28 - Mikroskopis Sistem Endokrin
28 - Mikroskopis Sistem Endokrin
28 - Mikroskopis Sistem Endokrin
SISTEM ENDOKRIN
Dr. IFDELLIA SURJADI
Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Sistem Endokrin
Kelenjar menghasilkan hormon Masuk darah sel-sel sasaran Dihasilkan dalam jumlah sedikit dan waktuwaktu tertentu Terdapat berbagai jenis kelenjar endokrin Sistem neuroendokrin 1. melibatkan saraf sebagai penghasil endokrin 2. penghubung antara sistem saraf dengan sistem endokrin
Sistem neuroendokrin
- Pars neuralis hipofise - Hipotalamus
ADENOHYPOPHYSIS
PARS DISTALIS (LOBUS ANTERIOR) PARS TUBERALIS PARS INTERMEDIA
UKURAN: 10 X 13 X 6 mm ONTOGENESIS:
LANTAI DIENCEPHALON : NEUROHYPOPHYSIS ATAP RONGGA MULUT SACCUS RATHKE: ADENOHYPOPHYSIS
POSTERIOR
ANTERIOR
NEUROHYPOPHYSIS
BAGIAN-BAGIAN:
PARS NERVOSA (PROCESSUS INFUNDIBULI) INFUNDIBULUM:
TANGKAI INFUNDIBULUM EMINENTIA MEDIANA
STRUKTUR JARINGAN:
JARINGAN SARAF:
AXON TIDAK BERMIELIN, TETAPI BADAN SEL SARAFNYA TERLETAK DI LUARNYA:
HYPOTHALAMUS : NUCLEUS SUPRAOPTICUS DAN NUCLEUS PARAVENTRICULARIS
NEUROHYPOPHYSIS
NEUROHYPOPHYSIS
SEL NEUROSEKRETORI
LOKASI: ( DI LUAR NEUROHYPOPHYSIS) 1) HYPOTHALAMUS:
NUCL. PARAVENTRICULARIS & SUPRAOPTICUS
AXON:
TIDAK BERMIELIN, MENGANDUNG GELEMBUNG2 BERISI SEKRIT (NEUROHORMONE) AKHIRAN AXON TERLETAK PADA:
1) PARS NERVOSA 2) EMINENTIA MEDIANA
SEKRESI:
NEUROHORMONE
NEUROHORMONE
1) OXYTOCIN DAN VASOPRESSIN MEMBENTUK: CORPUSCULUM HERRING 2) HORMONE RELEASING FACTOR / HORMONE INHIBITING FACTOR
UNTUK ADENOHYPOPHYSIS
SEL NEUROSEKRETORI
NEUROSEKRETORI
ADENOHYPOPHYSIS
PARS DISTALIS (SEL ATAS DASAR PERWARNAAN)
SEL FOLIKULER:
SEL-SEL STROMA BERBENTUK SEBAGAI BINTANG
SEL KHROMOFIL
SEL ASIDOFIL (40%) SEL BASOFIL (10%)
PARS TUBERALIS
MENGELILINGI INFUNDIBULUM STRUKTUR BERBEDA:
BANYAK ANYAMAN PEMBULUH DARAH SEL-SEL TERSUSUN SEPANJANG PEMBULUH DARAH
PARS INTERMEDIA
CELAH DIBATASI SEL-SEL KUBOID; SEL BASOFIL
ADENOHYPOPHYSIS
SEL-SEL ADENOHYPOPHYSIS
SEL ASIDOFIL SINUSOID SEL SEL ASIDOFIL
SEL
SEL
SEL C
SEL KROMOFOB
SEL BASOFIL
SEL MAMOTROPIK
SEL ASIDOFIL: PROLAKTIN (LTH =LUTEOTROPIC HORMONE)
SEL GONADOTROPIK
SEL BASOFIL(1): FSH = FOLLICLE STIMULATING HORMONE SEL BASOFIL(2): LH = LUTEINIZING HORMONE ()/ ICSH = INTERSTITIAL CELL STIMULATING HORMONE ()
SEL TIROTROPIK
SEL BASOFIL(3): TSH = THYROID STIMULATING HORMONE
SEL KORTIKOTROPIK
SEL BASOFIL (4): ACTH = ADRENOCORTICOTROPIC HORMONE
SEL MELANOTROPIK
SEL BASOFIL (5): MSH = MELANOCYTE STIMULATING HORMONE
SELAIN PADA PARS DISTALIS JUGA PADA PARS INTERMEDIA
PARS INTERMEDIA
HYPOPHYSIS = MASTER GLAND TSH: GLD. THYROIDEA ACTH: CORTEX GLD. SUPRARENALIS GONADOTROPIN: GONADE: OVARIUM/TESTIS
VASOPRESSIN = ADH : GINJAL OXYTOCIN: MYOMETRIUM (UTERUS) MELANOTROPIN: MELANOCYT PROLAKTIN: GLD. MAMMAE GROWTH HORMONE: OTOT, DISC. EPIPHYSEALIS
SEPTUM
PINEALOSIT
KAPILER DARAH
GLANDULA THYREOIDEA
BENTUK:
SEBAGAI PERISAI : 2 LOBI, DIHUBUNGKAN OLEH ISTHMUS,
GAMBARAN UMUM:
DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT LONGGAR KAPSEL MELANJUTKAN MENJADI SEPTA KELENJAR KELENJAR BERBENTUK FOLIKEL YANG DIPISAHKAN SEPTA DENGAN ANYAMAN PEMBULUH DARAH SEL-SEL KELENJAR MEMBENTUK EPITEL SEBAGAI DINDING FOLIKEL
GLANDULA THYREOIDEA
LOBULI
UKURAN:
BERVARIASI: 0,02 mm - 0,9 mm
DINDING:
SEL FOLIKULER MEMBENTUK EPITEL KUBOID SELAPIS BENTUK SEL FOLIKULER:
TERGANTUNG AKTIVITAS KELENJAR
ISI:
KOLOID MENGANDUNG HORMON
PEMISAH FOLIKEL:
SEPTA JARINGAN PENGIKAT
BANYAK SERAT RETIKULER ANYAMAN PEMBULUH KAPILER
FOLIKEL KOSONG
SEL PARAFOLIKULER
SEL PARAFOLIKULER
PENAMPILAN:
BERUKURAN LEBIH BESAR DARIPADA SEL FOLIKEL KURANG TERWARNA/PUCAT : LIGHT CELL (L) JUMLAH JAUH LEBIH SEDIKIT
ME:
rER TERDAPAT BANYAK MITOKHONDRIA PANJANG KOMPLEKS GOLGI: BESAR GRANULA 100 - 180 nm : BANYAK
FUNGSI:
MELEPASKAN HORMON CALCITONIN
MENURUNKAN KADAR CALCIUM
HIPOTIROIDISME
PENYAKIT HASHIMOTO MIKSEDEMA KERDIL (KRETINISME) RETARDASI MENTAL PENURUNAN METABOLISME
HIPERTIROIDISME
TIROTOKSIKOSIS PENYAKIT GRAVE PENINGKATAN METABOLISME
PEMBUNGKUS:
KAPSEL JARINGAN PENGIKAT
PARENKHIM:
SEL PRINSIPAL
BENTUK POLIGONAL KECIL INTI VESIKULER SITOPLASMA PUCAT GRANULA SEKRET PADA PEMERIKSAAN ME JUMLAH LEBIH SEDIKIT BERGEROMBOL BENTUK POLIGONAL, LEBIH BESAR SITOPLASMA ASIDOFILIK DENGAN ME: BANYAK MITOKHONDRIA
SEL OKSIFIL
FUNGSI:
SEL PRINSIPAL: HORMON PARATIROID (PTH) SEL OKSIFIL: BELUM JELAS
SEL OXYPHIL
HIPOPARATHYROIDISME
KADAR FOSFAT NAIK KADAR KALSIUM TURUN PEMADATAN JARINGAN TULANG KEJANG-KEJANG OTOT: TETANI
GLANDULA SUPRARENALIS
BENTUK/UKURAN:
SEBAGAI BULAN SABIT, GEPENG; 4-6 cm X 1-2 cm X 4 - 6 mm; BERAT : 15 GRAM
JUMLAH
SEPASANG
LOKASI:
KUTUB ATAS SETIAP GINJAL
PENAMPILAN UMUM
DIBUNGKUS OLEH KAPSEL JARINGAN PENGIKAT TERDIRI ATAS 2 LAPISAN KONSENTRIS:
CORTEX ADRENALIS : LAPISAN LUAR WARNA KUNING MEDULLA ADRENALIS: LAPISAN TENGAH WARNA ABU-ABU
ASAL-USUL
CORTEX BERASAL DARI JARINGAN MESODERM MEDULLA BERASAL DARI JARINGAN EKTODERM
CORTEX ADRENALIS/SUPRARENALIS
LAPISAN JARINGAN KELENJAR
ZONA GLOMERULOSA (15 % DARI SELURUH KELENJAR)
SEL-SEL BERBENTUK SILINDRIS TERSUSUN PADAT DALAM KELOMPOK MELENGKUNG, DIKELILINGI OLEH KAPILER
ZONA RETICULARIS (7 %)
SEL-SEL YANG BERUKURAN LEBIH KECIL TERSUSUN DALAM KELOMPOK TIDAK TERATUR MEMBENTUK ANYAMAN SEL ASIDOFILIK
HORMON
MEDULLA
ZONA FASCICULATA
TERLIBAT DALAM METABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPID
KORTISON GLUKOKORTIKOSTEROID KORTISOL SEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGEN
ZONA RETICULARIS
TERLIBAT DALAM METABOLISME KH, PROTEIN DAN LIPID
KORTISON GLUKOKORTIKOSTEROID KORTISOL SEDIKIT ANDROGEN DAN ESTROGEN
MEDULLA SUPRARENALIS
PARENKHIM (28%):
TERSUSUN OLEH SEL-SEL POLIHIDRAL EPITELOID MEM-BENTUK ANYAMAN PADAT DIKELILINGI OLEH KAPILER DAN VENA JENIS SEL:
SEL KHROMAFIN:
BERASAL DARI NERO-EKTODERM MENGHASILKAN KATEKHOLAMIN DIPERSARAFI SERABUT PREGANGLIONIK KHOLINERGIK
RANGSANG SEKRESI:
NEROTRANSMITTER SARAF KHOLINERGIK
MEDULLA SUPRARENALIS
FIKSASI DNGAN GARAM KHROM
HIPOFUNGSI:
PENURUNAN HORMON GLUKOKORTIKOSTEROID
INSULA LANGERHANSI
BENTUK:
BULAT SEBAGAI KELOMPOK SEL-SEL ENDOKRIN
LETAK:
DI ANTARA KELENJAR EKSOKRIN PANCREAS
JUMLAH:
1 JUTA, SEKITAR 1,5 % DARI SELURUH PANCREAS
MIKROSKOPIK:
SEK-SEL ENDOKRIN:
SEL (20 %) BER-GRANULA SEL (60 - 80 %) BER-GRANULA SEL BER-GRANULA SEL C ( PADA MARMOT), TIDAK BER-GRANULA
KAPILER DARAH
PANCREAS
DUODENUM
INSULA LANGERHANSI
SEL
MIKROSKOPIK:
SEBAGIAN BESAR BERKUMPUL DI TENGAH INSULA LANGERHANSI UKURAN KECIL, MEMPUNYAI GRANULA TERWARNA BIRU PADA PEWARNAAN KHROM HEMATOKSILIN GOMORI
M.E.
ORGANELA: ENDOPLASMIC RETICULUM, KOMPLEKS GOLGI BUTIR-BUTIR SEKRESI DIBATASI MEMBRAN
FUNGSI:
PENGHASIL HORMON INSULIN:
MENDORONG PENURUNAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAH
SEL
MIKROSKOPIK
UKURAN: LEBIH BESAR DARIPADA SEL JUMLAH : 20 % BERKUMPUL BAGIAN PERIFER INSULA LANGERHANSI MEMPUNYAI BUTIR-BUTIR SEKRESI YANG TERWARNA MERAH DENGAN PEWARNAAN GOMORI
M.E.
BUTIR-BUTIIR SEKRESI BERUKURAN SEDIKIT LEBIH BESAR DARIPADA BUTIR SEKRESI SEL DI BAGIAN TENGAH BUTIR SEKRESI TERDAPAT INTI SEKRESI
FUNGSI:
MENSEKRESI: GLUKAGON
MENDOR0NG PENINGKATAN KADAR GLUKOSE DALAM DARAH
PEWARNAAN GOMORI
SEL
SEL
BENTUK:
HETEROGEN DALAM BENTUK, UKURAN, DAN DENSITAS BUTIR SEKRESI
IDENTIFIKASI:
PEWARNAAN KHUSUS: METODE GARAM PERAK
FUNGSI:
MENGHASILKAN HORMON SOMATOSTATIN
= GROWTH HORMONE INHIBITING FACTOR
TERIMA KASIH