0% found this document useful (0 votes)
53 views23 pages

1 PB

This document summarizes a study that examines the effect of several factors on dividend policy among manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015-2019. The factors studied are profitability, liquidity, leverage, free cash flow, corporate governance, and asset growth. The study found that asset growth has a positive and significant effect on dividend payout ratios, while return on assets, current ratio, and debt-to-asset ratio have a negative effect. Audit committees and free cash flow were found to have a positive but insignificant effect on dividend payout ratios. The study used secondary data from 181 companies analyzed with panel data regression to determine the influence of these factors on corporate dividend policies.

Uploaded by

Zuardi adi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
53 views23 pages

1 PB

This document summarizes a study that examines the effect of several factors on dividend policy among manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange from 2015-2019. The factors studied are profitability, liquidity, leverage, free cash flow, corporate governance, and asset growth. The study found that asset growth has a positive and significant effect on dividend payout ratios, while return on assets, current ratio, and debt-to-asset ratio have a negative effect. Audit committees and free cash flow were found to have a positive but insignificant effect on dividend payout ratios. The study used secondary data from 181 companies analyzed with panel data regression to determine the influence of these factors on corporate dividend policies.

Uploaded by

Zuardi adi
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 23

JMK (Vol. 14, No.

1, Hal 350 - 372, Januari 2022)


Online ISSN: 2685 - 5151

Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan


Journal homepage:
http://ojs.uho.ac.id/index.php/manajemen

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE,


FREE CASH FLOW, CORPORATE GOVERNANCE DAN ASSETS
GROWTH TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

Norma Wati1,Buyung Sarita 2,Riski Amalia Madi 3, Ibnu Hajar4,Wahyuniati Hamid5


1
Jurusan Manajemen, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia,normawati@gmail.com
2
Jurusan Manajemen, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia, buyungsarita_buyung@yahoo.com
3
Jurusan Manajemen, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia, riski_amalia98@yahoo.com
4
Jurusan Manajemen, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia, ibnuhajar1954@gmail.com
5
Jurusan Manajemen, Universitas Halu Oleo, Kendari, Indonesia, wahyuniatihamid@gmail.com

Abstract
This study aims to examine the effect of profitability, liquidity, leverage, free cash flow, corporate
governance and asset growth on dividend policy. The object of this research is 181 the manufacturing
company listed on the Indonesia Stock Exchange for the 2015-2019 period. Sample selection was
determined by purposive sampling method. In total, there are 24 companies that meet the research
criteria. This study uses secondary data which was analyzed using panel data regression analysis and
processed using application review 9. The results of this study indicate that asset growth has a positive
and significant effect on the dividend payout ratio, meaning that asset growth is able to increase dividend
distribution. Furthermore, the return on assets and the current ratio have a negative and significant
effect, meaning that an increased return on assets and current ratio will reduce the distribution of
dividends. The debt-to-asset ratio has a negative and insignificant effect, meaning that a high debt-to-
asset ratio is not able to reduce dividend distribution. The audit committee has a positive and
insignificant effect on the dividend payout ratio, meaning that a high audit committee is not able to
increase dividend distribution. Furthermore, free cash flow has a positive and insignificant effect on the
dividend payout ratio, meaning that high free cash flow is not able to increase dividend distribution to
shareholders.

Keywords — Profitability, Liquidity, Leverage, Free Cash Flow, Corpoorate Governance, Asset
Growth and Dividend Policy

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh profitabilitas, likuiditas, leverage, free cash flow,
corporate governance dan Assets Growth terhadap kebijakan dividen. Objek dalam penelitian ini adalah
181 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2019. Pemilihan sampel
ditetapkan dengan metode purposive sampling. Secara total, terdapat 24 perusahaan yang memenuhi
kriteria penelitian. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang dianalisis menggunakan analisis
regresi data panel dan diolah menggunakan aplikasi eviews 9. Hasil penelitian ini menemukan bahwa
Assets growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio, artinya asset growth
mampu meningkatkan kebijakan dividen. Selanjutnya return on assets dan current ratio berpengaruh
negatif dan signifikan, artinya return on asset dan current ratio yang meningkat akan menurunkan
kebijakan dividen. Debt to assets ratio berpengaruh negatif dan tidak signifikan, artinya debt to assets
ratio yang tinggi tidak mampu menurunkan kebijakan dividen. Audit committee berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap dividend payout ratio, artinya audite committee yang tinggi tidak mampu
meningkatkan kebijakan dividen. Selanjutnya, Free cash flow berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap dividend payout ratio, artinya free cash flow yang tinggi tidak mampu meningkatkan kebijakan
dividen kepada pemegang saham.
Kata Kunci — Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Aliran Kas Bebas, Tata Kelola, Pertumbuhan Aset
dan kebijakan dividen.

Diterima (12/10/2021)
Revisi (28/10/2021)
Disetujui (25/11/2021)
350
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

PENDAHULUAN

Perusahaan memasuki pasar modal dalam rangka pengembangan bisnisnya. Pasar modal
merupakan suatu lembaga yang berhubungan dengan perdagangan efek, banyak investor yang
menanamkan dananya pada berbagai instrument yang diterbitkan oleh perusahaan publik atau
biasa disebut investasi. Seorang investor melakukan investasi tentu mengharapkan return,
namun investasi tidak selalu memberikan tingkat return sesuai yang diharapkan. Hal ini
dikarenakan performa perusahaan, jika performa perusahaan baik dan juga kinerjanya stabil dari
waktu ke waktu, maka investor akan menikmati dividen, namun jika performa perusahaan tidak
baik, maka investor tidak akan menerima dividen.
Kebijakan dividen adalah keputusan keuangan yang telah dilakukan oleh perusahaan setelah
perusahaan beroperasi dan memperoleh laba. Kebijakan dividen menyangkut keputusan apakah
laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan oleh pemegang saham bentuk
dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk menambah modal yang akan
digunakan sebagai pembiayaan investasi dimasa yang akan datang (Wetson dan Brigham, dalam
Sutrisno, 2012: 266). Kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan akan memengaruhi
kinerja perusahaan dikemudian hari. Sebelum sebuah perusahaan membagikan dividen,
perusahaan perlu mengevaluasi seberapa besar tingkat Rasio pembayaran dividen tersebut.
Rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) yaitu perbandingan antara dividen dengan
laba bersih yang diperoleh. Kebijakan dividen diharapkan dapat menyeimbangkan dividen saat
ini dengan pertumbuhan perusahaan di masa mendatang.
Berdasarkan fenomena yang ada, peneliti tertarik untuk memfokuskan masalah pada masih
fluktuatifnya pembayaran dividen. Penelitian ini akan mengidentifikasi beberapa variabel yang
diduga berpengaruh terhadap kebijakan dividen yaitu Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, free
cash flow, Good Corporate Governance dan Assets growth.
Profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental perusahaan dalam hal efisiensi dan
efektivitas perusahaan dalam memperoleh laba. Profitabilitas berpengaruh terhadap pembayaran
dividen perusahaan karena dividen merupakan bagian dari laba bersih perusahaan. Keuntungan
dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah perseroan memenuhi kewajiban
tetapnya berupa bunga dan pajak. Perusahaan yang mengalami kerugian akan sulit dalam hal
pembayaran dividen sehingga semakin tinggi profitabilitas perusahaan maka semakin besar pula
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. Ahmad & Muqaddas (2016) dan Pradnyavita
& Suryanawa (2020) yang menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen. Namun Anisah & Fitria (2019) menyatakan bahwa profitabilitas tidak
berpengaruh terhadap dividen aturan.
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas secara tidak langsung akan memberikan gambaran
bahwa perusahaan mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya (Monika & Sudjarni, 2018).
Oleh karena itu, perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas yang tinggi akan meningkatkan
probabilitas pembayaran dividen perusahaan (Widyawati, 2018). Purnama & Sulasmiyati (2017)
dan Nugraheni & Mertha (2019) menunjukkan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap
kebijakan dividen. Hasil ini membuktikan bahwa semakin perusahaan mampu memenuhi
kewajibannya yang segera jatuh tempo, maka akan memungkinkan perusahaan untuk membayar
dividen kepada pemegang saham. Namun Pirdayanti & Wirama (2019), Herawati & Fauzia
(2018) dan Arifin & Asyik (2015) yang menyatakan bahwa likuiditas tidak berpengaruh
terhadap kebijakan dividen.
Faktor penting lainnya yang diduga mempengaruhi kebijakan dividen dalam penelitian ini
adalah leverage. Leverage atau yang sering disebut dengan aspek solvabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk melunasi kewajibannya, baik jangka panjang maupun jangka

351
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

pendek, serta menilai sejauh mana perusahaan dibiayai dengan utang. Leverage yang tinggi
akan menyebabkan penurunan jumlah dividen yang dibayarkan karena perusahaan
mengutamakan pembayaran utang. Semakin besar rasio ini, maka semakin besar pula
penggunaan utang yang mengakibatkan semakin besar risiko keuangan yang dihadapi
perusahaan perusahaan. Semakin tinggi penggunaan hutang perusahaan, semakin sulit bagi
perusahaan untuk membayar dividen. Trisna & Gayatri (2019), Jabbouri (2016) dan Endang
(2020) menemukan bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap kebijakan dividen. Tapi
Ginting (2018) menyatakan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Arus kas bebas juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kebijakan dividen
suatu perusahaan (Utama & Gayatri, 2018). Arus kas bebas adalah arus kas bebas yang dimiliki
perusahaan yang digunakan untuk investasi dan pembayaran dividen. Arus kas bebas seringkali
memicu perbedaan kepentingan antara pemegang saham dan manajer (Trisna & Gayatri, 2019).
Hal ini menunjukkan bahwa arus kas bebas mampu mempengaruhi tingkat kebijakan dividen
yang diterapkan perusahaan bagi pemegang saham. Sari & Budiasih (2016) menemukan bahwa
arus kas bebas berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen. Tapi, Diana & Hutasoit (2017)
menyatakan bahwa arus kas bebas tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Faktor yang juga diduga mempengaruhi kebijakan dividen dalam penelitian ini adalah
Corporate governance. Corporate Governance adalah seperangkat aturan yang mengatur
hubungan antara pemegang saham, manajer perusahaan, kreditur, pemerintah, karyawan, dan
pemangku kepentingan internal da eksternal lainnya yang terkait dengan hak dan kewajibannya.
Penerapan Corporate Governance yang efektif dapat meningkatkan efisiensi dan pertumbuhan
ekonomi sebagai serta kepercayaan investor. Perusahaan yang telah menerapkan Corporate
Governance menunjukkan bahwa perusahaan telah melaksanakan tata kelola perusahaan yang
baik (Dewi & Putri, 2017). Pembagian dividen menyebabkan timbulnya konflik keagenan,
sehingga diperlukan penerapan Corporate Governance di suatu perusahaan untuk mengatasi hal
tersebut. Dengan pengawasan yang dilakukan oleh audit komite tersebut akan menyebabkan
konflik keagenan di perusahaan menjadi berkurang, sehingga Corporate Governance dalam
penelitian ini diproksikan dengan menggunakan komite audit.
Semakin ketat penerapan Corporate Governance di suatu perusahaan, semakin tinggi pula
dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. (Gunawan, 2019) yang menemukan
bahwa perusahaan yang baik governance berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen.
Namun bertolak belakang dengan Pirdayanti & Wirama (2019) yang menyatakan bahwa
corporate governance yang diwakilkan oleh komite audit tidak berpengaruh terhadap kebijakan
dividen. Untuk meneliti lebih dalam tentang faktor yang menjadi pengaruh terhadap kebijakan
dividen, maka penelitian ini menambahkan satu faktor sebagai variabel independen yaitu Assets
Growth.

TINJAUAN LITERATUR

Agency Teory (Teori Keagenan)

Teori agensi merupakan hubungan antara prinsipal dengan agen (Anthony & Govindarajan,
2011). Prinsipal merupakan pihak yang mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan-
tindakan, termasuk pendelegasian otoritas atas kebijakan-kebijakan kepada agen. Adapun agen,
adalah pihak yang menerima otoritas dari prinsipal. Pemilik perusahaan (pemegang saham)
sebagai prinsipal dan manajer sebagai agen yang ditunjuk oleh principal serta diberi tugas dan
wewenang mengelola perusahaan atas nama pemegang saham. Manajer memiliki kewajiban
untuk meningkatkan kesejahteraan pemegang saham dengan meningkatkan nilai perusahaan.
Teori keagenan yang dikemukakan oleh Jensen & Meckling (1976) merupakan hubungan
keagenan sebagai suatu kontrak yang mana satu atau lebih principal (pemilik saham)

352
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

menggunakan agen (manajemen) untuk menjalankan aktifitas perusahaan. Prinsipal


menyediakan fasilitas dan dana sedangkan agen sebagai pengelola berkewajiban untuk
mrngelola perusahaan.
Dalam melakukan tugas dan wewenangnya, manajer suatu perusahaan sering memiliki
tujuan lain atau tujuan untuk kepentingan individu dan hal tersebut bertentangan dengan tujuan
utama dari perusahaan. Akibatnya terjadi konflik kepentingan antara pemegang saham dengan
manajer dan hal ini sering disebut masalah keagenan.

Signalling Theory (Teori Sinyal)

Teori sinyal merupakan teori yang digunakan untuk mengemukakan apabila laporan
keuangan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk memberikan informasi berupa sinyal poitif atau
negatif kepada para pemakainya (Sulistyanto, 2008). Dikatakan sebagai sinyal positif apabila
perusahaan memberikan informasi yang bagus kepada pihak eksternal perusahaan dan
sebaliknya, apabila perusahaan tidak memiliki informasi yang bagus terhadap kinerja
keuangannya maka dapat dikatakan sebagai sinyal negatif.
Di dalam teori sinyal terdapat ungkapan Information Asymmetry. Information Asymmetry
merupakan informasi yang tidak sesuai yang diungkapkan oleh manajer perusahaan dalam
menyampaikan kondisi perusahaannya. Manajer pada umumnya ingin menyampaikan informasi
yang baik mengenai perusahaannya kepada pihak eksternal secepat mungkin tetapi pihak
eksternal perusahaan tidak mengetahui kebenaran atas informasi yang disampaikan oleh
manajer perusahaan tersebut.
Teori sinyal menurut Brigham & Houston (2010) adalah sebuah aktivitas atau tindakan
perusahaan guna memberikan petunjuk kepada investor terhadap prospek perusahaan. Sinyal
atau isyarat tersebut dijadikan sebagai petunjuk untuk investor mengenai keadaan perusahaan
sebelum melakukan investasi. Sinyal tersebut dapat berupa informasi atau laporan mengenai
kinerja manajemen yang telah dilakukan guna merealisasikan keinginan pemegang saham.

Kebijakan Dividen

Pengertian Kebijakan Dividen

Menurut Sutrisno (2012:266) Kebijakan dividen adalah salahsatu kebijakan yang harus
diambil oleh manajemen apakah laba yangdiperoleh oleh perusahaan selama satu periode akan
dibagi semua ataudibagi sebagian untuk dividen dan sebagian lagi tidak dibagi dalambentuk
laba ditahan. Apabila perusahaan memutuskan untuk membagilaba yang diperoleh sebagai
dividen berarti akan mengurangi jumlahlaba yang ditahan yang akhinya juga mengurangi
sumber dana internal yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan. Sedangkan
apabila perusahaan tidak membagikan labanya sebagai dividen akanbisa memperbesar sumber
dana intern perusahaan akan meningkatkankemampuan perusahaan untuk mengembangkan
perusahaan.

Teori Kebijakan Dividen

Beberapa teori dapat digunakan sebagai landasan dalam membuat kebijakan yang tepat bagi
perusahaan. Brigham & Houston (2011) menyebutkan beberapa teori kebijakan dividen yaitu:
a. Dividend Irrelevant Theory
Teori ini ditemukan oleh Merton Miller dan Franco Modigliani. Nilai perusahaan tidak
ditentukan oleh besar kecilnya dividen payout ratio namun ditentukan oleh laba bersih
setelah pajak dan kelas risiko perusahaan. sehingga teori ini beranggapan bahwa kebijakan

353
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

dividen tidak berpengaruh terhadap harga saham (nilai perusahaan) maupun terhadap biaya
modalnya.
b. Bird-in-The Hand Theory
Teori yang di kemukakan oleh Myron Gordon dan John lintner, berdasarkan teori ini
sesungguhnya investor jauh lebih menyukai pendapatan yang berasal dari dividen
dibandingkan dengan pendapatan yang diharapkan dari keuntungan modal karena
komponen hasil dividen risikonya lebih kecil dari komponen keuntungan modal (capital
gain). Hal tersebut dikarenakan dividen merupakan faktor yang dapat dikendalikan oleh
perusahaan sedangkan capital gain merupakan faktor yang dikendalikan oleh pasar melalui
mekanisme penentuan harga saham.
c. Teori Preferensi Pajak
Teori preferensi pajak dikemukakan oleh Litzenberger dan Ramaswamy. Menurut teori ini
ada tiga alasan yang berkaitan dengan pajak untuk beranggapan bahwa investor lebih
menyukai pembagian dividen yang rendah daripada yang tinggi, yaitu:
a. Keuntungan modal (capital gain) dikenakan tarif pajak lebih rendah dari pada
pendapatan dividen. Untuk itu, investor yang memiliki sebagian besar saham
mungkin lebih suka perusahaan menahan dan menanam kembali laba ke dalam
perusahaan.
b. Pajak atas keuntungan tidak dibayarkan sampai sahamnya terjual, sehingga ada efek
nilai waktu.
c. Jika selembar saham dimiliki oleh seseorang sampai ia meninggal, sama sekali tidak
ada pajak keuntungan modal yang terutang. Adanya keunggulan-keunggulan di
bidang perpajakan ini, para investor mungkin lebih menyukai perusahaan menahan
sebagian besar laba mereka.
d. Teori Dividen Residual
Menurut teori dividen residual, perusahaan menetapkan kebijakan dviden setelah
semua investasi yang menguntungkan habis dibiayai. Dengan kata lain, dividen yang
dibayarkan merupakan sisa (residual) setelah semua usulan investasi yang
menguntungkan habis dibiayai. Kebijakan dividen residual jika dilakukan akan
menyebabkan fluktuasi pembayaran dividen yang sangat tinggi. Untuk perusahaan
yang memiliki penghasilan yang stabil, pendekatan residual bisa dilakukan dengan
mudah, karena perusahaan mampu memperkirakan pendapatan dan investasi dimasa
yang akan datang. Untuk perusahaan yang pendapatannya tidak stabil, pendekatan
tersebut menjadi lebih sulit dilakukan, karena tidak mudah memperkirakan periode
baik dan buruk.

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑
𝐷𝑒𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐿𝑎𝑏𝑎𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑥100% (1)

Profitabilitas

Profitabilitas bagi perusahaan merupakan kemampuan penggunaan modal kerja tertentu


untuk menghasilkan laba tertentu sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam
mengembalikan utang-utangnya baik utang jangka pendek maupun utang jangka panjang serta
pembayaran dividen bagi para investor yang menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut
(Harun & Jeandry, 2018).
Untuk mengevaluasi profitabilitas diukur dengan menggunakan Return On Asset (ROA).
Return On Asset (ROA)menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari
aset yang digunakan Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio yang menjadi ukuran

354
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

profitabilitas perusahaan, serta menunjukkan efisiensi manajemen dalam menggunakan seluruh


aset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Return on Asset (ROA)
diperoleh dengan cara membandingkan laba bersih setelah pajak terhadap total aset, James Van
Horne dan John M. Wachowicz (2005). Secara matematis ROA dapat dirumuskan sebagai
berikut:
𝐿𝑎𝑏𝑎𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛𝑂𝑛𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 = 𝑥100% (2)
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐴𝑠𝑒𝑡

Likuiditas

Menurut kasmir (2012:130) rasio likuiditas atau seringjuga disebut dengan nama rasio modal
kerja merupakan rasioyang digunakan untuk mengukur seberapa likuidnya suatuperusahaan.
Caranya adalah dengan membandingkan komponenyang ada dineraca yaitu total aktiva lancar
dengan hutang jangkapendek. Penilaian dapat dilakukan untuk berapa periode sehinggaterlihat
perkembangan likuiditas perusahaan dari waktu ke waktu.Terdapat dua hasil penilaian terhadap
pengukuran rasio likuiditasyaitu apabila perusahaan mampu memenuhi kewajibannya,dikatakan
perusahaan tersebut dalam keadaan likuid. Sebaliknyaapabila perusahaan tidak mampu
memenuhi kewajiban tersebut,dikatakan perusahaan dalam keadaan ilikuid. Untuk mengukur
likuiditas perusahaan maka diukur dengan menggunakan Current Ratio (CR). Current Ratio
digunakan dalam mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka
pendeknya yang akan jatuh tempo dengan menggunakan total asset lancar yang ada. Rumus
yang digunakan dalam menghitung current ratio adalah sebagai berikut:
𝐴𝑠𝑒𝑡𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟
𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑥100% (3)
𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔𝐿𝑎𝑛𝑐𝑎𝑟

Leverage

Leverage merupakan tingkat kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktiva atau dana
yang memiliki beban tetap dengan tujuan untuk memperbesar tingkat penghasilan bagi para
pemegang saham (Musfitria, 2016). Rasio leverage menunjukkan proporsi atas penggunaan
hutang untuk membiayai investasinya. Teori keuangan menganggap leverage merupakan salah
satu sumber resiko, maka semakin besar leverage perusahaan akan mengakibatkan semakin
tinggi resiko bagi pemegang ekuitas (Acheampong, Agalega, & Shibu, 2014). Dengan adanya
angka leverage yang tinggi berdampak pada penilaian investor terhadap perusahaan dan
mengakibatkan turunnya minat investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan
tersebut.
Untuk mengukur leverage perusahaan maka diukur menggunakan Debt to Assets Ratio
(DAR). Debt to Assets Ratio (DAR) merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Rumus dalam menghitung total debt to
total capital assets adalah sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔
𝐷𝑒𝑏𝑡𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎
𝑥100% (4)

355
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Free Cash Flow

Menurut Brigham & Houston (2012) free cash flow adalah aliran kas yang tersedia untuk
dibagikan kepada kreditur dan pemegang saham setelah perusahaan menginvestasikan kedalam
aktiva tetap dan modal kerja yang diperlukan untuk mempertahankan operasional perusahaan.
Free cash flow dapat digunakan untuk penggunaan diskeresioner seperti akuisisi dan
pembelanjaan modal dengan orientasi pertumbuhan, pembayaran utang dan pembayaran dividen
kepada pemegang saham.

𝐴𝑟𝑢𝑠𝑘𝑎𝑠𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ + 𝑎𝑟𝑢𝑠𝑘𝑎𝑠𝑖𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ
𝐹𝑟𝑒𝑒𝐶𝑎𝑠ℎ𝐹𝑙𝑜𝑤 = 𝑥100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠𝑒𝑡

Corporate Governance

Supriyatno, dkk (2004) mengatakan bahwa Corporate Governance mulai menjadi isu
penting saat terjadi krisis di beberapa negara di Asia termasuk Indonesia. Corporate
Governance mulai menjadi perbincangan pada tahun 1998 pada saat krisis terjadi di Indonesia.
Corporate Governance tidak berjalan dengan baik atau bahkan sama sekali tidak diterapkan
menjadi salah satu faktor utama penyebab terjadinya krisis (FCGI, 2004 dalam Swabawani,
2010). Lemahnyapraktik Good Corporate Governance (GCG) atau tidak diterapkannya GCG
menjadi salah satu faktor, dimana banyak perusahaan di Indonesia yang tidak dapat bertahan
dan jatuh. Tujuan utama dari corporate governance yaitu seperti dinyatakan dalam organisation
for economic co-operation and development (2004: 13), antara lain : untuk mengurangi
kesenjangan atau gap antara pihak yang memiliki kepentingan dalam suatu perusahaan
(pemegang saham mayoritas dan pemegang saham minoritas), meningkatkan kepercayaan bagi
para investor dalam melakukan investasi, mengurangi biaya modal (cos of capital), meyakinkan
kepada semua pihak atas komitmen legal dalam pengelolaan perusahaan, menciptakan nilai bagi
perusahaan termasuk hubungan antara para stakeholders (kreditur, investor, karyawan,
bondholder, pemerintah, dan shareholders).

Assets Growth

Assets Growthadalah tingkat perubahan (penurunan atau peningkatan) total aset yang dialami
oleh setiap perusahaan setiap tahunnya, yang memperlihatkan kondisi aset perusahaan terhadap
seluruh kegiatan operasionalnya dalam memperoleh laba atau keuntungan. Setiap perusahaan
berusaha mencapai assets growth yang tinggi setiap tahunnya, karena perumbuhan perusahaan
memberikan gambaran perkembangan perusahaan yang terjadi. Perubahan aset perusahaan
yang diukur berdasarkan perbandingan antara total aset periode sekarang (t) terhadap total aset
periode sebelumnya (t-1), maka untuk mengukur tingkat pertumbuhan aset merujuk pada
Weston J. Fred dan Thomas (2008) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠𝑒𝑡𝑡−𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠𝑒𝑡𝑡−1
𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠𝐺𝑟𝑜𝑤𝑡ℎ = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙𝑎𝑠𝑒𝑡𝑡−1
𝑥100% (6)

Penelitian Terdahulu

I Gusti ayu Vera Widyasti, I.G.A.M. Asri Dwija Putri (2021) The Effect of Profitability,
Liquidity, Leverage, Free Cash Flow, and Good Corporate Governance on Dividend Policies
(Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock Exchange 2017-

356
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

2019). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh
profitabilitas, likuiditas, leverage, arus kas bebas, dan tata kelola perusahaan yang baik terhadap
kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
2017-2019. Teknik sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak
55 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier
berganda. Berdasarkan hasil analisis, profitabilitas, likuiditas, dan good corporate governance
dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen. Leverage berpengaruh
negatif terhadap kebijakan dividen. Arus kas bebas berpengaruh positif terhadap kebijakan
dividen.
Ferdi Septian Gunawan & Wilson R L Tobing (2018) the effect of profitability, liquidity
and investment opportunities on dividend policy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menguji kemungkinan perusahaan membayar dividen berdasarkan variabel penjelas: dan
investasi peluang, profitabilitas, likuiditas dan mengetahui tingkat akurasi pengelompokan
perusahaan yang membayar dividen dan yang tidak membayar dividen berdasarkan variabel
penjelas ini. Populasi penelitian ini adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa
Indonesia Indeks pembentuk bursa Kompas 100. Sampel diambil dari populasi dengan metode
stratified random sampling. Model regresi logistik dilakukan sebagai metode analisis data.
Kajian ini menyimpulkan dua hal. Pertama, ada yang positif pengaruh kesempatan investasi,
profitabilitas dan likuiditas terhadap kemungkinan perusahaan untuk membayar dividen. Kedua,
tingkat akurasi pengelompokan perusahaan ke dalam kelompok perusahaan yang membayar
dividen dan perusahaan yang tidak membayar dividen berdasarkan kemampuan penjelasannya
variabel adalah 87,1%.
Dwita Ayu Rizqia dan Siti Aisjah Sumiati (2013). Effect of Managerial Ownership,
Financial Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment Opportunity on Dividend Policy
and Firm Value. Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh kepemilikan
manajerial, leverage keuangan, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan peluang investasi terhadap
kebijakan dividen, serta pengaruh semua variabel tersebut terhadap nilai perusahaan.Populasi
adalah seluruh perusahaan manufaktur yang go-public dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia
pada tahunPeriode 2006-2011 dan penentuan sampel dilakukan dengan metode sensus. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa manajerial kepemilikan dan peluang investasi berpengaruh
terhadap kebijakan dividen, sedangkan leverage keuangan, profitabilitas, dan perusahaan ukuran
tidak berpengaruh pada kebijakan dividen. Hasil ini lebih lanjut menjelaskan bahwa variabel
penelitian yaitu manajerial kepemilikan, leverage keuangan, profitabilitas, ukuran perusahaan,
peluang investasi, dan kebijakan dividen mempengaruhi perusahaan nilai.
Joseph Philip Kambey, Isye Pongoh & Stanny S. Rawung (2019). Leverage and liquidity
on dividend policy. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Leverage
(DER) dan Likuiditas (CR) pada kebijakan dividen khususnya yang terdaftar di LQ-45
perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Sampelnya adalah diambil dengan metode
purposive sampling dan sampel memenuhi kriteria dari sepuluh perusahaan manufaktur. Data
yang digunakan adalah data sekunder, yaitu laporan keuangan perusahaan yang telah go public
dan LQ-45 tercatat di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2017. Teknik analisis data
menggunakan regresi data panel, uji koefisien determinasi, uji T dan uji F menunjukkan bahwa
Leverage (DER) berpengaruh negative dan pengaruh tidak signifikan terhadap dividen dan
likuiditas (CR) berpengaruh positif dan efek yang tidak signifikan. Untuk uji koefisien
determinasi, R2 nilainya adalah 0,422502 yang berarti kombinasi variabel bebas mampu
menjelaskan variabel terikat sebesar 42% sedangkan sisanya 58% dijelaskan oleh faktor lain di
luar model penelitian
Wartoyo Hadi & Nuraeni Rahayu (2019). The effect of own capital rentability,
solvability, profitability and liquidity on dividend policy in food and beverage sub sector
companies listed on Indonesia Stock Exchange (IDX). Tujuan penelitian untuk mengetahui

357
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

pengaruh rentabilitas modal sendiri, solvabilitas, Profitabilitas dan Likuiditas terhadap


kebijakan dividen. Populasi penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur sub sektor
makanan dan minuman yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2015-2017 sebanyak
18 perusahaan. Sedangkan sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive
sampling. Perusahaan yang memenuhi kriteria hanya 7 perusahaan. Hasil penelitian, rentabilitas
modal sendiri dan current partial ratio (CR) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
dividend payout ratio. Sedangkan debt to equity ratio (DER) dan return on assets (ROA) secara
parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Hasil uji F
menunjukkan bahwa variabel profitabilitas rentabilitas modal sendiri, solvabilitas, profitabilitas
dan likuiditas secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Rozi Nurchaqiqi & Trisni Suryanini (2018). The Effect of Leverage and Liquidity on
Cash Dividend Policy with Profitability as Moderator Moderating. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh leverage dan likuiditas terhadap kebijakan dividen tunai dengan
profitabilitas sebagai variabel moderasi. Populasi dalam penelitian ini adalah 59 perusahaan real
estate, property dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
tahun 2013-2015. Pemilihan data sampel dengan menggunakan purposive sampling diperoleh
sampel sebanyak 23 perusahaan dan unit analisis sebanyak 69. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan
adalah analisis statistik deskriptif dan moderasi regresi dengan uji nilai beda mutlak.Hasil
penelitian menunjukkan bahwa leverage dan likuiditas berpengaruh positif signifikan terhadap
kebijakan dividen tunai. Profitabilitas tidak memoderasi pengaruh leverage terhadap kebijakan
dividen tunai, tetapi profitabilitas dapat memoderasi pengaruh likuiditas terhadap kebijakan
dividen tunai. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen tunai
dipengaruhi oleh leverage dan likuiditas. Profitabilitas tidak memoderasi pengaruh leverage
terhadap kebijakan dividen tunai tetapi profitabilitas dapat memoderasi pengaruh likuiditas
terhadap kebijakan dividen tunai.
Afandi Suhartono (2015). The effect of free cash flow and ownership structure on
dividend payout ratio in manufacturing companies in Indonesia. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk menganalisis pengaruh Free Cash Flow (FCF) dan Struktur Kepemilikan yang
terdiri dari Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Keluarga dan Kepemilikan Asing, terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2011 -2013. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode analisis
deskriptif dan metode analisis statistik. Data yang digunakan adalah data sekunder yang terdiri
dari 173 data penelitian yang dijadikan sampel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan
menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa arus
kas bebas, kepemilikan keluarga dan kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap dividend
payout ratio, sedangkan kepemilikan institusional tidak berpengaruh negatif terhadap dividend
payout ratio.
K. E. Gunawan, W. R. Murhadi & A. Herlambang (2019). The effect of good corporate
governance on dividend policy. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh good
corporate governance terhadap dividen aturan. Penelitian ini menggunakan sampel seluruh
perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Menukarkan. Penelitian ini
juga menggunakan variabel kontrol ukuran perusahaan, profitabilitas, leverage, firm
pertumbuhan, dan arus kas bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel good corporate
governance, firm pertumbuhan dan arus kas bebas berpengaruh positif signifikan terhadap rasio
pembayaran dividen. Sementara itu, variabel ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas
berpengaruh negatif signifikan terhadap dividen rasio pembayaran.
Muhammad Nawawy Arasy Padil & Wardatul Adawiyah (2019). Pengaruh struktur dan
karakteristik dewan direksi dan komite audit terhadap kebijakan keputusan dividen. Penelitian
ini menganalisis pengaruh struktur dan karakteristik dewan direksi dan komite audit terhadap

358
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

kebijakan keputusan dividen perusahaan pada Bursa Efek Indonesia.Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah permodelan regresi LS dan Regresi Logit. Permodelan regresi LS
dilakukan untuk melihat pengaruh pengaruh struktur dan karakteristik dewan direksi dan komite
audit terhadap kebijakan keputusan dividen perusahaan pada pembayaran dividen dan dividend
payout ratio Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia. Permodelan regresi Logit dilakukan untuk
melihat pengaruh struktur dan karakteristik dewan direksi dan komite audit terhadap dividend
decision Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia. Kedua regresi tersebut diharapkan dapat saling
mengkonfirmasi hasil regresi satu sama lain. Pada penelitian ini ditemukan bahwa jumlah
direksi, komposisi direksi wanita, dan jumlah direksi independen secara signifikan
mempengaruhi kecenderungan perusahaan untuk membayar dividen serta mempengaruhi
tingkat dividend payout ratio
Gatot Nazir Ahmad &Vina Kusuma Wardani (2014). The effect of fundamental factor
to dividend policy: evidence in indonesia stock exchange. penelitian ini fokus pada pengaruh
faktor fundamental terhadap kebijakan dividen 98 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia selama periode 2006 sampai 2009. Penelitian ini menggunakan regresi logit untuk
mengetahui hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Penelitian ini
menemukan bahwa profitabilitas dan ukuran perusahaan berkorelasi positif signifikan dengan
kebijakan dividen. Likuiditas dan leverage berkorelasi negatif secara signifikan dengan
kebijakan dividen. Dan bukti menunjukkan bahwa peluang pertumbuhan tidak berkorelasi
signifikan dengan kebijakan dividen. Namun secara simultan semua variabel independen
berkorelasi signifikan terhadap kebijakan dividen. Pada penelitian ini hasil estimasi
menunjukkan bahwa Count R Squared sebesar 68,62% yang berarti terdapat 270 observasi dari
392 observasi dapat dijelaskan sesuai dengan prediksi.
Anak Agung Gde Agung Nanda Perwira & Gusti Bagus Wiksuana (2018). Pengaruh
profitabilitas dan pertumbuhan aset terhadap kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Penelitian
ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Populasi yang digunakan yaitu perusahaan
manufaktur. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Dimana
dalam penelitian ini menggunakan kriteria perusahaan yang membagikan dividennya dari tahun
2013 hingga 2016. Analisis data yang digunakan yaitu analisis jalur ( path analysis).
Berdasarkan hasil analisis penelitian ini ditemukan bahwa ROE berpengaruh positif dan
signifikan terhadap DPR, Asset Growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap DPR, ROE
berpengaruh positif dan signifkan terhadap PBV, Asset Growth berpengaruh positif dan
signifikan terhadap PBV dan DPR berpengaruh positif signifikan terhadap PBV. Perusahaan
manufaktur diharapkan lebih teliti dalam membuat keputusan tentang kebijakan dividen karena
dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

359
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Kerangka Konsep

Profitabilitas
(ROA)

Likuiditas
(CR)

Leverage
(DAR)

Kebijakan Deviden
(DPR)
Free Cash Flow
(FCF)

Tata Kelola
Perusahaan
(AC)

Pertumbuhan Aset
(AG)

Gambar 1 Kerangka Konsep

Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep penelitian diatas maka dirumuskan hipotesis:


H1 = Return On Assets berpengaruh positif dan signifikan terhadap Devidend Payout Ratio.
H2 = Current rasio berpengaruh positif signifikan terhadap Devidend payout ratio.
H3 = Debt to ratio berpengaruh negatif dan signifikan terhadap devidend payout ratio.
H4 = Free cash flow berpengaruh positif dan signifikan terhadap devidend payout ratio
H5 = Audite committee berpengaruh positif dan signifikan terhadap devidend payout ratio.
H6 = Assets growth berpengaruh positif dan signifikan terhadap devidend payout ratio.

360
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang bersifat induktif,
objektif dan ilmiah, data diperoleh berupa angka-angka (score, nilai) atau pernyataan-
pernyataan yang di nilai dan dianalisis dengan analisis statistik. Menurut Sugiyono (2004)
penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperolah data yang berbe ntuk angka atau
data kualitatif yang diangkakan. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk membuktikan atau
menolak suatu teori.
Berdasarkan tujuannya merupakan penelitian kausal. Menurut Sanusi (2014:14) penelitian
kausal adalah desain penelitian yang disusun untuk meneliti kemungkinan adanya hubungan
sebab-akibat antar variabel.

Objek Penelitian

Objek penelitian menurut Sugiyono (2009) merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulan. Objek dalam penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi

Menurut Sugiyono (2009:90) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :
objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
Manufaktur subsektor otomotif yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2017-
2019.

Sampel

Menurut Sugiyono (2009:91) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan Manufaktur
berjumlah 24 dari 181 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling. Kriteria untuk pengambilan purposive sampling, sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. Perusahaan manufaktur yang mempublikasikan laporan keuangan perusahaan tahunan.
3. Perusahaan Manufaktur yang membagikan dividen tunai kepada pemegang saham selama
periode tertentu.
4. Perusahaan manufaktur subsektor otomotif yang sesuai dengan yang dibutuhkan peneliti.

Jenis dan Sumber Data


Jenis data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif. Menurut (Nuryadi,
2017) data kuantitatif adalah data hasil serangkaian observasi atau pengukuran yang dinyatakan
dalam angka. Data kuantitatif berdasarkan klasifikasi waktu dapat dikategorikan sebagai data

361
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

time seriea (runtutan waktu), cross section (data silang atau urutan waktu tertentu) dan panel
data. Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data panel, yaitu data gabungan antara
time series dan data cross section.

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang
didapat dari pihak lain yang telah menghimpunnya terlebih dahulu. Sumber data yang
digunakan didalam penelitian ini yaitu laporan tahunan (annual report) untuk semua perusahaan
yang telah terpilih menjadi anggota sampel.

Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data
dalam suatu penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto (Sugiyono 2013) instrumen pengumpulan
data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan
data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Metode pengumpulan
data ada dua yaitu data primer dan data sekunder.
Pada penelitian ini peneliti menggunakan data sekunder. Adapun metode pengumpulan data
yang digunakan adalah dokumen. Studi dokumen adalah jenis pengumpulan data yang meneliti
berbagai macam dokumen yang berguna untuk bahan analisis. Dokumen yang dapat digunakan
dalam pengumpulan data bisa bersumber dari jurnal-jurnal, buku-buku, maupun data-data
berupa laporan tahunan yang bersumber dari website Bursa Efek Indonesia dan dari website
resmi perusahaan.

Metode pengolahan data


Metode pengolahan data setelah data dikumpulkan adalah Editing yaitu menghimpun data-
data yang diperlukan. Sortir yaitu menyotir atau menyusun data-data yang telah dikumpulkan
untuk digunakan dalam penelitian ini. Tabulasi yaitu memasukan data ke dalam tabel untuk
selanjutnya menjadi bahan analisis. Interprestasi yaitu menjelaskan dan menguraikan data-data
berdasarkan variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Penyajian data yaitu sekumpulan
informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan
pengambilan tindakan terakhir adalah penarikan kesimpulan.

Metode Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan regresi data
panel dengan bantuan program Eviews9. Regresi linear Berganda merupakan teknik regresi
yang menggabungkan data time series dengan cross section. Model regresi adalah model yang
digunakan untuk menganalisis pengaruh dari beberapa variabel independen terhadap satu
variabel dependen (Echo Perdana K. 10: 2016)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Kelayakan Model

Ghozali, (2005) mengatakan bahwa Uji Statistik F merupakan indikator kelayakan model.
Berfasarkan analisis model FEM sebagai tampak pada Tabel 4.21 diketahui bahwa Probabilitas
nilai F > 0.05 artinya bahwa model dalam penelitian layak digunakan untuk menguji hipotesis.

362
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Tabel 1 Hasil Uji Simultan


Effects Specification

Cross-section fixed (dummy variables)

R-squared 0.745907 Mean dependent var -1.522079


Adjusted R-squared 0.654935 S.D. dependent var 1.019877
S.E. of regression 0.599099 Akaike info criterion 2.038678
Sum squared resid 29.07245 Schwarz criterion 2.770984
Log likelihood -83.14665 Hannan-Quinn criter. 2.335753
F-statistic 8.199330 Durbin-Watson stat 1.895343
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil analisis eviews 9

Pengujian Hipotesis

Tabel 2 Hasil analisis regresi metode fixed effect Model


Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
C -3.149791 0.562521 -5.599415 0.0000
ROA -0.577671 0.136905 -4.219501 0.0001
CR -0.126413 0.134524 -0.939707 0.0352
DAR -0.125686 1.001119 -0.125545 0.9004
FCF 0.092047 0.609793 0.150949 0.8804
AC 0.825940 2.717382 0.303947 0.7619
AG 0.514143 0.185411 2.772999 0.0069
Sumber: Hasil analisis eviews 9

Berdasarkan hasil analisis FEM yang terdapat pada tabel 2 ditemukan bahwa nilai koefisien -
0.577671, dengan nilai t -4.219501 dengan probabilitas P sebesar 0.0001. maka hipotesis H1
yang menyatakan Return On Assets berpengaruh Positif Signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio, ditolak. Kemudian nilai koefisien -0.126413, dengan nilai t -0.939707 dengan
probabilitas P sebesar 0.0352, maka hipotesis H2 yang menyatakan Current Assets berpengaruh
Positif Signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, ditolak.Selanjutnya nilai koefisien -
0.125686, dengan nilai t -0.125545 dengan probabilitas P sebesar 0.9004, maka hipotesis H3
yang menyatakan Debt to Assets Ratio berpengaruh Negatif dan Signifikan terhadap Dividend
Payout Ratio, ditolak. Untuk nilai koefisien 0.092047, dengan nilai t 0.150949 dengan
probabilitas P sebesar 0.8804, maka hipotesis H4 yang menyatakan Free cash flow berpengaruh
Positif Signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, ditolak. Hipotesis H5 yang menyatakan
Audite Committee berpengaruh Positif Signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, ditolak,
karena nilai P, 0.8804> 0,05. Untuk hipotesis H6 yang menyatakan Assets Growth
berpengaruh Positif Signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, diterima karena nilai P, 0,0352
< 0,05. Dengan nilai koefisien 0.514143, dan nilai t -2.772999 dengan probabilitas P sebesar
0.0069.
Uji Koefisien Determinasi (R²)

Uji koefisien determinasi (R²)digunakan untuk mengukur seberapa besar kemampuan model
dalam menjelaskan variabel terikat. Rentang nilai (R²) ini adalah nol sampai 1, semakin (R²)
mendekati nilai 1 berarti semakin besar variabel bebas memberikan semua informasi yang

363
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi (R²) yang kecil
(mendekati nol) berarti kemampuan variabel bebas secara simultan dalam menerangkan variasi
variabel terikat amat terbatas. Nilai koefisien determinasi (R²) yang mendekati satu berarti
variabel bebas memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variabel terikat.

Tabel 3 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R²)


R-squared 0.745907 Mean dependent var -1.522079
Adjusted R-squared 0.654935 S.D. dependent var 1.019877
S.E. of regression 0.599099 Akaike info criterion 2.038678
Sum squared resid 29.07245 Schwarz criterion 2.770984
Log likelihood -83.14665 Hannan-Quinn criter. 2.335753
F-statistic 8.199330 Durbin-Watson stat 1.895343
Prob(F-statistic) 0.000000
Sumber: Hasil analisis eviews 9

Dari hasil pengujian menggunakan Fixed Effect Model (FEM), Kondisi Dividend Payout
Ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia diperoleh R² sebesar
0.745907. Hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas return on assets, current ratio, debt to
assets ratio, free cash flow, audite committee dan assets growth yang ada dalam model dapat
menjelaskan variabel terikat yakni dividend payout ratio pada perusahaan sebesar (74,59%)
sedangkan sisanya (25,41%) dijelaskan oleh variabel independen lainnya yang berada diluar
model regresi penelitian ini.

Pembahasan Hipotesis

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan sebelumnya, maka selanjutnya dilakukan
pembahsan dari hasil analisis tersebut. Pembahsan dilakukan dengan melihat hubungan yang
terjadi sebagai pembuktian hipotesis yang diangkat dalam penelitian ini.

Pengaruh Return On Assets terhadap Dividend Payout Ratio

Return On Assets memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan dividen
sehingga H1 ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila laba bersih yang diperoleh dari
total aset perusahaan yang semakin meningkat maka dividen yang akan dibagikan kepada
investor dari laba bersih yang dihasilkan akan menurun. Kondisi ini dapat terjadi karena
perusahaan yang memiliki laba tinggi tidak bertujuan untuk membagikan keuntungan tersebut
dalam bentuk dividen kepada pemegang saham, tetapi digunakan untuk memenuhi kebutuhan
operasional perusahaan.
Pengaruh negative signifikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada kondisi return on asset
perusahaan sampel yang menunjukan tidak searah dengan dividend payout ratio. Salah satu
contoh kasus yang menunjukan pengaruh negatif signifikan antara return on assets dengan
dividend payout ratio dilihat pada perusahaan PT. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, Tbk dimana
pertumbuhan Retrun On Asets mencapai 132,58% yang diiringi dengan pertumbuhan dividend
payout ratio sebesar -10,28. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa Retrun On assets memiliki
pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Sehingga dapat dilihat bahwa ROA dan DPR
menujukan hasil yang berlawanan. Hasil penelitian ini tidak dapat mengkonfirmasi teori sinyal,
dimana kemampuan perusahaan untuk membayar dividen merupakan sinyal bahwa perusahaan
tersebut merupakan perusahaan yang baik karena mampu menghasilkan laba. Hal ini
disebabkan karena kurang efisiennya perusahaan dalam mengelolah aset yang dimiliki sehingga
laba yang diperoleh tidak optimal untuk membagikan dividen kepada para investor. Namun

364
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

dalam penelitian ini Retrun On Asset berpengaruh signifikan yang berarti bahwa naik turunnya
return on assets mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kebijakan
dividen.Hasil ini mendukung pada penelitian Dwita Ayu Rizqia dan Siti Aisjah Sumiati (2013)
yang mengatakan bahwa ROA berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Kebijakan dividen.
Hal ini disebabkan karena penelitian ini dan penelitian Dwita Ayu Rizqia dan Siti Aisjah
Sumiati (2013) sama-sama memfokuskan pada perusahaan manufaktur yang membagikan
dividen kepada investor selama 5 tahun penelitian.

Pengaruh Current Ratio terhadap Dividend Payout Ratio

Current Ratio memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap kebijakan dividen sehingga H2
ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila kewajban jangka pendek perusahaan yang
dibiayai oleh asset lancar perusahaan akan semakin meningkat maka dividen yang dibagikan
kepada investor dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan akan semakin menurun. Kondisi ini
juga dapat terjadi karena perusahaan dengan jumlah asset lancar yang tinggi lebih memfokuskan
untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang akan jatuh tempo daripada membagikan
dividen. Pengaruh negatif signifikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada kondisi current
ratio perusahaan sampel yang menunjukan tidak searah dengan dividend payout ratio. Salah satu
contoh kasus yang menunjukan pengaruh negatif dan signifikan antara current ratio dengan
dividend payout ratio dilihat pada perusahaan PT. Duta Pratiwi Nasional, Tbk dimana
pertumbuhan Current Ratio mencapai 27,55% yang diiringi dengan pertumbuhan dividend
payout ratio sebesar -5,69. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa current ratio memiliki
pengaruh negatif dan signifikan terhadap dividend payout ratio. Sehingga dapat dilihat bahwa
CR dan DPR menujukan hasil yang berlawanan.
Hasil penelitian ini tidak dapat mengkonfirmasi teori sinyal, dimana dalam teori
sinyaldinyatakan bahwa likuiditas mampu menunjukkan sinyal kepada investor bahwa kondisi
perusahaan dalam keadaan baikkondisi dan mampu membayar dividen. Semakin tinggi nilai
likuiditas, yang diproksikan dengan menggunakan CurrentRatio (CR), menunjukkan bahwa
perusahaan mampu memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar
yang dimilikinya saat initepat waktu. Kemampuan perusahaan untuk membayar hutang jangka
pendek akan memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaan dalam kondisi keuangan
yang baiksehingga semakin tinggi likuiditas maka semakin tinggi pembayaran dividen yang
akan dilakukan perusahaan. Hal ini disebabkan karena kurang efisiennya perusahaan dalam
mengelolah aset lancar yang dimiliki untuk memenuhi kewajiban jangka pendek perusahaan,
sehingga laba yang diperoleh tidak optimal untuk membagikan dividen kepada para investor.
Namun dalam penelitian ini Current Ratio berpengaruh signifikan yang berarti bahwa naik
turunnya Current Ratio mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan
kebijakan dividen.Hasil ini mendukung pada penelitian Wartoyo Hadi dan Nuraeni Rahayu
(2019) yang mengatakan bahwa CR berpengaruh negatif signifikan terhadap Kebijakan dividen.
Hal ini disebabkan karena penelitian ini dan penelitian Wartoyo Hadi dan Nuraeni Rahayu
(2019) sama-sama memfokuskan pada perusahaan manufaktur yang membagikan dividen
kepada investor.

Pengaruh Debt to Assets Ratio terhadap Dividend Payout Ratio

Debt to Assets Ratio memiliki pengaruh negatif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen
sehingga H3 ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila jumlah hutang perusahaan yang
semakin meningkat yang harus dibiayai oleh jumlah asset yang dimiliki perusahaan maka
dividen yang dibagikan kepada para investor dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan akan
menurun. Kondisi ini juga dapat terjadi karena biasanya perusahaan sudah memiliki perjanjian

365
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

tertentu terhadap pemegang saham agar tidak membayar dividen terlalu tinggi untuk memenuhi
kewajiban perusahaan ketika jatuh tempo.
Pengaruh negatif tidak signifikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada kondisi debt to
assets ratio perusahaan sampel yang menunjukan tidak searah dengan dividend payout ratio.
Salah satu contoh kasus yang menunjukan pengaruh negatif tidak signifikan antara debt to
assets ratio dengan dividend payout ratio dilihat pada perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur,
Tbk dimana pertumbuhan debt to assets ratio mencapai 30,98% yang diiringi dengan rata-rata
pertumbuhan dividend payout ratio sebesar -4,73. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa debt
to assets ratio memiliki pengaruh negatif terhadap dividend payout ratio. Sehingga dapat dilihat
bahwa DAR dan DPR menujukan hasil yang berlawanan, secara tidak langsung kedua variabel
tersebut mempunyai pengaruh yang negatif. Jika DAR meningkat, maka DPR akan menurun.
Hasil penelitian ini dapat mengkonfirmasiteori keagenan, dimana dalam teori keagenan
dinyatakan bahwa peningkatan hutang akan mengurangi tingkat konflikantara agen (manajemen
perusahaan) dan prinsipal (pemegang saham). Perusahaan yang memiliki hutang yang tinggi
akanlebih berkonsentrasi untuk melunasi kewajiban daripada membagikan dividen. Hal ini
dilakukan untuk mencegah kebangkrutankarena tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada
kreditur. Oleh karena itu, tingginya tingkat hutang yang dimiliki perusahaanmenyebabkan
pemegang saham kurang menuntut pembayaran dividen yang tinggi. Penggunaan utang yang
tinggi akan menurunkankemampuan perusahaan untuk membayar deviden, karena sebagian
besar keuntungan akan dialokasikan untuk dana cadangan pelunasan utang, sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan maka semakin rendah laba
yang digunakan untuk membayar dividen.
Hal ini disebabkan karena kurang efisiennya perusahaan dalam mengelolah aset yang
dimiliki untuk memenuhi kewajiban perusahaan, sehingga laba yang diperoleh tidak optimal
untuk membagikan dividen kepada para investor. Namun dalam penelitian ini debt to assets
ratio berpengaruh tidak signifikan yang berarti bahwa naik turunnya debt to assets ratio tidak
mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kebijakan dividen. Hasil ini
mendukung pada penelitian Rozi Nurchaqiqi dan Trisni Suryarini (2018) yang mengatakan
bahwa DAR berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Kebijakan dividen. Hal ini
disebabkan karena penelitian ini dan penelitian Rozi Nurchaqiqi dan Trisni Suryarini (2018)
sama-sama memfokuskan pada perusahaan manufaktur dengan jumlah observasi sebanyak 120.

Pengaruh Free Cash Flow terhadap Dividend Payout Ratio

Free cash flow memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen
sehingga H4 ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila arus kas bebas perusahaan yang
dihasilkan dari jumlah asset yang dimiki perusahaan semakin meningkat maka dividen yang
akan dibagikan dari jumlah laba bersih perusahaan juga ikut meningkat. Pengaruh positif tidak
signifikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada kondisi free cash flow perusahaan sampel
yang menunjukan searah dengan dividend payout ratio. Salah satu contoh kasus yang
menunjukan pengaruh positif tidak signifikan antara free cash flow dengan dividend payout
ratio dilihat pada perusahaan PT. Bintraco Darma, Tbk dimana pertumbuhan free cash flow
mencapai 109,31% yang diiringi dengan rata-rata pertumbuhan dividend payout ratio sebesar
48,73. Hal ini menjadi salah satu bukti bahwa free cash flow memiliki pengaruh positif terhadap
dividend payout ratio. Sehingga dapat dilihat bahwa FCF dan DPR menujukan hasil yang
searah, secara tidak langsung kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang positif. Jika
FCF meningkat, maka DPR akan meningkat.
Hasil penelitian ini mampu mengkonfirmasi teori keagenan, dimana dalam teori keagenan
dinyatakan bahwa adanyaarus kas bebas yang tinggi dapat membuat manajemen perusahaan
mendistribusikan arus kas bebas dalam bentuk dividen kepadainvestor agar tidak terjadi konflik

366
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

keagenan, sehingga pembagian dividen akan meningkat seiring dengan kenaikan arus kas
bebasmeningkat. Perusahaan yang memiliki arus kas bebas yang tinggi menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki kinerja yang baikdan memiliki kondisi perusahaan yang sehat
karena memiliki kas yang tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran hutang dandividen.
Perusahaan yang mampu menghasilkan arus kas bebas yang tinggi akan mampu memberikan
imbal hasil yang tinggi, biladibandingkan dengan perusahaan yang menghasilkan arus kas bebas
yang rendah setiap tahunnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi arus kas
bebasnyaarus kas suatu perusahaan, maka semakin tinggi pula kemampuan perusahaan untuk
membayar deviden. Hal ini disebabkan karena perusahaan memiliki kinerja yang baik sehingga
mampu mengelolah asset yang dimiliki perusahaan untuk mengasilkan arus kas bebas
perusahaan. Namun dalam penelitian ini free cash flow berpengaruh tidak signifikan yang
berarti bahwa naik turunnya free cash flow tidak mampu memberikan kontribusi yang besar
terhadap peningkatan kebijakan dividen. Hasil ini mendukung pada penelitian Afandi
Suhartono (2015) yang mengatakan bahwa FCF berpengaruh positif terhadap Kebijakan
dividen. Hal ini disebabkan karena penelitian ini dan penelitian Afandi Suhartono (2015) sama-
sama memfokuskan pada perusahaan manufaktur yang membagikan dividen kepada investor,
dengan jumlah observasi sebanyak 173.

Pengaruh Audite Committee terhadap Dividend Payout Ratio

Audite committee memiliki pengaruh positif tidak signifikan terhadap kebijakan dividen
sehingga H5 ditolak. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila jumlah komite audite perusahaan
bertambah maka laba bersih yang dihasilkan perusahaan juga ikut meningkat, karena semakin
banyak jumlah komite audit semakin ketatpengawasan dalam perusahaan akan dilakukan agar
operasional perusahaan dapat maksimal dalam mencapai keuntung, Pengaruh positif tidak
signifikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada kondisi audite committee perusahaan sampel
yang menunjukan searah dengan dividend payout ratio. Salah satu contoh kasus yang
menunjukan pengaruh positif tidak signifikan antara audite committee dengan dividend payout
ratio dilihat pada perusahaan PT. Pan Brothers, Tbk dimana pertumbuhan audite committee
mencapai 13,33% yang diiringi dengan pertumbuhan dividend payout ratio sebesar 18,96%. Hal
ini menjadi salah satu bukti bahwa auite committee memiliki pengaruh positif terhadap dividend
payout ratio. Sehingga dapat dilihat bahwa AC dan DPR menujukan hasil yang searah, secara
tidak langsung kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang positif. Jika AC meningkat,
maka DPR akan meningkat. Hasil penelitian ini tidak dapat mengkonfirmasi teori keagenan,
dimana dalam teori keagenan dinyatakan bahwaadanya tata kelola perusahaan yang baik dapat
memberikan kepercayaan kepada investor bahwa pemegang saham akan
menerimapengembalian dana yang telah mereka investasikan. Teori keagenan menyatakan
bahwa keberadaan komite audit, akan meminimalkan biaya keagenan yang terjadi karena
adanya perbedaan kepentingan antara prinsipal dan agen. Pembagian dividen menyebabkan
konflik keagenan karena prinsipal dan agenkepentingan sering bertentangan, sehingga perlu
memiliki komite audit untuk secara efektif mengawasi konflikkepentingan dan penipuan yang
dilakukan oleh karyawan. Hal ini disebabkan karena perusahaan menerapkan tata kelola
perusahaan yang baik yang diwakilkan oleh komite audit. Namun dalam penelitian ini audite
committee berpengaruh tidak signifikan yang berarti bahwa naik turunnya jumlah auidite
committee tidak mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kebijakan
dividen. Hasil ini mendukung pada penelitian Muhammad Nawawi Arasy Padil (2019) yang
mengatakan bahwa CA berpengaruh positif terhadap Kebijakan dividen.

367
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Pengaruh Assets Growth terhadap Dividend Payout Ratio

Assets Growth memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kebijakan dividen
sehingga H6 diterima. Hal ini mengindikasikan bahwa apabila jumlah asset yang dimiliki
perusahaan pada tahun berjalan meningkat daripada tahun sebelumnya maka dividen yang
dibagikan kepada para investor dari laba bersih yang dihasilkan perusahaan juga akan
meningkat. Kondisi ini juga dapat terjadi karena perusahaan mampu mengelola jumlah asset
yang dimiliki saat ini untuk meningkatkan jumlah asset tahun berikutnya. Pengaruh positif
signifikan dalam penelitian ini dapat dilihat pada kondisi assets growth perusahaan sampel yang
menunjukan searah dengan dividend payout ratio. Salah satu contoh kasus yang menunjukan
pengaruh positif signifikan antara asssets growth dengan dividend payout ratio dilihat pada
perusahaan PT. Wijaya Karya Beton, Tbk dimana pertumbuhan assets growth mencapai 53,76%
yang diiringi dengan pertumbuhan dividend payout ratio sebesar 294,43%. Hal ini menjadi
salah satu bukti bahwa assets growth memiliki pengaruh positif terhadap dividend payout ratio.
Sehingga dapat dilihat bahwa AG dan DPR menujukan hasil yang searah, secara tidak langsung
kedua variabel tersebut mempunyai pengaruh yang positif. Jika AG meningkat, maka DPR akan
meningkat. Hasil penelitian ini searah dengan Signaling theory menyatakan bahwa Informasi
mengenai jenis pengeluaran investasi memiliki pengaruh besar terhadap kebijakan dividen,
karena dapat memberikan sinyal tentang pertumbuhan asset yang diharapkan di masa depan,
yang selanjutnya akan meningkatkan dividend payout ratio sebagai indikator kebijakan dividen.
Dalam penelitian ini assets growth berpengaruh signifikan yang berarti bahwa naik turunnya
assets growth mampu memberikan kontribusi yang besar terhadap peningkatan kebijakan
dividen. Hasil ini mendukung pada penelitian Anak Agung Gde Agung Nanda Perwira (2018)
yang mengatakan bahwa AG berpengaruh positif terhadap Kebijakan dividen. Hal ini
disebabkan karena penelitian ini dan penelitian Anak Agung Gde Agung Nanda Perwira (2018)
sama-sama memfokuskan pada perusahaan manufaktur.
Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu, teori yang digunakan masih
kurang sehingga penelitian ini hanya menggunakan satu pengukuran untuk setiap variabel.
Selain itu penelitian ini juga hanya menfokuskan pada perusahaan manufaktur dengan jumlah
observasi sebayak 120 dan dalam penelitian ini terdapat 6 variabel namun hanya ada 3 variabel
yang signifikan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Variabel Return On Assets (ROA) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap
Dividend Payout Ratio (DPR). Artinya bahwa semakin tinggi nilai ROA maka DPR akan
menurun. begitu juga sebaliknya jika nilai ROA menurun maka DPR akan meningkat. Variabel
Current Ratio (CR) memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio
(DPR). Artinya bahwa semakin tinggi nilai CR maka DPR akan menurun. begitu juga
sebaliknya jika nilai CR menurun maka DPR akan meningkat. Variabel Debt to Assets Ratio
(DAR) memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
Artinya bahwa semakin tinggi nilai DAR maka DPR akan menurun. Namun naik atau turun
presentase DAR tidak memberikan kontribusi yang besar bagi DPR. Variabel Free Cash Flow
(FCF) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
Artinya bahwa semakin tinggi nilai FCF maka DPR akan meningkat. Namun naik atau turun
presentase FCF tidak memberikan kontribusi yang besar bagi DPR. Variabel Audite Committee
(AC) memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).
Artinya bahwa semakin tinggi/baik penetapan AC maka DPR akan meningkat.Namun naik atau
turun presentase AC tidak memberikan kontribusi yang besar bagi DPR. Variabel Assets
Growth (AG) memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR).

368
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Artinya bahwa semakin tinggi nilai AG maka DPR akan meningkat.


Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah Investor dalam menanamkan
modalnya pada perusahaan. harus memperhatikan faktor internal dari perusahaan yang
bersangkutan. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa investor perlu memperhatikan AG pada
saat menanamkan sahamnya karena karena variabel ini memiliki pengaruh positif dan signifikan
terhadap DPR yang artinya, DPR akan meningkat seiring meningkatnya variabel tersebut.
Selain itu, Investor juga dapat melihat nilai ROA dan CR yang memiliki pengaruh negatif dan
signifikan terhadap DPR yang artinya, jika rasio tersebut naik maka pembagian dividenkepada
investor akan turun. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menguji kembali variabel yang
tidak signifikan dalam penelitian ini dengan menggunkan pengukuran yang berbeda dan juga
disarankan untuk untuk menambahkan periode tahun penelitian, karena dalam penelitan ini
hanya menggunakan 5 tahun sebagai periode penelitian. Selain itu peneliti selanjutnya
diharapkan dapat menambahkan sampel penelitian, menambah referensi teori maupun kajian
yang relevan. Serta mengikuti hasil dari serangkaian pemilihan model regresi dengan urutan uji
chow, uji hausman, dan uji lagrangge. Jika pada uji hausman terpilih model REM dan uji
Langrangge terpilih model REM maka yang digunakan adalah model REM.

DAFTAR PUSTAKA

Acheampong, P. Agalega, E., & Shibu, A. K. (2014). "The Effect of Financial Leverage and
Market Size on Stock Returns on the Ghana Stock Exchange: Evidence from Selected
Stocks in the Manufacturing Sector". International Journal of Financial Research, 5
(1), 125-134.

Adnan, M. A., Gunawan, B., & Candrasari, R. (2014). Pengaruh profitabilitas, leverage, growth,
dan free cash flow terhadap dividend payout ratio perusahaan dengan
mempertimbangkan corporate governance sebagai variabel intervening. Jurnal
Akuntansi & Auditing Indonesia, 18(2), 89–100.
https://doi.org/10.20885/jaai.vol18.iss2.art1

Anthony, R. N., & Govindarajan, V. (2012). Management Control System. Jakarta: Salemba
Empat.

Afandi, Auhartono. (2015). The effect of free cash flow and ownership structure on dividend
payout ratio in manufacturing companies in Indonesia. The Indonesian Accounting
Review. Vol. 5, No. 2, July – December 2015.

Arjana, I. P. P. H., & Suputra, I. D. G. D. (2017). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana


Pengaruh Profitabilitas , Leverage , Ukuran Perusahaan dan Corporate Social
Responsibility Pada Kebijakan Dividen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayana ( Unud ), Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis. E-Jurnal Akuntansi,
21(3), 2021–2051. https://doi.org/10.24843/EJA.2017.v21.i03.p12

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2010). Dasar-Dasar manajemen Keuangan (2nd ed.). Jakarta:
Salemba Empat.

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2011). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (11th ed.).
Jakarta: Salemba Empat.

369
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2012). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan (5th ed.). Jakarta:
Salemba Empat.

Dewi, P. R. A., & Putri, I. G. A. M. A. D. (2017). Pengaruh Kebijakan Dividen Pada Nilai
Perusahaan Dengan Pengungkapan CSR Dan Good Corporate Governance Sebagai
Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi, 21(1), 173–199.

Diana, N., & Hutasoit, H. (2017). Pengaruh Free Cash Flow dan Kepemilikan Institusional
terhadap Kebijakan Dividen dengan Profitabilitas sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Akuntansi Manajerial, 2(2), 77–89.

Dwita Ayu Rizqia dan Sumiati, Siti Aisjah. 2013. Effect of Managerial Ownership, Financial
Leverage, Profitability, Firm Size, and Investment Opportunity on Dividend Policy
andFirm Value. Research Journal of Finance and Accounting. Vol.4, No.11, 2013.
Endang Raino Wirjono. (2003). Muatan Informasi (Information Contents) Dari Kebijakan
Dividen. Volume 7, No. 2, Th. 2003: Hal. 156-164.

Fadli, A. A. Y. (2017). Analisis Pengaruh Return on Investment (Roi) Dan Debt Equity Ratio

Fahmi, I. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. (Der) Terhadap Dividend
Payout Ratio (Dpr) Pada Pt. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk. Jurnal Ilmu Ekonomi
Dan Pembangunan, 17(1), 61–70.

Ferdi Septian Gunawan & Wilson R L Tobbing. 2018. The effect of profitability, liquidity and
investment opportunities on dividend policy. South East Asia Journal of Contemporary
Business, Economics and Law, Vol. 15, Issue 5(April)

Gatot Nazir Ahmad & Vina Kusuma Wardani. (2014). The Effect Of Fundamental Factor To
Dividend Policy: Evidence In Indonesia Stock Exchange. International Journal of
Business and Commerce. Vol. 4, No.02, 2014

Ginting, S. (2018). Pengaruh Likuiditas, Profitabilitas. Dan Leverage Terhadap Kebijakan


Deviden Pada Perusahaan Lq45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-
2016. Jwem Stie Mikroskil, 8(2), 195–204.

Gunawan, K. E., Murhadi, W. R., & Herlambang, A. (2019). The Effect of Good Corporate
Governance on Dividend Policy. Advances in Social Science, Education and
Humanities Research, 308(1), 57–61.https://doi.org/10.2991/insyma-19.2019.15

Hardiatmo, B., & Daljono. (2013). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan
Dividen (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur yang Listing di Bursa Efek Indonesia
Periode 2008 – 2010). Diponegoro Journal of Accounting, 2(1), 1–13.
Harun, S., & Jeandry, G. (2018). Pengaruh Profitabilitas, Free Cash Flow, Leverage, Likuiditas
Dan Size terhadap Dividen Payout Ratio (DPR) pada Perusahaan Manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi, 5(2), 122–137.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004.

I Gusti Ayu vera Widyasti & I.G.A.M Asri Dwija Putri. 2021. The Effect of Profitability,
Liquidity, Leverage, Free Cash Flow, and Good Corporate Governance on Dividend
Policies (Empirical Study on Manufacturing Companies Listed in Indonesia Stock

370
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Exchange 2017-2019). AmericanJournal of Humanities and Social Sciences Research


(AJHSSR). Volume-5, Issue-1, pp-269-278.

Jensen, M. C., & Meckling, W. H. (1976). Theory of The Firm Manajerial Behaviour, Ageny
Cost and Ownership structure. Journal of Financial Economics, 3(4), 305–360.

Joseph Philip Kambey, Isye Pongoh & Stanny S. Rawung. (2019). Leverage and liquidity on
dividend policy. Jurnal Mirai Management. Volume 4 No.1 2019

Kausalty, P. R., Revanthi D. and Mohan, T. (2013). Corporate Governance Model Around The
World. Global Research Analys, Vol. 2, Issue 3, March 2013, ISSN No. 2277-8160.

K. E. Gunawan, W. R. Murhadi & A. Herlambang. (2019). The effect of good corporate


governance on dividend policy. Advances in Social Science, Education and Humanities
Research, volume 308

Lucian Bebchuk, Alma Cohen, and Allen Ferrell. (2009). What Matters In Corporate
Governance?. The Review of Financial Studies. 22 Rev. Fin. Stud. 783 (2009).

Mardiyanto, H. (2009). Inti Sari Manajemen Keuangan. Jakarta: Grasindo.

Muhammad Arsil Arilaha. (2009). Pengaruh free cash flow, Profitabilitas, likuiditas, dan
Leverage terhadap kebijakan Dividen. Jurnal Keuangan Dan Perbankan. Vol. 13, No.
1, Januari 2009: 78 & 87

Musfitria, A. (2016). "Pengaruh Dividen dan Leverage Terhadap Perkiraan Harga Saham". IMC
2016 Proceedings, 1, 9-16.

Nur Sayidah. 2007. Pengaruh Kualitas Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan
Publik (Studi Kasus Peringkat 10 Besar Cgpi Tahun 2003, 2004, 2005). Volume 11 No.
1, Juni 2007: 1 – 19

Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD). 2004. Principles of


Corporate Governance.

Permata, I. S., Nawasiah, N., & Indriati, T. (2018). Free cash flow ,Kinerja Internal Dan
Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan. Liquidity, 7(1), 63– 69.

Prasetyanta, A. (2016). Pengaruh Perubahan Dividen Terhadap Profitabilitas Perusahaan Pada


Masa Yang Akan Datang (Future Profitability). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis, 17(2),
129–148. https://doi.org/10.24914/jeb.v17i2.278.

Rozi Nurchaqiqi dan Trisni Suryarini. 2018. Pengaruh Leverage dan Likuiditas terhadap
Kebijakan Dividen Tunai dengan Moderator Profitabilitas sebagai Moderator.
Accounting Analysis Journal

Sari, N. K. A. P., & Budiasih, I. G. A. N. (2016). Pengaruh Kepemilikan Managerial,


Kepemilikan Institusional, Free Cash Flow Dan Profitabilitas Pada Kebijakan Dividen.
E-Jurnal Akuntansi, 15(3), 2439–2466.

371
Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Free Cash Flow……..

Sartono, A. (2010). Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4th ed.). Yogyakarta: BPFE.

Sulistiyanto. (2008). Manajemen Laba: Teori dan Model Empiris. Jakarta: Grasindo.

Suprayitno. 2004. Komitmen Menegakkan Good Corporate Governance. The Indonesian


Institute of Corporate Governance.

Sutrisno. (2012). Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.

Trisna, I. K. E. R., & Gayatri. (2019). Ukuran Perusahaan Memoderasi Pengaruh 92 Free Cash
Flow dan Leverage Terhadap Kebijakan Dividen. E-Jurnal Akuntansi, 26(1), 484–509.
https://doi.org/10.24843/eja.2019.v26.i01.p18

Utama, N. S. P., & Gayatri, G. (2018). Pengaruh Profitabilitas Investment Opportunity Set dan
Free Cash Flow Pada Kebijakan Dividen. E-Jurnal Akuntansi, 22(1), 976.
https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v22.i02.p06

Wartoyo Hadi & Nuraeni Rahayu. (2019). The effect of own capital rentability, solvability,
profitability and liquidity on dividend policy in food and beverage sub sector companies
listed on Indonesia Stock Exchange (IDX). The Management Journal Of Binaniaga
Vol. 04, No. 01, June 2019.

Widyawati, R. D. (2018). Pengaruh Kesempatan Investasi, Profitabilitas, Dan Likuiditas


Terhadap Kebi Jakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa
Efek Indonesia. Jurnal Ekomoni Universitas Negeri Yogyakarta, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

372

You might also like