POTENSI BAWANG PUTIH (Allium Sativum Linn) SEBAGAI
AINTIBAKTERI DAN KANDUNGAN BERKHASIATNYA: STUDI
LITERATUR
Wahyudi, Zukhaira Hayati, Shalia Permata, Aisyah Putri Solin
Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumatera Utara Medan
e-mail: apt.wahyudi@uinsu.ac.id
Abstract
Background: Garlic have a variety of beneficial biological effects on
health caused by high content of organo-sulfur such as Allicin and their
derivative products which are known to have antioxidant and antioxidant
effects antibacterial. Indiscriminate use of antibiotics this causes the
bacteria to become resistant to these antibiotics. One of the ingredients
in garlic is Allicin, which has antibacterial properties. Allicin is a substance
used by garlic to protect itself from bacterial attack. Antibacterial is a
substance that can interfere with the growth or even kill bacteria by
interfering with the metabolism of harmful microbes. Microorganisms can
cause harm because of their ability to infect and cause disease and
damage food. Antibacteria are included in the antimicrobial used to
inhibit the growth of bacteria. Antibacterial can only be used if it has
selective toxic properties, meaning that it can kill bacteria that cause
disease but is not toxic to the sufferer. The activity of antibacterial
compounds is influenced by pH, temperature stability of the compound,
the number of bacteria present, the length of incubation, and the
metabolic activity of the bacteria.
Methods: The writing of this article uses the literature review method on
research articles found in the Google Scholar and Science Direct database
using the keywords garlic, antibacterial, and allicin. The criteria for the
selected articles are articles published between 2017-2022 in both
national and international journals. Literature review was conducted by
comparing research methods, processing methods and the results
obtained from each article.
The Results of The Study: The results of previous studies showed that
garlic (Allium Sativum Linn) has potential as an antibacterial. Garlic can
be used as an antibacterial because it contains allicin.
Keywords: Garlic (Allium Sativum Linn), antibacterial, Allicin
1. PENDAHULUAN dan dialiltrisulfida yang juga memiliki
Bawang putih (Allium sativum) aktivitas antibakteri (Avato et al.,
sudah diketahui sejak lama dapat 2000; Tsao dan Yin 2001a; Tsao dan
digunakan sebagai bumbu masakan Yin 2001b).Aktivitas antibakteri
dan pengobatan (Ross et al., 2001). bawang putih dapat mengendalikan
Zat bioaktif yang berperan sebagai bakteri-bakteri patogen, baik Gram
antibakteri dalam bawang putih adalah negatif maupun positif (Sadeghian dan
Allicin yang mudah menguap (volatil) Ghazvini 2002; Iwalokun et al., 2004;
dengan kandungan sulfur (Harris et al., Shokrzadeh dan Ebadi 2006; Eja et al.,
2001; Johnston, 2002). Komponen 2007; Jazani et al., 2007; Durairaj et
bioaktif lainnya adalah dialildisulfida, al., 2009). Bawang putih dapat
1
digunakan dalam tiga bentuk, yaitu Sediaan bawang putih
tepung bawang putih (TBP), minyak menyebabkan aktivitas antibakteri
bawang putih (MBP) dan ekstrak spektrum luas terhadap bakteri gram
bawang putih (EBP) (Milner, 2001). negatif dan gram positif termasuk
Bawang putih (Allium Sativum L.) spesies Escherichia sp., Salmonella sp.,
merupakan salah satu tanaman obat Staphylococcus sp., Streptococcus sp.,
yang sering digunakan sehari-hari dan Bacillus sp., Clostridium sp., Klebsiella,
mengandung Allicin yang memiliki sifat proteusaerobacter, Aeromonas,
antibakteri, allicin merupakan zat yang Citrella, Citrobacter, dan Enterobacter
digunakan oleh bawang putih untuk (Salima, 2015).
melindungi diri dari serangan bakteri. Ekstrak bawang putih ditemukan
Penelitian ini bertujuan untuk mempunyai sifat anti bakteri dan anti
mengetahui seberapa besar potensi jamur. Kemampuan bawang putih ini
antibakteri air perasan bawang putih berasal dari komponen allisin
terhadap pertumbuhan Staphylococcus (termasuk golongan thiosulfinate) yang
aureus. Staphylococcus aureus yang terkandung didalam umbi. Allisin
merupakan bakteri penyebab berfungsi sebagai penghambat atau
terjadinya abses. penghancur berbagai pertumbuhan
Zat kimia yang terdapat dalam jamur dan bakteri. Senyawa allisin
Bawang putih yang berperan pada rasa terbentuk saat bawang mentah
dan aroma yaitu Allicin. Kandungan dipotong, dihancurkan atau dikunyah.
Allicin diperoleh ketika bawang putih Pada saat itu, bawang putih
segar dicincang, dipotong, maupun mengeluarkan enzim allinase yang
dikunyah secara langsung. Zat ini juga akan mengkatalisis terbentuknya asam
memiliki potensi sebagai antibakteri sulfenik dari cysteine sulfoxide. Asam
dan telah dibuktikan pada penelitian sulfenik akan saling bereaksi diantara
yang dilakukan oleh tim peneliti dari mereka dan secara spontan
The University of Edinburgh tahun membentuk senyawa thiosulfinate yang
1994, yang menemukan bahwa Allicin tidak stabil dan akhirnya membentuk
dapat membunuh bakteri yang resisten allisin (Jasmin dkk., 2014).
terhadap antibiotik. Kombinasi allisin dan scordinin
Bawang putih (Allium sativum) dalam ekstrak bawang putih diduga
termasuk keluarga atau genus Allium kuat yang berfungsi sebagai anti
yang memiliki sekitar lebih dari 500 bakteri. Allisin berfungsi sebagai
jenis yang diantaranya berupa bawang- antibiotik alami yang sanggup
bawangan. Komposisi kandungan membasmi berbagai macam dan
bawang putih mentah terbesar berupa bentuk mikroba. Scordinin memiliki
senyawa sulfur, termasuk allisin yang kemampuan meningkatkan daya tahan
memberikan rasa getir pada bawang tubuh dan pertumbuhan. Penelitian di
putih. Alisin dilaporkan terbukti Eropa menyebutkan salah satu zat
memiliki potensi sebagai anti bakteri yang terdapat dalam bawang putih
yang dapat menghambat pertumbuhan (allisin) dapat membunuh bakteri yang
bakteri gram positif dan negatif seperti resisten terhadap banyak antibiotik
Mycobacterium tubercolusis, yaitu Staphylococcus aureus. Allisin
Staphylococcus aureus dan Brucella memiliki aktivitas anti mikroba dengan
abortus. Potensi antibakteri allisin cara menghambat sistesis RNA dengan
terhadap Staphylococcus aureus setara cepat dan menyeluruh. Sementara,
dengan 1 miligram alisin setara dengan sintesa DNA dan protein dihambat
15 Oxford Penicillin Unit. secara partial. Aktivitas ini
menunjukkan bahwa target utama aksi
2
anti bakteri allisin proses sintesa RNA Jenis metode yang di pakai dalam
bakteri. Disamping mekanisme anti penulisan artikel ini adalah systematic
mikroba tersebut, kerentanan bakteri review lebih tepatnya jenis systematic
terhaadap komponen bawang putih review mixed methods yaitu metode
juga dipengaruhi oleh perbedaan pencarian dan evaluasi literature
struktur bakteri juga berperan dalam dengan metode blended yaitu
kerentanan bakterinya. Pada menggunakan kriteria dilaksanakan
Eschericha coli membran sel terdiri atas baik pada riset dengan desain
20% lipid, sedangkan Staphylococcus kualitatif maupun kuantitatif. Dimana di
aureus hanya terdiri atas 2% lipid. dalam metode ini penulis melakukan
Perbedaan kandungan lipid pada mengumpulan data dan melakukan
membran dapat mempengaruhi analisis yang mendalam terhadap data-
permeabilitas allisin dan unsur bawang data dari penelitian-penelitian dari
putih yang lain. Aktivitas antimikroba berbagai jurnal tersebut. Adapun
bawang putih akan berkurang jika tujuan dari metode ini adalah untuk
dididihkan karena komponen utama melakukan identifikasi yang telah di
allisin berubah pada temperatur yang lakukan sebelumnya di lihat dari
tinggi (Jasmin dkk., 2014). penelitian-penelitian yang berhubungan
Berdasarkan hasil berbagai dengan judul yang bersangkutan yaitu
penelitian tentang bawang putih “Kandungan Allicin dan Khasiatnya”
mendapatkan kesimpulan bahwa yang dapat digunakan sebagai
adanya pengaruh yang signifikan antibakteri baik dari jurnal nasional
kandungan bawang putih (Allium maupun internasional.
Sativum Linn) terhadap antibakteri.
Berdasarkan dari berbagai hasil 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian tentang bawang putih Bawang putih (Allium sativum)
(Allium Sativum Linn) peneliti tertarik merupakan tanaman obat, dimana
untuk melakukan review jurnal tentang kandungan bawang putih (Allium
kandungan bawang putih (Allium sativum) tiap 100 g adalah 140 kkal,
Sativum Linn) yang berjudul “Studi air 63.8 g, karbohidrat 28.2 g, protein
Literatur: Potensi Bawang Putih (Allium 5.3 g, minyak 0.2 g dan selulosa 11 g
Sativum Linn) Sebagai Antibakteri dan (Concagul dan Elros, 2010). Komponen
Kandungan Berkhasiatnya: Studi utama dalam bawang putih (Allium
Literatur”. sativum) yang mempunyai fungsi
sebagai antibakteri adalah kandungan
2. METODE sulfur didalamnya (Uzodike and Igwe,
Artikel ini merupakan literature 2005). Bawang putih (Allium sativum)
review terhadap research article yang mempunyai kandungan sulfur yang
terdapat pada database google scholar tinggi. Kandungan sulfur pada bawang
dan Science Direct menggunakan kata putih (Allium sativum) berada di Diallyl
kunci bawang putih, antibakteri, dan thiosulfinate (allicin) dan juga Diallyl
Allicin. Kriteria artikel yang dipilih disulfide (ajoene).
adalah artikel yang terbit antara tahun Allicin adalah komponen sulfur
2017-2022 baik jurnal nasional bioaktif utama yang terkandung dalam
maupun internasional. Kajian literatur bawang putih. Allicin ini hanya akan
dilakukan dengan membandingkan teradi apabila bawang putih (Allium
metode penelitian, cara pengolahan sativum) di gerus atau dipotong. Pada
dan hasil yang diperoleh dari setiap saat bawang putih (Allium sativum)
artikel. dimemarkan atau dipotong. Pada saat
bawang putih (Allium sativum)
3
dimemarkan maka akan terjadi kepala, meredakan nyeri haid dan
kerusakan membrane sel dan meredakan flu (Herbalajib.2016).
kerusakan ini akan mengaktifkan enzim Kulit bawang putih (Allium
allinase. sativum L) mengandung flavanoid yang
Allin yang tekandung dalam sel berkhasiat sebagai antibakteri. Ekstrak
bawang putih (Allium sativum) akan etanol kulit bawang putih
berubah menjadi allicin. Allicin menggunakan bahan pembentuk gel
merupakan senyawa yang bersifat tidak carbopol di formulasi dalam bentuk
stabil, senyawa ini dalam waktu sediaan gel agar efektivitas terapetik
beberapa jam akan kembali serta kenyamanan penggunaan secara
dimetabolisme menjadi senyawa sulfur topikal dapat tercapai.
lain seperti vinyldithiines dan Diallyl Bawang putih (Allium sativum)
disulfide (ajoene) yang juga memiliki adalah tanaman yang berasal dari asia
daya antibakteri berspektrum luas, tengah yang beriklim subtropis.
namun dengan aktivitas yang lebih Bawang putih selain dikenal sebagai
kecil. Bawang putih (Allium sativum) penyedap rasa lebih dari 5000 tahun
mempunyai kemampuan sebagai yang lalu sudah dikenal sebagai obat
antibakteri baik pada bakteri gram tradisional. Tinggi tanaman ini sekitar
positif, gram negatif dan bakteri 30 – 75 cm, tumbuh secara berumpun
penghasil asam. Termasuk didalamnya dan berdiri tegak (Ramirez, 2017).
Sallmonella dan Escerichia coli (Bayan Bawang putih banyak manfaatnya,
et al., 2006). Kemampuan Bawang tetapi baunya agak menyengat.
putih (Allium sativum) sebagai anti Sarinya sangat bermanfaat untuk
bakteri dipengaruhi oleh bahan susunan fungsi tubuh, termasuk
pengekstraknya. menambah selera makan,
membersihkan getah lambung,
Bawang Putih mengeluarkan racun dalam tubuh
Gambar 1. bawang putih melalui poripori, menyembuhkan
disentri, dan penyakit darah tinggi
(United States Departement of
Agriculture, 2016).
Kandungan Bawang Putih
Bawang putih mengandung dua
senyawa organosulfur penting, yaitu
asam amino non-volatil γ-glutamil-S-
alk(en)il-L-sistein dan minyak atsiri S-
alk(en)il-sistein sulfoksida atau alliin.
Bawang putih (Allium sativum)
Alliin akan diubah oleh enzim alinase
merupakan salah satu jenis rempah-
menjadi allicin yang berdaya
rempah yang sering digunakan sebagai
antibakteri dan bersifat mudah
bumbu masak. Selain sebagai bumbu
menguap (volatile) (SETYAWATI, n.d.).
masak, bawang putih juga memiliki
Dari beberapa penelitian membuktikan
efek farmakologis seperti antibakteri,
bahwa bawang putih memiliki senyawa
antijamur, hipolidemik, hipoglikemik,
antibakteri yang beraktivitas pada
antitrombotik, antioksidan, dan
bakteri Escherichia coli. Adanya
antikanker sehingga memiliki banyak
aktivitas ini menandakan bahwa Allicin
manfaat seperti menurunkan tekanan
adalah zat aktif dalam bawang putih
darah, menghilangkan pening di
yang efektif dapat membunuh mikroba
karena dengan metode dilusi,
4
didapatkan KHM & KBM Allium sativum berambang putih kira-kira
Linn pada konsentrasi 50% (K+ mengandung:
p<0,05) (RAMADANTI, n.d.) 4 kalori
Bawang putih memiliki 1 gram karbohidrat
senyawa-senyawa bioaktif yang 0,2 gram protein
berkhasiat sebagai antibakteri 0,1 gram serat
(bakteriostatik) pada beberapa bakteri 0,1 miligram mangan (setara
pathogen. Allisin merupakan komponen dengan 3% kebutuhan harian
antibakteri utama pada bawang putih tubuh)
dan berfungsi sebagai antibiotik alami 0,9 miligram vitamin C (setara
yang sanggup membunuh bakteri yang dengan 2% kebutuhan harian
resisten terhadap banyak antibiotic. tubuh)
Zat bioaktif yang berperan 5,4 miligram kalsium (setara
sebagai antibakteri dalam bawang dengan 1% kebutuhan harian
putih adalah allicin, sifat allicin yang tubuh)
mudah menguap (volatil) dengan 0,4 mikrogram selenium (setara
kandungan sulfur (Harris et al., 2001; 1 persen% kebutuhan harian
Johnston, 2002). Komponen bioaktif tubuh)
lainnya adalah dialildisulfida, dan sederet antioksidan
dialiltrisulfida yang juga memiliki seperti flavonoid, oligosakarida,
aktivitas antibakteri (Avato et al., dan asam amino.
2000; Tsao dan Yin 2001a; Tsao dan berambang putih juga diperkaya
Yin 2001b). Aktivitas antibakteri oleh senyawa sulfur aktif seperti
bawang putih dapat mengendalikan alliin, allyl propyl disulfide, dialil
bakteri-bakteri patogen, baik Gram disulfida, dan dialil trisulfida.
negatif maupun positif (Sadeghian dan Ketika bawang putih mentah
Ghazvini 2002; Iwalokun et al., 2004; dikunyah dalam mulut, zat-zat
Shokrzadeh dan Ebadi 2006; Eja et al., sulfur tersebut akan bereaksi
2007; Jazani et al., 2007; Durairaj et membentuk allicin.
al., 2009).
Allicin merupakan zat yang Manfaat Bawang Putih
digunakan oleh bawang putih sebagai 1. Menurunkan Kolestrol
perlindungan diri dari serangan bakteri Bawang putih telah lama
(Pajan et al., 2016). dianggap sebagai salah satu makanan
Senyawa yang juga terkandung terbaik untuk mencegah kolesterol
dalam ekstrak kulit umbi bawang putih tinggi. Sebuah penelitian terdahulu
yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, yang dimuat dalam Journal of
kuinon dan polifenol. Serta memiliki Postgraduate Medicine melaporkan
aktifitas anti bakteri terhadap bakteri makan sekitar 10 gram bawang putih
Staphylococcus aureus, Escherichia coli mentah (1-2 siung kecil) setiap hari
dan Proteus vulgaris (Ifesan, 2014). berhasil menurunkan kolesterol cukup
Senyawa flavanoid memiliki aktivitas drastis dalam dua bulan.
antibakteri. Mekanisme kerja dari Temuan tersebut juga diperkuat
flavanoid dengan mendenaturasi oleh beragam studi yang lebih terkini.
protein yang dimiliki bakteri Salah satunya adalah studi yang
(Muhammad dkk, 2014). dimuat dalam International Journal of
Dalam satu buah bawang putih Medical Science and Public Health
biasanya terdapat 1-10 siung. Setiap tahun 2016. Tim peneliti dari India
siungnya itu sendiri memiliki berat awalnya meminta 50 orang yang punya
sekitar 6-8 gram. Maka, per 100 gram kolesterol tinggi untuk rutin makan 3
5
gram bawang putih mentah satu kali penurunan kadar kalsium serta protein
setiap hari. Setelah 90 hari masa C-reaktif dalam arteri koroner.
percobaan, seluruh partisipan tersebut Endapan kalsium dalam arteri koroner
mengalami penurunan kolesterol yang adalah tanda adanya penumpukan plak
cukup banyak, yaitu sekitar 10-13 yang dapat mempersempit atau
persen. menyumbat arteri. Sementara protein
Peneliti menemukan manfaat ini C-reaktif adalah protein khusus yang
berasal dari kandungan allicin dalam memicu peradangan.
bawang putih. Uniknya, allicin hanya Dua kondisi di ataslah yang
akan diproduksi oleh bawang putih kemudian memicu aterosklerosis.
ketika siungnya dipotong, ditumbuk Ketika aterosklerosis terjadi, Anda akan
(uleg), atau dihancurkan dengan cara lebih rentan terhadap serangan jantung
dikunyah. Allicin menghambat enzim atau stroke.
yang berperan dalam pembuatan 4. Menurunkan Resiko Kanker
kolesterol. Melansir dari National Center for
2. Mengendalikan Tekanan Darah Biotechnology Information, bukti
Sebuah penelitian dari Pakistan penelitian sejauh ini menunjukkan
Journal of Pharmaceutical Sciences kaitan antara konsumsi bawang putih
melaporkan bahwa efek penurunan rutin dengan penurunan risiko
tekanan darah sistolik dan diastolik beberapa jenis kanker. Termasuk
sehabis makan bawang putih mentah kanker perut (lambung, usus besar,
hampir sama dengan obat atenolol. dan usus kecil), kanker kerongkongan,
Manfaat ini berasal dari kanker pankreas, kanker payudara, dan
kandungan allicin yang hanya bisa kanker prostat.
didapat ketika siung bawang putih Bawang putih mentah kaya akan
mentah dikunyah, diuleg, atau kandungan sulfur aktif yang mencegah
dipotong. Cara ini membuat allicin lebih pembentukan sel kanker dan
mudah diserap dan digunakan oleh menghambat penyebarannya dalam
tubuh. tubuh.
Selain itu, bawang putih juga 5. Menjaga Kesehatan Otak
mengandung polisulfida yang bekerja Sebuah tim peneliti dari
memperlebar pembuluh darah sehingga Universitas Missouri menemukan
menurunkan tekanan darah. bahwa turunan karbohidrat dalam
3. Menyehatkan Jantung bawang putih yang dikenal sebagai
Bawang putih telah dikenal FruArg melindungi sel-sel otak
sebagai pengobatan tambahan dalam terhadap efek penuaan dan penyakit.
menurunkan kolesterol dan tekanan FruArg dilaporkan mengurangi kadar
darah, yang pada akhirnya mengurangi oksida nitrat yang diproduksi oleh sel
risiko aterosklerosis. mikroglia di dalam otak selama
Uniknya, manfaat yang paling melawan peradangan dan stres
konsisten ditunjukkan oleh ekstrak dari oksidatif.
bawang putih yang dikeringkan (aged Di satu sisi, peran sel mikroglia
garlic). Merangkum sejumlah sangat bermanfaat untuk menjaga
penelitian, ekstrak aged garlic kesehatan sistem saraf. Namun,
mengurangi penumpukan plak lunak semakin lama sel mikroglia melawan
dan mencegah pembentukan plak baru peradangan akan semakin banyak
di arteri. memproduksi oksida nitrat. Kadar
Penelitian dari Journal of oksida nitrat yang berlebihan telah
Nutrition yang menggunakan aged lama dikaitkan sebagai penyebab
garlic juga menunjukkan efek kerusakan sel otak.
6
FruArg dalam bawang putih bisa Jika Anda sakit, makan bawang
memperbanyak sel mikroglia tanpa putih dapat mengurangi keparahan
memicu peningkatan kadar oksida gejalanya dan membantu Anda lebih
nitrat dalam otak. Ini artinya bawang cepat sembuh. Berbagai penelitian juga
putih menawarkan manfaat melaporkan bahwa rutin makan
perlindungan bagi sel-sel otak dengan bawang putih mentah mengurangi
membuatnya lebih kebal terhadap risiko jatuh sakit akibat tertular
risiko penyakit neurologis, seperti penyakit-penyakit umum di atas.
demensia dan Alzheimer. Selain itu, bumbu dapur wajib
6. Mengendalikan Jerawat dalam masakan Indonesia ini bisa
Berbagai studi membuktikan mengurangi kecapekan.
bahwa allicin memiliki sifat antibakteri, 9. Mengatasi Rambut Rontok
antijamur, antivirus, dan antiseptik Pada alopecia atau kebotakan
yang membantu membunuh kuman yang disebabkan oleh penyakit
penyebab jerawat. Berbagai sifat ini autoimun, bawang putih mentah bisa
turut membantu meredakan memperkuat dan mendorong
pembengkakan dan peradangan kulit, pertumbuhan rambut di kulit kepala.
serta meningkatkan sirkulasi darah Beberapa orang bahkan mengoleskan
untuk mencerahkan rona kulit. minyak bawang putih di kepala untuk
Bawang putih juga mengandung mencegah kebotakan.
vitamin dan mineral lain yang
dipercaya dapat membasmi jerawat. POTENSI BAWANG PUTIH SEBAGAI
Mulai dari vitamin C, vitamin B6, AINTIBAKTERI
selenium, tembaga, dan seng yang Penggunaan tanaman obat
bermanfaat untuk mengendalikan sebagai antibakteri sudah banyak
produksi minyak berlebih. digunakan oleh masyarakat dan telah
7. Memperkuat Tulang dilakukan pula penelitian yang
Merangkum hasil temuan studi membuktikan aktivitas anti bakteri,
dalam Journal of Nutrition in salah satu tanaman yang diduga
Gerontology and Geriatrics, flavonoid mempunyai senyawa antibakteri adalah
berpotensi meningkatkan pembentukan kulit bawang putih (Allium sativum L).
tulang sementara memperlambat Limbah kulit bawang putih hanya
proses pengeroposan mineral tulang. dibuang dan be lum dimanfaatkan oleh
Nah dari keluarga bawang, bawang (Rosyid dkk, 2016). Senyawa yang
putih dan daun bawanglah yang terkandung dalam ekstrak kulit umbi
ditemukan paling efektif menghambat bawang putih yaitu flavonoid, alkaloid,
proses perapuhan tulang. saponin, kuinon dan polifenol. Ser ta
Sebuah penelitian pada tikus lab memiliki aktifitas anti bakteri terhadap
juga menemukan bawang putih bakteri Staphylococcus aureus,
bermanfaat mencegah pengeroposan Escherichia coli dan Proteus vulgaris
tulang setelah operasi pengangkatan (Ifesan, 2014). Senyawa flavanoid
indung telur (oophorectomy). memiliki aktivitas anti bakteri.
8. Melawan Radang, Pilek, dan Batuk Mekanisme kerja dari flavanoid dengan
Senyawa aktif allicin yang mendenaturasi protein yang dimiliki
terdapat pada bawang putih terbukti bakteri (Muhammad dkk,2014).
ampuh membunuh berbagai kuman Allicin merupakan zat yang
penyebab penyakit umum, seperti pilek digunakan oleh bawang putih sebagai
dan flu, batuk, dan radang perlindungan diri dari serangan bakteri
tenggorokan. (Pajan et al., 2016). Alllicin adalah zat
aktif dalam bawang putih yang efektif
7
dapat membunuh mikroba, seperti Aktivitas antibakteri bawang putih
kuman-kuman penyebab infeksi (flu, dapat mengendalikan bakteri-bakteri
gastroenteritis, dan demam) patogen, baik Gram negatif maupun
(RAMADANTI, n.d.). Berbagai penyakit positif (Sadeghian dan Ghazvini 2002;
dan infeksi terjadi lebih mudah melalui Iwalokun et al., 2004; Shokrzadeh dan
masuknya makanan yang Ebadi 2006; Eja et al., 2007; Jazani et
terkontaminasi ke dalam tubuh salah al., 2007; Durairaj et al., 2009).
satunya adalah bakteri Escherichia coli Bawang putih dapat digunakan dalam
(Prihandani, 2015). tiga bentuk, yaitu tepung bawang putih
Penelitian menunjukkan bahwa (TBP), minyak bawang putih (MBP) dan
ekstrak air bawang putih memiliki ekstrak bawang putih (EBP) (Milner,
aktivitas bakteriostatik terhadap 2001).
bakteri Porphyromonas gingivalis dan
Aggregatibacter 4. KESIMPULAN DAN SARAN
actinomycetemcomitas, tetapi belum Potensi bawang putih (allium
ada data spesifik yang menunjukkan sativum linn) sebagai aintibakteri dan
efektivitas daya hambat ekstrak air kandungan berkhasiatnya Ekstrak
bawang putih dibandingkan dengan bawang putih dengan konsentrasi 50%
chlorhexidine 0,2%. Oleh sebab itu, merupakan konsentrasi paling efektif
peneliti tertarik untuk melakukan dalam menghambat pertumbuhan
penelitian tentang efektivitas daya bakteri. Ekstrak memperlihatkan
hambat ekstrak air bawang putih efektivitas antibakteri terhadap S.typhi
(Allium sativum) dibandingkan dengan terbaik pada konsentrasi 100% dengan
chlorhexidine 0,2% terhadap bakteri pelarut etanol 96%.
Aggregatibacter actinomycetemcomitas
sebagai penyebab gingivitis pada anak.
antibiotics on diarrheagenic
DAFTAR PUSTAKA organisms. Southeast Asian J.
Avato, P., E. Tursil, C. Vitali, V. Miccolis Trop Med Public Health. 38:
and V. Candido. 2000. Allylsulfi 343-348.
de constituents of garlic
Hidayati N. 2010. Isolasi dan
volatile oil as antimicrobial
identifikasi jamur Endofit pada
agents. Phytomedicine. 7:239-
umbi bawang putih (Allium
243.
sativum) sebagai penghasil
Durairaj,S.,S.Srinivasan and P. senyawa antibakteri terhadap
Lakshmanaperumalsamy.2009. bakteri Streptococcus mutans
In vitro antibacterial activity dan Escherichia coli [Skripsi].
and stability of garlic extract at [Malang (Indonesia)]:
diff erent pH and temperature. Universitas Islam Negeri
Malang.
Eja, M. E., B. E. Asikong, C. Abriba, G.
E. Arikpo, E. E Anwan and K. Kotula KL, Kotula AW. 2000. Microbial
H. Enyi-Idoh. 2007. A ecology of different types of
comparative assessment of the food-fresh red meats. In: Lund
antimicrobial effects of garlic BM, Parker TCB, Gould GW,
(Allium Sativum) and editors.The microbiological
safety and quality of food.
8
Gaithersburg (MD): Aspen Escherichia Coli Sensitif Dan
Publisher Inc. p. 359-388. Multiresisten Antibiotik. Jurnal
Biologi, Sains, Lingkungan dan
Hernawan, U. E. dan Setyawan, A. D. Pembelajaran.
“Review: Senyawa
Organosulfur Bawang Putih Shinta, A.P., Olivia, W., dan Michael
(Allium sativum L.) dan A.L. 2016. Potensi Antibakter
Aktivitas Biologinya,” Air Perasan Bawang Putih
Desember 2018. (Allium Sativum L) Terhadap
https://jurnal.unar.ac.id/index. Pertumbuhan Staphylococcus
php/health/article/view/50/26. Aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi.
Diakses Tanggal 21 April 2022. 5 (4) : 77-89.
Wiryawan, K. G., Suharti, S. dan Arisandi, Y. & Andriani, Y. (2011).
Bintang, M. “Kajian Antibakteri Khasiat Berbagai Tanaman
Temulawak, Jahe dan Bawang Untuk Pengobatan. Jakarta:
Putih terhadap Salmonella Eksa Media.
typhimurium serta Pengaruh
Bawang Putih terhadap Faradiba, S. (2014). Efektifitas Bawang
Performans dan Respons Imun Putih (Allium sativum) dalam
Ayam Pedaging,” Media Menghambat Pertumbuhan
Peternakan, 2005; 2(2): 52– Bakteri Staphylococcus
62. epidermidis. Skripsi. Fakultas
Kedokteran dan Ilmu
Putri, D., Ardia., Dan Rahayu, T. 2013. Kesehatan. Universitas Islam
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Negeri Syarif Hidayatullah.
Bawang Putih (allium sativum) Jakarta.
Dan Black Garlic Terhadap