Gelatin
Gelatin adalah senyawa turunan protein yang diperoleh dengan cara mengekstrak kolagen ayam dan menjemurnya.[1] Karakteristik gelatin adalah bening sehingga tembus cahaya, tak berwarna, rapuh (jika kering), dan tak berasa. Kemampuannya membentuk gel menjadikan gelatin banyak dimanfaatkan dalam industri makanan & minuman, industri farmasi, kecantikan, industri kimia, industri fotografi dan militer.
Gelatin merupakan campuran antara peptida dengan protein yang diperoleh dari hidrolisis kolagen yang secara alami terdapat pada tulang atau kulit binatang.
Sumber gelatin
[sunting | sunting sumber]Zat kolagen diekstrak dari hewan ternak pada bagian kulit, tulang, dan jaringan ikat. Bagian potongan hewan tersebut umumnya merupakan produk samping di industri daging olahan dan rumah potong hewan.
Gelatin komersial biasanya diperoleh dari ikan, sapi, dan babi. Dalam industri pangan, gelatin luas dipakai sebagai salah satu bahan baku dari permen lunak, jeli, dan es krim.
Komposisi gelatin
[sunting | sunting sumber]Gelatin tersusun atas rantai polipeptida (gugus protein). Penyusun dasar dari protein adalah asam amino. Oleh karena itu, maka komponen penyusun gelatin sejatinya adalah asam amino. Dalam setiap molekul gelatin terkandung sekitar 50 hingga 1000 asam amino. Berikut tabulasi komponen asam amino penyusun gelatin .
Asam amino | Persentase |
Prolin/Hidroksiprolin | 25% |
Glisin | 20% |
Asam glutamat | 11% |
Arginin | 8% |
Alanin | 8% |
asam amino esensial lain | 16% |
asam amino non esensial lain | 12% |
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- ^ "Pemanfaatan Kulit Patin Menjadi Produk Gelatin". Dinas Kelautan dan Perikanan. 2020-05-19. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-01-05. Diakses tanggal 2023-01-05.
Media tentang Gelatin di Wikimedia Commons