0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
132 tayangan

Mri

Tidak tampak kelainan pada MRI kepala, servikal, thorakolumbar dan lumbosakral. Struktur otak, leher, tulang belakang bagian dada dan bawah dalam batas normal tanpa adanya masalah.

Diunggah oleh

arisita firman
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
132 tayangan

Mri

Tidak tampak kelainan pada MRI kepala, servikal, thorakolumbar dan lumbosakral. Struktur otak, leher, tulang belakang bagian dada dan bawah dalam batas normal tanpa adanya masalah.

Diunggah oleh

arisita firman
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOC, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 15

MRI SEREBRAL

MRI Cerebral tanpa kontras dengan hasil sebagai berikut:


Sulci cerebri dan fissura Sylvi tidak melebar.
Tak tampak pergeseran garis tengah.
Sistem ventrikel dan sisterna tidak melebar.
Tak tampak lesi patologis di intraparenkhimal kedua hemisfer cerebri dan
cerebelli.
Thalamus, ganglia basal, pons, medulla oblongata dan regio
cerebellopontine tak tampak kelainan.
Kedua orbita, sinus paranasal yang tervisualisasi dan kedua mastoid
masih baik.
Tulang-tulang kesan intak, tak tampak destruksi
Kesan : Tak tampak kelainan di intrakranial.
Dilakukan pemeriksaan MRI kepala potongan aksial T1-,T2W,
sagital T1W dan koronal T2W dilanjutkan dengan pemberian
kontras Gd DTPA potongan aksial, sagital dan koronal T1 hasil
sebagai berikut :
Kedua hemisfer cerebri baik, tak tampak lesi patologis.
Sistem ventrikel dan sisternae baik. Tak tampak deviasi struktur midline.
Sulci cerebri dan fissura Sylvii dalam batas normal.
Basal ganglia, kapsula interna dan thalamus baik.
Hipokampus kanan-kiri simetris, tak tampak atrofi.
Hipofise dan chiasma opticum baik.
Regio supraselar dan paraselar baik. Sinus kavernosus tak tampak lesi
patologis.
Bulbus okuli dan n.opticum baik. Muskulus okuli kanan dan kiri baik, tak
tampak lesi patologis.
Infratentorial : Pons, cerebellum dan kedua CPA baik.
Clivus tak tampak lesi patologis.
Nasofaring tidak menunjukkan kelainan.
Sinus paranasal yang tervisualisasi tak tampak kelainan.

MRI MRA KEPALA


Dilakukan pemeriksaan MRI MRA kepala potongan aksial
T1-,T2W,DWI sagital T1W dan koronal T2W tanpa pemberian
kontras Gd dengan hasil sebagai berikut :
Kortikal sulci dan gyri baik. Differensiasi grey dan white matter jelas
Tak tampak lesi hipo/ hiperintens pada kedua hemisfer serebri
Tak tampak pergeseran garis tengah
Sistem ventrikel dan sisterna tak tampak kelainan
Sella dan para sella tak tampak kelainan
Infratentorial : pons, medula oblongata, cerebellum dan kedua CPA baik.
Sinus paranasal tak tampak kelainan.
Orbita dan bulbus okuli tak tampak kelainan
Pneumatisasi kedua mastoid tak tampak kelainan

MRA :
Kaliber dan bentuk A.Carotis interna kanan-kiri, siphon dan A.Cerebri
Anterior dan Cerebri Media beserta cabang- cabangnya dalam batas
normal.tak tampak stenosis maupun aneurisma serta AVM.
A.Vertebralis distal kanan-kiri baik, menjadi A.Basilaris dan A. Cerebri
posterior kanan-kiri beserta cabang-cabangnya baik. Tidak tampak
gambaran stenosis maupun aneurisma serta AVM.
Kesan :
o Tidak tampak infark, perdarahan maupun SOL intrakranial
o MRA tidak tampak stenosis, aneurisma dan malformasi
vaskular
MRI MASTOID
Telah dilakukan MRI mastoid
sebagai berikut :

tanpa kontras intravena, hasil

Mastoid kanan :
Meatus dan kanalis akustikus eksternus tak tampak melebar ataupun
tertutup.
Air cell mastoid tak berselubung.
Koklea : putaran basal, medial dan apikal baik, tampak 2 1/2 putaran
Vestibulum : tampak baik.
Kanalis semisirkularis superior , lateral dan inferior : baik.
Kanalis akustikus internus tak menyempit. Terlihat nervus 7 dan 8
didalam kanalis akustikus internus.
Tampak kaliber nervus 7 di kanalis akustikus internus berukuran ....
Tampak kaliber nervus cochlea berukuran .....
Mastoid kiri :
Meatus dan kanalis akustikus eksternus tak tampak melebar ataupun
tertutup.
Air cell mastoid tak berselubung.
Koklea : putaran basal, medial dan apikal baik, tampak 2 1/2 putaran
Vestibulum : tampak baik.
Kanalis semisirkularis superior , lateral dan inferior : baik.
Kanalis akustikus internus tak menyempit. Terlihat nervus 7 dan 8
didalam kanalis akustikus internus.
Tampak kaliber nervus 7 di kanalis akustikus internus berukuran ....
Tampak kaliber nervus cochlea berukuran .....
Kesan:
Tidak tampak kelainan pada struktur : koklea, vestibulum dan
kanalis semisirkularis bilateral
Nervus cochlearis bilateral terlihat baik.
Tidak tampak tanda-tanda mastoiditis, maupun inflamasi
lainnya.

Pemeriksaan MRI mastoid tanpa dan dengan pemberian media


kontras, proyeksi aksial sekuens T1-T2WI dan T1WI dengan
kontras; proyeksi sagital sekuens T1WI, proyeksi koronal T1WI
dan T1WI dengan kontras. Hasil sebagai berikut :
Sulci cerebri yang tervisualisasi dan fissura Sylvi tidak melebar.
Sistem ventrikel dan sisterna tak tampak kelainan.
Tidak tampak pergeseran garis tengah.
Tidak tampak lesi patologis di intraparenkhimal cerebellum dan cerebrum
yang tervisualisasi.
CPA, pons dan medulla oblongata baik.
Kedua orbita dan sinus paranasal yang terlihat masih baik, tak tampak
lesi.
Kanalis akustikus eksternus tidak memperlihatkan kelainan
Ruang epitympanum sampai aditus dan antrum mastoid bersih,tidak
tampak lesi patologis.
Tidak terlihat destruksi maupun erosi pada antrum mastoid maupun
dinding epitympanum.
Pneumatisasi mastoid kanan-kiri dalam batas normal.
Kokhlea, kanalis sermikularis serta kanalis akustikus internus tidak
memperlihatkan kelainan
Tuba eustaschius kanan-kiri baik.
Kanalis karotikus dan jugularis dalam batas normal.
Rongga nasofaring simetris, tidak tampak lesi patologis.
Tulang-tulang intak, tak tampak destruksi.
Kesan : Tidak tampak kelainan di daerah meatus akustikus
internus, nasofaring, dan CPA.
MRI TEMPORAL
Telah dilakukan pemeriksaan MRI temporal dengan potongan tipis
3D dengan hasil sebagai berikut :
Nervus cochlearvestibular kanan dan kiri terlihat baik di dalam canalis
acusticus internus, pada potongan tipis 3D T2.
Cochlea dan canalis semicircularis dengan potongan rekonstruksi 3D tidak
terlihat defect.
Mastoid kanan dan kiri tidak terlihat kelainan.
Canalis acusticus externus kanan dan kiri intak.
Tidak tampak massa atau lesi patologis pada CPA (Cerebellopontine
angle) kanan-kiri.
Batang otak dan cerebellum tidak tampak kelaianan.
Kesan:
Nervus cochlearvestibular kanan dan kiri terlihat baik di dalam
canalis acusticus internus.
Tidak tampak kelainan pada cochlea dan canalis semicircularis
kanan dan kiri.
MRI NASOFARING
Dilakukan pemeriksaan MRI Nasofarings, potongan aksial, dan
koronal T 1 W dan T 2 W serta sagital T1. Dilanjutkan dengan

pemberian kontras Gd DTPA potongan aksail, koronal dan sagital


T 1 dengan hasil sebagai berikut :
Nasopharynx dan oropharynx simetris. Spatium parapharynx dan
masticator kanan-kiri baik.
Kelenjar parotis, submandibula dan thyroid kanan-kiri baik.
Sinus paranasal lainnya bersih.
Epiglottis dan sinus piriformis dalam batas normal.
Daerah supraglottis, glottis dan infraglottis baik.
Larynx terbuka simetris. Kartilago thyroid, krikoid and aritenoid baik tidak
tampak destruksi. Os hioid baik.
Trakea di tengah.
Mastoid kanan dan kiri tak tampak perselubungan.
Tak tampak lesi patologis intrakranial.
Tak tampak pembesaran KGB leher.
Tulang-tulang intak.
Tidak tampak kelainan pada leher
Dilakukan pemeriksaan MRI Nasofarings, potongan aksial, dan
koronal T 1 W dan T 2 W serta sagital T1. Dilanjutkan dengan
pemberian kontras Gd DTPA potongan aksail, koronal dan sagital
T 1 dengan hasil sebagai berikut :
Rongga nasofarings tampak simetris.
Torus tubarius dan recessus lateralis kanan dan kiri tak terobliterasi.
Fossa parafarings kanan dan kiri tak tampak terobliterasi.
Orofarings dan kavum nasi tak tampak massa.
Parotis kanan dan kiri, besar dan bentuk normal tak tampak lesi
patologis.
Sinus paranasal baik.
Mastoid kanan dan kiri tak tampak perselubungan.
Tak tampak lesi patologis intrakranial.
Tak tampak pembesaran KGB leher.
MRI SERVIKAL
Telah dilakukan pemeriksaan MRI servikal potongan sagital dan
aksial T1WI dan T2WI tanpa dan dengan pemberian bahan
kontras Gd DTPA dengan hasil sebagai berikut:
Alignment columna vertebra servikal baik, tak tampak listhesis.
Struktur korpus, lamina , prosesus transversus dan spinosus masih intak.
Tak tampak intensitas patologis corpus vertebra servikal maupun
penyangatan patologis pasca pemberian kontras.
Tak tampak spur formation.
Tak
tampak
penurunan
intensitas
maupun
penonjolan
discus
intervertebralis cervikalis ke posterior yang menekan dural sac/ radiks.
Ligamentum flavum, ligamentum interspinosum dan ligamentum
longitudinale anterior dan posterior tidak menebal. Sendi apofisis kanan
kiri dalam batas normal.
Jaringan lunak paravertebra tidak memperlihatkan penebalan maupun lesi
patologis lain.

Kesan : Tak tampak HNP maupun SOL pada MRI servikal


MRI THORAKOLUMBAL
Telah dilakukan pemeriksaan MRI thoracolumbal potongan sagital
dan aksial T1WI dan T2WI, fat saturation tanpa dan dengan
pemberian bahan kontras Gd DTPA dengan hasil sebagai berikut:
Alignment columna vertebra thorakolumbal baik, tak tampak listhesis.
Struktur korpus, lamina , prosesus transversus dan spinosus masih intak.
Tak tampak intensitas patologis corpus vertebra thorakolumbal maupun
penyangatan patologis pasca pemberian kontras.
Tidak terlihat penyempitan ruang diskus intervertebralis.
Intensitas discus tidak tampak menurun.
Tidak ada penonjolan discus intervertebralis thorakolumbal ke posterior
yang menekan dural sac/ radiks.
Konus medularis berakhir di L1 dengan kaliber dan intensitas baik.
Ligamentum flavum, ligamentum interspinosum dan ligamentum
longitudinale anterior dan posterior tidak menebal.
Jaringan lunak paravertebra tidak memperlihatkan penebalan maupun lesi
patologis lain.
Myelografi :

MRI LUMBOSAKRAL
Telah dilakukan pemeriksaan MRI lumbosakral potongan sagital
sekuen T1WI, T2WI dan T2 fat supresi, dan potongan axial T1 dan
T2 tanpa pemberian bahan kontras Gd DTPA dengan hasil sebagai
berikut:
Alignment columna vertebra lumbosakral baik, tak tampak listhesis.
Struktur korpus, lamina , prosesus transversus dan spinosus intak.
Tidak tampak signal dengan intensitas patologis di corpus vertebra
lumbosakral.
Tidak terlihat penyempitan ruang diskus intervertebralis dan intensitas
discus intervertebralis baik.
Tidak ada penonjolan discus intervertebralis lumbosakral ke posterior
yang menekan dural sac/ radiks.
Konus medularis berakhir di level Th.12-L1 dengan intensitas normal,
tidak ada lesi fokal dan tidak ada signal intensitas patologis
intramedularis.
Ligamentum flavum, ligamentum interspinosum dan ligamentum
longitudinale anterior dan posterior tidak menebal. Sendi apofisis kanan
kiri dalam batas normal.
Jaringan lunak paravertebra tidak memperlihatkan penebalan maupun lesi
patologis lain
Kesan : Tidak tampak penonjolan diskus dan tidak tampak
penekanan radiks kanan-kiri pada MRI lumbosakral.

Teknik : MRI lumbosakral tanpa kontras intravena


Medulla spinalis tidak memperlihatkan abnormalitas. Conus pada level
T12.
Tulang-tulang terlihat masih baik, tidak tampak fraktur/destruksi maupun
intensitas marrow abnormal.
Tak tampak degenerasi maupun hipertrofi facet joint.
Jaringan lunak paravertebra tidak menebal.
Diskus L1-2 : dalam batas normal, tak tampak stenosis kanalis/foraminal.
Diskus L2-3 : dalam batas normal, tak tampak stenosis kanalis/foraminal.
Diskus L3-4 : dalam batas normal, tak tampak stenosis kanalis/foraminal.
Diskus L4-5 : dalam batas normal, tak tampak stenosis kanalis/foraminal.
Diskus L5-S1 : dalam batas normal, tak tampak stenosis kanalis/foraminal.
Kesan : Tak tampak kelainan radiologis.

MRI BAHU
Teknik : MRI bahu tanpa kontras intravena. Sekuens T1WI, STIR
dan PD proyeksi aksial, para coronal & para sagital
Kedudukan dan struktur tulang masih baik.
Tidak tampak fraktur, destruksi, maupun intensitas patologis pada tulang.
Sendi dalam batas normal, tidak tampak subluksasi/dislokasi maupun
defek pada kartilago.
Struktur tendon-tendon supraspinatus, subscapularis, teres minor dan
bicipitalis longus masih intak. Tidak tampak ruptur maupun intensitas
patologis.
Labrum glenoid masih dalam batas normal.
Tidak tampak abnormalitas pada ligamentum glenohumerale.
Tidak tampak akumulasi cairan patologis di intra sendi maupun bursa.
Struktur otot-otot lainnya serta sendi akromioklavikular masih dalam
batas normal.
Kesan :Tak tampak lesi patologis pada bahu
MRI ANTEBRACHII
Pemeriksaan MRI antebrachii kanan tanpa pemberian media
kontras, proyeksi aksial sekuens T2WI-FS, proyeksi sagital dan
koronal sekuens T1WI & T2WI-FS dilanjutkan dengan pemberian
kontras Gd DTPA potongan aksial, sagital dan koronal T1 hasil
sebagai berikut :
Kedudukan tulang radius dan ulna masih baik, tak tampak infiltrasi.
Tidak tampak fraktur, destruksi, maupun intensitas patologis pada tulang.
Sendi dalam batas normal, tidak tampak subluksasi/dislokasi maupun
defek pada kartilago.
Tidak tampak akumulasi cairan patologis di intra sendi maupun bursa.

Struktur otot-otot lainnya serta a..v. n. ulnaris, medius, dan radialis masih
dalam batas normal
Kesan : Tak tampak lesi patologis pada antebrachii
MRI WRIST JOINT
Dilakukan pemeriksaan MRI wrist joint kanan potongan aksial
T2WI FS, PD FS; koronal T1WI, T1WI FS; sagital PD FS, tanpa dan
dengan pemberian kontras dengan hasil sebagai berikut :
Kedudukan dan struktur tulang masih baik
Tidak tampak fraktur, destruksi, maupun intensitas patologis pada tulang
Sendi dalam batas normal, tidak tampak subluksasi/dislokasi maupun
defek pada kartilago
Struktur tendon-tendon masih intak. Tidak tampak ruptur maupun
intensitas patologis
Tidak tampak abnormalitas pada ligamentum
Tidak tampak akumulasi cairan patologis di intra sendi
Struktur otot-otot lainnya masih dalam batas normal.
Kesan :Tak tampak kelainan pada MRI wrist joint

MRI MAMMAE
Telah dilakukan pemeriksaan MRI Mammae kanan dan kiri
potongan aksial dan sagital T2TIRM, T1TSE, dilanjutkan dengan
pemberian kontras Gd DTPA potongan sagital dan aksial, dinamik,
didapatkan hasil sebagai berikut :
Kutis dan subkutis mammae kanan kiri baik, tidak tampak penebalan.
Jaringan fibroglandular kedua mammae baik, tidak tampak lesi
hipointens/hiperintens ataupun penyangatan patologis pasca pemberian
kontras intravena di kedua mamae.
Tidak tampak retraksi papilla mammae.
Tidak tampak pembesaran kelenjar getah bening
Musculus pectoralis dan dinding dada tampak baik.
Pada pemeriksaan dinamik fase initial dan delayed kurva dalam batas
normal.
Kesan : Tidak tampak kelainan pada pemeriksaan MRI mammae
saat ini.
MRI ABDOMEN-PELVIS
Telah dilakukan pemeriksaan MRI abdomen-pelvis dengan teknik
Rare T1 & T2 WI dengan potongan aksial, koronal dan sagital,
tanpa dan dengan pemberian kontras intravena, dengan hasil
sbb:

Liver bentuk dan ukuran normal, permukaan licin. Struktur parenkim


normointens, tak tampak signal fokal / abnormalitas. Duktus bilier intra
dan ekstrahepatik tidak melebar. Vena porta normal.
Kandung empedu memperlihatkan bentuk, ukuran, dan tepi yang licin
serta intensitas signal yang homogen.
Limpa ukuran normal, tepi reguler dan intensitas signal parenkim
homogen.
Pankreas bentuk dan ukuran normal, intensitas signal homogen. Duktus
pankreatikus tak melebar.
Kedua ginjal bentuk dan ukuran normal. Parenkim ginjal menampilkan
stuktur internal yang normal. Tak tampak pelebaran pelviokalises maupun
ureter. Kedua adrenal posisi dan ukuran normal.
Aorta dan daerah paraaorta tampak normal, tak tampak limfadenopati.
Struktur usus-usus tak tampak kelainan, tidak ada tanda yang
menunjukkan penebalan dinding usus atau massa.
Buli-buli : bentuk baik, dinding yang tidak menebal.
Prostat / Uterus ukuran, posisi normal. Intensitas signal homogen. Post
kontras tak tampak penyangatan signal patologis / heterogen. Tak tampak
kalsifikasi.
MRCP:
Kaliber duktus biliaris intra dan ekstrahepatik dalam batas normal, tidak
tampak dilatasi. Tidak tampak intensitas signal patologis intraduktus
biliaris.
Kaliber duktus pankreatikus dalam batas normal, tidak tampak dilatasi.
Tidak tampak intensitas signal patologis intraduktus pankreatikus.
Kesan : Tidak tampak kelainan pada MRI/MRCP saat ini
Telah dilakukan pemeriksaan MRI abdomen-pelvis dengan tehnik
Rare T1 & T2 WI dengan potongan aksial, koronal dan sagital,
tanpa dan dengan pemberian kontras intravena, dengan hasil
sbb:
Liver ukuran dan letak normal, permukaan licin. Struktur prenkim
normointens, tak tampak intensitas signal fokal / abnormalitas.Duktus
bilier intra dan ekstrahepatik tidak melebar. Vena porta normal. Kandung
empedu memperlihatkan bentuk, ukuran, dan tepi yang licin serta
intensitas signal yang homogen.Limpa ukuran normal, tepi reguler dan
intensitas signal parenkim homogen.
Pankreas ukuran dan letak normal. Kaput, korpus dan kauda dengan
intensitas signal homogen. Duktus pankreatikus tak melebar /
menyempit.
Kedua ginjal ukuran dan posisi normal. Parenkim ginjal menampilkan
stuktur internal yang normal. Pelvis renis dan kalises normal. Tak tampak
pelebaran pelviokalises maupun ureter. Kedua adrenal posisi dan ukuran
normal.
Aorta dan daerah paraaorta tampak normal, tak tampak limfadenopati.

Pelvic inlet tampak normal, sayap os ilium dan m. iliopsoas bilateral


simetris baik. Struktur usus-usus tak tampak kelainan, tidak ada tanda
yang menunjukkan penebalan dinding usus atau massa.
Buli-buli tampak distensi dan normal dengan dinding yang tidak menebal.
Tak tampak massa ataupun indentasi dasar buli-buli.
Vesika seminalis baik.Sudut antara buli dan vesika seminalis kedua sisi
tampak normal.
Prostat ukuran, posisi normal, bentuk bulat, kapsul intak dan berlobulasi.
Intensitas signal homogen. Post kontras tak tampak penyangatan signal
patologis / heterogen. Tak tampak kalsifikasi.
Struktur vaskular pelvis minor baik.
Tidak terlihat pembesaran kelenjar getah bening. Bentuk dan artikulasi
caput femoris dan asetabulum normal, bone marrow normal. Tidak terlihat
kelainan pada soft tissue.
Kesan : Tak tampak kelainan pada MRI abdomen- pelvis.
MRI PELVIS
Telah dilakukan pemeriksaan MRI pelvis dengan tehnik Rare T1 &
T2 WI dengan potongan aksial, koronal dan sagital, tanpa
pemberian kontras intravena, dengan hasil sbb:
Pelvic inlet tampak normal, sayap os ilium dan m. iliopsoas bilateral
simetris baik. Struktur usus-usus tak tampak kelainan, tidak ada tanda
yang menunjukkan penebalan dinding usus atau massa.
Buli-buli tampak distensi dan normal dengan dinding yang tidak menebal.
Tak tampak massa ataupun indentasi dasar buli-buli.
Ukuran, posisi uterus normal, bentuk bulat, intensitas signal homogen, tak
tampak SOL. Adneksa kanan-kiri normal, tak tampak formasi SOL.Tak
tampak kalsifikasi.
Struktur vaskular pelvis minor baik.
Tidak terlihat pembesaran kelenjar getah bening obturator, iliaka,
parailiaka dan inguinal
Bentuk dan artikulasi caput femoris dan asetabulum normal, bone marrow
normal.
Tidak terlihat kelainan pada soft tissue.
Kesan : Tak tampak kelainan pada MRI pelvis.

MRI FEMUR
Pemeriksaan MRI femur bilateral tanpa dan dengan pemberian
media kontras, proyeksi aksial sekuens T2WI-FS, proyeksi sagital
dan koronal sekuens T1WI & T2WI-FS dilanjutkan dengan
pemberian kontras Magnevist 10 cc intravena potongan aksial,
sagital dan koronal T1 hasil sebagai berikut :
Kedudukan tulang femur masih baik, tak tampak infiltrasi.
Tidak tampak fraktur, destruksi, maupun intensitas patologis pada tulang.
Sendi dalam batas normal, tidak tampak subluksasi/dislokasi maupun
defek pada kartilago.

Tidak tampak akumulasi cairan patologis di intra sendi maupun bursa.


M. rectus femoris,m vastus medial, intermedius dan lateralis,m sartorius,
m gracilis, m adductor magnus, brevis dan longus, m biceps femoris
dalam batas normal
Neorovaskular bundle a.v. n. femoralis, deep artery dan vein,
neorovaskular bundle a.v.n sciatic masih dalam batas normal.
Kesan : Tak tampak lesi patologis pada femur
MRI GENU
MRI genu tanpa kontras intravena. Sekuens T1WI, STIR, PD-FS
dan TRUFI 3D
Tidak tampak bone marrow edema pada tulang.
Sendi dalam batas normal, tidak tampak defek kartilago.
Ligamentum collateral medial dan lateral masih intak. Tidak tampak
intensitas patologis.
Tidak tampak ruptur maupun degenerasi pada meniscus medial & lateral.
Ligamentum cruciatum anterior et posterior, dan iliotibial band masih
intak.
Retinaculum patella, tendon quadriceps femoris dan tendon infrapatella,
pes anserinus dan tendon popliteus tidak tampak kelainan.
Tidak tampak akumulasi cairan patologis maupun Baker's cyst.
Kesan : Tak tampak kelainan radiologis pada genu.
MRI CRURIS
Pemeriksaan MRI cruris bilateral tanpa dan dengan pemberian
media kontras, proyeksi aksial sekuens T2WI-FS, proyeksi sagital
dan koronal sekuens T1WI & T2WI-FS dilanjutkan dengan
pemberian kontras Magnevist 10 cc intravena potongan aksial,
sagital dan koronal T1 hasil sebagai berikut :
Kedudukan tulang tibia dan fibula masih baik, tak tampak infiltrasi.
Tidak tampak fraktur, destruksi, maupun intensitas patologis pada tulang.
Sendi dalam batas normal, tidak tampak subluksasi/dislokasi maupun
defek pada kartilago.
Tidak tampak akumulasi cairan patologis di intra sendi maupun bursa.
M. tibialis anterior et posterior, m. peroneus, m.soleus, dan
m.gastrocnemius masih dalam batas normal.
Neorovaskular bundle a.v. n. tibialis, peroneal dan femoral masih dalam
batas normal.
Kesan : Tak tampak lesi patologis pada cruris

MR CARDIAC
Dilakukan pemeriksaan MRI cardiac tanpa dan dengan kontras
gadolinium DTPA

Ruang-ruang jantung dalam batas normal, tidak tampak pembesaran.


Gerakan dinding jantung baik, tak tampak diskinetik.
Perikardium tidak menebal / menebal. Tebal perikardium ... cm.
Tidak tampak penebalan otot-otot jantung. Tebal dinding ventrikel kiri ...
cm, tebal septal ... cm.
Tidak tampak kelainan pada katup aorta, mitral, trikuspid maupun
pulmonal.
Tidak tampak / tampak regurgitasi pada katup-katup tersebut, tidak
tampak SAM. Tampak regurgitasi katup ... mild / moderate / severe.
Tidak tampak trombus maupun aneurisma pada ruang-ruang jantung.
Analisa fungsi jantung :
LV : stroke volume ...
ejection fraction ...
RV : stroke volume ...
ejection fraction ...
Tidak tampak / tampak intensitas patologis di dinding ... (bagian segmen
jantung) di dinding ... subendocardial, transmural, subepikardial yang
menyangat / tidak pasca pemberian kontras sesuai / tidak sesuai dengan
teritori ... (sebut sistem koroner yang memperdarahi, bila sesuai dengan
pola vaskular). Intensitas patologis tetap terlihat / menghilang pada late
gadolinium.
Tidak tampak / tampak kelainan ekstracardia (emboli paru, efusi pleura,
batu KE, kista ginjal dan dslb).
Kesan:
- MRI cardiac dalam batas normal.
- Sesuai dengan Ischemic / Infark tipe ... di dinding ... sesuai
dengan teritori arteri coroner ..
- Sesuai dengan gambaran cardiomyopathy
- Sesuai dengan gambaran miokarditis
Pemeriksaan MRI kardiak tanpa dengan pemberian kontras
intravena dengan sekuens 2C, 3C, 4C:
Fungsi sistolik ventrikel kiri [normal/menurun]. [Tampak/tidak tampak]
abnormalitas gerakan dinding ventrikel kiri.

Parameter kuantitatif ventrikel kiri sebagai berikut:


Diameter End Diastolic [] (normal: 36-56-mm)
Ejection Fraction [ ]%

(normal: male = 56-78%; female = 56-78%)

Stroke Volume [ ] mL
Volume End Diastolic [ ] mL
141 ml)

(normal: male = 77-195 ml; female = 52-

Index volume End Diastolic [ ]mL/meter2


Volume End Systolic [ ] mL
ml)

(normal: male = 19-72 ml; female = 13-51

Index volume End Systolic [ ]mL/meter2


Cardiac Output [ ] L/min
2.7-6.0 l/min)

(normal: male = 2.82-8.82 l/min; female =

Cardiac Index [ ] L/min/meter2


female = 1.8-3.8 l/min/m)

(normal: male = 1.74-4.2 l/min/m;

Massa ventrikel kiri: g (N: 118-238 g)


Diameter diastolik akhir ventrikel kiri: cm
Ketebalan dinding anteroseptal: cm
Ketebalan dinding posterolateral: cm
Tebal perikardium : mm (N 1-2 mm). Tebal miokardium : mm (N 10-12
mm). [Tampak/Tidak tampak] intensitas patologis pada miokard.

Parameter kuantitatif Ventrikel kanan sebagai berikut:


Diameter End Diastolic [] mm
range, female 21-39)

(Normal range, male 25-46 mm/Normal

Ejection Fraction []% (normal: male = 47-74%; female = 47-80%)


Stroke Volume [] mL (normal: male = 52-138 ml; female = 35-98 ml)
Volume End Diastolic [] mL (normal: male = 88-227 ml; female = 58-154
ml)
Index volume End Diastolic [ ]mL/meter2
Volume End Systolic [] mL (normal: male = 23-105 ml; female = 12-68 ml)
Index volume End Systolic [ ]mL/meter2
Cardiac Output [ ] L/min (normal: male = 2.8-8.82 l/min; female = 2.7-6.0
l/min)
Cardiac Index [] L/min/meter2 (normal: male = 1.74-4.2 l/min/m; female
= 1.8-3.8 l/min/m)
Massa ventrikel kanan: g (N: 118-238 g)
Ketebalan dinding anteroseptal: cm
Ketebalan dinding posterolateral: cm

Ketebalan dinding septum interventrikular : 1,1 cm (N 0,5 - 1 cm)

Katup aortic: [Normal|regurgitasi|stenosis].


Volume aortic forward [] mL
Volume aortic regurgitasi [] mL

Area katup aortic: [ ]cm2; {< 1.0 cm2 berat; 1.0-1.5 cm2 sedang; 1.5-2.0
cm2 ringan; > 2.0 cm2 normal}

Katup mitral: [Normal|regurgitasi|stenosis ringan |stenosis sedang |


stenosis berat].
Volume mitral regurgitasi [] mL
Fraksi mitral regusgitasi [] %mL

Katup pulmonal: [Normal|regurgitasi|stenosis ringan |stenosis sedang |


stenosis berat].
Volume pulmonic forward [] mL
Volume pulmonic regurgitasi [] mL

Katup trikuspid: [Normal|regurgitasi].

[Tampak/tidak tampak] intracardiac shunt, tidak tampak ASD maupun


VSD.

Diameter aorta ascendens (pada fase sistole) [] mm


Diameter main pulmonary artery (pada fase sistole) [] mm
Diameter vena cava inferior (pada fase diastole) [] mm

Dimensi atrium kanan : - level aortic root : cm (N 1,9 +/- 0,8 cm)
- level katup mitral : cm (N 3,2 +/- 1,2 cm)
- level sentral ventrikel : cm (N 2,8 +/- 0,4 cm)
Dimensi atrium kiri : Dimensi anteroposterior : - level aortic root : (N 2,4
+/- 4,5 cm)
- level katup mitral : cm (N 2,9 +/4,9 cm)
Dimensi transversal : - level aortic root: cm (N 5,5 +/8,4 cm)
- level katup mitral : cm (N 4,9 +/- 9,1
cm)

Pergerakan dinding regional ventrikel kiri


hipokinetic, 2 = akinetic, 3 = diskinetic}

{0 = normokinetic, 1 =

Basis
anterior [0 | 1| 2| 3]
anterolateral [0 | 1| 2| 3]
inferolateral [0 | 1| 2| 3]
inferior [0 | 1| 2| 3]
inferioseptal [0 | 1| 2| 3]
anteroseptal [0 | 1| 2| 3]
Mid
anterior [0 | 1| 2| 3]
anterolateral [0 | 1| 2| 3]
inferolateral [0 | 1| 2| 3]
inferior [0 | 1| 2| 3]
inferioseptal [0 | 1| 2| 3]
anteroseptal [0 | 1| 2| 3]
Apex
anterior [0 | 1| 2| 3]
lateral [0 | 1| 2| 3]
inferior [0 | 1| 2| 3]
septum [0 | 1| 2| 3]

True apex [0 | 1| 2| 3]

Penyangatan miokardial ventrikel kiri [0 | 1| 2| 3| 4] { 0 = none, 1 = 125%, 2 = 26-50%, 3 = 51-75%, 4 = 76-100%}


Basis
anterior [0 | 1| 2| 3| 4]
anterolateral [0 | 1| 2| 3| 4]
inferolateral [0 | 1| 2| 3| 4]
inferior [0 | 1| 2| 3| 4]
inferioseptal [0 | 1| 2| 3| 4]
anteroseptal [0 | 1| 2| 3| 4]

Mid
anterior [0 | 1| 2| 3| 4]
anterolateral [0 | 1| 2| 3| 4]
inferolateral [0 | 1| 2| 3| 4]
inferior [0 | 1| 2| 3| 4]
inferioseptal [0 | 1| 2| 3| 4]
anteroseptal [0 | 1| 2| 3| 4]

Apex
anterior [0 | 1| 2| 3| 4]
lateral [0 | 1| 2| 3| 4]
inferior [0 | 1| 2| 3| 4]
septum [0 | 1| 2| 3| 4]

True apex [0 | 1| 2| 3| 4]

Tidak tampak kelainan pada organ-organ non kardiak.


- Fungsi global sistolik ventrikel kiri: [normal|gangguan ringan|gangguan
sedang |gangguan berat]
- Fungsi global sistolik ventikel kanan: [normal|gangguan ringan|gangguan
sedang|gangguan berat].
- Ada/tidak ada intracardiac shunt.
- Vaibilitas ventrikel kiri: Viable miokardium yang terdistribusi di [left
main, LAD, LCX, RCA] arteri koronaria, yang selaras dengan abdnormalitas
pergerakan dinding di region tersebut.
- Kelainan katup: [ada|Tidak ada] di katup aortic. [Ada|Tidak ada] di
katup mitral. Ventrikel kiri dan kanan normal, dengan fungsi yang normal.

Anda mungkin juga menyukai