Rahimi Sutan
Rahimi Sutan | |
---|---|
Lahir | Payakumbuh, Hindia Belanda | 17 Juli 1927
Meninggal | 7 November 2012 Denpasar, Bali | (umur 85)
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Pengusaha |
Dikenal atas | - Ketua ASITA Jakarta - Pemilik Natrabu Grup |
Suami/istri | Yasni Rahimi |
Anak | Remsuez Sutan, Kris Ganja Hera Sutan, Ganefo Sutan dan Kubu Iman Sutan |
Orang tua | Amay Rokayah |
Rahimi Sutan (17 Juli 1927 – 7 November 2012) adalah seorang pengusaha Indonesia yang menggeluti bisnis travel dan rumah makan. Rahimi merupakan pendiri dan pemilik perusahaan dengan bendera Natrabu (National Travel Bureau) Grup yang didirikannya sejak tahun 1958, dan pernah mempunyai beberapa kantor cabang di beberapa kota di dunia, seperti di Jepang, San Fransisco, New York, dan lainnya. Sedangkan usaha rumah makan Minang Natrabu ada di beberapa kota di dalam negeri, seperti di Jakarta, Bali serta di Kuala Lumpur, Malaysia.[1]
Riwayat
[sunting | sunting sumber]Kehidupan pribadi
[sunting | sunting sumber]Rahimi Sutan lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat pada 17 Juli 1927 dari seorang ibu yang bernama Amay Rokayah. Ia menikah dengan seorang perempuan bernama Yasni Rahimi, dan telah dikaruniai empat orang anak, yaitu Remsuez Sutan, Kris Ganja Hera Sutan, Ganefo Sutan dan Kubu Iman Sutan, serta 13 orang cucu. Rahimi meninggal dunia di Denpasar, Bali, pada 7 November 2012 pada usia 85 tahun akibat penyakit parkinson yang dideritanya.
Karier
[sunting | sunting sumber]Sebelum terjun ke dunia bisnis, Rahimi pernah berkarier sebagai polisi bagian intel di Dinas Pengawasan Keselamatan Negara (DPKN) yang berkantor di Jakarta Pusat. Ia bertugas di bagian screening yang menyaring orang yang akan ke bepergian luar negeri. Pada tahun 1951 ia keluar dari dinas kepolisian, dan mulai berkonsentrasi pada bisnis travel. Pada tahun 1958 ia pun berhasil mendirikan perusahaan travel dengan bendera Natrabu (National Travel Bureau). Rahimi kemudian juga mendirikan usaha rumah makan Minang Natrabu sebagai pendamping bagi usaha travel yang sudah lebih dulu.
Usahanya travelnya kemudian melesat maju sehingga pernah membuka cabang di beberapa kota di dunia, seperti di Jepang, Amerika Serikat, dan lainnya. Sedangkan usaha rumah makan Natrabu juga punya cabang di Kuala Lumpur, Malaysia, selain di beberapa kota di Indonesia, seperti Jakarta dan Bali. Rumah makan Natrabu juga menjadi tempat favorit bagi mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, sehingga akhirnya hubungan pribadi antara Rahimi dan Mahathir menjadi dekat.
Di awal tahun 2000-an, usaha travel Rahimi banyak yang tutup, seperti kantor cabang di luar negeri, akibat travel warning yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat atas situasi di dalam negeri Indonesia yang dianggap tidak kondusif. Namun usaha Rumah Makan Minang Natrabu tetap eksis sampai saat ini karena rasa dan mutu yang dianggap baik oleh para konsumennya.
Organisasi
[sunting | sunting sumber]Selain berbisnis, Rahimi juga aktif di beberapa organisasi pariwisata, yakni sebagai ketua bidang restoran dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), sebagai ketua Association of The Indonesian Tours & Travel Agencies (ASITA) Jakarta, dan sebagai penasihat ASITA Jakarta.[2]
Penghargaan
[sunting | sunting sumber]- Lifetime Achievement dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (2011)
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Fajar Rillah Vesky (8 November 2012). "Teman Mahathir Muhammad, Berbisnis ke Seantero Dunia" Padang Ekspres. Diakses 10 Februari 2014.
- ^ "Natrabu, Surganya Rendang dan Dendeng" Kompas, 11 Maret 2009. Diakses pada 20 Oktober 2010.