Abdul Nur Adnan
Abdul Nur Adnan (lahir 27 Oktober 1938) adalah seorang seorang jurnalis senior dan penyiar Radio Suara Amerika (VOA Washington DC). Ayahnya merupakan Rektor Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (sekarang UIN Sunan Kalijaga). Ia mengawali pendidikannya di madrasah dan pondok pesantren, sebelum melanjutkan ke sekolah umum, SMP, SMA, dan akhirnya meraih gelar dari Jurusan Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Sejak masa SMP, Abdul Nur Adnan telah aktif menulis di ruang “Remaja Nasional” surat kabar nasional Bernas Yogyakarta. Ia berkiprah dalam menterjemahkan artikel dari Majalah Reader’s Digest dan menjadi Bintang Pelajar di Harian Umum Kedaulatan Rakyat.
Melalui program beasiswa American Field Service (AFS) pada tahun 1958-1959, ia belajar di Amerika Serikat, di kota Waltham, Massachusetts. Setelah lulus dari UGM dengan gelar dari Fakultas Sospol jurusan Hubungan Internasional pada tahun 1966, ia mendirikan surat kabar harian, Mercu Suar, di Jogja. Sebagai wartawan muda di Mercu Suar, ia menjelajah negara-negara di Eropa, Timur Tengah, dan Asia.
Pada tahun 1969, ia menerima tawaran untuk bekerja di Radio Suara Amerika (Voice of America) di Washington, tempat ia bertugas hingga pensiun pada tahun 2008. Dengan bekerja di VOA, ia dikirim ke berbagai penjuru Amerika dan negara-negara mancanegara seperti Mesir, Palestina, Masjidil Aqsha, Yerusalem, Israel, serta peristiwa penting di Indonesia seperti era Reformasi, pergolakan di Timor Timur, dan bencana tsunami di Aceh. Selain itu, ia sering ditugaskan untuk meliput kunjungan kenegaraan Presiden Indonesia di Amerika Serikat dan sebaliknya.
Ia menikah dengan Bidayah Affandi. Istrinya Bidayah Nur Adnan meninggal tanggal 15 Mei 2022 ketika usianya hampir 80 tahun. Pernikahannya dengan Bidayah Nur Adnan mempunyai 3 orang putra yaitu Ismet Santosa Adnan, Kemal Kurniawan Adnan dan Irfan Rahadyan Adnan. Dua orang anaknya sudah berkeluarga beristrikan orang Amerika dan semuanya menetap di Amerika Serikat. Ismet menikah dengan Patricia Astrab mempunyai 2 anak laki-laki yaitu Noah dan Zane. Sedangkan Kemal menikah dengan Theresia Quick dikaruniai 2 anak perempuan kembar yaitu Hannah dan Karis.
Buku otobiografi “Kelinting di Atas Jendela”, yang diedit oleh sastrawan terkenal Taufiq Ismail, menjadi karya puncaknya. Buku tersebut menceritakan perjuangannya dari masa kuliah di UGM hingga menjadi seorang suami yang setia. Selain itu, ia juga menerbitkan buku kumpulan puisi “Dari Solo, Jogja Hingga Amerika” pada akhir tahun 2023.
Pada masa pensiun, ia aktif dalam kegiatan KBRI, memberikan ceramah keagamaan di berbagai masjid di Maryland, AS, dan menjadi penasihat serta sesepuh Komunitas Muslim Indonesia di AS.[1]
Referensi
×