Benda Asing Faring Esofagus di Bagian/KSM THT-KL RSUP Prof. Dr.
R. D. Kandou Manado Periode Januari 2014 – Desember 2016
                                          1
                                            Illana P. Wallah
                                      2
                                          Steward K. Mengko
                                           2
                                             R. E. C. Tumbel
1
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
   2
     Bagian Ilmu THT-KL Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado
                          Email: illanawallah@yahoo.com
    Abstract: Ingested foreign bodies are one of the most common emergencies in Ear,
    Nose and Throat (ENT)-Head and Neck Surgery that can be found in all ages throughout the
    world. Ingested foreign bodies can usually be lodged in oropharynx, hypopharynx, or
    esophagus. This study was aimed to describe the profile of pharyngeal and esophageal foreign
    body patients in the Department of ENT-Head and Neck Surgery Prof. Dr. R. D. Kandou
    Hospital Manado in the period of January 2014-December 2016. This was a descriptive
    retrospective study. Samples were patients recorded in the register book and the medical
    record database which from their history, physical examination and diagnostic investigation
    were firstly diagnosed as pharyngeal or esophageal foreign body. Variables in this study were
    gender, age, type of foreign body, location of foreign body, and treatment success rate. The
    results showed that there were 25% of pharyngeal foreign bodiy cases and 75% of esophageal
    foreign body cases. Most cases were males (57.3%), age ≥51 years (25.3%) and 0-10 years
    (24.0%). The most common types of foreign bodies found were bones and dentures, each of
    25 cases. The most common location written was in general. Conclusion: In foreign body
    cases of ENT-Head and Neck Surgery, esophageal foreign body cases were more common
    compared to pharyngeal foreign body cases.
    Keywords: foreign bodies, pharynx, esophagus
    Abstrak: Benda asing yang tertelan merupakan salah satu kegawatdaruratan bidang THT-KL
    yang tersering dan dapat ditemukan pada semua usia di seluruh dunia. Benda asing yang
    tertelan biasanya dapat tersangkut pada orofaring, hipofaring atau esofagus. Penelitian ini
    bertujuan untuk menguraikan profil penderita benda asing faring esofagus di Bagian/KSM
    THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada periode Januari 2014 – Desember 2016.
    Jenis penelitian ialah retrospektif deskriptif. Sampel ialah pasien yang tercatat pada buku
    register dan database rekam medis yang dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang
    terdiagnosis sebagai benda asing faring esofagus pertama kali di Bagian/KSM THT-KL RSUP
    Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada periode pengamatan. Variabel penelitian ini ialah jenis
    kelamin, umur, jenis benda asing, lokasi benda asing, dan tingkat keberhasilan penanganan.
    Terdapat 25% kasus benda asing faring dan 75% kasus benda asing esofagus. Kasus benda
    asing lebih sering terjadi pada jenis kelamin laki-laki (57,3%), usia ≥51 tahun (25,3%) dan 0-
    10 tahun (24,0%). Jenis benda asing yang tersering ditemukan ialah tulang dan gigi palsu,
    masing-masing 25 kasus. Penulisan lokasi paling sering ialah secara umum. Simpulan: Pada
    kasus benda asing THT-KL dalam periode pengamatan tiga tahun ini, kasus benda asing
    esofagus lebih sering ditemukan dibanding kasus benda asing faring.
    Kata kunci: benda asing, faring, esofagus
                                                 310
                                      Wallah, Mengko, Tumbel: Benda asing faring esofagus di ...
Benda asing yang tertelan merupakan salah             Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode
satu kegawatdaruratan bidang THT-KL                   Januari 2010 – Desember 2014 terdapat 52
(Telinga Hidung Tenggorokan Bedah                     kasus benda asing esofagus dengan insiden
Kepala Leher) yang paling sering dan dapat            tersering pada kelompok usia 0-10 tahun
ditemukan pada semua usia di seluruh                  (17 kasus) dan jenis kelamin perempuan
dunia.1-3 Mayoritas benda asing esofagus              (27 kasus). Jenis benda asing tersering ialah
yang tertelan yaitu 80-90% akan lewat                 gigi palsu (25 kasus) diikuti uang logam
melalui saluran cerna secara spontan; 10-             (18 kasus).15
20% membutuhkan penanganan endoskopi                       Tujuan penelitian ini ialah untuk
(non-bedah) dan hanya kurang dari 1%                  menguraikan profil penderita benda asing
kasus yang memerlukan intervensi bedah.4              faring esofagus di Bagian/KSM THT-KL
     Mayoritas kejadian tertelan benda                RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado
asing terjadi pada populasi anak. Benda               sejak Januari 2014 sampai dengan
asing yang umumnya tertelan berupa koin,              Desember 2016 berdasarkan jenis kelamin,
kacang-kacangan, permen, pencil, pulpen               usia, jenis benda asing, lokasi benda asing,
dan penutupnya, jepit rambut, jarum, bate-            dan tingkat keberhasilan penanganan.
rai, balon, plastik lunak, bagian mainan,
serta bolus makanan.5-8 Selain pada anak,             METODE PENELITIAN
ditemukan juga banyak kasus pada pasien                    Jenis penelitian ini ialah retrospektif
usia lebih tua dan jenis benda asing yang             deskriptif dan dilaksanakan di Bagian/KSM
sering ditemukan berupa makanan atau                  THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
barang yang tidak dapat dicerna, seperti biji         Manado pada bulan Oktober – November
buah-buahan, gigi palsu, dan tulang ikan.             2017.
1,2,9
                                                           Sampel pada penelitian ini ialah pasien
     Benda asing yang tertelan biasanya               yang tercatat pada buku register dan
dapat tersangkut pada orofaring, hipofaring           database Instalasi Rekam Medis yang dari
atau esofagus.9,10 Lokasi tersangkut benda            anamnesis, pemeriksaan fisik dan penun-
asing tersering pada orofaring ialah pada             jang terdiagnosis sebagai benda asing
tonsil.11 Pada hipofaring dapat tersangkut            faring esofagus pertama kali di Bagian/
pada fosa piriformis.12 Pada esofagus benda           KSM THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D.
asing dapat tersangkut pada daerah                    Kandou Manado periode Januari 2014 –
penyempitan fisiologis esofagus bagian atas,          Desember 2016.
tengah dan bawah, namun daerah yang                        Variabel penelitian ialah jenis kelamin,
paling sering ialah pada penyempitan                  usia, jenis benda asing, lokasi benda asing,
fisiologis bagian atas yaitu jalan masuk ke           dan tingkat keberhasilan penanganan.
esofagus setinggi otot krikofaringeus.9,13
     Terdapat berbagai pilihan penanganan             HASIL PENELITIAN
yang tersedia untuk menangani kasus benda                  Penelitian ini dilakukan secara
asing faring esofagus, termasuk rawat inap            retrospektif deskriptif terhadap penderita
atau observasi dengan rawat jalan, terapi             benda asing faring esofagus di Bagian/
farmakologi, endoskopi kaku, endoskopi                KSM THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D.
lentur, ekstraksi dengan kateter Foley atau           Kandou Manado, dalam kurun waktu tiga
forceps serta dengan metode businasi.                 tahun yaitu dari Januari 2014 – Desember
Meskipun esofagoskopi merupakan pende-                2016. Terdapat 75 kasus benda asing faring
katan yang paling populer, setiap teknik              esofagus; 19 kasus (25%) merupakan benda
memiliki kelebihan dan keterbatasan                   asing faring dan 56 kasus (75%) benda
sendiri sehingga keputusan penanganan                 asing esofagus. Jumlah total 75 kasus
bergantung pada preferensi lokal dan                  benda asing faring esofagus, angka
personal serta standar operasional yang               kejadian tertinggi untuk kedua kasus terjadi
ada.14                                                pada tahun 2016 dengan total 40 kasus
     Pada Bagian/KSM THT-KL RSUP                      (53,3%). Pada tahun 2016 terdapat 16
                                                311
 Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017
 kasus benda asing faring dan 24 kasus                   berupa gigi palsu, tulang dan uang logam.
 benda asing esofagus. Angka kejadian                    Benda lain yang ditemukan berupa biji
 terendah untuk kasus benda asing faring                 langsat (1 kasus), daging (2 kasus), jarum
 terjadi pada tahun 2015 (1 kasus) dan untuk             pentul (2 kasus), kumbang (1 kasus),
 kasus benda asing esofagus terjadi pada                 mainan plastik (1 kasus), pegangan lolipop
 tahun 2014 (9 kasus). Secara umum insiden               (2 kasus) dan potongan ubi kayu (1 kasus).
 terendah kasus benda asing faring esofagus              Terdapat 30 kasus dengan benda asing
 yaitu pada tahun 2014 (11 kasus) (Tabel 1).             organik (biji langsat, daging, kumbang,
      Ditinjau dari jenis kelamin, kasus                 tulang, dan ubi kayu) dan 46 kasus dengan
 terbanyak ditemukan pada jenis kelamin                  jenis benda asing anorganik (gigi palsu,
 laki-laki yaitu sebanyak 43 kasus (57,3%).              jarum pentul, mainan plastik, pegangan
 Kasus benda asing faring terdapat 12 kasus              lolipop, dan uang logam). Pada satu kasus
 (63,2%) dan pada kasus benda asing eso-                 terdapat 2 benda asing; 1 benda asing
 fagus terdapat 31 kasus (55,4%) (Tabel 2).              organik (biji langsat) dan 1 benda asing
      Pada kasus benda asing faring, insiden             anorganik (uang logam).
 tertinggi terjadi pada usia lebih dari 51                    Jenis benda asing yang paling sering
 tahun sebanyak 8 kasus (42,1%). Untuk                   ditemukan ialah gigi palsu dan tulang
 kasus benda asing esofagus, angka kejadian              masing-masing sebanyak 25 kasus (32,9%).
 tertinggi berada pada umur 0-10 tahun                   Benda asing terbanyak kedua yang
 dengan 18 kasus (32,1%) (Tabel 3).                      ditemukan adalah berupa uang logam yaitu
      Dari hasil penelitian, didapatkan                  sebanyak 16 kasus (21,1%) (Tabel 4).
 bahwa benda asing yang sering ditemukan
 Tabel 1. Distribusi kasus benda asing faring esofagus berdasarkan tahun
         Tahun              Benda asing faring         Benda asing esofagus             Total
                              n              %            n                %       n             %
          2014                2             10,5          9               16,1     11           14,7
          2015                1             5,3           23              41,1     24           32,0
          2016                16            84,2          24              42,9     40           53,3
          Total               19            100           56              100      75           100
 Tabel 2. Distribusi kasus benda asing faring esofagus berdasarkan jenis kelamin
                                   Faring                      Esofagus                 Total
     Jenis kelamin
                             n               %           n                %        n             %
        Laki-laki            12             63,2         31              55,4      43           57,3
       Perempuan              7             36,8         25              44,6      32           42,7
          Total              19             100          56              100       75           100
Tabel 3. Distribusi kasus benda asing faring esofagus berdasarkan usia
          Usia                     Faring                      Esofagus                 Total
        (tahun)               n              %           n                %        n             %
         0 – 10                0             0           18              32,1      18           24,0
        11 – 20                2            10,5         7               12,5       9           12,0
        21 – 30                1            5,3          7               12,5       8           10,7
        31 – 40                2            10,5         3               5,4        5           6,7
        41 – 50                6            31,6         10              17,9      16           21,3
           51                 8            42,1         11              19,6      19           25,3
          Total               19            100          56              100       75           100
                                                   312
                                           Wallah, Mengko, Tumbel: Benda asing faring esofagus di ...
Tabel 4. Distribusi kasus benda asing faring esofagus berdasarkan jenis benda asing
                                 Faring                      Esofagus                      Total
 Jenis benda asing
                            n              %            n                %            n             %
     Gigi palsu              0             0            25              43,8          25           32,9
      Tulang                18            94,7           7              12,3          25           32,9
    Uang logam               0             0            16              28,1          16           21,1
     Lain-lain               1            5.3            9              15,8          10           13,1
       Total                19            100           57              100           76           100
     Berdasarkan usia, jenis benda asing                      Terdapat 39 kasus (52,0%) yang
yang tersering ditemukan pada usia 0-10                 ditangani dengan melakukan operasi untuk
tahun ialah uang logam (14 dari 19 kasus),              ekstraksi benda asing dan 36 kasus (48,0%)
gigi palsu pada usia 41-50 tahun (9 dari 24             yang tidak dilakukan operasi (Tabel 5).
kasus) dan tulang pada usia 51 tahun atau               Pada kasus benda asing faring hanya 4
lebih (9 dari 25 kasus) (Gambar 1).                     kasus (21,1%) yang ditangani dengan cara
     Penulisan lokasi pada rekam medis                  ekstraksi; pada 1 dari 4 kasus tersebut tidak
untuk seluruh kasus benda asing faring                  berhasil akibat tidak ditemukan benda asing
ialah secara umum (orofaring, tonsil,                   pada saat operasi.
hipofaring, dan faring). Pada kasus benda                    Berdasarkan keberhasilan tindakan
asing esofagus cara penulisan lokasi                    didapatkan bahwa 82,9% (29 kasus) ope-
tersering ialah secara umum (esofagus,                  rasi pada kasus benda asing esofagus
krikofaring, dan just bellow krikoid) yaitu             berhasil dan hanya 17,1% (6 kasus) yang
pada 34 kasus (60,7%) (Gambar 2). Pada                  tidak berhasil (Tabel 6).
22 kasus (39,3%) lainnya lokasi benda                        Mayoritas dari 29 kasus benda asing
asing ditulis lengkap dengan jarak dari                 esofagus yang diketahui dilakukan operasi
deret gigi atas dalam sentimeter. Dari hasil            yaitu 24 kasus (82,8%) berhasil dengan
penelitian yang dilakukan, rerata (dari 22              satu kali tindakan dan hanya 5 kasus
kasus) jarak lokasi benda asing dari deret              (17,2%) yang memerlukan lebih dari satu
gigi atas ialah 16,6 cm.                                kali tindakan (Tabel 7).
 Gambar 1. Distribusi kasus benda asing faring esofagus berdasarkan umur dan jenis benda asing
                                                  313
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017
Gambar 2. Grafik distribusi kasus benda asing esofagus berdasarkan data lokasi benda asing.
Tabel 5. Distribusi kasus benda asing faring dan esofagus berdasarkan cara penanganan
                                  Faring                       Esofagus                     Total
  Cara penanganan
                             n              %             n               %            n             %
       Operasi                4            21,1           35             62,5          39           52,0
    Tidak Operasi            15            78,9           21             37,5          36           48,0
        Total                19            100            56             100           75           100
Tabel 6. Distribusi tingkat keberhasilan operasi kasus benda asing esofagus
                                 Operasi kasus benda asing esofagus
     Tingkat                                                                                     Total
                             2014               2015              2016
   keberhasilan
                         n         %        n         %         n       %                   n         %
      Berhasil           2        66,7     13        92,9      14      77,8                 29       82,9
   Tidak berhasil        1        33,3      1        7,1        4      22,2                 6        17,1
       Total             3        100      14        100       18      100                  35       100
Tabel 7. Distribusi jumlah tindakan operasi berhasil pada kasus benda asing esofagus
                                        Operasi berhasil pada
                                      kasus benda asing esofagus                                 Total
 Jumlah tindakan
                             2014               2015               2016
                         n         %          n       %          n       %                   n        %
    Satu Kali            2        100        12      92,3      10       71,4                24       82,8
  Lebih dari Satu
                         0         0          1          7,7         4          28,6        5        17,2
       Kali
      Total              2        100         13         100        14          100         29       100
BAHASAN                                                  penelitian ini menunjukkan beberapa
    Sampel pada penelitian terhadap kasus                kesamaan maupun perbedaan dengan pene-
benda asing faring esofagus di Bagian/ KSM               litian pada periode sebelumnya.
THT-KL RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou                             Pada penelitian ini didapatkan pening-
Manado pada periode Januari 2014-                        katan kasus yang cukup bermakna setiap
Desember 2016 ini sebanyak 75 kasus. Hasil               tahunnya. Pada tahun 2014 kasus benda
                                                   314
                                    Wallah, Mengko, Tumbel: Benda asing faring esofagus di ...
asing faring esofagus berjumlah 11 kasus            kelompok usia 51 tahun (12 kasus), dan
kemudian meningkat menjadi 24 kasus                 41-50 tahun (11 kasus).19 Secara umum
pada tahun 2015, dan 40 kasus pada tahun            studi-studi sebelumnya juga menunjukkan
2016 (Tabel 1). Hal ini berbeda dengan              hasil yang serupa namun lebih didominasi
penelitian pada periode sebelumnya yang             oleh kejadian pada anak.8,16,19
mendapatkan frekuensi kasus berfluk-tuasi                Tingginya kejadian pada anak dapat
tiap tahunnya dan juga penelitian di RSUP           berhubungan dengan sifat eksploratif anak
Sanglah Denpasar dengan variasi frekuensi           yang memiliki kebiasaan untuk memasuk-
kejadian cukup stabil.15,16                         kan benda asing ke dalam mulut sebagai
     Pada dasarnya, kasus benda asing               usaha untuk mengenali lingkungan sekitar-
faring esofagus bersifat insiden yang tidak         nya dan juga proses menelan anak-anak
tergantung pada waktu atau tempat tertentu.         yang belum sempurna.2,18,20 Pada orang
Salah satu kemungkinan peningkatan angka            dewasa faktor penyebab utama ialah
kejadian pada data yang diperoleh ini ialah         gangguan psikiatrik, retardasi mental,
berkembangnya sistem pencatatan, pengo-             intoksikasi alkohol, usia tua, faktor kecero-
lahan dan penyimpanan rekam medis yang              bohan, makan tergesa-gesa, proses mengu-
menjadi sumber data penelitian ini.                 nyah yang tidak sempurna, dan kehilangan
Dibandingkan dengan tahun 2016, rekam               mekanisme perlindungan yaitu terjadi
medis tahun 2014 lebih sukar ditemukan.             penurunan sensasi yang membuat benda
     Dibandingkan dengan kasus benda                asing tidak terdeteksi saat akan tertelan.
                                                    12,18,20
asing faring, benda asing esofagus lebih
sering ditemukan (Tabel 1). Hal ini sejalan              Semua benda asing yang ditemukan
dengan hasil penelitian dari Webb yang              pada faring bersifat organik; yang paling
mendapatkan kejadian benda asing esofa-             sering ialah tulang sedangkan pada benda
gus juga lebih tinggi dibanding benda asing         asing esofagus, yang lebih sering ditemu-
faring yaitu 74,8% berbanding 16,1%.17              kan ialah benda asing anorganik (60,5%)
     Insiden kasus benda asing faring               (Tabel 4). Gigi palsu dan uang logam
esofagus lebih banyak ditemukan pada laki-          merupakan jenis benda asing yang paling
laki yaitu 43 kasus (57,3%). Perbedaan              sering ditemukan pada kasus benda asing
jumlah kejadian pada laki-laki dan                  esofagus. Hasil yang didapatkan relatif
perempuan walaupun tidak terlalu nyata              sama dengan penelitian sebelumnya dengan
(11 kasus) masih lebih tinggi dari                  jenis benda asing esofagus yang paling
perbedaan pada penelitian sebelumnya (1             sering ialah gigi palsu dan uang logam.15,21
kasus) (Tabel 2).15 Beberapa penelitian                  Kasus benda asing berupa gigi palsu
sebelumnya juga menunjukkan kecende-                sering ditemukan pada usia 41-50 tahun (9
rungan yang serupa yaitu kasus lebih sering         kasus) dan 51 tahun (8 kasus), sedangkan
terjadi pada laki-laki dengan persentasi            uang logam lebih sering pada usia 0-10
55,4% dan 53%.16,18                                 tahun (14 kasus) (Gambar 1). Orang
     Angka kejadian kasus benda asing               edentulous berisiko tinggi tertelan benda
faring tertinggi terjadi pada usia 51 tahun         asing termasuk gigi palsu. Hal ini dikarena-
atau lebih (8 kasus) (Tabel 3). Pada kasus          kan berkurangnya sensasi pada mukosa oral
benda asing esofagus insiden tertinggi              dan kontrol hipofaring yang buruk.
terjadi pada kelompok usia 0- 10 tahun (18          Kurangnya kesadaran dan kepatuhan pasien
kasus). Secara umum kejadian kasus benda            terhadap pemeriksaan rutin dan perbaikan
asing faring esofagus tersering pada usia          gigi palsu juga menjadi faktor penting.22
51 tahun (19 kasus) dan usia 0-10 tahun             Uang logam menjadi jenis benda asing
(18 kasus) disusul dengan kelompok usia             yang paling sering ditemukan pada anak-
41-50 tahun (16 kasus). Hal ini selaras             anak. Hal ini juga dikonfirmasi oleh hasil
dengan penelitian sebelumnya dengan                 penelitian yang dilakukan oleh Rybojad et
kasus tersering ditemukan pada kelompok             al.23 pada anak yang memndapatkan 54%
usia 0-10 tahun (17 kasus), disusul                 jenis benda asing yang tertelan ialah uang
                                              315
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017
logam. Sehubungan dengan sifat anak yang            benda asing yang paling sering.11,24 Tempat
memiliki rasa ingin tahu tinggi, maka               utama di mana benda asing paling sering
pengawasan orang tua atau wali memiliki             tersangkut ialah pada tingkat kriko-
peran penting dalam mencegah tertelannya            faringeus yaitu pada sekitar 15 cm dari
benda asing pada anak.                              deret gigi atas. Penyempitan lain ialah pada
     Dari semua kasus benda asing faring            sekitar 25 cm dan 27 cm yaitu tempat
esofagus dengan benda asing organik,                persilangan esofagus dengan arkus aorta
tulang (25 kasus) merupakan jenis benda             serta bronkus kiri.1 Pada esofagus tempat
asing yang paling sering ditemukan (Tabel           tersangkutnya benda asing tersering ialah
4). Makanan penyebab utama tertelannya              pada tingkat krikofaringeus. Hal ini dikare-
benda asing berkaitan dengan kebiasaan              nakan krikofaring merupakan bagian
dan budaya setempat serta bervariasi antar          tersempit dari esofagus. Pada penelitian
wilayah geografis. Di negara-negara Barat,          oleh Muhammad et al.18 dilaporkan bahwa
benda asing yang paling umum ialah bolus            39 dari 57 kasus benda asing esofagus
makanan tanpa tulang dengan perkiraan               ditemukan pada sfingter krikofaring dan
kejadian 13/100000. Di negara Asia atau             hanya 18 kasus di bawah tingkat
daerah pesisir, tulang ayam dan ikan                krikofaring. Rerata jarak lokasi benda asing
merupakan jenis benda asing yang lebih              dari deret gigi bagian atas ialah 16,6 cm.
sering ditemukan.11                                 Hal ini mengindikasikan kebanyakan kasus
     Pengambilan data untuk penelitian              benda asing tersangkut pada bagian atas
sangat berkaitan dengan penyimpanan dan             esofagus. Sedikit berbeda dengan hasil
kelengkapan rekam medis. Data lokasi                penelitian tersebut rerata jarak lokasi benda
dilihat dari cara penulisan operator pada           asing dari deret gigi atas yang didapatkan
laporan operasi atau data diagnosis yang            ialah 21,23 cm.
tertera pada rekam medis. Pada seluruh                   Cara penanganan kasus benda asing
kasus benda asing faring, lokasi benda              faring dan esofagus menunjukkan perbe-
asing ditulis secara umum yaitu orofaring           daan dalam hal tindakan operasi yang
pada 8 kasus, tonsil pada 2 kasus hipo-             dilakukan. Untuk kasus benda asing faring
faring pada 6 kasus, dan faring pada 3              15 kasus (78,9%) tidak dilakukan operasi,
kasus.                                              sedangkan pada kasus benda asing esofagus
     Pada kasus benda asing esofagus jika           penanganan dengan cara operasi lebih
dilakukan esofagoskopi, penulisan lokasi            banyak dilakukan (35 dari 46 kasus atau
benda asing dapat diukur berdasarkan                76%) (Tabel 5). Dari 15 kasus benda asing
berapa sentimeter dari deret gigi atas.             faring yang tidak dilakukan operasi,
Terdapat 22 kasus (39,3%) yang lokasinya            sebenarnya terdapat 7 kasus yang memerlu-
ditulis lengkap dengan patokan berapa               kan operasi tetapi hal itu tidak dilakukan
sentimeter dari deret gigi atas (Gambar 2).         karena belum atau tidak mendapatkan
Variasi penulisan data lokasi ialah karena          persetujuan dari pasien.
cara penulisan yang berbeda-beda dari tiap               Tingkat keberhasilan operasi untuk
operator. Terdapat operator yang mencan-            kasus benda asing esofagus cukup tinggi
tumkan lokasi benda asing dalam                     yaitu mencapai 82,9% atau 29 dari 35
sentimeter, namun ada juga yang tidak.              kasus (Tabel 6). Dari 29 kasus operasi yang
Selain itu, tidak dicantumkannya lokasi             berhasil, kebanyakan (82,8%) dilakukan
dalam sentimeter berdasarkan deret gigi             hanya dengan satu kali tindakan (Tabel 7).
atas dapat terjadi karena tidak dilakukan
esofagoskopi atau pada saat esofagoskopi            SIMPULAN
benda asing tidak ditemukan.                             Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
     Pada umumnya tempat tersangkutnya              disimpulkan bahwa kejadian benda asing
benda asing faring ialah pada tonsil, dasar         faring esofagus meningkat dari tahun ke
lidah, valekula dan fosa piriformis. Pada           tahun dengan insiden tertinggi pada tahun
faring, tonsil merupakan tempat tersangkut          2016. Kasus tersering ditemukan pada jenis
                                              316
                                       Wallah, Mengko, Tumbel: Benda asing faring esofagus di ...
kelamin laki-laki, rentang usia 51 tahun                        Kepala & Leher (7th ed). Jakarta: Balai
atau lebih dan 0-10 tahun. Jenis benda                          Penerbit FKUI, 2016; p. 245-47, 266-9.
asing organik lebih sering ditemukan pada              3. Bekkerman M, Schdev AH, Andrade J,
kasus benda asing faring sedangkan benda                        Twersky Y, Iqbal S. Endoscopic
asing anorganik pada kasus benda asing                          management of foreign bodies in the
                                                                gastrointestinal tract: a review of the
esofagus. Penulisan lokasi benda asing                          literature. Gastroenterol Res Pract.
secara umum pada rekam medis merupakan                          2016;(2016). Available from: https:
cara penulisan yang lebih sering ditemu-                        //www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/artcles/P
kan. Berbeda dengan kasus benda asing                           MC5078654/
faring, kasus benda asing esofagus lebih               4. Asyari A, Novialdi, Fitri F, Yolazenia.
sering ditangani dengan operasi yang                            Diagnosis and management of a fish
kebanyakan berhasil hanya dengan satu                           bone foreign body at esophageal
tindakan.                                                       introitus with and without retro-
                                                                pharyngeal abscess. MKA. 2015;38(3):
SARAN                                                           238-47.
                                                       5. American Society for Gastrointestinal
      Penelitian selanjutnya dapat dilakukan
                                                                Endoscopy Standards of Practice
untuk melihat kecenderungan profil pende-                       Committee. Management of ingested
rita ke depan dan dapat meninjau variabel                       foreign bodies and food impactions.
yang lebih detail seperti jenis penanganan                      GIE. 2011;73(6):1085-91.
dan komplikasi.                                        6. Bansal R, Walfish AE. Esophageal Foreign
      Melihat banyaknya angka kejadian                          Bodies. 2016. Available from:
pada anak-anak, maka diperlukan kewas-                          http://www.merckmanuals.com/profess
padaan dan perhatian yang lebih besar dari                      ional/gastrointestinal-disorders/bezoars
orang tua atau wali terhadap sifat                              -and-foreign-bodies/esophageal-
eksploratif dari anak-anak.                                     foreign-bodies
      Kepada pengguna gigi palsu supaya                7. Heim SW, Maughan KL. Foreign bodies in
menaati prosedur penggunaan dan pera-                           the ear, nose, and throat. Am Fam
                                                                Physician. 2007;76(8):1185-9.
watan gigi palsu serta melakukan check up
                                                       8. Rehman AU, Qadree AH, Arbi SD.
secara rutin.                                                   Esophageal       foreign     bodies      -
      Disosialisasikan kebiasaan makan yang                     epidemiology and management aspects
baik, tidak tergesa-gesa dan selalu berhati-                    – a two years retrospective study in
hati.                                                           tertiary health care center. PJMHS.
                                                                2011;5(4):623-7.
UCAPAN TERIMA KASIH                                    9. Probst R, Grevers G, Iro H. Basic
     Diucapkan terima kasih kepada seluruh                      Otorhinolaryngology A Step-By-Step
dokter dan staf di Bagian/KSM THT-KL                            Learning Guide. New York: Thieme,
dan Instalasi Rekam Medik RSUP Prof. Dr.                        2006; p.100-1, 124-6.
R. D. Kandou Manado serta kepada seluruh               10. Tiago RSL, Salgado DC, Corrȇa JP, Pio
                                                                MRB, Lamber EE. Foreign body in
pihak yang telah terlibat dan membantu
                                                                ear, nose and oropharynx: experience
penulis sehingga dapat menyelesaikan                            from a tertiary hospital. Braz J
artikel ini.                                                    Otorhinolaryngol. 2006;72(2):177-81.
                                                       11. Heung UK. Oroesophageal fish bone foreign
DAFTAR PUSTAKA                                                  body. Clin Endosc. 2016;49(4):318-26.
1. Tuli BS, Tuli IP, Singh A, Tuli NK.                 12. Dhingra PL, Dhingra S, Dhingra D.
         Textbook of Ear, Nose and Throat (2nd                  Diseases of Ear, Nose and Throat &
         ed). India: Jaypee Brothers Medical                    Head and Neck Surgery (6th ed). India:
         Publishers, 2013; p. 237-42, 337-45.                   Elsevier, 2014; p. 238-42, 349-52.
2. Junizar M. Benda asing esofagus. In:                13. Adams GL, Boeis LR, Higler PA. Boeis
         Soepardi AE, Iskandar N, Bashiruddin                   Buku Ajar Penyakit THT (6 ed).
         J, Restuti DR. Buku Ajar Ilmu                          Jakarta: EGC, 1997; p. 454-67.
         Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok            14. Ashraf O, Foreign Body in the Esophagus:
                                                 317
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 5, Nomor 2, Juli-Desember 2017
         A Review. Sao Paulo Med J.                                  RSUP Haji Adam Malik Medan
         2006;124(6);346-9.                                          Januari 2011 – Oktober 2014 [Skripsi].
15. Marasabessy SN. Benda asing esofagus di                          Medan: Universitas Sumatera Utara;
         Bagian/SMF THT-KL BLU RSUP                                  2014.
         Prof. Dr. R. D. Kandou Manado                      20. Novialdi, Asyari A. Benda asing ikan di
         periode Januari 2010-Desember 2014                          hipofaring.      Padang:       Fakultas
         [Skripsi]. Manado: Universitas Sam                          Kedokteran     Universitas     Andalas;
         Ratulangi; 2015.                                            2010;1-5. Available from: http://
16. Kornia GBR, Sutanegara SWD, Sucipta                              repository.unand. ac.id/17155/
         IW. Prevalensi benda asing pada                    21. Faruqi TM. Gambaran kasus benda asing
         esofagus dan bronkus di Bagian/SMF                          esofagus di RSUP H. Adam Malik
         THT-KL FK Unud/RSUP Sanglah                                 Medan Tahun 2012 – 2014 [Skripsi].
         Denpasar tahun 2010-2011. ISM. Jan-                         Medan: Universitas Sumatera Utara;
         Apr;5(1);1-6.       Available       from:                   2015.
         http://studylibid.com/doc/1083968/pdf-             22. Gachabayov M, Isaev M, Orujova L, Isaev
         --intisari-sains-medis                                      E, Yaskin E, Neronov D. Swallowed
17. Arango LAA, Sierra LPL, Gutiérrez                                dentures: two cases and a review. Ann
         DCM, Grisales MJ. Incidental foreign                        Med Surg (Lond). 2015;4:407-13.
         body in the gastrointestinal tract. report         23. Rybojad B, Niedzielska G, Niedzielska A,
         of three cases and literature review.                       Rudnicka-Drozak E, Rybojad P.
         Rev Col Gastroenterol. 2011;26(4):                          Esophageal foreign bodies in pediatric
         308-318.                                                    patients: a thirteen-year retrospective
18. Muhammad R, Khan Z, Jamil A, Malik S,                            study. Scientific World Journal.
         Haroon T, Khan F. Frequency of                              2012;2012:1-6.        Diakses     dari:
         esophageal foreign bodies and their site                    https://www.ncbi.nlm.nih.gov/
         of impaction in patients presenting with                    pmc/articles/PMC3349088/
         foreign body aerodigestive tract. ESJ.             24. Maqbool S, Maqbool M. Textbook of Ear
         2013;9(21):152-60.                                          Nose and Throat Diseases (11th ed).
19. Putri VR. Profil penderita benda asing pada                      New Delhi: Jaypee Brothers Medical
         esofagus dan traktus trakeobronkial di                      Publishers, 2007; p. 243-8, 383-94.
                                                      318