Batahan, Mandailing Natal
Batahan | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Sumatera Utara |
Kabupaten | Mandailing Natal |
Pemerintahan | |
• Camat | - |
Populasi | |
• Total | 10,000 jiwa |
Kode Kemendagri | 12.13.15 |
Kode BPS | 1202010 |
Luas | - km² |
Kepadatan | - jiwa/km² |
Desa/kelurahan | 17/1 |
Batahan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara, Indonesia. Terletak di perbatasan Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat (Kabupaten Pasaman Barat).Adalah ujung selatan Sumatera Utara.Terdapat di hilir sungai Batang Batahan yang bermuara ke Pantai Barat Sumatera, Samudera Indonesia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kecamatan Batahan, dulunya adalah terdiri dari beberapa huta (desa) yang masuk Kecamatan Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kemudian pada tahun 1992 Kecamatan Natal dimekarkan menjadi tiga kecamatan yakni: Kecamatan Natal, Kecamatan Batang Gadis dan Kecamatan Batahan. Pada tahun 1998 Kabupaten Tapanuli Selatan dimekarkan menjadi dua kabupaten, yaitu: Kabupaten Tapanuli Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal. Kecamatan Batahan menjadi bagian dari Kabupaten Mandailing Natal. Pada tahun 2007 Kecamatan Batahan dimekarkan menjadi dua kecamatan: Kecamatan Batahan dan Kecamatan Sinunukan. Kecamatan Sinunukan ini terbentuk seiring dengan perkembangan yang dulunya wilayah tersebut menjadi daerah transmigrasi. Akhirnya, pada tahun 2012, DPRD Sumatera Utara menyetujui pembentukan Kabupaten Pantai Barat Mandailing. Bakal calon (balon) Kabupaten Pantai Barat Mandailing ini merupakan pemekaran dari kabupaten induknya Kabupaten Mandailing Natal.
Gambaran
[sunting | sunting sumber]Luas wilayah Kecamatan Batahan adalah 390,72 km2.[1] Wilayah Kecamatan Batahan meliputi 17 desa dan satu kelurahan. Satu-satunya kelurahan di Kecamatan Batahan ialah Kelurahan Pasar Baru Batahan.[2]
Mayoritas penduduknya beragama Islam. Dilihat dari etnis, kecamatan Batahan didominasi oleh warga keturunan Minang, Melayu, Mandailing dan Jawa.
Mata pencaharian penduduk selain perikanan tangkap juga sudah mulai berkembang perkebunan kelapa sawit dan karet alam. Sangat disayangkan, kecamatan yang memiliki 4.692 rumahtangga ini baru sebanyak 22,27 persen yang teraliri listrik. Fasilitas pendidikan dan fasilitas kesehatan masih terbilang minim dan sebagian besar masayarakatnya masih sulit menjangkaunya. Bencana alam terbilang sering menimpa masyarakat, khususnya banjir karena luapan Sungai Batang Batahan.
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Satu hal yang menjadi penting di Kecamatan Batahan adalah adanya panorama pantai yang indah dan keelokan Pulau Tamang dengan didukung sudah tersedianya rumah makan dan losmen. Saya sudah dua kali ke daerah ini dan memang terbukti pantainya yang landai dengan ‘permadani’ pasir putih menjadi begitu eksotik di senja hari (sunset). Hanya saja, keindahan yang tersimpan sejak lama di Batahan tidak terekspos ke permukaan. Hal ini, karena jalan penghubung antara Kota Natal dengan Batahan masih belum memadai. Dengan terbentuknya Kabupaten Pantai Barat Mandailing, diharapkan potensi keelokan pantai pasir putih Batahan yang selama ini terendam oleh isolasi dapat terangkat ke permukaan dan menjadi tujuan wisata pantai utama di Sumatera Utara.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Siregar, Dedy Saputra (2023). Kecamatan Batahan Dalam Angka 2023. BPS Kabupaten Mandailing Natal. hlm. 3.
- ^ Kecamatan Batahan Dalam Angka 2020. Badan Pusat Statistik Kabupaten Mandailing Natal. 2020. hlm. 10. ISBN 978-623-7508-31-1.