Anggaran militer
Anggaran militer (atau pengeluaran militer), juga dikenal dengan anggaran pertahanan, adalah jumlah sumber daya keuangan yang dikeluarkan oleh suatu negara atau entitas lainnya untuk meningkatkan dan mempertahankan angkatan bersenjata. Anggaran militer sering kali mencerminkan seberapa kuat pertahanan suatu negara terhadap ancaman dari pihak lain. Anggaran militer juga memberi gambaran mengenai berapa banyak belanja militer yang harus dikeluarkan untuk tahun berikutnya. Besarnya anggaran militer suatu negara mencerminkan kemampuan suatu negara untuk mendanai kegiatan militernya. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya anggaran militer suatu negara di antaranya adalah kondisi ekonomi, jumlah permintaan keuangan lainnya, dan kesediaan pemerintah atau rakyat negara yang bersangkutan untuk mendanai kegiatan militer di negara tersebut. Pengeluaran untuk penegakan hukum dalam negeri dan tunjangan bagi veteran perang umumnya tidak tergolong dalam pengeluaran militer.
Menurut Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), total pengeluaran militer dunia mencapai 1,735 triliun US$ pada tahun 2011.[1]
15 negara dengan pengeluaran militer terbesar tahun 2013
[sunting | sunting sumber]5 Negara dengan pengeluaran militer terbesar (2013).[2] |
Daftar berikut ini diterbitkan oleh Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) Yearbook 2014, yang memeringkatkan 15 negara dengan pengeluaran militer terbesar pada tahun 2013, sesuai dengan nilai tukar pasar yang berlaku saat ini.[2]
Peringkat | Negara | Anggaran ($ Bn.)[2] |
% dari PDB | Pangsa dunia (%) | Anggaran ($ Bn. KKB, 2012)[2] | Anggaran ($ Bn. KKB Bank Dunia, 2012)[3] |
---|---|---|---|---|---|---|
Total dunia | 1747.0 | 2.4 | 100 | 1562.3 | 2152.9 | |
1 | Amerika Serikat | 640.0 | 3.8 | 36.6 | 682.0 | 714.7 |
2 | Tiongkok[a] | 188.0 | 2.0 | 10.8 | 249.0 | 245.3 |
3 | Rusia[a] | 87.8 | 4.1 | 5.0 | 116.0 | 148.4 |
4 | Arab Saudi[b] | 67.0 | 9.3 | 3.8 | 63.9 | 78.5 |
5 | Prancis | 61.2 | 2.2 | 3.5 | 50.7 | 54.5 |
6 | Britania Raya | 57.9 | 2.3 | 3.3 | 57.5 | 59.2 |
7 | Jerman[a] | 48.8 | 1.4 | 2.8 | 42.8 | 47.2 |
8 | Jepang | 48.6 | 1.0 | 2.8 | 46.0 | 44.8 |
9 | India | 47.4 | 2.5 | 2.7 | 119.0 | 117.8 |
10 | Korea Selatan | 33.9 | 2.8 | 1.9 | 44.2 | 41.5 |
11 | Italia[a] | 32.7 | 1.6 | 1.9 | 31.0 | 34.3 |
12 | Brasil | 31.5 | 1.4 | 1.8 | 34.4 | 34.9 |
13 | Australia | 24.0 | 1.6 | 1.4 | 16.3 | 17.1 |
14 | Turki | 19.1 | 2.3 | 1.1 | 25.9 | 31.2 |
15 | Uni Emirat Arab[a][c] | 19.0 | 4.7 | 1.1 |
- ^ a b c d e Perkiraan SIPRI.
- ^ Angka untuk Arab Saudi termasuk pengeluaran untuk keamanan dan ketertiban masyarakat yang jumlahnya sangat besar.
- ^ Data untuk Uni Emirat Arab (UEA) adalah pada tahun 2012, sedangkan data tahun 2013 tidak tersedia.
Lihat juga
[sunting | sunting sumber]- Daftar negara menurut pengeluaran militer
- Ekonomi perang tetap
- Keynesianisme militer
- Industri pertahanan
- Kontraktor pertahanan
- Daftar negara menurut Global Militarization Index
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "The 15 countries with the highest military expenditure in 2011". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-05-01. Diakses tanggal 2014-04-19.
- ^ a b c d "The 15 countries with the highest military expenditure in 2013 (table)" (PDF). Stockholm International Peace Research Institute. Diakses tanggal 14 April 2014.
- ^ http://data.worldbank.org/indicator/NY.GDP.MKTP.PP.CD/countries/1W?display=graph
Bacaan lanjutan
[sunting | sunting sumber]- Louis Hicks and Curt Raney, "The Social Impact of Military Growth in St. Mary's County, Maryland, 1940-1995", Armed Forces & Society 29, No. 3