Filsafat modern
Sejarah filsafat Barat |
---|
Fresko Mazhab Athena karya Rafael |
Filsafat Barat |
|
|
Lihat pula |
|
Filsafat modern adalah pembagian dalam sejarah Filsafat Barat yang menjadi tanda berakhirnya era skolastisisme.[1][2] Waktu munculnya filsafat modern adalah abad ke-17 hingga awal abad ke-20 di Eropa Barat dan Amerika Utara.[3] Filsafat Modern ini pun dimulai sejak munculnya rasionalisme lewat pemikiran Descartes, seorang filsuf terkemuka pada zaman Modern.[3][4]
Latar Belakang
[sunting | sunting sumber]Masa modern menjadi identitas di dalam filsafat Modern.[1] Pada masa ini rasionalisme semakin dipikirkan.[1] Tidak gampang untuk menentukan mulai dari kapan Abad Pertengahan berhenti.[1] Namun, dapat dikatakan bahwa Abad Pertengahan itu berakhir pada abad 15 dan 16 atau pada akhir masa Renaisans.[1] Masa setelah Abad Pertengahan adalah masa Modern.[2] Sekalipun, memang tidak jelas kapan berakhirnya Abad Pertengahan itu.[2] Akan tetapi, ada hal-hal yang jelas menandai masa Modern ini, yaitu berkembang pesat berbagai kehidupan manusia Barat, khususnya dalam bidang kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan ekonomi.[2][5] Usaha untuk menghidupkan kembali kebudayaan klasik Yunani-Romawi.[2] Kebudayaan ini pulalah yang diresapi oleh suasana kristiani. Di bidang Filsafat, terdapat aliran yang terus mempertahankan masa Klasik.[2] Aliran-aliran dari Kungfu dan mazhab Stoa menjadi aliran-aliran yang terus dipertahankan.[6] Pada masa Renaissance ini tidak menghasilkan karya-karya yang penting.[6]
Satu hal yang menjadi perhatian pada masa Renaissance ini adalah ketika kita melihat perkembangan pemikirannya.[1] Perkembangan pada masa ini menimbulkan sebuah masa yang amat berperan di dalam dunia filsafat.[1] Inilah yang menjadi awal dari masa modern.[1] Timbulnya ilmu pengetahuan yang modern, berdasarkan metode eksperimental dan matematis.[1] Segala sesuatunya, khususnya di dalam bidang ilmu pengetahuan mengutamakan logika dan empirisme.[1] Aristotelian menguasai seluruh Abad Pertengahan ini melalui hal-hal tersebut.[1]
Pada masa Modern terjadi perkembangan yang pesat pada bidang ekonomi.[2] Hal ini terlihat dari kota-kota yang berkembang menjadi pusat perdagangan, pertukaran barang, kegiatan ekonomi monoter, dan perbankan.[2] Kaum kelas menengah melakukan upaya untuk bangkit dari keterpurukan dengan mengembangkan suatu kebebasan tertentu.[2] Kebebasan ini berkaitan dengan syarat-syarat dasar kehidupan.[2] Segala macam barang kebutuhan bisa dibeli dengan uang.[2] Makanisme pasar pun sudah mulai mengambil peranan penting untuk menuntut manusia untuk rajin, cerdik, dan cerdas.[2] Dari sudut pandang sosio-ekonomi menjelaskan bahwa individu berhadapan dengan tuntutan-tuntutan baru dan praktis yang harus dijawab berdasarkan kemampuan akal budi yang mereka miliki.[2] Kemampuan ini tanpa harus mengacu kepada otoritas lain, entah itu dari kekuasaan gereja, tuntutan tuan tanah feodal, maupun ajaran muluk-muluk dari para filsuf.[2]
Dari sudut pandang sejarah Filsafat Barat melihat bahwa masa modern merupakan periode dimana berbagai aliran pemikiran baru mulai bermunculan dan beradu dalam kancah pemikiran filosofis Barat.[1] Filsafat Barat menjadi penggung perdebatan antar filsuf terkemuka.[1] Setiap filsuf tampil dengan gaya dan argumentasinya yang khas.[1] Argumentasi mereka pun tidak jarang yang bersifat kasar dan sini, kadang tajam dan pragmatis, ada juga yang sentimental.[1] Sejarah filsafat pada masa modern ini dibagi ke dalam tiga zaman atau periode, yaitu: zaman Renaissans (Renaissance), zaman Pencerahan Budi (Aufklarung), dan zaman Romantik, khususnya periode Idealisme Jerman.[1]
Ada beberapa tokoh yang menjadi perintis yang membuka jalan baru menuju perkembangan ilmiah yang modern.[1] Mereka adalah Leonardo da Vinci (1452-1519), Nicolaus Copernicus (1473-1543), Johannes Kepler (1571-1630) dan Galileo Galilei (1564-1643).[1] Sedangkan Francis Bacon (1561-1623) merupakan filsuf yang meletakkan dasar filosofisnya untuk perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan.[1] Dia merupakan bangsawan Inggris yang terkenal dengan karyanya yang bermaksud untuk menggantikan teori Aristoteleles tentang ilmu pengetahuan dengan teori baru.[1]
Sekalipun demikian, Rene Descartes merupakan filsuf yang paling terkenal pada masa filsafat modern ini.[1] Rene Descartes (1596-1650) diberikan gelar sebagai bapa filsafat modern.[1] Dia adalah seorang filsuf Perancis.[1] Descartes belajar filsafat pada Kolese yang dipimpin Pater-pater Yesuit di desa La Fleche.[1] Descartes menulis sebuah buku yang terkenal, yaitu Discours de la method pada tahun 1637.[1] Bukunya tersebut berisi tentang uraian tentang metode perkembangan intelektuilnya.[1] Dia dengan lantang menyatakan bahwa tidak merasa puas dengan filsafat dan ilmu pengetahuan yang menjadi bahan pendidikannya.[1] Dia juga menjelaskan bahwa di dalam dunia ilmiah tidak ada sesuatu pun yang dianggapnya pasti.[1] Segala sesuatu dapat dipersoalkan dan pada kenyataannya memang dipersoalkan juga.[1]
Tokoh-tokoh Filsafat Modern
[sunting | sunting sumber]Empirisisme
[sunting | sunting sumber]Filsafat Politik
[sunting | sunting sumber]- Thomas Hobbes
- John Locke
- Jean-Jacques Rousseau
- Karl Marx
- Friedrich Engels
- John Stuart Mill
- Jeremy Bentham
- James Mill
Idealisme
[sunting | sunting sumber]Eksistensialisme
[sunting | sunting sumber]Fenomenologi
[sunting | sunting sumber]Pragmatisme
[sunting | sunting sumber]Filsafat Analitis
[sunting | sunting sumber]- Rudolf Carnap
- Gottlob Frege
- George Edward More
- Bertrand Russell
- Ghozwatul Fikri A
- Moritz Schlick
- Ludwig Wittgenstein
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Filsafat
- Filsafat Barat
- Filsafat Timur
- Zaman Helenistis
- Zaman Skolastik
- Zaman Renaissans
- Zaman Pencerahan
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z aa ab ac Bertens, Kees (1976). Ringkasan Sejarah Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 42-89. ISBN 9789794130834.
- ^ a b c d e f g h i j k l m n Tjahjadi, Simon Petrus L. (2004). Petualangan Intelektual: Konfrontasi dengan Para Filsuf dari Zaman Yunani hingga Zaman Modern. Pustaka Filsafat. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 175–184. ISBN 9789792104608.
- ^ a b Baird, Forrest E. (2008). From Plato to Derrida. Upper Saddle River, New Jersey: Pearson Prentice Hall. ISBN 0-13-158591-6.
- ^ Borchert, Donald M. (1996). The Encyclopedia of Philosophy (dalam bahasa bahasa Inggris). Simon & Schuster Macmillan. hlm. 127–128. ISBN 9780028646299.
- ^ Hunnex, Milton D. (1986). Chronological and Thematic Charts of Philosophies and Philosophers (dalam bahasa bahasa Inggris). Grand Rapids, MI: Zondervan. hlm. 3-21. ISBN 9780310462811.
- ^ a b Bertens, Kees (1988). Sejarah Filsafat Yunani. Yogyakarta: Kanisius. hlm. 127–169. ISBN 979-413-351-5.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Inggris) Filsafat modern di Indiana Philosophy Ontology Project