Lompat ke isi

Syed Muhammad Naquib al-Attas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Profesor Diraja Tan Sri
Syed Muhammad Naquib al-Attas
Syed Muhammad Naquib al-Attas di perpustakaannya
Lahir5 September 1931 (umur 93)
Buitenzorg, Hindia Belanda (kini Bogor, Indonesia)
KebangsaanMalaysia
Pekerjaan
  • Kepala Divisi Sastra Jurusan Studi Melayu, Universitas Malaya (1965-1968)
  • Dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial, Universitas Malaya (1968-1970)
  • Direktur ISTAC (1991-2002)
  • Distinguished Visiting Professor RZS-CASIS (2013-2015)
Dikenal atasISTAC (The International Institute of Islamic Thought and Civilisation)
Suami/istriLatifah al-Attas
Anak
  • Sharifah Faizah al-Attas
  • Datuk Dr Syed Ali Tawfik al-Attas
  • Sharifah Shifa’ al-Attas
  • Syed Haydar al-Attas
Penghargaan
Latar belakang akademis
PendidikanAkademi Militer Kerajaan Sandhurst
Alma mater
TesisThe Mysticism of Hamzah Fansuri (tesis doktoral dua jilid) [1] (1962)
Pembimbing doktoral
Karya akademis
EraModern
AliranFilsafat Islam - Sufisme
Minat utama
Karya terkenal
  • Islam and Secularism
  • Historical Fact and fiction
  • The Concept of Education in Islam: A Framework for an Islamic Philosophy of Education
  • Prolegomena to the Metaphysics of Islam
Pemikiran pentingIslamisasi ilmu

Profesor Diraja Syed Muhammad al Naquib bin Ali bin Abdullah bin Muhsin al Attas (bahasa Arab: سيد محمد نقيب العطاس Sayyid Muḥammad Naqīb al-ʿAṭṭās; lahir 5 September 1931)[1] adalah seorang cendekiawan dan filsuf Muslim dari Malaysia. Ia menguasai teologi, filsafat, metafisika, sejarah, dan sastra[2][3]. Ia juga menulis berbagai buku di bidang pemikiran dan peradaban Islam, khususnya tentang sufisme, kosmologi, filsafat, dan literatur Malaysia.

Riwayat hidup

[sunting | sunting sumber]

Syed Muhammad Naquib al-Attas lahir di Bogor, Indonesia. Ia menempuh pendidikan dasar pada usia 5 tahun di Johor, Malaysia, namun saat pendudukan Jepang ia pergi belajar ke Jawa untuk belajar Bahasa Arab di Madrasah Al-`Urwatu’l-wuthqa di Sukabumi. Ia kemudian melanjutkan pendidikan ke Akademi Militer Kerajaan Sandhurst, Inggris Raya.[1][4]

Setelah Perang Dunia II pada tahun 1946 ia kembali ke Johor untuk menyelesaikan pendidikan menengahnya. Ia tertarik dan mempelajari sastra Melayu, sejarah, dan kebudayaan Barat. Saat kuliah di Universitas Malaya, al-Attas menulis Rangkaian Ruba`iyat[5], sebuah karya literatur, dan Some Aspects of Sufism as Understood and Practised among the Malays.[6] Dari sini ia melanjutkan studi ke the Institute of Islamic Studies di McGill University, Montreal, Kanada.[3] Tahun 1962 Al-Attas menyelesaikan studi pasca sarjana di sini dengan thesis Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh[7][8]. Al-Attas kemudian melanjutkan studi ke School of Oriental and African Studies, University of London di bawah bimbingan Professor A. J. Arberry dari Cambridge dan Dr. Martin Lings. Thesis doktornya (1962) adalah studi tentang dunia mistik Hamzah Fansuri.

Setelah kembali dari Inggris Raya, ia diangkat menjadi kepala program Sastra di Departemen Kajian Malaya, Universitas Malaya di tahun 1965, dan kemudian menjadi dekan Fakultas Sastra dan Ilmu Sosial, Universitas Malaya periode 1968-1970.[1] Pada tahun 1987, Al-Attas mendirikan sebuah institusi pendidikan tinggi bernama International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC) di Kuala Lumpur. Melalui institusi ini Al-Attas bersama sejumlah kolega dan mahasiswanya melakukan kajian dan penelitian mengenai Pemikiran dan Peradaban Islam, serta memberikan respons yang kritis terhadap Peradaban Barat.[3]

Pada tahun 2024, Syed Muhammad Naquib Al-Attas dikategorikan sebagai bagian dari 500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia oleh The Royal Islamic Strategic Studies Centre, Yordania.[4] Ia juga memegang penghargaan Darjah Yang Mulia Setia Mahkota dari pemerintah Malaysia.[4]

Pemikiran

[sunting | sunting sumber]

Konfrontasi permanen

[sunting | sunting sumber]

Konfrontasi permanen merupakan sebuah tesis yang dikemukakan oleh Syed Muhammad Naquib al-Attas sebagai antitesis bagi teori Benturan Peradaban. Tesis ini berlawanan dengan teori Benturan Peradaban yang dikemukakan oleh Bernard Lewis dan disebarluaskan oleh Samuel Phillips Huntington. Konfrontasi Permanen menjelaskan bahwa perbedaan peradaban dan interaksi sosial dan budaya di duni Barat dan di dunia Islam merupakan hasil dari adanya perbedaan mendasar dan kemiripan dari pandangan hidup keduanya. Beberapa peristiwa politik yang digunakan untuk menjelaskan teori Konfrontasi Permanen antara lain Perang Salib, diplomasi antara Kesultanan Utsmaniyah dan negara-negara di dunia Barat, dan Pax Americana. Penjelasan lainnya diperoleh melalui perang dagang, perang informasi dan konflik antarbudaya yang telah menjadi bagian dari sejarah kehidupan manusia.[9]

Karya tulis

[sunting | sunting sumber]

Syed Muhammad Naquib Al-Attas menulis dalam bidang filsafat Islam, teologi, Sufisme, sastra Melayu, sejarah, puisi, metafisika, peradaban, dan pendidikan.[4] Di antara karya-karyanya adalah sebagai berikut:

  • (1959) Rangkaian Ruba'iyat (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka).
  • (1963) Some Aspects of Sufism as Understood and Practised among the Malays (Singapura: Malaysian Sociological Research Institute).
  • (1968) The Origin of The Malay Sha'ir (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka).
  • (1969) Raniri and the Wujudiyyah of the 17th Century Acheh (Kuala Lumpur: Monographs of the Malaysian Branch of the Royal Asiatic Society).
  • (1969) Preliminary Statement On A General Theory of The Islamization of The Malay-Indonesian Archipelago (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka).
  • (1970) The Mysticism of Hamzah Fansuri (Kuala Lumpur: University of Malaya Press).
  • (1970) The Correct Date of the Terengganu Inscription (Kuala Lumpur: Museum Department).
  • (1971) Concluding Postscript to The Origin of The Malay Sha'ir (Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka).
  • (1972) Islam dalam Sejarah dan Kebudayaan Melayu (Kuala Lumpur: Universiti Kebangsaan Malaysia).
  • (1975) Comments on the Re-Examination of Al-Raniri's Hujjatu’l Siddiq: A Refutation (Kuala Lumpur: Museum Department).
  • (1977) Islām: Faham Agama dan Asas Akhlak (Kuala Lumpur: Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM))
  • (1978) Islam and Secularism (Kuala Lumpur: Muslim Youth Movement of Malaysia (ABIM); reprint, Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC), 1993).
  • (1980) The Concept of Education in Islam (Kuala Lumpur: Muslim Youth Movement of Malaysia (ABIM); cetak ulang, Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC)).
  • (1986) A Commentary on the Hujjat al-Siddiq of Nur al-Din al-Raniri: Being an Exposition the Salient Points of Distinction between the Positions of the Theologians, the Philosophers, the Sufis and the Pseudo-Sufis on the Ontological Relationship between God and the World and Related Questions (Kuala Lumpur: Kementerian Kebudayaan Malaysia).
  • (1988) The Oldest Known Malay Manuscript: A 16th Century Malay Translation of the `Aqa’id of al-Nasafi (Kuala Lumpur: Universitas Malaya).
  • (1989) Islam and the Philosophy of Science (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC)) (diterjemahkan ke dalam bahasa Jerman oleh Christoph Marcinkowski dengan judul Islam und die Grundlagen von Wissenschaft, Kuala Lumpur: ISTAC, 2001)
  • (1990) The Nature of Man and the Psychology of the Human Soul (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC)).
  • (1990) On Quiddity and Essence (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC)).
  • (1990) The Intuition of Existence (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC)).
  • (1992) Islam: The Concept of Religion and the Foundation of Ethics and Morality (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilisation (ISTAC)).
  • (1993) The Meaning and Experience of Happiness in Islam (diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu oleh Muhammad Zainiy 'Uthman dengan judul Ma'na Kebahagiaan dan Pengalamannya dalam Islam, Kuala Lumpur: ISTAC; dan ke dalam bahasa Jerman oleh Christoph Marcinkowski dengan judul Die Bedeutung und das Erleben von Glückseligkeit im Islam, Kuala Lumpur: ISTAC, 1998)
  • (1994) The Degrees of Existence
  • (1995) Prolegomena to the Metaphysics of Islam: An Exposition of the Fundamental Elements of the Worldview of Islam (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC)).
  • (2001) Risalah untuk Kaum Muslimin (Kuala Lumpur: International Institute of Islamic Thought and Civilization (ISTAC)).
  • (2007) Tinjauan Ringkas Peri Ilmu dan Pandangan Alam (Penang, Malaysia: Universiti Sains Malaysia).
  • (2011) Historical Fact and Fiction (Kuala Lumpur, Malaysia: UTM Press).[10]
  • (2015) On Justice and the Nature of Man (Kuala Lumpur, Malaysia: IBFIM).
  • (2023) Islam: The Covenants Fulfilled (Kuala Lumpur, Malaysia: Ta'dib International).

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c "Tan Sri Professor Dr. Syed Muhammad Naquib Al-Attas". Merdeka Award. 2012. Diakses tanggal 2024-07-01. 
  2. ^ Wan Daud, Wan Mohd Nor, ed. (2022). Syed Muhammad Naquib Al-Attas: His Philosophical System and Conceptions of Humanity, History and Civilizations. Kuala Lumpur: Raja Zarith Sofiah Centre for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (RZS CASIS). ISBN 9789672686415. 
  3. ^ a b c Wan Daud, Wan Mohd Nor (2012). Rihlah Ilmiah, dari Neomodernisme ke Islamisasi Ilmu Kontemporer. Kuala Lumpur: Raja Zarith Sofiah Centre for Advanced Studies on Islam, Science, and Civilization (RZS CASIS). ISBN 9789881865939. 
  4. ^ a b c d The Muslim 500: The World’s 500 Most Influential Muslims (PDF). Amman: The Royal Islamic Strategic Studies Centre. 2024. ISBN 978-9957-635-69-5. 
  5. ^ Al-Attas, Syed Muhammad Naquib (1 Januari 1959). Rangkaian Ruba'iyyat. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. 
  6. ^ Al-Attas, Syed Muhammad Naquib (1963). Some Aspects of Sufism as Understood and Practised Among the Malays. Kuala Lumpur: Malaysian Sociological Research Institute. 
  7. ^ al-Attas, Sayyid Muhammad Naguib. "Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh". escholarship.mcgill.ca. Diakses tanggal 2024-07-01. 
  8. ^ Raniri and the Wujudiyyah of 17th Century Acheh - Syed Muhammad Naquib al-Attas (dalam bahasa English). 
  9. ^ Husaini, Adian (2005). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal. Jakarta: Gema Insani. hlm. ix–x. ISBN 978-602-250-517-4. 
  10. ^ See Wei Zhi, Roy; Sulaiman, Aisyah (September 10, 2011). "Book sheds new light on history". New Straits Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 September 2011.