0% found this document useful (0 votes)
29 views5 pages

Indonesian Folktales for Students

Contoh teks story telling

Uploaded by

Ismi Inayatul
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
29 views5 pages

Indonesian Folktales for Students

Contoh teks story telling

Uploaded by

Ismi Inayatul
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 5

Assalamualaikum wr. wb.

My name is Azmi Suci Astari

I’m student from Senior High School At Sirnamiskin

My title of story telling is “The Legend of Lake Toba”

Enjoy to listen

The Legend of Lake Toba

Once upon a time in North Sumatra lived a young man named Toba. One day he go fishing in the lake.
He waited a long time and suddenly he got big and fresh a golden fish. Then Toba went home. At home
Toba was very surprised because the fish could talk. “Please don’t eat me.” Said golden fish. “Who are
you? How can you talk?” said Toba surprised. “I’m a golden fish, please don’t eat me.” Said golden fish.
“Mmm, all right.” Said Toba.

The next day, Toba went farmer in the field. Toba farmer from morning until noon. He was very hungry
and tired, so he went home. At home, Toba was very surprised because there was a beautiful girl who
was cooking. “Who are you? Why are you in my house?” said toba surprised. “I’m sorry, I was a golden
fish and now I human form, I’m here to give you some food, as a sign of my gratitude.” Said the beautiful
girl.

Time the past Toba and the beautiful girl married and had a baby named Samosir. When Samosir is
seven years old, he was very lazy, stubborn, and mischievous. One day “Samosir, please deliver this food
to your father, mother was busy.” Said mother. “No, Mom! I want to play!” said Samosir snapped. “Hey
Samosir! What wrong with you? He’s your father! He was hungry.” Said mother angry. Because mother
angry Samosir forced to deliver this food.

On the way to the farm Samosir eat father lunch little by litte until the remaining few. When Toba
opened the eat box turn out it was empty, Toba was very angry to Samosir. “Whaat? Where the food?!”
said Toba very angry. “I’m sorry, Dad. I’m so hungry.” Sampsir answered with anxiety.

Toba felt really upset with his son. And, suddenly he said something rude that was forbidden. “Your
manner is like a little animal. It’s because your mother is a fish. So you are like her. Go away from here!”
Toba didn’t realize that what he said was so rude. He was forbidden to tell about Samosir mother’s
origin.
Samosir sad and tell all to his mother. “Calm down, Samosir. Don’t cry anymore. Now, all you have to do
is climbed the highest tree and stayed there. There will be a huge flood and this village will be sink and
disappear.” Said mother.

Samosir went away and climbed the highest tree in the village. Mother was really sad. She decided to do
suicide by jump to the lake. Suddenly, the sky was getting dark. Not so long after that, the rain fall down.
It was a great rain. The thunder and lightning were so scary. Meanwhile, Toba was surprised by this
disaster. He can not save himself. And Samosir, although he climbed the highest tree, he still can not
escape the great disaster.

And then a small island in the middle of the lake called Samosir Island. And the village was submerged
and became a large lake. The large lake is named TOBA.

Thank you for your attention

Wassalamualaikum wr. wb.


Legenda danau toba

Pada zaman dahulu kala di Sumatera Utara hiduplah seorang pemuda bernama Toba. Suatu hari dia
pergi memancing di danau. Lama sekali dia menunggu dan tiba-tiba dia mendapatkan seekor ikan mas
yang besar dan segar. Lalu Toba pulang. Sesampainya di rumah, Toba sangat terkejut karena ikan itu
bisa berbicara. “Tolong jangan makan aku.” Kata ikan emas. "Siapa kamu? Bagaimana kamu bisa
bicara?” kata Toba terkejut. “Aku ini ikan emas, tolong jangan makan aku.” Kata ikan emas. “Mmm,
baiklah.” Kata Toba. Keesokan harinya, Toba pergi menjadi petani di ladang. Petani Toba dari pagi hingga
siang hari. Dia sangat lapar dan lelah, jadi dia pulang. Sesampainya di rumah, Toba sangat terkejut
karena ada seorang gadis cantik yang sedang memasak. "Siapa kamu? Kenapa kamu ada di rumahku?”
ucap Toba terkejut. “Maaf, aku dulunya seekor ikan emas dan sekarang aku berwujud manusia, aku di
sini untuk memberimu makanan, sebagai tanda terima kasihku.” Kata gadis cantik itu. Masa lalu Toba
dan gadis cantik itu menikah dan mempunyai seorang bayi yang diberi nama Samosir. Saat Samosir
berumur tujuh tahun, dia sangat malas, keras kepala, dan nakal. Suatu hari “Samosir, tolong antarkan
makanan ini kepada ayahmu, ibu sedang sibuk.” Kata ibu. “Tidak, Bu! Saya ingin main!" ucap Samosir
bentak. “Hai Samosir! Apa yang salah denganmu? Dia ayahmu! Dia lapar." Kata ibu marah. Karena
marah ibu Samosir terpaksa mengantarkan makanan tersebut. Dalam perjalanan menuju peternakan
Samosir makan siang ayah sedikit demi sedikit hingga tersisa sedikit. Saat Toba membuka kotak
makannya ternyata kosong, Toba sangat marah kepada Samosir. "Apa? Dimana makanannya?!" kata
Toba sangat marah. “Maafkan aku, Ayah. Aku sangat lapar." Sampsir menjawab dengan cemas.

Toba merasa sangat kesal dengan putranya. Dan, tiba-tiba dia mengatakan hal kasar yang dilarang.
“Sikapmu seperti binatang kecil. Itu karena ibumu adalah seekor ikan. Jadi kamu seperti dia. Pergi dari
sini!" Toba tidak menyadari kalau perkataannya itu sangat kasar. Ia dilarang menceritakan asal usul ibu
Samosir.

Samosir sedih dan menceritakan semuanya pada ibunya. “Tenanglah, Samosir. Jangan menangis lagi.
Sekarang, yang harus Anda lakukan hanyalah memanjat pohon tertinggi dan berdiam di sana. Akan
terjadi banjir besar dan desa ini akan tenggelam dan hilang.” Kata ibu.

Samosir pun pergi dan memanjat pohon tertinggi di desa itu. Ibu sungguh sedih. Dia memutuskan untuk
bunuh diri dengan melompat ke danau. Tiba-tiba, langit menjadi gelap. Tidak lama setelah itu, hujan pun
turun. Saat itu hujan lebat. Guntur dan kilat sangat menakutkan. Sementara itu, Toba dikejutkan dengan
bencana tersebut. Dia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri. Dan Samosir, walaupun ia memanjat
pohon tertinggi, ia tetap tidak bisa lepas dari bencana besar itu.

Dan kemudian sebuah pulau kecil di tengah danau bernama Pulau Samosir. Dan desa itu terendam dan
menjadi sebuah danau besar. Danau besar tersebut diberi nama TOBA.

Assalamualaikum wr. wb.


My name is Cici Citra Lestari

I’m student from Senior High School At Sirnamiskin

My title of story telling is “The Legend of Lake Toba”

Enjoy to listen

THE LEGEND OF RORO JONGGRANG

Long time ago, there was a kingdom named Prambanan. All thepeople of Prambanan lived peacefully.
But then, Prambanankingdom was attacked and occupied by the Pengging kingdom.Prambanan then
was ruled by Bandung Bondowoso of Penggingkingdom. He was a mean king. He also had great
supernaturalpower. His soldiers were not only humans, but also genies.The king of Prambanan had a
beautiful daughter named RoroJonggrang. Bandung Bondowoso fell in love with her andwanted to
marry her.“You’re very beautiful. Would you be my queen?” askedBandung Bondowoso.Roro
Jonggrang was shocked. She didn’t like Bandung Bondowoso because he was a meanperson. She
wanted to refuse, but she afraid that Bandung Bondowoso would be angry andendangered the
people of Prambanan. Then, she came up with a plan.“If you want to marry me, you have to build a
thousand temples for me in just one night,"said Roro Jonggrang.“What? That’s impossible!” said
Bandung Bondowoso.But he did not give up. He consulted with his advisor.“Your Majesty can asked
the genies to help built the temples,” said the advisor.So, Bandung Bondowoso summoned his entire
genies soldier and commanded them to helphim built a thousand temples. The genies worked in
unbelievable speed. Meanwhile, RoroJonggrang heard from her servant that the building of a
thousand temples was almostfinished. She was so worried. But again, she came up with a great idea.
She asked all of her servants to help her."Please prepare a lot of straw and mortar. Please hurry up!"
said Roro Jonggrang.“Burn the straw and make some noise pounding the mortar, quickly.” All those
servantsdid what Roro Jonggrang ordered them; burning straw and pounding the mortar, makingthe
genies think that the sun is going to rise.“It’s already dawn. We have to go,” said the leader of the
genies to Bandung Bondowoso.All the genies immediately stopped their work and ran for cover from
the sun, which theyafraid of. They didn’t know that the light was from the fire that burning the straw,
notfrom the sun. Bandung Bondowoso can’t stop the genies from leaving. He was angry. Heknew
Roro Jonggrang had just tricked him."You cannot fool me, Roro Jonggrang. I already have 999
temples. I just need one moretemple. Now, I will make you the one-thousandth temple."He pointed
his finger to Roro Jonggrang and said some mantras. Magically, RoroJonggrang’s body turned into
stone. Until now, the temple is still standing in Prambananarea, Central Java. And the temple is called
Roro Jonggrang temple..

THE LEGEND OF RORO JONGGRANG


Dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Prambanan. Semua masyarakat Prambananhidup damai.
Namun kemudian, kerajaan Prambanan diserang dan diduduki oleh kerajaanPengging. Prambanan
kemudian diperintah oleh Bandung Bondowoso dari kerajaanPengging. Dia adalah raja yang kejam. Dia
juga memiliki kekuatan supranatural yang hebat.Prajuritnya tidak hanya manusia, tetapi juga jin. Raja
Prambanan memiliki seorang putricantik bernama Roro Jonggrang. Bandung Bondowoso jatuh cinta
padanya dan inginmenikahinya."Anda sangat indah. Maukah kamu menjadi ratuku?” tanya Bandung
Bondowoso.Roro Jonggrang terkejut. Dia tidak suka Bandung Bondowoso karena dia orang yang
kejam.Dia ingin menolak, tapi dia takut Bandung Bondowoso akan marah dan
membahayakanmasyarakat Prambanan. Kemudian, dia membuat rencana.“Jika kamu ingin menikah
denganku, kamu harus membangun seribu candi untukku hanyadalam satu malam,” kata Roro
Jonggrang."Apa? Itu tidak mungkin!" kata Bandung Bondowoso.Tapi dia tidak menyerah. Dia
berkonsultasi dengan penasihatnya.“Yang Mulia dapat meminta para jin untuk membantu membangun
kuil-kuil itu,” katapenasehat itu.Jadi, Bandung Bondowoso memanggil seluruh prajurit jin dan
memerintahkan mereka untukmembantunya membangun seribu candi. Para jin bekerja dengan
kecepatan yang luar biasa.Sementara itu, Roro Jonggrang mendengar dari pelayannya bahwa
pembangunan seribucandi hampir selesai. Dia sangat khawatir. Tapi sekali lagi, dia datang dengan ide
bagus. Diameminta semua pelayannya untuk membantunya."Tolong siapkan banyak jerami dan lesung.
Tolong cepat!" kata Roro Jonggrang."Bakar sedotan dan buat suara menggedor mortar, cepat." Semua
pelayan itu melakukanapa yang diperintahkan Roro Jonggrang; membakar jerami dan menumbuk
lesung,membuat jin berpikir bahwa matahari akan terbit.“Ini sudah subuh. Kita harus pergi,” kata
pemimpin jin ke Bandung Bondowoso.Semua jin segera menghentikan pekerjaan mereka dan berlari
mencari perlindungan darimatahari, yang mereka takuti. Mereka tidak tahu bahwa cahaya itu berasal
dari api yangmembakar jerami, bukan dari matahari. Bandung Bondowoso tidak bisa menghentikan para
jin untuk pergi. Dia marah. Dia tahu Roro Jonggrang baru saja menipunya."Kamu tidak bisa
membodohiku, Roro Jonggrang. Aku sudah punya 999 candi. Aku hanyabutuh satu candi lagi. Sekarang,
aku akan menjadikanmu candi yang seperseribu."Dia mengarahkan jarinya ke Roro Jonggrang dan
mengucapkan beberapa mantra. Ajaib,tubuh Roro Jonggrang berubah menjadi batu. Hingga saat ini,
candi tersebut masih berdiri dikawasan Prambanan, Jawa Tengah. Dan candi tersebut bernama candi
Roro Jonggrang..

You might also like