Lompat ke isi

Semen, Kediri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Semen
Gereja Puhsarang
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenKediri
Pemerintahan
 • CamatAnto Riandoko S.Sos M.M.
Populasi
 • Total54.935 jiwa
Kode Kemendagri35.06.01 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3506020 Edit nilai pada Wikidata
Luas52,27 km²
Desa/kelurahan12
Peta
PetaKoordinat: 7°50′7″S 111°54′41″E / 7.83528°S 111.91139°E / -7.83528; 111.91139

Semen adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri yang terletak di barat Sungai Brantas. Wilayah Semen berbatasan dengan Kota Kediri dan dilewati jalan penghubung Kediri-Tulungagung. Pusat pemerintahan kecamatan ini berada di Desa Semen dan berlokasi cukup dekat dengan Terminal Tamanan Kota Kediri. Geografi Semen memanjang dari Sungai Brantas ke arah barat hingga kawasan Gunung Wilis. Kecamatan Semen bagian timur berupa dataran rendah sedangkan bagian barat berupa areal perbukitan dengan banyak lahan persawahan dan tempat wisata.[1][2]

Karena berada di areal perbukitan yang sejuk, Semen memiliki berbagai obyek wisata terkenal antara lain Gua Maria Pohsarang, Sumber Podang, dan Hutan Pinus Plapar. Gua Maria Pohsarang adalah tempat ziarah umat katolik yang dijadikan obyek wisata dengan suasana yang sejuk dan rindang. Tempat ini berada di kawasan Gereja Puhsarang di Desa Puhsarang dan didalamnya terdapat replika patung Bunda Maria dan 12 pancuran air.[3][4] Salah satu kesenian asli Semen adalah Wayang Mbah Gandrung dari Desa Pagung yang terbuat dari kayu dan memiliki keunikan karena harus dibawa dengan jalan kaki setiap melakukan pentas.[5]

Batas wilayah kecamatan ini adalah:

Utara Kecamatan Banyakan dan Kota Kediri (Kecamatan Mojoroto)
Timur Sungai Brantas dan Kota Kediri (Kecamatan Mojoroto)
Selatan Kecamatan Mojo
Barat Gunung Wilis

Daftar desa dan dusun

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Semen terdiri dari 12 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:

No. Nama Desa Nama Dusun atau Dukuh Ref
1 Bobang Bobang, Kembangan [2]
2 Bulu Bogo, Bulusan, Gapuk, Karangdoro / Randulawang, Ngawinan [6]
3 Joho Joho, Dasar, Dasun, Genengan, Glemboh, Gowok Menco, Igir-igir, Karangnongko, Nongkopait [7]
4 Kanyoran Kanyoran, Jurangjoho, Karanglo, Kletak [8]
5 Kedak Kedak, Kedak Lor, Bungas, Gambiran / Gambiranom, Gunting, Mojokudi, Pandanarum [2]
6 Pagung Pagung, Duwet, Gethuk, Karanganyar, Matoan, Ngasinan, Nunggulan, Oro-oro Ombo, Putuk, Sekar Putih, Tegir [2]
7 Puhrubuh Puhrubuh, Brangkal, Petuk [2]
8 Puhsarang Puhsarang, Mojoduwur, Nglangu, Sidorejo [2]
9 Selopanggung Selopanggung, Jagul, Ledok, Plapar, Plingsangan, Sumberagung, Tunggul Sanan [2]
10 Semen Semen, Bajang, Semen Kidul [2]
11 Sidomulyo Jabang, Klodran, Suro, Wonorejo [2]
12 Titik Titik, Cangkring [2]

Tempat terkenal dan ikon daerah

[sunting | sunting sumber]
Hutan Pinus Plapar
  • Gua Maria Pohsarang dan Gereja Pohsarang[3]
  • Bukit Daun Hotel and Resort
  • Pondok Pesantren Lirboyo cabang Pagung
  • Pondok Pesantren Murottilil Qur'an (PPMQ) Kodran Desa Sidomulyo
  • Wayang Mbah Gandrung - kesenian asli Desa Pagung yang terbuat dari kayu memiliki keunikan karena harus dibawa dengan jalan kaki setiap melakukan pentas.[5]
  • Bekas makam Tan Malaka di Desa Selopanggung - makam tokoh nasional ini sekarang sudah dipindah ke kediamannya di Sumatra Barat.[9]
  • Wisata Alam Sumber Podang
  • Hutan Pinus Plapar di Desa Selopanggung[4]
  • Kediri Waterpark di Desa Pagung (tutup)
  • Pagung Agrowisata
  • Sekolah Tinggi Agama Islam Hidayatut Thullab (STAIHIT) di Desa Puhrubuh

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 25 Juli 2024. 
  2. ^ a b c d e f g h i j Kecamatan Semen Dalam Angka 2016. BPS Kabupaten Kediri. 2016-07-29. 
  3. ^ a b Allysa Salsabillah Dwi Gayatri (2024-05-09). "Melihat Lebih Dekat Wisata Religi Gua Maria Puhsarang di Kediri". DETIK JATIM. 
  4. ^ a b Toto Jr (2024-08-08). "Hutan Pinus Plapar, Rest Area Suguhkan Kesejukan Alam Lereng Gunung Wilis". www.selingkarwilis.com. 
  5. ^ a b Aliffia Rahma Putri Salsabilla (2024-10-11). "Wayang Mbah Gandrung: Studi Ritual dan Eksistensi Seni Budaya Khas Lereng Gunung Wilis". Konferensi Nasional Mahasiswa Sejarah Peradaban Islam. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya. 1. 
  6. ^ Puji Salam. "Syech Maksum dengan Misteri Randu Lawang". mediabrantas.id. Diakses tanggal 2024-10-14. 
  7. ^ Muslimin Abdilla; Edy Musyadad; Muklis Irawan (2010). Mencetak Pemimpin Politik dari Bawah. Jombang: ALHARAKA - Tifa Foundation. hlm. 48. 
  8. ^ Arie Nugroho; Erna Daniati (2021). "Pelatihan Penggunaan Website sebagai Media Informasi Profil Desa". Kontribusi: Jurnal Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Kediri: CV. Cipta Media Harmoni. 2 (1). 
  9. ^ M Agus Fauzul Hakim (2019-11-10). Rachmawati, ed. "Mengenang Perjalanan Bongkahan Tanah Makam Tan Malaka, dari Kediri ke Sumatera". Kompas.com.