0% found this document useful (0 votes)
138 views20 pages

Visual Effects

This document discusses analyzing the use of animation and visual effects in creating a video profile for the Innovation Center at STMIK AMIKOM Yogyakarta university. It provides background on the Innovation Center and discusses how a video profile would help introduce the company identity to target audiences. The analysis will focus on applying visual effects and cinematography concepts to the video profile design. Visual effects techniques like tracking, animation, and compositing will be used to tell the story of the Innovation Center and highlight its strengths over other software development companies. The goal is to attract potential customers through an engaging and visually appealing video profile.

Uploaded by

Diwi Nadi Alyan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
138 views20 pages

Visual Effects

This document discusses analyzing the use of animation and visual effects in creating a video profile for the Innovation Center at STMIK AMIKOM Yogyakarta university. It provides background on the Innovation Center and discusses how a video profile would help introduce the company identity to target audiences. The analysis will focus on applying visual effects and cinematography concepts to the video profile design. Visual effects techniques like tracking, animation, and compositing will be used to tell the story of the Innovation Center and highlight its strengths over other software development companies. The goal is to attract potential customers through an engaging and visually appealing video profile.

Uploaded by

Diwi Nadi Alyan
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 20

ANALISIS PEMBUATAN ANIMASI dan VISUAL EFEK VIDEO PROFILE

INNOVATION CENTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Naskah Publikasi

diajukan oleh
Porwaji Santoso
08.12.3223

JURUSAN SISTEM INFORMASI


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA

2012
i
ANALYSIS OF MAKING ANIMATION and VISUAL EFFECTS VIDEO PROFILE
INNOVATION CENTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS PEMBUATAN ANIMASI dan VISUAL EFEK VIDEO PROFILE INNOVATION


CENTER STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Porwaji Santoso
Jurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YPGYAKARTA

ABSTRACT

Submission of information is important for everyone now. Not only from the corporate
sector but also the scope of the existing departments in the company or agency. Television
commercials using a lot of visual effects and animation, and is now getting increasingly
penetrated in various regions. Animated visual effects on an image ad that reinforces the
meaning of the product itself. Submission of information is important in a company, and the
products of the companies that will be offered to customers or contacts.
Animated visual effects that will be implemented on ad products enable the deployment
process information more approachable and attractive. This ad will represent baagian of the
Innovation Center are realized in the form of visual effects and give a brief to deliver its own
interest. Visual effects are nowadays widely used in the ad creation, profile and so on. This
technique which will be applied and analyzed in making video profiles Innovation Center.
Additional visual effects using tracking software, animation and compositing as an additional
more than enough to get the maximum results.
With the analysis of the visual effects animation video profile on Innovation Center
STMIK AMIKOM Yogyakarta is expected to be more effective dissemination of information,
targeted to all prospective colleagues and the community at large, and the application of visual
effects design is the key to effective video profile, because of the visual effect of this picture
information sent directly to the audience.

Keywords : Visual Effect

1
1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


AMIKOM Innovation Center adalah sebuah unit produksi dan layanan produk
software STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Pada mulanya Innovation Center masih
menjadi satu bagian dengan LITBANG Amikom, mempunyai tujuan utama
mengembangkan serta melakukanpenelitian-penelitian di kampus bidang IT. Tujuan
utamanya adalah untuk mengelola TIK kampus dan mengembangkan produk-produk IT
untuk kampus. Namun seiring berjalannya waktu, terdapat permintaan dari luar Amikom
untuk dibuatkan software, sehingga saat itu Innovation Center mulai mengembangkan
bisnis ke luar Amikom. Pada akhir tahun 2003, berdasarkan SK ketua terbentuklah satu
tim sukses beranggotakan 5 orang yang diarahkan untuk memulai sertamengembangkan
Sistem Informasi Manajemen (SIM) kampus berbasis IT. Direktur Innovation Center (IC)
pada saat itu masih menjabat sebagai kepala LITBANG STMIK Amikom, setelah sukses
membangun SIM mendapat SK dari ketua merubah nama serta berdiri sendiri menjadi
Departemen IT, dan pada bulan Agustus 2008 berubah nama menjadi Innovation Center.
Perubahan departemen IT menjadi Innovation Center (IC) dengan tujuan untuk lebih
banyak menekankan aspek Inovasinya. Dengan perubahan nama ini diharapkan akan
lebih banyak inovasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut. Innovation Center
dipimpin oleh direktur.
Direktur membawahi empat bidang yaitu bidang Hardware & network, Software
development, content & Design, serta research group. Dalam perancangan karya desain
saat ini, perancang ingin menjadikan video compani profile bagi Innovation Center ini
sebagai objek analisa visual effek sekaligus memenuhi keinginan Innovation Center
sendiri memiliki video profile. Hal ini dekarenakan compani profile yang dimiliki Innovation
center merupakan jati diri STMIK AMIKOM yogyakarta. Innovation Center sendiri belum
memiliki profile berupa video.
Video Company proflie sangat dibutuhkan bagi perusahaan untuk mengenalkan
jati diri perusahaan kepada target audiens. Company profile ada beberapa jenis, yaitu
dapat beruapa buku perusahaan, brosur, website, flash, maupun video. Dalam penelitian
desain kali ini, peneliti lebih menfokuskan untuk menganalisa visual effect dan
kesinambungan sinematografi terhadap konsep produksi company proflie berupa video,
dimana dalam video tersebut terdapat visual efek yang akan akan menceritakan jati diri
Innovation center, yaitu berupa kelebihan-kelebihan yang dimiliki perusahaan, sistem
manajemen dan banyak hal lain yang bs d.unggulkan dari Innovation Center dibanding
perusahaan software developement lain, agar dapat menarik calon pelanggan.

2
2. Landasan Teori

1.2 Desain Komunikasi Visual


Pengertian Desain komunikasi visual sebagai desain yang mengkomunikasikan
informasi dan pesan yang ditampilkan secara visual. Desainer komunikasi visual
berusaha untuk mempengaruhi sekelompok pengamat. Mereka berusaha agar
kebanyakan orang dalam target group (sasaran) tersebut memberikan respon positif
kepada pesan visual tersebut. Oleh karena itu desain komunikasi visual harus
komunikatif, dapat dikenal, dibaca dan dimengerti oleh target group tersebut 1.
Ruang lingkup desain komunikasi visual, meliputi:

a. Desain Grafis Periklanan (Advertising)


b. Animasi
c. Desain Identitas Usaha (Corporate Identity)
d. Desain Marka Lingkungan (Environment Graphics)
e. Desain Multimedia
f. Desain Grafis Industri (promosi)
g. Desain Grafis Media (buku, surat kabar, majalah, dan lain-lain)
h. Cergam (komik), Karikatur, Poster
i. Fotografi, Tipografi, dan Ilustrasi

1.3 Multimedia

1.3.1 Pengertian Multimedia


Dalam industri elektronika, multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan
presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi,
2
audio, dan gambar video ( robin dan linda, 2001).
Istilah multimedia terdiri dari dua kata yaitu multi dan media, kata multi berarti
banyak atau lebih dari satu, sedangkan kata media berarti alat/sarana/piranti untuk
berkomunkasi. Komunikasi merupakan hubungan dua arah antara sesuatu dengan
manusia atau sebaliknya manusia dengan manusia, atau bahkan sesuatu dengan
perantara media komunikasi tertentu yang di buat sedemikian rupa, sehingga
memungkinkan terjadinya hubungan interaktif tersebut.

1.3.2 Komponen Multimedia


Multimedia menekankan pentingnya peran yang di mainkan link dalam
menyediakan jalan bagi pengguna untuk berinteraksi dan melakukan navigasi. Objek-

1
Bob Cotton (1990), The New Guide to Graphic Design, Oxford, Phaidon, h. 42
2
Suyanto. M, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing, Yogyakarta: Andi
Ofset. Halaman 21

3
objek link tersebut dengan mengurangi multimedia melalui pendekatan dan software.
Terdapat enam jenis objek : teks, grafis, bunyi, video, animasi, dan software. Objek-objek
3
dalam multimedia.

1.4 Visual Effects (VFX)

1.4.1 Visual Effects


'Efek visual' adalah istilah yang relatif baru dan menjelaskan apa yang digunakan
untuk menjadi lebih tepat disebut special photographic effects. Ketika optical printers
mulai digunakan secara luas di lapangan, optical effects istilah diadopsi untuk waktu
yang singkat, kemudian, pada hari-hari awal televisi ketika sinyal keluar hidup, itu disebut
electronic dengan penggunaan video pasca-produksi itu menjadi 'video', dan akhirnya
dengan invasi komputer kini disebut 'digital' efek. Selama ini latar belakang yang terus
berubah istilah menjadi 'special visual effect'.
Visual effect (VFX) yang semakin diadopsi untuk menggambarkan yang dulunya
disebut efek fotografi. Namun, istilah ini sudah tidak cocok lagi, karena sering dalam
persiapan kamera tidak lagi digunakan.

1.4.2 Special Effects


Special effect ini dipergunakan untuk teknik dalam film dan diimplementasikan
kedalam prosedural yang digunakan. Akan menjadi lebih kompleks apabila
menggunakan teknik khusus dalam pengambilan gambar dasar camera yang menjurus
4
pada dasar photography. Special effect saat ini didefinisikan lebih kepada modifikasi
secara fisik dalam tampilan antarmuka, misalnya, mengatur background (latar belakang)
atau foreground (latar depan) dapat ditambahkan api, mengisi atara kedua ruang dengan
kamera dan asap, atau yang lain, dapat meningkatkan kinerja kamera ketempat yang
lebih tinggi, ini semua disebut dengan physical atau 'special' effect.

1.5 Video
Pada dasarnya terdapat dua jenis video dalam layer komputer, yaitu analog dan
digital video.

3
Suyanto.M, 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan bersaing. Yogyakarta :
Andi Offset. Hal 255
4
Special Effect ilusi atau trik dari mata digunakan dalam televisi, film, teater, videogame, atau
industri simulator untuk mensimulasikan peristiwa dibayangkan dalam cerita atau dunia maya
secara tradisional disebut Special Effect (sering disingkat sebagai SFX, SPFX, atau hanya FX).
http://en.wikipedia.org/wiki/Special effect 1 November 2012 11.21WIB

4
1.5.1 Video Analog
Video Analog merupakan produk dari industri pertelevisian dan oleh sebab itu
dijadikan sebagai standar televisi. Meskipun banyak video yang diproduksi hanya untuk
platform display digital (untuk Web, CD-ROM, atau sebagai presentasi HDTV DVD).

1.5.2 Video Digital


Video Digital adalah produk dari industri computer dan oleh sebab itu dijadikan
standar data digital. Jika kamera video anda menggerakkan sinyal output digital, Anda
dapat merekam video Anda langsung ke disk, yang siap untuk diedit.
Dunia video kini telah mengalami perubahan dari analog ke digital. Perubahan ini
terjadi pada setiap tingkatan industri. Pada konsumen rumahan dan perkantoran kita
dapat menikmati kualitas video digital yang prima lewat hadirnya teknologi VCD dan DVD
(Digital Versatile Disc), sedangkan dunia broadcasting kini juga lambat laun mengalihkan
teknologinya kearah DTV (Digital Television).

1.5.3 Video Profile


Company profile merupakan salah satu media Public Relations yang
merepresentasikan sebuah perusahaan (organisasi). Video Profile ini berisi gambaran
umum perusahaan, dimana perushaan bisa memilih poin-poin apa saja yang ingin
disampaikan secara terbuka kepada publik disesuaikan dengan kepentingan publik
sasaran.

1.5.4 Pengenalan Perangkat Lunak yang Digunakan


Perangkat lunak (software) merupakan komponen dalam Data Processing System.
Fungsi perangkat lunak multimedia adalah menyiapkan aplikasi program multimedia
sehingga tata kerja seluruh peralatan komputer multimedia lebih terkontrol serta
mengatur dan membuat pekerjaan yang berkaitan dengan multimedia.

1.5.4.1 Cinema 4D

CINEMA 4D adalah aplikasi pemodelan, animasi dan rendering 3D yang


dikembangkan oleh Maxon Komputer GmbH dari Friedrichsdorf , Jerman. Cinema 4D
lebih prosedural dan polygonal pemodelan, animasi, pencahayaan, texturing, rendering,
dan fitur-fitur umum ditemukan dalam aplikasi 3D modeling.

1.5.4.2 Autodesk Maya

Maya adalah sebuah perangkat lunak grafik komputer 3D dibuat oleh Alias
Systems Corporation (Diakuisisi oleh Autodesk, Inc. pada tahun 2006). Maya
digunakan dalam industri film dan TV, dan juga untuk permainan video komputer.

5
Kelebihan dari program ini adalah proses pembuatan Animasi yang relatif lebih mudah
dibandingkan perangkat 3D lainnya.

1.5.4.3 Adobe After Effects

Adobe After Effect adalah salah satu software untuk keperluan efek visual dan
motion graphic yang bisa dikatakan paling populer saat ini, terutama bagi kalangan home
user hingga power user. Kehandalan software ini untuk menjawab berbagai tantangan
dalam memproduksi efek visual dan motion graphic, menjadikannya populer.

1.5.4.4 Adobe Ilustrator

Adobe Illustrator adalah editor grafis vektor yang dikembangkan dan dipasarkan
oleh Adobe Systems. Dalam pembuatan video profile ini Adobe ilustrator ini digunakan
untuk mendesain komponen dasar animasi.

1.5.4.5 Boujou Motion Tracking

Boujou merupakan software yang digunakan untuk membaca dan menyimpan


titik tracking pada susatu bidang plane ataupun berteksture. Poin tracking nantinya akan
dikonversikan dalam gerakan kamera pada software seperti maya, cinema 4d,dll.

1.5.4.6 MOCHA AE PRO 3

Q. What is mocha Pro?


A: mocha Pro adalah perangkat lunak pengolah visual efek yang dapat
dioperasikan dalam OS-X, Windows dan Linux. Software ini digunakan dalam teknik
rotoscoping, motion tracking, object removal, insert, stabilization dan 3D camera slive
pada tahap compositing. Mocha juga terdapat pada plugin untuk after effect. dan dapat
dipergunakan langsung pada adobe After effect.

1.6 Multimedia dalam Pembuatan Video Profile


Perencanaan atau planning sangat penting sebelum produksi, hal-hal kecil sering
kita lupakan seperti perhitungan pengambilan gambar yang disesuaikan dengan cerita.

1.6.1 Development
Development meliputi step outline, scriptment, screenplay, format, green light,
film financial, dan film budgeting.

1.6.2 Pre Production


Pre production ini meliputi breaking down the script, script breakdown,
storyboard, production board, production strip, day out of days, production schedule,
one liner schedule, dan shooting schedule.

6
1.6.3 Production
Proses Produksi meliputi cinematography, principal photography, videography,
shooting script, film inventory report, daily call sheet, production report, dan daily
production report.

1.6.4 Post-production
Post Production meliputi film editing, re-recording (film making), sync sound,
soundtrack,film core, dan negative cost.

1.6.5 Distribution
Distribusi yang dimaksud disini adalah distribusi film (atau film) adalah proses
melalui mana film dibuat tersedia untuk menonton untuk audiens oleh distributor film.
Tugas ini dapat dilakukan dalam berbagai macam cara, misalnya, dengan rilis teater, rilis
hiburan rumah (di mana film dibuat tersedia di DVD-Video atau Blu-ray Disc).
3. Analisis dan Perancangan

1.7 Tinjauan Umum

1.7.1 Sejarah Berdirinya Innovation Center


Innovation Center diresmikan pada bulan Agustus 2008. Sebelumnya adalah
departemen Informasi dan Teknologi. Perubahan dari departemen IT menjadi Innovation
Center (IC) dengan tujuan untuk lebih menekankan aspek inovasinya. Dengan
perubahan nama diharapkan akan lebih banyak inovasi yang dihasilkan oleh departemen
tersebut.
Innovation Center dipimpin oleh seorang direktur. Direktur dibawahi oleh tiga
bidang yaitu bidang Hardware, Software dan Riset dan pengembangan.

1.7.2 Profil Innovation Center


Amikom Innovation Center adalah sebuah unit produksi dan layanan produk
software STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Pada mulanya Innovation Center masih
menjadi satu bagian dengan LITBANG Amikom, mempunyai tujuan utama
mengembangkan serta melakukan penelitian-penelitian di kampus bidang IT. Tujuan
utamanya adalah untuk mengelola TIK kampus dan mengembangkan produk-produk IT
untuk kampus.
Namun seiring berjalannya waktu, terdapat permintaan dari luar Amikom untuk
dibuatkan software, sehingga saat itu Innovation Center mulai mengembangkan bisnis ke
luar Amikom.
Perubahan departemen IT menjadi Innovation Center (IC) dengan tujuan untuk
lebih banyak menekankan aspek Inovasinya. Dengan perubahan nama ini diharapkan
akan lebih banyak inovasi yang dihasilkan oleh departemen tersebut.

7
1.7.3 Manajemen
Innovation Center berisi tenaga-tenaga ahli yang mempunya keahlian spesifik
terhadap bidang tertentu, antara lain: Networking (jaringan), Software development,
Content & Design, and Research.
Innovation Center terdiri dari:

Bagan 3. 1 Struktur Innovation Center

1.7.4 Sasaran
Sasaran atau target audiens disini yaitu:
Corporate, Institution dan Government

1.7.5 Analisis SWOT


Penyusun menggunakan analisis SWOT karena analisis SWOT merupakan
metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek. Alasan menggunakan analisis
SWOT yaitu dapat digunakan untuk berbagai macam permasalahan, misalnya menyusun
strategi implementasi, misalnya strategi implementasi fungsional pemanfaatan teknologi
informasi dan telekomunikasi.

8
Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan
serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Jika diterapkan secara akurat, asumsi
sederhana ini memiliki implikasi yang bagus dan mendalam bagi desain dari strategi yang
berhasil. 5

1.7.5.1 Faktor Kekuatan (Strength)

Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam Innovation Center, proyek atau
konsep bisnis yang ada. Animasi profile Innovation Center ini memiliki kekuatan sebagai
berikut:
1. Penyampaian informasi yang lebih efektif dan informatif
2. Produk-produk Innovation Center dikemas dalam visualisasi yang menarik
3. Durasi video profile dibuat dengan waktu yang sesuai, sehingga penyampaian
informasi produk dapat ditangkap audiens dengan mudah.

1.7.5.2 Faktor Kelemahan (Weakness)

Merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau


konsep bisnis yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat
dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Kelemahan dari video
profile Innovation Center ini adalah tidak berbasis interaktif, compatibilitas hardware dan
software belum mampu merender visual 3D animation dengan maksimal.

1.7.5.3 Faktor Peluang (Oportunities)

Merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi


yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu
sendiri. Misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.
Peluangnya adalah animasi profile ini menjadi sarana yang lebih efektif dalam
mengenalkan produk-produk Innovation Center.
Saat ini perkembangan web series lebih banyak di akses oleh bnyak orang di
dunia, dengan membawa profile ini kedalam bentuk web series dimungkinkan untuk lebih
memperluas informasi.

1.7.5.4 Faktor Ancaman (Treath)

Kondisi yang mengancam adalah proses produksi dan compatibilitas hardware


dan software yang digunakan untuk merender. Memproduksi Video profile menggunakan
visual effect ini terkendala pada pembiayaan dan SDM yang masih belum memahami

5
John A. Pearce II and Richard B. Robinson, Jr. 2008. Manajemen Strategis. Salemba Empat. Hal
200

9
konsep visual effects. Talent yang dituntut dapat berimajinasi dalam aktingnya
merupakan kendala yang sangat tidak mudah untuk diatasi.

1.7.6 Analisis STP

1.7.6.1 Segmentasi (Segmentation)

Adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-milahkan konsumen


sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa berdasarkan usia, tempat tinggal,
penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara mereka mengkonsumsi produk.
Innovation Center fokus pada segmentasi pengguna produk ICT.

1.7.6.2 Target Pasar (Targetting)

Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah membidik


kelompok konsumen mana yang akan kita sasar. Innovation Center menargetkan dari
sub Goverment (Pemerintahan), Institutions (perguruan tinggi/lembaga pendidikan),
Corporate (Perusahaan).

1.7.6.3 Posisi Produk (Positioning)

Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan
posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa
saja keunggulannya. Innovation Center menempatkan produknya pada 3 (tiga) posisi
yang disebutkan dibagian Target Pasar selalu Up to date.

1.7.7 Analisis Marketing Mix


Berbagai literatur ataupun referensi yang terkait dengan pemasaran memberikan
pernyataan bahwa pemasaran merupakan ujung tombak perusahaan, pemyataan lain
yang sering diungkap adalah bahwa pembeli atau pelanggan adalah raja. Pernyataan
tersebut menggambarkan betapa pentingnya pelanggan bagi perusahaan, lebih khusus
lagi adalah amat pentingnya pengguna jasa yang memiliki loyalitas yang tinggi terhadap
perusahaan. Loyalitas pelanggan atau pengguna jasa dapat disebabkan berbagai faktor
atau variabel yang terkait dengan strategi pemasaran perusahaan. Penelitian ini
mengkaji tentang loyalitas konsumen yang terkait dengan variabel — variabel mutu
produk, mutu pelayanan, program promosi, kebijakan harga jual dan lokasi Innovation
Center itu berada dan mengambil sample user (pengguna) yang memanfaatkan produk
jasa.

1.8 Analisis Kebutuhan Video Profile


Analisis kebutuhan video profile sangat dibutuhkan dalam mendukung kinerja
video profile, apakah video profile yang dibuat telah sesuai dengan kebutuhan atau

10
belum, karena analisis kebutuhan akan mendukung tercapainya tujuan suatu proyek.
Fungsi video profile yang penulis buat ini adalah untuk memperkenalkan sekaligus
sebagai media promosi bagi Innovation Center. Dalam pembuatan video profile ini
membutuhkan aspek-aspek fisik dan non fisik yang mempunyai peran dalam pembuatan
dan pengembangan sistem-sistem tersebut, aspek fisik dan non fisik yang dimaksud yaitu
antara lain :

1.8.1 Informasi
Merancang nideo profile dibutuhkan informasi dari perusahaan atau objek,
informasi menjadi kunci utama terbentuknya ide dan konsep pembuatan video ini.
Informasi mengenai perusahaan telah tercantum pada sub Bab Tinjauan Umum.

1.8.2 Kebutuhan Perangkat Lunak


Perangkat lunak sistem operasi adalah perangkat yang digunakan untuk
menjalankan kegiatan di dalam komputer. Adapun perangkat lunak sistem operasi yang
dibutuhkan adalah perangkat lunak yang mampu menjalankan video profile ini. Perangkat
lunak yang digunakan dalam pembuatan video profile ini adalah
a. Windows 7 Ultimate
b. Cinema 4D
c. Autodesk Maya
d. Adobe After Effects
e. Adobe Ilustrator
f. Nero 7
g. Boujou Tracking
h. MOCHA pro AE

1.8.3 Kebutuhan Perangkat Keras


Perangkat keras adalah semua bagian dari komputer berupa benda fisik yang
mendukung proses kerja sistem. Perangkat keras yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1 Unit Komputer
• Processor : AMD FX 8150
• Mainboard : MSI G870 MS-7599
• VGA : NVIDIA GTX-Ti 550
• Memory : 8192 MB RAM DDR3
• Harddisk : WD 2TB sata
• LCD : Samsung SyncMaster SA300 (2x)
• Mouse + Keyboard + speaker+Microphone

11
Peralatan produksi shooting
• portaljip
• camera Canon eos 550D (3)
• lensa, tripot, Dolly Track dan Lampu daylight 1000watt (2)
• CTB, LCD TV
• kabel RCA, kabel VGA, dan Roll Terminal
1.8.4 Kebutuhan Brainware
Kebutuhan ini meliputi individu maupun organisasi yang akan terlibat langsung
dalam pembuatan video profile ini. Manusia sebagai pencipta dan pengguna sistem
sehingga sistem ini dapat digunakan sesuai fungsi dan berguna, maka tanpa adanya
sumber daya manusia yang berkualitas maka ketersediaan software dan hardware tidak
akan berarti. Penulis skripsi bertugas merangkap sebagai brainware.

1.9 Perancangan Video Profile


Skema / Pola Perancangan (dari dept.Produksi smp dept.paca produksi)
Bagan utama ABCDE bagan anak, masing poin dibuat bagan. Skema ini
berdasarkan dari keterangan diatas.
Production
House

Dep. Pasca
Dep. Produksi Dep. Kamera Dep. Art & Effect Dep. Audio
Produksi

Bagan 3. 2 Production House

1.10 Pra Produksi


Sebelum memproduksi sebuah video profile ada beberapa hal yang harus
dilakukan yaitu memilih sutradara, animator, editor, memperkirakan biaya dan waktu,
membuat jadwal produksi, mengadakan pertemuan pra produksi untuk membahas
tentang produksi dan lain-lain. Tahap pra produksi adalah tahap dimana kita
mengerjakan semua pekerjaan dan aktivitas sebelum video profile diproduksi. Pertama
yang harus dipikirkan produser pada tahap pra produksi dalam membuat video profile
adalah ide cerita dan storyboard, serta anggaran dana untuk membuat video profile.

1.11 Analisis Sinematografi Visual Efek


Teknik pengambilan gambar yang mendukung untuk visual efek bukanlah hal
yang bisa dilakukan secara spontan, perlunya dilakukan perhitungan sudut dan jarak

12
sehingga pada saat dilakukan compositing tidak mengalami kendala dalam prosesing
gambar frame. Komponen penting dari sinematografi visual effek sebagai berikut.

1.11.1 Green Screen dan Blue Screen


Pada pembuatan video profile ini penulis menerapkan tatanan konsep ruang
greenscreen/bluescreen berdasarkan beberapa sumber yang ada.
Greenscreen yang akan digunakan bertempat di lab broadcasting STMIK
AMIKOM Yogyakarta, kendala yang dihadapi adalah texture greenscreen itu sendiri tidak
rata dan terlalu banyak kerutan akibat pengemasan yang kurang rapi.

Gambar 3. 1 Testing greenscreen compositing

1.11.2 Konsep 2D dan 3D Motion Tracking


Perencanaan dalam mengambil gambar yang dikombinasikan dengan penanda
atau tracker sangatlah penting. Video profile ini didukung dengan penerapan motion
tracking, 80% dari semua scene menggunakan penanda(tracker). Cahaya, kontras dan
warna sangat penting dalam proses gambar frame yang akan direkam data tersebut.
Peranan perangkat camera dan lensa juga mendukung proses rekam data penanda
menjadi lebih efisien.

Gambar 3. 2 Penanda pada objek notebook

4. Implementasi dan Pembahasan

1.12 Memproduksi Video Profile


tahapan ini adalah bagan dari proses produksi.

13
Bagan 4. 1 Bagan alur produksi.

Dari tabel di atas pada kolom Plan the project telah dijabarkan dalam Bab III.
Pembahasan kali ini merupakan proses dari Create Raw Material hingga Output, Author
Distribute .

1.12.1 Membuat Instrumen Musik


Membuat instrumen musik pada pembuatan profile Innovation Center ini penulis

menggunakan FL Studio 9.

1.12.2 Membuat Karakter Dengan Autodesk Maya & Cinema 4D


Beberapa konten obyek 3D yang dibutuhkan dalam pembuatan profile ini dibuat

di software Autodesk Maya & Cinema 4D , berikut illustrasi dari beberapa


bagian story board yang diterapkan dalam video profile ini

14
Gambar 4. 1 Illistrasi visual efek

1.12.2.1 Cinema 4D dan Adobe Illustrator

Modeling objek 3D menggunakan pola dasar dari Adobe Illustrator . Ada


beberapa bagian yang dapat kita lakukan lebih cepat dan efektif dalam modeling
menggunakan Cinema 4D, Software.

1.12.3 Animasi 3D Cinema 4D


Kali ini memasuki bagian animasi dar pembahasan karakter diatas. Hasil dari
render animasi 3D ini menggunakan engine milik Cinema 4D.

1.12.4 Motion Tracking menggunakan Mocha Pro


Mocha memiliki plugin untuk software compositing After effects dan editing Final
Cut pro, penulis menggunakan Adobe after effects sebagai software compositing motion
graphic, visual effect dan mastering video.

1.12.5 Compositing Menggunakan After Effects


Berdasarkan pembahasan sebelumnya mengenai motion tracking telah dibahas
secara luas, selanjutnya masuk ke tahapan copositing, tahapan ini cara menggabungkan
visual dengan video tersebut.

Gambar 4. 2 Final Visual Efek V-Track

15
1.12.5.1 Teknik Compositing Green Screen

After effects dapat mengolah video yang menggunakan bacground warna hijau
dalam memulai visual efek ini.
Setelah composisi greenscreen selesai, layer tambahan visual aplikasi aircraft
tracking ditambahkan kedalam komposisi ini.

Gambar 4. 3 Final Compositing

5. Kesimpulan

1.13 Kesimpulan
Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir
pembuatan animasi visual effects video profile "Innovation Center" maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Video profile Innovation Center ini merupakan simulasi visual effect yang berjalan
lancar dan dapat meminimalkan anggaran dari segi budgeting.
2. Simulasi tracking yang diterapkan merupakan salah satu contoh dari beberapa
software yang memproses grafik, masih banyak lagi implementasi tracking yang
digunakan.
3. Video profile ini merupakan sarana penyampaian informasi yang lebih efektif dan
efisien untuk menggambarkan keadaan objek perusahaan, instansi, goverment
dan institution itu sendiri.
4. Video profile ini dapat dibuat lebih variatif lagi dengan desain yang terkonsep dan
beberapa elemen grafik yang lebih kompleks.

1.14 Saran
Beberapa hal yang masih menjadi kekurangan dalam video ini memang terbilang
banyak, hal-hal penting ini perlu dikupas lebih luas lagi dan terperinci.
Penulis menemukan beberapa solusi dalam perencanaan dan simulasi
animasi visual efek setelah menyelesaikan skripsi ini beberapa yang harus
disampaikan sebagai masukan sebagai berikut :

16
1. Teknologi animasi dan visual efek terus berkembang dan banyak
perusahaan-perusahaan yang fokus pada kedua bidan tersebut, hal ini
memungkinkannya banyak dibutuhkan solusi-solusi simulasi visual efek.
2. Sepanjang masa visual efek akan terus digunakan dalam film atau pun
berbagai macam pengolahan video lainnya, temukanlah beberapa inovasi
terbaru atau dapat mendevelop sendiri sehingga perkembangan industri
animasi dan visual efek dapat memberikan manfaat besar di Indonesia.
3. Perencanaan maupun konsep visual efek memang harus lebih matang lagi,
beberapa hal kesalahan konsep pada skripsi ini menjadi koreksi bagi
penulis untuk menyampaikan beberapa poin seperti dibawah ini.
• Perencanaan dari segi sinematografi Visual Efek, pengambilan
gambar dalam set green screen, dalam set tracking dan set camera
moving.
• Pemasangan tracking yang benar dan sesuai dengan perhitungan
prespektif sangat perlu diperhatikan lebih teliti agar tidak terlepas
dari objek, dan beberapa contoh dari perencanaan tracking sebagai
berikut:

17
DAFTAR PUSTAKA

Ablan, Dan.2003. Digital Cinematography & Directing. USA: New Riders


Publishing. ISBN: 0-7357-1258-1
Cenadi, Christine Suharto. 1999. Elemen-elemen dalam Desain Komunikasi
Visual. Nirmana Vol. 1, No. 1, Januari 1999: 1-11.
Dhani Yudhiantoro,2002, Panduan Lengkap Menggunakan Macromedia Flash 5,
Yogyakarta : Andi Offset.
Eden H. Wurmfeld, Nicole Shay LaLoggia. IFP/Los Angeles Independent
Filmmaker's Manual. Focal Press 2004, pg. 222. ISBN 0-240-80585-2
Farbey, A.D. 1997. How to Produce Succesfull Advertising (Kiat Sukses Membuat
Iklan). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kusmiati, A, S. Pudjiastuti & P. Suptandar. 1999. Teori Dasar Desain Komunikasi
Visual. Jakarta: Djambatan.
Lee, John J. Jr.; Gillen, Anne Marie (2010-11-01). The Producer's Business
Handbook: The Roadmap for the Balanced Film Producer. Focal Press.
pp. 218–. ISBN 9780240814636. Retrieved 29 April 2012.
Mamer, Bruce.2009. Film Production Technique Creating the Accomplished
Image, Fifth Edition. USA: Wadworth Cengage Learning.
ISBN-13 : 978-0-495-41116-1, ISBN-10: 0-495-41116-7
Mc Leod Jr Raymond. 1996. Sistem Informasi Manajemen, Jilid 1 dan 2 Edisi
Tujuh. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Okun, Jeffrey A.; Zwerman, Susan (2010). Visual Effects Siciety Handbook of
Vsiual Effects: Industry Standard VFX Practices and Procedures. Focal
Press.; Elsevier ISBN: 978-0-240-81242-7.
Pat P. Miller. Script supervising and film continuity. Focal Press 1998, pg. 48. ISBN
0-240-80294-2.
Perisic, Zoran.2000. Visual Effects Cinematography. USA : Reed Elsevier Group.
ISBN : 0-240-80351-5
Peter W. Rea, David K. Irving. Producing and Directing the Short Film and Video.
Focal Press 2000, pg. 55. ISBN 0-240-80394-9.
Prabowo, Eko, Presentasi Multimedia Dengan Director MX.Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.
Raymond Mcleod, Jr “system informasi manajemen II‟‟ hal 135.
Raymond, Mcleod Jr, “ system informasi manajemen II “PT Prenhlindo Jakarta,
1996 hal 139.
Sidney F. Ray (2000). "Camera Features". In Ralph Eric Jacobson et al.. Manual of
Photography: A Textbook of Photographic and Digital Imaging (Ninth ed.
ed.). Focal Press. pp. 131–132. ISBN 0-240-51574-9.
Suyanto, M, 2004. Analisis Dan Desain aplikasi Multimedia Untuk Pemasaran,
Yogyakarta : Andi Offset.
Suyanto, M 2003. Multimedia Alat untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.
Yogyakarta: Andi Offset.

18

You might also like