3) Petugas farmasi mengkaji kelengkapan resep dan menyiapkan obat sesuai resep
jika sudah jelas,
4) Petugas farmasi memberitahu pasien atau keluarganya jika pembuatan puyer
memakan waktu lebih lama,
5) Petugas farmasi memberi label yang meliputi nama pasien, tanggal pelayanan resep
dan aturan pakai obat,
6) Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien atau keluarganya,
7) Petugas farmasi menyerahkan obat kepada pasien atau keluarganya dan
memberikan informasi penggunaan, efek samping dan penyimpanan obat.
- SOP PELAYANAN INFORMASI OBAT
1. Memberi informasi obat kepada pasien saat penyerahan obat, terdiri dari :
٭Waktu penggunaan obat, misalnya berapa kali obat digunakan dalam sehari, apakah
di waktu pagi,siang, sore atau malam. Dalam hal ini termasuk apakah obat diminum
sebelum atau sesudah makan.
٭Lama penggunaan obat, apakah selama keluhan masih ada atau harus dihabiskan
meskipun sudah terasa sembuh. Obat antibiotik harus dihabiskan untuk mencegah
resistensi.
٭Cara penggunaan obat yang benar akan menentukan keberhasilan pengobatan. Oleh
karena itu pasien harus mendapat penjelasan mengenai cara penggunaan obat yang
benar terutama untuk sediaan farmasi tertentu seperti obat oral, obat tetes mata, salep
mata, obat tetes hidung, tetes telinga, suppositoria dan krim/salep rectal dan tablet
vagina
٭Efek yang timbul dari penggunaan obat, misalnya berkeringat, mengantuk, kurang
waspada, tinja berubah warna, air kencing berubah warna dan sebagainya.
٭Hal-hal lain yang mungkin timbul, misalnya :
1. Interaksi obat dengan obat lain atau makanan tertentu dan kontraindikasi obat
tertentu dengan diet rendah kalori, kehamilan dan menyusui.
2. Menanyakan kembali kepada pasien kejelasan dari pemberian informasi obat