0% found this document useful (0 votes)
437 views10 pages

Panduan Asuhan Keperawatan Nyeri Abdomen

This document provides a nursing care plan for a patient experiencing abdominal pain. It begins with definitions of pain, classifications of acute vs chronic abdominal pain, and potential causes of abdominal pain. It then outlines assessments including physical exams, lab tests, and imaging that can be used. Nursing diagnoses of acute pain and comfort issues are discussed. The goals, interventions, and evaluations for pain management, education, and collaboration with other providers are summarized to improve the patient's comfort and pain levels.

Uploaded by

Simson Windu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
437 views10 pages

Panduan Asuhan Keperawatan Nyeri Abdomen

This document provides a nursing care plan for a patient experiencing abdominal pain. It begins with definitions of pain, classifications of acute vs chronic abdominal pain, and potential causes of abdominal pain. It then outlines assessments including physical exams, lab tests, and imaging that can be used. Nursing diagnoses of acute pain and comfort issues are discussed. The goals, interventions, and evaluations for pain management, education, and collaboration with other providers are summarized to improve the patient's comfort and pain levels.

Uploaded by

Simson Windu
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 10

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN


KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN

I. KONSEP PENYAKIT
A. Definisi Nyeri abdomen
Menurut International Association for Study of Pain (IASP), nyeri adalah sensori
subyektif dan emosional yang tidak menyenangkan yang didapat terkait dengan
kerusakan jaringan aktual maupun potensial, atau menggambarkan kondisi terjadinya
kerusakan.
Nyeri adalah suatu keadaan individu mengalami dan melaporkan adanya rasa tidak
nyaman yang berat atau perasaan tidak menyenangkan. (Diagnosa keperawatan
Lynda Juall 1998, yang dikutip oleh Smeltzer, Suzanne C).Nyeri adalah pengalaman
sensori serta emosi yang tidak menyenangkan dan meningkatkan akibat adanya
kerusakan jaringan yang aktual atau potensial. (Judith M. Wilkinson 2002, yang
dikutip oleh Smeltzer, Suzanne C).

Nyeri abdomen ada 2 yaitu, nyeri badoben akut dan nyeri abdomen kronis :
Nyeri akut Nyeri kronik

- Lamanya dalam hitungan - Lamanya sampai hitungan


menit bulan, > 6bln
- Ditandai  peningkatan BP, - Fungsi fisiologi bersifat normal
nadi, dan respirasi - Tidak ada keluhan nyeri
- Respon pasien:Fokus pada - Tidak ada aktifitas fisik sebagai
nyeri, menyetakan nyeri respon terhadap nyeri
menangis dan mengerang
- Tingkah laku menggosok
bagian yang nyeri

Intensitas nyeri adalah gambaran tentang seberapa parah nyeri dirasakan oleh
individu, pengukuran intensitas nyeri sangat subjektif dan individual dan
kemungkinan nyeri dalam intensitas yang sama dirasakan sangat berbeda oleh dua
orang yang berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri dengan
pendekatan objektif yang paling mungkin adalah menggunakan respon fisiologik
tubuh terhadap nyeri itu sendiri. Namun, pengukuran dengan tehnik ini juga tidak
dapat memberikan gambaran pasti tentang nyeri itu sendiri (Tamsuri, 2007).
Menurut smeltzer, S.C bare B.G (2002) adalah sebagai berikut :
1) skala intensitas nyeri deskritif
2) Skala identitas nyeri numerik
3) Skala analog visual
4) Skala nyeri menurut bourbanis
Keterangan :
0 : Tidak nyeri
1-3 : Nyeri ringan : secara obyektif klien dapat berkomunikasi dengan baik.
4-6 : Nyeri sedang : Secara obyektif klien mendesis,menyeringai, dapat
menunjukkan lokasi nyeri, dapat mendeskripsikannya, dapat mengikuti perintah
dengan baik.
7-9 : Nyeri berat : secara obyektif klien terkadang tidak dapat mengikuti perintah
tapi masih respon terhadap tindakan, dapat menunjukkan lokasi nyeri, tidak dapat
mendeskripsikannya, tidak dapat diatasi dengan alih posisi nafas panjang dan distraksi
10 : Nyeri sangat berat : Pasien sudah tidak mampu lagi berkomunikasi,
memukul
B. Etiologi Nyeri abdomen
Nyeri abdomen dapat disebabkan oleh masalah disepanjang saluran pencernaan atau
diberbagai bagian abdomen, yang bisa berupa :
a. ulkus yang mengalami perforasi
b. irritable bowel syndrome
c. apendisitis
d. pankreasitis
e. batu empedu.
Beberapa kelainan tersebut bersifat relative ringan ; yang lain mungkin bisa berakibat
fatal. Berikut adalah daftar beberapa kondisi yang mendasari akut abdomen yang
sering terlihat dalam komunitas (Kavanagh, 2004) :
1. Acute cholecystitis.
2. Acute appendicitis atau Meckel‟s diverticulitis.
3. Acute pancreatitis.
4. Ectopic pregnancy.
5. Diverticulitis.
6. Peptic ulcer disease.
7. Pelvic inflammatory disease.
8. Intestinal obstruction, including paralytic ileus (adynamic obstruction).
9. Gastroenteritis.
10. Acute intestinal ischaemia/infarction or vasculitis.
11. Gastrointestinal (GI) haemorrhage.
12. Renal colic or renal tract pain.
13. Acute urinary retention
14. Abdominal aortic aneurysm (AAA).
15. Testicular torsion.
C. Patofisiologi/pathway

idopatik makanan tidak keras kerja fisik yang keras

masa keras feses


Edema

diapesis bakteri

ulserasi mukosa

nyeri abdomen pada


kelemahan fisik kuadran kanan baw ah spasme abdomen

intoleransi aktivitas nyeri


distensi abdomen

menekan gaster

gangguan rasa aman

D. Manifestasi Klinik/ Tanda dan Gejala


a. nyeri abdomen
b. mual, muntah
c. tidak nafsu makan
d. lidah dan mukosa bibir kering
e. turgor kulit tidak elastis
f. urine sedikit dan pekat
g. lemah dan kelelahan

E. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Penunjang
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan DL
d. Amilase :Kadar serum >3x batas atas kisaran normal merupakan diagnostik
pankreatitis.
e. β-HCG(serum) : Kehamilan ektopik (kadar β-HCG dalam serum lebih akurat
daripada dalam urine.
f. Gas darah arteri :Asidosis metabolik(iskemia usus, peritonitis, pankreatitis)
g. Urin porsi tengah (MSU):infeksi saluran kemih
h. EKG:Infark miokard
i. Rotgen thorak:Viskus perforasi(udara bebas),Pneumonia
Rotgen Abdomen :Usus iskemik(dilatasi,usus yang edema dan
menebal),Pankreatitis(pelebaran jejunum bagian atas
’sentimel),Kolangitis(udara dalam cabang bilier),Kolitis akut(Kolon
mengalami dilatasi,edema dan gambaran menghilang),obstruksi akut(Usus
mengalami dilatasi,tanda ’string of pearl’) Batu Ginjal (Radioopak dalam
saluran ginjal )
j. Ultrasonografi
k. IVU (urografi intravena) : batu ginjal,obtruksi saluran ginjal

F. Penatalaksanaan Medis
a. pemberian analgetik
b. pembedahan

G. Referensi (MINIMAL 3 BUAH)


Hasanah,Uswatun.2019. Laporan Pendahuluan abdominal pain Mdr.Palu. Academia
Nisak,Laila. 2021. Laporan Pendahuluan Dan Askep Kebutuhan rasa nyaman. Kediri.
Academia
Laksono,Shindu. 2017. Laporan Pendahuluan abdominal pain Mdr. Bandung.
Academia

II. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


1. Pengkajian Fokus
Gangguan Rasa Nyaman (D.0074)
Gejala dan tanda mayor
Subjektif :
Mengeluh tidak nyaman

Objektif :
a. gelisah
Gejala dan tanda minor
Subjektif :
a. mengeluh sulit tidur
b. tidak mampu rileks
c. mengeluh kedinginan/kepanasan
d. merasa gatal
e. mengeluh mual
f. mengeluh lelah

Objektif :
a. menunjukkan gejala distress
b. tampak merintih/menangis
c. pola eliminasi berubah
d. postur tubuh berubah
e. iritabilitas

B. DIAGNOSA, TUJUAN, INTERVENSI KEPERAWATAN

1. DiagnosaKeperawatan:
Nyeri akut b.d agenpen cedera fisiologis

Definisi:
Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan kerusakan jaringan
actual atau fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas
ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3 bulan

DS & DO yang mendukung


Data Subyektif : Data objektif :
1. Mengeluh nyeri 1. Gelisah
2.sulit tidur
3.pola nafas berubah
4.frekuensi nadi meningkat
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan nyeri menurun dengan
kriteria hasil : menurunnya keluhan nyeri, meringis, gelisah, kesulitan tidur,
anoreksia. Membaiknya frekuensi nadi, pola napas, tekanan darah, dan pola
tidur

RencanaTindakan :
Observasi
- Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
nyeri
- Identifikasi skala nyeri
- Identifikasi respon nyeri non verbal
- Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
- Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya terhadap respon nyeri
- Identifikasi pengaruh nyeri pada kualitas hidup
- Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik
- Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis.
TENS, hipnosis, akupresur, terapi musik, biofeedback, terapi pijat,
aroma terapi, teknik imajinasi terbimbing, kompres hangat/dingin,
terapi bermain)
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan,
pencahayaan, kebisingan)
- Fasilitasi istirahat dan tidur
- Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi

- Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri


- Jelaskan strategi meredakan nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
- Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
- Ajarkan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

2. Diagnosa Keperawatan:
Gangguan rasa nyaman b.d gejala penyakit

Definisi:
Perasaan kurang senang, lega, dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospiritual,
lingkungan dan sosial.
DS & DO yang mendukung
Data Subyektif : Data Obyektif :
1. Mengeluh tidak nyaman 1. Gelisah
2.tampak menangis
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan status kenyamanan membaik
dengan kriteria hasil : menurunnya keluhan tidak nyaman, gelisah, keluhan sulit
tidur, merintih dan membaiknya pola tidur.

RencanaTindakan
Observasi
- Identifikasi Penurunan Tingkat Energi, Ketidakmampuan
Berkonsentrasi, Atau Gejala Lain Yang Mengganggu Kemampuan
Kognitif
- Identifikasi Teknik Relaksasi Yang Pernah Efektif Digunakan
- Identifikasi Kesediaan, Kemampuan dan Penggunaan Teknik
Sebelumnya
- Periksa Ketegangan Otot, Frekuensi Nadi, Tekanan Darah dan Suhu
Sebelum Dan Sesudah Latihan
- Monitor Respon Terhadap Terapi Relaksasi
Terapeutik

- Ciptakan Lingkungan Tenang Dan Tanpa Gangguan Dengan


Pencahayaan Dan Suhu Ruang Nyaman, Jika Memungkinkan
- Berikan Informasi Tertulis Tentang Persiapan Dan Prosedur Teknik
Relaksasi
- Gunakan Pakaian Longgar
- Gunakan Nada Suara Lembut Dengan Irama Lambat Dan Berirama
- Gunakan Relaksasi Sebagai Strategi Penunjang Dengan Analgetik
Atau Tidakan Medis Lain, Jika Sesuai
Edukasi

- Jelaskan Tujuan, Manfaat, Batasan Dan Jenis Relaksasi Yang


Tersedia (Mis.Musik,Meditasi,Nafas Dalam, Relaksasi Otot
Progresif)
- Jelaskan Secara Rinci Intervensi Relaksasi Yang Dipilih
- Anjurkan Mengambil Posisi Nyaman
- Anjurkan Rileks Dan Merasakan Sensasi Relaksasi
- Anjurkan Sering Mengulangi Atau Melatih Teknik Yang Dipilih
- Demonstrasikan Dan Latih Teknik Relaksasi (Mis. Napas Dalam,
Peregangan, Atau Imajinasi Terbimbing)
3. Diagnosa Keperawatan
intoleransi aktivitas b.d kelemahan
Definisi
Ketidakcukupan energi untuk melalukan aktivitas sehari-hari.
Tanda dan gejala
Subyektif :
1. mengeluh lelah
2. merasa lemah
Objektif :
1. frekuensi jantung meningkat >20% dari kondisi istirahat
2. gambaran EKG menunjukkan aritmia saat/setelah aktivitas
Tujuan
Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan toleransi aktivitas
meningkat, dengan kriteria hasil : frekuensi nad meningkat. keluhan lelah
menurun, dispnea saat beraktivitas, dispnea setelah beraktivitas.

Rencana tindakan
Observasi
- Identifikasi defisit tingkat aktivitas.
- monitor respin emosional, fisik, sosial, dan spiritual terhadap aktivitas.
Terapeutik
- fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan tujuan aktivitas yang
- ekonsisten sesuai kemampuan fisik, psikologis, dan sosial.
- koordinasikan pemilihan aktivitas sesuai usia.
- fasilitasi makna aktivitas yang dipilih.
- fasilitasi pasien dan keluarga dalam menyesuaikan lingkungan untuk
mngakomodasikan aktivitas yang dipilih.
- fasilitasi aktivitas fisik rutin (mis, ambulasi, mobilisasi, dan peraatan
diri) sesuai kebutuhan.fasilitasi aktivitas motorik untuk merelaksasi
otot.
- libatan keluarga dalam aktivitas.
Edukasi
- jelaskan metode aktivitas fisik sehari-hari, jika perlu
- ajarkan cara melakukan aktivitas fisik yang dipilih
- anjurkan melakukan aktivitas fisik, sosial,spiritual, dan kognitif
dalam menjaga fungsi dan kesehatan
- anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok atau terapi, jika perlu
DaftarPustaka

Islami, Wawan. 2013. Laporan pendahuluan Rasa Aman dan Nyaman. Medan. Politeknik
Kesehatan Kemenkes Medan

DPP PPNI.2016. Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan. Dewan Pengurus
Pusat

DPP PPNI.2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan. Dewan


Pengurus Pusat

DPP PPNI.2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta Selatan. Dewan Pengurus
Pusat

You might also like