03 Remaja SMTR 1
03 Remaja SMTR 1
03 Remaja SMTR 1
BUKU AJAR th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 1. Penciptaan, Penebusan dan Pengudusan
Allah
3. Sub Pokok Bahasan : 1.1. Makna Penciptaan
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Kejadian 1 : 1 - 2 : 7
5. Jenjang / Semester : Remaja I / 1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
1
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Cakrawala
- Daratan dan Tumbuhan
- Benda-benda penerang
- Burung-burung dan ikan-ikan
- Binatang dan manusia
Semuanya dijadikan Allah dengan berfirman kecuali manusia. Manusia
dibentuk dari debu tanah dan kemudian diberi nafas kehidupan oleh Allah
sehingga manusia menjadi makluk hidup ( Kejdian 2 : 7 ). Inilah gambaran
keteraturan yang Allah kehendaki dalam karya ciptanya.
Segala yang disediakan Allah adalah demi memberikan kemungkinan hidup
bagi manusia sebagai mandataris Allah di dunia.
V. AKTIVITAS BELAJAR
2
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat :
4.2. Sumber : Alkitab. LAI
J.L.CH.Abineno. Pokok-Pokok Penting dari iman
Kristen.
Derek Prime. Tanya Jawab tentang Iman Kristen
W.N.Mc Elrath – Billy Mathias. Ensiklopedia
Alkitab praktis.
Petter Salim, M.A. & Yenny Salim,B.Sc.Kamus
Bahasa Indonesia Kontemporer.
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian penciptaan ?
2. Jelaskan proses penciptaan langit dan bumi menurut Kejadian 1 : 1- 2 : 7 ?
3. Jelaskan maksud Allah menciptakan manusia menurut gambar dan rupa
Allah ?
4. Jelaskan makna penciptaan bagi dirimu ?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 1. Penciptaan, Penebusan dan Pengudusan
Allah
3. Sub Pokok Bahasan : 1.2. Makna Penebusan
4. Bahan Bacaan/Alikitab : Mazmur 103 : 1 - 14
5. Jenjang/Semester :R I/1
6. Pertemuan Ke :
3
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
4
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah bervariasi
2. Langkah kegiatan :
5
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Menyimak, membuat
pelajaran
catatan,
Menyampaikan
dan Menjawab
pertanyaan
pertanyaan
Penutup Doa penutup Memimpin lagu
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian penebusan ?
2. Jelaskan pengertianm penebusan menurut Mazmur 103 : 1 - 14 ?
3. Jelaskan makna penebusan dalam Yesus Kristus ?
4. Tunjukkan contoh sikap hidup yang benar sebagai orang yang telah
ditebus?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 1. Penciptaan, Penebusan dan Pengudusan
Allah
3. Sub Pokok Bahasan : 1.3. Makna Pengudusan
4. Bahan Bacaan/Alikitab : Roma 6 : 18 - 23
5. Jenjang/Semester :R I/1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tgl :
6
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
7
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Nya sebagaii teladan, dan menghendaki agar kita hidup sejalan dan searah
dengan Kristus, sebab serentak dengan itu Allah telah mengaruniakan Roh
Kudus kepada kita supaya kita mengerti kehendak dan menuruti jalan-Nya
dalam Kristus. Artinya kita meneladani Kristus, sehingga kita terus
mengalami pembaharuan dan menjadi sempurna menurut gambar dan rupa
Allah di dalam Kristus.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah bervariasi
2. Langkah kegiatan :
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian pengudusan ?
8
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
9
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 2. Umat yang diciptakan, ditebus,
dibaharui dan dikuduskan
3. Sub Pokok Bahasan : 2.1. Kamu adalah umat ciptaan-Ku
4. Bahan Bacaan Alkitab : Yes 45 : 9 - 13, Mzm 8 : 6
5. Jenjang/semester : R - I /1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60- 90 menit
8. Hari/tanggal :
10
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
11
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah, Tanya jawab dan diskusi
2. Langkah kegiatan :
12
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Jika anda di kenal oleh dunia sebagai milik
Kristus, maka Kristus dapat dikenal oleh dunia
melalui anda”
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Kurikulum Inti, Teologi PL, Di Sini Ku
Temukan, Hidup Baru 1, Pengantar PL
VI. EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar
1. Jelaskan pengertian manusia sebagai umat ciptaanKu !
2. Jelaskan peranan manusia sebagai umat ciptaan !
3. Berikan contoh sikap remaja sebagai ciptaan Allah !
13
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 2. Umat yang diciptakan, ditebus, dibarui
dan dikuduskan.
2. Sub Pokok Bahasan : 2.2. Kamu adalah umat pilihanKu
3. Bahan Bacaan Alkitab : Ul 32 : 10; Yes 42 : 1 - 6; I Pet 2 : 9 - 10
4. Jenjang/semester :RI/1
5. Pertemuan ke :
6. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
7. Hari/tanggal :
14
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Melalui para Bapa leluhur ini dan dengan perantaraan mereka serta di dalam
kesatuan dengan mereka, Allah memilih segenap umat Israel di mana
Yakub diberi nama Israel. JAdi Allah memilih dengan sukarela, menurut
kedaulatan, kehendak dan pertimbanganNya sendiri, kehendak bebasNya
yang tidak beralasan pada keadan atau sikap orang-orang itu melainkan
semata-mata pada kehendak dan rencanaNya sendiri yakni rencana
keselamatan.
15
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah, Tanya jawab dan diskusi
2. Langkah kegiatan :
Kegiatan Kegiatan Pengasuh Kegiatan Anak Asuh
- Memimpin doa - Remaja berdoa
pembacaan Alkitab - Membaca secara
Pembukaan
- Memandu baca bergiliran
Alkitab
- Menjelaskan materi - Mendengar
hari ini penjelasan
- Tanya jawab, diskusi - Memberikan
seputar materi respon/jawaban
Inti
- Memberikan - Mencatat
rangkuman materi rangkuman materi
- Memberikan - Menjawab
evaluasi pertanyaan
- Pandu persemba-han - Remaja berdoa dan
yang di memberi
- awali dengan doa persembahan
- Memimpin doa - Remaja berdoa
Penutup
syafaat - Menyanyi bersama
- Mengajak menyanyi - Berdoa
- Meminta berkat
Tuhan
3. Ayat Hafalan :
“Tetapi kamulah bangsa yang terpiolih, imamat yang
rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah
sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-
perbuatan yang besar dari Dia, yang telaah
memanggilkamu keluar dari kegelapan kepada
terangNya yang ajaib”. (I Pet 2 : 9)
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Kurikulum Inti, Teologi PL, , Pengantar PL
16
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar
1. Jelaskan maksud Allah memilih Israel sebagai umat pilihanNya
2. Jelaskan makna tindakan Allah terhadap Israel sebagai umat pilihanNya
3. Jelaskan peranan Allah terhadap orang percaya sebagai umat pilihanNya
4. Berikan contoh sikap remaja sebagai umat pilihan Allah
17
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 2. Umat yang diciptakan, ditebus, dibarui
dan dikuduskan
3. Sub Pokok Bahasan : 2.3.Kamu adalah umat yang ditebus
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Mazmur 107 : 1 - 3; Yesaya 43 : 1 - 4
5. Jenjang / Semester :R I/1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari / Tanggal :
18
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
orang lain. Sikap seperti inilah yang menunjukan pada umat yang mengucap
syukur dan berterima kasih kepada Allah.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah bervariasi
2. Langkah kegiatan :
19
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari
nenek moyanmu itu bukan dengan barang yang fana,
bukan pula degan perak atau emas “(I Petrus 1 : 18).
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Papan tulis, spidol, flanel, alat tulis lainnya
4.2. Sumber : Alkitab, kurikulum, buku pengantar dan Theologia
PL
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian kamu adalah umat yang ditebus ?
2. Jelaskan respon manusia sebagai umat yang ditebus ?
3. berikan contoh sikap hidup remaja sebagai umat yang ditebus ?
20
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 2. Umat yang diciptakan, ditebus, dibarui
dan dikuduskan
3. Sub Pokok Bahasan : 2.4.Kamu adalah umat yang dibarui dan
dikuduskan
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Imamat 11 : 44 - 45; I Petrus 1 : 13-19,
Efesus 4 : 17-32, kolose 3 : 5-17
5. Jenjang / Semester :RI/1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari / Tanggal :
21
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah bervariasi
2. Langkah kegiatan :
22
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini,
tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu,
sehingga kamu dapat membedakan manakah
kehendak Allah, apa yang baik, yang berkenan
kepada Allah dan yang sempurna “(Roma 12 : 1-2)
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian kamu adalah umat yang dibaharui ?
2. Jelaskan pengertian kamu adalah umat yang dikuduskan ?
3. Sebutkan ciri-ciri hidup yang dibaharui ?
4. Sebutkan ciri-ciri hidup yang dikuduskan ?
5. Berikan contoh sikap hidup remaja yang telah dibaharui dan dikuduskan ?
23
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 1. Hakikat Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 1.1. Gereja Yang Ditebus, Dikuduskan dan
Diutus
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Yohanes 17 : 6 - 23; II Korintus 5 : 11 - 20;
I Petrus 2 : 5 - 10; Matius 16 : 13 – 19; I
Korintus 12,13,14.
5. Jenjang / Semester :RI/1
6. Pertemuan Ke :
7. Waktu : 60 - 90 menit
8. Hari, tanggal :
24
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
25
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah bervariasi
2. Langkah kegiatan :
VI. EVALUASI
1. Jelaskan Pengertian Gereja
2. Jelaskan Pengertian Gereja yang ditebus
3. Jelaskan Pengertian Gereja yang dikuduskan
4. Jelaskan Pengertian Gereja yang diutus
26
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 2. Konsep Eklesiologi GPM
3. Sub Pokok Bahasan : 2.1. Sejarah GPM
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Kisah Para Rasul 2:1-13; I Korintus 3 : 6-9
5. Jenjang / Semester :RI/1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari, tanggal :
27
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
28
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
badan Sinode gereja di Maluku yang disebut Proto Sinode dan mengadakan
sidang pada tanggal 24-27 Maret 1933 di Ambon. Pada persidangan pertama
ini dibicarakan dan ditetapkan :
- Nama Gereja Maluku - Gereja Maluku Injili Am (GMIA)
- Tata gereja G M I A.
Sidang Proto Sinode yang ke dua berlangsung pada tanggal 7 Desember
1933 di bicarakan :
1. Usul Problem tata gereja GMIA
2. Usul problem nama GMIA menjadi Gereja Protestan Maluku.
3. Membicarakan surat terbuka AMK (Autonome Maluksche Kerk) dan
komite umum menyangkut bentuk dan tata gereja.
Dalam sidang Proto terakhir 5 September 1935 dibicarakan tentang :
1. Penyerahan kepemimpinan kependetaan GPI Resort Amboina kepada
Pimpinan Badan Pekerja Sinode GPM.
2. Diterima untuk diberlakukan tata gereja GPM yang sudah disahkan oleh
GPI.
3. Acara upacara pelantikan GPM tanggal 6 September 1935.
4. Acara persidangan Sinode pertama pada tanggal 7 September 1935.
Pada upacara pelantikan GPM pada tanggal 6 september 1935, maka secara
resmi GPM terlepas dari pemerintah baik secara adminstratif maupun
keuangan. Dan yang menjadi ketua Sinode GPM yang pertama ialah
Pendeta J.E. Stap dan wakil ketua Pendeta Tutuarima.
Sesuai tata gereja GPM yang menerima system kepemimpinan presbeterial
sinodal maka secara bertingkat kepemimpinan berlangsung dari Jemaat,
Klasis ke Sinode. Pada waktu itu wilayah GPM hanya terbagi atas 7 Klasis
yaitu : Ambon, Lease, Seram Barat, Seram Timur, Banda, Ternate, Ambon
Kota, Enam bidang : Aru, Kei,Tanimbar, Irian Barat dan dua lapangan yaitu
Irian Barat Daya dan Buru Utara. Selama kurun waktu 1935 – 1942 baik
pendeta, ketua resort kependetaan Amboina maupun ketua Sinode GPM
berasal dari gereja di Belanda karena pendidikan mereka dan karena mereka
diangkat oleh GPI. Pada akhir tahun 1942 setelah Jepang menduduki
Indonesia Ketua Sinode ditawan karena berkebangsaan Belanda maka badan
Pekerja Sinode yang berkebangsaan Indonesia mengambil alih
kepemimpinan gereja sampai terpilihnya ketua Sinode pertama orang
Indonesia di Zaman Jepang Yaitu Pendeta S. Marantika.
Sidang Sinode pertama di Zaman Jepang yang di adakan di Ambon pada
tanggal 14 – 20 Pebruari 1942 memutuskan :
- Semua pimpinan Jemaat supaya tetap setia menjalankan tugas di tempat
masing-masing. Kepindahan pendeta(guru-guru) tidak dijalankan
kecuali dirasa sangat perlu mengingat keuangan yang sangat minim.
- Tugas Pekabaran Injil tetap di jalankan di Klasis dan wilayah – wilayah
(afdeeling) mengurus (melayani) lapangan zendingnya masing-masing.
- Mengenai keuangan dikatakan “uang-uang kolekta diserahkan tiap-tiap
bulan menjadi urusan kepala-kepala (ketua) Klasis dan wilayah
(afdeeling), dan sedapat mungkin diberikan untuk kantor Gereja
Protestan Maluku.
29
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
30
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Tahun 1978 – 1983 adalah masa lanjutan dari proses pembaharuan dibidang
organisasi. Tahun 1978 sidang sinode memutuskan untuk di GPM
dilaksanakan Sidang BPL setiap satu tahun sekali yang dihadiri oleh
anggota BPH dan semua pimpinan Klasis. Tujuan persidangan tersebut
ialah untuk menilai sampai sejauh mana keputusan-keputusan sinode
sebelumnya dilaksanakan. Persidangan BPL I dilaksanakan pada tahun
1979 di Kota Ambon. Tahun 1983 sidang sinode yang ke XXX memutuskan
dan menghasilkan satu dokomen gereja yang disebut Pola Induk Pelayanan
(PIP) dan Rencana Induk Pengembangan Pelayanan sebagai landasan umum
pelayanan GPM selama kurun waktu 1983-1993, memberikan pedoman
serta arah kebijakan dan program, bagi pekerjaan pelayanan dan
pembangunan tubuh Kristus (Ef.4: 11-12) diseluruh perangkat
kepemimpinan Gereja dan kehidupan umat Tuhan dikawasan pelayanan
GPM dan dunia. Rencana Pengembangan Pelayanan ini mengatur Bidang
pelayanan meliputi :
1. Bidang Keesaan dan Kesaksian ( KEKES )
2. Bidang Pelayanan, pendidikan dan Pembangunan (PELPEM)
3. Keuangan dan ekonomi (FINEK)
4. Kerumahtanggaan.
Tahun 1984, berlangsung Sidang Raya DGI X di Ambon pada bulan
Oktober dan mengahsilkan Lima Dokumen Keesaan Greja (LDKG) sebagai
landasan serta sumber begi pembangunan kehidupan Oikumenia yang akstif
dan fungsional di Indonesia.
Tahun 1990 Sidang Sinode memutuskan agar persidangan Sinode
dilaksanakan 5 tahun sekali tidak lagi 4 tahun sekali. Sidang BPL, Klasis
dan Jemaat tetap sekali setahun.
Tahun 1995 - 2005, Dasawarsa ke 2 PIP-RIPP GPM. Pembidangan yang
diatur dalam Rencana Induk Pengembangan Pelayanan adalah sebagai
berikut :
1. Bidang Keesaan dan Pembinaan Umat.
2. Bidang Keuangan dan Ekonomi
3. Bidang Pelayanan Pendidikan dan Pembangunan
4. Bidang Pekabaran Injil dan Komunikasi
5. Bidang Kerumahtanggaan.
Tahun 1995, Sidang Sinode XXXIII : Pembakuan Kurikulum SM/TPI dan
Katekisasi untuk 5 tahun pertama Tahun 1999, Lokakaria Revisi Kurikulum
SM/TPI dan katekisasi GPM.
19 Januari 1999, terjadi kerusuhan diMaluku, dan sangat mempengaruhi
pelayanan gereja. Banyak Jemaat-Jemaat yang mengalami secara langsung
dampak kerusuhan sehingga jemaat itu tergusur.
Sidang Sinode yang semestinya berlangsung ditahun 2000 tidak dapat
dilaksanakan karena situasi kurusuhan di kota Ambon yang sangat memanas
sehingga Sidang Sinode baru dapat dilaksanakan tahun 2001.
Tahun 2001 - sampai sekarang, masa pemulihan dan pembenahan Jemaat-
Jemaat dan Klasis yang mengalami kerusuhan.
Tahun 2005 - 2015 Dasawarsa ke 3, PIP- RIPP GPM.
31
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan Pengasuh Aktif Remaja Aktif
1. Berdoa 1. Ber
2. Menganjurkan re- doa.
maja duduk mem-
bentuk leter U atau 2. Men
setengah lingkaran gatur cara duduk
agar suasana tidak sesuai dengan yang
Pembukaan menjadi kaku. diinginkan
3. Menyampaikan
pertanyaan tentang 3. Men
hal-hal yang berkai- jawab pertanyaan
tan dengan sejarah pengasuh.
GPM untuk
membangkitkan
keinginan remaja
mengetahui lebih
jauh tentang GPM
Pengasuh menjelas- 1. Remaja bertanya
kan tentang : tentang berbagai hal
1. Konsep Eklesiologi yang belum mereka
GPM mengerti.
2. Sejarah berdinya 2. Remaja
Inti GPM menceritakan
3. Perkembangan GPM kembali sejarah
sampai sekarang. berdirniya GPM
3. Remaja
menjelaskan ulang
perkembangan
GPM sampai
sekarang.
Penutup 1. Memberikan 1. Mencatat rangku-
rangkuman untuk man pengasuh
dicatat oleh remaja. 2. Berdoa.
2. Berdoa
3. Ayat Hafalan :
“Aku (Paulus) menanam, Apolos menyiram, tetapi
Allah yang memberi pertumbuhan” (1Kor.3:6).
4. Alat dan Sumber :
1. Alkitab
32
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Jelaskanlah Konsep Eklesiologi GPM
2. Ceritakanlah latar belakang berdirinya GPM
3. Jelaskanlah perkembangan GPM sampai sekarang.
33
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 2. Konsep Eklesiologi GPM
3. Sub Pokok Bahasan : 2.2. Pemahaman / Pengakuan Iman GPM
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Lukas 4 : 18 - 21; Yohanes 17 : 6 - 11
5. Jenjang / Semester :RI/1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari, tanggal :
34
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
35
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
1. Berdoa. 1. Berdoa.
2. Mengatur cara duduk 2. Duduk seperti yang
supaya re-maja dapat dianjurkan
me-nyerap materi de- 3. Menjwab pertanyaan
Pembukaan ngan baik. pengasuh
3. Memberikan perta-
nyaan tentang pe-
ngakuan iman yang
mereka ketahui.
36
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Segala sesuatu yang dikerjakan seseorang
merupakan ungkapan dan penyelesaian dari pikiran
batin. Untuk bekerja secara efektif, dia harus
berpikir mulia” (William Ellery Channing)
VI. E V A L U A S I :
1. Sebutkanlah arti pengakuan iman.
2. Sebutkanlah alasan mengapa GPM memiliki Pengakuan Iman GPM
3. Sebutkanlah pokok-pokok Pengakuan Iman GPM
4. Sebutkanlah sikap hidup Remaja gereja yang berorientasi pada pengakuan
iman.
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 2. Konsep Eklesiologi GPM
37
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
38
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
lain. Dimana tugas itu perlu diatur sedemikian rupa agar dalam
menyelenggarakan tugas-tugas pelayanan semua anggota gereja dapat
terlayani dengan baik dan digerakan untuk mewujudnyatakan persekutuan,
kesaksian dan pelayanan gereja di dunia.
b. Penatua.
Tugas Penatua antara lain :
- Membantu gembala (pendeta/penginjil) dalam memimpin dan
membina jemaat serta turut memelihara ketertiban jemaat.
- Memberitakan Injil
- Turut bertanggujawab atas pelayanan Firman dan Sakramen
c. Diaken.
Tugas Diaken antara lain :
- Pelayanan pengasihan (kemurahan) terhadap jemaat dan dunia
(pelayanan orang sakit, pelayanan diakonal bagi janda dan anak yatim
dan piatu)
- Pemberitaan Injil./Turut bertanggungjawab atas peribadahan Jemaat.
Dalam kenyataan pelayanan tugas- tugas ini akan menjadi lebih luas
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kompleksitas permasalahan
pelayanan yang dihadapi.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah dan Main Peran
2. Langkah kegiatan :
39
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Ada rupa-rupa karunia tetapi satu Roh. Dan ada
rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan” (1Kor. 12 : 4,
5)
4. Alat dan Sumber :
- Alkitab
- Tata Gereja GPM
- Penatua. Jabatan dan Pekerjaan
(DR.J.L.Ch.Abineno)
- Diaken. Jabatan dan Pekerjaan
(DR.J.L.Ch.Abineno)
VI. EVALUASI
1. Sebutkanlah pengertian jabatan gereja
2. Sebutkanlah jabatan-jabatan dalam gereja
3. Jelaskanlah tugas-tugas dari jabatan-jabatan gereja
4. Praktekan ( berikanlah contoh) salah satu fungsi jabatan gereja.
40
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 2. Konsep Eklesiologi GPM
3. Sub Pokok Bahasan : 2.4. Pembritaan Firman dan Sakramen
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Matius 24 : 14; 28 : 19; Markus 16 : 15-20;
Kisah Para Rasul 1 : 8
5. Jenjang / Semester :RI/1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari, tanggal :
41
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Allah) yang berkaitan dengan hal pertobatan dan pembaharuan dan aspek
horizontal (hubungan mnusia dengan sesama manusia) yang menyangkut
keadilan, kebebasan, kebenaran dan kesejahteraan.
Mesti disadari bahwa pemberitaan Firman bukanlah pemberitaan yang
bersifat umum, melainkan pemberitaan yang punya sasaran yang jelas.
(Pemberitaan Firman bukan saja dalam pengertia khotbah). Pemberitaan itu
sendiri menuntut respons (jawaban) balik dari apa yang diberitakan.
Pemberitaan Firman dapat dilakukan dalam berbagai cara dan metode dapat
dilakukan secara pribadi tapi juga kelompok (persekutuan) Ada dua cara
yang biasanya dipakai yaitu dengan cara Verbal dan non verbal. Cara verbal
yaitu dengan dan melalui kata-kata (Khotbah, nasehat, bimbingan, didikan,
teguran dsb). Sedangkan non verbal ialah melalui aksi nyata (sikap dan
perilaku, perbuatan/pelayanan tangan - kasih).
3. Pengertian Sakramen
Kata sakramen berasal dari kata Latin Sacramentum yang secara umum
diartikan sebagai tanda lahariah yang nampak, ditetapkan oleh Kristus,
menyatakan dan menjanjikan berkat rohani. Sakramen merupakan upacara
perjanjian yang jika dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip yang
ditetapkan dalam Alkitab maka sakramen itu secara terus menerus
mengingatkan kita kepada dasar agung dari penyelamatan kita yaitu
Kematian dan Kebangkitan Kristus. Dan mengingatkan kita untuk berjalan
sebaik-baiknya pada panggilan kita.
42
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
dengan kematian dan kebangktan Yesus Kristus yang terjadi satu kali
untuk selama-lamanya bagi setiap orang (Ibr.9:26-28; 1Ptr.3:18). Karena
itu baptisan tidak boleh diulang sebab baptisan dalam nama Bapa, Anak
dan Roh Kudus adalah baptisan yang sah. Memang orang yang telah
dibabtis sering juga hidup didalam dosa (melakukan perbuatan jahat).
Tetapi perlu dingat bahwa bukan baptisannya yang salah tetapi mereka
sendiri. Jadi merekalah yang perlu ditobatkan dan dibaharui. Hati dan
hidup mareka yang mesti dirobah bukan baptisan mereka. Baptisan
dengan tanda percik atau selam dengan dan dalam air itu hanya cara tapi
yang paling penting ialah babtisan itu dilakukan dalam nama Bapa,
Anak dan Roh Kudus tidak ada yang dapat menghapusnya. Gereja kita
melakukan baptisan dengan cara percik karena kita menerima baptisan
anak-anak dan juga dewasa.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
Pembukaan 1. Berdoa 1. Berdoa
2. Membagi kelompok 2. Membentuk kelom-
dengan jumlah ang- pok dan mengang-kat
gota disesuaikan ketua dan sekretaris
dengan jumlah remaja. kelompok
43
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Aku mengutus kamu seperti domba ketengah-tengah
serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular
dan tulus seperti merpati” (Mat.10:16)
VI. EVALUASI
1. Sebutkanlah pengertian Pemberitaan Firman
2. Jelaskanlah cara-cara Pemberitaan Firman.
3. Sebutkan arti sakramen
4. Jelaskanlah jenis-jenis sakramen.
I. BAHAN PELAJARAN
44
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
45
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
setengah atau asal-asalan) kepada Allah. Dan satu hal yang mesti dipahami
juga bahwa kita yang hidup didalam dan kerena anugerah Allah harus dapat
membedakan manakah kehendak Allah apa yang baik dan yang berkenan
kepada Allah. Hal ini penting agar dalam mempersembahkan hidup kita
tidak keliru dan salah.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Tanya Jawab
2. Langkah kegiatan :
Startegi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
1. Berdoa 1. Berdoa
2. Mempersipakan 2. Membentuk kelom-
anak-anak (boleh pok (kalau itu ada)
dalam bentuk dan menjawab per-
Pembukaan
perorangan atau tanyaan pengasuh
kelompok) dengan
pertanyaan sesuai
materi
Pengasuh menjelaskan Mencatat penjelasan
tentang : pengasuh.
1. Pengertian Persem-
Inti
bahan hidup
2. Makna Persemba-
han hidup
1. Menyimpulakan hasil 1. Mencatat
Penutup meteri kesimpulan akhir
2. Berdoa 2. Berdoa.
3. Ayat Hafalan :
“Niat yang tulus tampak jelas dalam setiap perkataan
dan perbuatan . Tak bisa ditutupi dengan apapun”
(Anonim)
4. Alat dan Sumber :
- Alkitab.
- Ensiklopedi Alkitab Masa Kini
- Kamus Umum Bahasa Indonesia
VI. EVALUASI
1. Jelaskanlah pengertian Persembahan Hidup.
2. Jelahkanlah makna Persembahan hidup
3. Berikanlah contoh persembahan hidup yang benar sebagai remaja gereja.
46
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 1. Pandangan Tentang Dunia dan Manusia
3. Sub Pokok Bahasan : 1.1. Cerita rakyat Maluku tentang dunia
(suatu Negeri atau Pulau)
4. Bahan Bacaan Alkitab : Mazmur 19 : 6 - 9
5. Jenjang / Semester :R-I/1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari, Tanggal :
47
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
- Menyiapkan remaja - Doa Pembukaan
untuk mengikuti
materi yang akan
disajikan.
Pembukaan - Menunjuk salah
seorang remaja
untuk berdoa
membuka kegiatan
belajar mengajar
- Menjelaskan - Mendengar
Inti - Memberi pertanyaan - Menjawab
Pertanyaan
- Menunjuk salah - Doa Penutup
seorang remaja
Penutup untuk berdoa
menutup kegiatan
belajar mengajar.
:
3. Ayat Hafalan :
Jikalau dunia membenci kamu, ingatlah bahwa ia
telah lebih dahulu membenci Aku daripada kamu
(Yoh 15 : 18)
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Papan flannel, gambar-gambar
4.2. Sumber : Alkitab, KURIN
48
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Sebutkanlah contoh cerita rakyat Maluku tentang terjadinya Dunia.
2. Jelaskanlah pandangan sendiri berdasarkan Alkitab tentang terjadinya
Dunia.
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 1. Pandangan Tentang Dunia dan Manusia
3. Sub Pokok Bahasan : 1.2. Cerita rakyat Maluku tentang asal usul
manusia
4. Bahan Bacaan Alkitab : Mazmur 8 : 1 - 10
5. Jenjang / Semester :R I/1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari, Tanggal :
49
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
50
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
- Menyiapkan remaja - Doa Pembukaan
Pembukaan untuk mengikuti
materi yang akan
disajikan.
51
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Menunjuk salah
seorang remaja untuk
berdoa membuka
kegiatan belajar
mengajar
52
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi
kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan
dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari
dunia, sebab itulah dunia membenci kamu (Yoh 15 :
19).
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Papan flannel, gambar-gambar
4.2. Sumber : Alkitab, KURIN
VI. EVALUASI
1. Jelaskan contoh cerita rakyat Maluku tentang terjadinya manusia.
2. Jelaskanlah pandangan sendiri berdasarkan Alkitab tentang terjadinya
manusia.
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 1. Pandangan tentang dunia dan Manusia
3. Sub Pokok Bahasan : 1.3. Pandangan Ilmu Pengetahuan tentang
Terjadinya Dunia
4. Bahan Bacaan Alkitab : Kejadian 1: 1-13
5. Jenjang/Semester :RI/1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 menit
8. Hari/Tanggal :
53
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
54
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
2. Teori Chamberlin-Maulton
Chamberlin adalah seorang ahli geologi, sedangkan Maulton adalah
seorang astronom. Keduanya berasal dari Amerika Serikat. Chamberlin dan
Maulton menjelaskan bahwa secara garis besar di alam raya terdapat
matahari asal. Kemudian sebuah bintang besar mendekati massa awal
tersebut sehingga terjadi gaya tarik yang kuat antara dari bintang terhadap
matahari. Akibatnya di permukaan matahari terjadi ledakan-ledakan dashyat
yang berupa gas yang dilepaskan keluar dari matahari asal. Gas yang sudah
lepas ini dalam perkembangan selanjutnya mengalami kondensasi dan
akibatnya menjadi massa yang padat, yang disebut planetisimal. Bumi
merupakan salah satu bentuk planetismal tersebut.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah, Diskusi
2. Langkah kegiatan :
55
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Meminta setiap
kelompok me-
nyampaikan hasil
diskusinya.
56
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Kata-kata bijak :
4. Alat dan Sumber :
Globe (jika ada, kalau tidak dapat diganti dengan
bola)
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pandangan Kant dan Laplace tentang proses terjadinya bumi.
2. Jelaskan pandangan Chamberlin dan Maulton tentang terjadinya bumi.
3. Bandingkanlah kedua teori di atas dengan cerita Kitab Kejadian tentang
penciptaan dunia.
I. IDENTITAS
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 1. Pandangan tentang dunia dan Manusia
3. Sub Pokok Bahasan : 1.4. Pandangan Ilmu Pengetahuan tentang
Terjadinya Manusia
4. Bahan Bacaan Alkitab : Maz 139 : 7 - 13
5. Jenjang/Semester :RI/1
6. Pertemuan ke :
7. Waktu : 60 menit
8. Hari/Tanggal :
57
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
58
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
carbonate (CaC03), dan iron disulfide (FeS2). Temuan fosil dimaksud antara
lain :
1. Fosil tulang kaki dalam sepatu boot.
Awal tahun 2000-an, ditemukan sepatu boot tempat tulang kaki manusia
yang telah menjadi fosil. Sepatu boot itu sendiri ternyata dibuat oleh PT.
M.L Leddy Shoe Maker di San Angelo Amerika Serikat, pada tahun 1950-
an. Itu berarti bahwa proses terbentuknya fosil tulang kaki tersebut
berlangsung relatif cepat, yakni sekitar 50 tahun.
2. Fosil kerang
Para ahli menemukan beberapa fosil kerang dalam keadaan tertutup. Jika
proses pembentukan fosil terjadi dalam waktu yang lama, maka ketika
kerang mati jasadnya akan membusuk dan cangkangnya menjadi terbuka
atau bagian-bagian cangkangnya terpisah satu dengan yang lain. Tetapi
kenyataan menunjukkan bahwa kebanyakan fosil kerang yang ditemukan,
cangkangnya masih dalam keadaan tertutup. Hal ini menunjukkan bahwa
proses pembentukan fosil kerang tersebut berlangsung dalam waktu yang
relatif cepat.
Penelitian terbaru di bidang genetika mengungkapkan fakta yang lebih
akurat. Ternyata jumlah kromosom manusia dan kera berbeda. Kromosom
kera sama dengan kromosom simpanse yakni 48, sedangkan kromosom
manusia 46. Dengan demikian, manusia jelas bukan berasal dari kera; kera
bukan nenek moyang kita.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah, Diskusi
2. Langkah kegiatan :
59
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Jika Evolusi benar, bagaimana para ibu masih tetap
hanya memiliki dua(2) tangan? (Ed.Dussault)
4. Alat dan Sumber :
Gambar - gambar kera dan mansia (Gambar
perkembangan manusia menurut para ahli evolusi-
lihat uraian materi)
VI. EVALUASI
1. Jelaskan perkembangan terjadinya manusia menurut ahli evolusi?
2. Benarkah manusia berasal dari kera? Bandingkanlah dengan Kejadian 2:7,
apa pendapat anda?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 2. Lingkungan Hidup
3. Sub Pokok Bahasan : 2.1. Pencemaran Lingkungan dan Reboisasi
4. Bahan Bacaan Alkitab : Kejadian 2 : 8-15, Wahyu 7 : 3
5. Jenjang / Semester : R 1 / 1
60
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 menit
8. Hari, Tanggal :
61
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
air itu memberikan kesuburan bagi pohon-pohon dan kehidupan bagi ikan-
ikan.
Di tegah-tengah keindahan Taman Eden itu, Tuhan menempatkan manusia
didalamnya. Penempatan itu bukan sekedar supaya manusia bisa menikmati
kebahagiaan, tetapi juga suatu tugas untuk mengusahakan dan memlihara
taman tersebut. Jadi, jelas bahwa Taman Eden itu bukan milik manusia,
tetapi titipan Tuhan untuk manusia supaya dapat mewujudkan ibadahnya
dengan mempersembahkan kasih pekerjaannya sebagai persembahan yang
harum bagi Tuhan (Kejadian 2 : 15)
62
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
- Mencek kehadiran dan - Puji-pujian dan Doa
Pembukaan persiapan remaja
- Motivasi
- Menjelaskan materi - Menyimak penjelasan
pelajaran dengan - Berdiskusi sesuai
pokok-pokok yang pokok-pokok masalah
akan didiskusikan yang disampaikan
Inti
sesuai TKP - Pembahasan hasil
- Memandu dan diskusi
mendampingi anak
dalam diskusi
- Simpulan
Penutup
- Doa dan Puji-pujian
63
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Bumi ini bukanlah warisan nenek moyang, melainkan
titipan anak cucu kita” (Khalil Gibran)
4. Alat dan Sumber :
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pandangan Alkitab terhadap lingkungan hidup
2. Tentukanlah sebab-sebab terjadinya pencemaran lingkungan hidup
3. Sebutkan alasan kita harus mengatasi lingkungan hidup
4. Bagaimana sekap yang tepat yang harus kita pilih dalam mengatasi
pencemaran lingkungan hidup
64
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 4.Hidup kita sebagai saksi
3. Sub Pokok Bahasan : 4.1.Arti hidup sebagai saksi.
4. Bahan Bacaan Alkitab : Mat 28 : 14; Kis 1 : 8
5. Jenjang/semester : R II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari/tanggal :
65
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Bila semua orang percaya telah memaknai akan arti dan makna hidupnya
sebagai saksi Kristus di tengah-tengah dunia, maka itu dapat terwujud dalam
berbagai bentuk pelayanan dan kesaksian.
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah berfariasi
2. Langkah kegiatan :
3. Ayat Hafalan :
“Aku bersyukur kepadaMu oleh karena kejadianku
dasyat dan ajaib ”. (Maz 139 : 14)
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal.
4.2. Sumber : Alkitab, Kurikulum Inti, Melayani dengan efektif,
Penginjilan Masa kini
66
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Jelaskan pengertian hidup sebagai saksi Kristus!
2. Jelaskan makna hidup sebagai saksi Kristus !
3. Berikan contoh sikap hidup sebagai saksi Kristus !
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 4. Hidup kita sebagai saksi
3. Sub Pokok Bahasan : 4.2. Saksi dalam pikiran dan tutur kata.
4. Bahan Bacaan Alkitab : Yes 44 : 8; Yak 5 : 12; Fil 2 : 5
5. Jenjang/semester : R II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari/tanggal :
67
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
yang positif danlemah lembut (I Tim 3 : 3). Cara berpikir yang negatif dan
perkataan yang kasar sering melukai dan mengilangkan semangat orang
lain, tetapi berpikir yang positif dan perkataan yang lembut menunjukkan
rasa hormat yang dalam dan kepekaan terhadap setiap orang. Juga seperti
yang diungkapkan dalam kitab Yes 44 : 8, Yak 5 : 12, Fil 2 : 5. Ketiga
bagian firman ini juga menjelaskan tentang kesaksian yang baik dan benar
serta diamanatkan oleh Tuhan Yesus dalam pola berpikir dan bentuk
perkataan dalam melaksanakan tugas sebagai saksi. Kelemahan lembutan
tidak boleh dikacaukan dengan kelemahan, sikap lembut tidak sama dengan
ketakutan ataupun kurangnya inisiatif. Seringkali pekerja Kristen harus maju
ke depan dan menjadi berani, tetapi selalu dengan pertimbangan yang besar
akan kata-kata dan tindakannya terhadap orang lain.
Karena itu mesti kita menyadari akan keterpanggilan kita sebagai saksi
Krtistus dalam pikiran dan perkataan. Itu berarti bahwa tugas kita adalah
memberitakan Injil, menginjili orang-orang yang terhilang dan membangun
mereka yang selamat, karena pelayanan kita adalah bagian dari kehidupan
Kristen. Yesus sendiri dapat melaksanakan tugas penginjilan dalam “Three
Fold Ministry” (Pelayanan tiga ganda Mat 9 : 35) secara utuh dan sempurna
kemanapun Ia pergi, yaitu :
1. Mengajar, yaitumenjelaskan tentang Firman Allah guna melenyapkan
ketidaktahuan serta mengubah cara berpikir tentang pengetahuan dan
pengenalan akan Allah secara benar
2. Berkhotbah atau memberitakan Injil Kerajaan Allah,
yangmenyelamatkan danmembebaskan dari dosa.
3. Menyembuhkan, menggambarkan bahwa di dalam pembebasan Allah
melalui Yresus Kristus ada pembebasan fisik dari akibat dosa. Ini
menyangkut pembebasan total dari Allah.
Dengan demikian yang dimaksudkan dengan bersaksi melalui pikiran adalah
menunjukkan pada pola pikir yang positif, mengarah pada kebenaran hidup
yang sesuai dengan Firman Tuhan.
Sedangkan saksi dalam tutur kata adalah memberitakan Injil Yesus Kristus
kepada semua orang dengan kata-kata yang benar dan mendatangkan
sukacita.
V. AKTIFITAS BELAJAR
68
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
“Apapun juga yang kamu perbuat,perbuatlah
dengan segenap hatimu, seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia”. (Kolose 3 : 23)
VI. EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Jelaskan pengertian saksi dalam pikiran!
2. Jelaskan pengertian saksi dalam tutur kata !
3. Sebutkan contoh saksi dalam pikiran dan tutur kata !
69
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 4. Hidup kita sebagai saksi
3. Sub Pokok Bahasan : 4.3. Saksi dalam sikap dan perbuatan
4. Bahan Bacaan Alkitab : Kis 2 : 41 - 47, 4 : 36 -37
5. Jenjang/semester : R II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari/tanggal :
70
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
sempurna seperti yang diuraikan dalam KIs 4:36-37, bagaimana kita melihat
sikap dan tindakan jemaat mula-mula yang hidupnya rukun dan damai.
Kuncinya adalahkarena perbuatan/tindakan mereka selalu mengarah pada
kebenaran firman Tuhan, siap sebagai saksi Kristus nampak dalam
perbuatan, ketaatan melaksaakan firman Tuahn walaupun agak sulit dan
berat. Dengan demikian menjadi saksi dalam perbuatan adalah menjadi
saksi Kristus ang taat kepada perintah-perintahNya dan berbuat baik kepada
sesama.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi (Studi Kasus)
2. Langkah kegiatan :
3. Ayat Hafalan :
71
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar
1. Jelaskan pengertian saksi dalam sikap hidup Kristiani !
2. Jelaskan pengertian saksi melalui perbuatan !
3. Sebutkan contoh sikap hidup sebagai saksi !
4. Sebutkan contoh saksi melalui perbuatan !
72
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 5. Saksi Tuhan dalam Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : 5.1. Israel di hadapan Sanherib (Yesaya Bin
Amos)
4. Bahan Bacaan / Alkitab : 2 Raja-Raja 19 : 20 - 31
5. Jenjang / Semester : R II / 1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
2. Pesan Firman Tuhan yang disampaikan Yesaya Bin Amos kepada raja
Hizkia
Pesan Firman Tuhan 2 Raja-raja 19:20-31 tentang doa Hizkia yang didengar
oleh Tuhan. Doa itu berupa pesan Tuhan yang menjelaskan bahwa raja
Hizkia tidak boleh takut terhadap penghinaan yang dilakukan Sanherib raja
Asyur kepada Tuhan, sebab Tuhan sendiri akan bertindak melawan dan
menggagalkan segala rencana Sanherib untuk memusnahkan bangsa Israel
seperti bangsa-bangsa lainnya 2 Raja-raja 19:20-28 sedangkan bagi raja
Hizkia dan bangsa Israel akan makan dari apa yang tumbuh sendiri 2 Raja-
raja 19:29.
3. Contoh sikap hidup sebagai saksi Tuhan dengan belajar dari Yesaya Bin
Amos.
73
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Kesaksian Yesaya Bin Amos menunjukan sikap seorang saksi Tuhan yang
memberikan rasa aman, tenteram dan kebahagiaan bagi raja Hizkia dan
bangsa Israel saat mereka sementara berada dalam suasana yang
menegangkan dan menakutkan. Menjadi saksi Tuhan adalah tugas orang
percaya yang harus diwujudkan lewat sikap nyata, baik itu perkataan
maupun perbuatan yang memberikan rasa aman, tenteram, kedamaian dan
kebahagiaan bagi orang lain yang sementara berada dalam suasana
ketegangan dan ketakutan dalam hidupnya.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita dan Tanya Jawab.
2. Langkah kegiatan :
VI. EVALUASI
1. Jelaskan karakter Yesaya Bin Amos dalam 2 Raja-raja 19:20-31?
2. Jelaskan pesan Firman Tuhan yang disampaikan Yesaya Bin Amos kepada
raja Hizkia?
74
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Berikan contoh sikap hidup sebagai saksi Tuhan dengan belajar dari Yesaya
Bin Amos?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 5. Saksi Tuhan dalam Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : 5.2. Sadrak, Mesakh dan Abednego
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Daniel 3 : 1 - 30
5. Jenjang / Semester : R II / 1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
75
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Cerita dan Tanya Jawab
2. Langkah kegiatan :
76
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Sebutkan isi titah raja Nebukadnezar yang harus dipatuhi oleh semua
bangsa?
2. Jelaskan sikap Sadrak, Mesakh dan Abednego terhadap titah raja
Nebukadnezar?
3. Berikan penilaian kritis terhadap titah raja Nebukadnezar?
4. Berikan contoh sikap hidup setia dan taat sebagai saksi Tuhan?
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 5. Saksi dalam Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : 5.3. Pertolongan Tuhan (Kisah Penyem-
buhan Orang Kusta)
4. Bacaan Akitab : Matius 8 : 1 - 4
5. Jenjang / Semester : R II / 1
6. Pertemuan ke :
7. LamanyaWaktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
77
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
lepada manusia atas dasar kasih dan kuasa yang dimiliki demi untuk
menghadirkan sebuah keadaan baik dan membahagiakan atas orang – orang
yang membutuhkannya.
Yesus dalam konsep Alkitab Perjanjian Baru adalah sosok yang diagungkan,
dinomor satukan, dikenal sebagai penjelmaan dari Allah yang bereinkarnasi
ke dunia demi sebuah penyataan kasih dan karya selamat bagi manusia dan
dunia.
Yesus adalah sosok yang dipercaya sebagai pembawa damai dan sukacita ;
penebus, pembaharu, pemberi kelepasan/kelegaan bahkan kebebasanm dari
belenggu dosa, penyakit dan kesulitan hidup
Penyembuhan kepada orang kusta adalah bukti fisik dari kemahakuasaan
Yesus yang hanya berlangsung melalui sebuah titah ”Aku mau jadilah
engkau tahir:. Disusul dengan perintah untuk menyatakan kasih dan kuasa
penyembuhan kepada orang lain (Imam) : ”Pergilah, perlihatkan dirimu
kepada imam dan persembahkalnah persembahan yang diperintahkan Musa
sebagai bukti bagi mereka” (Matius 8 : 4b).
2. Pertolongan Tuhan Yesus dalam peristiwa penyembuhan atas orang kusta
bukan sebuah kisah yang biasa sifatnya tetapi adalah sebuah kisah
penyembuhan yang memiliki makna besar dan penting yaitu bahwa Yesus
berkuasa atas manusia dan dunia, diantaranya dengan mengadakan tindakan
penyembuhan atas seorang penderita kusta.
Yesus Anak Allah tidak mencari popularitas diri atas apa yang dilakukan,
tetapi sebaliknya ia hendak menyatakan kuasa kasih Allah atas manusia dan
selanjutnya menjadikan manusia saksi hiduo dari kuasaNya.
Perintah Yesus kepada si kusta (setelah disembuhkan) memiliki makna
tersendiri yaitu bahwa Yesus menghendaki sebuah respons balik sebagai
ungkapan syukur dan puji-pujian atas kasih dan kuasa Allah yang telah
diterima kepada orang lain, khsuusnya imam. Dalam hal inipun Yesus tidak
menghendaki sikap lupa diri atas manusia yang telah dirahmati Allah, tetapi
sebaliknya harus memiliki sikap atau sadar atas kasih dan kuasa yang telah
diterima menjadi bagian hidupnya dan orang lain juga
3. belajar dari si kusta , ada hal atau contoh konkrit yang harus menjadi bagian
hidup orang percaya, yaitu mengimani Yesus dan kuasa-Nya, rendah hati,
selalu menyatakan syukur atas kasih dan kuasa Tuhan yang diterima di
dalam sikap dan perilaku hidup serta menjadi contoh dalam hal berbuat baik
kepada Tuhan dan sesama manusia
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : - Ceramah
- Diskusi / tanya jawab
2. Langkah kegiatan :
78
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
Segala penyakit ada dalam kuasa Tuhan……....
percaya dan yakinilah...... Saksikanlah itu kepada
sesamamu !
VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti dari pertolongan Tuhan
2. Jelaskan tujuan pertolongan Tuhan dalam penyembuhan orang Kusta.
3. Jelaskan makna penyembuhan orang Kusta
4. Berikan contoh saksi Tuhan dengan belajar dari si Kusta
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 5. Saksi dalam Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : 5.4. Paulus Dihadapan Mahkamah Agama
4. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 23 : 1 - 11
79
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
5. Jenjang / Semester : R II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari / Tanggal :
80
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
pertentangan (pro dan kontra) dari orang Saduki dan Farisi serta terjadi
kekacauan besar di ruang Mahkamah Agama.
3. Kesaksian Rasul Paulus mendatangkan pro dan kontra di kalangan orang
Farisi dan Saduki. Orang Farisi memihak kepada Paulus, sedangkan orang
Saduki tidak. Dalam hal ini persoalan menerima dan menolak sebuah
kebenaran firman Tuhan, persoalan bersaksi atau tidak bersaksi tentang
kebenaran firman Tuhan ada pada masing-masing orang, khususnya orang
percaya. Intinya yaitu bahwa setiap orang percaya (remaja Kristen) mesti
menunjukan sikap positif di dalam pemberitaan Injil. Mesti menjadikan
dirinya saksi-saksi Tuhan di dalam dan melalui seluruh eksistensi hidupnya.
Karena sesungguhnya kita adalah mulut Allah untuk mewartakan
kehendaknya. Kita adalah tangan Allah yang bekerja bnagi kemuliaan Allah.
Kita adalah kaki Allah yang berjalan mencari jiwa-jiwa tersesat untuk
datang kepada Allah. Dan kita adalah biji mata Allah yang melihat sekitar
kita untuk tetap ada di dalam kendali atau kuasa Allah.
4. Belajar dari Paulus, remaja Kristen (orang percaya) dituntut untuk menjadi
contoh dalam hal menjadi saksi Tuhan dengan jalan berlaku tegar, tidak
goyah dalam menyaksikan Firman Tuhan serta utamanya memiliki hatu
murni bersih di hadapan Allah dan sesama atau menjadi contoh dan teladan.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : - Ceramah
- Dialog / tanya jawab
2. Langkah kegiatan :
81
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
Bersaksilah dengan hati nurani yang murni,
menyaksikan nama Tuhan melalui sikap, tutur kata
dan perilaku yang berkenan di hadapan Allah !
4. Alat dab Sumber :
1. Alkitab
2. Konkordance
3. Sejarah Kerajaan Allah (PB)
VI. EVALUASI
1. Jelaskan sikap Paulus di hadapan Mahkamah Agama
2. Jelaskan isi kesaksian Paulus
3. jelaskan dampak dari pemberitaan Paulus orang saduki dan orang Farisi
4. berikan contoh saksi Tuhan dengan belajar dari Paulus
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 5. Saksi dalam Alkitab
3. Sub Pokok Bahasan : 5.5. Kesetiaan Bersaksi (Stevanus)
4. Bacaan Alkitab : Kisah Para Rasul 7 : 54 - 60
5. Jenjang / Semester : R II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari / Tanggal :
82
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Stefanus yang dierspons dengan sikap tidak goyah pada kebenaran Firman
Allah, sabar, tulus bersaksi bagi Tuhan dngan segala resiko dan
konsekuensinya.
2. Stefanus dalam konteks Kisah para Rasul 7 : 54-60 dikisahkan sebagai salah
satu dari ketujuh orang yang dipilih untuk melayani di Asia Kecil. Seorang
Kristen di Korintus yang mengabadikan hidupnya begi pemberitaan firman
Tuhan, bagi kesaksian / kepujian nama Tuhan. Tantangan dihadapi Stefanus,
yaitu bahwa ada kelompok orang yang tidak sejalan atau menolak
pemberitaannya. Stefanus dalam hal apapun menunjukan sikap luar biasa,
yaitu tetap teguh berpegang pada Allah dan kehendakNya dan siap
menghadapi semua resioko pelayanan dan kesaksiannya.
3. Bukti-bukti kongkrit yang dilakukan Stefanus mesti terjangkit kepada orang
percaya (remaja Kristen) antara lain beriman, berani menyatakan kebenaran
firman Tuhan, tidak goyah dan bertahan sampai akhir. Stefanus menunjukan
sekaligus memberikan sebuah contoh pelayanan sebagai saksi Tuhan yang
tidak segan-sgan menghadapi berbagai liku-liku konsekuensi pelayanan dan
kesaksian dimaksud. Hal mana dapat dicontohi oleh orang – prang
percaya /remaja gereja untuk memiliki sikap tegar dalam menjalani berbagai
tantangan yang menghadang.
Kuncinya adalah bahwa setiap remaja Kristen harus :
1. Berada di dalam kendali Allah
2. memiliki ketegaran atau keteguhan hati
3. Berani berkata ya untuk yang benar dan tidak untuk yang salah
4. dan lain-lain
83
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
Tantangan atau persoalan hidup harus dihadapi
bersama Tuhan dan bukan dihindari !
VI. EVALUASI
1. Jelaskan makna kesetiaan bersaksi !
2. Jelaskan sikap Stefanus menghadapi tantangan !
3. berikan contoh menjadi saksi Tuhan dengan belajar dari Stefanus !
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREEJA
2. Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 3.1. Sejarah Munculnya Gerakan Keesaan
Gereja
4. Bahan Bacaan Alkitab : Yohanes 17 : 20 - 23
5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari, Tanggal :
84
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
85
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR.
1. Metode yang digunakan : ceramah
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja aktif
Pembukaan - Pengelolaan Kelas - Memimpin doa/ibadah
86
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Apresepsi awal
- Mengedarkan absen
Inti - Menguraikan - Aktif mencatat, ber-
pengertian gerakan tanya dan menjawab
keesaan pertanyaan
- Menjelaskan sejarah
gerakan keesaan dan - Berada dikelomok dan
tujuan gerakan keesaan mengajar diri untuk
- Membentuk kelom-pok bekerja dikelompok
kecil terdiri dari dua - Mencatat soal disku-
atau tiga orang si/menerima lemba-ran
- Menyampaikan/memba diskusi dan mulai
gi masalah/lem-baran berdiskusi
diskusi ten-tang - Melaporkan hasil
manfaat gera-kan diskusi
keesaan bagi - Mencatat hasil ke-
perkembangan tugas simpulan yang dibuat
gereja bersama pengasuh
- Mendengarkan lapo-
ran kelompok dan - Mengerjakan evaluasi
membuat simpulan
- Memberikan soal
evaluasi
Penutup - Mengkoordiner - Memungut
pemungutan persembahan
persembahan syukur - Terlibat dalam kegia-
- Berdoa mengakhiri tan akhir (doa dan
kegiatan Ibadah)
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian keesaan gereja
2. Uraikan sejarah gerakan keesaan gereja
3. Sebutkanlah tujuan gerakan keesaan gereja.
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja
87
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Konferensi ini sekaligus dianggap sebagai Sidang Raya DGD yang pertama
selanjutnya Sidang-Sidang Raya DGD yang diadakan adalah sebagai berikut
:
88
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Dari gambaran di atas, jelas bahwa sampai saat ini Dewan Gereja Dunia /
World Council Chruch beranggotakan lebih dari 200 gereja-gereja
Protestan, Gereja Ortodox Timur, gereja Rusia Ortodox (Kecuali yang
belum bergabung ialah gereja katolik)
Kantor pusat Dewan gereja Dunia berkedudukan di Jenewa
89
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja aktif
Pembukaan - Pengelolaan Kelas - Memimpin doa/
- Apresepsi ibadah awal
- Mengedarkan absen
- Berrespons
90
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
”Barang Siapa tidak Kenal Sejarahnya, akan tetap
menjadi anak kecil (cicero)”
VI. EVALUASI
1. Jelaskan latar belakang terbentuknya DGD
2. Sebutkan tujuan DGD
3. Uraikanlah apa saja tugas-tugas DGD
4. Jelaskanlah, apa peranan DGD dalam mewujudkan perdamaian dunia
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 3.3 Dewan Gereja Asia
4. Bahan Bacaan Alkitab : Galatia 6 : 1 - 10
5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan ke :
7. W a k t u :
8. Hari, Tanggal :
91
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
92
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIVITAS BELAJAR.
1. Metode yang digunakan : Ceramah
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja aktif
Pembukaan - Pengelolaan Kelas - Memimpin doa/ibadah
- Apresepsi awal
- Mengedarkan absen
- Berrespons
- Menjelaskan latar - Mendengar penjela-san
Inti belakang terben-tuknya mencatat.
Dewan Gereja Asia. - Bertanya dan menja-
- Menyebutkan tuju-an wab pertanyaan
Dewan Gereja Asia. - Berproses di kelompok
- Menguraikan tugas- - Melaporkan hasil
tugas Dewan Gereja diskusi.
Asia. - Menyelesaikan soal..
- Membentuk kelompok
kecil-kecil.
- Menyampaikan
masalah untuk
didiskusikan :
- Apa peranan DGA bagi
kehidupan di Asia.
- Mendengarkan laporan
dan mem-buat
simpulan.
- Memberikan soal
evaluasi
Penutup - Mengkoordiner - Memberikan
- Pemberian persembahan
Persembahan - Memimpin doa/ aktif
- Doa/Ibadah Akhir terlibat berdoa.
3. Ayat Hafalan :
”Satu-satunya orang yang tidak membuat kesalahan
adalah orang yang tidak berbuat apa-apa. Jangan takut
93
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
94
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 3.4. Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia
(PGI)
4. Bahan Bacaan Alkitab :
5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar :
8. Hari, Tanggal :
95
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
96
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
2. Tujuan PGI.
Membangun kebersamaan menuju gereja Kristen yang esa di Indonesia.
3. Tugas-Tugas PGI.
- Memayungi gereja-gereja di indoensia menuju terciptanya gereja Kristen
yang esa
- Bersama badan Kristen lain (MAWI) menyuarakan kepentingan umat
Kristen dalam relasi dengan pemerintah.
- Membina hubungan dan kerjasama dengan semua umat beragama
- Ikut berpartisipasi dan melayani dalam era reformasi
97
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan :
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja aktif
Pengelolaan Kelas - Memimpin doa/ibadah
Pembukaan Apresepsi awal
- Mengedarkan absen
- Menjelaskan materi - Aktif mencatat, ber-
sesuai urutan TKP tanya dan menjawab
- Memberikan soal pertanyaan
Inti
evaluasi
98
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
”Gabungkanlah suatu keyakinan dengan seorang
manusia dan sesuatu akan terjadi”
(Adam Clayton Powell)
VI. EVALUASI
1. Uraikanlah Sejarah terbentuknya
2. Rumuskan tujuan PGI
3. Uraikan apa yang menjadi tugas PGI
4. Gambarkanlah hubungan antara antara GPM dan PGI
5. Jelaskan apa andil PGI terhadap DGD dan DGA.
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 3. Gerakan Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 3.5. Persekutuan Gereja Indonesia Wilayah
(PGIW)
4. Bahan Bacaan Alkitab : I Korintus 12 : 12 - 13
5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
99
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
100
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Sesuai kondisi riil yang dihadapi antara lain keterbatasan dana maka
kegiatan PGIW Malaku lebih difokuskan pada peningkatan kualitas Sumber
Daya Manusia Maluku, sebagai sumbangan konkrit bagi pemerintah dalam
mengisi pembangunan nasioanl di Maluku.
Untuk mengemban tugas mempersekutukan gereja-gereja di Maluku yang
tergabung dalam wadah PGIW Maluku, maka dalam sidang Wilayah PGIW
Maluku yang dilaksanakan di Ambon pada tanggal 25-28 Maret 2007 telah
terpilih susunan keanggotaan Majelis Pekerja Harian (MPH) PGIW Maluku
periode 2007-2012 sebagai berikut:
101
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja aktif
- Pengelolaan Kelas - Memimpin doa/ibadah
Pembukaan - Apresepsi awal
- Mengedarkan absen
- Menjelaskan - Mendengar, menca-tat
pengertian PGIW aktif, bertanya dan
- Menjelaskan seja-rah menjawab pertanyaan
pembentukan PGIW - Berproses di kelom-
Maluku de-ngan pok menyusun laporan
catatan per- - Melaporkan hasil
kembangannya kerja kelompok
- Membentuk kelompok - Menyelesaikan
kerja untuk menyusun evaluasi
program kesaksian
Inti
dan pelayanan
bersama antar remaja
se PGIW.
- Mendengar dan
menerima hasil kerja
kelompok.
- Mengukur kemam-
puan remaja de-ngan
jalan memberikan soal
evaluasi
- Mengkoordiner - Memberi persembahan
pemberian - Memimpin ibadah/doa
Penutup persembahan. penutup.
- Mengelola kegiatan
doa akhir
3. Ayat Hafalan :
”keberhasilan berjalan dari kegagalan ke kegagalan
tanpa kehilangan antusiasme”
(Abraham Lincoln)
102
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian PGIW
2. Uraikan sejarah pembentukan PGIW Maluku
3. Susunlah sebuah program kesaksian dan pelayanan bersama bagi remaja se
PGIW.
103
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 4. Hidup etis
3. Sub Pokok Bahasan : 4.1. Pengertian Hidup Etis
4. Bahan Bacaan : Galatia 6 : 1 - 10
5. Jenjang/Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
104
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
2. Kata etis menunjuk pada suatu tindakan atau perbuatan yang sesuai dengan
tanggung jawab moral. Berbicara tentang etis tak dapat dipisahkan dari
etika.
Kata etika berasal dari beberapa kata yunani yang hampir sama bunyinya,
yakni ethos dan e’thos atau ta ethika dan ta e’tilika. Kata ethos berarti
kebiasaan, adat. Sementara ethos dan e'thikos berarti kesusilaan, perasaan
batin atau kecenderungan hati.
Kata etika ka.mudian menjadl Istilah khusus untuk limn pengetahuan yang
menyelldiki persoaian kelakuan dan perbuatan manusia; etika merupakan
suatu limn pengetahuan yang normatif.
Etika merupakan sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan
dengan pelbagai moralitas yang membingungkan. Etika man menimbulkan
suatu keterampilan intelektual, yaitu keterampilan untuk berargumentasi
secara rasional dan kritis. Dikatakan rasional karena mendasarkan diri pada
nalar, pada argumentasi yang bersedia untuk dipersoalkan tanpa
kekecuallan. Sementara kritis berarti bahwa etika ingin mengerti suatu
masalah sampai ke akarakamya, tidak puss dengan pengertian yang dangkal.
Tak heran, jika ada yang berpandangan bahwa etika merupakan suatu
pemikiran rasional, kritis, mendasar dan sistematis tentang ajaran-ajaran
moral. Etika mau mengerti mengapa kita harus mengikuti moralitas tertentu,
atau bagaimana kita dapat megambil sikap yang bertanggung jawab
berhdapan dengan pelbagai morlitas (aturan tentang bagaimana manusia
harus hidup supaya menjadi baik sebagai manusia).
3. Dapatlah dikatakan bahwa, hidup etis adalah suatu tindakan yang sesuai
dengan tanggung jawab moral ; hidup etis Kristiani adalah suatu tindakan
atau perbuatan atau sikap yang berkualitas dan bertanggung jawab di dalam
seluruh aktivitas orang-orang Kristen yang berdasarkan pada kehendak
Allah sehingga hidup kita menghasilkan buah terhadap sesama manusia.
Artinya kita bukan menghindarkan diri menjadi manusia tertutup terhadap
sesama melainkan hidup kita adalah menjadi terang dan garam dunia, turut
bekerja merealisasikan rencana Kerajaan Allah di dunia ini, jadi dapat
dikatakan bahwa hidup kita sebagai bangsa Allah, pengikut Kristus, adalah
hidup yang produktif, menghasilkan buah.
4. Hidup etis penting bagi setiap orang di dunia ini termasuk di dalamnya
orang-orang Kristen. Dengan hidup etis seseorang dapat mengambil sikap
yang wajar dalam suasana kepelbagian moral yang merupakan ciri khas
zaman kita sekarang.
5. Beberapa contoh hidup etis ; memimpin orang dengan lemah lembut, saling
menolong, menerima pengajaran dalam Firman, tidak sesaat, tidak jemu
berbuat baik.
V. AKTIVITAS BELAJAR
105
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian hidup !
2. Jelaskan pengertian etis !
3. Jelaskan pengertian hidup etis !
4. Jelaskan pentingnya hidup etis !
5. Berikan contoh hidup etis !
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 4 Hidup etis
3. Sub Pokok Basahan : 4.2. Peranan Hidup Etis dalam Dunia
Modern
4. Bahan Bacaan : Roma 12 : 2 – 3
5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar :
106
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
8. Hari / Tanggal :
2. Bertolak dan pembacaan kita di hari ini, maka ada tiga hal ini, maka ada
tiga penting yang perlu kita pegang sebagai ciri peranan hidup etis dalam
dunia modern sekarang ini, yakni tidak menjadi serupa dengan dunia,
pembaruan budi, dan penguasaan diri tidak menjadi serupa dengan dunia
berarti hendak menunjuk pada keinginan-keinginan jahat yang bertentangan
dengan kehendak Allah ; pembaruan budi pekerti bahwa sebagai orang-
orang Kristen, kita (para remaja) hendaklah memohon agar Roh Kudus
senantiasa membarui pikiran kita sehingga kita dapat berkata dan betindak
baik, sesuai dengan ajaran-ajaran Kristiani, dalam berbagai suasana,
peguasaan diri itu penting sehingga dapat dengan bijaksana, oleh tuntunan
Roh Kudus, dapat Mengambil keputusan dan sikap yang tepat.
3. Tak dapat disangkal, bahwa hidup dalam dunia modern saat ini bukanlah
hidup yang tanpa persoalan, termasuk didalamnya berbagai kendala dalam
mewujudkan hidup etis, yakni pluralisma moral, perkembangan ilmu dan
teknologi, struktur kebutuhan dan nilai di dala masyarakat, berbagai
teknologi yang menawarkan diri sebagai panutan kehidupan, dimana
masing-masing dengan ajarannya sendiri tentang bagaimana manusia harus
hidup, masalah-masalah etis baru yang tidak disinggung di dalam Alkitab.
107
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIVITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah, Tanya Jawab Demonstrasi
2. Langkah kegiatan :
2.1. Kegiatan di SM
- Nyanyian Pembukaan
- Doa Pembukaan
- Menyanyi
- Doa Pembacaan Alkitab
- Pembacaan Alkitab
- Penyajian Materi
- Persembahan
- Doa Syafaat
- Menyanyi
- Berkat
3. Ayat Hafalan :
VI. EVALUASI
1. Jelaskan peranan hidup etis dalam sunia modern !
2. Sebutkan cm hidup etis dalam dunia modern !
3. Jelaskan Kendala yang dihadapi dalam mewujudkan hidup etis !
4. Tunjukkan contoh etis sebagai remaja !
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 4 Hidup etis
3. Sub Pokok Basahan : 4.3. Hidup Jujur, Sabar, Tekuil, Seda Kawan
4. Bahan Bacaan : (Lihat uraian materi)
5. Jenjang / Semester : Remaja II / I
6. Pertemeuan ke :
108
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIVITAS BELAJAR
109
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian hidup jujur, sabar, tekun, dan setia kawan !
2. Identifikasilah tokoh-tokoh Alkitab yang hidup jujur, sabar, tekun, dan setia
kawan
3. Demonstrasikanlah hidup jujur, tekun, setiak kawan !
110
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. NAHAM PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasa : 4. Hidup Etis
3. Sub Pokok Bahasa : 4.4. Kebebasan Berekspresi
4. Pembacaan Alkitab : Galatia 5 : 3 - 15 5.
5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari / Tanggal :
2. Pengertlan Berekspresl :
- Berekspresi berasal dari kata dasar "ekspresi "; yang artinya " suatu
ungkapan I pernyataan atau penyaluran ide / gagasan / suara hati /
perasaan / gejlak emosi seseorang. Jadi berekspresi artinya " suatu
kemapuan dan kemauan untuk menyatakan / mengungkapkan /
menyalurkan / perasaan atau suara hati sesorang.
111
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Ekspresi juga identik dengan " gejolak hati " atau bahkan " luapan
emosional " seseorang.
- Jadi berekspresi adalah suatu upaya mengekspresikan perasaan, suara
hati, idel gagasan, kehendak dan harapan serta gejolak emosi seseorang
agar dapat dipahami, dimengerti dan diterima oleh orang lain.
- Dengan Berekspresi seseorang dapat mengeluarkan / menuangka /
menyatakanI
menyalurkan isi hatinya agar dapat diketahui / dipahami dan dinargai
oleh orang lain.
112
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan :
2. Langkah kegiatan :
Kegiatan Pengasuh Remaja Waktu
Pembukaan - memimpin lagu - Menyanyi
- memimpin - Beroda 5 menit
- memberikan - Menjawab
pertanyaan
apresepsi
Inti - menyajikan / - Mendengar
menguraikan aktif 5 menit
materi susuai
metode - Menjawab
- memberikan
pertanyaan ajakan
Aplikatif
Penutup - memberikan - menerima /
ajakan Aplikatif mendengar 5 menit
- mendoakan - berdoa
Elektronik
- OHP
- Infocus
4.2. Sumber : - Alkitab
- KURIN
- Ilmu Komunkasi
- UUD 1945
- UU No. 40 tentang Kebebasan Pers
- UU HAM
VI. EVALUASI :
1. Jelaskan Pengertian Kobebasan
2. Jelaskan Pengertian Berekspresi
113
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 4. Hidup Etis
3. Sub Pokok Bahasan : 4.5. Etika Berkomunikasi
4. Pembacaan Alkitab : Kolose 4 : 6
5. Jenjang / Semester : Remaja II / 1
6. Pertemuan Ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90
8. Hari / Tanggal :
114
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
2. Unsur-unsur Komunikasi :
- Menurut Harold. D. Laswell bahwa komunikasi tidak kan berlagsung
kalau salah satu unsur / komponen terbaikan
- Komponen / unsur-unsur Komunikasi menurut Lasweell adalah :
Komunikator : orang yang menyampaikan pesan / informasi
Komunikan : orang yang menerima pesan
Pesan : Informasi / berita yang disampaikan oleh komunikator
kepada komunikan
Media : saluran / alat / sarana yang dipilih / digunakan untuk
menyampaikan pesan / informasi / berita.
Efek : dampak / akibat yang terjadi adanya pesan yang
disampaikan. Dampak bisa positif atau diterima,
bisa negatif atau ditolak.
115
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Bertumbuh
Apapun bentuk komunikasi yang kita lakukan, mesti bersifat
membangun memberi sebuah pertumbuhan. Mampu merubah karakter
orang lain ke arah positif.
Wajar
Dalam berkomunikasi, hindarilah sifat omong kosong. Jangan
berlebihan dan menganggap diri serba bisa. Berbicaralah yang penting
saja.
Interest
Jadilah pendengar yang baik. Sedapat - dapatnya menunjukan sikap
tertarik kepada pesan yang disampaikan, agar timbul rasa bosan dalam
berkomunikasi. Tunjukan sikap bersahabat. Jangan hambar. Tunjukan
lewat suara dan bahasa serta gerak tubuh yang mendukung.
Akurat
Sampaikanlah informasi / berita yang mengandung kebenaran,
kejujuran, keadilan, fakta dan dapat dipertanggung jawabkan.
Adaptasi
Belajarlah untuk dapat menyesuaikan diri secara fleksibel antara pesan
yang hendak disampaikan dengan karakter komunikan, waktu dan media
yang digunakan. Oleh sebab itu berusahalah mengenali karakter
komunikan terlebih dahulu. Jangan bersikap otoriter , dictator dan
menggurui.
Salam
Berikanlah salam diawal dan diakhiri komunikasi sebagai penghangat
komunikasi
Berpikir Positif dan Optimis
Jangan terlalu cepat menilai negatif atau memberi respon emosional
terhadap pesan yang disampaikan. Berpikirlah positif, kritis dan kreatif
serta solutif. Berpikir matang sebelum mengambil keputusan untuk
membangkitkan motivasi bagi ornag lain.
5. Contoh Sikap Rrmaja Gereja dalam mew -ujudkan Komunikasi yang
Etis menurut pandangan Alkitab :
Remaja gereja mempraktekkan ciri-ciri komunikasi yanng Etis
Melakukan Komunikasi di atas dasar iman dan kasih
Lakukan komunikasi yang benar
Menunjukkan kecerdasan dalam berkomunikasi
Berani dan bertanggung jawab mengahadapi setiap dampak yang timbul
akibat komunikasi tersebut
116
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
"Taburlah gagasan, tuailah perbuatan
Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan
Taburlah kebiasaan, tuailah Karakter".
(Stephen. R. Covey, 1994)
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : Klasikal
- Papan tulis / Manila Karton
- Spidol / Kapur
Elektronik
- OHP
- Infocus
117
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Etika Kristen
- Ilmu Komunkasi (Prof. DR. H. Anwar Arifin )
- Kecerdasan Komunikasi ( Sumartono )
- Etika Bisnis ( Ketut Rindjin )
VI. EVALUASI
1. Jelaskan Pengertian Komunikasi
2. Jelaskan L nsm -unsur komunikasi
3. Jelaskan Pengertian Etika Berkomunikasi
4. Jelaskan ciri - ciri komunikasi yang- Etis
5. Berikan Contoh Sikap Remaja Gereja dalam meuwujudkan Komunikasi
yang etis menurut Pandangan Alkitab
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program sajian : FIRMAN
2. Pokok bahasan : 7. Karya Roh Kudus
3. Sub pokok bahasan : 7.1 pengertian Roh Kudus
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Yesaya 42 : 1, Hagai 2 : 5, 6, Yoel 2 : 28,
Lukas 3 : 21
5. Jenjang/semester : Remaja III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari, tanggal :
118
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Dalam Perjanjian Baru (PB) “pneuma” mempunyai arti yang sama dengan
“ruach” yaitu nafas, nyawa, angin (Yohanes 3 : 8, Yohanes 20 : 22, Kisa
Para Rasul 2 : 2 – 4, Lukas 1 : 46, 47, Lukas 23 : 46, Kisah Para Rasul 5 :
5). Dengan demikian Roh Kudus adalah roh yang berasal dari Allah, Allah
yang bernafas, Allah yang hidup, Allah yang bertindak dan berasal dari
Yesus yang telah dikasihi, diurapi (Yesaya 42 : 1 – 4; Yesaya 11 : 1 – 5,
Matius 1 : 20, Lukas 2 : 21, 22). Roh Kudus adalah kekuatan kuasa yang
dipakai Allah dalam menjalankan pekerjaan-Nya, kekuatan untuk
menciptakan hal-hal yang baik dan baru. Roh Kudus diartikan pula dalam
terang kehidupan pekerjaan Kristus, sebab Kristus adalah penyataan kuasa
dan kekuatan Allah yang hadir, berbuat memberikan kehidupan bagi orang
percaya untuk masuk dalam keselamatan Allah.
119
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
4. Arti Roh Kudus sebagai roh yang membarui hidup manusia. Kehadiran
Kristus dalam Roh Kudus memperlihatkan kepada kita bahwa Allah adalah
pembaru hidup manusia. Setelah Yesus naik ke Surga, Ia hadir diantara kita
melalui Roh Kudus. Kehadiran Roh Kudus membawa suasana baru dalam
kehidupan umat manusia yang percaya meninggalkan (Kisah Para Rasul 2 :
33, 9 : 1 - 19a). Roh Kudus memampukan umat pilihan Allah berjalan
menuju kesempurnaan, artinya bebas dari kuasa dosa, hidup dalam
kebebasan sebagai anak-anak Allah, hidup dalam suasana damai bersama-
sama dengan Allah (Yohanes 2 : 28, 29, Roma 8 : 9, Yesaya 44 : 3-5)
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Ramaja Aktif
- Mengecek kehadiran - Memimpin kegiatan
dan kesiapan siswa dengan puji-pujian
Pembukaan
- Motivasi - Mencatat bacaan-
bacaan Alkitab
Inti - Membagi kelas - Berproses dalam
dalam beberapa kelompok diskusi
kelompok - Presentasi
- Membagi materi
diskusi
120
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Mendengar hasil
kerja kelompok
- Simpulan 4.3. Mencatat
Penutup - Doa Syukur kesimpulan Akhir
- Nyanyi, berkat
VI. EVALUASI
1. Jelaskanlah pengertian Roh Kudus menurut kesaksian Alkitab
2. Identifikasikanlah tanda – tanda kehadiran Roh Kudus
3. Jelaskanlah makna kehadiran Roh Kudus bagi para hamba Allah
121
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program sajian : FIRMAN
2. Pokok bahasan : 7. Karya Roh Kudus
3. Sub pokok bahasan : 7.2 peran Roh Kudus
4. Bahan bacaan / Alkitab : Korintus 2 : 10 - 12; 12 : 1 - 11; 14 : 1 - 25
5. Jenjang/semester : Remaja III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari, tanggal :
2. Tokoh-tokoh Alkitab yang karena peranan Roh Kudus, ada dalam karya
penyelamatan Allah
- Musa dan ke 70 tua-tua Israel (Bilangan 11 : 16, 17, 24 – 29) untuk
memimpin umat Israel dalam perjalanan dari Mesir ke Palestina
- Bazeleal dan Ahokiab (Keluaran 31 : 1 – 6 ; 35 : 31 – 35)
- Untuk melakukan pembangunan kemah pertemuan dan segala
perabotannya.
Kepada Othniel, Gideon dan Yefta (Hakim-hakim 3 : 9 - 10; 6 - 34; 11 :
29) untuk memerintah dan memimpin Israel dalam peperangan melawan
musuh-musuhnya.
- Saul dan Daud ( I Samuel 10 : 6, 10 ; 16 : 13) sesudah mereka diurapi
untuk memimpin Israel dengan adil dan bijaksana dan membebaskan dari
musuh-musuh.
- Kepada Yesaya dan Mikha untuk dapat menyampaikan Firmah Tuhan
dengan baik (Yesaya 48 : 16, Mikha 3 : 8).
122
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Paulus dipenuhi Roh Kudus setelah bertobat (Kisah Para Rasul 9:17).
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan :
- Inquiri (mencari dan menemukan)
- Cerah pendapat
- Diskusi
2. Langkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Ramaja Aktif
- Mengecek kehadiran - Memimpin kegiatan
dan kesiapan siswa dengan puji-pujian
Pembukaan
- Motivasi - Mencatat bacaan-
bacaan Alkitab
123
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Tentukanlah peranan Roh Kudus bagi para murid
2. Berikanlah contoh tokoh-tokoh Alkitab yang karena peranan Roh Kudus,
ada dalam karya penyelamatan Allah.
3. Jelaskanlah peranan Roh Kudus dalam karya penyelamatan Allah di dunia.
I. BAHAN PEIAJARAN
1. Program sajian : FIRMAN
2. Pokok bahasan : 7. Karya Roh Kudus
3. Sub pokok bahasan : 7.3. Buah - Buah Roh Kudus (Kasih)
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Gal 5: 22-23, I Kor 13: 1-13, Kol 4: 14
5. Jenjang/semaster : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar :
8. Hari / Tanggal :
124
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
125
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat hafalan :
Kasih berakar dari keinginan untuk memberi
Kasih mengutamakan kepentingan orang lain
Kasih itu pengampunan dan tidak menyimpan dendam
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat : papan, tulis, pena, buku tulis
4.2. Sumber : Alkitab LAI, Kurin, Tafsiran Korintus
VI. EVALUASI
1. Jelaskanlah pengertian Kasih
2. Jelaskan jenis - jenis kasih
3. Tunjukkan cara hidup yang tepat dalam kasih
126
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program sajian : FIRMAN
2. Pokok bahasan : 7. Karya Roh Kudus
3. Sub pokok bahasan : 7.4. Buah-Buah Roh (Sukacita) Buah - Buah
Rah ( Damai Sejahtera)
4. Bahan bacaan / Alkitab : Fil. 4 : 4; I Tes 5 : 16; Yoh 14 : 27; I Kor
14 : 33
5. Jenjang / semester : R III / I
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 menit
8. Hari / Tanggal :
127
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
128
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat hafalan :
- Ada rasa bahagia yang luar biasa, bila kita dapat
membuat orang lain bahagia, walau keadaan kita
sendiri tidak demikian.
- Sukacita kita bersumber pada Tuhan
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertiaan sukacita
2. Jelaskan makna hidup dalam sukacita
3. Jelaskan pengertian Damai Sejahtera
4. Jelaskan makna Hidup dalam Damai Sejahtera
5. Tunjukkan cara hidup yang tepat di dalam Damai Sejahtera
129
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 7. Karya Roh Kudus
3. Sub Pokok Bahasan : 7.6. Buah-buah Roh (Kesabaran)
7.7. Buah-buah Roh (Kemurahan)
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Ams 14 : 17; Kol 3 : 12 - 13
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Waktu :
8. Hari, tanggal :
130
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
131
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Tabel 1
Reaksi Kesabaran
A.
Sikap Orang Reaksi
No Komentar
Lain Atas Diri Kesabaran
1. Seorang memukul Saya akan - Tidak memba-
anda tanpa alasan bertanya kenapa ia las dendam
dan anda terluka melakukan hal itu
terhadap saya - Memberitahu-
kan orangtua,
mengobati
lukanya, dll
2. Anda dipukul
…………
karena anda salah
3. Orang tua
memarahi anda
dan menyruh anda
meninggalkan
rumah
4. Seseorang
mencaci-maki
anda
132
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
B.
Sikap Orang Reaksi
No Komentar
Lain Atas Diri Kesabaran
Penyakit yang
1. anda derita/ ………………
orangtua
Keadaan Ekonomi
2. ……………….
keluarga yang
3. ………….. ……………..
133
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Tabel 2
Kemurahan Hati
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan :
2. Langkah kegiatani :
Kegiatan Kegiatan Pengasuh Kegiatan Anak
Pembukaan - Mengajak anak-anak - Bernyanyi dengan sukacita
bernyanyi sambil bertepuk tangan
- Berdoa - Sikap berdoa
- Absensi - Menyatakjan kehadiran
Inti - Apresiasi - Mendengar
- Menyampaikan materi - Menjawab
per TKP - Bertanya
- Memperlihatkan - Mencatat
gambar pada semua - Mengisi Tabel
anak
Penutup - Evaluasi - Menjawab soal-soal
- Doa evaluasi
- Sikap berdoa
134
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Konkordansi Alkitab.
VI. EVALUASI
1. Sebutkanlah makna kesabaran
2. Sebutkanlah alasan orang percaya memiliki kesabaran
3. Jelaskanlah manfaat memiliki kesabaran
4. Sebutkanlah pengertian kemurahan
5. Jelaskanlah alasan orang percaya memiliki kemurahan
6. Tunjukanlah contoh sikap kemurahan sebagai remaja Kristen
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 7. Karya Roh Kudus
3. Sub Pokok Bahasan : 7.8. Buah-buah Roh (Kebaikan)
7.9. Buah-buah Roh (Kesetiaan)
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Fil 4 : 5 ; Mat 25 : 21 ; I Tim 4 : 12-13
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari, tanggal :
135
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
136
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
mengenapinya” (1 Tes. 5:24). Ciri khas orang yang setia adalah orang
yang dapat diandaikan atau yang layak untuk dipercaya.
Kesetiaan Allah yang diperlihatkan kepada umatNya, membuktikan
bahwa Allah patut diandalkan; patut dipercaya, patut diimani. Ada dua
alasan orang percaya memiliki kesetiaan :
a. Kesetiaan Allah kepada umatNya menjadi sumber kesetiaan manusia
kepada Allah dan sesama.
b. Kristus telah memperlihatkan kesetiaanNya dalam mewujudkan
seluruh karya penyelamatan Allah kepada manusia (Fil. 2:8).
Kesetiaan yang la tunjukan kepada Bapa di Sorga, membuktikan
bahwa Kristus patut dipercaya/diandalkan pekerjaan-pekerjaan
penyelamatanNya.
Seperti orang Kristen percaya bahwa Kristus dapat dipercaya/diandalkan,
maka ia pun harus dapat diandalkan/dipecaya dalam hubungan-hubungan
perjanjian dan kebersaman dengan orang lain. Bila ia menjajikan sesuatu, ia
harus menepatinya (Yos. 9:16-21 ; Pkh. 5:4-5)
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi dan Tanya jawab
2. Langkah kegiatan :
Kegiatan Anak
Kegiatan Kegiatan Pengasuh
Asuh
Pembukaan
Inti - Apersepsi
Penutup - Memberikan tugas - Anak mencatat
membuat cerita pen- tugas
dek tentang kesetian - Anak menjawab
dalam tugas anak soal-soal evaluasi
remaja - Sikap berdoa
- Evaluasi
- Doa Penutup
137
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
c. Penutup:
- Pemberian tugas, membuat cerita pendek tentang kesetiaan dalam
tugas anak Remaja.
- Evaluasi
- Doa Penutup
VI. EVALUASI
1. Sebutkanlah pengertian Kebaikan
2. Jelaskanlah perbedaan antara kemurahan dan kebaikan
3. Jelaskanlah orang percaya memiliki kesetiaan
4. Jelaskanlah konsekuensi dari kesetian
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
138
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
139
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi.
2. Lengkah kegiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
1. Berdoa 1. Berdoa
2. Membagi kelompok 2. Membentuk kelompok
Pembukaan dengan jumlah dan mengangkat ketua
anggota disesuaikan dan sekretaris
dengan jumlah remaja. kelompok
Menjelaskan tentang : 1. Mencatat penjelasan
1. Pengertian pengasuh.
Kelemahlembutan 2. Diskusi.
Inti 2. Pengertian Penguasaan 3. Mencatat kesimpulan
diri.. diskusi
3. Diskusi tentang sikap
remaja dalam
kehidupan sehari-hari
1. Menyimpulkan hasil 1. Mencatat hasil diskusi
Penutup diskusi. 2. 2. Berdoa.
2. Berdoa
3. Ayat Hafalan :
Seribu teman terlalu sedikit, seorang musuh terlalu
banyak (Pepatah Turki)
4. Alat dan Sumber :
1. Alkitab
2. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
VI. EVALUASI
1. Sebutkanlah pengertian kelemahlembutan
2. Sebutkanlah pengertian penguasaan diri
3. Sebutkanlah contoh peran Remaja Kristen dalam kelemah-lembutan dan
penguasaan diri.
140
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : FIRMAN
2. Pokok Bahasan : 7. Karya Roh Kudus
3. Sub Pokok Bahasan : 7.12. Buah-buah Roh (Iman dan
Pengharapan)
4. Bahan Bacaan / Alkitab : I Korintus 13:13, Ibrani 11:1
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari, tanggal :
2. Pengertian Pengharapan
Pengharapan secara umum berarti sesuatu yang diharapkan. Dalam
pengertian Alkitab pengharapan lebih menunjuk kepada adamya keyakinan
141
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
akan Allah yang hidup, yang berprakarsa dan bertindak dan campur tangan
dalam hidup manusia serta dipercaya bahwa Ia akan menepati janjiNya.
Harapan demikian bukanlah tergantung pada tabiat seseorang , juga bukan
disebabkan keadaan yang menguntungkan atau kemungkinan kemungkinan
manusiawi. Harapan tidak tergantung pada apa yang dimiliki sesorang, juga
tidak pada apa yang dapat dibuat oleh orang lain bagi dia. Adanya harapan
ini membuat orang Kristen tidak mungkin puas dengan kesukaan yang fana
tapi sebaliknya harapan itu juga memacu tiap orang menuju kesucian hidup
dan memeberi kekuatan untuk tetap senantiasa ada dalam suka cita dalam
segala hal. Pengharapan itu selalu berkaitan atau tidak dapat dilepaspisahkan
dari kesabaran dan ketekunan atau keteguhan.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi.
2. Lengkah kegaiatan :
Strategi Penyajian
Kegiatan
Pengasuh Aktif Remaja Aktif
1. Berdoa 1. Berdoa
2. Membagi kelompok 2. Membentuk kelompok
Pembukaan dengan jumlah dan mengangkat ketua
anggota disesuaikan dan sekre-taris
deng-an jumlah kelompok
remaja.
Menjelaskan tentang : 1. Mencatat penjelasan
1. Pengertian iman pengasuh.
2. Pengertian 2. Diskusi.
Inti pengharapan.. 3. Mencatat kesimpulan
3. Hubungan iman dan diskusi
pengharapan
4. Diskusi sikap hidup
remaja dalam
mempraktekan
imandan pengharapan,
1. Menyimpulkan hasil 1. Mencatat hasil diskusi
142
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
Jika anda tidak bisa menjadi orang pandai jadilah
orang yang baik
VI. EVALUASI.
1. Jelaskanlah pengertian iman berdasarkan Ibrani 11 : 1
2. Jelaskanlah pengertian pengharapan
3. Jelaskanlah hubungan antara iman dan pengharapan
4. Sebutkanlah contoh peran remaja Kristen yang hidup dalam iman dan
pengharapan
143
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 5. Dokumen Keesan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 5.1. Arti, Tujuan dan Isi DKG
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Markus 16 : 15, Kis 2 : 5 – 12
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
144
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Bahwa ada keinginan kuat PGI untuk membentuk Persekutuan Gereja Kristen
yang Esa (GKYE), namun yang terjadi adalah kepentingan hanya
mengutamakan keesaan secara struktural saja ( mis GPM, GMIH, GKJ, GPIB,
GKI, GEKARI, GBI dll) yang sangat kuat meninjol terjadi, sebab masing-
masing gereja ingin mempertahankan identitasnya sendiri-sendiri (ingat sejarah
kita di Indonesia, ketika muncul Yong Ambon, Yong Celebes, Yong Java?)
Lalu apa artinya “Tubuh Kristus yang Satu?” Bukankah yang dibutuhkan
bukan hanya keesaan secara rohani saja? Tapi yang lebih sangat dibutuhkan
yaitu keesaan dalam ujud lembaga yang bersatu, agar keesaan rohani tadi
nampak kepada dunia (Indonesia).
Keesaan yang dimaksudkan di sini bukan sama sekali berarti keseragaman, tapi
bukan pula keterpisahan, tapi “keragaman dalam kebersamaan”
Untuk sampai kepada keragaman dalam kebersamaan itulah maka di Ambon
dalam Sidang Raya DGI X (sekarang PGI) telah lahir apa yang dinamakan
Lima Dokumen Keesaan Gereja (LDKG, sekarang DKG) sebagai acuan /
ramba-ramba kesepakatan bersama itu.
145
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
3. Ayat Hafalan :
VI. EVALUASI
1. Ceriterakan secara singkat dan dengan bahasa yg sederhana sejarah
lahirnya LDKG hingga menjadi DKG
2. Sebutkanlah Pokok-pokok isi DKG
3. Jelaskan dengan kalimat sederhana apa isi DKG
4. jelaskan secara singkat dan sederhana Tujuan DKG
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 5. Dokumen Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 5.2. Pokok Tugas Panggilan Bersama
(PTPB)
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Mark 10: 4-5, Luk 10 : 25-37,I Kor 12 : 4-7
5. Jenjang / Semester : R III / I
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
146
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Dari latar belakang pijak tadi maka di Kinasih-Bogor dalam Sidang raya XIV
PGI dibawaah sorotan tema: “Berubahlah oleh Pembaruan Budimu”, Gereja-
gereja di Indonesia berusaha dengan sadar dan mampu membaca kesempatan-
kesempatan bagi tugas dan panggilan Gereja.
Bagaiman “Gereja” bisa mengambil bagian penuh dan di perhatikan sebagai
bagian penting dari bangsa ini, menggeluti seluruh usaha mengatasi ancaman
terhadap kelangsungan kehidupan baik di Indonesia dan di dunia.
147
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Diakhir percakapan hari ini dengarlah para remaja sebuah pesan pengutusan:
“Akulah yang memilih kamu (Remaja GPM) supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah” ingat di wilayah ini remaja gereja hanya sebagai tubuh,
sebab selain remaja gereja (baca GPM) masih ada remaja Khatolik,
Pentakosta, GBI, Adven,dll. Di luar tembok Gereja ini remaja gereja
akan berbaur dengan sesama remaja GPM tapi juga dengan remaja dari
berbagai denominasi lain, seperti remaja Khatolik, GBI, Pentakosta, Adven
akan membentuk seberkas sinar yang siap menerangi dunia Maluku.
Lakukan lah di atas dasar kasih.
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
Di Ibadah Remaja : Menyanyi,
Doa Pembukaan
Menyanyi
Doa Mohon Roh Kudus
Membaca Alkitab
Diskusi
Menyanyi
Persembahan
Doa Syafaat
Menyanyi
Pengutusan dan Berkat
3. Ayat Hafalan :
VI. EVALUASI :
1. Mengapa Dokumen PTPB menjadi penting dari seluruh Dokumen Keesaan
Gereja
2. Sebutkan 3 Tugas Panggilan Gereja yang dirumuskan dalam PTPB
148
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
149
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 5. Dokumen Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 5.3. Pemahaman Bersama Iman Kristen
(PBIK)
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Kel 20 : 3, Kis 2 : 38.
5. Jenjang / Semester : R III / I
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
150
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
nama di atas segala nama, supaya dalam namaNya dunia bertekuk lutut dan
mengakui Yesus Kristus adalah Tuhan, dan kini Allah itu tetap hadir dan
bekerja dalam Gereja melalui Roh Kudus.
2. Penciptaan dan Pemeliharaan. Bahwa alam semesta langit
bumi serta segenap isinya kelihatan maupun tidak kelihatan adalah milik
dan ciptaan Allah. Seluruh ciptaan itu di tempatkan Allah dalam keselarasan
yang saling menghidupkan artinya ciptaannya tidak saling menghancurkan.
Allah memberi mandat kepada manusia untuk memelihara kelestarian
ciptaan Nya itu.
3. Manusia. Bahwa manusia diciptakan Allah menurut gambar /
citraNya. Sebagai laki-laki dan perempuan dengan beban yang sama dan
karena itu harus saling menghargai, manusia kemudian jatuh kedalam dosa,
karena menyalagunakan kebebasannya, tetapi Allah tetap mengasihi
manusia yang telah diciptakan karena Ia tidak menghendaki manusia
binasa, karena itu Ia tetap bekerja demi keselamatan manusia.
4. Penyelamatan. Bahwa Allah tetap mengasihi setiap orang
yang mendambakan keselamatan kekal (Yoh 3 : 16). Yesus menghampakan
diri sampai sama dengan manusia dan mati di kayu salib, kemudian Allah
membangkitkanNya dari antara orang mati, sebab melalui Kristus, Allah
mewujudkan rencana penyelamatanNya. Kegenapan janji selamat itu akan
terjadi melalui kedatangan Yesus, sebagai penggenapan langit baru dan
bumi baru.
5. Kerajaan Allah dan hidup baru. Bahwa karya selamat Allah
itu di peruntukkan bagi dunia dan isinya. Sesungguhnya Kerajaan Allah itu
sudah datang dan nyata dalam kehidupan manusia melalui hadirnya Yeus
Kristus sebagai Juruselamat dunia. Dan untuk menggenapkan janji kerajaan
Allah itu, gereja di panggil untuk melakukan suatu tata kehidupan sesuai
tuntutan kerajaan Allah.
6. Gereja. Bahwa Roh Kudus menghimpun umat-Nya dari
segala bangsa, suku kaum dan bahasa, kedalam satu persekutuan yaitu
gereja yang di dalamnya Kristus adalah Tuhan dan Kepala. Gereja di
tempatkan Tuhan sendiri, untuk melaksanakan tugas panggilan dalam
konteks sosial, politik, ekonomi, dan budaya yang didalamnya pula Gereja
di Indonesia dipanggil dan ditempatkan Tuhan untuk melaksanakan
tigasnya di tengah gumulan Negara Kesatuan RI.
7. Alkitab, Bahwa Alkitab yang terdiri dari PL dan PB merupakan kesaksian
menyeluruh mengenai Allah yang menyatakan diri melalui karyaNya
kepada seluruh mahkluk
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
151
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
2. Langkah kegiatan :
Di Ibadah Remaja : Menyanyi,
Doa Pembukaan
Menyanyi
Doa Mohon Roh Kudus
Membaca Alkitab
Diskusi
Menyanyi
Persembahan
Doa Syafaat
Menyanyi
Pengutusan dan Berkat
3. Ayat Hafalan :
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat :
4.2. Sumber :
VI. EVALUASI
1. Sebutkan Pokok-pokok konsep Pemahaman Bersama Iman Kristen
2. Jelaskan secara singkat Tujuan PBIK
3. Berikan contoh salah satu butir Pengakuan Gereja tentang Manusia (Pokok
III)
152
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 5. Dokumen Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 5.4. Oikumene Gerejawi
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Roma 8 :1; Kol 2 : 12
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
153
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
- Perjamuan Kudus
- Penggembalaan
- Disiplin Gereja
- Pengajaran pokok-pokok Iman Kristen
- Pemberkatan Pernikahan Gereja
- Pelayan / Pejabat Gereja
- Penguburan / Pengabuan
Dalam seluruh upaya pengembangan pelayanannya tentu masalah teologi, daya
dan dana merupkan hal yang pelik yang dihadapi oleh Gereja-gereja, dan ke-
tiga hal tersebut saling berkaitan erat satu terhadap yang lain.
Hal penting dan utama sebagai pendorong bagi mapan nya sisi ini yaitu
kesadaran untuk saling menopang dalam bidang daya. Dan budaya saling
menopang itu sendiri haruslah merupakan upaya terus menerus untuk
mengembangkan potensi dan pemberian Tuhan secara bebas dan bertanggung
jawab, bagi persekutuan, pelayanan dan kesaksian.
Bahwa bukan mustahil bagi Tuhan Sang pemilik, yang juga adalah pemilik
Gereja di bumi Indonesia ini, untuk mengalirkan berkatNya, melimpahkan
karunia hikmat bagi sumber daya / manusia Gereja. Dalam kebersamaan yang
rukun, maka Dia Sang Kepala Gereja itu telah berjanji : “Apabila Tuhan,
Allahmu memberkati engkau, seperti yang di janjikanNya kepadamu, maka
engkau akan memberi pinjaman kepada bangsa, tetapi engkau sendiri tidak
akan meminta pinjaman; engkau akan menguasai banyak bangsa, tetapi
mereka tidak akan menguasai engkau.” ( Ul.15:6 )
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi
2. Langkah kegiatan :
3. Ayat Hafalan :
154
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI :
1. Sebutkan dengan kalimat sederhana apa itu konsep Dasar Keesaan
Gerejawi
2. Jelaskan dengan contoh arti dari Saling Mengakui dan saling menerima
3. Jelaskan dengan contoh tentang sikap Saling menopang di bidang daya dan
dana dalam kehidupan bergereja
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : GEREJA
2. Pokok Bahasan : 5. Dokumen Keesaan Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 5.5. Peran Remaja Dalam Penjemaatan
DKG
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Lukas 4 : 18
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 – 90 menit
8. Hari / Tanggal :
Ke-3 hal itu dapat dikatakan merupakan bingkai sekaligus rambu-rambu kerja
bagi Gereja termasuk termasuk didalamnya Remaja
155
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Motto GPM : Aku (Paulus) menanam. Apolos menyiram tetapi Allah yang
memberi pertumbuhan (I Korintus 3 :6)
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Diskusi & Kerja Kelompok
2. Langkah kegiatan :
156
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Kerja kelompok
Menyanyi
Persembahan
Doa Syafaat
Menyanyi
Pengutusan dan Berkat
3. Ayat Hafalan :
VI. EVALUASI :
1. Berikanlah alasan pentingnya peran Remaja dalam Penjemaatan DKG
2. Jelaskan tahap-tahap penjemaatan DKG di kalangan Remaja
3. Susunlah Rencana Tindak lanjut Penjemaatan DKG
I. B AH AN PE L AJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 7. Nasionalisme
3. Sub Pokok Bahasan : 7.1. Pengertian dan pentingnya nasionalisme
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Galatia 5 : 15, 26; Efesus 4 : 1 - 3.
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
157
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
158
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
159
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
160
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
161
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
atau aktivitas remaja Kristen untuk mengisi pembangunan sebagai salah satu
wujud dari semangat nasionalisme itu sendiri.
Dengan kata lain, Indonesia tanpa semangat nasionalisme dari
semua kalangan ~ termasuk Remaja Kristen ~ maka bangsa Indonesia akan
kehilangan jatidiri atau identitas dirinya sebagai bangsa yang utuh. Betapa
tidak, nasionalisme yang dihadapi oleh Remaja Kristen tidak lagi seperti
para pejuang dan pendiri bangsa yang berhadapan langsung dengan kaum
penjajah. Itu tidak berarti bahwa sifat, semangat dan perilaku yang identik
dengan kaum kolonial tak lagi terjadi (atau tidak nampak) dalam kenyataan
dan aktivitas kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kita. Sifat,
semangat dan perlaku yang identik dengan kaum kolonial itu selalu saja
berpotensi lahir dan hadir di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara; yang dilakukan oleh siapa saja ~ yang dalam penilaian
tertentu ~ tidak beda dengan perilaku kaum kolonial/penjajah di masa lalu.
Sifat, semangat, dan perilaku itu bisa berwajah seperti, ingin
mengganti dasar negara Indonesia dengan dasar negara yang lain, atau ada
keinginan dari kelompok (masyarakat) tertentu yang ingin menguasai atau
memaksakan kelompok lain menganut agama tertentu dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, dan contoh lain yang sejenis.
2. Langkah kegiatan :
Pengasuh menyiapkan sebuah [gambar] peta Indonesia dan
ditempel pada gabus. Kemudian menyediakan bendera merah-
putih kecil dari kertas minyak sebanyak jumlah peserta didik.
Masing-masing mengambil bendera tersebut dan mengundang
peserta penancapkan pada pulau atau tempat kelahirannya.
Khusus konteks jemaat pedesaan bisa dikategorikan dalam jenis
marga (matarumah), unit, atau identitas lainnya. Tapi diingat,
bahwa ada satu lidi yang terdiri dari dua jenis bendera mereh putih
yang sama. Pengasuh menyiapkan bendera itu untuk seorang
peserta. Pada akhir pergaan, peserta diminta berkomentar
berkaitan dengan makna bendera bagi semangat nasionalisme
Remaja. Pengasuh juga akan menyimpulkan/ memaknainya,
bahwa sekalipun peserta didik dilahirkan di desanya, tetapi dia
juga adalah bagian integral dari Indonesia. Ini harus dimaknai
sebagai bagian dari yang namanya “kesadaran berbangsa”.
3. Ayat Hafalan :
162
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI :
1. Jelaskan pengertian nasionalisme secara umum.
2. Perbedaan konsep nasionalisme (state) dan konsep kebangsaan.
3. Hubungan konsep nasionalisme dengan konsep kebangsaan.
4. Jelaskan pentingnya nilai nasionalisme Indonesia bagi remaja Kristen
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 7. Nasionalisme
3. Pokok Bahasan : 7.2. Bentuk-Bentuk Perilaku Nasionalisme
4. Bahan Bacaan / Alkitab : 1 Petrus. 3 : 8 - 12; Mazmur 133.
5. Jenjang/Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
163
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
164
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
Pada dasarnya sikap dan perilaku yang menunjuk pada rasa cinta
terhadap Tanah Air sangat perlu dalam rangka menjaga keutuhan dan
kemajuan suatu bangsa. Namun, semangat untuk membela bangsa dan
negara tak sekadar dipahami bahwa segala sesuatu yang kita miliki harus
dikorbankan demi keutuhan dan keharuman bangsa dan negara, sehingga
kita dengan mudah mengorbankan negara atau bangsa lain. Artinya, upaya
menunjukkan sikap dan perilaku nasionalisme itu mesti menempatkan
“martabat” manusia sebagai pusat perjuangan. Sikap nasionalisme akan
bermakna kalau nilai-nilai manusia ditempatkan sebagai “nilai tertinggi”
dalam perjuangan. Dengan kata lain, kita mempertahankan martabat kita
sebagai bangsa harus dipahami “sama dan setara” dengan bangsa lain,
karena mereka juga tentu ingin menjaga dan mempertahankan martabat
bangsanya pula. Karena itu, konsep nasionalisme, pada satu pihak dipahami
sebagai sebuah “reaksi” terhadap sikap penindasan, penjajahan, dsb.; tetapi
di pihak lain, nasionalisme dipahami pula sebagai sebuah kesadaran dan
semangat untuk berjuang merebut masa depan bersama. Itu berarti,
nasionalisme Indonesia harus meletakan “nilai kemanusiaan” sebagai tujuan
dan nilai tertinggi dari sekadar semangat nasionalisme belaka. Di sini,
semangat nasionalisme Indonesia menjadi lebih bermakna. Bukan
sebaliknya, demi nasionalisme, kita berani mengorbankan manusia atau
bangsa lain. Artinya, seolah-olah kehidupan berbangsa dan bernegara adalah
segala-galanya. Padahal, nasionalisme hanya bisa dipahami secara baik dan
benar, apabila nilai-nilai kemunuisaan (seperti harga diri atau martabat
manusia) tetap dihargai dan dijunjung tinggi. Batapa tidak, suatu bangsa
atau negara itu bisa ada, karena adanya manusia. Negara tidak mungkin ada
tanpa manusia atau masyarakat. Bukan sebaliknya, mausia tidak mungkin
ada tanpa negara.
Memang pada dasarnya jatidiri bangsa dan negara perlu
dipertahankan atau dijaga dengan baik, akan tetapi terkadang sifat dan
semangat membela bangsa dan negara itu cenderung membuat kita terlalu
“berlebihan”, sehingga kita lebih mementingkat kepentingan bangsa dan
negara dan mengorbankan hak-hak manusia (baca : masyarakat) di sisi yang
lain. Padahal, semangat untuk membela kepentingan bangsa dan negara
harus diletakan dalam kerangka menjaga nilai dan martabat manusia. Nilai-
nilai kemanusiaan harus diletakan sebagai “nilai dasar” untuk membela dan
mempertahankan kelangsungan bangsa dan negara.
165
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
166
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
167
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
V. AKTIFITAS BELAJAR
1. Metode yang digunakan : Ceramah, dan Diskusi.
2. Langkah kegiatan :
Pengasuh memberikan pengantar sepintas dan kemudian
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan sesuai TIK dan masing-
masing anak diharapkan mengemukakan jawaban sesuai
pengetahuan kognitif dan pengalamannya. Kemudian, pada akhir
pembelajaran pengasuh memberikan kesimpulan.
168
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
4. Alat dan Sumber :
4.1. Alat :
4.2. Sumber :
VI. EVALUASI :
1. Identifikasikanlah bentuk-bentuk perilaku nasionalisme di Indonesia;
2. Kemukakanlah beberapa tokoh nasionalis yang humanis di Indonesia;
3. Kategorikanlah ciri-ciri perilaku nasionalis yang berlebihan;
4. Jelaskan beberapa akibat negatif dari perilaku nasionalis yang berlebihan;
5. Simpulkan pentingnya nasionalisme Indonesia sebagai nilai universal.
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 7. Nasionalisme
3. Pokok Bahasan : 7.3. Peranan Remaja dalam Memperkuat
Wawasan Nasionalisme.
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Roma 13 : 1 - 7; Ester 4 : 1 - 14.
5. Jenjang/Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
169
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
170
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
171
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
cara pandang atau cara berpikir orang lain yang terkesan negatif tentang kita
tidak akan tegoyahkan, karena kita telah memiliki cara pandang yang cukup
kokoh, dan tak semudah berubah menurut cara pandang orang lain.
Karenanya, kita mesti menentukan jatidiri sendiri, termasuk jatidiri bangsa
Indonesia sebagai bentuk dari wawasan kebangsaan itu.
3. Ayat Hafalan :
172
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian peranan secara sosiologis;
2. Jelaskan peranan Remaja Kristen dalam memperkokoh wawasan
Nasionalisme-Kebangsaan (nation-state) Indonesia;
3. Jelaskan pentingnya upaya menumbuhkan wawasan kebangsaan di kalangan
Remaja Kristen;
4. Tunjukkan sikap nasionalis yang humanis dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 8.Masyarakat Majemuk
3. Sub Pokok Bahasan : 8.1. Pengertian Masyarakat Majemuk
(Pluralisme); Kemajemukan
(Pluralisme) Agama.
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Ef. 2 : 11 - 22; Rut 1 : 16.
5. Jenjang / Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
173
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
174
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
sesuatu yang ada sekaligus bisa memberikan gambaran bagi kita bahwa
kasih Tuhan itu sungguh tak habis-habisnya kita lukiskan satu per satu.
Kepelbagaian kasih karunia itu harus dihargai dan diakui sebagai bentuk
karya Allah yang tak bisa dibatasi oleh siapa pun termasuk manusia sendiri
175
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
176
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
177
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
3. Ayat Hafalan :
VI. EVALUASI :
1. Jelaskan pengertian tentang masyarakat majemuk.
2. Jelaskan konsep kemajemukan masyarakat Indonesia sebagai fakta sosial.
3. Identifikasikanlah berbagai nilai religius masyarakat Indonesia sebagai
modal sosial.
4. Tunjukkan perilaku saling menghargai antar-umat beragama di Indonesia.
178
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
I. BAHAN PELAJARAN
1. Program Sajian : KONTEKS
2. Pokok Bahasan : 8.Masyarakat Majemuk
3. Pokok Bahasan : 8.3. Kemajemukan (Pluralisme) Sosio-
Budaya
4. Bahan Bacaan / Alkitab : Galatia 3 : 26 - 29.
5. Jenjang/Semester : R III / 1
6. Pertemuan ke :
7. Lamanya Waktu Belajar : 60 - 90 Menit
8. Hari / Tanggal :
179
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
180
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
181
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
sopan ketika bertemu dengan guru di suatu tempat di luar sekolah. Ada
nilai-nilai yang membimbing seseorang dalam melakukan atau tidak
melakukan suatu tindakan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang anak tidak
akan membuat gaduh ketika orang tuanya tengah menerima tamu. Bila siswa
bertemu ke rumah teman, ia akan menyapa orang tua teman yang didatangi
dengan sopan, dsb. Sistem nilai yang mencakup konsep-konsep abstrak
(yang dicita-citakan) itu diharapkan bisa menjadi ukuran atau norma social
yang dapat menuntun kita.
Seperti papatah mengatakan “lain lubuk lain ikannya, lain ladang
lain belalang”. Pepatah ini menggambarkan bahwa setiap daerah memiliki
nilai-nilai yang berbeda dengan daerah lain. Misalnya, kita bertemu dengan
orang lain yang punya adat-istiadat yang berbeda, tentu kita harus saling
menghargai satu sama lain. Betapa tidak, semuanya memang merupakan
kekayaan bangsa kita. Misalnya, di Daerah Miang (Sumatera Barat),
perbuatan tidak menjamah suguhan makan atau minuman, biasanya
diartikan sebagai sikap yang tidak menghargai. Perbedaan nilai bukan hanya
terdapat pada berbagai daerah, tetapi juga pada individu-individu. Misalnya,
ada individu yang berpendapat bahwa menjadi kaya lebih baik daripada
mempertahankan nama baik. Akan tetapi ada pula sebagian orang yang
berpendapat bahwa mempertahankan nama baik dengan risiko hidup pas-
pasan, lebih bernilai dari pada menjadi kaya dengan mengorbankan nama
baik. Perbedaan nilai ini bisa terjadi, karena banyak aspek yang membentuk
nilai itu, antara lain : nilai budaya yang berlaku pada lingkungan tempat
seseorang menerima nilai-nilai sosial itu. Pasti nilai-nilai budaya kita saling
mempengaruhi dan saling membentuk dalam pergaulan kita masing-masing.
Dengan demikian, ketika ada norma dalam masyarakat, sebenarnya
adalah bentuk nyata dari nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Misalnya,
nilai menghormati dan mematuhi orang tua, diperjelas dan dikonkritkan
dengan norma-norma dalam bersikap dan berbicara kepada orang tua. Nilai
sopan santun di sekolah dipertegas dengan tata aturan dalam bentuk cara
berbicara, bertindak, dan berkarya. Norma merupakan patokan-patokan atau
pedoman untuk bertindak dan berperilaku di dalam masyarakat. Fungsi
norma ialah mengatur interaksi sosial supaya terjadilah apa yangdisebut
dengan “tertib social” dalam masyarakat. Norma-norma itu kemudian
berkembang sejalan dengan berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam
menjaga keteraturan, ketertiban, dan keberadaan masyarakat.
182
BUKU AJAR REMAJA Umur 13-15 th
saling menghargai satu dengan yang lain, terutama dalam kaitan dengan
nilai-nilai atau tradisi-tradisi hidup yang dimiliki masing-masing komunitas
masyarakat. Itu berarti hanya dengan kesadaran dan penghargaan terhadap
setiap orang dengan nilai budayanya, kita bisa tiba pada pengakuan bahwa
nilai social-buadaya dalam masyarakat kita itu sungguh amat banyak.
Sikap saling terbuka, dan saling mengakui kelebihan dan
kekuarangan kita itulah bisa memungkinkan kita untuk “belajar” dari orang
lain, dan kita sama-sama saling mengisi satu dengan yang lain. Jika tidak
demikian, maka kemjemukan sosia-budaya yang kita miliki itu akan segera
hilang dan tidak berguna apa-apa bagi masa depan masyarakat itu sendiri.
Contoh, nilai kasih-sayang antara kakak dan adik. Jika nilai cinta kasih ini
tidak dihargai dan ditunjukkan dalam kehidupan keluaraga, dan hidup
bermasyarakat, maka suatu ketika nilai persaudaraan itu akan lenyap dari
sikap dan gaya hidup kita. Lalu, secara perlahan nilai-nilai yang lain akan
saling mempengaruhi sehingga pada waktunya akan saling menghancurkan
dan saling menindasa satu dengan yang lain. Lalu apa lagi yang patut kita
banggakan? Atau dengan kata lain, apalagi yang patut kita sebut sebagai
kemajekukan itu? Padahal Tuhan telah melimpahkan begitu banyak
kekayaan yang tersedia di dunia ini bagi kita. Tinggal kita kelola dengan
baik sehingga mendatangkan berkat bagi masa depan kita dan bagi semua
ciptaan.
3. Ayat Hafalan :
VI. EVALUASI
1. Jelaskan pengertian kemajemukan sosio-budaya masyarakat;
2. Bandingkan nilai-nilai sosio-budaya yang dimiliki masyarakat Indonesia;
3. Jelaskan makna kemajemukan sosio-budaya masyarakat Indonesia sebagai
modal sosial;
4. Tunjukkan sikap saling menghargai terhadap kemajemukan sosio-budaya
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
183