235
PENILAIAN KEPUASAN PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN INSTALASI RAWAT JALAN RS H.S.
                           SAMSOERI MERTOJOSO SURABAYA
  ASSESSMENT OF PATIENT SATISFACTION FOR THE QUALITY OF CARE IN HOSPITAL OUTPATIENT
                 DEPARTEMENT OF H.S. SAMSOERI MERTOJOSO SURABAYA
                                                              1                             2
                                     Ameilia Kurnia Sari , Ratna Dwi Wulandari
                                         1
                                           H.S Samsoeri Mertojoso, Surabaya
                          2
                            Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya
                                            E-mail: saia.ameilia@gmail.com
                                                         ABSTRACT
          The number of patient at H.S Samsoeri Mertojoso Surabaya hospital were decreased more than 10% in
ealier 2014 showed that there was problem with it quality service. The quality dimensions of health care service
are correlated with aspect respect and caring, fairness of service, information, efficiency, first impression, and
staff diversity of hospital. This was descriptive study with cross sectional method. There were 134 respodents
calculated with stratified random sampling (p<0,05). Data were collected by quistionaire. The dominan
satisfaction factors was identified by linier regression statistic. The satisfaction on the fairness aspect of patient
were less satisfied for 38,1% respondents. It was the aspects with the lowest satisfaction rate. It showed that
fairness aspect of hospital need to be improve.
Key words: assessment, service quality dimensions
PENDAHULUAN                                                          pasien sebagai upaya peningkatan mutu pelayanan.
           Definisi Rumah Sakit menurut WHO yaitu                    Berdasarkan data yang didapatkan jumlah pasien
suatu bagian menyeluruh dari organisasi dan medis,                   dinas (meliputi anggota dan keluarga polri), pasien
berfungsi memberikan pelayanan kesehatan lengkap                     umum      (meliputi:       Umum,       Askes,     Jamkesmas,
kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif.                 Jamsostek, RBH, dan Ikatan Kerja Sama lain) di RS
Dari   hasil    layanannya     menjangkau       pelayanan            H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya pada tahun 2011
keluarga       dan   lingkungan,    rumah      sakit   juga          persentase untuk pasien dinas meliputi pasien
merupakan pusat pelatihan tenaga kesehatan serta                     (Anggota, Sipil dan            Keluarga Polri)          sebanyak
untuk penelitian biososial. Untuk meningkatkan                       58,98%. Pada tahun 2012 persentase pasien umum
derajat kesehatan pada masyarakat perlu adanya                       meliputi (Umum, Askes, Jamkesmas, Jamsostek,
mutu (Wahyono, 2008).                                                RBH,     dan    Ikatan      Kerja      Sama     lain)     46,99%,
           Rumah Sakit H.S. Samsoeri Mertojoso                       sedangkan         pada        tahun      2013       mengalami
Surabaya merupakan rumah sakit yang diresmikan                       peningkatan hingga 44,18%. Pada bulan Januari -
tanggal 28 Oktober 1988 memberikan pelayanan                         April 2014 pasien (Anggota, Sipil dan Keluarga Polri)
untuk anggota Polri, PNS, serta masyarakat umum.                     berjumlah 35,03%. Untuk pasien umum meliputi
Seiringnya      dengan    peningkatan     layanan      pada          (Umum, Askes, Jamkesmas, Jamsostek, RBH, dan
akhirnya saat ini rumah sakit ini menjadi Polri/PNS                  Ikatan    Kerja    Sama        lain)   64,87%.      Mengalami
tipe B dan juga melayani pasien rujukan, umum dan                    peningkatan hingga bulan April 2014 dikarenakan
tahanan. Pelayanan di rumah sakit H.S. Samsoeri                      program        BPJS        meliputi     (Polri/PNS,        Askes,
Mertojoso      Surabaya    tidak membedakan status                   Jamkesmas,        dan      Jamsostek)      yang         ditetapkan
                          Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014
                                                                                                                          236
pemerintah mulai Januari 2014 berdasarkan tingkat                  ysng meningkat yang diminta pelanggan perlu
regional/wilayah masing–masing pasien bertempat                    penyesuaian mutu terus-menerus (Supriyanto dan
tinggal.                                                           Wulandari, 2011).
           Hasil data tersebut menunjukkan jumlah                  Cara mengukur kepuasan pelanggan
kunjungan pasien di RS H.S. Samsoeri Mertojoso                                Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja
dari tahun 2011 hingga bulan Januari - April 2014                  perusahaan dalam memberikan pelayanan kepada
mengalami fluktuasi. Hingga pada tahun Januari –                   pelanggan. Metode             untuk mengukur kepuasan
April 2014 jumlah pasien mengalami peningkatan                     pelanggan; Sistem keluhan dan saran, dan survei
dikarenakan mulai 1 Januari 2014, untuk pasien                     kepuasan pelanggan. Banyak penelitian mengenai
Polri/PNS     dan pasien (Askes, Jamkesmas, dan                    kepuasan          pelanggan     dilakukan    menggunakan
Jamsostek) menjadi BPJS.               Rumah Sakit H.S.            metode survei baik melalui pos, telepon, maupun
Samsoeri Mertojoso Surabaya menjadi Rumah Sakit                    wawancara pribadi. Melalui survei perusahaan akan
tingkat lanjutan (PPK II). Tujuan dari penelitian                  memperoleh tanggapan dan umpan balik secara
adalah memberikan informasi dan masukan untuk                      langsung dari pelanggan (Kotler,2003).
meningkatan mutu pelayanan yang berguna bagi                       Kepuasan pelanggan
rumah sakit. Hasil dari penelitian ini menganalisis                           Kepuasan       pelanggan      adalah   indikator
penilaian pasien terhadap mutu pelayanan instalasi                 utama      dari     standar    suatu    fasilitas kesehatan
rawat jalan H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya.                      dan merupakan suatu ukuran mutu pelayanan.
Manfaat                                                            Kepuasan            pelanggan         yang   rendah   akan
PUSTAKA                                                            berdampak terhadap jumlah kunjungan yang akan
Dimensi Mutu Jasa Rumah Sakit                                      mempengaruhi          profitabilitas.   Sikap     karyawan
           Dimensi Mutu Jasa Rumah Sakit meliputi:                 terhadap pelanggan juga akan berdampak terhadap
aspek hormat dan perhatian (respect and caring),                   kepuasan pelanggan dimana kebutuhan pelanggan
efektivitas    berkelanjutan.      kewajaran     layanan           dari waktu ke waktu akan meningkat, begitu pula
(appropriate). Aspek informasi, efisiensi, makanan,                tuntutannya akan mutu pelayanan yang diberikan
kesan pertama, dan staff diversity (Sower, 2006).                  (Atmojo, 2006).
Faktor yang mempengaruhi mutu                                      Mutu
           Mutu produk dan jasa pelayanan secara                              Mutu adalah suatu kondisi dinamis yang
langsung      dipengaruhi       oleh     9   fundamental           berhubungan dengan produk, manusia/tenaga kerja,
pelayanan: Man, Money, Materials, Machines and                     proses dan tugas, serta lingkungan yang memenuhi
mechanism, Modern information, Method, Markets,                    atau melebihi harapan konsumen. Definisi terdapat
Management, Motivation. Meningkatnya mutu yang                     beberapa persamaan, yaitu dalam elemen sebagai
kompleks perlu kesadaran bagi pekerja yaitu:                       berikut : mutu mencakup usaha memenuhi atau
Mounting product requirement. Persyaratan produk                   melebihi     harapan     pelanggan,      mutu     mencakup
                        Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014
                                                                                                                             237
produk, tenaga kerja, proses, dan lingkungan. Mutu                         Mutu pelayanan medis meliputi: Angka
merupakan kondisi yang selalu berubah (misalnya                  infeksi nosokomial, Angka kematian kasar (Gross
apa yang dianggap merupakan kualitassaat ini                     Death Rate - GDR), Kematian pasca bedah,
mungkin dianggap kurang berkualitas pada masa                    Kematian ibu melahirkan (Maternal Death Rate
mendatang (Nasution, 2005).                                      MDR), Kematian bayi baru lahir (Infant Death Rate –
Program Jaga Mutu                                                IDR), NDR (Net Death Rate), ADR (Anasthesia
        Program jaga mutu adalah suatu progam                    Death Rate), PODR (Post Operation Death Rate),
yang   dilaksanakan   secara      berkesinambungan,              POIR (Post Operative Death Rate) (Muninjaya,
sistematis objektif, dan terpadu untuk: menetapkan               2004).
masalah mutu dan penyebab standar yang telah                     Mutu Pelayanan Rumah Sakit
ditetapkan,    menetapkan      dan      melaksanakan                       Mutu pelayanan rumah sakit adalah derajat
penyelesaian masalah, serta menyusun rencana                     kesempurnaan          pelayanan       rumah      sakit     untuk
tindak lanjut. Program jaga mutu mencakup tiga                   memenuhi        kebutuhan       masyarakat          konsumen.
rumusan utama yaitu: rumusan kegiatan yang akan                  Pelayanan kesehatan yang sesuai standar profesi
di lakukan, serta tujuan yang ingin dicapai dari                 dengan standar pelayanan yang menggunakan
pelaksanaan kegiatan tersebut. Ketiga rumusan                    potensi sumber daya yang tersedia di rumah sakit
tersebut disarikan dari pengertian program menjaga               secara wajar, efisien, dan efektif serta diberikan
mutu   dapat    dirumuskan     pengertian      program           secara aman dan memuaskan sesuai dengan
menjaga mutu yang lebih terpadu.                                 norma,      etika,     hukum         dan    sosio        budaya.
        Pada saat ini sebagai akibat makin baiknya               Memperhatikan         keterbatasan         dan   kemampuan
tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi                    pemerintah dan masyarakat               dilingkungan sekitar
sosial masyarakat serta dilakukannya kebijakan                   (Rahmawati, 2013).
perlindungan publik, tampak kesadaran hukum                      Pelayanan Kesehatan
masyarakat makin meningkat pula. Untuk melindungi                          Pelayanan kesehatan adalah setiap upaya
kemungkinan    munculnya      gugatan    hukum      dari         yang diselenggarakan secara sendiri atau secara
masyarakat yang tidak puas terhadap pelayanan                    bersama-sama          dalam     suatu      organisasi      untuk
kesehatan, tidak ada pilihan lain kecuali berupaya               memelihara           dan      meningkatkan          kesehatan,
menyelenggarakan penjaminan          mutu pelayanan              mencegah       dan     menyembuhkan          penyakit      serta
kesehatan. Dalam kaitan itu peranan program                      memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga,
menjaga mutu jelas amat penting, karena apabila                  kelompok,      dan         ataupun    masyarakat          secara
program menjaga mutu dapat dilaksanakan dapatlah                 berkesinambungan (Azwar, 1996).
diharapkan terselenggaranya pelayanan kesehatan                  Mutu Pelayanan Kesehatan
yang bermutu (Muninjaya, 2004).                                  Pelayanan      kesehatan       yang     dapat    memuaskan
Indikator Mutu Pelayanan Medis                                   setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan yang
                      Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014
                                                                                                                              238
sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata serata                      instalasi    rawat       jalan.   Teknik     analisis   data
penyelenggaraannya sesuai kode etik dan profesi                      menggunakan            penelitian       analitik     dengan
(Azwar, 1996).                                                       menggunakan uji statistik regresi linier. Penilaian
Analisis kepuasan                                                    kepuasan terhadap pelayanan yang diterima meliputi
             Analisis kepuasan didapat dengan melihat                aspek hormat dan perhatian (Respect and Caring)
tingkat discrepancy antara nilai mean harapan                        sebanyak      6      pertanyaan,      Kewajaran      layanan
(E=Expectation)       dengan      nilai     mean      penilaian      (Appropriate) sebanyak 2 pertanyaan, informasi,
terhadap pelayanan rawat jalan yang diterima                         sebanyak 3 pertanyaan, efisiensi sebanyak 2
(A=Actual). Setelah masing–masing nilai mean                         pertanyaan, kesan pertama sebanyak 2 pertanyaan,
dikelompokkan ke dalam kategori rating, dengan                       staff diversity sebanyak 2 pertanyaan.
kriteria rating sebagai berikut: rating 1 adalah antara              HASIL DAN PEMBAHASAN
1,00-1,75; rating 2 adalah antara 1,76-2,50; rating 3                Analisis     Kepuasan        Terhadap      Dimensi      Mutu
adalah antara 2,51-3,35 dan rating 4 antara 3,26-                    Pelayanan
4,00. Setelah diketahui nilai ratingnya, maka dilihat                Pada penilaian pasien terhadap dimensi mutu
kembali discrepancy antara rating harapan dan                        pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan
aktualnya. Jika E-A > 1 maka responden merasa                        pasien di instalasi rawat jalan.           Aspek tersebut,
tidak puas dengan pelayanan rawat jalan dan jika E-                  dapat mempengaruhi kunjungan pasien.
A ≤ 1 maka responden merasa puas dengan                              Kepuasan        pasien      terhadap     mutu      pelayanan
pelayanan rawat jalan (Tjiptono dan Chandra,2005).                   berdasarkan aspek hormat dan perhatian (respect
METODE                                                               and caring) pada perhatian yang diberikan tentang
Penelitian ini merupakan analitik dengan pendekatan                  keluhan yang diderita pasien sebesar 90,3% bernilai
cross sectional. Lokasi penelitian di lakukan di RS                  puas.    Cara     dokter     dalam     berkomunikasi     dan
H.S.    Samsoeri        Mertojoso         Surabaya.     Waktu        berinteraksi tentang keluhan yang diderita pasien
penelitian dan pengumpulan data dalam penelitian                     sebesar 93,3% bernilai puas. Cara dokter dalam
ini dimulai pada bulan Juli-Agustus 2014. Populasi                   menanggapi keluhan yang diderita pasien sebesar
dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan,                      87,3% bernilai puas, cara berkomunikasi petugas di
berusia antara       15 tahun sampai umur 60 tahun,                  pendaftaran pasien sebesar 82,1% bernilai puas.
yang terdaftar sebagai anggota BPJS kesehatan.                       Keramahan petugas dalam memberikan pelayanan
Sampel       dalam   penelitian     ini    dihitung    dengan        kepada pasien sebesar 64,2% bernilai puas, dan
stratified     random    sampling         dengan      (p<0,05)       cara berkomunikasi perawat kepada pasien tentang
sehingga diperoleh 134 responden. Data diperoleh                     keluhan yang diderita sebesar 86,6% bernilai puas.
dari wawancara dan penyebaran kuesioner di
                          Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014
                                                                                                                          239
Tabel 1 Analisis penilaian pasien terhadap dimensi mutu pelayanan meliputi aspek hormat dan perhatian
        (Respect and Caring), kewajaran pelayanan (appropriate), informasi, efisiensi, kesan pertama, dan staff
        diversity
                                           Sangat
                                                             Kurang                               Sangat
                                           kurang                                 Puas                            Total
            Pernyataan                                        puas                                 puas
                                            puas
                                          ∑      %          ∑        %        ∑          %       ∑        %     ∑         %
 Respect and caring
 Perhatian yang diberikan dokter
 tentang keluhan yang diderita            -        -       11       8,2      121      90,3       2       1,5    134   100
 pasien
  Cara dokter dalam
  berkomunikasi dan
                                          -        -        6       4,5      125      93,3       3       2,2    134   100
  berinteraksi tentang keluhan
  yang diderita pasien
 Cara dokter dalam menanggapi
 keluhan yang diderita pasien             -        -       14       10,4     117      87,3       3       2,2    134   100
  Cara berkomunikasi petugas di
                                          -        -        6       4,5      110      82,1      18       13,4   134   100
  pendaftaran pasien
  Keramahan petugas dalam
  memberikan pelayanan kepada             -        -        4        3        86      64,2      44       32,8   134   100
  pasien
 Cara berkomunikasi perawat
 kepada pasien tentang keluhan            -        -        4        3       116      86,6      14       10,4   134   100
 yang diderita
 Kewajaran Pelayanan
 Cara dokter dalam memeriksa
                                          -        -       51       38,1      82      61,2       1       0,7    134   100
 pasien secara teliti
 Kecakapan perawat dalam
                                          -        -       28       20,9     100      74,6       6       4,5    134   100
 melakukan pemeriksaan
 Informasi
 Informasi yang disampaikan
                                          -        -        5       3,7       97      72,4      32       23,9   134   100
 petugas di pendaftaran pasien
  Informasi tentang alur BPJS di
                                          -        -        9       6,7       85      63,4      40       29,9   134   100
  instalasi rawat jalan
  Informasi diagnosa yang di
                                          -        -       28       20,9     101      75,4       5       3,7    134   100
  sampaikan oleh dokter
 Efisiensi
 Hasil pelayanan yang diberikan
 di instalasi rawat jalan
 dibandingkan dengan                      -        -       20       14,9      96      71,6      18       13,4   134   100
 pengalaman pelayanan
 sebelumnya.
 Tindakan pemeriksaan yang
 diberikan di instalasi rawat jalan
 dibandingkan tindakan yang               -        -       11       8,2      109      81,3      14       10,4   134   100
 sebelumnya didapatkan di
 instalasi rawat jalan lain
 Kesan kontak
 Kesan kontak pertama petugas
 dengan pasien di pendaftaran             -        -       11       8,2      114      85,1       9       6,7    134   100
 pasien
 Kesan pertama pada saat
                                          -        -       14       10,4     117      87,3       3       2,2    134   100
 masuk di instalasi rawat jalan
 Staff diversity
 Keanekaragaman staf (dokter
 spesialis dan perawat) yang ada          -        -       20       14,9     112      83,6       2       1,5    134   100
 di instalasi rawat jalan
 Keanekaragaman staf (petugas
 non medis) yang ada di instalasi         -        -       19       14,2     109      81,3       6       4,5    134   100
 rawat jalan
                        Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014
                                                                                                                                240
Berdasarkan aspek hormat dan perhatian (respect                      mutu pelayanan berdasarkan aspek informasi pada
and caring) menurut penilaian pasien yang kurang                     informasi    yang     disampaikan       petugas     di    loket
puas   pada     pernyataan        cara    dokter     dalam           sebesar 72,4% bernilai puas, Informasi tentang alur
menanggapi keluhan yang diderita pasien sebesar                      BPJS di instalasi rawat jalan sebesar 63,4% bernilai
10,4%. Seharusnya kepuasan pasien dapat tercipta,                    puas. Informasi diagnosis yang di sampaikan oleh
bila dokter dalam menanggapi keluhan pasien                          dokter sebesar 75,4% bernilai puas.
dengan memberikan perhatian menanggapi secara                                   Berdasarkan      aspek      informasi    menurut
komunikatif tetang keluhan yang diderita pasien.                     penilaian pasien yang kurang puas pada pernyataan
Komunikasi yaitu tata cara informasi yang diberikan                  informasi diagnosis yang di sampaikan oleh dokter
pihak penyedia jasa dan keluhan yang diterima dari                   sebesar 20,9%.       Seharusnya         kepuasan         pasien
pasien (Tjiptono, 2006). Oleh karena itu, aspek                      dapat tercipta, bila didukung dengan penyampaian
hormat dan perhatian (respect and caring) sangat                     atau pemberian informasi sebelumnya tentang hak.
berpengaruh terhadap kepuasan pasien di instalasi                    Berdasarkan hak pasien, hak dokter dan hak
rawat jalan RS H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya.                     paramedik beserta kewajiban masing - masing akan
        Kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan                      lebih menunjang keberhasilan dan memberikan
berdasarkan       aspek        kewajaran        pelayanan            kepuasan sendiri (Nofiana dan Sugiarsi, 2011).
(apropriate). Pada pernyataan cara dokter dalam                      Oleh     karena      itu,   aspek       informasi        sangat
memeriksa pasien secara teliti sebesar 61,2%                         berpengaruh terhadap kepuasan pasien di instalasi
bernilai puas. Kecakapan perawat dalam melakukan                     rawat jalan RS H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya.
pemeriksaan sebesar 74,6% bernilai puas.                                        Kepuasan pasien terhadap mutu pelayanan
        Berdasarkan aspek kewajaran pelayanan                        berdasarkan aspek efisiensi pada hasil pelayanan
(appropriate) menurut penilaian pasien yang kurang                   yang diberikan di instalasi rawat jalan dibandingkan
puas pada pernyataan cara dokter dalam memeriksa                     dengan       pengalaman        pelayanan       sebelumnya
pasien secara teliti sebesar 38,1%. Seharusnya,                      sebesar 71,6% bernilai puas. Tindakan pemeriksaan
kepuasan pasien dapat tercipta apabila dokter dalam                  yang diberikan di instalasi rawat jalan dibandingkan
memberikan tindakan pemeriksaan secara berkala                       tindakan     yang    sebelumnya        anda   dapatkan       di
kepada pasien agar pasien mengetahui diagnosis                       instalasi rawat jalan lain sebesar 81,3% bernilai
yang diderita. Aspek tersebut, dapat berpengaruh                     puas.      Aspek efisiensi menurut penilaian pasien
terhadap kesembuhan dan penderitaan pasien. Oleh                     yang kurang puas pada pernyataan hasil pelayanan
karena itu, tingkat kepuasan terhadap kewajaran                      yang diberikan di instalasi rawat jalan dibandingkan
pelayanan     (Appropriate)     sangat     mempengaruhi              dengan       pengalaman        pelayanan       sebelumnya.
pelayanan di instalasi rawat jalan RS H.S. Samsoeri                  sebesar 14,9%.       Kepuasan         dapat   tercipta     dari
Mertojoso Surabaya. Kepuasan pasien terhadap                         aspek     efisiensi apabila hasil feedback pelayanan
                          Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014
                                                                                                                              241
yang didapatkan pasien di RS sebagai perbandingan                             Oleh karena itu, aspek informasi sangat
hasil pelayanan atau tindakan bagi pasien terhadap                berpengaruh terhadap kepuasan pasien di instalasi
sumber yang dipergunakan dalam memberikan                         rawat jalan RS H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya.
pelayanan bagi pasien. Layanan kesehatan yang                     Kepuasan        pasien     terhadap       mutu       pelayanan
bermutu harus mampu memberikan informasi yang                     berdasarkan       aspek       keanekaragman       staf     (staff
jelas (Mukti et al, 2013). Oleh karena itu, aspek                 diversity). Terdiri dari pernyataan dokter spesialis
efisiensi sangat berpengaruh terhadap kepuasan                    dan perawat) yang ada di instalasi rawat jalan
pasien di instalasi rawat jalan RS H.S. Samsoeri                  sebesar 83,6% bernilai puas. Keanekaragaman staf
Mertojoso Surabaya. Kepuasan pasien terhadap                      (petugas non medis) yang ada di instalasi rawat
mutu pelayanan berdasarkan aspek kesan pertama                    jalan sebesar 81,3% bernilai puas.
pada kesan kontak pertama petugas dengan pasien                               Berdasarkan aspek keanekaragman staf
di pendaftaran pasien sebesar 85,1% bernilai puas.                (staff diversity) menurut penilaian pasien yang
Kesan pertama pada saat masuk di instalasi rawat                  kurang puas pada pernyataan keanekaragaman staf
jalan sebesar 87,3% bernilai puas.                                (dokter spesialis dan perawat) yang ada di instalasi
        Berdasarkan aspek kesan pertama menurut                   rawat jalan sebesar 14,9%. Kepuasan dapat tercipta
penilaian pasien yang kurang puas pada pernyataan                 pada aspek keanekaragman staf (staff diversity)
kesan pertama pada saat masuk di instalasi rawat                  apabila hubungan antar pasien berkaitan dengan
jalan sebesar 10,4%. Kepuasan dapat tercipta kesan                interaksi     dengan      staf   RS.      Sehingga       tercipta
pertama pada saat masuk di instalasi rawat jalan                  kepercayaan dan kredebilitas.
berkaitan dengan kesan saat berkunjung di RS H.S.                 Analisis     pengaruh         penilaian    pasien     tentang
Samsoeri Mertojoso Surabaya, bila kesan itu baik                  faktor RS terhadap kepuasan
atau puas pasien akan kembali berkunjung ke RS.                               Analisis   pengaruh        faktor   RS    meliputi:
First impression merupakan cara yang diterapkan                   Ketrampilan (X1), Sikap (X2), Perilaku (X3), Daya
petugas rumah sakit dalam berinteraksi dengan                     tanggap (X4), Waktu tunggu (X5), Fasilitas pelayanan
pasien (Sower,2006).                                              (X6).
Tabel 2 Analisis pengaruh penilaian pasien terhadap faktor RS di Instalasi Rawat Jalan H.S. Samsoeri
        Mertojoso Surabaya
 Variabel Bebas        Koefisien Regresi                   t-hitung                      Sig.                 Keterangan
      Kons
                              108,026                       19,010                       0,000
      tanta
        X1                      -,925                       -3,467                       0,001                  Signifikan
        X2                     -1,379                       -2,716                       0,008                  Signifikan
        X3                     -1,141                       -2,507                       0,013                  Signifikan
        X4                     -1,115                       -2,149                       0,034                  Signifikan
        X5                      -,818                       -2,562                       0,012                  Signifikan
        X6                      -,276                       -1,242                       0,217               Tidak Signifikan
                       Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014
                                                                                                                     242
Keterangan :
X1      : Ketrampilan
X2      : Sikap
X3      : Perilaku
X4      :Daya tanggap
X5      : Waktu tunggu
X6      : Fasilitas pelayanan
Berdasarkan      perhitungan       regresi    linier,   dapat        Nofiana, H., Sugiarsi, S,. 2011. Jurnal Kesehatan:
                                                                              Hubungan Mutu Pelayanan Pendaftaran
diketahui bahwa variabel yang mempunyai nilai                                 Dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di
                                                                              Rumah      Sakit    PKU      Muhammadiyah
signifikansi (P<0,05) adalah nilai koefisien untuk nilai                      Karanganyar,(5)1.
                                                                     Rahmawati, A F., 2013. Jurnal Adminstrasi
Ketrampilan (X1), Sikap (X2), Perilaku (X3), Daya                             Kesehatan Indonesia: Mutu Pelayanan
                                                                              Kesehatan Berdasarkan Dimensi Dabholkar
tanggap (X4), Waktu tunggu (X5)              yaitu (P<0,05).                  Di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam, (1)2.
                                                                     Sower, V., 2006. The Battle of The Gurus. Quality
Faktor tersebut menunjukkan bahwa berpengaruh                                 Management Text Manuscript chapter one
                                                                              (5-6).
signifikan     secara    parsial     terhadap     kepuasan.          Supriyanto S., Wulandari R.D., 2011. Manajemen
                                                                              Mutu Pelayanan Kesehatan. Cetakan :
Sedangkan       faktor   rs   yang    tidak     berpengaruh                   Percetakan Pohon Cahaya.
                                                                     Tjiptono, F. 2006. Manajemen Pelayanan Jasa.
signifikan secara parsial terhadap kepuasan sebesar                           Penerbit: Andi Yogyakarta.
                                                                     Tjiptono, F.,Chandra, G., 2005 Service Quality
(P<0,05) adalah fasilitas pelayanan.                                          Satisfaction. Penerbit: Andi Yogyakarta.
                                                                     Wahyono, E., 2008. Manajemen Rumah Sakit.
SIMPULAN                                                                      Website:
                                                                              http://www.tesismars.co.cc/feeds/posts/defa
          Kepuasan        terhadap       dimensi        mutu                  ult. 23 Februari 2011.
pelayanan di RS H.S. Samsoeri Mertojoso Surabaya
berdasarkan aspek kewajaran layanan (appropriate),
mengalami penurunan di instalasi rawat                  jalan.
Pengaruh penilaian pasien tentang                faktor RS
meliputi: ketrampilan, sikap, perilaku, daya tanggap,
waktu tunggu dan fasilitas. Faktor RS yang tidak
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
kepuasan adalah fasilitas pelayanan di instalasi
rawat jalan.
DAFTAR PUSTAKA
Atmojo,    Y T., 2006. Mengukur Kepuasan
         Pelanggan.Website:http://triatmojo.wordpre
         ss.com. 19 September 2014.
Azwar, A., 1996. Menjaga Mutu Pelayanan
         Kesehatan.    Jakarta:     Pustaka    Sinar
         Harapan.
Kotler, P., 2003. Manajemen Pemasaran: Analisis,
         Perencanaan, Implementasi, dan Kontrol.
         Jakarta: Prenhallindo.
Mukti, Y., Hamzah, A., Nyorong,, M. 2013. Jurnal
         AKK: Pengaruh Mutu Layanan Kesehatan
         Terhadap Kepuasan Pasien Rawat Inap Di
         Rumah Sakit Wodward Palu, (2)3.
                          Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia Volume 2 Nomor 4 Oktober-Desember 2014