Materi Tambahan AR - 1 GENAP
Materi Tambahan AR - 1 GENAP
Materi Tambahan AR - 1 GENAP
3. Pokok dan Sub pokok Bahasan sajian Firman yang belum ada di daftar isi
maupun di materi ajar adalah sebagai berikut :
1.1.2 Yesus Mati dan bangkit dalam karya Remaja
1.2.3 Kenaikan dan Pentakosta dalam idealisme remaja
4. Materi ajar ( Pokok dan Sub pokok bahasan yang belum ada di Buku ajar, di
lampirkan dibawah ini )
5. Materi ajar halaman 598 pada buku ajar yang baru, Pokok dan sub Pokok
bahasan ini adalah : POKOK DAN SUB POKOK BAHASAN REMAJA 2
SEMESTER GENAP.
Itu berarti ada sekian halaman yang belum ada di buku ajar.
Semoga pengiriman file ini dapat mempermudah pembuatan penjabaran semester
genap
I. IDENTITAS :
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : 1.1.Karya Penyelamatan Allah
3. Sub Pokok Bahasan : 1.1.2 Yesus lahir dalam perilaku remaja
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Lukas 1:35
5. Jenjang/ Sub Jenjang : Remaja /Remaja1
6. Semester : Genap (2)
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
Ia akan mengandung oleh kasa Roh Kudus yang tugas dan jabatan utama-Nya
adalah Menguduskan, dan karena itu untuk menguduskan perawan ini untuk maksud dan
rencana ini Roh Kudus disebut sebagai Kuasa Allah Yang Maha tinggi. Maria tidak perlu
mengajukan pertanyaan mengenai cara bagaimana hal itu dilakukan Roh Kudus, karena
Roh Kudus sebagai kuasa Allah Yang Maha Tinggi akan menanungi dirinya. Anak yang
dikandung Maria adalah Anak Kudus dank karena itu Ia tidak boleh dikandung melalui
cara kelahiran yang lazim, karena Ia tidak boleh bersifat manusia yang rusak dan cemar.
Anak itu akan disebut Kudus, yang belum pernah ada sebelumnya. Dia juga disebut Anak
Allah yaitu Anak Bapa melalui kelahiran kekal sebagai tandanya. Sekarang Ia dikandung
oleh Roh Kudus dan sifat manusia-Nya harus dibentuk melalui cara demikian supaya
sesuai untuk disatukan dengan sifat Ilahi-Nya.
VI. Evaluasi:
1. Sebutkan makna kelahiran Yesus?
2. Jelaskan karya Penyelamatan Allah melalui kelahiran Yesus
3. Sebutkan contoh Yesus lahir dalam perilaku remaja?
4. Jelaskan contoh perilaku yang telah dilakukan remaja agar mencerminkan karya
penyelamatan Allah melalui kelahiran Yesus
Catatan : Pokok bahasan 1.1.dan sub pokok bahasan1.1.2. diatas sudah ada pada
Buku ajar baru.
I. IDENTITAS :
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : 1.1.Karya Penyelamatan Allah
3. Sub Pokok Bahasan : 1.1.2.Yesus Mati dan Bangkit dalam Karya Remaja
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Matius 27:45-56, Matius 28:1-10
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 1
6. Semester : Genap
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
Nilai-nilai Teologis
VI. Evaluasi
1. Sebutkan makna kematian Yesus?
2. Sebutkan Makna Kebangkitan Yesus?
3. Jelaskan Contoh karya Penyelamatan Allah dalam kematian dan kebangkitan Yesus
bagi remaja?
4. Menjelaskan Sikap yang telah dilakukan Remaja dengan menjadkan kematian dan
kebangkitan Yesus sebagai contoh.
I. IDENTITAS :
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan :1.1.Karya Penyelamatan Allah
3. Sub Pokok Bahasan : 1.1.3.Kenaikan dan Pentakosta dalam Idealisme Remaja
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Kisah Para Rasul 1:1-15
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja/ Remaja 1
6. Semester : Genap
7. Waktu Penyajian : 90 Menit
1. Semua ayat, termasuk narasi-narasi historis dalam Kisah Para Rasul ini, memiliki
makna didaktis (yaitu, mengajar) dan teologis. Hal ini didukung oleh dua kenyataan:
pola definitif dari kegiatan Roh Kudus yang harus diikuti sepanjang zaman gereja,
data untuk mengembangkan suatu doktrin Roh Kudus dan
penyataan mengenai bagaimana pelayanan Roh Kudus berhubungan dengan
kehidupan orang percaya di dalam Kristus. Perhatikan secara khusus dua unsur di
dalam kitab ini yang bersifat normatif secara praktis dan teologis:
baptisan dalam atau kepenuhan dengan Roh Kudus adalah janji Allah bagi semua
orang percaya
berbagai aktivitas Roh Kudus yang memberikan kepada gereja tolok ukur
kebenaran, kesaksian dan kuasa yang dikehendaki Allah bagi umat-Nya pada hari-
hari terakhir ini (yaitu, zaman gereja).
Nilai-nilai Teologis
1. Makna Kenaikan Yesus dalam Idealisme Remaja
Bagi umat Kristen ada 2 pesan iman yang dapat ditarik dari peristiwa Kenaikan Yesus
Kristus ke surga:
a. Kita tak perlu takut dan kuatir diutus menjadi perpanjangan Tuhan melanjutkan
karya-karyaNya. Sebelum Yesus terangkat ke surga, Dia mengangkat tangan-Nya
dan memberkati murid-muridNya. Yesus berjanji tidak akan meninggalkan kita dan
akan terus menyertai kita (Lukas 24:50 “Lalu Yesus membawa mereka ke luar kota
sampai dekat Betania. Di situ Ia mengangkat tangan-Nya dan memberkati
mereka.”)
b. Kita tetap harus memiliki sukacita dan semangat dalam melayani. Yesus Kristus
mengutus Roh Kudus atau Penolong di tengah-tengah kita di masa sulit sekalipun.
(Yohanes 14:16 “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan Penolong
yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya.”)
2. Makna Pentakosta bagi remaja dalam Idealisme Remaja
a. Pentakosta menguatkan keyakinan kita bahwa Kristus yang saat ini berada di Surga
menepati janji-janjiNya (Yohanes 14:16-18, 15:26, 16:17)
b. Pentakosta mengingatkan kita bahwa Kristus yang mencurahkan Roh Kudus pada
hari Pentakosta adalah Kepala Gereja yang senantiasa memeliharanya (Efesus 1:19-
23, Kolose 2:19)
c. Pentakosta mengingatkan kita bahwa masa ini adalaha anugerah dari pelayanan Roh
Kudus dalam penerapan keselamatan (Efesus 1:19-23, 5:23-32, Kolose 2:19)
d. Pentakosta memberi semangat kepada kita untuk semakin giat dalam melaksanakan
Amanat Agung Kristus dalam kuasa Roh Kudus (Matius 28:18-20, Markus 16:15-
20, Lukas 24:47-51, KPR 1:4-9).
3. Contoh Kenaikan Yesus dan Pentakosta dalam Idealisme remaja
a. Mendekatkan diri kepada Tuhan
b. Menjadi serupa dan segambar dengan Kristus dalam perkataan dan juga perbuatan
c. Berpikir dan bertindak meneladani Kristus
d. Menjadi Garam dan terang dunia
VI. EVALUASI:
1. Sebutkan makna kenaikan Yesus?
2. Sebutkan Makna Pentakosta bagi remaja?
3. Jelaskan Contoh kenaikan Yesus dan Pentakosta bagi idealism remaja?
4. Menjelaskan contoh perilaku yang telah dilakukan sehingga mencerminkan karya
penyelamatan Allah melalui Kenaikan dan Pentakosta.
4. BAHAN AJAR
Teks
Teks bacaan kita dalam I Samuel 2:1-10 menggambarkan tentang ucapan syukur
Hanakarena Tuhan menjawab doanya. Tetapi puji-pujian yang disampaikan Hana
melampaui puji-pujian sorang ibu yang memperoleh seorang anak. Puji-pujian Hana adalah
puji-pujian umat Tuhan yang mengenal Tuhannya.
Konteks
Hana adalah seorang perempuan yang limpah akan pengenalannya terhadap Tuhan.
Hal pertama yang dinyatakan Hana dalam puji-pujiannya adalah bahwa Tuhanlah sumber
kekuatannya (ayat 1-4). Dia tidak punya kekuatan perang, tidak punya paskan tentara,tidak
punya senjata tetapi Tuhan yang melindungi dia. Hal berikut dalam pujiannya, Hana
mengungkapkan bahwa Tuhan akan menilai setiap kekuatan manusia. Ayat 3 meningatkan
kita agar tidak bicara berlebihan. Segala ucapan sombong, segala pikiran yang
terlalumembanggakan kekuatan sendiri akan dikoreks oleh Tuhan. Tuhanlah yang
memahami sampai dimana kekuatan seorang manusia. Oleh sebab itu Tuhan juga yang
akan mengajarkan kerendahan hati kepada orang yang menilai terlalu tinggi dirinya
sendiri.
Nilai-nilai Teologis
Berdoa
Doa adalah sesuatu yang sangat biasa dilakukan dalam kehidupan sesehari. Seumpama
udara yang kita hirup. Sehingga Doa sering diibaratkan dengan “Nafas Hidup Orang
Percaya”. Setiap orang tau apa itu doa, tetapi tidak sedikit orang yang salah memahami
tentang doa.
Beriman
1. Iman adalah dasar dari segala seuatu yang kita harapkan dan bukti dari sgala
sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1)
2. Beriman berarti mengamini dengan segenap kepribadian dan cara hidupnya
kepada janji Allah, bahwa Ia di dalam Krisus telah mendamaikan orang berdosa
dengan diri-Nya sendiri shingga segenap hidup orang yang beriman dikuasai oleh
keyakinan yang demikian.
3. Iman dipandang sbagai tangan yang diulurkan manusia guna menerima kasih
karunia Allah yang besar. Iman dipandang sebagai “jalan kseslamatan”.
Suatu ketika, aku pernah meminta pada Tuhan supaya ayahku disembuhkan dari sakitnya.
Dalam kondisi terserang penyakit stroke yang menyerang rongga mulut, ayahku tidak
mampu lagi menelan makanan yang masuk ke mulutnya. Keadaannya terus menurun
hingga dia pun mengalami koma. Saat itu, di masa kritisnya, aku memohon pada Tuhan
supaya memperpanjang umur ayahku satu bulan saja. “Tuhan, Engkau punya banyak
orang yang mengasihi-Mu di surga. Tetapi aku tidak punya banyak. Tolong jangan ambil
ayahku,” mohonku pada Tuhan. Namun, belakangan aku sadar bahwa doa itu adalah doa
yang egois. Dalam kondisi tak mampu menelan makan, ayahku harus dipasangi selang
supaya perutnya dapat menerima makanan. Tentu ini sungguh menyakitkan buatnya.
Tuhan berkehendak lain. Dia memberi kesembuhan secara total kepada ayahku dengan
cara memanggilnya ke pangkuan-Nya. Kecewa? Ya, tentu aku kecewa saat itu. Aku
masih merasa bahwa seharusnya ini tidak terjadi kepadaku. Kehilangan sosok yang
begitu kukasihi rasanya begitu pedih. Namun, di tengah kesedihan itu aku diingatkan
akan surat Paulus kepada jemaat di Roma, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi orang-orang yang mengasihi Dia (Roma
8:28). Ayat ini menyentakku. Tuhan tahu yang terbaik untuk Ayah dan juga untukku.
Ketika Dia memilih untuk memanggil pulang Ayah, kupikir itu adalah cara-Nya untuk
memberi kesembuhan dan melepaskan Ayah dari penderitaan karena sakitnya. Pada
akhirnya, melalui peristiwa ini aku belajar untuk menerima dengan iman bahwa Allah
adalah Allah yang Mahatahu dan rancangan-Nya adalah yang terbaik.
Ada begitu banyak hal dalam hidup ini yang sulit untuk dimengerti, termasuk ketika
Tuhan menjawab doa permohonan kesembuhan ayahku dengan memanggilnya pulang.
Namun, satu hal yang aku tahu dengan pasti yaitu Allah adalah kasih. Allah baik bukan
karena dia memberikan kesembuhan atau kesuksesan, tetapi karena Dia adalah baik.
Allah mengasihi bukan hanya ketika Dia memberikan berkat, tetapi karena Dia adalah
kasih. Oleh karena itu, aku belajar menerima bahwa segala hal dalam kehidupanku terjadi
seturut hikmat dan kasih-Nya untukku.
Aku bersyukur bahwa Allah itu tidak seperti Doraemon. Dia tidak semena-mena
memberikan apa saja yang diminta oleh manusia. Memang pada kenyataannya, sebagai
manusia aku tidak suka ketika Tuhan menjawab “tidak” atas apa yang aku mau. Jawaban
yang diinginkan pasti “ya”, atau setidaknya “tunggu”. Namun, ada satu ayat yang aku
ingat ketika aku meminta sesuatu kepada Tuhan. Yesaya 55:8 mengatakan:
Sebagai manusia yang terbatas, kita tentu perlu seorang sandaran yang lebih besar dan
berkuasa dari kita. Satu-satunya pribadi yang bisa memuaskan keinginan itu adalah
Tuhan Yesus. Dialah Bapa yang sempurna. Dia tahu yang terbaik untuk setiap kita, dan
ketika kita menyerahkan kehidupan kita ke dalam tangan-Nya dan membiarkan Dia
bekerja sesuai kehendak-Nya, kita akan memperoleh sukacita kekal.
I. IDENTITAS
1. Program sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : 3.1 Pemahaman Tentang Kesatuan Jemaat
3. Sub Pokok Bahasan : 3.1.1 Satu Tubuh Banyak Anggota
4. Bahan Bacaan/ Alkitab : 1 Kor 12:12-26, Roma 12:4-5
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja / Remaja 1
6. Semestar : Genap
7. Waktu Penyajian : 90 Menit
Nilai-nilai Teologis
1. Kisah Satu Tubuh Banyak Anggota
Ada satu cerita dimana ada empat bersaudara hidup dalam tubuh Manusia.
Mereka adalah Wajah, Tangan, Kaki, serta Perut. Keempatnya hidup rukun, sampai
suatu hari timbul perselisihan di antara mereka. Masing-masing saling menonjolkan
diri, menganggap diri mereka paling penting.
Pertama kali Kaki berbicara, "Teman-teman, akulah yang paling penting
diantara kalian. Coba bayangkan tanpa aku, manusia bakal tidak bisa ke mana-mana."
Sahut Tangan, "Aha Kaki, manusia tanpa tangan tidak akan bisa bekerja. Memang
benar tanpa Kaki manusia tidak bisa kemana-mana, tetapi itu tidak penting. Tapi yang
terpenting bagi manusia adalah bekerja, setelah bekerja baru dapat makan. Jadi
manusia harus bekerja dan itu yang terpenting. Dan hanya Tangan yang bisa bekerja
untuk mencarikan nafkah manusia."
Wajahpun menyungging senyum mendengar penuturan Kaki dan Tangan.
Terbayang rasa congkak pada dirinya, lalu mencetuslah ia "Kalian sama sekali tidak
penting dibanding dengan aku. Tahu nggak kalian, manusia itu dihargai karena apa?
Karna wajahnya. Wajah yang tampan dan cantik membuat manusia dikagumi. Selain
itu aku memiliki panca indra, yaitu Mata, Telinga, Hidung, Lidah, serta Mulut. Nah,
jelas-jelas aku yang paling hebat dan paling penting!
Perut, yang tadi diam saja, ikut-ikutan bicara, "Kuakui Kaki lebih kuat daripadaku.
Tangan lebih pintar. Wajah lebih cakep. Tetapi sebenarnya akulah paling penting.
Tanpa aku, kalian semua akan tewas!"
Mendengar celoteh Perut, anggota tubuh lainnya menjadi marah. Mereka
sebaliknya menganggap Perut bagian tubuh yang paling malas. Coba bayangkan,
pekerjaan perut sehari-hari hanya makan dan makan melulu. Tapi kalau kami: Kaki
membawa tubuh ke tempat mencari nafkah. Tangan bekerja mencari uang. Wajah
selalu menunjukkan raut muka manis agar disenangi namun semua hasil jerih payah itu
dimakan Perut! Dasar perut tak berguna!.
Sejak kejadian itu, Kaki, Tangan, serta Wajah mulai mengabaikan Perut. Mereka tidak
mau mencarikan makanan buat Perut. "Biar Perut tahu bahwa tanpa kita ia tidak ada
gunanya!" kata mereka.
Perut pun tidak menerima makanan selama berhari-hari dan Perut menjadi
sangat lemah. Tetapi yang herannya bukan hanya Perut yang merasa lemah tapi
ternyata anggota tubuh lainnya juga ikut menjadi lemah. Tangan serta Kaki sulit
digerakkan, kaki tidak kuat untuk berjalan, sedang tangan merasa lemas nggak bisa
bekerja. Wajah menjadi sering meringis karena menahan rasa lapar dan sakit. Wajah
yang tadi tampan, kini menjadi penuh kerut merut. Tubuhpun menjadi lemah tak
berdaya.
Kini Kaki, Tangan, serta Wajah menyadari kesalahan mereka. "Kita tidak bisa
hidup tanpa Perut." kata mereka akhirnya.
Maka pertengkaranpun berakhir. Bersama-sama, semua anggota Tubuh mulai bersatu,
mulai bahu-membahu dalam segala bidang
VI. EVALUASI
1. Jelaskan makna dari satu tubuh banyak anggota?
2. Jelaskan tugas dan tanggung-jawab remaja sebagai bagian dari penghayatan mengenai
banyak anggota tetapi satu tubuh?
3. Jelaskan tugas dan tanggung-jawab remaja sebagai bagian dari penghayatan mengenai
banyak anggota tetapi satu tubuh?
Nilai-nilai Teologis
1. Arti Persekutuan
Kata dasar dari “persekutuan” adalah “sekutu”. Sekutu itu adalah rekan,
sahabat, atau partner. Jadi, persekutuan dapat diartikan sebagai sebuah situasi akrab
dan bersahabat dalam sebuah ikatan tertentu. Kata persekutuan ini kerap
disinonimkan dengan ‘persatuan’, ‘perhimpunan, ‘ikatan’ dan lain-lain.
Secara umum persekutuan dapat didefinisikan sebagai suatu gabungan atau
asosiasi dari dua individu atau lebih untuk memilik dan menyelenggarakan suatu
usaha secara bersama dengan tujuan untuk memperoleh laba.
Kata yang dipakai untuk persekutuan dalam bahasa Yunani (κοινωνία) adalah
koinonia yang berasal dari kata dasar koinos yang berarti lazim atau umum. Artinya
berkaitan dengan kebersamaan. Adapun kata lain yang dihubungkan dengan koinonia,
yakni koinonos yang berarti, sekutu atau kawan sekerja. Kata lainnya yang seringkali
dikaitkan dengan koinonia adalah allelous ( berarti satu terhadap yang lain) . Kata ini
dipakai dengan pengertian hubungan yang timbal balik. Kata ini sering digunakan
dalam Perjanjian Baru dari Alkitab untuk menggambarkan hubungan dalam gereja
Kristen perdana serta tindakan memecahkan roti dalam cara yang ditentukan Kristus
selama perjamuan Paskah (John 6:48-69, Matius 26: 26-28, 1 Korintus 10:16, 1
Korintus 11:24). Akibatnya kata tersebut digunakan dalam Gereja Kristen untuk
berpartisipasi, seperti kata Paulus, dalam Persekutuan, dengan cara ini
mengidentifikasi keadaan ideal persekutuan dan masyarakat yang harus ada Komuni
(persekutuan).
VI. EVALUASI
1. Jelaskan arti Persekutuan?
2. Jelaskan Makna Persekutuan orang percaya?
3. Berikan contoh persekutuan hidup orang percaya yang pernah dilakukan remaja dalam
kehidupan setiap hari.
I. IDENTITAS :
1. Program Sajian : Firman
2. Pokok Bahasan : 3.1.Pemahaman Tentang Kesatuan Jemaat
3. Sub Pokok Bahasan :3.1.3 Kasih Kristus yang mempersatukan
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Efesus 4 : 1-16 ; KPR 2 : 41-47
5. Jenjang / Sub Jenjang : Remaja/ Remaja 1
6. Semester : Genap / 2
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
VI. EVALUASI :
1. Sebutkanlah Makna Kesatuan Jemaat
2. Jelaskanlah 3 Prinsip Kesatuan Jemaat
3. Jelaskanlah minimal 3 contoh sikap yang berkaitan dengan Kesatuan Jemaat.
4. Ceritakanlah sikap hidup remaja gereja yang menunjukkan Kasih Kristus yang
mempersatukan
I. IDENTITAS :
1. Program Sajian : Gereja
2. Pokok Bahasan : 2.1 Kemandirian Gereja
3. Sub Pokok Bahasan : 2.1.1Kemandirian Teologi, Daya dan Dana
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Efesus 4:13; 1 Tesalonika 4:11-17
5. Jenjang/ sub Jenjang : Remaja/ Remaja 1
6. Semester : Genap 2
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
Konteks kita saat ini diperhadapkan dengan kenyataan bahwa ada orang yang tidak
menyadari potensi yang dimilikinya. Ia selalu berpikir pesimis dan terpaku pada
kekurangan. Akibatnya, ia tidak mau atau tidak sanggup mengembangkan potensi yang
dimilikinya. Demiki pula ada banyak potensi sumber daya alam yang belum dikelola
dengan baik untuk mewujudkan hidup yang sejahtera. Ada juga yang menyadari potensi
diri dan mengembangkannnya tetapi lupa bahwa sumber potensi itu adalah Tuhan.
Akibatnya ia mengandalkan diri sendiri dan bukan rendah hati untuk mengakui kuasa
Tuhan sebagai tanda kematangan imannya.
Nilai-nilai Teologis
Melalui telaah atas teks dan cermatan terhadap teks serta jika dikaitkan dengan tema
kemandirian teologi, daya dan dana, maka nilai teologis yang dapat dikembangkan adalah
gambar diri yang positif di hadapan Tuhan, sikap kerja keras untuk mengembangkan
potensi yang dimiliki (sumber daya manusia maupun sumber daya alam) serta kesediaan an
kerendahan hati untuk saling bekerjasama satu sama lain, apa pun perbedaan latar
belakangnya (aliran gereja, agama, suku, dll).
VI. Evaluasi:
1. Sebutkan arti kemandirian teologi, daya dan dana?
2. Jelaskan jenis-jenis program kemandirian teologi, daya dan dana
3. Memberikan contoh sikap remaja yang memahami kemandirian teologi, daya dan dana
I. IDENTITAS :
1. Program Sajian : Gereja
2. Pokok Bahasan : 2.2.Oikumene Semesta
3. Sub Pokok Bahasan : 2.2.1.Arti, Tujuan dan Pentingnya Oikumene Semesta
4. Bahan Bacaan/Alkitab : Mazmur 145:9; Yohanes 17:21
5. Jenjang/ Sub Jenjang : Remaja/ Remaja 1
6. Semester : Genap / 2
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
Konteks.Kita hidup di bumi yang satu. Namun kita melihat adanya pengrusakan atas alam
karena pandangan bahwa manusia memiliki hak untuk mengatur alam itu. Padahal yang
penting adalah manusia bertanggungjawab untuk menjaga dan merawat alam semesta agar
dapat menjadi rumah bersama yang sehat dan aman bagi semua. Pada lain sisi, kita hidup
juga berbagai berbagai perbedaan denominasi gereja, maupun perbedaan agama dan aliran
kepercayaan. Olehnya kita tidak perlu menganggap diri lebih hebat (superior) tetap kita
dapat saling melengkapi satu dengan yang lain, dan bukan saling membeda-bedakan.
Nilai-nilai Teologis
Penjelasan ini hendak menghindari “gagal paham” gereja (baca: remaja) terhadap semesta
ciptaan Tuhan. Olehnya, perlu ditanamkan nilai-nilai teologis yang benar tentang
bagaimana cara pandang tentang manusia dan alam, antar manusia dan sesama, dalam
perbedaan gereja, agama maupun aliran kepercayaan. Bahwa oleh karena Tuhan
menciptakan semuanya baik, bahkan amat baik maka manusia mesti saling menghormati
dan menghargai termasuk menjaga alam ciptaan Tuhan sebagai bagian dari karya cipta
Allah yang penuh kasih.
V. LANGKAH PENYAJIAN
Metode Mengajar: Ceramah dan tanya Jawab.
KEGIATAN KEGIATAN PENGASUH KEGIATAN ANAK WAKTU
Kegiatan - Memimpin bernyanyi bersama - Bernyanyi 2 menit
Awal “LAGU WASMI “ bersama-sama
lagu, “WASMI”
- Doa bersama - Doa bersama 2 menit
Pembagian ke masing-masing jenjang atau sub jenjang
Kegiatan Inti - Menyanyi lagu: “Marilah Tuhan, - Menyanyi bersama
Marilah” lagu “Marilah 3 menit
- Berdoa bersama Tuhan, Marilah”
- Membaca Alkitab - Berdoa bersama
Kejadian 1:1-2:1 - Membaca Alkitab
Apersepsi 3 menit
Pengasuh sekolah minggu memberikan Remaja menyimak
apersepsi. Tentang oikumene semesta Remaja menyatakan
(dibicarakan saat bimbingan) kehadiran dengan 1 menit
menyampaikan ayat
Pengasuh mengabsen remaja Sekaligus hafalan.
meminta Remaja menyampaikan Ayat
Hafalan
1. Pengasuh sekolah minggu Remaja menyimak
menjelaskan ayat Firman Tuhan yang
menggambarkan oikumene semesta
dalam pembacaan Alkitab hari ini.
2. Pengasuh sekolah menjelaskan arti
Oikumene Semesta sesuai uraian 60 menit
materi dan pendalaman saat
3.Anak diminta
bimbingan Pengasuh.
Memberikan contoh
3. Pengasuh memberikan kesempatan
sikap/praktik remaja
bagi remaja untuk bertanya jika belum
yang paham
mengerti
oikumene semesta
4. Pengasuh bertanya kepada Remaja
tentang tujuan oikumene semesta
sesuai pengetahuan remaja.
5. Pengasuh Menjelaskan tujuan
Oikumene Semesta
6. Pengasuh Sekolah Minggu
memberikan kesemoatan kepeda
remaja untuk menanyakan atau
menyampaikan pendapat tentang
pentingnya Oikumene Semesta.
7. Pengasuh Sekolah minggu
menjelaskan pentingnya oikumene
semesta sebagai suatu keutuhan
ciptaan Tuhan.
8. Pengasuh meminta remaja yang telah
paham Oikumene Semesta untuk
menyampaikan cara hidupnya
ditengah gereja dan alam citaan Tuhan
yang perlu dipelihara setelah masa
pendemi covid 19 (sesuai kondisi
masing masing Jemaat )
Penutup 1. Pengasuh sekolah minggu Remaja Mencatat 15 menit
menyimpulkan materi yang telah
diajarkan dengan menyampaikan Remaja mencatat ayat
2. Pengasuh memberikan ayat hafalan.
hafalan (sesuai kesepekatan Remaja menjawab
pembimbing) pertanyaan evaluasi
3. Pengasuh sekolah minggu (tertulis/ liusan)
memberikan Evaluasi sesuai yang Remaja melakukan
tertera pada lembar evaluasi sesuai petunjuk
4. Pengasuh sekolah minggu
menutup proses belajar mengajar
dengan sebuah lagu” Ku Kasihi Kau
Dengan Kasih Tuhan” dan doa yang
dipimpin oleh seorang anak sekolah
minggu
Memberikan Persembahan Memberikan
Persembahan
Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Berdoa bersama
Kami”
Menyanyi Lagu Penutup “Trang Bernyanyi
Kristen Kecil Kupunya.” bersama
Doa Berkat
VI. EVALUASI
1. Sebutkan arti oikumene semesta?
2. Jelaskan tujuan dan pentingnya oikumene semesta?
3. Memberikan contoh sikap remaja yang paham oikumene semesta
Apersepsi
3 menit
pengasuh memberikan apersepsi tentang Menyimak apersepsi
Pengembangan ekonomi, budaya yang disampaikan
pengasuh
1 menit
Pengasuh mengabsen remaja Sekaligus
meminta Remaja menyampaikan Ayat
Hafalan
1. Pengasuh menjelaskan tentang arti kata Remaja mencermati dan
Ekonomi mencatat.
2. Pengasuh menjelaskan tentang arti kata Remaja mencermati dan
Budaya mencatat.
3. Pengasuh menjelaskan tentang arti kata Remaja mencermati dan
Kearifan lokal mencatat. 60 menit
4. Pengasuh memberikan kesempatan Remaja bertanya yang
kepada Remaja untuk menanyakan hal belum dimengerti
yang belum diketahui tentang TKP 1.
5. Pengasuh membagi remaja menjadi 2
kelompok untuk mendiskusikan
pertanyaan pada TKP 2 dan 3 dan
meminta remaja duduk berkelompok,
menentukan ketua sekertaris dan juru
bicara.
6. Pengasuh menuntun remaja di masing 3.Anak diminta
masing kelompok dan masing masing Menjelaskan contoh
orang menceritakan sikap hidup remaja kearifan lokal
gereja yang menunjukkan Kasih Kristus
yang mempersatukan.
7. Pengasuh meminta remaja Kembali dan
mempersilakan masing masing
kelompok menyampaikan hasil diskusi
8. Pengasuh mempersilakan masing
masing kelompok saling menanggapi
sambal mengarahkan sesuai dengan
tujuan.
9. pengasuh menjelaskan pengertian
ekonomi dan budaya dalam
kekristenan
10. pengasuh Menjelaskn tentang kearifan
lokal
Penutup 1. Pengasuh Sekolah Minggu Remaja Mencatat 15 menit
menyimpulkan materi yang telah
diajarkan dengan menyampaikan nilai-
nilai, baik dari Sub Pokok Bahasan ini,
sesuai dengan arahan saat bimbingan. Remaja mencatat ayat
2. Pengasuh memberikan ayat hafalan hafalan.
(sesuai kesepekatan pembimbing)
Remaja menjawab
3. Pengasuh sekolah minggu memberikan pertanyaan evaluasi
Evaluasi sesuai yang tertera pada lembar (tertulis/ liusan)
evaluasi Remaja melakukan
sesuai petunjuk
4. Pengasuh menutup proses belajar
mengajar dengan mengajak bernanyi
lagu”Tuhan, Karya-Mu sungguh besar”
dan doa yang dipimpin oleh pengasuh
Memberikan Persembahan Memberikan
Persembahan
Berdoa bersama diakhiri Doa “Bapa Kami” Berdoa bersama
Menyanyi Lagu Penutup “Trang Kristen Bernyanyi bersama
Kecil Kupunya.”
Doa Berkat
VI. EVALUASI
1. Sebutkan pengertian ekonomi dan budya dalam pandangsn Kristiani
2. Sebutkan dari mana asal masing-masing orang beserta kearifan lokal yang dimiliki
3. Jelaskan inti bacaan Imamat 25:11-27 berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan
budaya sesuai kearifan lokal
I. IDENTITAS
1. Pokok Bahasan : 3.2 Menjaga dan Merawat Kehidupan
2. Sub Pokok Bahasan : 3.2.1. Responsif Gender
3. Bahan Bacaan/Alkitab : Kejadian 2:18-24
4. Jenjang : Anak Remaja
5. Sub Jenjang : Anak Remaja 1
6. Semester : Genap / 2
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
VI. EVALUASI
1. Menjelaskan tentang pengertian gender.
2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk ketidakadilan gender
3. Menjelaskan pandangan iman Kristen tentang kesetaraan gender
4. Meberikan contoh Remaja yang responsive geder dalam kehidupan setiap hari.
Tumbuh Jakun
I. IDENTITAS
1. Pokok Bahasan : 3.2 Menjaga dan Merawat Kehidupan
2. Sub Pokok Bahasan : 3.2.2. Kesehatan Reproduksi
3. Bahan Bacaan/Alkitab : Matius 9:18-26
4. Jenjang : Anak Remaja
5. Sub Jenjang : Anak Remaja 1
6. Semester : Genap / 2
7. Waktu Tatap Muka : 90 Menit
3. Inti Bacaan Imamat 25:11-27 dalam Kaitan dengan Pengembangan Ekonomi dan
Budaya sesuai Kearifan Lokal
Tahun Yobel adalah suatu perayaan keagamaan dalam tradisi Yahudi. Tahun ini dikenal
sebagai tahun ke-50. Perayaan ini dibuka dengan meniupkan sangkakala yang tidak
hanya menjadi tanda dimulainya perayaan tetapi juga menjadi seruan pembebasan bagi
para budak, termasuk juga pembebasan terhadap lahan pertanian. Bagi setiap orang
Yahudi, mereka hanya mengalami satu kali perayaan tahun Yobel selama masa
hidupnya. Tahun Yobel dapat dikatakan sebagai tahun pembebasan harta benda
terutama tanah pusaka masing-masing suku. Terdapat beberapa ciri khas yang menandai
tahun Yobel yakni: 1. Semua budak Israel harus dibebaskan 2. Semua harta warisan
yang dijual harus dikembalikan kepada keluarga yang semula. 3. Tanah tidak boleh
digarap. Maksud tahun ini diadakan untuk menjamin keadilan dan menjaga agar
golongan kaya tidak mengumpulkan kekayaan dan tanah dengan mengorbankan
golongan rendah. Implikasinya terhadap pengembangan ekonomi dan budaya adalah
manusia dan lingkungan sama-sama mendapatkan keistimewaan dalam bingkai
pemulihan. Ketika alam dipulihkan otomatis keberlangsungan hidup manusia dapat
berjalan dengan seimbang. Manusia dapat memperoleh makan yang cukup, kebutuhan
yang cukup dari hasil alam, hidup menjadi lebih baik, tidak lagi hidup dalam tekanan,
yang kaya tidak menjadi tambah kaya melainkan menopang yang lemah. Begitupun
sebaliknya, alam dipulihkan setelah terlalu lama dimanfaatkan oleh manusia demi
keberlangsungan hidupnya. Alam dapat memperbaiki dirinya secara alami sehingga
dapat berguna bagi seluruh ciptaan. Dalam hal ini, remaja dituntut untuk dapat terus
melestarikan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dengan cara-cara yang
tertanggung jawab sebab di dalam budaya terdapat kebenaran firman Allah yang hidup
dan dapat diberlakukan dalam kehidupan setiap hari.
V. EVALUASI
1. Sebutkan pengertian ekonomi dan budya dalam pandangsn Kristiani
2. Sebutkan dari mana asal masing-masing orang beserta kearifan lokal yang dimiliki
3. Jelaskan inti bacaan Imamat 25:11-27 berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan
budaya sesuai kearifan lokal
VI. EVALUASI
1. Sebutkan pengertian ekonomi dan budya dalam pandangsn Kristiani
2. Sebutkan dari mana asal masing-masing orang beserta kearifan lokal yang dimiliki
3. Jelaskan inti bacaan Imamat 25:11-27 berkaitan dengan pengembangan ekonomi dan
budaya sesuai kearifan lokal