Alat Musik Dol
Alat Musik Dol
Alat Musik Dol
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bicara soal budaya tidak hanya dalam bentuk tarian belaka, akan
tetapi juga berwujud alat musik tradisional. Salah satu kota di Indonesia yakni
Bengkulu memiliki alat musik tradisional bernama Dol. Alat musik Dol ini
memang belum dikenal secara luas namun menjadi satu alat musik yang
memiliki kisah sejarah yang cukup panjang.
Apabila dilihat dari luar, alat musik ini berbentuk seperti perkusi.
Akan tetapi sumber suara alat musik ini sangat berbeda dengan perkusi.
Bahan pembuat Dol yaitu kayu atau bisa juga bonggol kelapa yang
mempunyai struktur ringan dan kuat. Proses pembuatan Dol sendiri terbilang
rumit karena pada bonggol kelapa akan diberi lubang di bagian atas kemudian
ditutup memakai kulit kambing atau sapi.
Ukuran diameter Dol sendiri terbilang besar yakni 70 cm sampai 125
cm dengan tinggi mencapai 80 cm. Sedangkan alat pemukul Dol biasanya
berdiameter 5 cm dengn panjang kurang lebih 30 cm. Rata-rata untuk
membuat seperangkat alat musim Dol membutuhkan waktu sekitar 3 minggu
tergantung persediaan kayu.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah musik Dol ?
2. Bagaimana perkembangan musik Dol di Bengkulu ?
3. Apa fungsi dari musik Dol ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami sejarah musik Dol
2. Untuk mengetahui perkembangan musik Dol di Bengkulu
3. Untuk mengetahui fungsi musik Dol
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
lainnya seperti upacara arak jarijari, arak sorban, tabot besanding dan tabot
tebuang.
Sebaliknya tidak hanya masyarakat Bengkulu yang melaksanakan
upacara tabot, masyarakat dari daerah lain juga merayakan tabot. Seperti
daerah Aceh, Sumatra Barat meliputi Pariaman dan Padangpanjang. Namun
oleh karena pergerakan budaya sangat dinamis sehingga terjadilah
perkembangan atau kepunahan oleh masyarakat pendukungnya, maka yang
hanya melaksanakan perayaan tersebut hanya di Bengkulu dan Pariaman
Sumatra barat. Bagi masyarakat Pariaman, upacara tabot sering disebut
dengan upacara Tabuik. Dalam upacara tersebut, juga terdapat gandang
tambua yang menjadi salah satu aspek pendukung dalam memeriahkan
upacara tabuik. Pada dasarnya gandang tambua dan dol mempunyai
kesamaan fungsi dan kegunaan namun berbeda dalam bentuk instrumen.
Hal yang menarik terlepas dari konteks ritual upacara, bahwa dol juga
digunakan sebagai kesenian tradisi masyarakat Bengkulu, sebagai instrument
yang bisa dikembangkan sesuai kebutuhan senimannya, serta sebagai
instrumen yang digunakan pada setiap acara ceremonial di Kota Bengkulu,
seperti acara penyambutan tamu-tamu penting dan sebagainya.
3
yang sudah tua, namun pada saat ini telah dipakai pula bonggol pohon nangka
atau pohon cempedak. Dol termasuk dalam instrumen klasifikasi
membranophone yaang getaran suara atau bunyinya berasal dari kulit (kulit
lembu atau kerbau), dimainkan dengan cara dipukul dengan tangan kanan dan
kiri. Tampilan fisik luar dari dol diwarnai dengan corak warna-warna terang
seperti merah, hijau dan kuning menyala agar kelihatan lebih menarik. Dalam
upacara tabot ada tiga repertoar lagu dol yaitu motif Tamatam, Suwena dan
Suweri. Ketiga repertoar lagu ini berperan sebagai musik pengiring dalam
upacara tabot khususnya upacara menjara dan melengkapi kebutuhan upacara
lainnya.
4
perkembangan dol terus meningkat dan mengalami kemajuan, serta
kehadirannya direspon baik oleh pendukungnya. Dol sebagai musik
tradisi yang berfungsi sebagai media seremonial dan menjelma menjadi
suatu identitas kesenian dari daerah Bengkulu tersebut, telah mampu
memberikan kekuatan musik yang ekspresif dan dinamis dengan ritmenya
yang menghentak-hentak sehingga mampu membangkitkan emosi bagi
siapa saja yang menyaksikannya.
2. Dol Sebagai Materi Pembelajaran di Sekolah dan Sanggar
Agar aktifitas kesenian tradisi itu terus berjalan, maka dibutuhkan
suatu pewarisan terhadap generasi-generasi baru yang nantiya akan
mewarisi kesenian tradisi tersebut. Adapun bentuk pengembangan dol
saat ini adalah digunakan untuk bahan ajar mata pelajaran kesenian dan
pelajaran ektrakurikuler SMP dan SMA di kota Bengkulu. Adapun proses
yang diajarkan adalah sebagai berikut :
a. Mengenai latar belakang sejarah upacara tabot, prosesi upacara tabot,
maksud dan tujuan upacara tabot, waktu dan tempat penyelenggaraan
upacara tabot.
b. Mengenai persiapan dan perlengkapan upacara tabot.
c. Siswa mempelajari tari-tarian dalam upacara tabot
d. Siswa mempelajari motif dol dalam upacara tabot beserta lagunya
(Tamatam, Suwena, Suweri) dan memainkan melodi dan ritmenya.
e. Membuat kerajinan tangan berupa bangunan tabot dan yang
berhubungan dengan upacara tabot.
3. Dol sebagai Sumber Garapan Komposisi Baru
Dalam kurun waktu yang lama musik dol mengalami perkembangan
sesuai dengan kebutuhannya. Adanya proses perkembangan itu
disebabkan oleh perubahan kebudayaan yang berarti. Maksud dari
perubahan dalam tulisan ini adalah perkembangan yang berarti bagi para
pendukungnya agar kesenian ini dapat terus bertahan dan bermanfaat bagi
kesenian itu sendiri. Dol sama dengan musik tradisi lainnya juga harus
dapat menyesuaikan dengan lingkungan sekitarnya, sehingga nantinya
musik tradisi ini akan terus berkembang dengan baik.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil pembahasan sejarah dan perkembangan musik Dol di Kota
Bengkulu, melahirkan berbagai makna yang terkonteks dalam perilaku-
perilaku budaya. Hal ini disebabkan oleh suatu perubahan yang menginginkan
musik tradisi itu berkembang sesuai dengan kebutuhannya. Untuk melihat
perkembangan terhadap prilaku tersebut, maka dapat disimpulkan
berdasarkan fungsi dan bentuknya. Antara lain sebagai berikut.
B. Saran
Perkembangan yang terjadi pada dol bisa membawa dampak positif
dan membuka peluang yang bagus bagi para seniman untuk lebih bebas
dalam berkarya. Walaupun tadinya dol hanya digunakan pada acara ritual,
namun dengan perkembangan tersebut diharapkan dapat mencegah adanya
penurunan atau krisis kepunahan terhadap instrumen atau kesenian tradisi.
6
DAFTAR PUSTAKA
Martani, Marjani dkk. 1976. “Ensklopedia Musik dan Tari Daerah Sumatra Barat
Padang,” dalam Studi Komparatif Musik Dol dalam Upacara Tabot
Dikota Bengkulu oleh Luhut Manalu DEPDIKBUD. Bengkulu: Taman
Budaya.
Munir, Badrul. 1991. Tabot di Kotamadya Bengkulu. Direktorat Sejarah dan Nilai
Tradisional Bengkulu: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Pohan, Ronald dkk. 1995.Studi Komparatif Musik Dol Band Salah Satu
Pengolahan Musik Dol dalam Upacara Tabot di Kota Bengkulu Propinsi
Bengkulu. Bengkulu: Depdikbud Taman Budaya.
7
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena
limpahan rahmat serta anugerah dari-Nya penulis mampu untuk menyelesaikan
makalah kami dengan judul “Sejarah Dol” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi
agung kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan
Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling
benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya
karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati penulis meminta kritik dan saran dari
pembaca untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena
penulis sangat menyadari, bahwa makalah yang telah di buat ini masih memiliki
banyak kekurangan.
Penulis ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap
pihak yang telah mendukung serta membantu penulis selama proses penyelesaian
makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat penulis haturkan, penulis berharap supaya
makalah yang telah dibuat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap
pembacanya.
Penulis
8ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .......................................................................................... 6
B. Saran ..................................................................................................... 6
9
iii
MAKALAH
SEJARAH MUSIK DOL
2019
10