0% found this document useful (0 votes)
19 views13 pages

Jurnal 3

This document summarizes a research article about the role of participatory learning motivation in improving student achievement at SMK Azzainiyyah Vocational High School in Sukabumi, Indonesia. The study found that learning motivation at the school had two factors: intrinsic and extrinsic motivation. Many achievements were achieved thanks to motivation to learn, including cognitive, affective, and psychomotor achievements. Participatory learning motivation plays a role in improving student achievement by increasing student involvement, conceptual understanding, intrinsic motivation, creativity and social skills. The study used a qualitative descriptive approach with interviews, observation and documentation to collect data.

Uploaded by

Jack Jack
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
19 views13 pages

Jurnal 3

This document summarizes a research article about the role of participatory learning motivation in improving student achievement at SMK Azzainiyyah Vocational High School in Sukabumi, Indonesia. The study found that learning motivation at the school had two factors: intrinsic and extrinsic motivation. Many achievements were achieved thanks to motivation to learn, including cognitive, affective, and psychomotor achievements. Participatory learning motivation plays a role in improving student achievement by increasing student involvement, conceptual understanding, intrinsic motivation, creativity and social skills. The study used a qualitative descriptive approach with interviews, observation and documentation to collect data.

Uploaded by

Jack Jack
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 13

Al-Tarbiyah: Jurnal Ilmu Pendidikan Islam

Vol.1, No.3 Juli 2023


e-ISSN: 2988-2265; p-ISSN: 2988-2257, Hal 87-99
DOI: https://doi.org/10.59059/al-tarbiyah.v1i3.311

Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan Prestasi Peserta


Didik Di SMK Azzainiyyah

Raudhatul Janah
Institut Madani Nusantara (IMN)
Email: roudho296@gmail.com

Khoirunnisa Nurfadilah
Institut Madani Nusantara (IMN)
Email: nisanuur165@gmail.com

Siti Qomariyah
Institut Madani Nusantara (IMN)
Email: stqomariyah36@gmail.com

Sukabumi, Indonesia
Korespondensi penulis: roudho296@gmail.com

Abstract: The importance of learning motivation is very influential on student learning


achievement, both intrinsic and extrinsic motivation. This research was conducted at SMK
Azzainiyyah Sukabumi Regency. The purpose of this study was to determine the role of learning
motivation to participate in improving student achievement at SMK Azzainiyyah Sukabumi
Regency. The research approach uses descriptive qualitative with field studies. Data collection
techniques with interviews, observation, and documentation. The results of the study stated
that the motivation to study at SMK Azzainiyyah had two factors; intrinsic and extrinsic
motivation. Many achievements were achieved thanks to the motivation to learn, both
cognitive, affective, and psychomotor achievements. Participatory learning motivation plays a
role in improving student achievement, including: increasing student involvement, increasing
conceptual understanding, increasing intrinsic motivation, encouraging creativity and
initiative and building social skills.
Keywords: learning achievement, motivation, participate
Abstrak: Pentingnya motivasi belajar sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, baik
motivasi secara intrinsic dan ekstrinsik. Penelitian ini dilakukan di SMK Azzainiyyah
Kabupaten Sukabumi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peran motivasi belajar
berpartisipasi dalam peningkatan prestasi belajar siswa di SMK Azzainiyyah kabupaten
sukabumi. Pendekatan penelitian menggunakan kualitatif deskriptif dengan studi lapangan.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian
menyebutkan bahwa motivasi belajar di SMK azzainiyyah terdapat dua factor; motivasi
intrinsic dan ekstrinsik. Banyak prestasi yang diraih berkat adanya motivasi belajar, baik
prestasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Peran motivasi belajar berpartisivasi dalam
peningkatan prestasi belajar siswa diantaranya dengan adalah: meningkatkan keterlibatan
siswa, meningkatkan pemahaman konsep, meningkatkan motivasi intrinsic, mendorong
kreativitas dan inisiatif dan membangun keterampilan social.

Kata kunci: Berpartisipasi, Motivasi, Prestasi belajar

Received Mei 30, 2023; Revised Juni 24, 2023; Accepted Juli 30, 2023
*Raudhatul janah, Roudho296@gmail.com
Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan
Prestasi Peserta Didik Di SMK Azzainiyyah

LATAR BELAKANG
Peningkatan kualitas sumber daya manusia sudah merupakan suatu keharusan bagi
bangsa Indonesia apalagi pada era globalisasi yang menuntut kesiapan setiap bangsa untuk
bersaing secara bebas. Pada era globalisasi hanya bangsa-bangsa yang berkualitas tinggi yang
mampu bersaing atau berkompetisi di pasar bebas. Dalam hubungannya dengan budaya
kompetisi tersebut, bidang pendidikan memegang peranan yang sangat penting dan strategis
karena merupakan salah satu wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia, oleh
karena itu sudah semestinya kalau pembangunan sektor pendidikan menjadi prioritas utama
yang harus dilakukan pemerintah (Arifuddin, 2009).
Menurut Slameo (2010) factor- factor yang mempengaruhi belajar banyak jenisnya tetapi
dapat digolongkan menjadi dua golongan saja, yaitu factor intern dan factor ekstern. Factor
intern adalah factor yang ada dalam diri individu, factor ekstern adalah factor yang ada di luar
individu. Belajar dimulai dari factor dalam diri sendiri, lalu di dukung factor dari luar.
Pentingnya peranan motivasi dalam proses pembelajaran perlu dipahami oleh pendidik
agar dapat melakukan berbagai bentuk tindakan atau bantuan kepada siswa. Teori
behaviorisme menjelaskan motivasi sebagai fungsi rangsangan dan respons, sedangkan apabila
dikaji menggunakan teori kognitif, motivasi merupakan fungsi dinamika psikologis yang lebih
rumit, melibatkan kerangka berpikir siswa terhadap berbagai aspek perilaku (Sofa, 2008).
Motivasi berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Dengan adanya usaha
yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat
melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan
tingkat pencapaian prestasi belajarnya (Sardiman, 2007).
Hasil belajar masih menjadi tolak ukur kompetensi siswa di bidang ilmunya. Oleh karena
itu, banyak institusi kerja yang menggunakan indeks prestasi belajar siswa untuk penerimaan
karyawan. Namun kenyataannya, banyak siswa yang memiliki prestasi belajar rendah
(Sumargi, 2008). Hasil belajar yang tinggi dapat dicapai dengan ketekunan belajar yang
terbentuk dari adanya motivasi belajar yang akan mengarahkan perilaku siswa pada pencapaian
prestasi belajar yang maksimal (Hajar, 2010).
Penelitian dari Kourosh dkk (2011) menunjukkan bahwa Analisis data menunjukkan
korelasi positif dan signifikan antara Motivasi Akademik dan Prestasi Akademik. Selanjutnya
sub-skala tugas, usaha, kompetisi, kepedulian sosial dalam delapan subskala memiliki
hubungan yang signifikan dengan prestasi akademik. Hasil penelitian Wigunantiningsih (2005)
menyatakan bahwa semakin tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi pula
prestasi belajarnya. Siswa yang mempunyai motivasi kuat akan memiliki banyak energi untuk

88 Al-Tarbiyah - VOLUME 1, NO. 3, JULI 2023


e-ISSN: 2988-2265; p-ISSN: 2988-2257, Hal 87-99

belajar. Mereka dapat belajar terus menerus dan tidak mudah lelah. Motivasi dapat
memaksimalkan pencapaian hasil belajar siswa.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang peran motivasi
berpartisivasi dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik di smk azzainiyyah.

KAJIAN TEORITIS
a. Pengertian motivasi
Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam
subjek untuk melakukan aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Motif dapat diartikan
sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Maka motivasi dapat diartikan sebagai daya
penggerak yang telah menjadi aktif, aktif pada saat-saat tertentu untuk mencapai tujuan sangat
dirasakan mendekat/ terdesak (Sardiman, 2012).
Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan.
Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (Oemar Hamalik, 1992).
Teori tentang motivasi yang selalu bergayut dengan soal kebutuhan (Sardiman, 2012),
yaitu:
a. Kebutuhan fisiologis, seperti lapar, haus, kebutuhan untuk istirahat, dan sebagainya.
b. Kebutuhan akan keamanan (security), yakni rasa aman, bebas dari rasa takut dan
kecemasan.
c. Kebutuhan akan cinta dan kasih: kasih, rasa diterima dalam suatu masyarakat atau
golongan (keluarga, sekolah, kelompok).
d. Kebutuhan untuk mewujudkan diri sendiri, yakni mengembangkanbakat dengan usaha
mencapai hasil dalam bidang pengetahuan, sosial, pembentukan pribadi.
b. Macam-macam Motivasi
motivasi atau motif-motif yang aktif itu sangat bervariasi, menurut Sardiman (2012)
motivasi dilihat dari dasar pembentukannya yaitu:
1) Motif-motif bawaan
Motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum,
dorongan untuk beristirahat. Motif ini seringkali disebut motif yang diisyaratkan secara
Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan
Prestasi Peserta Didik Di SMK Azzainiyyah

biologis. Arden N. Frandsen memberi istilah jenis motif Physiological drives.

2) Motif-motif yang dipelajari


Maksudnya motif-motif yang timbul karena dipelajari. Sebagai contoh: dorongan
untuk belajar suatu cabang ilmu pengetahuan, dorongan untuk mengajar sesuatu di dalam
masyarakat. Motif ini seringkali disebut dengan motif yang diisyaratkan secara sosial.
Frandsen mengistilahkan dengan affiliative needs.
Menurut Sardiman (2001) indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut:
a. Tekun menghadapi tugas.
b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa)
c. Menunjukkan minat.
d. Lebih senang bekerja mandiri.
e. Cepat bosan pada tugas – tugas rutin
c. Prestasi Belajar
Prestasi belajar merupakan gabungan dari dua kata, yaitu prestasi dan belajar, yang
mana pada setiap kata tersebut memiliki makna tersendiri. Dalam kamus besar bahasa
Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dan
sebagainya). Prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas
belajar yang telah dilakukan. Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi prestasi yang berarti hasil usaha. Istilah prestasi
belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar (learning outcome). Prestasi belajar pada
umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan sedangkan hasil belajar meliputi aspek
pembentukan watak peserta didik.
Sutratinah Tirtonegoro mengartikan prestasi belajar sebagai penilaian hasil usaha
kegiatan belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam periode tertentu. Prestasi
belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa selama proses belajar mengajar dalam kurun waktu
tertentu.
d. Macam-macam prestasi belajar
Menurut Bloom dkk yang dikutip oleh Oemar Hamalik, mengkategorikan prestasi
belajar kedalam tiga ranah, yaitu:
1) Ranah kognitif, meliputi kemampuan pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis,
sintesis, dan evaluasi.
2) Ranah afektif, meliputi prilaku penerimaan, sambutan, penilaian, organisasi dan

90 Al-Tarbiyah - VOLUME 1, NO. 3, JULI 2023


e-ISSN: 2988-2265; p-ISSN: 2988-2257, Hal 87-99

karakterisasi.
3) Ranah psikomotorik meliputi kemampuan motorik berupa persepsi, kesiapan, gerakan
terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan dan
kreativitas.

METODE PENELITIAN
Fokus penelitian ini adalah peran motivasi belajar berpartisipasi dalam peningkatan
prestasi peserta didik. Oleh karena itu pendekatan yang dianggap cocok untuk kegiatan
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di SMK Azzainiyyah
Kabupaten Sukabumi. Subyek penelitian ini adalah guru, siswa serta seluruh aspek yang
mendukung proses pembelajaran pada sekolah yang dipilih sebagai lokasi penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik pengamatan dan wawancara. Analisis data dalam
penelitian ini ditempuh secara induktif. Kegiatannya meliputi; reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan (verifikasi). Reduksi data adalah proses pemilihan, pemusatan
perhatian pada peyederhanaan atau transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan
tertulis di lapangan. Reduksi data dalam penelitian ini yaitu data yang dihasilkan dari
pengamatan dan wawancara yang merupakan data yang masih mentah dan masih bersifat acak-
acakan serta komplek, oleh peneliti dilakukan penelitian data yang relevan dan bermakna untuk
disajikan dengan cara memilih data yang mengarah pada pemecahan masalah dan memilih data
yang mampu menjawab permasalahan penelitian, selanjutnya disederhanakan. Penyajian data
dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi yang terkumpul yang
memberikan kemungkinan kepada adanya penarikan kesimpulan. Peneliti menyajikan data
yang telah direduksi ke dalam laporan secara sistematik. Data disajikan dalam bentuk narasi
mengenai peran motivasi belajar berpartisipasi dalam peningkatan prestasi peserta didik.
Penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahap untuk memperoleh kesimpulan akhir yang
mempunyai derajat kepercayaan tinggi melalui metode induktif. Dengan demikian analisis data
telah dilakukan semenjak awal pengambilan data atau informasi di lapangan.
Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan
Prestasi Peserta Didik Di SMK Azzainiyyah

HASIL DAN PEMBAHASAN


Profil SMK Azzainiyyah
SMK Azzainiyyah terletak di Kabupaten Sukabumi di jl. Pondok halimun kp. Nagrog
kec. Sukabumi yang berada dibawah naungan Yayasan pondok pesantren azzainiyyah. Status
sekolah sebagai sekolah swasta, terakreditasi A pada tahun 2018. Kepala sekolah yaitu ibu Ai
Imas Mursyidah Zein, M.E, terdapat 29 pendidik dan 14 tenaga pendidik, terdapat tiga
kompetensi keahlian di SMK Azzainiyyah yaitu: Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO),
Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), jumlah
siswa yaitu sebanyak 224 siswa. Visi SMK Azzainiyyah adalah menjadi SMK berbasis
pesantren salaf unggulan di Kabupaten Sukabumi tahun 2024. Misi SMK Azzainiyyah yaitu:
a) Mewujudkan insan yang berilmu tinggi, berakhlak sufi, mampu hidup mandiri, dan menjadi
pemimpin sejati, b) Menumbuhkan semangat keunggulan warga sekolah dalam mengamalkan
pembiasaan akhlak mulia di Pondok Pesantren Azzainiyyah, c) Menghasilkan tamatan
berstandar nasional yang mampu menguasai kompetensi keahlian berbasis industri dan
teknologi modern yang dilandasi nilai agama dan negara.

Motivasi Belajar di SMK Azzainiyyah


1. Motivasi bawaan
Motivasi bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi itu ada tanpa
dipelajari. Sebagai contoh misalnya: dorongan untuk makan, dorongan untuk minum,
dorongan untuk beristirahat. Motif ini seringkali disebut motif yang diisyaratkan secara
biologis. Pada kasus peserta didik di smk azzainiyyah jenis motivasi ini muncul dari dalam
diri atau bawaan, dorongan melakukan sesuatu yang bersifat intensitas.
2. Motivasi jasmaniah dan rohaniah
Motivasi jasmani seperti misalnya: refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan
motivasi rohaniah adalah kemauan.
3. Motivasi intrinsik dan ekstrinsik
a. Motivasi intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari diri siswa sendiri untuk belajar.
Motivasi ini bisa dipengaruhi oleh keinginan siswa untuk mencapai suatu tujuan tertentu,
misalnya berprestasi, masuk sekolah favorit, masuk perguruan tinggi favorit,
membanggakan orang tua, dan sebagainya.
1) Intellegensi
Pada umumnya, prestasi belajar yang ditampilkan siswa mempunyai kaitan yang

92 Al-Tarbiyah - VOLUME 1, NO. 3, JULI 2023


e-ISSN: 2988-2265; p-ISSN: 2988-2257, Hal 87-99

erat dengan tingkat kecerdasan yang dimiliki siswa. hakikat inteligensi adalah
kemampuan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk mengadakan
suatu penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu dan untuk menilai keadaan diri
secara kritis dan objektif. Taraf inteligensi ini sangat mempengaruhi prestasi belajar
seorang siswa dimana siswa yang memiliki taraf inteligensi tinggi mempunyai peluang
lebih besar untuk mencapai prestasi belajar yang lebih tinggi.
2) Sikap
Sikap yang pasif, rendah diri dan kurang percaya diri dapat merupakan faktor
yang menghambat siswa dalam menampilkan prestasi belajarnya. sikap adalah kesiapan
seseorang untuk bertindak secara tertentu terhadap hal-hal tertentu. Sikap siswa yang
positif terhadap mata pelajaran di sekolah merupakan langkah awal yang baik dalam
proses belajar mengajar di sekolah.
3) Motivasi
Motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk belajar. Motivasi timbul
karena adanya keinginan atau kebutuhan-kebutuhan dalam diri seseorang. Seseorang
berhasil dalam belajar karena ia ingin belajar. motivasi belajar adalah keseluruhan daya
penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi adanya perangsang
dari luar yang dapat mempengaruhi prestasi belajar yang akan diraih, antara lain adalah:
1) Factor lingkungan sekolah
Kompetensi dan kualitas guru juga sangat penting bagi murid dalam meraih
prestasi. Sarana dan prasarana atau kelengkapan serta fasilitas sekolah, seperti papan
tulis, OHP akan membantu kelancaran proses belajar mengajar di sekolah; selain
bentuk ruangan, sirkulasi udara dan lingkungan sekitar sekolah juga dapat
mempengaruhi proses belajar mengajar.
Guru sebagai fasilitator belajar siswa diharapkan mampu menjadi guru yang
konstruktif yang inovatif mengadopsi metodemetode baru untuk memotivasi siswa.
2) Perhatian dan Suasana Keluarga
Dukungan keluarga merupakan pemacu semangat berpretasi bagi seseorang.
Dalam hal ini bisa secara langsung berupa pujian atau nasihat maupun secara tidak
langsung, seperti hubugan keluarga yang harmonis.
Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan
Prestasi Peserta Didik Di SMK Azzainiyyah

3) Kurikulum dan Metode Mengajar


Hal ini meliputi materi dan bagaimana cara memberikan materi tersebut kepada
siswa. Metode pembelajaran yang lebih interaktif sangat diperlukan untuk
menumbuhkan minat dan peran serta siswa dalam kegiatan pembelajaran. faktor yang
paling penting adalah faktor guru. Jika guru mengajar dengan arif bijaksana, tegas,
memiliki disiplin tinggi, luwes dan mampu membuat siswa menjadi senang akan
pelajaran, maka prestasi belajar siswa akan cenderung tinggi, paling tidak siswa
tersebut tidak bosan dalam mengikuti pelajaran.
4) Faktor Ekonomi dan Orang Tua
Faktor sosial ekonomi keluarga jika kondisinya memadai maka seseorang lebih
berkesempatan mendapatkan fasilitas belajar yang lebih baik; mulai dari buku, alat tulis
hingga pemilihan sekolah. Sementara faktor pendidikan keluarga, maka jika orang tua
telah menempuh jenjang pendidikan tinggi cenderung lebih memperhatikan dan
memahami pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya dibandingkan dengan yang
mempunyai jenjang pendidikan yang lebih rendah
5) Faktor Lingkungan Masyarakat
Pandangan masyarakat tentang pentingnya pendidikan akan mempengaruhi
kesungguhan pendidik dan peserta didik. Masyarakat yang masih memandang rendah
pendidikan akan enggan mengirimkan anaknya ke sekolah dan cenderung memandang
rendah pekerjaan guru/pengajar. Bila semua pihak telah berpartisipasi dan mendukung
kegiatan pendidikan, mulai dari pemerintah (berupa kebijakan dan anggaran) sampai
pada masyarakat bawah, setiap orang akan lebih menghargai dan berusaha memajukan
pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa guru di SMK Azzainiyyah yaitu ibu Siti
Rosyidah, ibu zulfa dan bapak jamaludin, peneliti menyimpulkan 7 cara yang diterapkan
di SMK Azzainiyyah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa diantaranya:
1. Menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan beragam
Cara meningkatkan motivasi belajar siswa bisa dengan meragamkan metode
pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kebosanan siswa saat
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
Jika siswa sudah mulai bosan dengan materi yang disampaikan, bisa mengubah
metode yang lain, misalnya diskusi kelompok, sesi tanya jawab, demonstrasi, dan
sebagainya.

94 Al-Tarbiyah - VOLUME 1, NO. 3, JULI 2023


e-ISSN: 2988-2265; p-ISSN: 2988-2257, Hal 87-99

2. Menjadikan siswa sebagai peserta didik yang aktif


Cara selanjutnya adalah dengan membuat siswa menjadi aktif di kelas. Keaktifan
siswa bisa mendorong dirinya untuk terus belajar dan semangat dalam memecahkan
suatu permasalahan.
Salah satu contohnya adalah dengan memberikan sejumlah pertanyaan
berorientasi HOTS. Bagi siswa yang berani menjawab, baik benar atau salah, akan
mendapatkan reward yang menguntungkan.
3. Memanfaatkan media seoptimal mungkin
Memanfaatkan media sebagai salah satu cara meningkatkan motivasi belajar
siswa. Melalui media, siswa bisa mendapatkan hal baru yang belum pernah mereka
dapatkan sebelumnya.
Adapun contohnya adalah dengan menampilkan visualisasi pembelajaran yang
sedang berlangsung. Melalui visualisasi, siswa bisa lebih mudah memahami suatu
materi. Jika mereka paham, pasti mereka akan semangat dan termotivasi untuk terus
belajar.
4. Menciptakan kompetisi
Kompetisi atau persaingan yang terjadi selama pembelajaran, ternyata bisa
menumbuhkan motivasi tersendiri bagi siswa. Melalui kompetisi, mereka akan saling
membuktikan bahwa merekalah yang terbaik. Agar menjadi yang terbaik, siswa
dituntut untuk terus belajar. Kondisi inilah yang nantinya bisa meningkatkan motivasi
belajar siswa.
Contoh motivasi belajar siswa melalui kompetisi adalah dengan membuat
cerdas cermat di dalam kelas. Bagi kelompok yang menang, tentu akan mendapatkan
hadiah dan tambahan nilai. Sementara itu, kelompok yang kalah hanya akan
mendapatkan tambahan nilai saja.
5. Mengadakan evaluasi secara berkala
Evaluasi merupakan salah satu cara guru untuk mengukur kompetensi siswanya.
Melalui evaluasi, bisa mengukur keefektifan pembelajaran yang telah dilakukan.
Jika hasil evaluasi selalu menunjukkah hasil yang baik, maka bisa disimpulkan
bahwa sebagian besar siswa memiliki motivasi belajar yang cukup besar. Contohnya
adalah dengan membuat penilaian terkait aktivitas siswa, misalnya tugas dan kuis.
6. Sampaikan motivasi secara langsung
Salah satu cara meningkatkan motivasi siswa adalah dengan memberinya
motivasi. Pada poin-poin sebelumnya, motivasi yang diberikan adalah motivasi tidak
Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan
Prestasi Peserta Didik Di SMK Azzainiyyah

langsung, juga bisa memberi siswa motivasi secara langsung, yaitu dengan
menceritakan kisah sukses pengalaman diri sendiri atau tokoh-tokoh dan figur lain.
Saat mendengar kesuksesan orang lain, tak jarang mereka akan termotivasi
untuk mengikuti jejaknya. Alhasil, mereka bisa lebih giat lagi dalam belajar.
7. Dermawan akan pujian
Pujian merupakan ucapan yang bisa memberikan sentuhan positif secara verbal.
Melalui pujian, seseorang akan merasa dihargai, begitu juga dengan para peserta didik.
memberikan apresiasi berupa pujian pada siswa yang berhasil menyelesaikan tugas
dengan baik.
Dengan demikian, siswa tersebut akan terus termotivasi untuk menjadi yang
terbaik di hadapan gurunya. Untuk siswa yang tidak menyukai pujian, kita bisa
menyiasatinya dengan reward yang lain.

Prestasi Belajar Peserta Didik Di SMK Azzainiyyah


prestasi ranah kognitif :
1. SMK azzainiyyah menjadi salah satu finalis Olimpiade Akuntansi Se kota Kabupaten
Sukabumi yang diselenggarakan oleh @ubsi_sukabumi. Saira Najwani mendapatkan
Juara Harapan 2
2. mengikuti lomba menulis essay tingkat nasional, sebagai juara harapan 1,2 dan 3
3. lomba menulis essay, diadakan oleh Universitas Pancasila sebagai juara harapan 2
4. juara 2 pidato Bahasa arab tingkat nasional
5. uji kompetensi semua jurusan sebagai bentuk evalusi akhir tahun pelajaran
6. ujian kepesantrenan sebagai bentuk evaluasi akhir semester untuk mengukur tingkat
keberhasilan pemahaman kitab kuning
Prestasi Ranah Afektif
1. Adanya pengajian rutin (manakiban) setiap sabtu pekan ketiga di setiap bulannya yang
petugasnya dari siswa kelas X, XI dan XII secara bergilir.
2. Adanya gotong royong setiap hari sabtu pekan keempat untuk melatih kepekaan,kesabaran
dan tanggung jawab siswa.
Prestasi ranah psikomotorik
1. Kegiatan marketday sebagai pelatihan kewirausahaan dari semua jurusan
2. Aktif dalam kegiatan pramuka iqomah setiap hari sabtu
3. Turut serta dalam kegiatan camping persenov, dan jambore jambu untuk siswa non asrama
4. Siswa smk azzainiyyah turut aktif menjadi bagian organisasi sebagai ketua umum forum

96 Al-Tarbiyah - VOLUME 1, NO. 3, JULI 2023


e-ISSN: 2988-2265; p-ISSN: 2988-2257, Hal 87-99

osis kab.Sukabumi regional masa bakti 2021-2022


5. Turut aktif sebagai ketua dewan kerja ranting kec. Sukabumi masa bakti 2022-2024
Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan Prestasi Belajar Peserta
Didik di SMK Azzainiyyah
Berdasarkan wawancara dengan ibu rasyidah pada jum’at 19 mei 2023, Peran motivasi
belajar berpartisipasi dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMK Azzainiyyah
sangat penting dan memiliki dampak yang signifikan. Motivasi belajar berpartisipasi merujuk
pada dorongan internal atau eksternal yang mendorong siswa untuk aktif terlibat dalam proses
pembelajaran dan berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan di sekolah. Berikut adalah
beberapa peran motivasi belajar berpartisipasi dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik
di SMK Azzainiyyah:
1) Meningkatkan keterlibatan siswa
Motivasi belajar berpartisipasi dapat membantu meningkatkan keterlibatan siswa dalam
proses pembelajaran. Ketika siswa merasa termotivasi untuk berpartisipasi, mereka lebih
cenderung terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Mereka akan lebih
fokus, lebih bersemangat, dan lebih berusaha untuk mencapai hasil yang baik.
2) Meningkatkan pemahaman konsep
Dengan berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran, siswa memiliki kesempatan untuk
berinteraksi dengan guru dan teman sekelas. Mereka dapat bertanya, berdiskusi, dan
berbagi pemikiran mereka. Hal ini membantu siswa dalam memperdalam pemahaman
konsep-konsep yang diajarkan. Dengan meningkatnya pemahaman siswa, prestasi belajar
mereka pun akan meningkat.
3) Meningkatkan motivasi intrinsik
Melalui partisipasi aktif, siswa akan merasakan kepuasan pribadi dalam mencapai tujuan
pembelajaran. Ini dapat meningkatkan motivasi intrinsik siswa, yaitu motivasi yang
berasal dari dalam diri siswa sendiri. Motivasi intrinsik yang tinggi membantu siswa tetap
termotivasi untuk belajar bahkan tanpa adanya hadiah eksternal, seperti pujian atau
penghargaan.
4) Mendorong kreativitas dan inisiatif
Partisipasi aktif juga merangsang siswa untuk berpikir kreatif dan mengambil inisiatif
dalam pembelajaran. Mereka merasa lebih berani untuk menyampaikan ide-ide mereka,
mencoba pendekatan baru, dan mengembangkan solusi yang inovatif. Hal ini dapat
memperkaya pembelajaran dan membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir
kritis dan problem-solving.
Peran Motivasi Belajar Berpartisipasi Dalam Peningkatan
Prestasi Peserta Didik Di SMK Azzainiyyah

5) Membangun keterampilan social


Melalui partisipasi aktif dalam kegiatan di sekolah, siswa memiliki kesempatan untuk
berinteraksi dengan berbagai orang, termasuk guru dan teman sekelas. Ini membantu
siswa membangun keterampilan sosial, seperti kemampuan berkomunikasi, bekerja sama
dalam kelompok, dan membangun hubungan yang baik. Keterampilan sosial yang kuat
juga berkontribusi pada prestasi belajar siswa.

Penting untuk menciptakan lingkungan di SMK Azzainiyyah yang mendorong


motivasi belajar berpartisipasi. Guru dan staf sekolah dapat menciptakan suasana yang
mendukung, memberikan dukungan dan dorongan kepada siswa, serta mendorong partisipasi
aktif dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, penting juga untuk mengakui dan menghargai
usaha serta prestasi siswa dalam berpartisipasi secara aktif. Dengan demikian, motivasi belajar
berpartisipasi dapat menjadi faktor peningkatan prestasi belajar peserta didik di SMK
Azzainiyyah.

KESIMPULAN
Belajar merupakan proses perubahan tingkah laku dari tidak tahu menjadi tahu. Itulah
sebabnya belajar menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Dalam
melakukan kegiatan belajar tentunya memerlukan daya dorong yang disebut motivasi. Pada
umumnya motivasi terbagi ke dalam dua, yaitu yang bersifat instrinsik dan ektrinsik.
Permasalahan yang senantiasa menyebabkan kesulitan siswa belajar meliputi faktor internal
yang meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotor, sedangkan faktor eksternal meliputi
semua situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa.
Peran motivasi belajar berpartisivasi dalam peningkatan prestasi belajar siswa
diantaranya dengan adalah: meningkatkan keterlibatan siswa, meningkatkan pemahaman
konsep, meningkatkan motivasi intrinsic, mendorong kreativitas dan inisiatif dan membangun
keterampilan social.

DAFTAR REFERENSI
A. M. Sardiman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Rajawali Pers, 2007.
Arifuddin. Hubungan Antara Motivasi Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran
Geografi Di Kelas XI IPS SMA. Bandung: Aditya Bakti, 2009.

98 Al-Tarbiyah - VOLUME 1, NO. 3, JULI 2023


e-ISSN: 2988-2265; p-ISSN: 2988-2257, Hal 87-99

Asnawi, Sahlan. Teori Motivasi Dalam Pendekatan Psikologi Industry Dan Organisasi. jakarta:
Studio Press, 2002.
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara, 2003.
McClelland. Systems Analysis and Project Management. NewYork: Ms Graw-Hill, 1987.
Ormrod, Jeanne Ellis. Psikologi Pendidikan Edisi 6 (Educational Pyschology Developing
Learners. jakarta: Erlangga, 2008.
Sardiman. Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar. jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2012.
Sofa. Pembelajran Menganalisis Teks. Bandung: Pustaka Setia, 2008.
Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung: Alfabeta, CV, 2017.
suharyadi, and Purwanto. Statistik Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern. jakarta: Salemba
Empat, 2004.
Sumargi. Increasing an Organizational’s Competitiveness through a Comprehensive
Performance Appraisal. Perspektif, 2008.
Uno, Hamzah B. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. jakarta: Bumi Aksara, 2012.

You might also like