Avm Mra MRV

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Klinis : AVM a/r Temporoparietal Post SRS

Dilakukan MRI kepala dengan potongan axial-sagital T1-WI, axial-coronal T2-WI, axial T2-FLAIR,
axial DWI-ADC, axial SWI dan MRA dan MRV. Scanning dilakukan tanpa memakai kontras.

MRI kepala dibandingkan dengan MRI kepala pada tanggal 07-10-2021 :

Jaringan lunak ekstracalvaria dan calvaria masih dalam batas normal.


Tampak lesi hiperintense inhomogen pada T1WI batas tegas tepi irreguler berukuran lk 2.00 x 1.80 x
1.05 cm ( sebelumnya 3.23 x 2.63 x 2.04 cm) di subcortical lobus temporoparietalis kanan yang meluas
ke talamus kanan yang memberikan gambaran voiid serpiginosa yang tampaknya berkurang dari ukuran
bila di bandingkan dengan MRI sebelumnya. Lesi tersebut memberikan perubahan intesitas sinyal
hiperintense inhomogen pada T2WI dan T2Flair . tidak memberikan gambaran ”restricted area” pada
DWI-ADC dan tampak ”blooming artifact” minimal pada SWI
Tampak lesi batas tegas tepi irreguler di cortical subcortical lobus temporoparietalis kanan yang
memberikan perubahan signal hipointense pada T1WI dan hyperintense pada T2WI, tidak memberikan
gambaran restricted area pada DWI-ADC dan tidak tampak ”blooming artifact” pada SWI
Sulci corticalis lainnya, fissura Sylvii kiri dan fissura interhemisfer masih memberikan bentuk dan
intensitas sinyal yang normal.
Bentuk dan posisi ventrikel lateralis bilateral asimetris. Ukuran ventrikel lateralis kanan melebar,
ventrikel III dan ventrikel IV tidak melebar.
Ruang subaraknoid masih memberikan bentuk dan intensitas sinyal yang normal.
Sisterna ambiens dan basalis masih dalam batas normal.
Parenkim cerebral, cerebellum dan batang otak tidak memberikan lesi patologis.
Ganglia basalis, kapsula interna, thalamus kiri dan corpus callosum tampak normal.
Daerah hippocampus dan lobus temporalis kiri masih tampak normal.
Daerah sela tursika dan jukstasella masih tampak normal.
Daerah cerebellopontine angle bilateral masih memberikan bentuk dan intensitas sinyal yang normal.
Nervus akustikus bilateral masih memberikan bentuk dan intensitas sinyal yang normal.
Mastoid air cell bilateral masih tampak normal.
Tampak penebalan dinding sinus maksilaris bilateral, sinus sphenoidalis kiri, sinus ethmidalis kiri dan
sinus frontalis kiri, memberikan sinyal hipointens pada T1WI dan memberikan perubahan signal
hiperintens pada T2WI, T2-FLAIR.
Sinus ethmoidalis kanan, sphenoidalis kanan, dan frontalis kanan masih dalam batas normal.
Bulbus oculi, ruang retrobulber dan nervus optikus bilateral masih dalam batas normal.
Tampak penebalan Concha nasalis bilateral
Tidak tampak pergeseran struktur garis tengah.

MRV
Tampak pengecilan kaliber pada sinus transversus kanan
Kontur dan kaliber serta intensitas signal sinus sagital superior, sinus transversus kiri, sinus rektus, vein
of galen dan sinus trolard berserta cabang-cabangmya tampak normal. Tidak tampak adanya tanda-tanda
stenosis, ataupun tanda-tanda adanya trombus.

Pada MR Angiografi :
Tampak nidus yang mendapat feeding dari cabang middle arteri cerebral kanan segment M2, disertai
drainnage dari deep middle cerebral vein.
Kontur a. carotis, a. basilaris dan a. vertebralis beserta cabang2nya yang normal. A.Cerebri media kiri
serta cabangnya masih memberikan kontur dan diameter yang normal.

Kesimpulan:
 Lesi hiperintense inhomogen pada T1WI batas tegas tepi irreguler di subcortical lobus
temporoparietalis kanan yang meluas ke talamus kanan yang memberikan gambaran void
serpiginosa serta pada MRA tampak malformasi vaskuler dari cabang middle arteri cerebri kanan
segment M2 disertai adanya drainase dari deep middle cerebral vein pada MRV berkurang
(Spetzler-Martin grade 6)  artery vena malformation perbaikan
 Gliosis subcortical lobus temporaliparietalis kanan
 Pengecilan kaliber sinus transversus kanan 
DD/ -Cerebral venous sinus thrombosis sinus tranversus kanan
-Anatomical hypoplasia
-Delayed signal
 Ventriculomegaly
 Sinusitis maksilaris bilateral, sphenoidalis kiri, ethmidalis kiri dan frontalis kiri
 Hipertrofi Concha nasalis bilateral

Saran : DSA + Embolisasi

Anda mungkin juga menyukai