Pengejaran SMS Goeben dan SMS Breslau merujuk pada peristiwa pelarian yang dilakukan oleh dua kapal perangJerman, SMS Goeben dan SMS Breslau, pada saat-saat awal pecahnya Perang Dunia I di Laut Mediterania atau Laut Tengah. Kedua kapal ini melarikan diri dari kejaran dan pantauan kapal-kapal perang sekutu untuk dapat sampai ke pelabuhan Kesultanan Utsmaniyah (saat ini Turki) di Konstantinopel. Pelarian ini diakhiri oleh keberhasilan kedua kapal mengelabui tiga armada gabungan Inggris-Prancis (terdiri dari 20 kapal lebih) yang saat itu tengah berpatroli di Laut Tengah, untuk kemudian sampai ke Dardanelles, dan pada akhirnya ke Konstantinopel. Kedua kapal ini kemudian diserahkan oleh Jerman kepada Kesultanan Utsmaniyah untuk mewujudkan alliansi di Perang Dunia I. Kesultanan Utsmaniyah sebelumnya telah dibuat berang oleh Inggris akibat pembatalan secara sepihak terkait penyerahan dua buah kapal perang yang sebelumnya telah dipesan dan dibayarkan. Lolosnya SMS Goeben dan SMS Breslau menandai berakhirnya netralitas Kesultanan Utsmaniyah di Perang Dunia I untuk kemudian bergabung kedalam blok poros, bersama Kekaisaran Jerman dan Austria-Hongaria. Saat menjadi bagian dari angkatan laut Kesultanan Utsmaniyah, kedua kapal ini kemudian berganti nama; SMS Goeben menjadi Yavuz Sultan Selim dan SMS Breslau menjadi Midilli. (Selengkapnya...)
Mobil Brigjen A.W.S. Mallaby yang terbakar di Surabaya, di depan papan bertulisan "Once and Forever - The Indonesian Republic". Kematian panglima Britania Raya ini adalah salah satu pemicu Pertempuran Surabaya (10 November 1945). (ukuran asli 445 KB piksel, 1.793 × 1.176)
Wikipedia adalah sebuah ensiklopedia multibahasa yang dapat disunting, disalin, dan disebarkan secara bebas.
Sebanyak 3.327 orang sukarelawan sedang mencoba menyunting dan menciptakan artikel-artikel baru dalam bahasa Indonesia.
Wikipedia terbuka untuk siapa saja, termasuk Anda. Mari bergabung sekarang juga, serta turut berkontribusi bagi penyebaran pengetahuan bebas.