Lompat ke isi

Perang total

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertempuran di Baghdad, contoh perang total yang dikobarkan oleh Genghis Khan.

Perang total adalah perang yang melibatkan seluruh sumber daya dan infrastruktur yang terkait dengan sipil sebagai target militer yang sah, memobilisasi semua sumber daya masyarakat untuk berperang, dan memberikan prioritas pada peperangan atas kebutuhan non-kombatan. Oxford Living Dictionaries mendefinisikan "perang total" sebagai "Perang yang tidak dibatasi dalam hal senjata yang digunakan, teritori atau kombatan yang terlibat, atau tujuan yang ingin dicapai, terutama perang yang mengabaikan hukum perang"[1]

Pada pertengahan abad ke-19, para cendekiawan mengidentifikasi "perang total" sebagai kelas perang yang terpisah. Dalam perang total, sampai batas yang tidak dapat diterapkan dalam konflik yang kurang total, perbedaan antara kombatan dan non-kombatan berkurang, terkadang bahkan hilang sama sekali, karena kapasitas pihak-pihak yang berseberangan untuk mempertimbangkan hampir setiap sumber daya manusia, bahkan non-kombatan, untuk menjadi bagian dari upaya perang.[2]

Praktik perang total telah beberapa kali digunakan. Salah satu praktik awal perang total terjadi pada Periode Negara Perang, ketika negara Qin mengalami reformasi menjadi mesin perang.[3] Contoh perang total lainnya adalah Perang Sembilan Tahun di Irlandia.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Ungkapan "perang total" dapat ditelusuri kembali pada publikasi memoir Erich Ludendorff dari Jerman tahun 1935 mengenai Perang Dunia I, Der totale Krieg ("perang total"). Beberapa penulis memperluas konsep ini kembali hingga pada karya klasik Carl von Clausewitz, On War, sebagai "absoluter Krieg" (perang absolut); namun, penulis tersebut menafsirkan bagian-bagian yang relevan secara berbeda.[4] Perang total juga menggambarkan bahasa perancis "guerre à outrance" selama Perang Perancis-Prusia.[5][6][7]

Dalam surat tertanggal 24 Desember 1864 kepada kepala stafnya selama Perang Saudara Amerika, Jenderal Uni Henry Halleck menulis bahwa Uni "tidak hanya memerangi pasukan musuh, tetapi juga orang-orang yang bermusuhan, dan harus membuat mereka yang tua dan muda, kaya dan miskin, merasakan tangan perang yang keras, serta pasukan mereka yang terorganisasi," membela perarakan Sherman ke Laut (Sherman's March to the Sea), operasi yang menimbulkan kerusakan infrastruktur secara luas di Georgia.[8]

Jenderal Angkatan Udara Amerika Serikat Curtis LeMay memperbarui konsep perang total bagi abad nuklir. Pada tahun 1949, ia pertama kali mengusulkan bahwa perang total di era nuklir akan terdiri dari pengiriman seluruh persenjataan nuklir dalam satu pukulan besar, sampai “membunuh suatu bangsa”.[9]

Sejarah awal

[sunting | sunting sumber]

Selama Abad Pertengahan, kehancuran di bawah Kekaisaran Mongol pada abad ke-13 secara efektif mencontohkan perang total. Pasukan militer Genghis Khan membantai seluruh populasi dan menghancurkan kota yang menentangnya:

Sebagai bangsa agresor, bangsa Mongol kuno, tidak kurang dari Nazi modern, mempraktekkan perang total melawan musuh dengan mengatur semua sumber daya yang tersedia, termasuk personel militer, pekerja non-kombatan, intelijen, transportasi, uang, dan provisi.[10]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Total war". Oxford Living Dictionaries (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-03-30. Diakses tanggal 22 Januari 2015. A war that is unrestricted in terms of the weapons used, the territory or combatants involved, or the objectives pursued, especially one in which the laws of war are disregarded. 
  2. ^ Edward Gunn. "The Moral Dilemma of Atomic Warfare", Aegis: The Otterbein College Humanities Journal, Spring 2006, p. 67 Diarsipkan 2017-08-10 di Wayback Machine.. NB Gunn cites this Wikipedia article as it was on 27 September 2005, but on only for the text of the song "The Thing-Ummy Bob".
  3. ^ "復活的軍團 CCTV Special". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-08-19. Diakses tanggal 2009-12-20. 
  4. ^ Hew Strachan; Andreas Herberg-Rothe (2007). Clausewitz in the twenty-first century. Oxford University Press. hlm. 64–66. ISBN 978-0-19-923202-4. 
  5. ^ Roger Chickering; Stig Förster (2003). The shadows of total war: Europe, East Asia, and the United States, 1919–1939. Cambridge University Press. hlm. 8. ISBN 978-0-521-81236-8. [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ Bertrand Taithe (1999). Defeated flesh: welfare, warfare and the making of modern France. Manchester University Press. hlm. 35 and 73. ISBN 978-0-7190-5621-5. 
  7. ^ Stig Förster (2002). On the Road to Total War: The American Civil War and the German Wars of Unification, 1861–1871. Cambridge University Press. hlm. 550. ISBN 978-0-521-52119-2. 
  8. ^ "William T. Sherman to Henry W. Halleck". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-12-20. Diakses tanggal 5 Agustus 2015. 
  9. ^ DeGroot, Gerard J. (2004). The bomb: a life (edisi ke-1st Harvard University Press pbk.). Cambridge, Mass.: Harvard. hlm. 153. ISBN 0-674-01724-2. 
  10. ^ Janice J. Terry, James P. Holoka, Jim Holoka, George H. Cassar, Richard D. Goff (2011). "World History: Since 1500: The Age of Global Integration". Cengage Learning. hlm. 717. ISBN 1111345139

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Baylis, John; Wirtz, James J.; Gray, Colin S., ed. (2012), Strategy in the Contemporary World (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-4, ilustrasi), Oxford University Press, hlm. 55, ISBN 9780199694785 

Bacaan lebih lanjut

[sunting | sunting sumber]
  • Bell, David A. (2007), The First Total War: Napoleon's Europe and the Birth of Warfare as We Know It 
  • Broers, Michael. "The Concept of Total War in the Revolutionary – Napoleonic Period." War in History 15.3 (2008): 247–68.
  • Craig, Campbell. Glimmer of a new Leviathan: Total war in the realism of Niebuhr, Morgenthau, and Waltz (Columbia University Press, 2004), Intellectual history.
  • Förster, Stig, and Jorg Nagler. On the Road to Total War: The American Civil War and the German Wars of Unification, 1861–1871 (Cambridge University Press, 2002).
  • Hewitson, Mark. "Princes’ Wars, Wars of the People, or Total War? Mass Armies and the Question of a Military Revolution in Germany, 1792–1815." War in History 20.4 (2013): 452–90.
  • Markusen, Eric; Kopf, David (1995), The Holocaust and Strategic Bombing: Genocide and Total War in the Twentieth Century 
  • Neely Jr., Mark E., "Was the Civil War a Total War?", Civil War History, 50: 2004 
  • Sutherland, Daniel E.; McWhiney, Grady (1998), The Emergence of Total War, US Civil War Campaigns and Commanders Series 
  • Walters, John Bennett. Merchant of terror: General Sherman and total war (1973).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]