Monster Blood
Penulis | R. L. Stine |
---|---|
Judul asli | Monster Blood |
Perancang sampul | Tim Jacobus |
Negara | Amerika Serikat |
Bahasa | Inggris |
Genre | Horror fiction Children's literature |
Penerbit | Scholastic, Inc. |
Terbitan | I: September 1992 II: April 1994 III: Maret 1995 IV: Desember 1997 |
Jenis media | Paperback |
Didahului dengan | 'Stay Out of Basement |
Dilanjutkan dengan | 'Say Cheese and Die! |
Monster Blood atau dalam terjemahan Indonesianya Darah Monster adalah buku ketiga dari seri Goosebumps karya R.L. Stine.
Plot
[sunting | sunting sumber]Buku ini dibuka dengan Evan Greggory Ross yang akan berlibur dirumah neneknya, Kathryn, disaat liburan musim panas sementara orang tuanya akan pergi selama beberapa minggu untuk mencari rumah baru di Atlanta. Nenek Kathryn adalah seorang perempuan tua berusia delapan puluh tahun namun masih terlihat segar dan tegap. Evan merasa sangat tersiksa berada disana, karena dirumah neneknya tidak ada video game, bahkan TV! Sedangkan di luar, ia tidak menemukan anak-anak lain seusianya untuk diajak bermain. Untungnya, Evan membawa anjingnya, Trigger, yang berjenis cocker spaniel. Saat membawa Trigger jalan-jalan, Evan bertemu dengan anak perempuan seusianya yang bernama Andrea "Andy" Garland, dan mereka menjadi teman.
Saat berbelanja bersama Andy dikota, Evan tertarik dan membeli sebuah kaleng berwarna biru-hijau dengan tulisan "DARAH MONSTER" disana. Saat dibuka, isinya ternyata semacam jeli kenyal yang bersinar dikegelapan, membal dan mampu dipantulkan ke mana-mana, serta sangat dingin. Evan dan Andy bermain dengan Darah Monster itu di luar bersama Trigger, tetapi Trigger menelan Darah Monster itu sedikit. Esoknya, Trigger merasa tidak enak badan sehingga Evan berjalan sendiri saja. Saat dijalan, ia dan Andy diganggu oleh anak-anak pengganggu disana, sehingga Andy terluka dan tidak jadi bermain. Evan pulang kerumahnya, dan menyadari bahwa Trigger tercekik oleh tali dilehernya. Evan segera melepaskannya, dan Evan menyadari sesuatu. Ya, Trigger memang sepertinya lebih besar dari dulu, usianya saja sudah sepuluh tahun. Tapi, Evan juga sadar, bahwa Trigger benar-benar membesar.
Lalu, Andy dan Evan merasa kalau Darah Monster tersebut meluber, dan memenuhi kaleng tersebut. Saat hendak membuangnya, mereka terkejut melihat Trigger sudah berukulan dua kali lebih besar dari ukurannya semula. Evan membawa Trigger ke dokter hewan, tetapi tak banyak membantu. Dirumah nenek Kathryn, Evan meminta agar Andy mau menerima kedatangannya, tentu saja Andy mau. Tapi Andy terkejut saat melihat Evan dengan seember penuh Darah Monster, ya, Darah Monster itu benar-benar mengembang. Mereka lalu memutuskan untuk membuang Darah Monster, tetapi sebelumnya, mereka akan mencoba untuk mengembalikannya ketoko dikota, tempat ia membeli Darah Monster. Tapi toko itu telah tutup dan tidak buka lagi.
Setelah membuangnya asal-asalan ketempat sampah, Evan berpikir mengapa Darah Monster itu bisa seperti itu, padahal tadinya biasa-biasa saja. Lalu ia berasumsi bahwa Nenek Kathryn lah pelakunya, ia mungkin memantra-mantrai kaleng tersebut. Saat akan menengok Trigger, Evan terkejut karena Trigger sudah berukuran dua kali lebih besar dari ukurannya tadi. Evan berusaha mengejar Trigger yang kabur, tetapi terhenti karena melihat Darah Monster menjadi sangat besar dan berbentuk menjadi bola. Evan dan Andy berusaha lari dari bola Darah Monster itu, dan melewati anak-anak pengganggu tadi, dan Darah Monster itu menelan habis kedua anak pengganggu itu. Evan dan Andy berpisah sehingga setidaknya satu dari mereka berhasil melarikan diri, tetapi Nenek Kathryn keluar dari rumah dan bola Darah Monster itu berniat menyerang Nenek Kathryn.
Evan dan Andy segera lari kerumah untuk menyelamatkan Nenek Kathryn yang ketakutan. Nenek Kathryn lalu berkata bahwa ia telah melakukan tugasnya, dan Evan menudingnya ia telah memantrai kaleng Darah Monster itu. Nenek Kathryn mengelak, dan menunjuk Andy. Bukan, ia menunjuk Sarabeth, kucing yang dipeliharanya. Evan mulai berpikir neneknya sudah gila, sampai Sarabeth berubah wujud menjadi wanita muda yang cantik. Nenek Kathryn bercerita bahwa empat puluh tahun yang lalu, ia disihir oleh Sarabeth untuk menjadi budaknya, tetapi Sarabeth khawatir Evan akan mengganggunya sehingga ia menyihir Darah Monster. Sarabeth baru akan menyuruh Darah Monster untuk menelan Evan, sampai Trigger datang dan mendorong Sarabeth. Sarabeth pun ditelan Darah Monster yang besar dan Darah Monster perlahan-lahan menghilang menjadi ukurannya semula. Semuanya selesai, Evan akan pergi dari tempat itu beberapa saat lagi dan ketika Andy meminta Darah Monster itu untuk kenang-kenangan, Darah Monster itu sudah lenyap.
Tagline
[sunting | sunting sumber]- Versi Asli: "It's a monster blood drive!"
- Versi Indonesia: "Darah monster itu hidup"
Trivia
[sunting | sunting sumber]- Monster Blood adalah seri Goosebumps yang paling banyak sekuelnya, ada total delapan buah sekuel untuk buku ini.
- Monster Blood tidak dijadikan serial TV, tetapi sekuel-sekuelnya dijadikan serial TV.
- Evan dan Andy kembali berpetualang di Monster Blood II dan Monster Blood III.
- R.L. Stine mengatakan bahwa karakter favoritnya diseluruh seri Goosebumps adalah Darah Monster. Yang kedua Hannah dari The Ghost Next Door dan yang ketiga Cuddles dari Monster Blood II.
Lihat Juga
[sunting | sunting sumber]- The Ghost Next Door, Buku Goosebumps lain dimana Darah Monster menjadi cameo
- Goosebumps