Air China
- Artikel ini bukan mengenai China Airlines, yang merupakan maskapai penerbangan Republik Tiongkok.
| |||||||
Didirikan | 1 Juli 1988 | ||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|
Penghubung | |||||||
Penghubung sekunder | |||||||
Kota fokus | |||||||
Program penumpang setia | PhoenixMiles | ||||||
Aliansi | Star Alliance | ||||||
Anak perusahaan |
| ||||||
Armada | 469 | ||||||
Tujuan | 201 | ||||||
Slogan | Trust, Convenience, Comfort, and Satisfaction | ||||||
Perusahaan induk | Air China Group (53,46%) | ||||||
Kantor pusat | Zona Industri Bandara Tianzhu Beijing Distrik Shunyi, Beijing, Tiongkok | ||||||
Tokoh utama | Cai Jianjiang (Presiden dan CEO) Song Zhiyong (Ketua) | ||||||
Situs web | http://airchina.com |
Air China (SEHK: 0753, LSE: AIRC, SSE: 601111) (Hanzi sederhana: 中国国际航空公司; Hanzi tradisional: 中國國際航空公司; Pinyin: Zhōngguó Guójì Hángkōng Gōngsī; harfiah: 'Perusahaan Penerbangan Internasional Tiongkok', disingkat sebagai 国航) adalah nama maskapai penerbangan nasional yang berbasis di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, dengan kode IATA CA dan kode ICAO CCA. Maskapai ini berdiri tahun 1988. Maskapai ini mengoperasikan layanan penumpang internasional dan domestik di Tiongkok Daratan dan seluruh dunia. Basis utamanya adalah Bandara Internasional Ibukota Beijing, Bandara Internasional Pudong Shanghai dan Bandara Internasional Shuangliu Chengdu.
Pada tahun 2017, maskapai ini mengangkut 102 juta penumpang domestik dan internasional dengan load factor rata-rata 81%.[2] Maskapai ini bergabung dengan Star Alliance pada 2007 bersama Shanghai Airlines.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Awal pembentukan
[sunting | sunting sumber]Air China didirikan dan mulai beroperasi pada 1 Juli 1988 sebagai akibat dari keputusan pemerintah Tiongkok pada akhir 1987 untuk membagi divisi operasi Administrasi Penerbangan Sipil Tiongkok (CAAC Airlines) menjadi enam maskapai terpisah: Air China, China Eastern, China Southern, China Northern, China Southwest, dan China Northwest.[3] Air China diberi tanggung jawab untuk penerbangan antarbenua dan mengambil alih rute dan armada pesawat jarak jauh CAAC (Boeing 747, 767, dan 707).
Pada bulan Januari 2001, sepuluh maskapai mantan CAAC menyetujui rencana merger,[4] yang menurut Air China akan mengakuisisi China Southwest. Sebelum akuisisi ini, Air China adalah maskapai penerbangan domestik terbesar keempat di negara itu. Penggabungan menciptakan grup dengan aset 56 miliar Yuan (US$8,63 miliar), dan 118 armada pesawat. Pada Oktober 2002, Air China berkonsolidasi dengan China National Aviation Holding dan China Southwest Airlines.[5]
Pada Juli 2009, Air China mengakuisisi $19,3 juta saham dari Air Macau, anak perusahaannya yang bermasalah, lalu mengangkat sahamnya dari 51% menjadi 80,9%.[6] Sebulan kemudian, Air China menghabiskan HK$6,3 miliar (US$813 juta) untuk meningkatkan kepemilikannya di Cathay Pacific dari 17,5% menjadi 30%, memperluas kehadirannya di Hong Kong.[7]
Perkembangan sejak 2010
[sunting | sunting sumber]Pada April 2010, Air China meningkatan kepemilikan sahamnya di Shenzhen Airlines dan menjadi pemegang saham pengendali di Shenzhen Airlines, memungkinkan Air China untuk lebih meningkatkan posisinya di Beijing, Chengdu, dan Shanghai serta mencapai jaringan domestik yang lebih seimbang.[8]
Pada 23 Desember 2010, Air China menjadi maskapai penerbangan Tiongkok pertama yang menawarkan tiket gabungan yang mencakup penerbangan domestik dan layanan bus antar-jemput ke kota-kota terdekat. Tiket gabungan penerbangan-shuttle bus itu pertama menghubungkan Tianjin melalui shuttle bus dengan penerbangan domestik yang melewati Beijing.[9]
Pada tanggal 3 Juli 2013, bertepatan dengan hari jadi Air China ke-25, Air China berhasil menguji LAN nirkabel dalam penerbangan. Itu adalah penerbangan Internet satelit global pertama di Tiongkok Daratan.[10]
Pada awal tahun 2015 diumumkan bahwa Air China telah memilih Boeing 737 Next Generation dan 737 MAX untuk program pembaruan armada sebanyak 60 pesawat. Kesepakatan dengan nilai lebih dari $6 miliar pada daftar harga saat ini, belum difinalisasi.[11]
Destinasi
[sunting | sunting sumber]Jaringan rute Air China meluas ke seluruh Asia ke Timur Tengah, Eropa Barat, dan Amerika Utara dari hubnya di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing dan Bandara Internasional Shuangliu Chengdu.[12] Saat ini juga menjangkau sejumlah besar tujuan Asia, Australia dan Eropa dari Shanghai. Beberapa rute internasional beroperasi dari Chengdu, Chongqing, Dalian, Hangzhou, Kunming dan Xiamen. Air China adalah salah satu dari sedikit maskapai penerbangan dunia yang terbang ke enam benua.
Perjanjian codeshare
[sunting | sunting sumber]Air China mempunyai perjanjian codeshare dengan beberapa maskapai berikut:[13]
- Air Canada (Joint Venture Partner)
- Air Dolomiti
- Air India
- Air Macau
- Air New Zealand
- Air Serbia
- All Nippon Airways
- Asiana Airlines
- Austrian Airlines
- Avianca
- Cathay Pacific
- China Express Airlines
- El Al
- Ethiopian Airlines
- EVA Air
- Finnair
- Hawaiian Airlines
- Juneyao Airlines
- Kunming Airlines
- LATAM Brazil
- LATAM Chile
- LOT Polish Airlines
- Lufthansa
- Scandinavian Airlines
- Shandong Airlines
- Shenzhen Airlines
- Singapore Airlines
- South African Airways
- Swiss International Air Lines
- TAP Air Portugal
- Tibet Airlines
- Turkish Airlines
- Uni Air
- United Airlines
- Virgin Atlantic
- WestJet
Perjanjian interline
[sunting | sunting sumber]Air China mempunyai perjanjian interline dengan beberapa maskapai berikut:[14]
Armada
[sunting | sunting sumber]Armada saat ini
[sunting | sunting sumber]Per Maret 2021, armada Air China adalah sebagai berikut:[15][16][17]
Pesawat | Beroperasi | Pesanan | Kelas penumpang | Catatan | ||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
F | B | E+ | E | Total | ||||
Airbus A319-100 | 33 | — | — | 8 | — | 120 | 128 | |
Airbus A319neo | — | 8[18] | TBA | |||||
Airbus A320-200 | 43 | — | — | 8 | — | 150 | 158 | |
Airbus A320neo | 44 | 8[19] | — | 8 | — | 150 | 158 | [20] |
Airbus A321-200 | 61 | — | — | 16 | — | 161 | 177 | |
12 | 173 | 185 | ||||||
Airbus A321neo | 18 | 7 | — | 12 | — | 182 | 194 | [20] |
Airbus A330-200 | 28 | — | — | 30 | — | 207 | 237 | |
18 | 247 | 265 | ||||||
12 | 271 | 283 | ||||||
Airbus A330-300 | 28 | — | — | 30 | 16 | 255 | 301 | |
36 | 20 | 311 | ||||||
Airbus A350-900 | 16 | 14[21] | — | 32 | 24 | 256 | 312[22] | |
Boeing 737-700 | 18 | — | — | 8 | — | 120 | 128 | B-3999 digunakan untuk transportasi VIP |
Boeing 737-800 | 100 | — | — | 8 | — | 159 | 167 | |
168 | 176 | |||||||
12 | 147 | 159 | ||||||
Boeing 737 MAX 8 | 16 | 13[23] | — | 8 | — | 168 | 176 | Saat ini dilarang terbang.[24] |
Boeing 747-400 | 3 | — | 10 | 42 | — | 292 | 344 | |
Boeing 747-8I | 7 | — | 12 | 54 | 66 | 233 | 365[25] | B-2479 digunakan untuk transportasi VIP |
Boeing 777-300ER | 28 | — | 8 | 42 | — | 261 | 311 | |
— | 36 | 356 | 392[26] | |||||
Boeing 787-9 | 14 | 1 | — | 30 | 34 | 229 | 293[27] | |
Comac ARJ21-700 | 7 | 28[28] | — | — | — | 90 | 90 | Pengiriman dari 2020 hingga 2024 |
Comac C919 | — | 20 | TBA | |||||
Armada Business Jet Air China | ||||||||
Boeing BBJ1 | 1 | — | VIP | Dioperasikan oleh Beijing Airlines | ||||
Boeing BBJ2 | 3 | — | VIP | Dioperasikan oleh Beijing Airlines | ||||
Dassault Falcon 7X | 1 | — | VIP | |||||
Total | 469 | 99 |
-
Airbus A320-200
-
Airbus A320neo
-
Airbus A321
-
Airbus A330-200
-
Airbus A350-900
-
Boeing 737-800
-
Boeing 737 MAX 8
-
Boeing 747-8
-
Boeing 777-300ER
-
Boeing 787-9
-
Comac ARJ21-700
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Air China first-class
-
Air China business-class
-
Air China economy-class
-
Hidangan di first-class
-
Hidangan di business-class
-
Hidangan di economy-class
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Air China 2017 Annual Report". Air China. 2011.
- ^ "Air China Annual Report 2017" (PDF).
- ^ Disappearance of Malaysian Airlines Flight: March 15 and 24, and April 3, 2014. 2300 N Street, NW, Suite 800, Washington DC 20037 United States: CQ Press. hlm. 90–98.
- ^ Ng, Eric, "Air China Set to Announce Lead Bank for Listing," South China Morning Post, Bus. Sec., July 16, 2001, p. 4.
- ^ PRESS, THE ASSOCIATED (2002-10-30). "Air China plans to buy 15 new planes". seattlepi.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Air China increases stake in Air Macau to almost 81%".
- ^ "Air China to Raise Cathay Pacific Stake to 30%". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2012-07-17. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Air China acquires majority stake in Shenzhen Airlines". Air Transport Intelligence news.
- ^ "Air China Press Release". web.archive.org. 2016-04-04. Archived from the original on 2016-04-04. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "国内航班首试空中上网服务_中国经济网――国家经济门户". web.archive.org. 2016-06-29. Archived from the original on 2016-06-29. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Air China". Airliner World: 17. March 2015.
- ^ "Hainan Airlines set to establish Chengdu base". ch-aviation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Air China Airline Profile | CAPA". centreforaviation.com. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Interline Travel - Pakistan International Airlines - PIA". www.piac.com.pk. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-03-08. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Air China Fleet Details and History". www.planespotters.net. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Air China - Aircraft Information".
- ^ "Air China - Fleet - PlaneLogger". www.planelogger.com. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ [讨论]国内航司A320neo、B737max订单情况对比,A/B基本相当. bbs.feeyo.com (dalam bahasa Tionghoa). Diakses tanggal 2018-09-26.
- ^ 27 May 2013. "Air China orders 100 Airbus A320 planes". cargonewsasia.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-09-22. Diakses tanggal 2013-09-22.
- ^ a b "Air China to acquire five A320neo, 13 A321neo". Ch-Aviation. 21 March 2021.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-11. Diakses tanggal 2022-01-20.
- ^ "Air China to take first A350 in early August". atwonline.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal Jul 18, 2018.
- ^ "Air China's current order". Diarsipkan dari versi asli tanggal 20 October 2019. Diakses tanggal 9 April 2019.
- ^ "China in no hurry to return 737 Max to service". Flight Global. Diakses tanggal 2021-02-10.
- ^ Shih, Kai-Chin (30 September 2014). "Air China Boeing 747-8I Interior Information". >talkairlines. >talkairlines. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-18. Diakses tanggal 30 September 2014.
- ^ "Air China begins 2-class 777 service from Dec 2016". routesonline.com. Diakses tanggal 2016-10-01.
- ^ "Air China Files Preliminary Boeing 787-9 Operational Routes in S16". 2016. Diakses tanggal 8 September 2016.
- ^ "Air China orders 35 domestically-built ARJ21s". flightglobal.com. Diakses tanggal 30 August 2019.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Situs web resmi
- Air China Business Jet Diarsipkan 2017-06-13 di Wayback Machine.