Museum Satria Mandala
Didirikan | 5 Oktober 1972 |
---|---|
Lokasi | Jakarta Selatan, Indonesia |
Jenis | Museum militer |
Wisatawan | Rata-rata 48.000 pengunjung |
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Akses disekitar Jl. Gatot Subroto, dilalui oleh semua transportasi umum dan pribadi, cocok untuk mengenalkan anak-anak dan masyarakat umumnya akan sejarah perjuangan bangsa. View disekitar museum juga bagus bisa untuk mendokumentasikan bentuk bangunan selain masuk Cagar Budaya, juga didukung area taman, plaza dan kampoeng joeang dengan harga tiket masuk yang terjangkau. Harga tiket untuk masuk ke museum yaitu Rp5.000,-
Kawasan Museum Satria Mandala sebagai edukasi wisata sejarah hadir dalam rangka pembangunan bangsa, pengajaran sejarah tidak semata-mata berfungsi untuk memberikan pengetahuan sejarah sebagai kumpulan informasi fakta sejarah, tetapi juga bertujuan menyadarkan anak didik atau membangkitkan kesadaran sejarahnya.
Pengetahuan masa lampau tersebut mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak dan kepribadian bagi pengunjung.
Untuk itu nilai-nilai sejarah harus dapat tercermin dalam pola prilaku nyata bagi pengunjung. Dengan melihat pola prilaku yang tampak, dapat mengetahui kondisi kejiwaan berada pada tingkat penghayatan pada makna dan hakekat sejarah bangsa pada masa kini dan masa mendatang. Dengan demikian baru dapat diketahui pembelajaran sejarah telah berfungsi dalam proses pembentukan sikap yang diimplementasikan di bangku sekolah dan di masyarakat.
Museum Satria Mandala berusaha untuk menjadi tempat dimana pengunjung dapat merasakan suatu suasana dan pengalaman yang berbeda, yang hanya akan mereka dapatkan jika mereka berkunjung ke kawasan edukasi sejarah bangsa.
Perubahan ini membuat peran Museum Satria Mandala berkembang menjadi tempat preservasi, penelitian dan komunikasi, yang tujuannya untuk menyampaikan misi edukasi sekaligus rekreasi kepada masyarakat.
Misi edukasi yang diemban oleh Museum Satria Mandala untuk menyampaikan misi pendidikan kepada anak-anak, juga kepada semua lapisan masyarakat.
Karena itu, Museum Satria Mandala tidak hanya sekadar menjadi tempat untuk mendidik masyarakat, tetapi menjadi tempat pembelajaran, yang termasuk di dalamnya tempat di mana pengunjung dapat memperoleh pengalaman.
Museum Satria Mandala sekaligus menjadi konsep kawasan wisata terpadu yang dibangun khusus untuk tujuan edukasi dengan memadukan pembangunan dan pengelolaan daya tarik wisata, fasilitas museum dan fasilitas ekonomi lainnya di dalam satu kawasan sebagai sebuah destinasi sejarah bangsa.
Pengunjung dimanjakan dengan menikmati taman kota nan asri dan nyaman di Taman Soekarno, Kampoeng Djoeang dan Taman Dirgantara. Tak lupa pula pengunjung dapat memakai sarana ibadah berupa Musollah Al-Fitri yang berdiri megah dan anggung di area kawasan.
Keberadaan taman hutan kota di area kawasan menjadi penting pula, dimana pengunjung dapat menghirup udara segar, juga dimanjakan tersedianya suguhan jajanan kuliner, toko sovenir, area parkir yang luas juga dengan gelaran meja/bangku utk duduk santai setelah beredukasi di Museum Satria Mandala
Fasilitas lainnya yang ada di Museum Satriamandala, Kawasan Terpadu Wisata Edukasi Sejarah Perjuangan Bangsa ini antara lain adalah Taman Soekarno, Taman Sejarah, Plaza Soedirman, Plaza Satriamandala, Pojok Baca Perpustakaan TNI, dan Kampoeng Djoeang.
Pengunjung bisa datang ke Museum Satriamandala sebagai Kawasan Terpadu Sejarah Perjuangan Bangsa pada setiap hari, jam 09.00-21.00, dan tiket/karcis masuk ke kawasan ini adalah Rp.5.000,- per orang.
Isi Museum
[sunting | sunting sumber]Koleksi Museum
[sunting | sunting sumber]Pesawat dan Helikopter[1]
[sunting | sunting sumber]Jenis | Pabrikan | Model | Nama | Registrasi | Negara | Galeri |
---|---|---|---|---|---|---|
Pesawat Serang
Darat/Anti Gerilya |
North American | B-25J | Mitchell/Strafer | M-458 | Amerika
Serikat |
|
Helikopter Serbaguna | Mil | Mi-4 | Hound | HA-5007 | Uni Soviet | |
Pesawat Latih | Yokosuka | K5Y1 | Cureng/Willow | TJ-62 | Jepang | |
Pesawat Sipil | PZL | PZL-104-34 | Wilga | ST-1410 | Polandia | |
Pesawat Tempur | Cavalier | P-51D | Mustang II | F-347 | Amerika
Serikat |
|
Pesawat Latih | North American
(Noorduyn) |
AT-16 | Harvard II | B-416 | Amerika
Serikat |
|
Pesawat Patroli
Anti Kapal Selam |
Fairey | AS.4 | Gannet | AS-00 | Inggris Raya | |
Pesawat Latih | Piper | 3C-L4J | Cub/Grasshopper | R-344 | Amerika
Serikat |
|
Pesawat Tempur | Mikoyan-Gurevich | MiG-21F13 | Fishbed C | F-2164 | Uni Soviet | |
Pesawat Serang
Darat |
Douglas | A-4E | Skyhawk | TT-0438 | Amerika
Serikat |
|
Pesawat Sipil | LIPNUR/PT.DI | N-25 | Kunang | 04 | Indonesia | |
Pesawat Latih | Mansyu | Ki-79 | Nate/Nishikoren | - | Jepang | |
Pesawat Sipil Komersial | Douglas | C-47A-10-DK (DC-3) | - | PK-GDZ
(RI-001) |
Amerika
Serikat |
|
Helikopter Serbaguna | Bell | Bell 204B | - | H-268 | Amerika
Serikat |
Kendaraan Darat
[sunting | sunting sumber]Jenis | Model | Nama | Persenjataan | Negara | Galeri |
---|---|---|---|---|---|
Tank Ringan | M5A1 | Stuart VI | 37 mm M6 | Amerika
Serikat |
- |
Tank Ringan | M3A1 | Stuart III | 37 mm M6 | Amerika
Serikat |
- |
Panser Half Track | BTR-152 | - | 7.62mm SGMB | Uni Soviet | - |
Panser Intai Tempur | Panhard EBR (FL-11) | - | 75 mm SA49 | Perancis | - |
Tank Amfibi Ringan | PT-76 | - | 76.2 mm D-56T | Uni Soviet | - |
Tank Angut Personel Amfibi | BTR-50 | - | - | Uni Soviet | - |
Panser Intai Amfibi | BRDM-1 | - | - | Uni Soviet | - |
Tank Angkut Amfibi | Kapa K-61 | - | - | Uni Soviet | - |
Panser Intai Tempur | M8 | Greyhound | 37 mm M6 | Amerika
Serikat |
- |
Panser Intai | Humber Scout Car | - | - | Inggris Raya | - |
Panser Intai | Otter Mark 2 | - | - | Kanada | - |
Panser Rel | V16
(Body Panser Braat) |
- | 7.62 mm M1919 | Indonesia
(Belanda) |
- |
Persenjataan
[sunting | sunting sumber]Jenis | Model | Kaliber | Pabrikan | Negara | Galeri |
---|---|---|---|---|---|
Artileri Laut Multifungsi | Ordnance QF 4 inch gun Mk V | 101.6 mm (4-inch) | Royal Ordnance | Inggris Raya | |
Artileri Tarik | Ordnance QF 25-pounder | 88 x 292mm R | Royal Ordnance | Inggris Raya | |
Artileri Tarik | Obice da 75/18 modello 34 | 75 mm | Ansaldo | Italia | - |
Artileri Pertahanan | Bofors 40 mm L/60 | 40×311mmR | Bofors Defence | Swedia | - |
Artileri Pertahanan
Udara |
Zastava M55 | 20x110mm Hispano | Zastava Arms | Yugoslavia | - |
Artileri Pertahanan
Udara |
Hispano-Suiza HS.404 | 20×110mm Hispano | Hispano-Suiza | Perancis | - |
Artileri Pertahanan
Udara |
Oerlikon 20 mm L70 | 20×110mmRB | Oerlikon | Swiss | - |
Senjata Tanpa | B-11 | 107 mm | KBM (Kolomna) | Uni Soviet | - |
Senjata Tanpa
Tolak Balik |
B-10 | 82 mm | KBM (Kolomna) | Uni Soviet | - |
Senjata Tanpa
Tolak Balik |
M20 | 75x408 mm R | - | Amerika
Serikat |
- |
Mortar | M2 | 60mm | - | Amerika
Serikat |
|
Mortar | 82-BM-37 | 82mm | - | Uni Soviet | |
Senapan Mesin Berat | DShK 1938 | 12.7×108mm | Tula Arms Plant | Uni Soviet | - |
Senapan Mesin Berat | Browning M2 | 12.7×99mm NATO
(.50 BMG) |
Browning | Amerika
Serikat |
- |
Senapan Mesin Berat | 12.7 mm Breda-SAFAT | 12.7x81mmSR | Breda-SAFAT | Italia | - |
Senapan Mesin Berat | Type 92 | 7.7×58 mm | Hino Motors | Jepang | - |
Senapan Mesin | Type 89 | 7.7x58mmSR | - | Jepang | - |
Torpedo | SAET-50 | 533 mm | - | Uni Soviet | - |
Rudal Anti Kapal | P-15 Termit | - | MKB Raduga | Uni Soviet | |
Radar | PIT-Radwar | Nysa B | Nysa | Polandia | |
Radar | Plessey | AWS 2 | - | Inggris Raya |
Galeri koleksi
[sunting | sunting sumber]Daftar rujukan
[sunting | sunting sumber]- ^ "Photos from Other Location - Satria Mandala Museum on JetPhotos". JetPhotos (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-03-03.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- (Indonesia) Wisata Edukasi Di Museum Satria Mandala Diarsipkan 2015-04-21 di Wayback Machine.
- (Indonesia) MUSEUM SATRIA MANDALA Diarsipkan 2008-09-17 di Wayback Machine.
- (Indonesia) Museum TNI dan Polri, Objek Wisata Pemerintah Diarsipkan 2008-04-30 di Wayback Machine.
- (Inggris) Museum Satria Mandala (Armed Forces Museum) Diarsipkan 2014-01-25 di Wayback Machine.
- (Indonesia) 42 tahun Soekarno tiada)[pranala nonaktif permanen]