Eritema kraniofasial idiopatik
Eritema kraniofasial idiopatik (bahasa Inggris: idiopathic craniofacial erythema) adalah kondisi medis yang ditandai dengan wajah menjadi merah yang parah, tidak terkendali, dan sering tidak dipancing/diprovokasi.
Wajah yang menjadi kemerahan adalah respons manusia terhadap atensi atau perhatian sosial. Meski setiap orang pernah mengalaminya, sebagian orang memiliki kecenderungan untuk tersipu kemerahan lebih sering. Wajah memerah dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Hal ini sering kali dipicu oleh peristiwa biasa, seperti berbicara dengan orang lain, menaiki kendaraan umum, menanyakan arah jalan, atau bahkan sekadar kontak mata dengan orang lain.
Sampai saat ini, penyebab kondisi ini dianggap sebagai masalah kecemasan yang disebabkan oleh gangguan kesehatan mental. Namun, dalam beberapa tahun terakhir para ahli dibidang gangguan percaya bahwa hal ini disebabkan oleh sistem saraf simpatik yang terlalu aktif dan respons otomatis mental yang tidak bisa dikontrol oleh penderita. Hal ini terkait dengan hiperhidrosis fokal yang dikenal dengan keringat berlebih karena disebabkan oleh saraf yang terlalu aktif yang menyebabkan keringat berlebih. Penderita wajah memerah parah biasanya mengalami hiperhidrosis fokal. Studi juga menunjukkan bahwa pasien dengan wajah memerah parah atau hiperhidrosis fokal umumnya memiliki anggota keluarga dengan satu atau kedua gangguan tersebut.
Penyebab
[sunting | sunting sumber]Penyakit ini dapat disebabkan karena pelepasan hormon adrenalin. Wajah tersipu kemerahan adalah reaksi salah satu sistem saraf, yakni sistem saraf simpatik dan merupakan bagian dari respon tubuh terhadap suatu kejadian. Alasan lain yang dapat menyebabkan adalah konsumsi makanan yang pedas. Hal ini dapat terlihat pada ajah, leher, telinga, dan disertai keringat.
Sinar matahari juga dapat menjadi penyebabnya. Hal ini terutama karena paparan ultraungu, yang disrtai dengan rasa hangat dan perih pada wajah. Beberapa orang yang mengalami penyakit kulit seperti jerawat dan alergi juga dapat mengalami merah pada wajah.merahan.
Cara mengatasi
[sunting | sunting sumber]Tidak semua orang suka dengan pipi yang merona saat gugup atau malu, sekalipun ini adalah hal yang alami. Beberapa orang mengatakan bahwa pipi atau wajahnya yang memerah cenderung terlihat agak berlebihan terutama bagi orang yang memiliki kulit putih atau terang.
Namun, kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan operasi Endotharacic sympathectomy. Operasi ini umumnya dilakukan oleh mereka yang memiliki Erythrophobia, yakni seseorang yang takut pipi atau wajahnya merona saat sedang gugup atau malu. Operasi Endotharacic sympathectomy dilakukan dengan cara memotong saraf kecil yang menyebabkan responsi kemerahan di wajah. Jika operasi tersebut dilakukan, respons alami pipi yang memerah ketika gugup atau malu akan berkurang.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- The New Yorker (2001). Crimson Tide. What is blushing? No one knows for sure, but it can ruin your life oleh Atul Gawande.
- Hello Sehat (2017). Hidup Sehat. Fakta Unik Pipi Merah saat Malu oleh Risky Candra Swari.
- Klikdokter (2019). Mengapa Wajah jadi Memerah saat Malu? Diarsipkan 2020-08-10 di Wayback Machine. oleh dr. Nitish Basant Adnani BMedSc MSc