ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115) E-ISSN: 2460-5611
PENGARUH MOBILISASI DINI TERHADAP PENYEMBUHAN
LUKA POST SECTIO CAESAREA
Reni Heryani1*,Ardenny2
1
STIKes Pekanbaru Medical Center28132, Pekanbaru Riau
2
Poltekkes Kemenkes Riau, Pekanbaru Riau
*email :reni_heryani@yahoo.co.id
Submission: 11-11-201, Reviewed: 11-12-2016, Accepted 19-12-2016
https://doi.org/10.22216/jit.2017.v11i1.661
Abstract
One of the goals of development era of Millennium Development Goals (MDG's) in 2015 is the
improvement of maternal health.One way in the delivery or the baby out with the pathological ie
sectio caesarea. According to 3509 statistics compiled case sectio caesarea, an indication of cephalo
pelvic disproportion is the highest (21%), while the other is an indication of fetal distress (14%),
placenta previa (11%), never sectio caesarea (11%), incoordinate uterine action (9%), preeclampsia
and hypertension (7%).This study research design quasy Experiment with post test only with control.
The results showed that respondents generally have a lifespan of no risk for surgery yati many as 15
people (75%), the majority of respondents were first performed caesarea operation as many as 10
people (50.0%), the majority of respondents experienced a normal wound healing as many as 13
people (65.0%), and the majority of respondents respondents did early mobilization as many as 14
people (70.0%). There is a statistically significant relationship between early mobilization on wound
healing post sectio caesarea (p value = 0.007). Suggested for responden can increase awareness in
improving health status through early mobilization exercises to accelerate the wound healing process
as a result of the operation.
Keywords: sectiocaesarea, mobilization, wound healing
Abstrak
Salah satu tujuan pembangunan eraMillenium Development goals (MDGs) 2015 adalah perbaikan
kesehatan maternal.Salah satu cara di dalam persalinan atau mengeluarkan bayi secara patologis
yaitu dengan sectio caesarea. Menurut statistik 3.509 kasus sectio caesarea, indikasi terbanyak
adalah disproporsi cephalo pelvik (21%), sedangkan indikasi lain adalah gawat janin (14%),
plasenta previa (11%), pernah sectio caesarea (11%), incoordinate uterine action (9%), preeklamsi
dan hipertensi (7%).Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasy Experiment dengan post
test only with control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umumnya responden memiliki umur tidak
berisiko terhadap tindakan operasi yati sebanyak 15 orang (75%), sebagian responden pertama kali
dilakukan operasi caesarea yaitu sebanyak 10 orang (50,0%), sebagian responden mengalami
penyembuhan luka yang normal yaitu sebanyak 13 orang (65,0%), dan sebagian responden
responden melakukan mobilisasi dini yaitu sebanyak 14 orang (70,0%). Secara statistik
terdapatpengaruh mobilisasi dini terhadap penyembuhan luka post sectio caesarea di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru (p value = 0.007).Disarankan bagi responden dapat meningkatkan kesadarannya
dalam meningkatkan derajat kesehatan melalui latihan mobilisasi dini untuk mempercepat proses
penyembuhan luka akibat operasi.
Kata Kunci : sectiocaesarea, mobilisasi, penyembuhan luka
KOPERTIS WILAYAH X 109
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115) E-ISSN: 2460-5611
PENDAHULUAN bahwa setiap tahun sebanyak 500.000 ibu
Persalinan merupakan kejadian fisiologis meninggal disebabkan kehamilan, persalinan
yang normal dialami oleh seorang ibu berupa dan nifas (Kemnekes, 2010).
pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) Salah satucara di dalam persalinan adalah
yang hidup di dalam uterus melalui vagina dengan section caesarea. Persalinan dengan
kedunia luar (Rsud & Surakarta, 2015). section caesarea memiliki risiko tinggi
Tolak ukur status kesehatan di Indonesia karena dilakukan pembedahan dengan
adalah Angka Kematian Ibu (AKI) dan membuka dinding perut dan dinding uterus
Angka Kematian Bayi (AKB). Hal ini atau insisitransabdominal uterus, sehingga
merupakan masalah nasional yang menjadi pasien akan merasakan rasa nyeri. Rasa nyeri
prioritas utama. Menurut Survey Demografi merupakan stresor yang dapat menimbulkan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 stress dan ketegangan dimana individu dapat
angka kematian ibu dan bayi masih tinggi, berespon secara biologis dan perilaku yang
dimana Angka Kematian Ibu yaitu berjumlah menimbulkan respon fisik dan psikis
228 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka (Kuswantoro Rusca P, Dina Dewi, 2012).
Kematian Bayi yaitu 34 per 1000 kelahiran Sejak adanya bedah Sectio Caesarea (SC)
hidup. Harapan Indonesia angka kematian telah menjadikan pandangan masyarakat
ibu dan bayi ini menurun pada tahun 2015, akan metode persalinan section sesarea
dimana ditargetkan angka kematian ibu turun tersebut, diikuti dengan semakin
menjadi 125 per 100.000 kelahiran hidup dan meningkatnya angka persalinan dengan
angka kematian bayi menurun menjadi 15 tindakan Sectio Caesarea (SC). WHO
per 1000 kelahiran hidup (Irna, Syarifah, menganjurkan operasi caesarea hanya sekitar
Rato, & Bangkalan, n.d.) 10-15% dari jumlah kelahiran. Anjuran
Di negara-negara sedang berkembang WHO tersebut tentunya didasarkan pada
frekuensi kematian maternal dilaporkan analisis resiko-resiko yang muncul akibat
berkisar antara 0,3-0,7 %, sedangkan di section sesarea, baik risiko bagi ibu maupun
negara-negara maju angka tersebut lebih bayi (Sudiharjani, 2010).
kecil, yaitu 0,05-0,1 % (Widjanarko, 2008). Menurut statistik pada tahun 2000
Menurut World Health Organization (WHO) dilaporkan di dunia wanita melahirkan
melalui pemantauan ibu meninggal dengan seksiosesarea meningkat 4 kali
diberbagai belahan dunia memperkirakan dibandingkan 10 tahun sebelumnya, dimana
KOPERTIS WILAYAH X 110
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115) E-ISSN: 2460-5611
di Amerika Serikat persalinan dengan dengan melatih bagian-bagian tubuh untuk
seksiosesarea sebanyak 35% dari seluruh melakukan peregangan yang berguna untuk
persalinan, Australia 35%, Skotlandia 43% membantu penyembuhan luka pada ibu post
dan Perancis 28% (Netty, Sakit, Daerah, & sectiosesarea(Yuli Setyowati, 2013).
Manap, 2013). Mobilisasi penting dilakukan untuk
Persalinan seksio sesarea juga mempercepat kesembuhan ibu sehingga
mengalami peningkatan di Indonesia, pada dapat melakukan kembali aktivitas sehari-
tahun 2005 jumlah persalinan dengan sehari secara normal. Keterlambatan
seksiosesarea sebanyak 8% dari seluruh mobilisasi ini akan menjadikan kondisi ibu
persalinan, tahun 2006 15% dan tahun 2007 semakin memburuk dan menjadikan
sebanyak 21%. Menurut Bensons dalam pemulihan pasca section sesarea menjadi
Evariny (2009) angka kematian pada operasi terlambat (Marfuah, 2015).
seksiosesarea adalah 40-80 tip 100.000 Berdasarkan data yang diperoleh di
kelahiranhidup, angkainimenunjukkanresiko RSUD Arifin Achmad Pekanbaru jumlah
25 kali lebih besar disbanding persalinan ibu yang melahirkan sectio caesarea selama
pervaginam. Padahal menurut JNPK-KR tahun 2012 adalah sebanyak 714 orang.
(2008) kehamilan atau persalinan patologis Persalinan sectio caesarea di RSUD Arifin
hanya terjadi pada sekitar 10-12% dari Achmad Pekanbaru dilakukan dengan
keseluruhan kehamilan atau persalinan berbagai indikasi baik dari faktor ibu
(Netty et al., 2013) maupun faktor janin. Faktor ibu diantaranya
Dengan adanya luka bekas operasi sesar karena penyakit preeklamsia berat, ketuban
menimbulkan nyeri pada ibu sehingga pasien pecah dini dan kelainan kontraksi rahim.
cenderung untuk berbaring saja untuk Faktor janin sebagian besar disebabkan letak
mempertahankan seluruh tubuh kaku dan janin, kelainan plasenta baik plasenta previa
tidak mengindahkan daerah pembedahan maupun solutio plasenta dan karena gawat
sehingga menimbulkan kaku persendian, janin (fetal distress). sementara pada tahun
postur yang buruk, kontraktur otot, nyeri 2013 dari bulan Januari s/d Desember terjadi
tekan apabila tidak melakukan mobilisasi peningkatan jumlah persalinan yang
dini(Christina & Kristanti, n.d.) dilakukan secara sectio caesarea sebanyak
Mobilisasi dini adalah pergerakan yang 923 orang.
dilakukan sedini mungkin di tempat tidur
KOPERTIS WILAYAH X 111
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115) E-ISSN: 2460-5611
Berdasarkan masalah tersebut dan Tabel 1
Distribusi frekuens responden menurut
mengingat pentingnya mobilisasi dini untuk
umur dan frekuensi sectio caserae
penyembuhan luka post sectio caesarea dan No Karakteristik F %
1. Umur:
pemulihan kesehatan ibu maka penulis a. Berisiko 5 25,0
b. Tidak Berisiko 15 75,0
tertarik unutuk mengetahui lebih jauh 2. Seksio ke:
a. Pertama 10 50,0
tentang pengaruh mobilisasi dini terhadap b. Kedua 6 30,0
penyembuhan luka post sectio caesarea di c. Lebih dari dua 4 20,0
kali
RSUD ArifinAchmad Pekanbaru. Total 20 100
Berdasarkan tabel 1di atas dapat diketahui
Penelitianbertujuan untuk mengetahui
bahwa pada umumnya responden memiliki
pengaruh penyembuhan luka post sectio
umur tidak berisiko terhadap tindakan
caesarea pada ibu melahirkan di RSUD
operasi yati sebanyak 15 orang (75%), dan
Arifin Achmad Pekanbaru.
sebagia responden pertama kali dilakukan
METODOLOGI PENELITIAN
operasi caesarea yaitU sebanyak 10 orang
Penelitian ini menggunakan desain
(50,0%).
penelitian Quasy Experiment dengan post
2. Penyembuhan luka
test only with control pada kelompok
Pada variabel ini (variabel dependent)
intervensi, dan dengan kelompok kontrol
peneliti membagi responden dalam dua
tanpa dilakukan mobilisasi dini. Kelompok
kelompok yaitu kelompok yang mengalami
intervensi mengikuti pelatihan bagaimana
penyembuhan dan tidak mengalami
caranya melakukan mobilisasi dini post
penyembuhan. Untuk selengkapnya hasil
sectio caesarea dengan cara demontrasi.
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 di
bawah ini:
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 2
Hasil Analisis Univariat:
Distribusi Frekuensi Penyembuhan luka
1. KarakteristikResponden post sectio caesarea di RSUD Arifin
Achmad Pekanbaru Tahun 2014
Secara umum karakteristikresponden
No Penyembuhan Luka F (%)
pada penelitian ini adalah umur dan
1 Tidak Normal 7 35,0
frekuensi sectio caesar. 2 Normal 13 65%
Total 20 100
Berdasarkan tabel 2 didapatkan data bahwa
sebagian responden mengalami
KOPERTIS WILAYAH X 112
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115) E-ISSN: 2460-5611
penyembuhan luka yang normal yaitu pnyembuhan luka yang normal yaitu
sebanyak 13 orang (65,0%). sebanyak 12 orang (85,7%). Hasil uji
3. Mobilisasi statistik menunjukkan bahwa terdapat
Pada variabel ini peneliti membagi hubungan yang signifikan antara mobilisasi
faktor lingkungan responden dalam dua terhadap kejadian pneumonia (p value
kelompok yaitu tidak memenuhi syarat dan 0,007). Nilail Odd Ratio (OR) 3,000 artinya
memenuhi syarat. Untuk selengkapnya hasil bahwa penerapan mobilisasi dini
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3 di berpengaruh 3 kali terhadap penyembuhan
bawah ini: luka dibandingkan dengan tidak melakukan
Tabel3 mobilisasi dini.
DistribusiFrekuensi Mobilisasi Dini Post
Hasil penelitian ini didukung oleh
sectio caesarea di RSUD ArifinAchmad
PekanbaruTahun 2014 penelitianKristanti tentang mobilisasi
No Mobilisasi Dini F (%) diniberhubungan dengan peningkatan
1 Tidak Melakukan 6 30,0 kesembuhan luka pada pasien post
2 Melakukan 14 70,0
Total 20 100 operasisectio caesarea, dengan hasil
penelitian sebagian besar mobilisasi dini
Berdasarkan tabel 3 diatas didapatkan pasien post sectio caesarea di ruang
data bahwa sebagian besar responden Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri
melakukan mobilisasi dini yaitu sebanyak adalah baik, yaitu sebanyak 24 responden
14 orang (70,0%). (80%). Sebagian besar tingkat kesembuhan
AnalisaBivariat luka pasien post sectio caesarea di ruang
Tabel 4. Kebidanan Rumah Sakit Baptis Kediri
Pengaruh Mobilisasi Dini terhadap
Penyembuhan Luka Post sectio Caesarea adalah cepat, yaitu 25 responden (83,3%).
di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru Ada pengaruh antara mobilisasi dini pasien
Tahun 2014
Mobilisasi
Tidak Normal
P OR
post sectio caesarea dengan tingkat
normal Jumlah
Dini Value Ci 95%
n (%) n (%) kesembuhan luka di ruang Kebidanan
Tidak 3,000
5 (83,3) 1 (16,7) 6 (100)
Melakukan (2,190- Rumah Sakit Baptis Kediri dengan nilai p >
2 (14,3) 12 (85,7) 14 (100) 0,007
Melakukan 10,987)
Total 7 (35,0) 13 (65,0) 20 (100)
, yaitu nilai p = 0,014.
Berdasarkan tabel 4diatas didapatkan data
Penyembuhan normal ditingkatkan
bahwa responden yang melakukan
ketika luka bebas dari benda asing tubuh
mobilisasi dini sebagian besar mengalami
termasuk bakteri. Proses penyembuhan luka
KOPERTIS WILAYAH X 113
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115) E-ISSN: 2460-5611
terjadi secara normal tanpa bantuan, peradarahan yang abnormal dan involusi
walaupun beberapa bahan perawatan dapat uterus yang tidak baik.
membantu untuk mendukung proses SIMPULAN
penyembuhan. Akan tetapi jika proses Adanya pengaruh mobilisasi dini terhadap
penyembuhan luka dapat dibantu dengan penyembuhan luka post sectio caesarea di
mobilisasi dini, maka akan dihasilkan proses RSUD Arifin Achmad Pekanbaru ( p value
penyembuhan yang lebih cepat. Mobilisasi = 0.007 < 0.05).
dini merupakan suatu aspek yang terpenting UCAPAN TERIMA KASIH
pada fungsi fisiologis karena hal itu esensial Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
untuk mempertahankan kemandirian Allah SWT atas segala rahmat dan
(Carpenito, 2000). Sehingga dapat hidayahNya sehingga penulis dapat
disimpulkan bahwa mobilisasi dini adalah menyelesaikan jurnal ini. Salawat serta
suatu upaya mempertahankan kemandirian salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi
sedini mungkin dengan cara membimbing Muhammad SAW beserta keluarga dan
penderita untuk mempertahankan fungsi sahabatnya. Penulis mengucapkan
fisiologis (Hamilton, 2002). terimakasih kepada keluarga, sahabat dan
Menurut Manuaba (2002), manfaat pimpinan yang selalu memberikan dorongan
mobilisasi dini bagi ibu post operasi adalah kepada penulis sehingga jurnal ini dapat
mampu memperlancar pengeluaran lokia terselesaikan.Terimakasih juga kepada
dan mengurangi infeksi puerperium, Kopertis Wilayah X yang mau membantu
mempercepat involusi alat kandungan, mempublikasikan penelitian yang telah
memperlancar fungsi alat gastrointestinal penulis lakukan ini.
dan alat perkemihan, meningkatkan
kelancaran peredaran darah sehingga nutrisi DAFTAR PUSTAKA
yang dibutuhkan luka terpenuhi dan Christina, S., & Kristanti, E. E. (n.d.).
Mobilisasi Dini Berhubungan Dengan
mempercepat kesembuhan luka,
Peningkatan Kesembuhan Luka Pada
mempercepat fungsi pengeluaran ASI dan Pasien Post Operasi Sectio Caesaria, 1
8.
pengeluaran sisa metabolisme. Sedangkan
kerugian jika tidak melakukan mobilisasi Irna, D. I., Syarifah, C. R., Rato, A., &
Bangkalan, E. (n.d.). Hubungan
dini terutama bagi ibu post operasi adalah
Riwayat SC (Partus Kasep) Dengan
terjadinya peningkatan suhu tubuh, Penyembuhan Luka Post Sectio
KOPERTIS WILAYAH X 114
ISSN: 1979-9292
JURNAL IPTEKS TERAPAN
Research of Applied Science and Education V11.i1 (109- 115) E-ISSN: 2460-5611
Caesarea di Irna C RSUD Syarifah
Ambami Ratio Ebhu Bangkalan, (2), 2
5.
Kuswantoro Rusca P, Dina Dewi, M. B.
(2012). Pengaruh Mobilisasi Dini
Terhadap proses penyembuhan luka
dan Lama Hari Rawat, (Majalah
Kesehatan FKUB), 19.
Marfuah, I. (2015). Hubungan Tingkat
Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Dalam
Mobilisasi Dini Pasca sectio Caesarea
di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
Moewardi.
Netty, I., Sakit, R., Daerah, U., & Manap, A.
(2013). Hubungan Mobilisasi Dini
Dengan Penyembuhan Luka Operasi
Seksio Sesarea Di Ruang Rawat
Gabung Kebidanan RSUD H. Abdul
Manap Kota Jambi Tahun 2012, 15,
5970.
Rsud, D. I., & Surakarta, M. (2015). NYERI
POST OPERASI SECTIO
CAESAREA PROGRAM STUDI S-1
KEPERAWATAN STIKES KUSUMA
HUSADA, 010.
Sudiharjani, N. (2010). Mobilisasi Dini dan
Penyembuhan Luka Operasi Pada Ibu
Post Sectio Caecarea (SC) Di Ruang
Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah
Kota Salatiga, 3035.
Yuli Setyowati, S. (2013). Karakteristik
Yang Mempengaruhi Mobilisasi Dini
Pada Ibu Nifas Post Sectio Caesarea.
Jurnal Kebidanan, II(Embrio), 1017.
KOPERTIS WILAYAH X 115