Proposal Penelitian
Proposal Penelitian
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Dengan kata lain pendidikan dapat
diartikan sebagai hasil peradaban bangsa yang dikembangkan atas dasar pandangan
hidup bangsa itu sendiri dan akan menimbulkan pengaruh dinamis dalam
Menjejak abad ke-21, salah satu aspek yang tidak dapat dihindari adalah
pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Semua aspek manusia tidak
dapat telepas dari pengaruh TIK tesebut, mulai dari bidang ekonomi, komunikasi
sosial, politik hingga pendidikan. Teknologi menjadi sebuah pilihan wajib yang harus
diaplikasikan dalam dunia pendidikan, tidak hanya pada konteks pendidikan secara
(Helaluddin, 2019)
tanpa batas yang dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini menyebabkan perubahan
mendasar dan penyesuaian dalam hal cara mengajar guru, belajar murid, dan
manajemen sekolah dari yang ada sebelumnya. TIK menyebabkan perubahan peran
guru yang tidak sekedar sebagai sumber dan pemberi ilmu pengetahuan, namun
1
2
potensi yang memberdayakan, TIK juga perlu persiapan teknis, pelatihan dan
Dewasa ini, Guru harus terampil dalam menggunakan TIK sebagai sumber
pendidikan. Oleh karena itu, memanfaatkan TIK dalam kehidupan sehari-hari salah
satunya adalah dalam aspek pendidikan menjadi sangat penting dilakukan saat ini.
(Restiyani dkk., 2014). Pada masa pandemi sekarang ini, guru harus menerapkan
jaringan internet. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan TIK dalam pembelajaran
sangat dibutuhkan guru saat sekarang ini. Beragam kemampuan TIK yang luar biasa
sistem pendidikan yang lebih baik, baik dalam aspek sarana dan prasarana,
tidak cukup bagi guru untuk mencapai suatu pembelajaran yang baik, namun harus
melek atau menguasai semua yang berhubungan dengan TIK yang artinya guru harus
Literasi dalam hal ini tidak sekedar memiliki piranti lalu mampu mengakses
(membaca) informasi dari piranti TIK. Namun literasi diartikan sebagai kemampuan
maupun memproduksi). Dengan dapat dikatakan bahwa literasi bergerak dari sekedar
yang lebih tinggi yakni kemampuan berpikir kritis secara implisit dalam
mendesain, menciptakan dan membuat informasi baru dalam bentuk atau format yang
untuk mempersiapkan siswa agar mampu menguasai teknologi baru sebagai sarana
untuk mengembangkan dirinya sebagai pembelajar seumur hidup. Tahap fokus pada
profesional. Artinya, kompetensi guru dapat berupa pengulangan fakta dan konsep
Guru berperan sebagai medium antara siswa dengan teknologi, sebagai motor
perlu bagi guru untuk mempersiapkan dan mengkinikan semua fakta yang akan
disajikan dalam mata pelajaran dengan menggunakan fasilitas TIK yang tersedia di
sekolah. Penggunaan TIK pada diri sendiri juga mendapatkan pengalaman dan
4
pengetahuan saat berinteraksi dengan siswa. Literasi TIK artinya mengetahui dan
mampu mengakses berbagai piranti TIK tetapi juga kemampuan guru untuk
TIK dapat digunakan sebagai media dan sumber belajar yang memberikan
pembelajaran. Guru yang memiliki kompetensi di bidang TIK secara tidak langsung
(Rahmatina, 2017)
Literasi TIK guru juga yang berfungsi dalam meningkatkan kualitas layanan
yang kurang sehingga perlu dilakukan peningkatan kompetensi guru dibidang TIK.
bagi guru dan bagi siswa. Guru memiliki kompetensi baik dibidang TIK, dapat
memanfaatkan TIK untuk pembelajaran. Hal ini dikarenakan beban kerja guru terlalu
mengajar yang kreatif. Selain itu ketidakpastian guru untuk mengintegrasikan TIK
Permasalahan pada sebagian besar guru yaitu pemahaman TIK (literasi TIK)
yang masih rendah meskipun fasilitas dan akses TIK semakin mudah dijangkau.
Misalkan begitu banyak guru yang memiliki laptop, smartphone, jaringan internet
guru-guru yang melek TIK khususnya media informasi. ( Krismanto, 2018). Masih
banyak guru yang tidak memiliki keterampilan dalam teknologi informasi yang
diperlukan dan mereka juga tidak memiliki pelatihan khusus yang diperlukan untuk
dapat menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran yang berbasis teknologi
informasi. Gogot suharwoto (dalam fathurrohman 2020) menyebutkan bahwa saat ini
pernyataan tersebut dapat digambarkan bahwa literasi TIK guru masih rendah.
memperjelas konsep agar tidak terlalu verbalitas, mengatasi hambatan ruang, waktu,
dan daya indra, mengatasi keterbatasan variasi bentuk lingkungan dan organisme
6
yang dapat diamati, mengatasi sikap pasif siswa menjadi lebih bergairah, melibatkan
pengalaman belajar.
bagaimana literasi TIK guru biologi SMA negeri di kabupaten soppeng, oleh karena
itu maka peneliti akan mengangkat tesis dengan judul studi kemampuan literasi TIK
B. Rumusan Masalah
masalah dari penelitian ini adalah “Bagaimanakah literasi TIK guru dalam
C. Tujuan Penelitian
mengetahui kemampuan literasi TIK guru dalam pembelajaran biologi tingkat SMA
D. Manfaat Penelitian
1. Guru
pembelajaran.
2. Peneliti
Bahan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian yang
A. Kajian Teori
1. Literasi
Literasi dalam Bahasa inggris disebut literacy. Kata ini berasal dari Bahasa
kultural.
Menurut (Kern R., 2000), terdapat tujuh prinsip dalam pendidikan literasi,
literasi melibatkan konvensi. (4) literasi melibatkan pengetahuan kultural. (5) literasi
melibatkan refleksi dan refleksi diri. (6) literasi tidaklah sebatas pada sistem-sistem
7
8
(Clay, 2001), menjelaskan bahwa literasi terdiri dari literasi dini, literasi
dasar, literasi perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual.
membaca, menulis dan berhitung adalah berkaitan dengan kemampuan analisis untuk
cetak, media elektronik, media digital, dan memahami tujuan dalam memanfaatkan
teknologi.
9
Pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi yang
peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dalam memanfaatkan
Kata teknologi berasal dari Bahasa yunani, techne yang berarti ‘keahlian’ dan
logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu
pada objek benda yang digunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin,
organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan
zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi,
merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan
tentang alat, keahlian dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada kemampuan
memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilinginnya secara lebih maksimal.
10
Informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa
karena istilah satu ini mempunyai bermacam aspek, ciri, dan manfaat yang satu
dengan lainnya terkadang sangat berbeda. Informasi bisa jadi hanya berupa kesan
pikiran seseorang atau mungkin juga berupa data yang tersusun rapid an telah
diolah.(Yusup, 1995)
dilakukan oleh beberapa orang yang berbeda dan apabila hasilnya sama, maka data
tersebut dianggap akurat, (2) tepat waktu, artinya informasi harus tersedia/ada pada
saat informasi diperlukan, (3) relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai
dengan yang dibutuhkan, (4) lengkap, artinya informasi harus diberikan secara utuh
tidak setengah-setengah.
berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang
relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis dan
menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan
lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan,
(2) dari ruang kelas ke dimana dan kapan saja, (3) dari kertas ke online atau saluran,
(4) fasilitas fisik ke fasilitas kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata
dalam pendidikan adalah; (1) ICT is a tools atau TIK merupakan alat-alat teknologi
yang dapat dijadikan sebagai pelaku dalam pendidikan; (2) ICT is a content atau TIK
sebagai bagian dari materi; (3) ICT as program application atau TIK sebagai alat
yaitu:
a. Infrastruktur
12
mencukupi.
yang tinggi.
c. Kebijakan
Faktor kebijakan menuntut adanya kebijakan yang bersifat makro dan mikro
d. Finansial
Faktor finansial membutuhkan adanya sikap positif dari bank dan lembaga
orang, tempat, dan waktunyang tepat serta ketersediaan aplikasi untuk menyampaikan
3. Literasi TIK
menggunakan teknologi digital, alat komunikasi dan jaringan yang tepat untuk
Salah satu konsep baru literasi digital atau literasi Teknologi Informasi dan
dan memanfaatkan media baru seperti internet untuk mengakses, menyebarkan, dan
Definisi yang tak jauh berbeda dikemukakan dalan laporan panel intenasional
literasi ICT oleh The Educational Testing Service (ITS) yang menyebut bahwa ICT
Tingkat Keterangan
Jika seorang individu sama sekali tidak tahu dan tidak peduli akan
0
pentingnya informasi dan teknologi untuk kehidupan sehari-hari.
Jika seorang individu pernah memiliki pengalaman satu dua kali,
dimana informasi merupakan suatu komponen penting untuk
1
pencapaian keinginan dan pemecahan masalah dan telah
melibatkan teknologi informasi unutk mencarinya.
Jika seorang individu telah berkali-kali menggunakan teknologi
2 untuk membantu aktivitas sehari-hair dan telah memiliki pola
keberulangan dalam penggunaannya.
Jika seorang individu telah memiliki standar penguasaan dan
pemahaman terhadap informasi maupun informasi yang
3
diperlukannya dan secara konsisten memepergunakan standar
tesebut sebagai acuan penyelenggaraan aktivitas sehari-hari.
Jika seorang individu telah sanggup meningkatkan secara
signifikan (dapat dinyatakan kuantitatif) kinerja aktivitas
4
kehidupan sehari-harinya melalui pemanfaatan informasi dan
teknologi.
Jika seorang individu telah menganggap informasi dan teknologi
sebgai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari,
5
dan secara langsung maupun tidak langsung telah mewarnai
perilaku dan budaya hidupnya.
TIK. Menurut (Sudjono, 2010), terutama yang berkaitan dengan internet adalah (1)
guru dan siswa harus mempunyai akses yang mudah ke perangkat teknologi termasuk
koneksi internet. (2) tersedia konten digital (bahan ajar) yang mudah dipahami guru
15
dan siswa, (3) guru harus mempunyai pengetahuan dan keteraampilan menggunakan
teknologi dan (4) sumber daya guna membantu siswa mencapai standar akademik.
menggunakan teknologi digital, alat komunikasi dana tau jaringan untuk mengakses,
komponen penting dalam liteasi TIK meliputi (1) Akses, mengetahui tentang dan
kualitas, relevansi, kegunaan atau efisiensi informasi; dan (5) Karya, menghasilkan
informasi.
sebenarnya memberikan keuntungan bagi guru dan siswa. Guru yang memiliki
TIK.
16
4. Pembelajaran Biologi
psikologi kognitif holistik yang menempatkan siswa sebagai sebagai sumber atau
bahwa pembelajaran adalah ketelibatan siswa dalam tujuan belajar yang telah
ada aktivitas tertentu yang dilakukan oleh siswa berdasarkan rncana pembelajaran
biologi yang mengandung 6 unsur yaitu; (1) active learning, yaitu melibatkan siswa
secara aktif dalam serangkaian proses ilmiah melalui keterampilan proses sains; (2)
17
jawabannya melalui penemuan; (3) scientific literacy, yaitu pembelajaran yang dapat
mengakomodasi siswa tentang konten, proses, konteks sains dan sikap ilmiah; (4)
society, yaitu menggunakan sains untuk memecahkan masalah sehari-hari uang ada di
masyarakat: (6) kebenaran dalam sains tidak absolut melainkan bersifat tentatif.
B. Kerangka Pikir
Saat sekarang ini, teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sudah menjadi
kebutuhan hidup manusia sehari-hari yang artinya TIK sudah masuk kedalam sendi –
dalam pembelajaran sangat penting untuk menunjang belajar siswa sesuai dengan
untuk pembelajaran, akan tetapi guru harus melek artinya memiliki kemampuan
literasi yang baik, buka Cuma menggunakan dan memahami tetapi juga dapat
untuk mempersiapkan siswa agar mampu menguasai teknologi baru sebagai sarana
untuk mengembangkan dirinya sebagai pembelajar seumur hidup. Tahap fokus pada
18
profesional. Artinya, kompetensi guru dapat berupa pengulangan fakta dan konsep
profesional.
LITERASI TIK
GURU/PENDIDIK
PEMBELAJARAN BIOLOGI
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dimana penelitian dengan teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan terhadap responden dalam sampel atau
populasi.
Penelitian ini akan dilakukan pada bulan maret 2021 dengan melakukan
survei terhadap guru biologi tehadap kemampuan literasi TIK. Lokasi penelitian di
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah guru biologi SMA.
Penentuan sampel yang merupakan bagian dari populasi dalam penelitian ini
menggunakan rumus. Dari jumlah populasi maka didapat sampel sebanyak 25 orang
responden. Penelitian ini dilakukan secara acak (random) diambil dari SMA negeri di
kabupaten soppeng.
19
20
D. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dibagi dalam tiga tahap, yaitu tahap persiapan, tahap
1. Tahap Persiapan
penelitian, setelah memperoleh izin dari pihak sekolah untuk melalukan survei
angket/kuesioner untuk mengetahui kemampuan literasi TIK yang terdiri dari sikap,
2. Tahap Pelaksanaan
3. Tahap Akhir
Tahap akhir dilakukan dengan mengolah data kemampuan literasi TIK guru
kan pengola han nilai hasil belajar peserta didik dan retensi belajar. Kemudian data
mengumpulkan dan mencatat data atau informasi yang dilakukan dengan cara
memberi beberapa pertanyaan dalam bentuk tertulis kepada responden yaitu guru
biologi sesuai dengan permintaan pengguna. Adapun indikator yang diukur mengacu
terhadap literasi TIK yaitu: access (ketersediaan akses guru biologi tehadap TIK),
penilaian guru terhadap TIK), dan create (kemampuan guru dalam dalam membuat
media dari TIK). Angket ini menggunakan dua skala yaitu: 1) skala Guttman untuk
mengukur ketersediaan guru terhadap peralatan TIK dengan altenatif jawaban ya atau
tidak; 2) skala linkert untuk mengukur kemampuan guru dalam menggunakan TIK
jawaban tidak pernah (TP)=1, pernah (P)=2, sering (S)= 3, sangat sering (SS)= 4
untuk skala kemampuan. Kemudian sangat tidak setuju (STS)= 1, tidak setuju (TS)=
F. Instrumen Penelitian
selama penelitian. Uji validitas instrumen berupa pertanyaan dinilai oleh validator
instrumen tersebut harus duji telebih dahulu dengan uji validitas dan reabilitas.
1) Validitas
maka tahap selanjutnya adalah uji validitas. Instrumen penelitian memerlukan sebuah
pengujian untuk mengetahui derajat fungsi suatu instrumen atau tingkat kecermatan
dan ketepatan suatu instrumen. Uji validitas dapat mengukur sejauh mana tingkat
ketepatan instrumen dengan melihat dari korelasi antara variabel yang hendak diukur
Nilai r hitung dicocokkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 %. Maka butir soal
tesebut valid.
2) Reabilitas
memerlukan uji keandalan guna menghasilkan hasil yang konsisten sehingga dapat
digunakan dengan layak dapat dipercaya dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
23
Perhitungan uji reabilitas skala diteima, jika hasil perhitungan r hitung > r tabel 5 %.
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi data
N = Jumlah Individu
Budiana, B., Sjafirah, H. R., & Bakti, I. (2015). Pemanfaatan Teknologi Informasi
dan Komunikasi dalam Pembelajaran Bagi Guru SMPN 2 Kawali Desa
Citeureup Kabupaten Ciamis. Dharmakarya, 4(1), 4.
Kern R., K. R. (2000). Literacy and Lenguage Teaching. Oxford University Press.
Nurhabibah, Setiawan, A., Yanti, H., Miraj, Y. Z., & Yannuar. (2018). Analysis of
ICT Literacy Competence among Vocational High School Teachers.
IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 306,
012097.
26
27
Restiyani, R., Juanengsih, N., & Herlanti, Y. (2014). Profil Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) Sebagai Media dan Sumber Belajar
Oleh Guru Biologi. 6(1), 18.
Sumintono, B., Wibowo, S. A., Mislan, N., & Tiawa, D. H. (2012). Penggunaan
Teknologi Informasi dan Kmunikasi dalam Pengajaran: Survei pada
Guru-Guru Sains SMP di Indonesia. Jurnal Pengajaran Matematika dan
Ilmu Pengetahuan Alam, 17(1), 122.
Wong, A. Y., & Daud, K. (2018). ICT Competencies among School Teachers: A
Review of Literature. Journal of Education and Learning (EduLearn),
12(3), 376.