Asuhan Kebidanan Ny. N di Binuang
Asuhan Kebidanan Ny. N di Binuang
OLEH :
APRILIA PRABANDARI
NIM : 220705036
LAPORAN KASUS
Pembimbing I
(Tanda Tangan)
Masluroh, SST, M.Kes
NIDN : 0327087603
LEMBAR PENGESAHAN
Pada
15 Juni 2023
Pembimbing Penguji
Assalamu’alaikum.wr.wb.
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kasus yang berjudul “Asuhan Kebidanan Berkelanjutan (Continuity
Of Care) Pada Ny. N di Puskesmas Binuang Tahun 2023”
Dalam penyusunan Laporan ini, penulis banyak mendapatkan dukungan
dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil. Untuk itu penulis
mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1. Ibu DR.Hj. Maryati Sutarno,Spd.,SST.,Bd.,MARS.,MH., Ketua Pengurus
Yayasan Abadi Nusantara.
2. Ibu Lia Idealistiana, SKM.,SST.,Bd.,MARS, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Abdi Nusantara.
3. Ibu drg. Wilsa Chitrayuni, Kepala Puskesmas Kecamatan Binuang yang telah
memberikan izin kepada penulis untuk pengambilan data.
4. Ibu Masluroh, SST, M.Kes, Pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam melakukan
perbaikan- perbaikan untuk ke sempurnaan laporan penulis.
5. Ibu/Bapak ______________________________, Penguji yang telah banyak
memberikan masukan, pengarahan, dan bantuan kepada penulis dalam
melakukan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaan laporan penulis.
6. Kedua orangtua tercinta, adik-adikku tersayang, anak-anakku tercinta serta
keluarga besar yang selalu mendoakan, memotivasi dan membantu dengan
tulus dan kasih sayang serta selalu memberi semangat kepada penulis.
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. i
KATA PENGANTAR..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BABI PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang..................................................................................... 1
B. Tujuan.................................................................................................. 3
C. Manfaat Penulisan................................................................................ 3
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................. 3
2.1. Kehamilan............................................................................................. 4
2.2. Persalinan............................................................................................. 18
2.3. Bayi Baru Lahir..................................................................................... 29
2.4. Nifas..................................................................................................... 34
2.5. Keluarga Berencana ............................................................................ 43
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................... 47
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................. 82
BAB V PENUTUP.......................................................................................... 88
A. KESIMPULAN...................................................................................... 88
B. SARAN................................................................................................. 89
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 90
DAFTAR LAMPIRAN
Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara continuity of care
(berkesinambungan) pada Ny”N”pada masa kehamilan, persalinan,
Nifas dan BBL dengan menggunakan pendekatan SOAP di
Puskesmas Binuang Kab Serang Tahun 2023.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian data subjektif pada Ny ”N” pada masa
kehamilan, persalinan, BBL dan Nifas di Puskesmas Binuang Kab
Serang Tahun 2023.
2. Melakukan pengkajian data objektif pada Ny ”N” pada masa
kehamilan, persalinan, BBL dan Nifas di Puskesmas Binuang Kab
Serang Tahun 2023.
3. Menegakkan diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas pada Ny
”N” pada masa kehamilan, persalinan, BBL dan Nifas di
Puskesmas Binuang Kab Serang Tahun 2023.
4. Melaksanakan rencana dan mengevaluasi asuhan kebidanan
secara komprehensif serta berkesinambungan (continuity of care)
pada Ny ”N” pada masa kehamilan, persalinan, BBL dan Nifas di
Puskesmas Binuang Kab Serang Tahun 2023.
5. Mampu Menganalisa Kasus Ny”N” di Puskesmas Binuang Kab
Serang Tahun 2023.
2.1 Kehamilan
2.1.1. Definisi Kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan
dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi.Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai
sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.(Astriana,
2019). Kehamilan adalah proses normal yang menghasilkan
serangkaian perubahan fisiologis dan psikologis pada wanita hamil.
Menurut Federesasi Obstetri Ginekologi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum yang dilanjutkan dengan nidasi atau
implementasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10
bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester kesatu berlangsung
dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke -13 hingga
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40).
(Prawirohardjo, 2012)
Dalam cm Menggunakan
penunjuk-
penunjuk badan
12 minggu - Teraba di atas
simfisis pubis
16 minggu - Di tengah antara
simfisis pubis dan
umbilicus
20 minggu 20 cm (± 2 cm) Pada umbilicus
2.2 Persalinan
2.1.1. Definsi Persalinan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya
serviks dan jalan turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan kelahiran
normal adalah proses pengeluaran janin yangterjadi pada kehamilan
cukup bulan (37-42 minggu), lahir dengan spontan dengan presentasi
belakang kepala, tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Margareth,
2017).
Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis
yang normal. Kelahiran seorang bayi juga merupakan peristiwa sosial
yang ibu dan keluarga menantikannya selama 9 bulan (Rukiyah,
2014).
Persalinan normal menurut WHO adalah persalinan yang
dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan
tetap demikian selama proses persalinan. Bayi dilahirkan secara
spontan dalam presentasi belakang kepala, usia kehamilan antara
37-42 minggu lengkap dan setelah persalinan ibu maupun bayi
berada dalam kondisi sehat.
Persalinan dibagi dalam 4 kala menurut (Mochtar, 2016) yaitu :
Kala I : Dimulai dari saat persalinan mulai sampai pembukaan
lengkap (10 cm). Pada primi proses ini berlangsung antara 13-14 jam
sedangkan pada multi berlangsung 6-7 jam dan terbagi dalam 2 fase
yaitu fase laten dimana serviks membuka sampai 3 cm, lamanya 7-8
jam dan fase aktif berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3
subfase yaitu periode akselerasi berlangsung 2 jam, pembukaan
menjadi 4 cm, periode dilatasi maksimal selama 2 jam, pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm, dan periode deselerasi berlangsung
lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan menjadi 10 cm.
a. Fase Laten
1) Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan
pembukaan serviks secara bertahap.
2) Pembukaan serviks kurang dari 4 cm.
3) Biasa berlangsung selama 1-8 jam.
b. Fase Aktif
1) Frekuensi dan lamanya kontraksi uterus umumnya meningkat,
kontraksi dianggap adekuat jika terjadi 3 kali atau lebih dalam
10 menit dan berlangsung selama 40 detik atau lebih.
2) Serviks membuka dari 4-10 cm.
3) Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
Penanganan Kala I
a. Bantu ibu dalam persalinan jika tampak gelisah, ketakutan
dan kesakitan dengan memberikan dukungan emosional.
b. Penolong tetap menjaga hak privasi ibu selama proses
persalinan.
c. Menjelaskan kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi
serta prosedur yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil
pemeriksaan.
d. Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar
kemaluannya setelah buang air kecil/besar.
e. Memberikan cukup cairan dan nutrisi pada ibu.
f. Menganjurkan ibu untuk berkemih sesering mungkin.
g. Membantu pengaturan posisi.
h. Pencegahan infeksi.
Kala II : Dimulai dari pembukaan lengkap sampai bayi lahir. Proses
ini biasanyaberlangsung 1 ½ - 2 jam pada primi dan ½ - 1 jam pada
multi.
Tanda dan Gejala Kala II :
a. Adanya dorongan untuk meneran.
b. Tekanan pada anus.
c. Perineum menonjol.
d. Vulva-vagina dan spingter ani terlihat membuka.
Pemantauan Selama Penatalaksanan Kala II Persalinan :
a. Nadi setiap 30 menit.
b. Frekuensi dan lama kontraksi setiap 30 menit.
c. Djj setiap selesai meneran.
d. Pemeriksaan dalam setiap 4 jam atau jika ada indikasi.
e. Warna cairan ketuban jika selaputnya sudah pecah.
f. Apakah ada presentasi majemuk.
g. Adanya kehamila kembar yang tidak diketahui sebelumnya.
Posisi Ibu saat Meneran
a. Posisi Berbaring (Litotomi)
Posisi ini yang paling umum dilakukan oleh ibu hamil yang hendak
bersalin. Posisi ini ibu diminta terlentang dan membuka kedua
kaki, tungkai diangkat dan lutut ditekuk.
b. Posisi duduk atau setengah duduk
Sering kali nyaman bagi ibu dan ibu bisa beristirahat dengan
mudah diantara kontraksi jika lelah. Keuntungan dari posisi ini
adalah memudahkan melahirkan kepala bayi.
c. Jongkok atau berdiri
Dapat mempercepat kemajuan kala II persalinan dan mengurangi
rasa nyeri yang hebat.
d. Merangkak atau berbaring miring kaki
Merangkak sering kali merupakan posisi yang baik untuk ibu yang
mengalami nyeri punggung saat persalinan. Berbaring miring ke
kiri seringkali merupakan posisi yang baik bagi ibu jika kelelahan
karena ibu bisa beristirahat dengan mudah diantara kontraksi.
Posisi ini juga membantu mencegah laserasi perineum.
Cara Meneran :
a. Anjurkan ibu untuk meneran sesuai dengan dorongan alamiahnya
selama kontraksi.
b. Jangan menganjurkan ibu untuk menarik nafas saat saat meneran.
c. Anjurkan ibu untuk berhenti meneran dan beristirahat diantara
kontraksi.
d. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, ibu mungkin
merasa lebih mudah untuk meneran jika ibu menarik lutut ke arah
dada dan menempelkan dagu ke dada.
e. Anjurkan ibu untuk tidak mengangkat bokong saat meneran.
f. Jangan lakukan dorongan pada fundus untuk membantu kelahiran
bayi.
Penanganan Kala II
a. Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu.
b. Menjaga kebersihan diri.
c. Mengatur posisi ibu.
d. Menjaga kandung kemih tetap kosong.
e. Memberi cukup minum.
f. Memimpin mengedan selama ada his.
g. Menolong kelahiran kepala :
Letakkan satu tangan ke kepala bayi agar tidak terjadi
defleksi maksimal.
Menahan perineum dengan kain ibu.
Mengusap muka bayi untuk membersihkan kotoran lendir
atau darah.
Memeriksa adanya lilitan tali pusat.
h. Melahirkan bahu dan anggota badan seluruhnya
Tempatkan kedua tangan pada sisi kepala dan leher bayi.
Lakukan tarikan lembut ke bawah untuk melahirkan bahu
depan begitupun sebaliknya.
Selipkan tangan penolong ke bahu dan lengan bagian
belakang bayi sambil menyangga kepala dan selopkan
satu tangan lainnya ke punggung bayi untuk mengeluarkan
tubuh bayi seluruhnya.
Pegang erat bayi agar tidak terjatuh.
Kala III : Dimulai segera setelah bayi lahir sampai lahirnya plasenta
yang berlangsung tidak lebih dari 30 menit.
Tanda-tanda Pelepasan plasenta :
a. Perubahan ukuran dan bentuk uterus.
b. Tali pusat memanjang.
c. Semburan darah tiba-tiba,
Manajemen Aktif Kala III
Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk menghasilkan kontraksi
uterus yang lebih efektif sehingga dapat memperpendek waktu
persalinan kala III dan mengurangi kehilangan darah.
Keuntungan Manajemen Aktif Kala III
a. Kala III persalinan yang lebih singkat.
b. Mengurangi jumlah kehilangan darah.
c. Mengurangi kejadian retensio plasenta.
Manajemen Aktif Kala III terdiri dari Langkah Utama :
a. Pemberian suntikan oksotoksin.
b. PTT.
c. Masase fundus uteri.
Penanganan Kala III
a. Jepit dan gunting taki pusat sedini mungkin.
b. Palpasi untuk memastikan janin tunggal.
c. Memberikan oksitoksin.
d. Melakukan PTT.
e. Periksa kelengkapan plasenta.
f. Periksa jalan lahir untuk memeriksa ada robekan jalan lahir arau
tidak
Kala IV : Dimulai dari saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama
post partum.
Asuhan dan Penatalaksanaan pada kala IV, setelah lahirnya plasenta
lakukan pemijatan uterus untuk merangsang uterus berkontraksi.
a. Evaluasi TFU.
b. Perkirakan kehilangan darah secara keseluruhan.
c. Evaluasi kondisi ibu secara umum.
d. Dokumentasikan semua asuhan selama kala IV persalinan di
halaman belakang partograf.
Pemantauan 2 Jam Post Partum.
a. Periksa kontraksi, TFU, perdarahan, kandung kemih dan pantau
teknan darah, nadi setiap 15 menit pada jam pertama dan 30
menit pada jam kedua.
b. Pemijatan uterus untuk memastikan uterus menjadi keras setiap
15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua.
c. Pantau temperatur tubuh ibu 1 kali setiap jam selama 2 jam
pertama pasca persalinan.
d. Nilai perdarahan.
e. Menganjurkan ibu untuk minum.
f. Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian bersih kepada ibu.
g. Biarkan ibu beristirahat.
h. Memulai pemberian ASI pada bayi.
i. Pastikan ibu sudah buang air kecil 3 jam pasca persalinan.
j. Ajari ibu atau anggota keluarga untuk memeriksa fundus dan
menimbulkan kontraksi, dan tanda-tanda bahaya bagi ibu dan
bayi. (Rukiyah, 2016)
2.4 Nifas
2.1.1. Definisi Nifas
Masa nifas berasal dari bahasa latin, yaitu puer artinya bayi dan
parous artinya melahirkan atau masa sesudah melahirkan. Asuhan
kebidanan masa nifas adalah penatalaksanaan asuhan yang
diberikan pada pasien mulai dari saat setelah lahirnya bayi sampai
dengan kembalinya tubuh dalam keadaan seperti sebelum hamil atau
mendekati keadaan sebelum hamil (Saleha, 2016).
Masa Nifas dimulai setelah 2 jam postpartum dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil,
biasanya berlangsung selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara
keseluruhan baik secara fisiologi maupun psikologis akan pulih dalam
waktu 3 bulan (Nurjanah, dkk, 2016).
Menurut Nurjanah, dkk, 2016. Masa nifas dibagi dalam 3 tahap,
yaitu: puerperium dini (immediate puerperium), puerperium
intermedial (early puerperium) dan remote puerperium (later
puerperium). Adapun penjelasannya sebagai berikut:
a. Puerperium dini (immediate puerperium), yaitu pemulihan di mana
ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan (waktu 0-24 jam
Postpartum). Dalam agama islam dianggap telah bersih dan boleh
bekerja setelah 40 hari.
b. Puerperium intermedial (early puerperium), suatu masa di mana
pemulihan dari organ-organ reproduksi secara menyeluruh selama
kurang lebih 6-8 minggu.
c. Remote puerperium (later puerperium), waktu yang diperlukan
untuk pulih dan sehat kembali dalam keadaan yang sempurna
secara bertahap terutamajika selama masa kehamilan dan
persalinan ibu mengalami komplikasi, waktu untuk sehat bisa
berminggu-minggu, bulan bahkan tahun
No Reg :
Nama Pengkaji : Aprilia Prabandari
Hari/tanggal : Senin, 20-03-2023
Waktu Pengkajian : 09.00 WIB
Tempat Pengkajian : Puskesmas Binuang
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Jenis Istri Suami
Identitas
Nama Ny. N Tn. F
2. Quick cek
No. Jenis Quick cek Hasil Keterangan
Ya Tidak
1 Sakit kepala hebat √
2 Gangguan penglihatan √
3 Pembengkakan pada wajah √
dan tangan
4 Nyeri abdomen √
(epigastrium)
5 Mual dan muntah √
berlebihan
6 Pergerakan janin yang tidak √
biasa
7 Pengeluaran pervaginam √
8 Demam √
5. Riwayat obstetric
No Tanggal UK Tempat Jenis Peno Penyulit JK BB PB Riwayat Ket.
Partus Partus Partus long Menyusui
1. 13-06- Aterm Puskes Spontan Bid Tidak ♂ 3000 50 IMD Sehat
2019 mas an ada g dilakukan
ASI
eksklusif
berhasil
Menyusui
sampai 2
tahun
2. Hamil
ini
6. Riwayat kesehatan
Hasil
No. Jenis Tidak Keterangan
Ada
ada
1 Jantung √
2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √
16 Riwayat Operasi √
Obat rutin yang
17 √
dikonsumsi
Thalasemia dan
18 √
gangguan hematologi
Riwayat imunisasi TT :
TT I : 15-09-2018
TT II : 10-11-2018
TT III : 12-10-2022
TT IV :-
TT V :-
Golongan darah : B / Rhesus +
7. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi yang pernah digunakan : suntik 3 bulan
Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : suntik KB 3 bulan
Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Haid teratur
ANALISIS
Ny. N usia 24 tahun G2P1A0 hamil 32 minggu. Janin tunggal hidup intrauterine
presentasi kepala
PENATALAKSANAAN
1. Melakukan informed consent (ibu & suami menyetujui)
2. Memberitahukan ibu/suami hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada
saat ini kondisi ibu dan janinnya dalam keadaan baik (Ibu mengetahui hasil
pemeriksaan)
3. Menganjurkan ibu untuk menjaga pola makan yaitu porsi makan sebanyak 3-
4 kali sehari dengan menu makan seimbang gizi. (Ibu bersedia untuk
memakan makanan bergizi yang dianjurkan petugas kesehatan)
4. Menganjurkan ibu untuk menjaga hygiene selama kehamilan hingga bersalin
dan nifas.
5. Memberikan penjelasan tentang tanda bahaya kehamilan, yaitu Keluar
darah pervaginam; Sakit kepala yang hebat ; Penglihatan kabur ; Bengkak di
wajah, tangan, kaki ; Keluar cairan pervaginam ; Gerakan janin tidak terasa/
gerakan janin berkurang ; Nyeri perut yang hebat (ibu mengerti dan akan
melaksanakan sesuai anjuran)
6. Memberikan konseling KB pasca salin dengan Metode Kontrasepsi Jangka
Panjang yaitu IUD dan Implant. (Ibu mengerti apa yang disampaikan oleh
bidan)
7. Memberikan tablet tambah darah 1 x 1 sebanyak 30 tablet dan kalsium 1 x1
sebanyak 10 tablet. (Ibu bersedia untuk meminum vitamin yang diberikan)
8. Kunjungan ulang 2 minggu yg akan datang atau jika ada keluhan (Ibu
bersedia akan melakukan kunjungan ulang tangga 04 April 2023).
9. Melakukan pencatatan di buku register dan buku KIA bumil (hasil
pemeriksaan sudah dicatat)
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN
No Reg :
Nama Pengkaji : Aprilia Prabandari
Hari / tanggal : Jum’at, 07-05-2023
Waktu : 23.00 wib
Tempat Pengkajian : Ruang Bersalin Puskesmas Binuang
DATASUBJEKTIF
1. Identitas
Jenis Istri Suami
Identitas
Nama Ny. N Tn. F
2. Quickcek
No Jenis Quick cek Hasil Keterangan
Ya Tidak
1 Sakit kepala hebat √
2 Gangguan penglihatan √
3 Pembengkakan pada wajah dan √
Tangan
4 Nyeri abdomen (epigastrium) √
5 Mual dan muntah berlebihan √
6 Pergerakan janin tidak seperti √
Biasanya
7 Pengeluaran pervaginam √ Keluar lendir darah sejak
jam 16.00 WIB, banyaknya
±20cc
8 Demam √
5. Riwayat obstetrik
No Tanggal UK Tempat Jenis Penol Penyulit JK BB PB Riwayat Ket.
Partus Partus Partus ong Menyusui
1. 13-06- Ater Puskes Spontan Bidan Tidak ♂ 3000 50 IMD Sehat
2019 m mas ada g dilakukan
ASI
eksklusif
berhasil
Menyusui
sampai 2
tahun
2. Hamil
ini
6. Riwayat kesehatan
No. Jenis Hasil Keterangan
Ada Tidak
ada
1 Jantung √
2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √
16 Riwayat Operasi √
17 Obat rutin yang √
dikonsumsi
18 Thalasemia dan √
gangguan hematologi
Riwayat imunisasi TT :
TT I : 15-09-2018
TT II : 10-11-2018
TT III : 12-10-2022
TT IV :-
TT V :-
Golongan darah : B / Rhesus +
7. Riwayat kontrasepsi
Kontrasepsi yang pernah digunakan : suntik 3 bulan
Kontrasepsi terakhir sebelum hamil : suntik KB 3 bulan
Keluhan dalam penggunaan kontrasepsi : Haid teratur
DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : Composmentis
2. Keadaan umum : Baik
3. Keadaan emosional : Stabil
4. TB : 150 cm LILA : 25,6 cm
5. BB sebelum hamil : 48 kg BB saat hamil : 60 kg IMT:26,7
6. TTV
Tekanan darah : 117/72 mmHg Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 36.5°C
7. Head to toe
Wajah : Simetris, tidak pucat, tidak oedema
Kepala dan rambut : Rambut hitam, bersih, tidak berbau,
tidak ada ketombe, kepala tidak ada nyeri tekan
Mata : Simetris,
Konjungtiva : Tidak pucat, sklera tidak kuning
Hidung : Bersih, tidak ada polip, tidak ada sekret
Mulut : Bersih, tidak berbau, tidak sariawan,
tidak ada karies
Telinga : Simetris, tidak ada pengeluaran
serumen, tidak ada gangguan pendengaran
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening dan Pembesaran kelenjar thyroid
Payudara : Simetris, aerola kehitaman, tidak
bengkak, tidak kemerahan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan,
sudah ada pengeluaran kolostrum
Abdomen
Bekas luka operasi : Tidak ada
TFU : 31 cm
Leopold I : Teraba satu bagian besar, lunak dan tidak melenting
(bokong janin)
Leopold II : Kanan : teraba datar panjang dan keras seperti papan
(Punggung janin)
Kiri : teraba bagian terkecil janin
Leopold III :Teraba satu bagian besar, bulat, keras dan melenting
(kepala janin)
Leopold IV : Divergen 2/5
DJJ : 145 x/mnt, teratur
Punktum Maksimum : 5 jari bawah pusat sebelah kanan
His : 4 x 10 menit lamanya 40-45 detik
Ekstremitas atas dan bawah : Simetris, tidak ada kelainan, tidak
oedema, tidak ada varises, tidak ada kekakuan sendi
Refleks patella : kanan (+) kiri (+)
Anogenital:
- Luka : Tidak ada
- varises : Tidak ada
- kelenjar scene : Tidak ada pengeluaran
- kelenjar bartholin : Tidak ada pembesaran
- haemoroid : Tidak ada haemoroid
Pemeriksaan Dalam :
- Vulva/Vagina : Tidak ada kelainan
- Portio : Tipis lunak
- Pembukaan : 7 cm
- Ketuban : Utuh
- Presentasi : Kepala
- Posisi : ubun-ubun kecil kanan depan
- Penurunan : H II+
- Penyusupan :0
8. Pemeriksaan penunjang
HB : 12 g%
Golongan Darah : B+
HbsAg : Non Reaktif
HIV : Non Reaktif
Sifilis : Non Reaktif
Rapid test : Non Reaktif
ANALISIS
Ny. N usia 24 tahun G2P1A0 hamil 39 minggu 5 hari inpartu Kala I fase aktif.
Janin tunggal hidup intrauterine presentasi kepala
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan ibu sedang
dalam proses persalinan dan kondisi ibu dan janin sehat (Ibu dan suami
mengerti)
2. Melakukan Informed consent (Informed consent sudah dilakukan)
3. Menghadirkan pendamping persalinan (Ibu didampingi suami)
4. Menentukan posisi sesuai keinginan ibu atau miring kiri jika ditempat tidur
(Ibu memilih posisi miring kiri)
5. Menganjurkan suami atau keluarga untuk memijat punggung ibu (Suami
mengerti dan bersedia melakukan)
6. Mengajarkan ibu tehnik relaksasi pada saat ada His dan beristirahat bila His
tidak ada (Ibu mengikuti yang bidan ajarkan)
7. Menjaga privasi ibu (privasi Ibu terjaga)
8. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan membasuh
kemaluannya setelah BAB/BAK (Personal Hygien ibu baik)
9. Menjaga kondisi ruangan sejuk dan nyaman (Ruangan ber-AC dengan suhu
260C
10. Mencukupi nutrisi ibu (Ibu makan dan minum sedikit-sedikit tapi sering)
11. Menyarankan ibu untuk tidak menahan BAK/BAB (Ibu berkemih sesuai
keinginan)
12. Melakukan observasi His, DJJ setiap 30 menit, dan TTV serta kemajuan
persalinan setiap 4 jam, atau apabila ada keluhan (Bidan sudah melakukan
pemeriksaan sesuai partograf)
13. Mempersiapkan alat,obat dan tempat untuk menolong persalinan
14. Mendokumentasikan semua tindakan (SOAP dan Partograf terisi)
EVALUASI
1. Ibu dan suami mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan
2. Kemajuan persalinan terpantau dengan partograf dan SOAP
SOAP KALA I
S : Ibu mengatakan mules-mules sejak jam 16.00 WIB dan sudah keluar lendir
darah
A : Ny. N usia 24 tahun G2P1A0 hamil 39 minggu 5 hari inpartu Kala I fase aktif.
JTHIU Preskep
SOAP KALA II
S : Ibu mengatakan ingin mengedan seperti ingin BAB, mules semakin kuat
dan sering
A : Ny. N usia 24 tahun G2P1A0 hamil 39 minggu 5 hari inpartu Kala II. JTHIU
Preskep
S : Ibu merasa lega bayinya sudah lahir, perutnya terasa mulas, plasenta belum
lahir
O : KU : Baik Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg Nadi : 80x/menit
Respirasi : 20x/menit Suhu : 36.7°C
Palpasi : Tidak ada janin kedua, TFU : Sepusat
Uterus : Keras Kontraksi : Baik
Kandung kemih : Kosong Tali pusat : Panjang depan vulva
Perdarahan : Ada semburan darah tiba2 + 50 cc
P:- Memastikan tidak ada janin kedua pada uterus (Palpasi sudah dilakukan)
- Memberitahukan ibu bahwa akan disuntik oksitosin agar uterus
berkontraksi baik sehingga plasenta bisa keluar
- Menyuntikan oksitosin 10 IU/IM 1 menit setelah bayi lahir (Injek oksitosin
sudah diberikan)
- Menjepit tali pusat sekitar 5 cm dari pusar bayi dan menggunting tali
pusat diantara jepitan kedua 2 sekitar 2 cm dari jepitan pertama.
- Melakukan penegangan tali pusat terkendali saat ada kontraksi sampai
ada tanda-tanda pelepasan plasenta (PTT sudah dilakukan dan plasenta
juga selaputnya sudah lahir pukul 02.05 wib)
- Melakukan masase fundus uteri segera setelah plasenta dan selaput lahir
selama 15 detik. (Setelah masase 15 detik uterus teraba bulat keras)
- Memeriksa kelengkapan plasenta (sisi maternal selaput utuh, kotiledon
lengkap, tebal + 3 cm, sisi fetal : insersi sentralis, panjang tali pusat + 50
cm, tali pusat segar, terdiri dari 2 arteri 1 vena, diameter plasenta 20cm)
- Menilai jumlah perdarahan (Perdarahan + 150 cc)
- Memeriksa apakah ada laserasi jalan lahir (Perineum ibu utuh)
- Memastikan uterus berkontraksi baik (kontraksi uterus baik)
SOAP KALA IV
P: - Mengajarkan ibu dan keluarga cara melakukan masase uterus (Ibu dan
keluarga bersedia melakukan anjuran bidan)
- Mengobservasi KU, TD, nadi, kontraksi uterus, TFU, kandung kemih,
perdarahan, setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit pada
jam kedua. Suhu setiap 1 jam selama 2 jam pertama (semua hasil
pemeriksaan normal)
- Membiarkan bayi melakukan kontak kulit ke kulit di dada ibu paling sedikit
1 jam. Dan setelah 1 jam memberikan salep mata eritromisin 1% juga
injeksi Vit K1 1 mg/IM di Paha kiri bawah lateral (IMD sudah dilakukan,
salep mata dan injek Vit K1 sudah diberikan)
- Memberikan injek imunisasi Hepatitis B setelah 1 jam pemberian vit K1
(Imunisasi Hepatitis B sudah diberikan)
- Membersihkan ibu dari paparan cairan tubuh dengan air DTT dan
mengganti pakaian ibu dengan yang bersih dan kering (ibu merasa
nyaman)
- Mengevaluasi jumlah kehilangan darah (Jumlah perdarahan ± 50 cc)
- Menganjurkan keluarga untuk memberi ibu makanan dan minuman yang
diinginkannya (Ibu menghabiskan makanan yanag diberikan)
- Menganjurkan ibu untuk tidak menahan BAK dan bantu ibu untuk BAK
spontan
- Mengganti pakaian bayi dengan pakaian yang kering dan hangat
(Pakaian bayi sudah diganti)
- Membantu ibu memberikan ASI pada bayinya (Ibu menyusui bayinya)
- Melakukan dekontaminasi alat selama 10 menit, cuci lalu bilas peralatan
setelah dekontaminasi (Alat2 sudah di dekontaminasi)
- Melakukan dekontaminasi tempat persalinan dengan larutan klorin 0,5%
(Tempat persalinan sudah di dekontaminasi)
- Memberitahu ibu dan keluarga mengenai tanda-tanda bahaya bagi ibu
dan bayinya (Ibu dan keluarga mengerti apa yang dijelaskan)
- Melakukan dokumentasi dan melengkapi partograf
Quick Cek :
Tidak mau minum atau memuntahkan semua ATAU : tidak
Kejang ATAU : tidak
Bergerak hanya jika dirangsang ATAU : tidak
Napas cepat ( ≥ 60 kali / menit ) ATAU : tidak
Napas lambat ( < 30 kali / menit ) ATAU : tidak
Tarikan dinding dada kedalam yang sangat kuat ATAU : tidak
Merintih ATAU : tidak
Teraba demam (suhu ketiak > 37,50C) ATAU : tidak
Teraba dingin (suhu ketiak < 360C) ATAU : tidak
Nanah yang banyak di mata ATAU : tidak
Diare ATAU : tidak
Tampak kuning pada telapak tangan dan kaki ATAU :tidak
Perdarahan : tidak
Pada Ibu
a. Riwayat Kehamilan Sekarang
1) Pemeriksaan Ante Natal
Imunisasi : TT I : 15-09-2018
TT II : 10-11-2018
TT III : 12-10-2022
TT IV :-
TT V :-
2) Riwayat penyakit dalam kehamilan
Kardiovaskuler : Tidak ada
Diabetes Melitus : Tidak ada
TBC : Tidak ada
Asma : Tidak ada
Malaria : Tidak ada
PMS : Tidak ada
HIV/AIDS : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
3) Riwayat Komplikasi kehamilan
(a) Perdarahan : Tidak ada
(b) Preeklamsi : Tidak ada
(c) Eklamsi : Tidak ada
(d) Lain-lain : Tidak ada
DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Suhu : 36,5 °C
b. Pernafasan : 48 x/menit
c. Nadi : 132 x/menit
d. Tonus otot : aktif
e. Tangisan : kuat
2. Antropometri
a. Lingkar Kepala : 33 cm
b. Lingkar dada : 33 cm
c. Lingkar Lengan Atas: 10 cm
d. Berat Badan : 3000 gr
e. Panjang Badan : 49 cm
3. Refleks
a. Refleks Moro : Ada
b. Refleks Rooting : Ada
c. Refleks Tonic Neck : Ada
d. Refleks Grafs/Plantar: Ada
e. Refleks Sucking : Ada
f. Refleks Babinsky : Ada
4. Pemeriksaan Fisik Secara sistematis
a. Kepala : Bentuk bulat tidak ada kelainan caput sucsedaneum dan
cepal hematoma.
b. Muka : Tidak pucat, tidak edema
c. Mata : Simetris, conjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning,
tidak ada perdarahan, terdapat bulu mata.
d. Hidung : Terdapat lubang hidung, tidak ada pernafasan cuping
hidung, tidak ada pengeluaran
e. Mulut : Terdapat sedikit saliva, tidak ada kelainan seperti
labioskisis, palatoskisis dan genatoskisis.
f. Telinga : Simetris, terdapat lubang dan daun telinga, tidak ada
pengeluaran
g. Leher : Pergerakan aktif, tidak ada kelainan.
h. Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada
i. Perut : Bentuk oval, tidak kembung tidak ada kelainan
j. Tali Pusat : Tidak ada perdarahan.
k. Punggung : Simetris tidak ada kelainan spina bipida
l. Ekstermitas : Pergerakan aktif tidak ada kelainan polidaktil, andaktil,
sindaktil
m. Genetalia : Labia mayora menutupi labia minora
n. Anus : Terdapat lubang anus
5. Eliminasi
a. BAK : Sudah BAK
b. BAB : Sudah keluar mekonium
A : By. Ny. N umur 6 jam Neonatus Cukup Bulan Sesuai Masa Kehamilan
P:
1. Menjaga suhu tubuh bayi agar tetap hangat dengan cara memberikan
pakaian yang hangat dan bersih (Pakaian bayi sudah diganti dengan kain
bedong hangat dan bersih)
2. Bonding attachment dan memberikan ASI pada bayi selama bayi mau
menghisap (Bounding sudah dilakukan)
3. Melakukan perawatan tali pusat dengan membungkus tali pusat dengan
kasa saja tanpa membubuhi alkohol atau betadine (perawatan tali pusat
sudah dilakukan)
4. Melakukan pemeriksaan fisik head to toe (pemeriksaan fisik sudah
dilakukan)
5. Memantau keadaan umum bayi (Bayi terpantau dalam keadaan sehat)
6. Memberitahu ibu dan keluarga tanda bahaya pada bayi baru lahir (Ibu dan
keluarga mengerti apa yng dijelaskan bidan)
7. Memberitahu ibu dan keluarga kapan melakukan kunjungan ulang neontus II
usia 3-7 hari kelahiran (Ibu dan keluarga akan melakukan kunjungan ulang)
EVALUASI
1. Bayi sudah mau menyusu
2. Tidak ada tanda bahaya
3. Bayi dalam keadaan sehat tidak ada kelainan, tali pusat bersih
2. Quick cek
Hasil
No Jenis Quick cek Keterangan
Ya tidak
1 Sakit kepala hebat
2 Gangguan penglihatan
3 Pembengkakan pada wajah dan
tangan
4 Nyeri abdomen (epigastrium)
5 Mual dan muntah berlebihan
6 Pergerakan janin tidak seperti
biasanya
7 Pengeluaran pervaginam
8 Demam
3. Keluhan saat ini
Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules, ASI belum keluar banyak
4. Riwayat kehamilan :
Riwayat ANC : Ibu melakukan ANC sejak kehamilan 8 minggu di lakukan
di Puskesmas Binuang
Frekuensi : Trismester I : 1 kali
Trismester II : 2 kali
Trismester III: 4 kali
5. Riwayat Menstruasi
HPHT :05-08-2022
Taksiran waktu persalinan :12-05-2023
Persalinan : 08-05-2023 Pukul 02.05 WIB
Pemakaian obat dan jamu-jamuan : Tidak pernah
Kekhawatiran yang berkaitan dengan persalinan dan nifas : Tidak ada
6. Riwayat obstetrik
No Tanggal UK Tempat Jenis Penol Penyulit JK BB PB Riwayat Ket.
Partus Partus Partus ong Menyusui
1. 13-06- Ater Puskes Spontan Bidan Tidak ♂ 3000 50 IMD Sehat
2019 m mas ada g dilakukan
ASI
eksklusif
berhasil
Menyusui
sampai 2
tahun
2. Hamil
ini
7. Riwayat kesehatan
No. Jenis Hasil Keterangan
Ada Tidak
ada
1 Jantung √
2 Hipertensi √
3 DM √
4 Asma √
5 Hepatitis √
6 IMS/HIV √
7 TBC √
8 Ginjal kronis √
9 Malaria √
10 Epilepsi √
11 Kejiwaan √
12 Kelainan kongenital √
13 Alergi obat /makanan √
14 Kecelakaan √
15 Tranfusi darah √
16 Riwayat Operasi √
17 Obat rutin yang √
dikonsumsi
18 Thalasemia dan √
gangguan hematologi
Riwayat imunisasi TT :
TT I : 15-09-2018
TT II : 10-11-2018
TT III : 12-10-2022
TT IV :-
TT V :-
Golongan darah : B / Rhesus +
Data Obyektif
1. Kesadaran : Compos mentis
2. Keadaan umum : Baik
3. Keadaan emosional : Stabil
4. TB : 150 cm BB Sekarang : 55
5. TTV : Tekanan darah : 110/80 mmHg Nadi : 80 x/menit
Respirasi : 20 x/menit Suhu :36 °C, Llia 26 cm
6. Head to toe
• Kepala dan rambut : rambut warna hitam, tidak rontok dan kulit kepala
bersih
• Wajah : tidak pucat dan tidak edema
• Mata : simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak ikterik
• Hidung : simetris, bersih, tidak ada polip dan sinusitis
• Mulut : simetris, bersih, tidak ada caries, tidak ada epulis,
tidak ada stomatitis
• Telinga :simetris, tidak ada pengeluaran serumen,
pendengaran baik
• Leher : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening dan
thyroid
• Jantung : mur-mur tidak ada.
• Paru : tidak ada wheezing dan ronchi
• Retraksi dinding dada : tidak ada
• Payudara : simetris, bersih, tidak teraba massa, tidak ada
retraksi, puting susu menonjol, sudah ada pengeluaran kolostrum
- Perineum : tidak ada luka perineum
Abdomen
- Luka : Tidak ada bekas operasi,
- Uterus : Kontraksi baik, Keras, TFU tiga jari dibawah pusat
- Anogenital : normal
- Luka : tidak ada
- varises : tidak ada,
- kelenjar scene : tidak ada pembesaran
- kelenjar bartholin : tidak ada pembesaran
- haemoroid : tidak ada
CVAT : nyeri ketuk : kanan (-) kiri (-)
Refleks patella : kanan (+) kiri (+)
- Refleks patella : kanan (+) kiri (+)
7. Pemeriksaan penunjang
HB : 12 % Golongan darah : O+ Rapid tes : Negatif
HBSag : NR
Sipilis : Negatif HIV/Aids : Negatif
ANALISA
Ny. N umur 24th P2A0 Post Partum 6 jam
PENATALAKSANAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dirasa berupa mulas
merupakan hal normal dialami di masa nifas karena proses pengecilan rahim
dan akan menghilang dengan sendirinya
3. Memberitahu ibu tentang gizi yang seimbang agar kebutuhan bayi pada
masa laktasi bisa terpenuhi.
4. Menganjurkan ibu untuk merangsang pengeluaran ASI dengan cara tetap
menyusukan ASI kepada bayinya sesering mungkin.
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi dini
6. Memberitahu ibu tanda bahaya pada masa nifas
7. Memberikan tablet zat besi 1 x sehari 1 tabet (30 tbalet)
- Paracetamol 3 x sehari 1 tablet (10 tablet) untuk penghilang nyeri
- Amoxicillin 3 x sehari 1 tablet (10 tablet)
- Vitamin A 200.000 IU 1 x sehari 1 kapsul (2 Kapsul)
8. Memberitahu ibu kapan melakukan kunjungan ulang nifas ke-2 (Ibu akan
melakukan kunjungan ulang nifas ke-2)
Evaluasi
Ibu dan keluarga mengerti dengan penjelasan dan mau untuk mengikuti saran
yang dianjurkan bidan.
P:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaannya sehat
(Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan)
2. Memberitahu bahwa proses pengecilan rahim ibu berjalan dengan baik dan
normal.
3. Mengingatkan ibu kembali untuk memakan makanan bergizi dan asupan
nutrisi yang cukup
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan.
5. Memberikan ibu pendidikan kesehatan tentang perawatan payudara dan
posisi yang baik saat menyusui.
6. Menilai adanya tanda-tanda demam dan infeksi pada ibu.
7. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada masa nifas
8. Memberitahu ibu kapan melakukan kunjungan ulang untuk pemeriksaan
nifas dan bayinya (Ibu akan melakukan kunjungan ulang)
Evaluasi
Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mempraktekkannya di
depan petugas dengan benar. Dan ibu akan melakukan kunjungan ulang
berikutnya.
SOAP KUNJUNGAN NIFAS (KN) III 2 MINGGU POST PARTUM
S : Ibu mengatakan keadaannya sudah sehat, menyusui bayinya hanya ASI dan
pengeluaran dari jalan lahir berwarna kekuningan dan tidak berbau.
O : 1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum baik, Kesadaran composmentis dan emosional stabil
b. Tanda vital : TD : 110/70 mmHg, RR : 20 x/mnt, Nadi: 72
x/mnt, Suhu : 360c
2. Pemeriksaan fisik
a. Muka : Tidak pucat, tidak oedem, tidak ada cloasma gravidarum
b. Mata : konjungtiva tidak pucat, sclera putih
c. Payudara : ASI keluar lancar dan tidak ada nyeri tekan
3. Kontraksi uterus baik dan TFU tidak teraba
4. Pengeluaran pervaginam berwarna kekuningan (Lochea Serosa) dan
tidak bebau
Evaluasi
Ibu sudah mengerti dan akan menjadi akseptor KB 40 hari paska salin
S : Ibu mengatakan ingin ber-KB setelah melahirkan dan aman untuk menyusui
O : 1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum baik, kesadaran composmentis dan emosional stabil
b. Tanda vital : TD : 120/70 mmHg, RR : 20 x/mnt, Nadi : 80 x/mnt,
Suhu : 360C
2. TFU : tidak teraba
3. Pengeluaran pervaginam : tidak ada
P:
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu
2. Melakukan informed choice mengenai berbagai macam alat kontrasepsi
yang sesuai dengan kondisi ibu menggunakan lembar balik alat bantu
pengambilan keputusan KB dan KLOP KB.
3. Melakukan informed consent mengenai alat kontrasepsi yang ibu pilih yaitu
implant
4. Menjelaskan pada ibu efek samping penggunaan implant
5. Memberitahu ibu bahwa jika terjadi memar atau kebiruan itu adalah hal wajar
setelah pemasangan dan akan menghilang dengan sendirinya
6. Memberitahu kepada ibu bahwa ibu sudah dapat melakukan hubungan
seksual kembali namun harus tetap menggunakan perlindungan ganda
menggunakan kondom
7. Menganjurkan ibu untuk tidak mengangkat benda yang berat selama kurang
lebih 3 hari pada tangan yang dipasang implant
8. Memberitahu itu untuk rutin meminum obat yang diberikan
9. Memberikan obat asam mefenamat 3 x sehari 1 tablet (10 tablet)
Amoxicillin 3 x sehari 1 tablet (10 tablet )
10. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga hygiene dan jika perban terlepas
boleh diganti menggunakan plester biasa.
11. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 3 hari setelah pemasangan
Evaluasi
Ibu mengerti apa yang dijelaskan oleh bidan dan akan melakukan apa yang
dianjurkan oleh bidan.
Ibu akan melakukan kunjungan ulang berikutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Kehamilan
Pada studi kasus Ny. N telah melakukan kunjungan kehamilan pada
tenaga kesehatan selama 7 kali yaitu satu kali pada trimester pertama, dua kali
pada trimester kedua, empat kali pada trimester ketiga. Hal ini sesuai dengan
teori, bahwa Pemeriksaan antenatal yang lengkap minimal dilakukan sekali
kunjungan antenatal hingga usia kehamilan 14 minggu, 2 kali kunjungan
antenatal selama kehamilan 14-28 minggu dan sebanyak 3 kali kunjungan
antenatal pada usia kehamilan diatas 28 minggu. (Prawirohardjo, 2014).
Ny. N diberikan penjelasan tentang bahaya kehamilan, karena kebetulan
pada saat ini Ny. N hamil anak ke-2. Ny. N termasuk multigravida yang
kemungkinan banyak terjadi resiko kehamilan dan resiko persalinan.Ny. N telah
diberikan pendidikan kesehatan mengenai tanda-tanda bahaya pada kehamilan
seperti perdarahan dari jalan lahir, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut hebat,
demam, sakit kepala, pandangan berkunang-kunang, bengkak dibagian wajah
dan tangan, nyeri ulu hati (Kementrian Kesehatan RI, 2019). Selama kehamilan
tidak ditemukan adanya tanda-tanda bahaya kehamilan pada ibu. Dan ibu di
arahkan untuk bersalin di tenaga kesehatan.
Memotivasi ibu untuk menjadi akseptor KB dengan MKJP setelah
persalinan anak yang ke-2 ini di karena sudah resiko tinggi buat ibu dengan jarak
usia anak 3 tahun.
4.2. Persalinan
Pada tanggal 08 Mei 2023 pukul 01.40 Ny. N Usia 24 tahun, hamil ke-2
pernah melahirkan 1 kali dan belum pernah keguguran kehamilan 39 minggu 5
hari, didapatkan keluhan yaitu perutnya mules-mules, keluar lender bercampur
darah dan tampak ingin meneran seperti ingin BAB. Menurut Teori : tanda-tanda
kemajuan persalinan diantaranya adalah adanya kontraksi rahim, keluarnya
lendir bercampur darah (blod slim), keluarnya air-air (ketuban), penipisan dan
pembesaran serviks (Rukiyah,2014). Dilakukan pemeriksaan umum dan fisik
dalam batas normal, pemeriksaan dalam hasilnya vulva vagina tidak ada
kelainan, porsio tidak teraba, pembukaan lengkap, selaput ketuban pecah
spontan, presentasi kepala, posisi UUK depan, dan tidak ada molase. Menurut
Teori : Proses persalinan normal ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu Power
(his dan tenaga mengejan), passanger (janin, plasenta dan selaput ketuban) dan
passage (jalan lahir). Ketiga faktor utama ini sangat menentukan jalannya
persalinan (Manuaba, 2016).
Kala II persalinan pada Ny.N berlangsung selama 20 menit dari
pembukaan lengkap pukul 01.40 wib dan bayi lahir spontan pukul 02.00 wib.
Menurut Teori : Kala II berlangsung selama 1,5 jam-2 jam pada primi para dan 30
menit – 1 jam pada multi para (Mochtar, 2011). Bahwa halini menunjukan tidak
terjadi kesenjangan antara teori dengan praktek, karena pada kasus inikala II
berlangsung 15 menit dan secara teori, waktu minimal kala II pada multi para
yaitu 30 menit. Setelah dilakukan pemotongan tali pusat menurut teori. Bayi
diletakan didada ibu denganposisi tengkurap ( IMD ). Pada bayi Ny. N dilakukan
IMD selama 1 jam (JNPK-KR,2014). Tidak terjadi kesenjangan teori dengan
praktek dikarenakan IMD dilakukan selama 1 jam setelah bayilahir.
Persalinan Kala III dimulai sejak pukul 02.00 WIB. Didapatkan hasil
pemeriksaan bahwakeadaan umum baik, tanda-tanda vital dalam batas normal,
TFU sepusat, tampak tali pusat di depan vulva, perdarahan ±100cc. Setelah bayi
lahir, dilakukan manajemen aktif kala III menurut teori yaitu pemberian suntikan
oksitosin 10 IU secara IM penegangan tali pusat terkendali, melahirkan plasenta
secara sirkuler dan massage fundus uteri (Mochtar,2011). Penatalaksanaan kala
III pada Ny. N yang dilakukan adalah melakukan manajemen aktif kala III yaitu
pemberian oksitoksin 10 IU secara IM pada 1/3 bagian paha luar, melakukan
penegangantali pusat terkendali dan tangan kiri melakukan dorsokranial untuk
menahan uterus, melahirkan plasenta secara sirkuler searah jarum jam dan
melakukan massage fundus uteri.
Persalinan kala IV dilakukan setelah plasenta dan selaput ketuban lahir
yaitu pada pukul 02.05 WIB. Kala IV Pada Ny.N dalam persalinan didapatkan
keluhan yaitu perutnya masihterasa mules dan masih lelah dan ibu sangat
senang atas kelahiran bayinya. Menurut Teori : kala IV adalah kala pengawasan
2 jam setelah bayi lahir dan plasenta lahir. Hal-hal yang perludiperhatikan adalah
kontraksi uterus sampai uterus kembali dalam bentuk normal. Hal ini
dapatdilakukan dengan massge untuk merangsang uterus berkontraksi baik dan
kuat (Rukiyah,2014). Dalam hal ini tidak ada kesenjangan antara teori dan
praktek.Karena dari hasilanamnesa yang didapat semuanya dalam keadaan
normal. Pada kala IV Ny. N tidak terdapat rupture perineum. Menurut teori
Pengawasan post partum dilakukan selama 2 jam post partum yaitu untuk
memantau, TTV, TFU, Kontraksi Uterus, kandung kemih dan pendarahan pada 1
jam pertama pemantauan dilakukan setiap 15 menit sekali, pada jam kedua
dilakukan setiap 30 menit sekali (Rukiyah, 2014). Observasi kala IV pada Ny. N
yaitu TTV batas normal TD : 100/80mmHg, N :86 x/mt R : 20 x/mt, S : 37 0C .
Abdomen : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih
kosong, perdarahan ±100 cc, perineum utuh. Observasi dilakukan setiap 15
menit pada 1 jam pertama post partum dan setiap 30 menit pada jam kedua post
partum. Dalam hal ini idak ada kesenjangan antara teori dan praktek,
pemantauan kala IV dilakukan sesuai teori.
4.4. Nifas
Ny. N melakukan kunjungan nifas sebanyak 4 kali.Hal ini sesuai dengan
pendapat Kemenkes RI (2019), bahwa frekuensi kunjungan nifas sebanyak 4
kali. Kunjungan nifas yang dilakukan pada Ny. N di Puskesmas semua dalam
keadaan normal tidak ada masalah yang dialami oleh Ny. N.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan pada masa kehamilan, persalinan,
nifas pada Ny. N serta bayi baru lahir di Puskesmas Binuang, maka penulis
dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1. Tidak ada kesenjangan antara Teori dengan lapangan yang mengatakan
pemeriksaan antenatal yang lengkap minimal dilakukan sekali kunjungan
antenatal Trimester I, 2 kali kunjungan antenatal Trimester II dan sebanyak 3
kali kunjungan antenatal Trimester III. Ny. N melakukan kunjungan sebanyak
7x yaitu : 1x Trimester I, 2x Trimester II, 4x Trimester III.
2. Tidak ada kesenjangan antara teori yang mengatakan tanda-tanda kemajuan
persalinan diantaranya adalah adanya kontraksi rahim, keluarnya lendir
bercampur darah (blod slim), keluarnya air-air (ketuban), penipisan dan
pembesaran serviks (Rukiyah,2014). Pada Ny. N Persalinan terjadi pada
pukul 02.05 wib dengan usia kehamilan 39 5 hari tanpa penyulit.
3. Tidak ada kesenjangan antara teori yang menyatakan tanda- tanda bayi baru
lahir normal yaitu, Berat badan 2500-4000 gram, Panjang badan lahir 48-52
gram, lingkar dada 30-38 cm, lingkar kepala 33-38 cm, nenangis kuat, bunyi
jantung 120-140 kali/ menit, pernapasan 40-60 kali/menit, kulit kemerah-
merahan reflek isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik, reflek moro
sudah baik, bayi bila dikagetkan akan memperlihatkan gerakan tangan
seperti memeluk, eleminasi baik, urine dan mekoneum akan keluar dalam 24
jam pertama. Pada 1-2 jam setelah lahir bayi sudah diberikan injeksi vitamin
K1, salep mata dan imunisasi Hepatitis B.
4. Tidak ada kesenjangan antara teori yang menyatakan bahwa keadaan ibu
akan kembali seperti semula setelah 6 minggu postpartum. Pada kunjungan
nifas ke empat telah memenuhi standar asuhan kebidanan masa nifas dan
memberikan KB secara dini. Setelah melalui konseling, infomed choice, Ny.
N memilih menjadi akseptor KB implant agar ASI nya tetap lancar dan dapat
menggunakan kontrasepsi jangka lama.
5.2 Saran
1. Bagi Lahan Praktek
Hendaknya seluruh pelayanan kesehatan dapat memberikan sosialisasi
asuhan yang komprehensif bagi ibu hamil, bersalin, bayi baru lahir dan nifas
sehingga pelayanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
klien.
2. Bagi Mahasiswa
Diharapkan semua mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam menerapkan asuhan kebidanan yang Profesional, dengan
baik dan benar, mahasiswa lebih memahami ilmu pengetahuan dan
perkembanganilmu pengetahuan yang up to date.
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, R., (2017). Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi jilid I.
Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Walyani, E.S., (2015). Asuhan Kebidanan dan Bayi Baru Lahir. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press