Noctiluca scintillans
Noctiluca scintillans | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Noctiluca
|
Spesies: | N. scintillans
|
Nama binomial | |
Noctiluca scintillans (Macartney) Kofoid & Swezy, 1921 | |
Sinonim | |
Noctiluca miliaris |
Noctiluca scintillans, umumnya dikenal sebagai kilau laut,[1] dan juga diterbitkan dengan nama Noctiluca miliaris, adalah spesies dinoflagellata yang hidup bebas di laut. Organisme ini dapat menghasilkan bioluminesensi saat mengalami gangguan atau guncangan. Bioluminesensi diproduksi di seluruh sitoplasma protista bersel tunggal ini karena adanya reaksi luciferin - luciferase [2]dalam ribuan organel berbentuk bola, yang disebut scintillons.
Karakter fisik
[sunting | sunting sumber]N. scintillans memiliki ukuran yang cenderung lebih besar dari dinoflagellata lainnya dengan diameter 02–2 mm (0,079–0,079 in), mesikupun sebagian besar berukuran 05 mm (0,20 in) .[3] Organisme ini memiliki alur ventral yang menahan flagel, perpanjangan dinding sel yang disebut "gigi", dan tentakel lurik yang terlibat dalam proses penelanan makanan pada bagian posterior. Flagel tidak berperan dalam pergerakan organisme, sehingga N. scintillans bersifat non-motil dan bergantung pada regulasi daya apung di dalam kolom air yang kemungkinan dilakukan dengan mengontrol konsentrasi seluler ion dan amonia. Organisme ini tidak memiliki kloroplas dan sitoplasma yang tidak berwarna. Akan tetapi, keberadaan simbion fotosintetik dapat menyebabkan organisme ini tampak berwarna merah atau hijau.
N. scintillans menghasilkan untaian lendir yang memanjang dari ujung tentakel, kemudian menempel pada plankton. Banyaknya lendir yang dihasilkan meningkat dengan cepat seiring dengan konsentrasi mangsanya pada kolom air.
Diet
[sunting | sunting sumber]N. scintillans adalah heterotrof yang menelan makanan melalui fagositosis. Umumnya organisme ini mengonsumsi plankton, diatom, dinoflagellata lain, telur ikan, dan bakteri. Terdapat pengecualian bagi beberapa jenis diatom, dimana diatom sering ditemukan bersimbiosis di vakuola pada makhluk bersel tunggal ini sebagai endosimbion. Simbiosis ini dapat bertumbuh secara fotoautotrofis dari generasi ke generasi.[4] Diatom Thalassiosira telah dicatat sebagai sumber makanan yang disukai organisme ini.
Distribusi
[sunting | sunting sumber]N. scintillans dapat ditemukan tersebar luas di seluruh dunia pada perairan dingin dan hangat. Spesies ini seringkali ditemukan di sepanjang pantai, muara, dan daerah dangkal landas kontinen yang terpapar banyak cahaya, seperti daerah tropis dan subtropis. Daerah-daerah ini mendukung pertumbuhan fitoplankton yang sebagian besar merupakan mangsa dari N. scintillans.
Siklus hidup
[sunting | sunting sumber]N. scintillans bereproduksi secara aseksual melalui pembelahan biner dan secara seksual melalui pembentukan isogamet. Spesies Noctiluca berbeda dibandingkan dengan dinoflagellata lainnya karena diduga memiliki siklus hidup diplontik, dimana sel vegetatif bersifat diploid, sedangkan gamet bersifat haploid.[5]
"Bloom"
[sunting | sunting sumber]Populasi N. scintillans dapat menunjukkan konsentrasi tinggi yang disebabkan oleh tingginya konsentrasi plankton yang dikonsumsi. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh kondisi lingkungan seperti pencampuran air yang baik, kelimpahan nutrisi, sirkulasi musiman, dan polusi pertanian.
Cahaya yang dihasilkan oleh organisme N. scintillans merupakan cahaya berwarna terang di dalam air, yang muncul ketika air terganggu atau terguncang. Hal ini yang menyebabkan N. scintillans populer disebut sebagai "hantu laut" atau "api laut".[6][7]
Warna cahaya yang dihasilkan sebagian berasal dari pigmen organisme yang berada di dalam vakuola N. scintillans . Pada daerah pesisir Laut Utara, cahaya yang dihasilkan umumnya berwarna merah.[8] Gelombang bercahaya hijau dihasilkan dari populasi N. scintillans dengan prasinofit berpigmen hijau (alga hijau, subfilum Chlorophyta) [9] yang hidup pada vakuola.
N. scintillans tampaknya tidak beracun, tetapi dapat mengakumulasi dan menghasilkan amonia dengan jumlah besar ke dalam air di sekitarnya ketika mengonsumsi fitoplankton. Hal ini dapat menyebabkan penambahan neurotoksin yang diproduksi oleh dinoflagellata lain, seperti Alexandrium atau Gonyaulax (syn. Lingulodinium ) spp., sehingga dapat mematikan kehidupan akuatik lainnya di daerah tersebut.
Perkembangan evolusioner
[sunting | sunting sumber]Berdasarkan perbandingan urutan DNA kerabat terdekat dari genus Noctiluca adalah Spatulodinium. Dari genus tersebut, spesies dengan kekerabatan paling dekat dengan N. scintillans adalah Spatulodinium pseudonoctiluca jika dibandingkan dengan spesies Spatulodinium lainnya.[10] N. scintillans juga termasuk dalam skema klasifikasi dengan kelas Diniferea atau Dinophyceae. Kelas ini mencakup dinoflagellata nonparasit yang tidak memiliki lapisan pelindung.[11]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Image of the "Sea Sparkle" from 'Britannica Online Encyclopedia'". Britannica.com. Retrieved 2013-09-13.
- ^ Nontji, Anugerah (2008). Plankton laut. Yayasan Obor Indonesia. hlm. 96. ISBN 978-979-799-085-5.
- ^ "Noctiluca scintillans". University of Tasmania, Australia. Retrieved 5 January 2020.
- ^ Saito, Haruna; Furuya, Ken; Lirdwitayarpasit, Thaithaworn (2006). "Photoautotrophic growth of Noctiluca scintillans with the endosymbiont Pedinomonas noctilucae". Plankton and Benthos Research. 1 (2): 97–101. doi:10.3800/pbr.1.97.
- ^ Zingmark, R.G. (1970). "Sexual reproduction in the dinoflagellate Noctiluca miliaris Suriray". Journal of Phycology. 6 (2): 122–6. doi:10.1111/j.1529-8817.1970.tb02369.x.
- ^ "Lights in Irish Sea are natural". Irish Times. 18 October 2009.
- ^ Fry, Hannah (2020-04-28). "Glowing blue waves lighting up SoCal coastline roll into the South Bay". Los Angeles Times. Retrieved 2020-05-01.
- ^ Hasle, Grethe R.; Syvertsen, Erik E.; Steidinger, Karen A.; Tangen, Karl; Tomas, Carmelo R. (1996). "3. Dinoflagellates § Identification of Species". Identifying Marine Diatoms and Dinoflagellates. Academic Press. pp. 465–. ISBN 978-0-08-053441-1.
- ^ Pascher A (1914). "Über Flagellaten und Algen". Berichte der Deutschen Botanischen Gesellschaft. 32: 136–160.
- ^ Gómez F, Moreira D, López-García P (2010). "Molecular phylogeny of noctilucoid dinoflagellates (Noctilucales, Dinophyceae)" (PDF). Protist. 161 (3): 466–478. doi:10.1016/j.protis.2009.12.005. PMID 20188628
- ^ Hausmann, Hülsmann & Radek 2003