53
ANALISIS REMBESAN DI BAWAH TUBUH BENDUNGAN
                   URUGAN
                           I Gusti Ngurah Putu Dharmayasa1)
        1) Jurusan Teknik Sipil, Universitas Pendidikan Nasional, Denpasar, Bali.
                              ngurah.dharmayasa@gmail.com
                                        ABSTRACT
       Indonesian government has built many dams in some areas and dams that have been
built mostly earth dam. Earth dam becomes an option to be built because it was easier to
obtain material to build the dam. Building process can be faster. Benel Dam in Melaya
sub-district, Jembrana district, Bali province which had been evaluated was an earth dam
that had been built in 2010. In order to provide benefits in the long time, the control of the
seepage in the dam was needed so that safety can always be monitored. Measurements that
were performed to determine the safety of the dam was measurement of the seepage
discharge that occurs in the foundation. Therefore it is important to calculate the seepage
discharge during the rainy season because in rainy season the water level in the upstream
reaches the maximum position so it will cause maximum seepage in the foundation of the
dam. The analysis was performed with SEEP/W and flow-net, with no cut off condition and
with cut off. The result of the analysis that has been done, the seepage discharge in the
dam’s foundation without cut-off for rainy season condition calculated with SEEP/W equal
to 3.162 × 10-6 m3/sec and with cut-off obtained 2.077 × 10-6 m3/sec. While seepage
discharge in the foundation of the dam without cut-off for rainy season conditions
calculated with flow-net obtained 3.15 × 10-6 m3/sec and with a cut-off obtained 1.85 × 10-
6
  m3/sec discharge. The results of this calculation show that the installation of cut off can
reduce the amount of seepage. The seepage that occurs in the foundation of the dam was
smaller than the allowed seepage that was 4.9206 m3/sec, so that the seepage discharge
through the dam's foundation was safe for the dam.
Key words: earth dam, flow-net, seepage discharge
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                      P-ISSN: 2303-2693
                                                                            E-ISSN: 2581-2939
                                                                                      54
                                      ABSTRAK
       Pemerintah Indonesia pada saat ini telah banyak membangunan bendungan di
berbagai daerah dan bendungan yang dibangun sebagian besar adalah tipe bendungan
urugan. Bendungan urugan menjadi pilihan untuk dibangun karena lebih mudah untuk
memperoleh material untuk bahan urugan sehingga proses pembangunannya dapat lebih
cepat. Bendungan Benel di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Bali merupakan
bendungan urugan yang telah selesai dibangun pada tahun 2010. Agar bendungan dapat
memberikan manfaat dalam jangka panjang, maka pengawasan terhadap bendungan
sangat diperlukan sehingga keamanannya selalu dapat di pantau. Salah satu ukuran dalam
menentukan keamanan bendungan adalah dengan mengukur debit rembesan yang terjadi di
bawah tubuh bendungan. Oleh karena itu maka sangat penting untuk menghitung debit
rembesan ketika musim hujan karena pada musim hujan ini muka air di hulu bendungan
berada pada posisi maksimum sehingga akan diperoleh nilai rembesan maksimum dibawah
tubuh bendungan. Analisis menggunakan program SEEP/W dan flownet dengan kondisi
tanpa cut off dan dengan cut off. Hasil analisis yang telah dilakukan adalah debit
rembesan di bawah tubuh bendungan tanpa cut-off untuk kondisi musim hujan dihitung
dengan SEEP/W sebesar 3.162×10-6 m3/detik dan dengan cut-off diperoleh debit 2.077 ×
10-6 m3/detik. Sedangkan debit rembesan di bawah tubuh bendungan tanpa cut-off untuk
kondisi musim hujan dihitung dengan flownet diperoleh 3.15 ×10-6 m3/detik dan dengan
cut-off diperoleh debit 1.85 × 10-6 m3/detik. Hasil perhitungan ini memperlihatkan bahwa
pemasangan cut off mampu mengurangi besarnya rembesan. Rembesan pada pondasi
bendungan lebih kecil dari debit rembesan yang diijinkan yaitu 4.9206 m3/detik, sehingga
debit rembesan yang melalui tanah dasar bendungan aman bagi bendungan.
Kata kunci: bendungan urugan, debit rembesan, flownet
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                  P-ISSN: 2303-2693
                                                                        E-ISSN: 2581-2939
                                                                                                  55
1      PENDAHULUAN                               terjadi tekanan air maksimum pada
1.1    Latar Belakang                            dinding bendungan.
       Pemerintah Indonesia pada saat ini
                                                 2     KAJIAN PUSTAKA
telah banyak membangunan bendungan
                                                 2.1   Bendungan Urugan
di berbagai daerah dan tipe bendungan
                                                       Bendungan            urugan              dapat
yang      dibangun     umumnya          adalah
                                                 digolongkan dalam tiga tipe (RSNI M-
bendungan     tipe    urugan.    Bendungan
                                                 03-2002):
urugan menjadi pilihan untuk dibangun
                                                       1.    Bendungan homogen adalah
karena lebih mudah untuk memperoleh
                                                             bendungan urugan yang lebih
material untuk bahan urugan sehingga
                                                             dari 80% dibangun dari tanah
proses    pembangunannya        dapat    lebih
                                                             yang      hampir       sejenis      dan
cepat. Bendungan Benel di Kecamatan
                                                             gradasinya hampir sama serta
Melaya,     Kabupaten     Jembrana,       Bali
                                                             sifatnya kedap air.
merupakan bendungan urugan yang telah
                                                       2.    Bendungan            zona          yaitu
selesai dibangun pada tahun 2010.
                                                             bendungan yang terbentuk dari
       Agar bendungan dapat memberikan
                                                             timbunan           yang         memiliki
manfaat dalam jangka panjang, maka
                                                             gradasi batuan berbeda-beda.
pengawasan       terhadap       bendungan
                                                             Bendungan tipe ini biasanya
sangat        diperlukan          sehingga
                                                             terdiri dari dua bagian utama
keamanannya selalu dapat di pantau.
                                                             yaitu bagian lolos air dan
Salah satu ukuran dalam menentukan
                                                             bagian      kedap         air     untuk
keamanan bendungan adalah dengan
                                                             menahan rembesan air.
mengukur      debit     rembesan         yang
                                                       3.    Bendungan          urugan        dengan
terjadi di bawah tubuh bendungan.
                                                             membran atau sekat adalah
       Perubahan ketinggian air di hulu
                                                             apabila      bendungan           urugan
bendungan      disebabkan        perubahan
                                                             pada      lereng     bendungan        di
musim       sehingga       mempengaruhi
                                                             bagian hulu (upstream) dibuat
besarnya debit rembesan. Pada musim
                                                             dari lembaran baja tahan karat,
hujan ketinggian air di hulu akan
                                                             aspal,       beton          bertulang,
mencapai nilai maksimum sehingga
                                                             geomembran, susunan beton
diperkirakan akan terjadi rembesan
                                                             blok dan lain-lainnya sebagai
maksimum. Kondisi ini terjadi karena
                                                             lapisan kedap air.
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                           P-ISSN: 2303-2693
                                                                                 E-ISSN: 2581-2939
                                                                                                                                56
2.2     Analisis Rembesan di Bawah                                                    memotong tegak lurus pada
        Tubuh     Bendungan  Urugan
                                                                                      garis ekuipotensial.
        dengan Tanah Dasar Homogen
        dan Isotropis                                                            4.   Antara        garis       ekuipotensial
        Metode jaring-jaring aliran atau                                              tertinggi             dan               garis
flownet           dapat                       digunakan         untuk                 ekuipotensial terendah dibagi
menghitung besar rembesan yang terjadi                                                menjadi           beberapa              garis
di bawah tubuh bendungan. Gambar                                                      ekuipotensial dengan bagian
flownet untuk aliran di bawah bendungan                                               yang sama serta memotong
ditampilkan dalam Gambar 1.                                                           tegak lurus pada garis aliran.
                                                                                 5.   Selisih        kehilangan           energi
                                                                                      potensial        adalah         H       yang
                                                                  H
H1
                              Tubuh
                              Bendungan
                                                                                      merupakan perbedaan tinggi
                                                                  H2
                                  1                                                   muka air di hulu dan hilir
             1                                          8
                                                              Nf = 4
                              2
                  2
                                                   7          Nd = 8                  bendungan.
                          3           4   5    6              kx = ky = k
                                                                                 6.   Δh adalah kehilangan energi
                      4
                                                                                      ekuipotensial
      Gambar 1. Flownet di bawah tubuh
                 bendungan                                                       7.   Nd adalah jumlah kehilangan
       (Sumber: Dharmayasa dkk, 2014)                                                 energi        potensial       (potensial
        Ketentuan                         dalam        menggambar                     drop)
flownet adalah sebagai berikut:                                                  8.   Nf adalah jumlah saluran aliran
        1.       Langkah                       pertama         adalah                 (flow channel)
                 menggambar garis rembesan                                       Maka        besarnya         debit       adalah
                 pada tubuh bendungan.                                      berdasarkan (Freeze & Cherry, 1979) dan
        2.       Garis – garis batas yaitu:                                 U.S. Army Corps of Engineers. (1993:
                 Garis aliran pertama yaitu garis                                       H
                                                                                 Δq = k  ...........................          (1)
                 rembesan (nomor 1 – 4) pada                                            Nd 
                 Gambar 1. Garis ekuipotensial                                   q    = Δq Nf .............................     (2)
                 (nomor 1-8) pada Gambar 1.                                                 Nf 
                                                                                      = k H  ........................         (3)
        3.       Antara garis aliran pertama dan                                            Nd 
                 terakhir                      dibagi         menjadi            dengan:
                 beberapa garis aliran dengan                                    k    : koefisien permeabilitas tanah
                 bagian                   yang         sama       serta
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                                                      P-ISSN: 2303-2693
                                                                                                            E-ISSN: 2581-2939
                                                                                                   57
      H   : selisih      kehilangan      energi    anaisis geoteknik dan memberikan hasil
              potensial (perbedaan muka air        yang dapat diterima kebenarannya (GEO-
              di hulu dan di hilir)                SLOPE International Ltd., 2009).
      Nf : jumlah saluran aliran (flow
                                                   3.   METODE PENELITIAN
              channel)
                                                        Pelaksanaan analisis ini dimulai
      Nd : jumlah        bidang      kehilangan
                                                   dengan       identifikasi     masalah         yang
              energi     potensial    (potential
                                                   selajutnya diikuti dengan pengumpulan
              drop)
                                                   data-data      yang     diperlukan           untuk
      Rembesan pada bendungan dapat
                                                   menunjang analisis yaitu data desain
dinyatakan aman apabila lebih kecil dari
                                                   bendungan, hasil pengujian rembesan dan
1% limpasan tahunan rata-rata (Astuti
                                                   ketingian air pada hulu bendungan.
dkk, 2012).
                                                        Dalam         penelitian        ini       data
2.3   GeoStudio 2007 Versi Mahasiswa               bendungan        yang        dipakai        adalah
      (Student License)                            bendungan       Benel       yang     berada      di
      GeoStudio 2007 versi mahasiswa
                                                   Kecamatan          Melaya,           Kabupaten
adalah sebuah paket program untuk
                                                   Jembrana, Propinsi Bali dengan lokasi
pemodelan geoteknik yang diberikan
                                                   seperti diperlihatkan pada Gambar 2 dan
secara gratis untuk mahasiswa serta para
                                                   salah satu potongan melintang dari
dosen atau pengajar di perguruan tinggi.
                                                   Bendungan Benel diperlihatkan Gambar
Dalam perangkat lunak ini termasuk
                                                   3.
program SEEP/W yang digunakan untuk
                                                        Untuk analisis rembesan di bawah
menghitung rembesan di dalam tanah.
                                                   tubuh bendungan digunakan program
Untuk edisi mahasiswa tidak memberikan
                                                   (software)      SEEP/W         dan         hasilnya
kemampuan yang lengkap sebagaimana
                                                   dibandingkan dengan metode flownet.
versi profesional tetapi fitur-fitur yang
tersedia sudah cukup untuk belajar
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                           P-ISSN: 2303-2693
                                                                                 E-ISSN: 2581-2939
                                                                                                     58
                          Gambar 2. Peta lokasi bendungan Benel
              Gambar 3.     Potongan melintang bendungan Benel pada as 1a
4       HASIL DAN PEMBAHASAN                     Tabel 1. Rangkuman data-data untuk
                                                 menghitung rembesan dari bendungan
        Data-data yang diperlukan dan                           Benel
telah       dikumpulkan       selanjutnya                                   Koefisien Rembesan (K)
                                                          Zona                       cm/dt
dirangkum untuk melakukan perhitungan                                      Maximum       Minimum
                                                 Zona I (Inti Bendungan)   1.24E-02       6.52E-05
rembesan di bawah tubuh bendungan
                                                 Zona II (Filter Halus)    8.08E+00       1.94E-01
yang dirangkum dalam Tabel 1.                    Zona III (Filter Kasar)   4.37E+01       5.99E+00
                                                 Zona IV (Rocks)           4.37E+01       5.99E+00
                                                 Tanah dasar               5.00E-02       1.00E-03
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                          P-ISSN: 2303-2693
                                                                                E-ISSN: 2581-2939
                                                                                               59
        Berdasarkan data bendungan yang                   Berdasarkan      hasil    perhitungan
dikumpulkan debit banjir untuk umur                 rembesan tanpa cut-off dengan software
rencana 30 tahun adalah 492.06 m3/dt.               SEEP/W diperoleh debit rembesan di
Syarat     keamanan        bendungan       urugan   bawah tubuh bendungan = 3.162 × 10-6
terhadap rembesan adalah debit rembesan             m3/detik     seperti   diperlihatkan    pada
yang terjadi (qijin) harus kurang dari 1%           Gambar 4. Debit ini masih aman karena
terhadap debit banjir rata-rata.                    lebih kecil dari debit yang dipersyaratkan
        qijin = 0.01 × qbanjir rata-rata            q ijin = 4.9206 m3/detik.
             = 0.01 × 492.06 m3/detik                     Untuk mengurangi debit rembesan
             = 4.9206 m3/detik                      dilakukan dengan memasang cut-off di
                                                    bawah tubuh bendungan. Model dan hasil
4.1     Analisis Rembesan di Pondasi
        Bendungan (Dibawah Tubuh                    proses perhitungan rembesan air di
        Bendungan) dengan Software                  bawah tubuh bendungan dengan cut-off
        SEEP/W
                                                    diperlihatkan pada Gambar 5.
        Rembesan         di     bawah       tubuh
                                                          Berdasarkan      hasil    perhitungan
bendungan dihitung pada saat muka air di
                                                    rembesan dengan cut-off dengan program
hulu bendungan maksimum (muka air
                                                    SEEP/W maka diperoleh nilai rembesan
banjir) dan kondisi tanah pada pondasi
                                                    di   bawah     tubuh   bendungan       adalah
dianggap homogen. Berdasarkan data
                                                    2.077×10-6 m3/detik, hasil ini lebih kecil
tanah     dasar     bendungan        mempunyai
                                                    daripada tanpa cut-off dan aman terhadap
koefisien rembesan 1×10-6 cm/detik < K
                                                    rembesan yang terjadi karena lebih kecil
< 5×10-5 cm/detik, dengan lapisan kedap
                                                    daripada      debit     rembesan        yang
air pada elevasi 105 m.
                                                    dipersyaratkan q ijin = 4.9206 m3/detik.
                   Gambar 4. Hasil perhitungan debit rembesan dengan SEEP/W
                            di bawah tubuh bendungan tanpa cut-off
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                          P-ISSN: 2303-2693
                                                                                E-ISSN: 2581-2939
                                                                                            60
                 Gambar 5. Hasil perhitungan debit rembesan dengan SEEP/W
                         di bawah tubuh bendungan dengan cut-off
4.2. Analisis Rembesan di Bawah                                                 4
     Tubuh     Bendungan  dengan                             = (5 × 10-7) ×       × 31.5
                                                                               20
     Metode Flownet
                                                             = 3.15 × 10-6 m3/dt <
     Data        yang     digunakan      untuk
                                                       qijin = 1% × q banjir rata-rata
menghitung rembesan di bawah tubuh
                                                             = 0.01 × 492.06 m3/dt
bendungan dengan metode flow-net sama
                                                             = 4.9206 m3/dt
dengan    data     yang    digunakan      pada
                                                       Sedangkan        untuk       perhitungan
program     SEEP/W.        Nilai      koefisien
                                                  rembesan     pada     pondasi      bendungan
permeabilitas tanah dasar bendungan 1 ×
                                                  dengan cut off (Gambar 7). Koefisien
10-6 cm/detik < k < 5 × 10-5 cm/detik,
                                                  rembesan (k) adalah 5×10-5 cm/dt atau
dengan lapisan kedap air pada elevasi
                                                  5×10-7 m/dt. Jumlah saluran aliran (Nf)
105 m. Untuk perhitungan rembesan di
                                                  adalah 4. Total kehilangan energi (H)
bawah tubuh bendungan tanpa cut-off
                                                  adalah 31.5 m. Jumlah bidang kehilangan
diperlihatkan pada Gambar 6.
                                                  energi potensial (Nd) = 24. Maka
     Koefisien rembesan (k) adalah
                                                  besarnya debit rembesan:
5×10-5 cm/dt atau 5×10-7 m/dt. Jumlah
                                                                      Nf
saluran aliran (Nf) adalah 4. Total                    q     = k×        ×H1
                                                                      Nd
kehilangan energi (H) adalah 31.5 m.
                                                                                4
Jumlah      bidang      kehilangan      energi               = (5 × 10-7) ×       × 31.5
                                                                               34
potensial (Nd) = 20. Maka besarnya debit                     = 1.85 × 10-6 m3/dt <
rembesan:                                              qijin = 1% × q banjir rata-rata
                     Nf                                      = 0.01 × 492.06 m3/dt
     q      = k×        ×H1
                     Nd
                                                             = 4.9206 m3/dt
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                        P-ISSN: 2303-2693
                                                                              E-ISSN: 2581-2939
                                                                                            61
           Gambar 6. Hasil perhitungan debit rembesan dengan metode flownet
                       di bawah tubuh bendungan tanpa cut-off
          Gambar 7.      Hasil perhitungan debit rembesan dengan metode flownet
                         di bawah tubuh bendungan dengan cut-of
4    SIMPULAN                                              debit rembesan yang diijinkan
     Berdasarkan analisis yang telah                       yaitu      4.9206          m3/detik,
dilakukan, maka dapat disimpulkan:                         sehingga debit rembesan yang
     1.   Debit   rembesan      di    bawah                melalui tanah dasar bendungan
          tubuh bendungan tanpa cut-off                    aman bagi bendungan.
          untuk kondisi musim hujan                   2.   Debit   rembesan      di     bawah
          dihitung     dengan        SEEP/W                tubuh bendungan tanpa cut-off
          sebesar 3.162×10-6 m3/dt dan                     untuk kondisi musim hujan
          dengan cut-off diperoleh debit                   dihitung     dengan         flownet
          2.077×10-6      m3/dt.       Hasil               sebesar 3.15×10-6 m3/dt dan
          perhitungan ini lebih kecil dari                 dengan cut-off diperoleh debit
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                    P-ISSN: 2303-2693
                                                                          E-ISSN: 2581-2939
                                                                                         62
          1.85×10-6      m3/detik.      Hasil        Analisis Stabilitas Lereng Statik
          perhitungan ini lebih kecil dari           Bendungan Tipe Urugan.
          debit rembesan yang diijinkan
                                                 Dharmayasa, I. G., Redana, I. W., &
                             3
          yaitu 4.9206 m /dt, sehingga               Suwarsa Putra, T. G. (2014). Analisis
          debit rembesan yang melalui                Kemanan Lereng Bendungan Utama
          tanah dasar bendungan aman                 Pada Bendungan Benel di Kabupaten
          bagi bendungan.                            Jembrana. Jurnal Spektran, 2 (2).
     3.   Hasil analisis dengan program
                                                 Freeze, R. A., & Cherry, J. A. (1979).
          SEEP/W          dan         flow-net
                                                     Groundwater. Englewood Cliffs, NJ:
          memperoleh hasil yang tidak
                                                     Prentice-Hall.
          terlalu jauh berbeda.
     4.   Berdasarkan      analisis     maka     GEO-SLOPE International Ltd. (2009).
          dapat     disimpulkan        bahwa         Seepage Modeling with SEEP/W
          pemasangan cut- off dapat                  2007 (An Engineering Methodology)
          mengurangi        rembesan        di       (4th ed.).
          bawah tubuh bendungan.                 U.S. Army Corps of Engineers. (1993).
     5.   Rembesan       yang     terjadi   di       Engineer     Manual     1110-2-1901:
          bawah tubuh Bendungan Benel                Engineering and Design SEEPAGE
          masih cukup aman karena lebih              ANALYSIS AND CONTROL FOR
          rendah dari rembesan yang                  DAMS.
          diijinkan.
DAFTAR PUSTAKA
Astuti, Y., Masrevaniah, A., & Marsudi,
    S.    (2012).      Analisa    Rembesan
    Bendungan       Bajulmati        terhadap
    Bahaya Piping untuk Perencanaan
    Perbaikan Pondasi. Jurnal Teknik
    Pengairan, 3(1).
Badan Standardisasi Nasional (BSN).
    (2002). RSNI M-03-2002: Metode
PADURAKSA, Volume 7 Nomor 1, Juni 2018                                     P-ISSN: 2303-2693
                                                                           E-ISSN: 2581-2939