyak perubahan pada sistem kejadian masa lalu lebih baik
neurologi, organ otak pada lanjut usia dibandingkan kemampuan mengingat
akan mengalami perubahan fungsi. Salah kejadian yang baru saja terjadi (Sudoyo,
satunya adalah perubahan pada fungsi 2010). Lansia yang tidak mampu
kognitif. Secara kognitif lansia menyimpan informasi baru dapat
mengalami beberapa perubahan gradual menyebabkan lebih banyak frustasi dan
khususnya dalam kemampuan memori lebih sedikit toleransi untuk aktivitas
(Watson, 2003). Age-Associated sehari-hari (Stanley, 2006).
Memory Impairment (AAMI) Terdapat berbagai cara untuk
merupakan istilah yang digunakan untuk meningkatkan fungsi kognitif pada
menggambarkan kondisi defisiensi lansia baik melalui metode farmakologi
dalam proses mengingat yang terjadi ataupun non farmakologi. Brum et al
seiring penuaan. AAMI tidak seperti (2009) menyatakan bahwa dibanding
penyakit demensia, tidak terjadi secara intervensi farmakologi, penggunaan
progresif atau bukanlah suatu intervensi non farmakologi lebih
ketidakmampuan. AAMI merupakan berperan penting pada usia dewasa tua.
gangguan memori ringan yang masih Intervensi yang dilakukan dapat berupa
normal terjadi pada usia lanjut (Maas et latihan atau permainan yang melatih
al., 2011). konsentrasi atau atensi, orientasi
Lansia sering mengalami masalah (tempat, waktu, dan situasi) dan memori.
yang berkaitan dengan memori, terutama Salah satu permainan yang dapat
memori jangka pendek. Memori jangka menstimulasi fungsi kognitif adalah
pendek ialah kemampuan seseorang permainan congklak. Akhida (2014)
untuk mengingat kembali hal atau menyatakan bahwa ada pengaruh positif
informasi yang diberitahukan beberapa penggunaan metode permainan
detik sebelumnya (Wade & Travis, tradisional congklak terhadap
2007). Lansia terkadang sulit untuk perkembangan kognitif khususnya pada
mengingat peristiwa yang baru saja kemampuan berhitung anak usia dini di
terjadi secara cepat, misalnya mengingat TK Aisyiyah Beruk 1 Karanganyar
nama orang yang baru saja dikenal, dan Kelompok B Tahun Pelajaran
mengulang informasi yang baru saja 2013/2014. Permainan congklak juga

2
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

merupakan permainan yang bersifat jangka pendek lansia di Panti Pelayanan


klasik dan mudah untuk dimainkan. Sosial Lanjut Usia Dewanata Cilacap.
Selain itu, lansia juga akan
METODE PENELITIAN
menggunakan kemampuan kognitifnya
untuk berhitung dan menganalisa biji Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan quasi
congklak mana yang akan dimainkan.
experiment dengan rancangan non-
Berkaitan dengan kemampuan kognitif,
equivalen group design. Desain
memori jangka pendek merupakan salah
penelitian ini tanpa randomisasi dan
satu bagian dari kemampuan kognitif
dibagi menjadi dua kelompok yaitu
lansia.
kelompok intervensi yang melakukan
Penelitian lain yang berkaitan
permainan congklak dan kelompok
dengan terapi bermain congklak dan
kontrol yang tidak melakukan permainan
memori jangka pendek yaitu pemberian
congklak. Penelitian dilakukan di Panti
terapi humor terhadap memori jangka
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata
pendek lansia di Unit Rehabilitasi Sosial
Cilacap pada Juni 2016-Juni 2017.
Dewanata Cilacap. Hasil penelitian
Populasi penelitian ini adalah
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang
lansia di Panti Pelayanan Sosial Lanjut
signifikan terapi humor terhadap memori
Usia Dewanata Cilacap dengan jumlah
jangka pendek lansia (Asih, 2013).
90 jiwa. Pengambilan sampel pada
Peneliti memilih lokasi di Panti
penelitian ini dilaksanakan dengan
Pelayanan Sosial Lanjut Usia Dewanata
metode purposive sampling. Jumlah
Cilacap karena panti tersebut merupakan
sampel minimal yang akan diteliti
panti rehabilitasi, sehingga kegiatan
berdasarkan rumus sampel analitik
lansia cenderung aktif dan diharapkan
numerik berpasangan yaitu sebesar 14
dapat kooperatif. Selain itu hasil studi
orang untuk masing-masing kelompok.
pendahuluan menunjukan banyak terjadi
Proses Pengumpulan Data
penurunan memori jangka pendek yang
berdampak pada hubungan sosial yang Proses pengambilan data diawali
kurang baik. Tujuan dalam penelitian ini dengan peneliti mendatangi wisma-

adalah untuk mengetahui pengaruh wisma untuk mencari responden.


bermain congklak terhadap memori Kemudian peneliti memberi penjelasan
mengenai penelitian kepada lansia dan

3
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

melakukan informed consent. Lansia mendapat terapi bermain congklak.


dilakukan skrining dengan Analisis bivariat untuk mengetahui
menggunakan digit span oleh peneliti pengaruh dari permainan congklak
dan asisten, hasil skrining tersebut terhadap memori jangka pendek
dijadikan sebagai skor pretest, digunakan uji Wilcoxon. Analisis untuk
dilanjutkan melakukan permainan membandingkan pengaruh bermain
congklak selama 2 siklus permainan congklak terhadap memori jangka
setiap hari selama 2 hari, permainan pendek lansia antara kelompok
congklak dilakukan dengan sesama intervensi dengan kelompok kontrol
teman lansia, kemudian dilakukan post digunakan uji Mann-Whitney.
test untuk mengukur ada tidaknya
HASIL
perubahan fungsi kognitif (memori
jangka pendek). Pada hari ke-2 terdapat Berikut merupakan hasil analisis

4 responden drop out, yaitu masing- karakteristik responden yang terdiri dari

masing 2 responden dari kelompok usia, jenis kelamin, gambaran skor

intervensi dan kelompok kontrol. memori jangka pendek (pretest & post

Sehingga total responden sebesar 28 test) pada kelompok intervensi dan

lansia, masing-masing kelompok terdiri kontrol serta hasil uji Wilcoxon dan uji

dari 14 lansia. Mann-Whitney.

Penelitian ini menggunakan


PEMBAHASAN
penilaian skor digit span subtes digit
Hasil penelitian ini menunjukan
forward dan digit backward untuk
rerata umur pada kelompok intervensi
mengukur kemampuan memori jangka
adalah 71 tahun, dan pada kelompok
pendek sebelum dan sesudah intervensi.
kontrol adalah 69 tahun. Hal ini sesuai
Digit Span merupakan bagian dari tes
dengan fakta bahwa usia harapan hidup
Wechsler Adult Intelligence Scale
lansia di Indonesia mencapai usia 70,6
(WAIS) dengan nilai reliabilitas 0,93.
tahun (Kemenkes RI, 2016). Semakin
Analisis Data
meningkatnya usia harapan hidup lansia,
Analisis univariat dilakukan untuk
maka resiko terjadinya gangguan fungsi
mengetahui karakteristik responden
kognitif juga meningkat. Penurunan
(usia dan jenis kelamin), mengetahui
fungsi kognitif terjadi pada hampir
skor digit span sebelum dan sesudah
semua lansia dan prevalensinya

4
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

meningkat seiring bertambahnya usia Unit-unit sel dasar menghilang dan


(Desmita, 2010). beberapa sel otak mulai mati dan tidak
Tabel 1. Karakteristik responden berdasarkan usia dan jenis kelamin (n=28).
Karakteristik Kontrol Intervensi p value
Usia, mean (SD) 69 (7,555) 71 (6,183) 0,568
Jenis kelamin, n (%)
Laki-laki 6 (21,42%) 3 (10,71%) 0,210
Perempuan 8 (28,57%) 11 (39,28%)

Tabel 2. Gambaran skor memori jangka pendek lansia (n=28)


Skor memori Kelompok Intervensi Kelompok Kontrol p value
jangka pendek Median (Min- Rerata±SD Median Rerata±SD
Max) (Min-Max)
pretest 1(0-5) 1,43±1,742 1(0-4) 1,50±1,286 0,282
post test 3(1-8) 3,29±2,091 1(0-4) 1,43±1,399

Tabel 3. Perbedaan skor pretest dan post test pada kelompok intervensi dan kontrol (n=28).
Kelompok Skor pretest Skor post test p value
Median Rerata±SD Median Rerata±SD
(Min-Max) (Min-Max)
Intervensi 1(0-5) 1,43±1,742 3(1-8) 3,29±2,091 0,002
Kontrol 1(0-4) 1,50±1,286 1(0-4) 1,43±1,399 0,739

Tabel 4. Perbedaan skor memori jangka pendek lansia antara kelompok intervensi dan kelompok
kontrol (n=28).
Variabel Median (Min-Max) Rerata±SD P value
Kelompok intervensi 2 ((-1)-3) 1,86 ± 1,292 0,001
Kelompok kontrol 0 ((-1)-2) 0,07 ± 0,829

Hal ini dikarenakan terjadinya akan mengalami regenerasi, sehingga


penurunan jumlah sel otak serta menyebabkan lansia menjadi mudah
terganggunya mekanisme perbaikan sel lupa. Bagian otak yang paling terkena
otak (Nugroho, 2000). Tammase dalam dampak proses penuaan adalah bagian
Wijaya (2013) mengungkapkan bahwa frontal yang berhubungan dengan
pada usia 70 tahun, bagian otak yang kognitif dan bagian hippocampus yang
rusak bisa mencapai 5-10% per tahun.

5
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

berfungsi untuk menyimpan memori Berdasarkan tabel 2. diketahui


(Pasiak, 2006). bahwa antara kelompok intervensi dan
kontrol memiliki skor median yang sama
Pada penelitian ini diketahui dan rerata yang tidak jauh berbeda saat
bahwa responden berjenis kelamin pretest. Berdasarkan total skor digit span
perempuan jumlahnya lebih besar forwards & backwards yang berjumlah
dibandingkan dengan laki-laki yaitu 17, tidak ada lansia yang memiliki skor
sebesar 19 orang, sedangkan untuk mencapai melebihi 5. Rerata dari
responden laki-laki sebesar 9 orang. Hal masing-masing kelompok adalah 1,42
ini dikaitkan dengan usia harapan hidup dan 1,50. Hal tersebut menunjukan
perempuan yang lebih lama kedua kelompok memiliki gambaran
dibandingkan dengan laki-laki. Semakin skor memori jangka pendek yang
tinggi usia harapan hidup perempuan minimal.
maka semakin lama kesempatan lansia Skor digit span forwards &
perempuan untuk hidup, dan semakin backwards pada kelompok intervensi
besar kemungkinan mengalami pada saat post test mengalami
kepikunan (Supardi, 2012). peningkatan dengan nilai mencapai 8
Rustika dalam Supardi (2012) dan rerata menjadi 3,29. Sedangkan skor
menyatakan bahwa panjangnya angka digit span forwards & backwards pada
usia harapan hidup lansia perempuan kelompok kontrol tidak jauh berbeda
dikaitkan dengan pengaruh hormon dengan skor saat pretest dengan nilai
reproduktif pada wanita usia lanjut, median yang masih sama dan rerata yang
dimana hormon esterogen memiliki sedikit menurun. Hal tersebut
peranan sebagai pelindung yang menunjukan bahwa skor memori jangka
menyebabkan angka harapan hidup pendek lansia akan mengalami
perempuan lebih tinggi dari laki-laki. peningkatan setelah dilakukan intervensi
Penurunan secara fisiologis lain pada bermain congklak, sedangkan skor
lansia perempuan adalah adanya memori jangka pendek pada lansia yang
penurunan level seks endogen dalam tidak bermain congklak akan tidak jauh
perubahan fungsi kognitif pada berbeda antara skor pretest dan post test.
perempuan menopause (Myers, 2008). Tabel 3 menunjukan adanya
perbedaan antara rerata skor memori

6
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

jangka pendek lansia sebelum bermain mengerti objek yang diperhatikannya


congklak (pretest) yaitu 1,43 dengan dan tidak mudah teralih dari satu objek
setelah bermain congklak (post test) ke objek lain.
yaitu 3,29. Uji Wilcoxon menunjukan Permainan congklak melibatkan
p=0,002 (p<0,05) sehingga dapat indra penglihatan untuk melatih
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan konsentrasi dan memusatkan perhatian.
yang bermakna antara skor memori Hal ini dapat mempengaruhi proses
jangka pendek lansia sebelum dengan memori yaitu pada tahap encoding dan
setelah bermain congklak pada retrieval. Tahap encoding merupakan
kelompok intervensi. proses yang bertujuan untuk mengubah
Menurut Media (2010) permainan informasi menjadi bentuk yang dapat
congklak dapat mempengaruhi fungsi diproses dan digunakan oleh otak.
kognitif dikarenakan permainan Sedangkan tahap retrieval merupakan
congklak merupakan permainan yang proses menimbulkan kembali
menyenangkan dan telah memberikan pengalaman yang sudah disimpan dalam
stimulus yang sangat baik terhadap memori (Wade & Travis 2007).
fungsi otak dalam memproses informasi. Tabel 3 juga menunjukan rerata
Stimulus yang menyenangkan membuat skor memori jangka pendek lansia
otak dengan cepat melaksanakan pretest yaitu 1,50 dengan skor post test
fungsinya dalam memproses infomasi tanpa bermain congklak yaitu 1,43 pada
untuk meningkatkan fungsi kognitif kelompok kontrol. Uji Wilcoxon
termasuk memori. menunjukan p=0,739 (p>0,05) sehingga
Suciani (2012) menyatakan bahwa dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat
permainan congklak digunakan sebagai perbedaan yang bermakna antara skor
salah satu media untuk meningkatkan memori jangka pendek lansia pretest
kemampuan konsentrasi, karena dalam dengan post test tanpa bermain congklak
bermain congklak menggunakan fungsi pada kelompok kontrol.
penglihatan untuk itu dituntut untuk Berbeda dengan kelompok
fokus, teliti dan konsentrasi. Konsentrasi intervensi, kelompok kontrol tidak
berkaitan dengan usaha manusia mengalami peningkatan skor memori
memfokuskan perhatian pada suatu jangka pendek. Hal ini dikarenakan
objek sehingga dapat memahami dan kelompok kontrol merupakan kelompok

7
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

yang tidak diberikan intervensi yaitu tetap dan 1 lansia dengan penurunan skor
bermain congklak. Responden hanya sebanyak (-1).
menjalankan kegiatan seperti hari-hari Peningkatan skor memori jangka
biasa dan tidak terjadi stimulasi seperti pendek lansia pada kelompok intervensi
yang terjadi pada kelompok intervensi, bervariasi. Hal tersebut dikarenakan
sehingga tidak ada pengaruh pada masing-masing lansia memiliki usia
kelompok kontrol baik pada pretest yang berbeda, dan minat atau
maupun post test penilaian digit span ketertarikan untuk mengikuti penelitian
forwards & backwards. yang juga berbeda. Lansia yang
Tabel 4. menunjukan rerata mengalami peningkatan mencapai 2-3
perubahan skor memori jangka pendek skor merupakan lansia yang aktif,
lansia pada kelompok kontrol tanpa cenderung bahagia dan semangat saat
bermain congklak dengan rerata dilakukan pengukuran memori jangka
perubahan skor memori jangka pendek pendek. Sedangkan lansia yang tidak
lansia pada kelompok intervensi dengan mengalami peningkatan dan mengalami
bermain congklak yakni masing-masing penurunan adalah lansia dengan usia 82
0,07 dan 1,86. Hasil uji Mann-Whitney tahun dan 75 tahun. Lansia tersebut juga
menunjukan p=0,001 (p<0,05). cenderung pasif dan kurang bersemangat
Berdasarkan hasil tersebut dapat saat penelitian berlangsung.
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan Pada kelompok kontrol sebagian
perubahan skor memori jangka pendek besar lansia tidak mengalami perubahan
yang bermakna antara kelompok kontrol skor memori jangka pendek atau nilai
dan kelompok intervensi. skor digit span tetap. Dari jumlah total
Pada kelompok intervensi 14 lansia, terdapat 3 lansia dengan
sebagian besar lansia mengalami penurunan skor sebanyak (-1), 8 lansia
peningkatan skor memori jangka dengan skor tetap, 2 lansia dengan
pendek. Dari jumlah total 14 lansia, peningkatan skor sebanyak (+1), dan
terdapat 6 lansia dengan peningkatan hanya terdapat 1 lansia dengan
skor sebanyak (+3), 3 lansia dengan peningkatan skor sebanyak (+2). Hal ini
peningkatan skor sebanyak (+2), 3 lansia dikarenakan kelompok kontrol
dengan peningkatan skor sebanyak (+1), merupakan kelompok yang tidak
dan hanya terdapat 1 lansia dengan skor diberikan intervensi yaitu bermain

8
Journal of Bionursing Vol 1 (1) 2019

congklak. Responden hanya pengaruh bermain congklak terhadap


menjalankan kegiatan seperti hari-hari memori jangka pendek lansia pada
biasa dan tidak terjadi stimulasi seperti kelompok intevensi. Terdapat juga
yang terjadi pada kelompok intervensi. perbedaan rerata peningkatan skor
Perbedaan peningkatan skor memori jangka pendek lansia antara
memori jangka pendek pada kelompok kelompok intervensi dan kelompok
intervensi dan kelompok kontrol selain kontrol.
dipengaruhi oleh pemberian intervensi Perlunya bagi masyarakat
bermain congklak juga dipengaruhi terutama masyarakat lansia atau yang
faktor lain. Faktor tersebut adalah memiliki anggota keluarga lansia untuk
variabel pengganggu yang tidak dapat mengaplikasikan bermain congklak guna
dikendalikan dalam penelitian ini. meningkatkan memori jangka pendek
Faktor-faktor tersebut diantaranya lansia.
adalah aktivitas fisik, olahraga, stres,
DAFTAR PUSTAKA
depresi, nutrisi, dan kondisi lingkungan
sehingga peneliti selanjutnya dengan Akhida, T. S., 2014, Permainan
Tradisional Congklak Terhadap
tema yang sama diharapkan dapat Perkembangan Kognitif Anak Usia
mengendalikan faktor-faktor tersebut. Dini Di TK Aisyiyah Beruk 1
Karanganyar Kelompok B Tahun
Pelajaran 2013/2014, Skripsi,
SIMPULAN Universitas Muhammadiyah
Surakarta.
Sebagian responden dalam
Asih, P. A., 2013, Pengaruh Terapi
penelitian ini berjenis kelamin Humor Terhadap Memori Jangka
Pendek Lansia Di Unit Rehabilitasi
perempuan (67,86%) dan berusia rata-
Sosial Dewanata Cilacap, Skripsi,
rata 70 tahun. Rata-rata skor memori Universitas Jenderal Soedirman.
Brum, P. S., Orestes V. F., Monica S.
jangka pendek lansia sebelum bermain
Y., 2009, Cognitive Training In
congklak (pretest) pada kelompok Older Adults With Mild Cognitive
Impairment, Dementia &
intervensi yaitu 1,42 dan kelompok
Neuropsychologia, 3(2).
kontrol yaitu 1,50. Rata-rata skor Departemen Kesehatan R.I., 2015,
Pelayanan Dan Peningkatan
memori jangka pendek lansia setelah
Kesehatan Usia Lanjut,
bermain congklak (post test) pada http://www.depkes.go.id/article/vie
w/15052700010/pelayanan-dan-
kelompok intervensi yaitu 3,29 dan
peningkatan-kesehatan-usia-
kelompok kontrol yaitu 1,43. Terdapat lanjut.html, Diakses pada 14 Juni
2016.

9
Journal of Bionursing Vol 1(1) 2019

Desmita, 2010, Psikologi Suciani, E., 2012, Pengaruh Permainan


Perkembangan, Bandung, Remaja Congklak Terhadap Peningkatan
Rosdakarya. Konsentrasi pada Anak
Kemeskes,RI., 2016, Infodatin Situasi Tunagrahita Ringan di SPLB-C
Lanjut Usia (Lansia) di Indonesia, YLPB Cipaganti, Skripsi,
Jakarta. Universitas Pendidikan Indonesia.
Maas M. L., Kathleen C. B., Mary D. Sudoyo, A. W., Bambang S., Idrus A.,
H., Toni T. R., Marita G. T., Janet Marcellus S. K., Siti S., 2010, Buku
P. S., 2011, Asuhan Keperawatan Ajar Ilmu Penyakit Dalam,
Geriatrik: Diagnosis Nanda, Jakarta, Pusat Penerbitan Ilmu
Kriteria Hasil NOC, & Intervensi Penyakit Dalam.
NIC, Jakarta, EGC. Supardi, D. I., 2012, Pengaruh Terapi
Media, R., 2010, Peningkatan Kognitif Warna Merah Terhadap Daya Ingat
Anak Melalui Permainan Congklak Pada Lansia di Unit Rehabilitasi
wadah Telur di Taman Kanak- Sosial Dewanata Cilacap, Skripsi,
Kanak Aisyiah VII Kota Padang, Universitas Jenderal Soedirman.
Jurnal Pesona PAUD, 1(1). Swarjana, I. K., 2015, Metodologi
Myers, J. S., 2008, Factors Associated Penelitian Kesehatan (Edisi
With Changing Cognitive Function Revisi),Yogyakarta, CV. Andi
in Older Adults :Implications for Offset.
Nursing Rehabilitation, Wade, C., & Travis, C., 2007,
Rehabilitation Nursing ProQuest Psychology 9th Edition, Jakarta,
Medical Library 2008, page 117. Penerbit Erlangga.
Nugroho, W., 2000, Keperawatan Watson, R., 2003, Perawatan pada
Gerontik & Geriatrik, Jakarta, Lanjut Usia, Jakarta, EGC.
EGC. Wijaya, P. A. D., 2013, Pengaruh
Pasiak, T., 2006, Managemen Aromaterapi Rosemary Terhadap
Kecerdasan, Memberdayakan IQ, Memori Jangka Pendek Lanjut
EQ, dan SQ Untuk Kesuksesan Usia di Panti Wreda Catur Nugraha
Hidup, Bandung, Mizan Pustaka. Banyumas.
Stanley, M., 2006, Buku Ajar
Keperawatan Gerontik, Jakarta,
EGC.

10

You might also like