X
TAP top app download banner
theAsianparent Indonesia Logo
theAsianparent Indonesia Logo
kemendikbud logo
Panduan Produk
Keranjang
Masuk
  • Kehamilan
    • Kalkulator perkiraan kelahiran
    • Tips Kehamilan
    • Trimester Pertama
    • Trimester Kedua
    • Trimester Ketiga
    • Melahirkan
    • Menyusui
    • Kehilangan bayi
    • Project Sidekicks
  • Anak
    • Bayi Baru Lahir
    • Bayi
    • Balita
    • Prasekolah
    • Anak
    • Praremaja & Remaja
  • Cari nama bayi
  • Rangkaian Edukasi
    • Pengasuhan Anak
    • Edukasi Prasekolah
    • Edukasi Sekolah Dasar
    • Edukasi Remaja
  • TAPpedia
  • TAP Rekomendasi
  • Parenting
    • Keluarga
    • Doa Islami
    • Pernikahan
    • Seks
    • Berita Terkini
  • Kesehatan
    • COVID-19
    • Info Sehat
    • Penyakit
    • Vaksinasi
    • Kebugaran
  • Gaya Hidup
    • Korea Update
    • Hiburan
    • Travel
    • Fashion
    • Kebudayaan
    • Kecantikan
    • Keuangan
  • Nutrisi
    • Resep
    • Makanan & Minuman
    • Sarapan Bergizi
  • Ayah manTAP!
    • Kesehatan Ayah
    • Kehidupan Ayah
    • Aktivitas Ayah
    • Hobi
  • VIP

Sering Dihubungkan dengan Hal Mistis, Ada Apa di Malam Satu Suro?

Bacaan 4 menit
Sering Dihubungkan dengan Hal Mistis, Ada Apa di Malam Satu Suro?

Malam satu suro sering dikatikan dengan hal-hal yang berbau mistis. Lantas, bagaimana sejarah dan artinya bagi masyarakat Jawa?

Apa yang ada di benak Parents ketika mendengar “malam satu suro”?

Mungkin sebagian dari Parents akan berpikir tentang hal-hal yang bersifat mistis atau keramat.

Ya, di Indonesia malam tersebut memang dianggap sakral dan keramat oleh masyarakat Jawa.

Tak heran, banyak film horor di Indonesia yang mengangkat fenomena tersebut.

Film yang paling ikonik mungkin film Malam Satu Suro garapan Sisworo Gautama Putra.

Film yang rilis tahun 1988 ini diperankan sangat apik oleh Suzanna, Fendy Pradana, dan aktris kenamaan lainnya.

Selain itu, pada tahun 2019 lalu, ada film yang berjudul Satu Suro. Film garapan Anggi Umbara ini dimainkan oleh Citra Kirana dan Nino Fernandez.

Lalu, ada apa sebenarnya dengan malam satu suro? Mengapa selalu dikaitkan dengan hal-hal mistis?

Artikel terkait: Sejarah dan Ragam Tenun Ikat Nusantara yang Indah Memikat

Arti Malam Satu Suro bagi Masyarakat Jawa

malam satu suro

Selama ini, malam satu suro memang menjadi malam yang sakral bagi masyarakat Jawa.

Melansir dari buku Misteri Bulan Suro: Perspektif Islam Jawa karangan Muhammad Solikhin, sakralitas malam satu suro tidak bisa dilepaskan dari tradisi keraton.

Pada malam itu, zaman dulu keraton memang sering melakukan upacara dan ritual tertentu yang diwariskan secara turun-temurun.

Selain itu, ada pula yang menyebut bahwa malam satu suro sebagai salah satu malam yang suci.

Masyarakat Islam Jawa menganggap bahwa malam tersebut sebagai waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan, seperti membersihkan diri atau melawan nafsu duniawi.

Oleh karena itu, banyak masyarakat Islam Jawa yang menjalani laku tirakat.

Tujuannya adalah untuk mawas diri dan introspeksi diri.

Mereka merenung tentang segala hal yang pernah ia lakukan selama satu tahun terakhir.

Di samping itu, ada beberapa laku yang dilakukan secara kolektif. Salah satunya adalah kirab.

Keraton Surakarta biasanya mengadakan kirab yang memboyong dan mengarak kebo bule di lingkungan keraton. 

Artikel terkait: Dikenal Penuh Mistis, Ini Sejarah dan Makna Tari Kuda Lumping

Sejarah Malam Satu Suro

Sering Dihubungkan dengan Hal Mistis, Ada Apa di Malam Satu Suro?

Seperti disebutkan sebelumnya, tradisi dan ritual malam satu suro tidak bisa dilepaskan dari peran keraton.

Saat pemerintahan Sultan Agung, masyarakat umum mengikuti sistem penanggalan tahun saka.

Sistem penanggalan ini merupakan sistem yang diperkenalkan oleh tradisi agama Hindu.

Sementara saat itu, Kesultanan Mataram Islam menggunakan sistem kalender Hijriah yang berkiblat pada tradisi agama Islam.

Sultan Agung pun berinisiatif untuk memadukan kedua sistem kalender tersebut menjadi kalender Jawa. Tujuannya adalah untuk memperluas pemeluk agama Islam.

Cerita mitra kami
4 Cara Membantu Atasi Stres, Termasuk dengan Konsumsi Makanan Sehat
4 Cara Membantu Atasi Stres, Termasuk dengan Konsumsi Makanan Sehat
Satu dari Tiga Balita Indonesia Berisiko Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya!
Satu dari Tiga Balita Indonesia Berisiko Anemia Akibat Kekurangan Zat Besi, Kenali Gejalanya!
Perkuat Tulang si Kecil dengan Memberikannya Nutrisi Berikut Ini
Perkuat Tulang si Kecil dengan Memberikannya Nutrisi Berikut Ini
Bunda, Ini 3 Cara Mencegah Alergi Susu Sapi pada Anak
Bunda, Ini 3 Cara Mencegah Alergi Susu Sapi pada Anak

Penyatuan ini dilakukan sejak Jumat Legi, Jumadil Akhir tahun 1555 Saka atau 8 Juli 1633 Masehi.

Hari itu ditetapkan sebagai satu suro, yakni hari pertama dalam kalender Jawa di bulan Suro, tepat 1 Muharram dalam kalender Hijriyah.

Mengutip buku Muhammad Solikhin, kata “suro” berasal dari “asyura” yang berarti “sepuluh” dalam bahasa Arab.

Maksudnya, kata sepuluh merujuk pada 10 Muharam, tepat saat wafatnya Sayyidina Husein, cucu Nabi Muhammad di Irak.

Dari sinilah pola peringatan tahun Hijriyah atau tahun baru Islam dilaksanakan secara resmi oleh negara dan diikuti oleh masyarakat Jawa.

Berbagai ritual dan tradisi pun dilakukan untuk merayakan malam tersebut.

Setiap tahun, masyarakat Jawa memperingatinya sejak badiyah Magrib karena dalam sistem penanggalan Jawa, pergantian hari dimulai saat matahari tenggelam, bukan tengah malam seperti kalender Masehi.

Artikel terkait: 5 Fakta Menarik Debus, Seni Bela Diri dari Banten yang Berbau Mistis

Keistimewaan

malam satu suro

Seperti disebutkan sebelumnya, malam tersebut merupakan waktu terbaik untuk mendekatkan diri kepada Tuhan.

Tak ayal, berbagai laku pun dijalani dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan. Beberapa laku tersebut antara lain:

  • tirakatan, yakni menyendiri sembari melantunkan wirid,
  • lek-lekan, yakni mengurangi tidur sepanjang malam, serta
  • tugurani, yakni merenung sembari berdoa kepada Tuhan.

Selain itu, dalam lingkup keraton biasa juga diadakan tapa bisu, yakni ritual kirab mengelilingi area keraton dengan diam, tanpa bicara sama sekali.

Semua itu dilakukan sebagai wujud menahan nafsu dan juga introspeksi diri.

Namun, ada pula yang merayakannya dengan tradisi lain, seperti larung sesaji, yang dilakukan sebagai perwujudan rasa syukur kepada Tuhan.

***

Nah, itulah beberapa hal yang berkaitan dengan malam satu suro.

Dalam masyarakat Jawa, malam satu suro memang menjadi malam sakral dan suci karena menjadi malam ketika hubungan transendental dengan Tuhan begitu terasa.

Baca juga:

Anaknya Demam Tinggi, Celine Evangelista Sempat Menduga Ada Gangguan Mistis

Penjelasan Psikiater Tentang Kesurupan dari Sisi Medis, Tak Selalu Berbau Mistis!

Anak Berjalan dalam Tidur Tidak Terkait Hal Mistis

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.

img
Penulis

Galih Pangestu Jati

  • Halaman Depan
  • /
  • Warisan Budaya
  • /
  • Sering Dihubungkan dengan Hal Mistis, Ada Apa di Malam Satu Suro?
Bagikan:
  • 15 Cerita Rakyat Terkenal dari Indonesia, Ada Legenda Tangkuban Perahu!

    15 Cerita Rakyat Terkenal dari Indonesia, Ada Legenda Tangkuban Perahu!

  • 7 Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia, Punya Ciri Khas Masing-masing!

    7 Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia, Punya Ciri Khas Masing-masing!

  • 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik

    17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik

  • 15 Cerita Rakyat Terkenal dari Indonesia, Ada Legenda Tangkuban Perahu!

    15 Cerita Rakyat Terkenal dari Indonesia, Ada Legenda Tangkuban Perahu!

  • 7 Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia, Punya Ciri Khas Masing-masing!

    7 Jenis Kebaya yang Ada di Indonesia, Punya Ciri Khas Masing-masing!

  • 17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik

    17 Jenis Alat Musik Tradisional Kalimantan yang Unik

Daftarkan email Anda sekarang untuk tahu apa kata para ahli di artikel kami!
  • Kehamilan
  • Tumbuh Kembang
  • Parenting
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Home
  • TAP Komuniti
  • Beriklan Dengan Kami
  • Hubungi Kami
  • Jadilah Kontributor Kami
  • Tag Kesehatan


  • Singapore flag Singapore
  • Thailand flag Thailand
  • Indonesia flag Indonesia
  • Philippines flag Philippines
  • Malaysia flag Malaysia
  • Vietnam flag Vietnam
© Copyright theAsianparent 2025. All rights reserved
Tentang Kami|Tim Kami|Kebijakan Privasi|Syarat dan Ketentuan |Peta situs
  • Fitur
  • Artikel
  • Beranda
  • Jajak

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti

Kami menggunakan cookie agar Anda mendapatkan pengalaman terbaik. Pelajari LagiOke, Mengerti