Portofolio

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 53

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia yang
diberikan berkelimpahan sehingga laporan kinerja Sekolah Dasar Negeri Tugu 10 dalam
rangka keikutsertaan Lomba Budaya Mutu Manajemen Berbasis Sekolah ini dapat
diselesaikan,
Tulisan berjudul Upaya Peningkatan Mutu Sekolah, Sebuah Laporan Tatakelola SD
Pembina di SDN Tugu 10 Kecamatan Cimanggis Kota Depok ini bisa dikerjakan sampai
selesai. Tulisan ini berbentuk laporan yang jika Allah berkenan, akan kami gunakan sebagai
prasarat mengikuti Lomba Budaya Mutu Sekolah Pembina
Kegiatan yang dilakukan di sekolah adalah didasari oleh Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang berbasis kompetensi dan Kurikulum 2013(kurtilas) serta manajemen
peningkatan mutu berbasis sekolah Tugas sekolah adalah mengembangkan segala potensi
yang ada di sekolah, baik potensi guru mau pun potensi siswa. Semua potensi yang ada itu
kita gali dan kembangkan untuk kemajuan sekolah. Pengembangan sekolah diprogram
sedemikian rupa untuk diajukan ke seluruh stakeholder sekolah. Pragram direvisi dan
disetujui untuk dilaksanakan menjadi patron peningkatan sekolah. Pelaksanaannya adalah
tenggung jawab bersama sesuai dengan pembagian tugas yang diadakan di dalamnya.
Oleh karena itu, kami menyampaikan rasa terima kasih setinggi-tingginya kepada :
1. Pengurus Komite sekolah yang mendukung sepenuhnya program kegiatan sekolah dalam
rangka peningkatan mutu sekolah Pembina. Dengan rasa hormat kami sebut namanya yaitu
: Bapak Tedy Iswandi,S,Pd beserta jajaran pengurus komite sekolah SDN Tugu 10.
2. Ibu Hj. Sri Nawangsasih,S.Pd selaku pengawas pembina gugus 4 dan 5, beliau selalu
memberikan dorongan dan masukan demi terlaksananya Sekolah Pembina di SDN Tugu 10
ini.
3. Kepala UPT Pendidikan TK/SD Kecamatan Cimanggis, Bpk Drs.Mulyadi,MM yang terus-
menerus memberikan arahan serta melaksanakan monitoring secara rutin agar terciptanya
budaya mutu di SDN Tugu 10 dapat terealisasi.
iii
4. Taklupa pada rekan-rekan guru serta tenaga kependidikan SDN Tugu 10 yang telah bahu
membahu menumpahkan buah pikiran menyelsaikan dan melaksankan program sekolah
yang sedang dijalankan saat ini.
Kami menyadari banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini, itu dikarenakan
kemampuan penulis yang terbatas. Namun berkat bantuan dan dorongan serta bimbingan
saran maupun kritik dari semua pihak , akhirnya laporan ini dapat terselesaikan tepat pada
waktunya. Penulis berharap dengan penulisan laporan ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis sendiri dan bagi para pembaca umumnya serta semoga dapat menjadi bahan
pertimbangan untuk mengembangkan dan meningkatkan prestasi di masa yang akan
datang.
Depok, Juni 2016

Kepala Sekolah

SUJIAH,S.Pd,MM
N
IP:196402071982122001
LEMBAR PENGESAHAN
DOKUMEN PORTOFOLIO LOMBA BUDAYA MUTU

SEKOLAH DASAR NEGERI TUGU 10


KECAMATAN CIMANGGIS KOTA DEPOK
PROVINSI JAWA BARAT
Disahkan sesuai dengan hasil pengamatan, visitasi dan vervikasi

Mengesahkan

Pengawas sekolah Kepala Sekolah

Hj.SRI NAWANGSASI, S.Pd SUJIAH,S.Pd,MM


NIP: 196106081980102003 NIP:196402071982122001

Mengetahui
Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok

HERRY PANSILA, M.Sc


NIP: 19676111986121001
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pendidikan merupakan landasan vital pembentuk karakter bangsa atau dapat sebagai masa depan
bangsa. Dibutuhkan manusia yang ‘sadar’ akan haknya sebagai jiwa terdidik dengan moral serta
perannya dalam kehidupan yang beradab. Salah satu masalah pendidikan yang kita hadapi dewasa ini
adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan
dasar dan menengah.
Berbagai usaha telah dilakukan, antara lain melalui berbagai pelatihan dan peningkatan
kualifikasi guru, penyediaan dan perbaikan sarana/prasarana pendidikan, serta peningkatan mutu
manajemen sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan
peningkatan yang merata. Sebagaian sekolah, terutama di kota-kota, menunjukkan peningkatan mutu
yang cukup menggembirakan, namun sebagian lainnya masih memprihatinkan.
Undang-undang pendidikan nomor 20 tahun 2003 telah memberikan tanggung jawab lebih besar
dan otoritas langsung kepada sekolah. Manajemen Berbasis Sekolah (Schools Based
Management/SBM). MBS yang merupakan tanggung jawab bersama antara masyarakat, orang tua,
para praktisi yang teoritisi pendidikan dapat dibentuk untuk meningkatkan kualitas sekolah dengan
pengelolaan bersama antara sekolah. dan masyarakat. Dengan begitu diharapkan sekolah serta
masyarakat dapat ikut berkontribusi dalam peningkatan mutu pendidikan dasar secara signifikan.
Meski demikian terdapat keragaman yang besar dalam kemampuan sekolah di setiap daerah untuk
melaksanakan otoritas yang telah diberikan tersebut.
Guna mencapai tujuan desentralisasi pendidikan tersebut, SDN Tugu 10 melakukan
restrukturisasi dalam penyelenggaraan pendidikan, terutama yang berkenaan dengan struktur
kelembagaan pendidikan, mekanisme pengambilan keputusan dan manajemen pendidikan. Pada
akhirnya SDN Tugu 10 lambat laun akan menjadi SD Percontohan serta SD Pembina dilingkungan
Kecamatan Cimanggis maupun di Kota Depok.
Dalam rangka mempertahankan keberhasilan SDN Tugu 10 memjadi juara /peringkat satu
sekolah mutu MBS tingkat Propinsi Jawa Barat tahun 2015, maka SDN Tugu 10 akan melaporkan
kinerja yang berkaitan dengan tatakelola sekolah menuju SD Pembina. Laporan tersebut dapat
digunakan sebagai evaluasi bagi sekolah demi peningkatan tatakelola yang lebih baik di tahun-tahun
berikutnya. Selain itu penyusunan laporan MBS juga digunakanuntuk melihat sejauh mana
keberhasilan yang telah dicapai serta kendala apa saja yang dihadapi SDN Tugu 10 selama
pelaksanaan program MBS. Dari hasil laporan tersebut, sekolah memiliki pertimbangan untuk
melakukan perbaikan dalam peningkatan layanan pendidikan dan diharapkan tujuan menjadi SD
Pembina dapat tercapai.
I.PROFIL SEKOLAH SDN TUGU 10

A.Data umum sarana dan prasarana sekolah


1.LAHAN
:

Luas lahan yang di miliki : 1167 m2


Luas lahan di luar bangunan : 367 m2
n : Fasilitas Umum Komplek Pondok Duta I aset Pemerintah Kota Depok
Ada sejumlah data yang merekam data sarana-prasarana yang dimiliki sekolah/madrasah.
Data yang direkam akan menolong sekoah/madrasah untuk menilai apakah sekolah/madrasah
memiliki sarana-prasarana yang mendukung terlaksananya proses pembelajaran dengan baik.
1. Bangunan
a. Luas bangunan 800 m2
b. Luas Ruang Kepala Sekolah 8x6x1m2 =48 m2
c. Luas Ruang Guru 8x5 x1m2 = 40 m2
d. Luas Ruang Perpustakaan 7 x 6,5= 45,5 m2
e. Luas Ruang UKS 6x51m2 =30 m2
f. Luas ruang Lab Bahasa =7x61m2 =42 m2
g. Luas Ruang Kesenian = 7x5x1m2 =35 m2
h. Jumlah toile Kepala Sekolah 1
i. Jumlah toilet Guru 1
j. Jumlah Toilet siswa wanita 6
k. Jumlah toilet siswa laki-laki 6
l. Daya instalasi listrik 2500 watt
m. Sumber air ,sumur bor
n. Lingkungan sekolah dalam keadaan asri dan nyaman sanitasi lancar
B. SARANA SEKOLAH
1. Perpustakaan
a. Jumlah buku yang dimiliki 11840 buah
b. Jumlah rak buku 15 buah
c. jumlah meja baca 10 buah
d. Jumlah Komputer 2 unit
e. Jumlah meja pengolahan 1 buah
f. Jumlah Kursi kerja 2 buah
Luas karpet perpus 40 m2
2 Referensi Perpustakaan
a. Jumlah buku pelajaran 4760 buah
b. Jumlah buku fiksi 5550 buah
c. Jumlah buku pengayaan 550 buah
d. Jumlah buku kamus/ensiklopedi 90 buah
e. Jumlah atlas 160 buah
f. Jumlah buku panduan guru 410 buah
g. Jumlah majalah 320 buah
3 Media dan Alat Peraga
Agar lebih terperinci berikut tabel ketersedian Sarana Dan Prasarana SDNTugu 10
Dari tabel ini akan diketahui keadaan berbagaijenis perabot yang dimiliki sekolah/madrasah, seperti
kursi, meja, almari, dan papan tulis. Tabel ini dipergunakan untuk menilai apakah perabot yang
dimiliki sekolah/madrasah masih dapat dipakai tanpa membahayakan peserta didik dan/atau perlu
perbaikan.

G. VISI SDN TUGU 10

MISI

TUJUAN SEKOLAH SEKOLAH


II. PROGRAM
A. PROGRAM MAKRO(RENSTRA) SEKOLAH DASAR NEGERI GAMBARAN UMUM
Titik berat Perencanaan Strategi pengembangan Sekolah ini adalah aspek-aspek strategis dalam
penyelenggaraan dan pengembangan Sekolah. Aspek-aspek strategis yang dimaksud meliputi :
(1) kinerja penyelenggaraan pendidikan,
(2) kinerja penyelenggaraan dan pengabdian kepada masyarakat,
(3) kinerja manajemen Sekolah yang meliputi bidang manajemen sumberdaya insani, keuangan,
sumberdaya fisik, pengembangan Sekolah, administrasi akademik, pengembangan perpustakaan, dan
teknologi informasi,
(4) budaya organisasi dan iklim akademik, dan
(5) jaringan kerjasama (networking).

Sebagai pedoman penyelenggaraan dan pengembangan sekolah, Rencana Strategis ini perlu
dijabarkan dalam berbagai dokumen perencanaan yang lebih operasional. Dokumen perencanaan
opersasional yang dimaksud adalah Rencana Strategis ditingkat unit, Rencana Tindakan (Action Plan)
per bidang, dan berbagai peraturan penyelenggaraan sekolah.
Profil Layanan
SDN Tugu 10 berdiri di lahan seluas 1.167 m yang beralamat di jalan Taman Duta II Pondok Duta I
Kelurahan Tugu Kecamatan Cimanggis Kota Depok, No.Telp. 021-8717894. Berdiri Tahun 1986 oleh
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Keberhasilan Program Sebelumnya
SDN Tugu 10 dibawah pimpinan Sujiah,S.Pd,MM telah dapat mengembangkan lulusan yang
berprestasi dan dapat bersaing lulusanya di tingkat kota begitu pula para staf pengajarnya mempunyai
kompetensi S1,S2 . Telah mengimplementasikan kurikulum 2013 dan mengembangkan program
model ajar yang aktif menyenanagkan, menciptakan modul ajar yang dipakai skala nasional dan tahun
2014 telah terbagun beberapa fasilitas pengajaran dan lab serta sarana pendidikan jasmani yang
modern.
Di antara kekuatan-kekuatan yang dimiliki oleh SDN TUGU 10 saat ini adalah sebagai berikut:
(1) lokasi Sekolah yang cukup strategis dan memiliki peluang pengembangan ke depan,
(2) memiliki kesadaran untuk mengantisipasi perkembangan dan perubahan kedepan,
(3) secara bertahap bersedia melangkah menuju profesionalisme melalui bentuk-bentuk evalusai diri,
(4) memiliki kemampuan yang relatif baik dalam kerja tim (team-working).
Tahap II
Merumuskan Tata Nilai
Sebagai bagian dari usaha, SDN Tugu 10 bertekad menjadikan “Wacana Keilmuan yang berkarakter”
sebagai Tata Nilai penyelenggaraan dan pengembangan institusi pendidikan. Penyelenggaraan dan
pengembangan SDN Tugu 10 berusaha mengintegrasikan antara nilai-nilai keilmuan karakter
serhingga mampu menumbuhkan kepribadian yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,
yang dijiwai oleh nilai-nilai religius.
PRIORITAS PROGRAM
Salah satu tolak ukur kualitas pendidikan adalah daya saing lulusannya . Untuk dapat menghasilkan
lulusan yang bermutu, sekurang-kurangnya di tingkat lokal, SDN Tugu 10 harus mampu
menghasilkan lulusan dengan standar kualifikasi nasional regional.
2. Merumuskan Tujuan
Melaksanakan program pendidikan sekolah dasar, Taman bacaan Al-Quran yang meghasilkan lulusan
yang mampu berkompetisi di tingkat nasional .
3. Sasaran
a. Pendidikan Dasar
1) Terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan profesional.
2) Dihasilkannya lulusan yang memiliki standar kualifikasi tingkat Nasional.
PROGRAM KEGIATAN
No Sasaran Kode Program Pelaksanaan program kegiatan
Kegiatan Indikator 2014 2015 2016 2017 201
1 Standarisasi sistem SKG Prioritas Adanya standar sistem √ √ √
rekruitmen guru, yang Program rekruitmen Guru yang
meliputi: penyusunan Strategi akuntabel .
formasi kebutuhan, Rekruitmen
mekanisme rekruitmen, Guru
penetapan standar
kualifikasi input (standar
kualitas minimal),
standarisasi intrumen
rekruitmen (sesuai
dengan formasi
kebutuhan), dan
standarisasi kualifikasi
tim seleksi.
2 1).Meningkatkan jumlah SKA Program 1).Jumlah Guru tetap √ √ √ √ √
guru untuk studi lanjut Peningkatan yang lulus S2 pada tahun
(S1,S2),mengikuti Kompetensi 2013 sebanyak 2 orang
kursus-kursus Akademik 2).Jumlah Guru tetap
profesional dan kursus Guru yang mengikuti
bahasa inggris, serta pendidikan program S2
mengikuti pelatihan- per tahun sejumlah 2 v
pelatihan secara orang.
berjenjang dan 3).Jumlah Guru yang
berkelanjutan. mengikuti short-course,
2).Melaksanakan seminar nasional, dan v
monitoring dan fellowship meningkat.
pembinaan Guru yang 4).Meningkatkan jumlah
mengkuti studi lanjut karya ilmiah Guru (buku
(S2) melalui mekanisme ajar, artikel publikasi di
insentif dan disintensif. jurnal terakreditasi)
3).Menjalin networking sesuai dengan bidang
untuk menciptakan keahlian guru.
peluang-peluang
komunikasi akademik
melalui bentuk-bentuk
short-course, seminar
nasional, dan fellowship.
3 1).Meningkatkan jumlah MP Program 1).Jumlah Guru tetap √ √ √ √ √
Guru untuk mengikuti Strategi yang sudah mengikuti
berbagai kursus Peningkatan kursus metode
pembelajaran secara Kompetensi pembelajaran
berjenjang dan Guru dalam tingkat nasional
berkelanjutan untuk Metode IN Kurikulum 2013 pada
menunjang proses Pembelajaran tahun 2014 sebanyak 2
pembelajaran kreatif, orang
inovatif, dan 2).Jumlah Guru tetap
menarik.(Kurikulum yang sudah mengikuti
2013) kursus KMD
2)Meningkatkan sarana- kepramukaan sebanyak 6
prasarana pembelajaran orang.
yang menunjang proses 3).Semua ruang belajar
pembelajaran kreatif, pada tahun 2014 telah
inovatif, dan menarik. dilengkapi dengan LCD.
3)Mendorong Guru 4)Semua tingkat pada
untuk menyusun bahan tahun 2015 telah
ajar. dilengkapi dengan LCD
dan Laptop.
5)Tersedianya Satuan
Materi Sajian setiap mata
pelajaran untuk setiap
tatap muka yang disusun
oleh pengajar masing-
masing.
4 1)Tersedianya data hasil PK Pembaharuan 1)Tersedianya data hasil √ √ √
tracing study untuk Kurikulum tracing study untuk
setiap tingkat. setiap tingkat.
2)Tersedianya kompilasi 2)Tersedianya kompilasi
ipteks yang mutakhir. ipteks yang mutakhir.
3)Terdokumentasikannya 3)Terdokumentasikannya
perkembangan perkembangan
kurikulum dari waktu ke kurikulum dari waktu ke
waktu. waktu

5 1)Mengikutsertakan KL Peningkatan
siswa dalam kegiatan- Kualitas
kegiatan tutorial, Lulusan
asistensi, penelitian,
jurnalistik, seminar dan
berbagai lomba karya
ilmiah.
2)Menyusun desain
pembelajaran yang
mendorong siswa
menulis dan menyajikan
gagasan secara
sistematik.
3)Menetapkan standar
kompetensi lulusan pada
tingkat nasional
B.

C. PROGRAM MIKRO
PROGRAM KERJA (SATU) TAHUN

C Deskripsi/uraian penerapan prinsip untuk budaya mutu Sekolah Pembina

Sekolah merupakan unjung tombak pelaksanaan kurikulum, baik kurikulum nasional maupun
muatan lokal, yang diwujudkan melalui proses belajar mengajar
C.1. Rencana Pengembangan Sekolah( RPS)

1. Mewujudkan SDN Tugu 10 sebagai sekolah unggul dalam bidang akademis dan akhlakul
karimah. Bentuk program:
a. Penerimaan murid baru dengan system seleksi yang baik. Meliputi batas minimal usia masuk dan
observasi kompetensi dasar yang akurat dan baik.
b. Struktur program kurikulum dengan mengembangkan program muatan lokal seperti : kemampuan
berbahasa Inggris, Bahasa Sunada.
c. Pengembangan pelaksanaan Proses Belajar Mengajar (PBM) kelas dengan
berorientasi active learning serta pembelajaran yang berpusat pada anak( kurikulum 2013)
d. Peningkatan prestasi murid melalui program bimbingan belajar bidang studi pilihan dengan program
remedial serta pembinaan anak berbakat dalam bidang studi maupun ekstrakurikuler.
e. Pelaksanaan sistem evaluasi pengajaran yang konfrehensif dari semua aspek yang dimiliki siswa baik
dari aspek kognitif afektif dan psikomotor
f. Program motivasi murid melalui proses pemberian reward kelas maupun sekolah.
2. Menciptakan lingkugnan sekolah yang kondusif, aman dan nyaman untuk proses belajar
mengajar. Bentuk Program:
a. Tata tertib sekolah tersosialisasi dengan baik dan ditegakan
b. Mewujudkan sekolah yang bersih dan sehat bagi warga sekolah melalui budaya sadar bersih di
sekolah.
c. Membina kerukunan antar warga sekolah melalui silaturahmi dan program kegiatan bersama
d. Meningkatkan keamanan sekolah selama 24 jam setiap hari
3. Menjadikan sekolah sebagai pusat pengembangan bakat, minat dan pembinaan prestasi murid.
Bentuk Program:
a. Melaksanakan program ekstrakurikuler berdasarkan pilihan anak dan mengacu kepada program
sekolah, misalnya: Seni tari, seni musik, melukis, marawis, bola basket, renang, komputer, iqro,
pramuka, PMR mula, dokter kecil dll.
b. Menampung kreatifitas anak melalui pembentukan sanggar kreatifitas.
c. Mengikuti sertakan murid-murid berbakat dan berprestasi dalam kegiatan lomba.
4. Mewujudkan SDM sekolah yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing dan memiliki
pengetahuan umum yang luas untuk bekal kiprahnya dalam masyarakat .Bentuk Program
a. Melaksanakan pembinaan pegawai melalui kegiatan supervisi kelas maupun pembinaan rutin
mingguan.
b. Melaksanakan pelatihan khusus peningkatan profesionalitas guru.
c. Mengirim guru dan karyaqwan dan dalam forum seminar dalam rangka memperkaya wawasan dan
keilmuan guru.
d. Melaksanakan studi banding kelembagaan pendidikan lain dan institusi yang relevan.
e. Mengirim guru dan karyawan untuk mengikuti Pelatihan-pelatihan maupun lomba-lomba yang
relevan dengan bidang tugas dan keahlian mereka.
5. Mewujudkan Sekolah……..sebagai sekolah yang memiliki sarana dan prasarana ideal untuk bersaing
dalam dunia global
Bentuk program:
a. Melengkapi sarana ruang kelas dengan berbagai macam media pegnajaran/ alat peragaan yang
lengkap dari masing-masing bidang studi seperti: alat peraga matematika, sains, IPS, Bahasa
Indonesia dan lain-lain.
b. Menjadikan perpustakaan sekolah yang lengkap, seperti memiliki koleksi buku/referensi pengajaran
untuk semua disiplin ilmu yang terkait dengan materi disekolah dasar.
c. Menjalin kerjasama yang erat dengan lembaga-lembaga pendidikan maupun non kependidikan dalam
rangka pengembangan mutu sekolah
6. Menjalin kerjasama yang erat dengan lembaga-lembaga pendidikan maupun non kependidikan dalam
rangka pengembagan mutu sekolah
Bentuk Program:
a. Mengikuti program KKG tingkat wilayah Kasi Dinas Pendidikan Dasar Kecamatan
b. Kerjasama dengan pihak lain dalam penyelenggaraan pelatihan-pelatihan atau kursus bahasa Inggirs
untuk guru/karyawan, pelatihan komputer, pelatihan doC.2.Rencana Kegiatan Anggaran Sekolah
D.1.Program Kurikulum dan Pembelajaran SDN Tugu 10

Program Bidang Kurikulum Pembantu Kepala Sekolah ( PKS ) Bidang Kurikulum adalah
merupakan suatu rancangan yang sengaja disusun, berisi berbagai kegiatan ayang akan
dilakukan dalam proses pembelajaran, baik kegiatan intrakurikuler maupun ekstrakurikuler
pada SDN NegeriTugu 10 Kecamatan Cimanggis Kota Depok Tahun Pelajaran 2015/2016.
Program Kerja ini mengacu pada Kurikulum 2013 yang diterapkan untuk siswa
Kelas I s.d VI. Penyusunan Program Kerja Bidang Kurikulum merupakan upaya penting dan
sangat strategis, sebab bidang kurikulum secara langsung terkait dengan proses pendidikan
(pembelajaran) sebagai bagian terpenting dari keberadaan suatu sekolah. Maksud
disusunnya Program Kerja ini adalah diharapkan dapat bermanfaat antara lain sebagai
berikut :
1. memberikan arah yang jelas dalam usaha mempersiapkan dan menyelenggarakan proese
pembelajaran;
2. mengkondisikan personal yang bertugas sebagai tenaga guru maupun pembantu
pelaksana penyelenggaraan pendidikan ;
3. memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi hambatan-hambatan yang mungkin
muncul dalam proses pembelajaran ;
4. dapat menjadi pedoman kerja dalam usaha mempersiapkan dalam pelaksanaan proses
pembelajaran di sekolah ;
5. merupakan dokumen penting yang menjadi acuan, rujukan, tolok ukur atau pegangan
dalam upaya penyelenggaraan proses pembelajaran.
*. LANDASAN
Yang dijadikan landasan operasional dalam penyusunan Program Kerja Bidang
Kurikulum di SDN Tugu 10 adalah :
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
;
2. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah ;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan
Pusat dan Daerah ;
4. Kebijakan Direktorat PLP Dirjen Dikdasmen Tahun 2012
5. SK Kepala Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat tentang Kalender
Pendidikan Tahun Pelajaran 2015/2016.
6. SK Kepala Dinas Pendidikan Kota Deok tentang Kalender Pendidikan Tahun
Pelajaran 2015/2016.
Program kegiatan bidang kurikulum dan pembelajaran meliputi tiga bidang kegiatan inti, yakni
kegiatan belajar mengajar, penilaian, pengayaan dan remedial.

a. Kegiatan Belajar Mengajar


Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu kegiatan kurikulum meliputi kegiatan
penyusunan program atau perencanaan dan pelaksanaan program itu sendiri.
Perencanaan yang harus dipersiapkan guru yang mengajar berdasarkan Kurikulum 2013
1. Program Tahunan
2. Program Semester
3. Silabus
4. Rencana Pembelajaran(RPP)
Adapun pelaksanaan kegiatan pembelajaran (KBM) dilaksanakan sesuai Kalender
Pendidikan yang telah diedarkan oleh Dinas Pendidikan Kota Depok. Kalender pendidikan
dan jadwal KBM terlampir.
 Penilaian
Kegiatan penilaian merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar.
Kegiatan ini terbagi dalam beberapa bentuk yakni:
1. Ulangan Harian (tes formatif) bagi guru yang melaksnakan Kurikulum 2006 (KTSP) dan
Kurikulum 2013 dilaksanakan setiap menyelesaian antara 1-2 Pokok Bahasan atau materi
pembelajaran (ditentukan leh guru sendiri berdasarkan keluasanaan materi pembelajaran);
2. Ulangan umum (tes sumatif) yang dilaksanakan setiap satu semester sekali.
3. Penilaian Tugas
4. Penilaian sikap dan perilaku (baik di kelas maupun di luar kelas)
Pelaksanaan kegiatan Ulangan Harian, Tugas, penilaian sikap dan perilaku dilakukan
secara terus menerus oleh guru dari sejak awal tahun pelejaran hingga akhir tahun
pelajaran atau semester yang bersangkutan. Mulai tahun 2015/2016 setiap guru dituntut
untuk membendel beberapa hasil karya siswa yang dapat dijadikan bahan penilaian
portofolio.
Adapun pelaksnaan kegiatan Ulangan Umum disesuaikan dengan kalender yang berlaku
serta berdasarkan kesepakatan antar beberapa sekolah yang tergabung dalam Kelompok
Musyawarah Kepala Sekolah.
 Pengayaan dan Remedial
Kegiatan Pengayaan dan Remedial merupakan tindak lanjut pelaksanaan penilaian.
Dengan ketentuan: pengayaan diberikan kepada siswa yang telah mencapai Kriteria
Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) dan remedial diberikan kepada siswa yang belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM.
D.2.Program Kegiatan Ekstrakurikuler
*.PENDAHULUAN
Guna meningkatkan minat dan bakat peserta didik, khususnya peserta didik Sekolah Dasar, maka
perlu diadakannya suatu kegiatan di luar jam pelajaran yang mengarahkan pada minat dan bakat
peserta didik tersebut. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan
ekstrakurikuler ini selain merupakan kegiatan rutinitas sekolah diluar jam pelajaran, juga merupakan
ajang penggemblengan peserta didik didik sesuai minat dan bakat peserta didik masing-masing tanpa
tekanan, namun bersifat sukarela. Sekolah memiliki misi yang seimbang antrara akademik dan non
akademik. Bidang akademik mengharapkan ketuntasan pembelajaran sementara non akademik
sekolah mempunyai target berkembangnya bakat pribadi peserta didik serta mampu bersaing dalam
lomba-lomba non akademik antar Sekolah Dasar minimal sampai tingkat kecamatan. Dari uraian
diatas maka SD Negeri 1 Karangampel memiliki program kegiatan ekstrakurikuler yang disesuaikan
dengan minat dan bakat peserta didik serta sesuai dengan agenda kegiatan lomba non Akademik
khususnya UPT Dinas Pendidikan TK/SD Kecamatan Cimanggis
DASAR
Adapun yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri Tugu 10
Kecamatan Cimanggis adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar
3. Misi SD Negeri Tugu 10
4. Keputusan bersama Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri Tugu 10
*. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Tugu 10 adalah sebagai berikut :
1. Menyaring dan menggembangkan minat dan bakat peserta didik
2. Berpartisipasi aktif dalam program pendidikan Nasional dalam pengembangan diri
peserta didik
3. Mempersiapkan peserta didik siap bersaing dalam ajang perlombaan non akademik
*. JENIS KEGIATAN
Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pramuka
a) Pramuka Siaga
b) Pramuka Penggalang
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
a) Sepak Bola d. tenis Meja
b) Bola Volly e, Renang
c) Badminton f. Karate
3. Kesenian
a) Seni Rupa
- Mewarnai untuk kelas rendah dan Melukis untuk kelas tinggi
b) Seni Musik
- Degung
- Bermain alat musik tradisional
- Olah Vokal
c) Keterampilan
- Menganyam
4. Keagamaan
a) Baca Tulis Al Qur’an
b) Seni Rebana (marawis)
E. PELAKSANA DAN PEMBINA
1. Pelaksana
Yang melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler adalah guru kelas dan guru bidang
studi atas perintah dan pengawasan serta dibawah pertanggungjawaban Kepala Sekolah
( Susunan pengurus kegiatan terlampir )
2. Pembina
Kegiatan ekstrakurikuler dibina langsung oleh guru kelas dan atau guru bidang
studi yang berkepentingan sesuai tugas / jabatan membina dari Kepala Sekolah.
( Daftar Pembina terlampir )
F. SASARAN
Masing – masing Cabang Kegiatan Ekstrakurikuler difokuskan pada :
1. Peserta didik yang berminat
2. Peserta didik yang berbakat
3. Peserta didik yang ditunjuk secara khusus
4. Kelas tertentu
G. ANGGARAN PEMBIAYAAN
Kegiatan Ekstrakurikuler dibiayai dari :
1. RAPBS / BOS
2. Sumbangan sukarela dari peserta didik / wali murid
H. WAKTU PELAKSANAAN
Terdapat pada lampiran
I. PENUTUP
Demikian program kegiatan ekstrakurikuler ini dibuat, guna meningkatkan minat dan bakat peserta
didik secara terarah dan terencana. Semoga seluruh program yang tercantum benar-benar dapat tepat
sasaran serta membuahkan hasil yang maksimal. Penyusun sadar adanya kekurangan dalam
penysunan program ini, oleh karena itu penyusun berharap kritik dan sarna untuk kelengkapan dan
kesempurnaan program selanjutnya. Akhirnya semoga buku program ini dapat berguna khususnya
dikalangan sendiri dan umumnya didunia pendidikan yang sederajat. Amin.
* Pembimbing dan Pembina
1. Pembina kegiatan adalah guru pembimbing yang mendapat tugas langsung dari kepala sekolah yang
dibuktikan dengan bukti tertulis berupa SK Pembimbingan kegiatanekstrak ikuler
2. Guru Pembina dapat meminta bantuan guru lain dalam melaksanakan pembinaan/ pembimbingan
setelah mendapatkan ijin dari kepala sekolah
3. Waktu pelaksanaan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan program yang telah ditentukan
4. Pembina dapat melaksanakan kegiatan di luar waktu yang telah ditentukan dengan ketentuan sebagai
berikut :
a. Ada kegiatan lomba dan sejenisnya yang dipandang perlu adanya persiapan lebih lanjut
b. Kegiatan banyak diminati peserta didik sehingga membutuhkan waktu pelaksanaan
kegiatan dalam beberapa pertemuan
c. Tidak mengganggu kegiatan wajib lainnya terutama kegiatan belajar-mengajar utama
5. Pembina wajib mencatat segala perkembangan dan hal-hal yang terjadi selama pelaksanaan
pembimbingan dan mengisi daftar hadir.
6. Hasil pelaksanaan pembimbingan harus dilaporkan secara periodik kepada kepala sekolah
(minimal satu bulan sekali)
* Peserta
1. Peserta didik yang berhak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah peserta didik yang :
a. Berminat dengan memperhatikan kesesuaian jenis kegiatan dengan golongan usia atau
tingkat
b. Dipilih berdasarkan seleksi
2. Peserta didik yang telah dinyatakan wajib mengikuti harus hadir pada kegiatan sesuai jadwal yang
berlaku
3. Peserta didik yang paling berprestasi disetiap cabang kegiatan ekstra berhak mengikuti
pembinaan lebih lanjut baik untuk mengikuti lomba maupun pembinaan tingkat lanjutan.
4. Peserta didik harus mengisi daftar hadir selama mengikuti kegiatan
* Umum
1. Sekolah akan memfasilitasi kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan kemampuan sekolah
2. Kegiatan ekstrakurikuler dibiayai sesuai dengan pasal anggaran yang berlaku ( dana BOS )
3. Sekolah akan memberikan penghargaan kepada Pembina maupun peserta yang berprestasi
serendah-rendahnya dapat juara III tingkat kecamatan untuk cabang kegiatan yang dilombakan dan
setidaknya ada perkembangan yang signifikan untuk cabang yang tidak dilombakan.
 Sanksi
Pembina dan peserta yang melakukan pelangaran terhadap tata tertib yang telah ditetapkan akan
mendapatkan sanksi sesuai tingkat pelanggaran yang dilakukan dan atau sesuai kebijakan kepala
sekolah.
D.3. Manajemen Berbasis Sekolah
Proses Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Tugu 10
Banyak manfaat yang telah dapat dirasakan baik oleh pemerintah daerah maupun pihak
sekolah yang secara langsung menjadi sasaran pelaksanaan. Hal ini karena dalam melaksanakan
program-program ini diterapkan prinsip-prinsip manajemen berbasis sekolah (MBS), mulai dari
proses perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan proses pelaporan dan umpan baliknya.
Dengan kata lain program-program yang dilaksanakan menganut prinsip-prinsip demokratis,
transparan, profesional dan akuntabel. Melalui pelaksanaan program ini para pengelola pendidikan di
sekolah termasuk kepala sekolah, guru, komite sekolah dan tokoh masyarakat setempat dilibatkan
secara aktif dalam setiap tahapan kegiatan. Disinilah proses pembelajaran itu berlangsung dan semua
pihak saling memberikan kekuatan untuk memberikan yang terbaik bagi kemajuan sekolah.
Adapun proses penerapan MBS dapat ditempuh di SDN Tugu 10 antara lain dengan
langkah-langkah sbb :
v Memberdayakan komite sekolah/majelis madrasah dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah .
v Unsur pemerintah Kab/Kota dalam hal ini instansi yang terkait antara lain Dinas Pendidikan, Badan
Perencanaan Kab/Kota, Departemen Agama (yang menangani pendidikan MI, MTs dan MA), Dewan
Pendidikan Kab/Kota terutama membantu dalam mengkoordinasikan dan membuat jaringan kerja
(akses) ke dalam siklus kegiatan pemerintahan dan pembangunan pada umumnya dalam bidang
pendidikan.
v Memberdayakan tenaga kependidikan, baik tenaga pengajar (guru), kepala sekolah, petugas bimbingan
dan penyuluhan (BP) maupun staf kantor, pejabat-pejabat di tingkat kecamatan, unsur komite sekolah
tentang Manajemen Berbasis Sekolah, pembelajaran yang bermutu dan peran serta masyarakat.
v Mengadakan pelatihan dan pendampingan sistematis bagi para kepala sekolah, guru, unsur komite
sekolah pada pelaksanaan peningkatan mutu pembelajaran
v Melakukan supervisi dan monitoring yang sistematis dan konsisten terhadap pelaksanaan kegiatan
pembelajaran di sekolah agar diketahui berbagai kendala dan masalah yang dihadapi, serta segera
dapat diberikan solusi/pemecahan masalah yang diperlukan.
Faktor Pendukung Keberhasilan Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Tugu 10
1. Kepemimpinan dan manajemen sekolah yang baik
MBS aan berhasi jika ditopang oleh kemampuan professional kepala sekolah atau madrasah dalam
memimpin dan mengelola sekolah atau madrasah secara efektif dan efisien, serta mampu menciptakan
iklim organisasi yang kondusif untuk proses belajar mengajar.
2. Kondisi social, ekonomi dan apresiasi masyarakat terhadap pendidikan
Faktor eksternala yang akan turut menentukan keberhasilan MBS adalah kondisi tingkat pendidikan
orangtua siswa dan masyarakat, kemampuan dalam membiayai pendidikan, serta tingkat apresiasi
dalam mendorong anak untuk terus belajar.
3. Dukungan pemerintah
Faktor ini sangat membantu efektifitas implementasi MBS terutama bagi sekolah atau madrasah yang
kemampuan orangtua/ masyarakatnya relative belum siap memberikan kontribusi terhadap
penyelenggaraan pendidikan. alokasi dana pemerintah dan pemberian kewenangan dalam pengelolaan
sekolah atau madrasah menjadi penentu keberhasilan.
4. profesionalisme
Faktor ini sangat strategis dalam upaya menentukan mutu dan kinerja sekolah atau madrasah. Tanpa
profesionalisme kepala sekolah atau madrasah, guru, dan pengawas, akan sulit dicapai program MBS
yang bermutu tinggi serta prestasi siswa.
Kesimpulan
Manajemen berbasis sekolah pada intinya adalah memberikan kewenangan terhadap sekolah
untuk melakukan pengelolaan dan perbaikan kualitas secara terus menerus. Dapat juga dikatakan
bahwa manajemen berbasis sekolah pada hakikatnya adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan
secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang
terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi
kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Tujuan MBS adalah untuk mewujudkan kemerdekaan pemerintah daerah dalam mengelola
pendidikan. Dengan demikian peran pemerintah pusat akan berkurang. Sekolah diberi hak otonom
untuk menentukan nasibnya sendiri. Paling tidak ada tiga tujuan dilaksanakannya MBS Peningkatan
Efesiensi, Peningkatan Mutu, Peningkatan Pemerataan Pendidikan.
D.4. Program Perpustakaan SDN Tugu 10
Permasalahan pokok dalam mengelola perpustakaan adalah ruang. Begitu pula perpustakaan SD
Negeri Tugu 10 . Pada mulanya perpustakaan ini terletak di sudut atas ruang Kesenian dan KKG,
namun lama-kelamaan masalah timbul. Aktifitas KKG terganggu. Akhirnya perpustakaan dipindah
ke ruang khusus, eks ruang computer.
Keadaan ruang pada saat itu apa adanya. disulap menjadi sebuah perpustakaan. Untung ada
dana bantuan dari wali murid yang dapat digunakan untuk mempercantik ruangan. Perbaiakan dinding
, pengecatan dan tata lampu.
Pada akhir tahun 2010 sekolah mendapat bantuan ruang dan perabot perpustakaan dari
pemerintah. Sejak saat itu, semangat baru dalam pengelolaan perpustakaan bangkit kembali. Apalagi
didukung oleh tenaga pengabdian pengelolaan perpustakaan. Sedikit demi sedikit sistem administrasi
dan pelayanan perpustakaan di perbaiki. Pelayanan perpustakaanpun mulai berjalan sesuai yang
diharapkan.
Program Kerja Mingguan
NO HARI JENIS KEGIATAN WAKTU
Senin- a. Istirahat pertama
1 Setiap istirahat siswa mengunjungi perpustakaan
Sabtu b.Istirahat kedua
Pagi sebelum KBM berjalan siswa diharapkan pagi
membaca di perpustakaan kurang lebih 10 menit maupun
lebih, terjadwal sebagai berikut:
1. Senin kelas 1
Senin- 2. Selasa kelas 2 Sebelum KBM
2
Sabtu dimulai
3. Rabu kelas 3
4. Kamis kelas 4
5. Jumat kelas 5
6. Sabtu kelas 6

Satu minggu satu kali diadakan sosialisasi mengenai


3 Senin perkembangan perpust maupun pengumuman mengenai Istirahat pertama
perlombaan di perpustakaan

Satu minggu sekali diadakan mading yang menyusun


4 Jum’at warga sekolah dari siswa,pendidik maupun tenaga Sepulang sekolah
kependidikan
Pelayanan bahan rujukan maupun bahan pustaka oleh
pustakawan kepada pengguna meliputi:
1. Siswa Selama jam kerja
Senin –
5 perpustakaan ” Bina
Sabtu 2. Pendidik
Tunas”
3. Kependidikan
SD Negeri Tugu 10
6 Sabtu Penyiangan bahan pustaka mingguan Sepulang jam kerja
Senin dan
Nonton pemutaran kegiatan siswa diperpustakaan maupun
7 Rabu Istirahat pertama
film dokumenter kegiatan,film sejarah jadwal disesuaikan
Sabtu
8 Jum’at Rapat petugas perpustakawan Pulang sekolah
Program Kerja Bulanan
NO HARI JENIS KEGIATAN WAKTU
Diadakan membaca bersama dengan Perpusda
1 Sabtu menggunakan sarana Perpstakaan Keliling yang diikuti Menyesuaikan
warga sekolah
Minggu terakhir Diadakan lomba Sinopsis bagi siswa –siswa SD Negeri
2 Menyesuaikan
dalam satu bulan Tugu 10 di perpustakaan ” Bina Tunas”

Diadakan lomba kerajinan membaca di perpustakaan


Minggu terakhir
3 dan lomba karya mading dalam rangka promosi Menyesuaikan
dalam satu bulan
perpustakaan

Satu bulan satu Sepulang


4 Diadakan penyiangan buku satu bulan satu kali
kali sekolah

Minggu terkhir Penyerahan laporan bulanan kepada kepala


5 Menyesuaikan
dalam bulan perpustakaan dan kepala sekolah oleh pustakawan

Sepulang jam
6 Sabtu
Penyiangan bahan pustaka mingguan kerja

Program Kerja Tahunan


NO HARI JENIS KEGIATAN WAKTU
Awal Diadakan Temu Kembali oleh pustakan dalam Bahan pustaka
1 menyesuaikan
tahun maupun Bahan Rujukan

Awal
2 Penghitungan jumlah buku dan pembukuan bahan pustaka Menyesuaikan
tahun

Awal Diadakan meeting mengenai perkembangan perpustakaan ” Aneka


3 Menyesuaikan
tahun Ilmu”

Diadakan promosi bahan pustaka dan perpustakaan bagi warga


Awal
4 sekitar sekolah dan warga sekolah menggunakan pamflet maupun Menyesuaikan
tahun
menggunakan media informasi di program TI

Awal Mengumpulkan laporan tahunan oleh pustakawan kepada kepala


5 Menyesuaikan
tahun perpustakaan dan kepala sekolah

III. PELAKSANAAN
A.1.Struktur Organisasi dan Penanggungjawab Bidang Kurikulum dan Pembelajar
1. Penangungjawab (kepala sekolah) Bertugas
Menyusun perencanaan
Mengorganisasikan kegiatan
Mengarahkan / mengendalikan kegiatan
Mengkoordinasikan kegiatan
Melaksanakan pengawasan
Menentukan kebijaksanaan
Mengadakan rapat mengambil keputusan
Mengatur proses belajar mengajar
Mengatur administrasi Katatausahaan, Kesiswaan, Ketenagaan, Sarana prasarana, Keuangan,
menerima laporan setiap unit pelasana pembelajaran
2. Waka Unit Kurikulum dan Pembelajaran

Menyusun dan menjabarkan Kalender Pendidikan


Menyusun Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran
Mengatur Penyusunan PRogram Pengajaran (Program Semester, Program Satuan Pelajaran, dan
Persiapan Mengajar, Penjabaran dan Penyesuaian Kurikulum)
Mengatur pelaksanaan program penilaian Kriteria Kenaikan Kelas, Kriteria Kelulusan dan Laporan
Kemajuan Belajar Siswa serta pembagian Raport dan STTB
Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengayaan
Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
Mengatur Pengembangan MGMP dan Koordinator mata pelajaran
Mengatur Mutasi Siswa
Melaksanakan supervisi administrasi dan akademis
Menyusun Laporan
3. Unit Kesiswaan
Mengatur pelaksanaan Bimbingan Konseling
Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban, Keindahan,
Kekeluargaan, Kesehatan dan Kerindangan)
Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi: Kepramukaan, Palang Merah Remaja
(PMR), Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), Patroli Keamanan
Sekolah (PKS) Paskibra
Mengatur pelaksanaan Kurikuler dan Ekstra Kurikuler
Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah
Menyelenggarakan Cerdas Cermat, Olah Raga Prestasi
Menyeleksi calon untuk diusulkan mendapat beasiswa
4. Unit TU/Operator sekolah
Mengelola data Dapodik
Penyusunan program kerja tata usaha sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah
Pengurus administrasi ketenagaan dan siswa
Pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha sekolah
Penyusunan administrasi perlengkapan
Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah
Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K
Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan pengurusan ketata usahaan secara berkala
5. Unit Bidang Remidial Pengayaan
Menyusun jadwal Pelaksanaan Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
Menganalisisnalisis hasil diagnosis
Mengidentifikasi penyebab kesulitan
Ppelaksanaan kegiatan
Menyusun laopran
A.2.Kegiatan Ekstrakurikuler, bertugas
Tugas pokok koordinator ekstrakurikuler adalah membantu kepala sekolah dalam kegiatan ekstra
kurikuler, sedangkan fungsi dari koordinator ekstrakurikuler adalah

Menyusun program kerja kegiatan ekskul

Membuat tata tertib dari masing-masing ekskul

Mendata semua anggota ekskul (membuat biodata masing-masing anggota ekskul)

Mendata prestasi yang sudah diperoleh anggota ekskul dan mendokumentasi-kan bukti fisik

Melakukan pembinaan terhadap siswa yang mengikuti ekskul

Memberikan arahan kepada setiap kegiatan ekskul

Mengontrol dan mengawasi kegiatan ekskul


Mengevaluasi kegiatan ekskul

Membuat laporan pelaksanaan kegiatan ekskul tiap bulan kepada kepala sekolah melalui Unit
Kurikulum
Berkoordinasi dengan sesama koordinator ekskul lainnya dalam setiap kegiatan

Berkoordinasi dengan lembaga atau instansi yang melakukan kegiatan sejenis

Memelihara sarana-prasarana pendukung kegiatan ekskul

Melaksanakan pengaturan / persiapan dan pelaksanaan upacara bendera dan hari-hari besar lainnya

A.3.Tugas Struktur Organisasi Unit MBS

*Komite Sekolah:
Komite sekolah merupakan badan yang bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hierarkis dengan
sekolah manapun lembaga pemerintah lainnya. Komite sekolah dan memiliki kemandirian masing-
masing tetapi tetap sebagai mitra yang harus saling bekerja sama sejalan dengan konsep manajemen
berbasis sekolah. Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (2003 : 24) pada pasal 36 ayat 3 ditegaskan bahwa : “Komite sekolah/madrasah,
sebagai lembaga mandiri, dibentuk dan berperan dalam peningkatan mutu pelayanan dengan
memberikan pertimbangan, arahan dan dukungan tenaga, sarana dan prasarana, serta pengawasan
pendidikan pada tingkat satu sekolah.
*Kepala Sekolah
Membantu guru melihat dengan jelas proses belajar mengajar sebagai suatu sistem.
Membantu guru melihat dengan jelas tujuan-tujuan pendidikan.
Membantu guru-guru dalam menyusun kegiatan-kegiatan belajar mengajar.
Membantu guru-guru menerapkan metode-metode mengajar yang lebih baik.
Membantu guru-guru dalam menggunakan sumber-sumber pengalaman belajar.
Membantu guru-guru dalam menciptakan alat-alat peraga dan penggunaannya.
Membantu guru-guru dalam menyusun program belajar mengajar.
Membantu guru-guru dalam hal menyusun test prestasi belajar.
Membantu guru-guru belajar mengenal murid-murid.
*Guru:
-Guru adalah seorang individu yang diberi tanggung jawab menyelenggarakan proses
pembelajaran mata pelajaran yang dipegangnya secara baik. Tanggungjawab ini meliputi
penelahaan kurikulum, penyusunan program tahunan, program semester,program satuan
pelajaran,rencana pengajaran dan pelaksanaan mengajar
- Tugas seorang guru adalah sebagai fasilitator, mediator dan motivator. Guru berusaha
untuk menumbuhkan motivasi pada subyek didiknya agar berfikir,berusaha ,berbuat dan
tidak pasif. Agar guru-guru dapat benar-benar memadai maka perlu dipersiapkan dalam arti
kepribadian dasar (Basic schooling), belajar secara komprehensif menurut pendidikan
umum, akademik dan profesional. Sehingga guru tersebut tahan dalam menghadapi situasi
pendidikan yang bagaimanapun. Guru yang terdidik secara profesional akan mempunyai
keyakinan bahwa subjek didik akan kreatif dan dinamis.
A.4.Tugas Pustakawan SDN Tugu 10
Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka atau sumber Informasi. Yang kegiatannya
meliputi:
 Pengembangan Koleksi
Yaitu kegiatan yang ditujukan untuk mengadakan, memelihara, ataupun menjaga koleksi agar sesuai
dengan kebutuhan pemustaka. Yang kegiatannya meliputi: melakukan survey minat pemakai,
mengadakan, menyeleksi, mengevaluasi dan menyiangi bahan pustaka.
 Pengolahan Bahan Pustaka atau Koleksi
Yaitu kegiatan mendeskripsikan bahan pustaka serta membuat sarana dalam kegiatan Temu Kembali, agar
para pemustaka lebih mudah dalam menemukan koleksi yang dicarinya. Dalam hal ini pustakawan
tugasnya meliputi: menginventaris bahan pustaka, mengecap koleksi, menganalisis subjek,
menentukan Nomor Panggil, dan membuat katalog (Katalogisasi).
 Penyimpanan dan pelestarian Bahan Pustaka
Seorang Pustakawan dalam hal ini bertugas memberikan bantuan ataupun jasa kepada para pemustaka
yang berupa informasi ataupun jasa lainnya. Bantuan atau jasa tersebut dapat berupa: layanan
sirkulasi, layanan referensi, pendidikan pemakai (user education), membantu dalam kegiatan temu
kembali iformasi, membuat statistik pengunjung, layanan perpustakaan keliling, dan lain sebagainya
2. Pemasyarakatan Perpustakaan, Dokumentasi, dan Informasi.
Tugas dari kegiatan ini adalah:
 Penyuluhan
 Publisitas.
Publitas adalah mensosialisasikan informasi tentang kegiatan yang dilakukan oleh perpustakaan,
dokumentasi dan informasi kepada masyarakat luas melalui media cetak ataupun elektronik seperti
artikel, brosur, film, slide, situs-web dan lain-lain.
 Pameran.
Dalam hal ini pustakawan dapat memperlihatkan kepada masyarakat tentang aktivitas, hasil kegiatan, dan
kemampuan sumber informasi perpustakaan, dokumentasi dan informasi disertai pemberian
keterangan/penjelasan dengan mempergunakan bahan peraga. kegiatan ini bertujuan agar para
masyarakat dapat tertari dengan perpustakaan tersebut.
B.1.Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran
Pembinaan kurikulum pada dasarnya adalah usaha pelaksanaan kurikulum di sekolah, sedangkan
pelaksanaan kurikulum itu sendiri direalisasikan dalam proses belajar mengajar sesuai dengan prinsip-
prinsip dan tuntutan kurikulum yang telah dikembangkan sebelumnya bagi suatu jenjang pendidikan
atau sekolah-sekolah tertentu. Pokok-pokok kegiatan tersebut dapat dikelompokkan menjadi 9 pokok
kegiatan, yaitu :
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas kepala sekolah
2. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru
3. Kegiatan yang berhubungan dengan murid
4. Kegiatan yang berhubungan dengan proses belajar mengajar
5. Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler
6. Kegiatan pelaksanaan evaluasi
7. Kegiatan pelaksanaan pengaturan alat
8. Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan
9. Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningkatan mutu professional guru.
Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi dua tingkatan yaitu pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah
dan tingkat kelas. Dalam tingkat sekolah yang berperan adalah kepala sekolah, dan pada tingkatan
kelas yang berperan adalah guru. Walaupun dibedakan antara tugas kepala sekolah dan tugas guru
dalam pelaksanaan kurikulum serta diadakan perbedaan dalam tingkat pelaksanaan administrasi, yaitu
tingkat kelas dan tingkat sekolah, namun antara kedua tingkat dalam pelaksanaan administrasi
kurikulumtersebut senantiasa bergandengan dan bersama-sama bertanggungjawab melaksanakan
proses administrasi kurikulum.
a. Pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah
Pada tingkatan sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab melaksanakan kurikulum di lingkungan
sekolah yang dipimpinnya. Kepala sekolah berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni
menyusun rencana tahunan, menyusun jadwal pelaksanaan kegiatan, memimpin rapat dan membuat
notula rapat, membuat statistic dan menyusun laporan.
b. Pelaksanaan kurikulum tingkat kelas
Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk menjamin kelancaran pelaksanaan
kurikulum lingkungan kelas. Pembagian tugas-tugas tersebut meliputi tiga jenis kegiatan administrasi,
yaitu :
1) Pembagian tugas mengajar
2) Pembagian tugas pembinaan ekstra kurikuler
3) Pembagian tugas bimbingan belajar
B.2.Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakuikuler
Adapun yang menjadi dasar pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler di SD Negeri Tugu 10 Kecamatan
Cimanggis adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional
2. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan
Pendidikan Dasar
3. Misi SD Negeri Tugu 10
4. Keputusan bersama Kepala Sekolah dan Guru SD Negeri Tugu 10
*. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan kegiatan ekstrakurikuler di SD Negeri Tugu 10 adalah sebagai berikut :
1. Menyaring dan menggembangkan minat dan bakat peserta didik
2. Berpartisipasi aktif dalam program pendidikan Nasional dalam pengembangan diri peserta didik
3. Mempersiapkan peserta didik siap bersaing dalam ajang perlombaan non akademik
*. JENIS KEGIATAN
Macam-macam kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :
1. Pramuka
a) Pramuka Siaga
b) Pramuka Penggalang
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
a) Sepak Bola
b) Bola Volly
c) Badminton
d) Tenis meja
e) Renang
f) Karate
3. Kesenian
a) Seni Rupa
- Mewarnai untuk kelas rendah dan Melukis untuk kelas tinggi
b) Seni Musik
- Degung
- Bermain alat musik tradisional
- Olah Vokal
c) Keterampilan
- Menganyam
4. Keagamaan
a) Baca Tulis Al Qur’an
b) Seni Rebana (marawis)
E. PELAKSANA DAN PEMBINA
1. Pelaksana
Yang melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler adalah guru kelas dan guru bidang
studi atas perintah dan pengawasan serta dibawah pertanggungjawaban Kepala Sekolah
( Susunan pengurus kegiatan terlampir )
2. Pembina
Kegiatan ekstrakurikuler dibina langsung oleh guru kelas dan atau guru bidang
studi yang berkepentingan sesuai tugas / jabatan membina dari Kepala Sekolah.
( Daftar Pembina terlampir )
F. SASARAN
Masing – masing Cabang Kegiatan Ekstrakurikuler difokuskan pada :
1. Peserta didik yang berminat
2. Peserta didik yang berbakat
3. Peserta didik yang ditunjuk secara khusus
4. Kelas tertentu
G. ANGGARAN PEMBIAYAAN
Kegiatan Ekstrakurikuler dibiayai dari :
1. RAPBS / BOS
2. Sumbangan sukarela dari peserta didik / wali murid
H. WAKTU PELAKSANAAN
Terdapat pada lampiran
B.3.Pelaksanaan MBS di SDN Tugu 10
Cara penerapan pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tidak secepat membalik tangan
atau langsung jadi, sesuai dengan kondisi Masyarakat. Sekolah harus mampu membangun satu
kepercayaan kepada Masyarakat, dengan melalui 3 jalur yaitu jalur manajemen, jalur PAKEM, dan
peran serta Masyarakat. Ketiganya ini tidak bisa dipisahkan. Dalam rangka membangun kepercayaan
dan menciptakan kepercayaan untuk Masyarakat kepada sekolah, maka dari sisi manajemen sekolah
itu harus transparan. Transparan dalam menerapkan kebijakan, transparan dalam mengelola keuangan,
serta transparan melaksanakan dalam kewajiban dan pertanggung jawaban sepenuhnya pada
Masyarakat atau unsur-unsur yang terkait.
Dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah selalu melibatkan semua komponen yang ada.
Maka yang berpartisipasi dalam pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah di Sekolah Dasar
yang pertama adalah perangkat sekolah, kedua adalah Masyarakat orang tua murid, dan yang ketiga
adalah Masyarakat luas termasuk tokoh Masyarakat. Pelaksanaan Manajemen Peningkatan Mutu
Berbasis Sekolah sudah dilaksanakan sesuai dengan program pemerintah dalam rangka peningkatan
kualitas pendidikan dan sudah bisa dibilang baik, bisa dibuktikan dengan nilai akreditasi yang
diperoleh oleh sekolah.
F. Administrasi
Administrasi atau keuangan di Sekolah Dasar harus dikelola secara transparan dan dilaksanakan oleh
petugas yang dinilai mampu. Pengelolaan keuangan merupakan kegiatan sekolah untuk
merencanakan, memperoleh, menggunakan dan mempertanggung jawabkan keuangan seko biasanya
terbatas, oleh karena itu sekolah harus mampu menyakinkan pihak terkait terhadap pentingnya
program yang memerlukan tambahan biaya. Maka untuk itu diperlukan adanya pengelolaan keuangan
yang baik. Setiap bulan dibuatkan laporan keuangan secara rinci tentang penerimaan dan penggunaan
uang yang ada. Sehingga bila terjadi penyimpangan penggunaan dapat diketahui secara
tepat. Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SDN Tugu 10 dalam kategori baik, meskipun
masih ada kekurangan-kekurangan seperti pada manajemen sarana dan prasarana pendidikan.

B.4. Pelaksanaan Perpustakaan Bina Tunas SDN Tugu 10


Deskripsi Pelaksanaan Program Perpustakaan “Bina Tunas”
Deskripsi pelaksanaan program pengelolaan perpustakaan Bina Tunas SDN Tugu 10 selama
tahun pembelajaran 2002015/2016 dapat diuraikan sebagai berikut.
1) Pembenahan Struktur Organisasi
Struktur organisasi Perpustakaan SDN Tugu 10 telah dibenahi guna meningkatkan SDM dalam
mengelola perpustakaan. Pada awal tahun pembelajaran, perpustakaan dikelola oleh seorang yang
diberi tugas oleh Kepala Sekolah sebagai pengelola perpustakaan, dibantu oleh seorang petugas. Pada
bulan Desember 2014, pengelola perpustakaan bertambah 1 orang. Dengan demikian, pengelola
perpustakaan pada tahun pembelajaran 2015 . Pengelola perpustakaan bertanggung jawab kepada
Kepala Sekolah atas segala hal yang berkaitan dengan perrencanaan dan pelaksanaan tugas
pengelolaan perpustakaan.
2) Penataan Ruang Perpustakaan
Guna memberikan layanan yang baik kepada para anggota perpustakaan, pengelola perpustakaan telah
melakukan penataan ruang perpustakaan. Ruang perpustakaan ditata dalam beberapa bagian, yang
terdiri dari: ruang baca, ruang buku bacaan dan referensi, ruang pengelola, dan ruang gudang.
3) Peningkatan SDM
Program peningkatan SDM yang diprogramkan melalui pelatihan dalam tahun 2015/2016 tidak
terlaksana. Peningkatan SDM dilaksanakan oleh pengelola perpustakaan secara personal dan otodidak
guna menambah wawasan dan keahlian dalam bidang perpustakaan sekolah. Di samping itu,
pengelola perpustakaan melakukan evaluasi serta pelaporan pengelolaan perpustakaan.
4) Penataan Perabot dan Perlengkapan Perpustakaan
Penataan perabot dan perlengkapan perpustakaan yang telah dilakukan selama satu tahun
pembelajaran adalah pendataan buku/bahan pustaka, pengadaan buku paket, pemeliharaan ruang dan
perabot.
5) Layanan Perpustakaan
Layanan perpustakaan yang dilakukan selama satu tahun pembelajaran mencakup: peminjaman buku
paket pegangan siswa dan pegangan guru, pengadaan buku paket pegangan siswa dan buku paket
pegangan guru, pemberian jasa rujukan, layanan membaca dan sirkulasi.
6) Kerja Sama Perpustakaan
Bentuk kerja sama yang telah dilakukan perpustakaan ini adalah kerja sama intern dengan para guru
dalam upaya meningkatkan minat baca siswa dan upaya menjadikan perpustakaan sebagai pusat
belajar siswa. Lomba minat baca, kerja sama perpustakaan dengan perpustakaan lain belum
dilaksanakan.
7) Pembinaan Minat Baca
Pembinaan minat baca siswa yang telah dilakukan adalah memberikan bimbingan membaca kepada
para siswa pengunjung perpustakaan.
C.1.Laporan Kegiatan Pengembangan Pembelajaran
Paling sedikit terdapat dua dokumen yang perlu dihadirkan guru dalam pembelajaran sebagai
antisipasi penerapan Kurikulum 2013. Kedua dokumen itu yaitu (1) dokumen Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang selanjutnya dapat disebut sebagai dokumen-1; dan (2)
dokumen laporan kegiatan pembelajaran (LKP) yang selanjutnya dapat disebut sebagai dokumen-2.
Dokumen-1 (RPP), berisikan dokumen administrasi pembelajaran yang relatif permanen. Oleh karena
itu, RPP dapat dipersiapkan jauh-jauh hari sebelum pembelajaran tahun pelajaran baru atau semester
baru dimulai. Adapun isi dari RPP (dokumen-1), diantaranya: 1) Kalender Pendidikan,
2) Perhitungan Jam Efektif, 3) Program Tahunan, 4) Program Semester, 5) Analisis Tujuan Mata,
6,Kriteria Ketuntasan Minimal (Penetapan-KKM), 9) Silabus, 10) RPP, 11) Program Penilaian,
dan 12) Program Remidial dan Pengayaan.
Sedangkan dokumen-2 (LKP), lebih bersifat dinamis, berkembang sesuai dengan situasi dan
kondisi satuan pendidikan, kelas, dan siswa. Oleh karena itu dokumen -2 (LKP) dapat
dilengkapi sepanjang perjalanan pembelajaran. Isi dokumen -2 (LKP), meliputi 1) Jurnal
Kegiatan Pembelajaran, 2) Daftar Hadir Siswa (Absensi), 3) Program Penilaian Hasil Belajar, 4)
Hasil Belajar Siswa (Daftar Nilai), 5) Hasil Penilaian Sikap/Keterampilan, 6) Analisis Hasil Belajar
Siswa, 7) Pelaksanaan Remidial dan Pengayaan, 8) Jurnal Kegiatan Remidial dan Pengayaan, 9)
Catatan Prestasi Siswa, 10) Catatan Pelanggaran Siswa, 11) Lapran Kegiatan Pembelajaran Tengah
Semester , 12) Laporan Kegiatan Pembelajaran Akhir Semester , dan 13)Laporan Kegiatan
Pembelajaran Akhir Tahun .
Berikut ini selintas tentang dokumen-1 (RRP)
Analisis Tujuan Mata Pelajaran (A-TMP), berguna untuk memetakan skala prioritas ranah
kompetensi, substansi materi, dan implementasi dalam PBM.
Sebagai bahan perbandingan, berikut disajikan A-TMP Kimia. Silahkan klik link berikut:
Analisis Ruang Lingkup Mata Pelajaran bertujuan untuk memetakan materi pokok, hubungannya
dengan materi yang terjabar dalam seluruh KD tiap jenjang, sebagai acauan bagi guru dalam
pengembangan materi.
Analisis Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran bertujuan untuk memfokuskan kajian pada
analisis substansi ranah, tingkat kompetensi penjabaran pada KI-KD dan tingkatan kelas.
Analisis KI/KD Mata Pelajaran , bertujuan untuk memetakan tingkatan ranah setiap indikator
pencapaian, sebagai acuan pengembangan silabus.
Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), berfungsi secagai acuan bagi: (1) guru dalam
menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti; dan (2) peserta
didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran. Kriteria ketuntasan minimal (KKM)
adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan.
C.2.Laporan Kegiatan Kegiatan Ekstrakurikuler
Data Kegiatan
Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler yang telah dilaksanakan dalam tahun pelajaran 200152016
,meliputi kegiatan-kegiatan yang bersifat rutin, kegiatan-kegiatan yang bersifat khusus dankegiatan-
kegiatan undangan dari pihak lain.
Kegiatan rutin yang diselenggarakan berupa, latihan rutin. Kegiatan yang bersifat khusus, berupa
kegiatan perkemahan sabtu cminggu (persami), gladian pemimpin sangga (DIANPINSA), latihan
bersama gudep lain, dan kegiatan khusus lainnya. Sedangkan kegiatan undangan dari pihak lain,
berupa gladian pimpinan satuan), Lomba.
Daftar kegiatan terlampir.
D. Prestasi
Prestasi yang telah diraih Kegiatan Eksul SDN Tugu 10 selama tahun 2015/2016 adalah:
1. Juara umum Gudep Terampil pada kegiatan lomba prmamuka penggalang di Mts Alhusna
2. Juara I LCTK Kepramukaan dan Penanggulangan Narkoba pada kegiatan TKP3N se-eks
Kecamatan Cimanggis
3. Juara Umum Kepramukaan Penggalang yang diselenggarakan di SDIT Raflesia
4. Juara I Lomba siswa Pintar diselenggarakan oleh Kementrian ESDM
5. Juara I O2SN cabang Voly Ball tingkat Kota Depok putri dan putra
6 Juara I lomba mewarnai tingkat Kota Depok dalam acara peringatan Hari Pendidikan Nasional
7. Juara 2 Pidato tingkat kecamatan
E. Masalah yang Dihadapi
1. Minimnya peserta ekstra kurikuler Tenis meja dan Badminton.
2. Belum adanya ruang Pramuka sehingga banyaknya peralatan Pramuka yang hilang,
dan administrasi yang tercecer.
F. Analisis Masalah
Dari masalah yang dihadapi dapat dianalisis beberapa penyebab permasalahan yang terjadi:
1. Pelaksanaan ekstra kurikuler Pramuka, dan yang lainya yang dilaksanakan hari Jumat pukul 14.00-
17.00, pelaksanaanya bersamaan dengan ekstra kurikuler lainnya. Kegiatan ekstra kurikuler lain yang
dilaksana kan hari Jumat antara lain: PMR, Olah raga, , Seni Musik dan Rohis.
2. Memasuki semester kedua terjadi penurunan drastis jumlah peserta Pramuka, dikarenakan kegiatan
siswa yang padat, berupa kegiatan kewirausahaan dan US
3. Belum adanya ruang pramuka, mengakibatkan banyaknya peralatan Pramuka yang hilang, seperti
tali, pasak, lampu, kompor dan lain-lain. Selain itu karena belum adanya tempat penyimpanan yang
layak, kegiatan pramuka masih menginduk di ruang OSIS. Akan tetapi karena padatnya kegiatan, dan
juga longgarnya pengawasan, maka administrasi pramuka banyak yang tercecer. Akan tetapi
dikarenakan jumlah ruang di SDN Tugu 10, masih terlalu sedikit dibandingkan kebutuhan, sehingga
ruang untuk Pramuka belum dapat terrealisasi.
G. Kesimpulan
Dari laporan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Kegiatan ekstra kurikuler Pramuka, Olah raga, Kesenian di SD Negeri Tugu 10, telah dilaksankan
dengan sebaik mungkin, kegiatan yang direncanakan dalam progrram kerja, telah dilaksankan dengan
baik dan dibuktikan dengan beberapa prestasi yang telah diraih, akan tetapi masih ada masalah
berkaitan dengan kegiatan ekstra kurikuler tenis meja, yaitu minimnya minat siswa/siswi SDN Tugu
10 dan belum adanya ruang khusus tempat penyimpanan perangkat administrasi dan peralatan
Pramuka.
H. Saran
Saran yang dapat disampaikan untuk pengembangan kegiatan ekstra kurikuler selanjutnya:
1. Perlunya tempat/ruang khusus untuk kegiatan ekstra kurikuler Pramuka, supaya administrasi dan
peralatan bisa lebih tertata dan meminimalkan resiko kehilangan peralatan
2. Perlunya sosialisasi lebih gencar untuk lebih menarik minat siswa/siiswi SDN Tugu 10 mengikuti
kegiatan ekstra kurikuler .
C.3. Laporan Pelaksanaan MBS
Berdasarkan dari Implementasi Pilar Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Tugu 10, saran-saran yang
diberikan sebagai berikut. Pertama, kepala sekolah agar lebih intensif dalam mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekolah dengan melibatkan seluruh komponen sekolah dan
masyarakat. Mendokumentasikan seluruh administrasi pada setiap pilar MBS dengan lebih rapi dan
tetap melibatkan potensi masyarakat dalam kegiatan sekolah dan pengambilan keputusan, serta
menganalisis hasil temuan sebagai bahan evaluasi program dan kegiatan dalam MBS berikutnya.
Kedua, pengawas sekolah diharapkan lebih intensif dalam melaksanakan pengawasan terhadap kinerja
kepala sekolah dalam pelaksanaan MBS, lebih mampu dalam menyatukan komponen antara
pemerintah pusat dan sekolah, serta berperan aktif dalam membantu kepala sekolah dalam memajukan
sekolah. Ketiga, guru dan staf lebih mengembangkan potensi dan profesionalitas kerja,
mempertahankan sikap disiplin yang telah dibina, tetap menegakkan budaya kekeluargaan, dan
apabila ada kendala dalam melaksanakan MBS dan belum menemukan solusi, maka diharapkan
mencari literatur yang berkaitan dengan MBS disamping solusi yang diberikan oleh kepala sekolah.
Keempat, komite sekolah lebih aktif dalam membantu kegiatan-kegiatan sekolah, membangun
komunikasi dan kerja sama yang lebih baik antara pengurus komite sekolah, orangtua peserta didik,
dan kepala sekolah, serta lebih aktif dan kreatif dalam memberdayakan potensi-potensi masyarakat.
Refleksi Implementasi Pilar Peran Serta Masyarakat ( PSM )
Berdasarkan dari implementasi pilar Peran Serta Masyarakat di SDNTugu 10. Disini,
pertimbangan komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan SD yaitu melibatkan seluruh unsur
masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya SDN Tugu 10. Cara komite
mengarahkan, memberikan dukungan tenaga, dan mengawasi pendidikan SD nya adalah komite selalu
berkoordinasi dengan stake holder di sekolah untuk mengarahkan memberi dukungan dan mengawasi
jalannya pelaksanaan pendidikan di SD sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite di SDN Tugu
10 ini sangat memperhatikan SD dalam segala aspek, seperti yang komite lakukan setelah mewadahi
aspirasi dari masyarakat untuk meningkatkan mutu/kualitas SD, komite secara berkala mengadakan
pertemuan rutin dengan pihak sekolah untuk menyalurkan aspirasi yang muncul dari masyarakat
untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
Sebagai komite SD, harus bisa menciptakan suasana dan kondisi yang transparan, akuntabel,
dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan, dan komite mempunyai cara
membuat suasana dan kondisi yang transparan akuntabel serta demokratis dengan cara memberi saran
masukan kritik yang membangun dan menyampaikan aspirasi keluhan dari masyarakat. tersebut.
Untuk aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan dari masyarakat sudah di sampaikan
ke kepala sekolah, untuk pelaksanaan aspirasi, ide, komite melihat dari berbagai aspek seperti
lingkungan sekolah, sumber daya masyarakat sekitar juga sarana dan prasarana yang ada.
C.4. Laporan Pelaksanaan Kegiatan Perpustakaan SDN Tugu 10
Berdasarkan dari Implementasi Pilar Manajemen Berbasis Sekolah di SDN Tugu 10, saran-saran yang
diberikan sebagai berikut. Pertama, kepala sekolah agar lebih intensif dalam mengidentifikasi
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki sekolah dengan melibatkan seluruh komponen sekolah dan
masyarakat. Mendokumentasikan seluruh administrasi pada setiap pilar MBS dengan lebih rapi dan
tetap melibatkan potensi masyarakat dalam kegiatan sekolah dan pengambilan keputusan, serta
menganalisis hasil temuan sebagai bahan evaluasi program dan kegiatan dalam MBS berikutnya.
Refleksi Implementasi Pilar Peran Serta Masyarakat ( PSM )
Berdasarkan dari implementasi pilar Peran Serta Masyarakat di SDNTugu 10. Disini,
pertimbangan komite sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan SD yaitu melibatkan seluruh unsur
masyarakat dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah khususnya SDN Tugi 10. Cara komite
mengarahkan, memberikan dukungan tenaga, dan mengawasi pendidikan SD nya adalah komite selalu
berkoordinasi dengan stake holder di sekolah untuk mengarahkan memberi dukungan dan mengawasi
jalannya pelaksanaan pendidikan di SD sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Komite di SDN Tugu
10 ini sangat memperhatikan SD dalam segala aspek, seperti yang komite lakukan setelah mewadahi
aspirasi dari masyarakat untuk meningkatkan mutu/kualitas SD, komite secara berkala mengadakan
pertemuan rutin dengan pihak sekolah untuk menyalurkan aspirasi yang muncul dari masyarakat
untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan.
A. Laporan Kegiatan
Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan oleh Unit Perpustakaan Bina Tunas SDN Tugu 10 selama satu
bulan adalah :
1. Membagikan buku kepada guru mata pelajaran
2. Menyerahkan Koran dan majalah yang tidak dipakai lagi ke daur ulang
3. Mengolah buku ; Menginventaris buku koleksi perpustakaan dan menyetempel
4. Membantu guru dalam rangka kunjungan siswa
5. Melakukan layanan pemakai ; layanan sirkulasi dan referensi
6. Membuat madding
7. Meresume Koran dan menempelkannya di mading.
8. Membersihkan seluruh ruangan perpustakaan.

DATA PENGUNJUNG PADA BULAN SEPTEMBER 2011


No Unit Jumlah pengunjung
1 Siswa 250 Siswa
2 Guru/ Pegawai 17 Guru
Total pengunjung 267 pengunjung

DATA PEMINJAMAN PADA BULAN MEI 2016

No Unit Jumlah peminjam

1 Kelas 6 65 Siswa

2 Kelas 5 40 Siswa

3 Kelas 4 40 Siswa

4 Guru/ Pegawai 12 Guru/ Pegawai

Total Peminjam 157 Siswa dan Pegawai


DATA BUKYANG DIPINJAM PADA BULAN Mei 2016
No Unit Jumlah buku
1 SD 463 eks
2 0 eks
3 10 eks
4 Guru/ Pegawai 30 eks
Jumlah buku dipinjam 563 eks

TAMBAHAN KOLEKSI
N0. Koleksi keterangan
1. Buku-buku Buddhis Sumbangan Dari Bu. Devi Yani Utari
Sebanyak 60 eks.

DATA KELENGKAPAN SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN


No Jenis Rasio
1 Buku teks pelajaran 4277 eks
2 Buku panduan guru 2 eks / matapelajaran/guru
3 Buku pengayaan 2339 Judul
4 Buku referensi 68 Judul
5 Sumber belajar lain 24 judul
6 Rak buku 14 buah
7 Rak majalah 1 buah
8 Meja baca 15 buah
9 Kursi baca 42 buah
10 Meja kerja 1 buah
11 Lemari 1
12 Papan pengumuman 1 buah
13 Peralatan multi media 3 set
14 Buku inventaris 6 buah
15 Tempat sampah 1 buah
16 Songket listrik 2 line
17 Jam dinding 1 buah
Masalah yang dihadapi
Setelah berjalan sekitar satu bulan, perpustakaan mulai menemukan titik cerah. Dalam artian
pengunjung sudah banyak (sesuai laporan buku pengunjung diatas). Tapi masih banyak hal pula yang
masih dirasa kurang. Hal-hal yang kurang antara lain :
1. Buku koleksi jumlahnya tidak sebanding dengan banyaknya siswa
2. Penataan koleksi belum bisa maksimal, karena rak buku yang kurang
Demikian laporan bulanan ini kami buat, jika ada kesalahan mohon dikoreksi dan harap maklum
adanya. Atas perhatian dan pengambilan kebijakan sesuai laporan ini kami ucapkan terima kasih.
D.Keterlibatan warga sekolah dan pihak lain mendukung kegiatan pengembangan sekolah
pembina
Implementasi pengembangan budaya mutu sekolah pembina di SDN Tugu 10 tercermin dan nampak
pada :
(a) visi dan misi sekolah,
(b) struktur organisasi dan deskripsi tugas sekolah,
(c) sistem dan prosedur kerja sekolah,
(d) kebijakan dan aturan sekolah,
(e) tata tertib sekolah,
(f) penampilan fisik (fasilitas) sekolah,
(g) suasana dan hubungan formal dan informal, sikap dan perilaku kepala sekolah, guru dan tenaga
kependidikan lainnya.Hal ini akan terwujud bila semua unsur-unsur bahu membahu mendukung dan
peduli akan terciptanya mutu pendidikan di SDN Tugu 10. Unsur-unsur tersebut antara lain:
1. Kepala sekolah,
2. guru,
3. warga sekolah,
4. stakeholder sekolah atau yang terkait termasuk pengawas,
5. Profesionalisme
6. Komite sekolah
7. Tokoh masyarakat lingkungan sekolah
8. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LMP)
9. dan pengelola/pembina pendidikan perlu berpartisipasi aktif dan dukungan dalam mengembangkan
budaya mutu disekolah dan memahami konsep-konsep sekolah yang unggul. Partisipasi dan dukungan
mereka akan membantu dalam pengelolaan dan pembinaan pendidikan di sekolah, sehingga proses
pembelajaran di sekolah dapat terbina secara efektif dan efisien.
IV. EVALUASI
IV.A.1.Hasil Evaluasi Diri Sekolah terhadap Pembelajaran SDN Tugu 10
STANDAR ISI
1. Kurikulum SD Negeri Tugu 10 disusun mengikuti panduan BSNP namun masih
memerlukan pengembangan
2. Kurikulum SD Negeri Tugu 10 disusun dengan mempertimbangkan usia peserta didik
dan kebutuhan pembelajaran
3. Struktur kurikulum SD Negeri Tugu 10 mengalokasikan waktu yang cukup bagi
peserta didik agar dapat memahami konsep yang baru sebelum melanjutkan ke pelajaran
berikunya, sedangkan program remedial dan pengayaan rutin dilaksanakan
4. SD Negeri Tugu 10 sudah memberikan layanan bimbingan dan konseling yang
memadai dalam memenuhi kebutuhan pengembangan pribadi peserta didik
5. SD Negeri Tugu 10 sudah menyediakan beberapa jenis kegiatan ekstrakulikuler bagi
peserta didik yang sesuai dengan minat sebagian besar peserta didik.

STANDAR PROSES
1. Silabus telah sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)

2. Sebagian silabus telah dikaji dan dikembangkan secara teratur oleh guru secara
mandiri maupun berklompok.
3. Semua guru menyusun RPP sendiri untuk setiap kompetensi dasar berdasarkan
prinsip-prinsip perencanaan pembelajaran.
4. RPP yang disusun memperhatikan perbedaan individu peserta didik.

5. Siswa menggunakan sumber belajar yang dimiliki sendiri dan beberapa buku teks
yang tersedia di perpustakaan SD Negeri Tugu 10 dan menggunakan media belajar Interaktip
selama pelajaran berlangsung.
6. Guru sudah menggunakan sumber belajar lainnnya selain buku pelajaran,seperti
Internet dan softwere pembelajaran disemua kelompok mata pelajaran .
7. Semua guru sudah konsisten melaksanakan kegiatan pembelajaran yang interaktif,
inspiratif menyenangkan dan menantang sesuai dengan RPP yang disusunnya .
8. Proses pembelajaran disupervisi dan dievaluasi mulai dari tahap perencanaan,
pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran
9. Supervisi dan evaluasi proses pembelajaran dilakukan secara berkala oleh Kepala SD
Negeri Tugu 10 dan pengawas dan ditindaklanjuti .

IV.A.2.Hasil Evaluasi Diri Sekolah terhadap kegiatan ekstrakurikuler


a. Evaluasi Produk
Berdasarkan dari data observasi dan wawancara dengan kepala sekolah, SDN Negeri Tugu 10 pernah
meraih penghargaan diantaranya:
Tabel
Penghargaan yang pernah diterima SDN Tugu 10
No Jenis Program Peringkat Wilayah
Ekstrakurikuler
1 Bola Volley 1, 2 Kota Depok, Propinsi
2 Pildacil 1/2 kecamatan/kabupaten
3 Rebana -
4 Renang 1 Kota Depok
5 Tenis Meja 4 Kota Depok
6 Mewarnai 2 Kota Depok
7 Pramuka Juara Ketrampilan Kepramukaan
umum Kecamatan
8 Siwa pintar 1 Kpota Depok

Melihat dari data yang ada pada tabel di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan program
ekstrakurikuler di SDN Tugu 10 sudah baik. terbukti dari penghargaan yang pernah diraih. Hanya saja
pelaksanaan program ekstra rebana yang perlu di evaluasi melihat prestasi yang dicapai dalam dua
tahun terakhir masih belum ada.
IV.A.3.Hasil Evaluasi Diri sekolah terhadap MBS
Untuk dapat memaksimaklan pelaksanaan MBS, diperlukan tata kelola MBS yang baik,
kepemimpinan dalam MBS, dan memahami peran stakeholder. Dari pelaksanaan MBS di Tugu 10,
perlu ditingkatkan kinerja masing-masing unit pelaksana dan dimaksimalkan dukungan peran serta
masyarakat pemerhati pendidikan antara lain:
-Kepemimpinan dalam MBS hendaknya seorang pemimpin seperti motto ki Hajar Dewantara yaitu di
depan menjadi teladan, di tengah membina kemauan, di belakang menjadi pendorong/memberi
daya. Strategi kepemimpinan dalam MBS misalnya dengan pepembinaan disiplin, peningkatan
motivasi, dan penghargaan.
-Kepemimpinan yang efektif itu adalah yang mampu memberdayakan guru-guru untuk
melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif; dapat menyelesaikan tugas dan
pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan; mampu menjalin hubungan yang harmonis
dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan mereka secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan
sekolah dan pendidikan; berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat
kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah; bekerja dengan tim manajemen; serta berhasil
mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
-Stakeholder adalah pihak-pihak baik yang berupa perorangan maupun kelembagaan yang
mempunyai hubungan kepentingan dengan sekolah. Anggota stakeholder adalah: guru, kepala
sekolah, tata usaha sekolah, murid, pengawas, penilik, dinas pendidikan, walikota sampai menteri
pendidikan nasional, orang tua siswa, pengamat dan ahli pendidikan, LSM, DUDI, dan lain-lain.
Peran stakeholder adalah sebagai pemberi pertimbangan atau nasihat, badan pendukung, pengontrol,
dan penghubung.
Peranserta masyarakat dalam mewujudkan MBS dan Sekolah budaya mutu di SDN Tugu 10 perlu
digalakan dan dimaksimalkan
IV.A.4.Hasil Evaluasi Diri sekolah terhadap Perpustakaan Sekolah SDN Tugun10
Program Manajemen Perpustakaan Sekolah
Prosedur evaluasi yang digunakan dalam pelaksanaan program perpustakaan
dengan pengkatalogan buku, penyampulan buku, penataan buku, dan pembenahan penataan almari
serta pengadaan banner yang berisi kata-kata bijak adalah observasi dan wawancara. Observasi
dilakukan dengan melihat banyaknya buku yang baru datang dari Dinas Pendidikan sehingga perlu
dilakukan pengkatalogan buku, penyampulan buku agar lebih mudah dalam proses peminjaman serta
buku agar tetap dalam keadaan bagus.
Selain pengkatalogan dan penyampulan buku, juga dilakukan penataan buku dan pembenahan
penataan almari. Hal ini dilakukan agar antusias siswa untuk berkunjung ke perpustakaan lebih
meningkatkarena dengan terciptanya suasana yang nyaman dan kondusif untuk membaca buku. Selain
program kegiatan tersebut, kelompok Program Studi Pendidikan matematika juga melakukan
pengadaan banner yang berisi kata-kata bijak yang dapat memotivasi siswa di ruang perpustakaan
‘Bina Tunas’ SDN Tugu 10. Program manajemen perpustakaan dilaksanakan mulai awal bulan Maret
sampai dengan awal bulan Juni dengan pelaksanaan sangat baik dan di harapkan siswa lebih rajin
untuk mengunjungi perpustakaan.
IV,B. SOP Monitoring Evaluasi Kegiatan Sekolah Mutu Pembina SDN Tugu 10
Pada pelaksanaannya, monev haruslah dilakukan dengan prinsip-prinsip seperti berikut ini.
1. Berorientasi pada tujuan.
Monev hendaknya dilaksanakan mengacu pada tujuan yang ingin dicapai. Hasil monev dipergunakan
sebagai bahan untuk perbaikan atau peningkatan program pada evaluasi formatif dan membuat
jastifikasi dan akuntabilitas pada evaluasi sumatif.
2. Mengacu pada kriteria keberhasilan
Monev seharusnya dilaksanakan mengacu pada kriteria keberhasilan program yang telah ditetapkan
sebelumnya. Penentuan kriteria keberhasilan dilakukan bersama antara para evaluator, para sponsor,
pelaksana program (pimpinan dan staf), para pemakai lulusan (konsumen), lembaga terkait (dimana
peserta kegiatan bekerja).
3. Mengacu pada asas manfaat
Monev sudah seharusnya dilaksanakan dengan manfaat yang jelas. Manfaat tersebut adalah berupa
saran, masukan atau rekomendasi untuk perbaikan program program yang dimonev atau program
sejenis di masa mendatang.
4. Dilakukan secara obyektif
IV.C. Rencana Tindak Lanjut Hasil Mon itoring dan Evaluasi sekolah Budaya Mutu
1. Pemenuhan SKL SD:
a. Terpenuhi peningkatan prestasi bidang akademik
b. Terpenuhi Peningkatanprestasibidang non akademik
c. Terpenuhi Peningkatan jumlah kelulusan
d. Terpenuhi Peningkatan jumlah yang melanjutkan studi
e. Terpenuhi peningkatan jumlah yang melanjutkan studi ke sekolah unggulan.
2. Pemenuhan Standar Isi:
a. Pengembangan Buku-1 Kurikulum 2013
b. Pengembangan silabus
c. Pengembangan RPP
d. Pengembangan Bahan Ajar, Modul, Buku, dan sebagainya
e. Pengembangan Panduan Pembelajaran Buku guru
f. Pengembangan Panduan Evaluasi Hasil Belajar
3. Pemenuhan Standar Proses:
a. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan persiapan pembelajaran
b. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan persyaratan pembelajaran
c. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Peningkatan pelaksanaan pembelajaran
d. Terpenuhi/terealisasi/tercapaiPeningkatan pelaksanaan penilaian pembelajaran
e. Terpenuhi/terealisasi/tercapaPeningkatan pengawasan proses pembelajaran
4. Pemenuhan Standar Tenaga Pendidik dan Kependidikan:
a. Terpenuhi/terealisasi/tercapaiPeningkatan kompetensi tenaga kependidikan (kepala sekolah)
b. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Peningkatan kompetensi tenaga pendidik ( guru )
c. Terpenuhi/terealisasi/tercapaiPeningkatan kompetensi tenaga kependidikan lainnya
5. Pemenuhan Standar Sarana dan Prasarana:
a. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan sarana dan prasarana minimal
b. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan sarana dan prasarana lainnya
c. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan fasilitas pembelajaran dan penilaian
6. Pemenuhan Standar Pengelolaan:
a. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja
dan kegiatan sekolah
b. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan struktur organisasi dan mekanisme kerja sekolah
c. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Peningkatan supervisi,monitoring, evaluasi, dan akreditasi sekolah
d. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Peningkatan peranserta masyarakat dan kemitraan
e. Terpenuhi/terealisasi/tercapaiPengembangan perangkat administrasi sekolah (Program Aplikasi
Sekolah)
f. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan SIM sekolah
7. Pemenuhan Standar Keuangan dan Pembiayaan Pendidikan:
a. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Peningkatan sumber dana pendidikan
b. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Pengembangan pengalokasian dana
c. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Pengembangan penggunaan dana
d. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Peningkatan pelaporan penggunaan dana
e. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Peningkatan dokumen pendukung pelaporan penggunaan dana
f. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Pengembangan income generating unit / unit produksi / unit usaha
sekolah
8. Pemenuhan Standar Penilaian Pendidikan:
a. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Peningkatan frekuensi ulangan harian
b. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Peningkatan pelaksanaan UTS
c. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan materi US
d. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan materi ulangan kenaikan kelas
e. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan teknik-teknik penilaian kelas
f. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan instruman ulangan harian
g. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan instrument ulangan kenaikan kelas
h. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan instrumen UTS
i. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pengembangan instrumen US
j. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian guru
k. Terpenuhi/terealisasi/tercapai Pemenuhan mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah
l. Terpenuhi/terealisasi/tercapaiPengembangan perangkat pendokumentasian penilaian.
9. Pengembangan Budaya dan Lingkungan Sekolah:
a. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Pengembangan budaya bersih
b. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, rindang, sejuk, dll (
tamanisasi )
c. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Pemenuhan sistem sanitasi/drainasi
d. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Penciptaan budaya tata krama “in action”
e. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Peningkatan kerjasama dengan lembaga lain relevan bidang 6 K
f. Terpenuhi / terealisasi / tercapai Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan.
V.A.Prestasi Akademik 3 Tahun Terkahir

Prestasi Sekolah / Siswa :


No Kejuaraan Tingkat Tahun Peringkat

Kota
1. Olimpiade Siswa Nasional IPA Kecamatan
Gugus 2014 I

2. Olimpiade Siswa Nasional Kota


Matematika
Kecamatan 2015 1
Gugus
Kota 3
3. Try Out US 2016 Kecamatan 2016 1
Gugus
V.B Prestasi Non Akademik SDN Tugu 10
1. Peringkat III Lomba gugus tingkat Kota Depok tahun 2011
2. Peringkat I Calistung tingkat Kecamatan ( atas nama Ariqah Qurotul Aini) tahun 2011

VI.PENUTUP

Demikian ilustrasi akhir ini kami sampaikan, semoga dapat memberikan gambaran tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan SD Pembina. Kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak,unsur yang telah mendukung manjemen yang diterapkan
di SDN Tugu 10.
Kami sadar bahwa dalam melaksanakan dan menyusun laporan akhir ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kami sangat mengharap kritik dan saran yang membangun agar dalam
melaksanakan kegitan yang akan datang lebih baik lagi dari ini.
Sebagai salah satu upaya pengembangan untuk menuju kepada Manajemen Berbasis Sekolah,
dan SD Pembina maka portofolio dan rangkuman pelaksanaan tatakelola sekolah ini dibuat untuk
peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri Tugu 10 yang merupakan sebuah gambaran dan dapat
dijadikan acuan bagi penyelenggaraan proses pendidikan ke depan.Diharapkan dengan adanya SD
Pembina ini penyelenggaraan pendidikan dapat lebih maju dibanding pada masa sebelumnya.
Pengelola sekolah dan seluruh warga sekolah baik intern maupun ekstern diharapkan dapat
berperan aktif dalam peningkatan mutu pendidikan dengan pelaksanaan MBS ini. Harapan dari MBS
yang dilakukan di SD Negeri Tugu 10 nantinya akan dapat terwujud sebagai sekolah Pembina di Kota
Depok dengan hasil yang maksimal dan dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah. Amin….

Anda mungkin juga menyukai