1.
Formula Hidrocortison
Hidrokortison 0,1 0,1 g untuk 10 g salep
Parafin liq 1
Adeps lanae 1
Vaselin kuning 8
Campurkan
(FOI : 117)
Formula yang akan dibuat :
R/ Hidrokortison 0,1
Klorbutanol 0,5%
Parafin liq 1
Adeps lanae 1
Vaselin kuning 8
2. Perhitungan Bahan
Perhitungan berat :
:
Jumlah salep mata yang dibuat : 2 tube @ 5 g = 10 g
Jumlah total sediaan : 10 g + (10g x 100%) = 20 g
Jumlah basis salep : 20 g –
g – 0,1
0,1 g -0,05g = 19,85 g
Penimbangan Bahan :
Bahan Perhitungan umlah
Hidrokortison 1% x 10 g 0,1 g
Chlorobutanol 0,5%b/v x10g x1 g/ml 50 mg
Parafin liq. 1/10 x 19,85 g 1,985 g
Adeps lanae 1/10 x 19,85 g 1,985 g
Vaselin flav. 8/10 x 19,85 g 15,88 g
Formula Tetrasiklin
R/ Tetrasiklin HCL 1%
Lemak bulu 2,5
Parafin liq 0,5
Vaselin kuning ad 10 (FOI,1996:241)
Jumlah salep mata yang akan dibuat 2 tube @ 5gram : 2x 5 g = 10 gram dengan diberi kelebihan
100%.
3. Perhitungan Berat dan Volume
Bahan Perhitungan Jumlah
Tetrasiklin HCl 1/ 100X 10 g 0,1 g
Basis 10 - 0,1 = 9,9 g 19,8 g
kelebihan = 9,9 g x 100% =
9,9 g
Total basis = 9,9 g + 9,9 g
Lemak Bulu 2,5/10 x 19,8 g 4,95 g
Parafin Liq 0,5/10 x 18 g 0,99 g
Vaselin 19,8 –
19,8 – (4,95
(4,95 + 0,99) 13,86 g
Formula Streptomisin
Resep standar diambil dari Formularium Indonesia halaman 241 no 664.
Lemak bulu domba 2.5 gram
Parrafin liquidum 0.5 gram
Vaselin kuning ad 10 gram
Campurkan
Sterilisasi 4
Formula yang akan dibuat
Paraffin liquidum 0,5
Adeps lanae 2,5
Streptomisin sulfat 5%
Klorbutanol 0.5%
Vaselin kuning ad 10
1. Perhitungan berat dan volume
Jumlah salep mata yang dibuat =2 tube @ 5 gram = 10 gram
Jumlah perhitungan basis = 10 g + (10 g x 100 %) = 20 gram
Jumlah
No. Nama Bahan Perhitungan Penimbangan
1. Streptomisin 5% x 10 gram 500 mg
2. Klorbutanol 0,5% x 10 gram 50 mg
3. Adeps Lanae 2,5 x 20/10 gram 5 gram
4. Paraffin Liquid 0,5 x 20/10 gram 1 gram
4. Vaselin Kuning 12,9 gram
20g-(9g+1g+20/10x0.5)+(20/10x0.050)
Formula Oksitetrasiklin
OXYTETRACYCLINI OCCULENTUM
R/ Oxytetracyclin 1%
Dasar salep mata 1
- Lemak bulu 0,5
- Parafin Liquid 0,5
- Vaselin kuning ad 10
3. Perhitungan Berat dan Volume
- Diberi kelebihan 100%
- Dibuat 2 tube @5 gr 2 x 5 gr = 10 gr
No Nama Bahan Perhitungan Bahan Penimbangan
1 Oksitetrasiklin 1 % x 10 g 0,1 g
1 /100 x 10 g
2 Dasar Salep mata 10 g –
g – 0,1
0,1 g = 9,9 g
Lemak Bulu 0,5 g x 9,9/10 x 2 0,99 g
3 Parafin Liquid 0,5 g x 9,9/10 x 2 0,99 g
4 Vaselin kuning 10 g x 9,9/10 x 2 17,82 g
A. FORMULA Gentamisin
Oculentum gentamycin
R/ Gentamycin sulfat 0,3%
Klorbutanol 0,5 %
Oculentum Ophtalmic 1 ad 10
Sterilisasi cara 5 (aseptik)
Resep standart oculentum ophtalmic 1
R/Lemak bulu 2,5
Paraffin cair 0,5
Vaselin kuning ad 10
Sterilisasi cara 4 (panas kering)
(FOI hal 224)
B. PERHITUNGAN VOLUME DAN BAHAN
Jumlah salep mata yang dibuat = 2 tube @ 5 gram = 10 gram
Jumlah total sediaan = 10 gram + (10 gram x 100%) = 20 gram
Gentamisin = 0,3% x 10 gram = 0,03 gram
Basis = 20 gram –
gram – 0,03gram
0,03gram = 19,94 gram
BAHAN PERHITUNGAN JUMLAH
Lemak bulu 2,5 x 19,94 gram/10 gram 4,985 gram
Parafin cair 0,5 x 19,94 gram/10 gram 0,997 gram
Vaselin Flavum 19,94 gram - (4,985 + 0,997) gram 15,6162 gram
1. Formula Betametason
R/ Bethamethasone 0,1 %
Klorobutanol 0,5 %
Cetyl alcohol 2,5 g
Adeps lanae 6g
Paraffin liquid 40 g
Vaselin kuning ad 100 g
(Formularium Nasional Edisi 2, 1978)
2. Perhitungan Berat dan Volume
Nama Bahan Perhitungan Penimbangan
Betamethasone 0,1 %× 10 g = 10 mg HP = 100 mg
Pengenceran Betamethasone : Basis (1 : 10)
50 mg Betamethasone
450 mg Basis +
500 mg Campuran
Jadi, campuran yang harus ditimbang :
Klorobutanol 0,5 % × 10 g = 0,05 g 50 mg
Basis Salep 10 –
10 – (0,1
(0,1 + 0,05) =9,85 g 9,85 g
2,5
Cetyl alkohol 0,4925 g
6 × × 2
Adeps lanae 1,182 g
40
Paraffin Liquid ad 100 7,88 g
19,7 – (0,4925+ 1,182+7,88) g
Vaselin kuning ad 19,7
= 10,1455 g
Pencucian dan Pembungkusan Alat
a. Alat Gelas
1. Alat-alat gelas direndam dalam larutan teepol 0,5%, kemudian
dirbus 15 menit setelah mendidih.
2. Alat-alat tersebut disikat sampai bersih (alat-alat setelah disikat,
dibilas dengan air kran mengalir sebanyak 3x ).
3. Alat-alat dibilas dengan air bebas pirogen sebanyak 3x.
4. Alat-alat
Alat-alat dikeringkan dalam oven suhu ± 100˚C dengan keadaan
terbalik.
5. Alat yang telah kering dilakukan pengecekan terhadap noda,
apabila masih kotor dilakukan pencucian lagi.
6. Alat yang bersih dan kering kemudian dibungkus rangkap 2 dan
dilakukan sterilisasi menggunakan metode yang cocok (alat gelas
tahan pemanasan
pemanasan dengan oven suhu 170˚C/ 180˚C selama 30
menit atau dengan menggunakan otoklaf suhu 121˚C selama 15
menit ).
b. Alat Karet
1. Alat-alat karet direbus dengan teepol 1% dan Na2CO3 selama 15
menit.
2. Setelah direbus kemudian dibilas dengan air kran dan disikat.
3. Dibilas dengan HCL 0,25% lalu dibilas lagi denga aqua pro
injeksi.
4. Alat-alat tersebut dibungkus rangkap 2 dan dilakukan sterilisasi
dengan otoklaf pada auhu 121˚C selama 15 menit.
c. Alat Aluminium
1. Alat aluminium dididihkan dalam larutan detergent/ teepol selama
10 menit ( bila perlu direndam dalam larutan Na2CO3 5% selama
5 menit ).
2. Alat dibilas dengan aquadest panas mengalir.
3. Dibilas dengan aquadest sebanyak 3x.
4. Dikeringkan terbalik dalam oven pada suhu 100˚C sampai
kering.
5. Alat dibungkus dengan rangkap 2 dan disterilkan dengan oven
pada suhu 180˚ C selama 30 menit.
2. Permasalahan dan Penyelesaian
a. Sediaan salep mata tidak bisa disterilkan diakhir karena dapat merusak sediaan yang sudah jadi
konsistensi,homogenitas maupun stabilitas dari bahan.
Penyelesaian : dilakukan sterilisasi awal pada bahan-bahan yang akan digunakan pada suhu
yang sesuai dengan masing-masing bahan dan dilakukan dengan teknik aseptis.( Depkes RI,
1995; 12 )
b. Sediaan salep mata harus bebas dari pengotor.
Penyelesaian :Masa salep yang meleleh perlu disaring dengan kasa.
(Moh.Anief, 1987; 62)
c. Pada pembuatan basis dilakukan dengan penyaringan atau penyerkaian dan kemungkunan
hilangnya bahan sehingga basis berkurang.
Penyelesaian :untuk mengganti kekurangan basis yang hilang pada pembuatan sediaan salep
diberi kelebihan 10-20%
(Moh.Anief, 1987; 62)
d. Bahan obat yang digunakan
digunakan adalah Streptomisin, gentamisin, tetrasiklin, yang merupakan
senyawa yang kurang stabil, dalam sediaan topikal Streptomisin lebih dihindari karena dapat
menyebabkan sensitasi.
Penyelesaian : digunakan Streptomisin Sulfat yang merupakan bentuk garamnya yang
dianggap lebih berefek farmakologi, stabil dan aman.
e. Bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme
harus ditambahkan kedalam salep mata yang dikemas untuk pemakaian ganda tanpa
memperhatikan metode sterilitasnya.Kecuali jika disebutkan dalam masing-masing monografi
atau formula tersebut bersifat bakteriostatik. Penyelesaian : dalam salep mata perlu
ditambahkan pengawet klorbutanol 0.5%.
f. Dalam formulasi tidak digunakan vaselin putih, karena vaselin putih dapat mengiritasi mata
sehingga digunakan vaselin kuning.
g. Penggunaan pengawet
pengawet klorbutanol tidak perlu disterilkan karena bahan pengawet
pengawet sudah
bersifat antibakteri.
h. Oksitetrasiklin stabil di udara, tetapi oleh pengaruh cahaya matahari yang kuat warna berubah
menjadi gelap, maka salep mata steril oksitetrasiklin disimpan dalam wadah terlindung dari
cahaya (tube)
Cara Kerja
Ditimbang masing-masing bahan
Disterilkan masing-masing bahan sesuai dengan cara sterilisasi masing-masing. Untuk
bahan basis disterilkan dalam cawan + kain kasa
Dikeluarkan, dan disaring basis dalam cawan besar (steril)
Diaduk sampai terbentuk masa basis
Ditimbang masa basis dan dicampur dengan bahan aktifnya dalam cawan hingga
homogen
Dipindahkan salep dari cawan besar ke kertas parafin steril, digulung
Dimasukkan ke dalam tube, kemudian dilakukan uji homogenitas dan ukuran partikel