Perang Harga Gojek Vs Grab Bisa Membuat Salah Satunya Bangkrut

Perang harga yang ditawarkan kedua startup transportasi yang beroperasi di Indonesia yaitu Grab dan Go-Jek memang sedang pada masa yang memanas. Kedua, startup ini memberikan diskon dengan harga yang tak masuk akal. Perang harga diantara keduanya bisa mematikan salah satu startup. Entah itu Grab ataupun Go-Jek, Hal ini pernah terjadi di Singapura, antara Grab dan…


Gojek Grab Min

Perang harga yang ditawarkan kedua startup transportasi yang beroperasi di Indonesia yaitu Grab dan Go-Jek memang sedang pada masa yang memanas. Kedua, startup ini memberikan diskon dengan harga yang tak masuk akal.

Perang harga diantara keduanya bisa mematikan salah satu startup. Entah itu Grab ataupun Go-Jek, Hal ini pernah terjadi di Singapura, antara Grab dan Uber. Saat ini, keduanya memang melakukan perang harga dengan memberikan diskon besar-besaran. Dan akhirnya, Uber menyerah pada Grab dengan menjual saham “Uber Asia Tenggara” ke Grab.

Mungkin, bagi kalian pengguna Grab bisa merasakannya. Dimana grab memberikan diskon besar-besaran akhir-akhir ini. Kebijakan promosi ini dinilai sebagai Predatory Promotion yang berarti kebijakan promosi untuk mematikan kompetitor.

Biasanya predatory promotion dilakukan dengan cara melakukan promosi dengan memberika diskon secara besar-besaran dalam jangka waktu panjang hingga sang kompetitor “menyerah”.

Kebijakan ini dilakukan untuk menguasai pangsa pasar dengan membakar uang terlebih dahulu. Dan tentunya promosi ini bukanlah persaingan yang sehat.

Baca Juga:  Visa Suntikkan Dana untuk Go-Jek, Untuk Pendanaan Apa?

Setelah salah satu kompetitor mati, maka yang ada hanyalah monopoli. Tentunya, hal ini tidak baik bagi sebuah bisnis karena tidak ada pembandingnya.