JURNAL KESEHATAN MAHARDIKA
HUBUNGAN PENGETAHUAN PASIEN TENTANG PELAYANAN TRIASE DENGAN
KECEMASAN PASIEN LABEL KUNING DI INSTALASI
GAWAT DARURAT (IGD)RUMAH SAKIT PELABUHAN
CIREBON
The Correlation Between Patient Knowledge About Triase Services With Anxiety Of Yellow Label
Patients In Emergency Installation Pelabuhan Hospital Of Cirebon
Ahmad Priyadi1 ,Hediyana Yusuf 2, Ahmad Syaripudin 3
1
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Mahardika Cirebon
2
Program Studi Kesehatan Masyarakat, STIKes Mahardika Cirebon
3
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKes Mahardika Cirebon
e-mail : ahmad.priyadi2@gmail.com
ABSTRACT
On the yellow label of patient includes high priority is emergency victims who cannot be
given the highest or moderate priority, patient care can be delayed in less than 30 minutes. The
patient's ignorance about the management of triage services by nurses in the emergency room
influences the patient's satisfaction and anxiety. This study aimed to determine the correlation
between patient knowledge about triage services and the anxiety of yellow label patients in the
Emergency of Pelabuhan Hospital in 2019.
This is a correlational analytic research with cross sectional approach. The population in this study
were all yellow label patients admitted to the Emergency Hospital of the Port Hospital at April. The
number of patients in February 2019 was 616 patients. The number of samples was 86 respondents
obtained by using the Slovin formula. Data collection used a questionnaire to measure knowledge
variables and the Hamilton Rating Scale for Axiety (HRS-A) was used to measure the anxiety level
Hawari (2014).Data were analyzed by univariate and bivariate using chi square.
More than half of the respondents have less knowledge about triage, which is 49 respondents
(57.0%). Most, but less than half experience severe anxiety or panic, as many as 32 respondents
(37.2%). There is a significant correlation between the level of knowledge of patients about triage
services and the anxiety of yellow label patients in the Emergency of Pelabuhan Hospital, as
evidenced by the p value = 0.026 using fisher exact test.
Keywords: knowledge, triage services, anxiety, yellow label
PENDAHULUAN
Penanganan gawat darurat sesuai dengan filosofinya (Simple triage and rapid treatment) yang pemilahanya
yaitu Time Saving it’s Live Saving. Seluruh tindakan menggunakan warna.Warna merah menunjukan
yang dilakukan pada saat kondisi gawat darurat prioritas tertinggi yaitu korban yang terancam jiwa jika
haruslah benar-benar efektif dan efisien.Hal ini tidak segera mendapatkan pertolongan pertama.Warna
menekankan bahwa pada kondisi tersebut pasien dapat kuning menunjukan prioritas tinggi yaitu koban
kehilangan nyawa hanya dalam hitungan menit saja. moderete dan emergent. Warna hijau yaitu korban
Triase adalah pengelompokan pasien berdasarkan gawat tetapi tidak darurat meskipun kondisi dalam
berat cideranya yang harus diprioritaskan. Sistem keaadaan gawat ia tidak memerlukan tindakan segera.
triase yang sering di gunakan dan mudah dalam Terakhir adalah warna hitam adalah korban ada tanda-
mengaplikasikannya adalah mengunakan START tanda meninggal (Ramsi, 2014). Pada label kuning,
Volume 7 No. 1 Februari 2020 12
JURNAL KESEHATAN MAHARDIKA
perawatan pasien dapat ditunda dalam waktu kurang analitik korelasional dengan metode
dari 30 menit. Warna kuning termasuk prioritas tinggi kuantitatif.Penelitian ini menggunakan pendekatan
yaitu korban gawat dan darurat yang tidak dapat Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
dimasukan prioritas tertinggi (label merah) maupun seluruh pasien label kuning yang dirawat di Instalasi
prioritas sedang (label hijau) (Ramsi, 2014). Gawat Darurat Rumah Sakit Pelabuhan pada Bulan
April 2019 sebanyak 616 pasien dengan jumlah sampel
Ketidaktahuan pasien tentang penatalaksanaan sebanyak 86 responden . Metode pengumpulan data
pelayanan triase oleh perawat di ruang IGD dalam penelitian ini dengan cara menyebar-kan
berpengaruh terhadap kepuasan dan kecemasan pasien. kuesioner atau angket kepada responden. Analisa data
Peningkatan pengetahuan pasien tentang pelayanan dilakukan setelah semua data sudah terkumpul yang
triase khususnya bagi pasien label kuning akan dimulai dari editing (memeriksa kelengkapan data),
meningkatan tingkat kepuasan dalam menunggu coding (memberi kode), entering (memasukan data),
pasien, karena waktu tunggu identik dengan kebosanan dan untuk mempermudah pengolahan data maka
dan kecemasan karena pasien merasa dirinya dalam digunakan teknik komputerisasi. Analisa univariat
keadaan bahaya dan mengancam jiwa namun tidak digunakan untuk menampilkan distribusi frekuensi
ditangani segera oleh tenaga kesehatan di IGD. variabel dependen dan independen. Analisis bivariat
Peningkatan pengetahuan pasien label kuning tentang dengan chi square digunakan untuk mengetahui
pelayanan triage dapat dilakukan perawat untuk hubungan tingkat pengetahuan pasien tentang
mengurangi kecemasan dan ketidak puasan (Qureshi, pelayanan triase dengan kecemasan pasien label
2016). kuning.
Selain kepuasan pasien, faktor pengetahuan
tentang prosedur penatalaksanaan di IGD juga HASIL DAN PEMBAHASAN
mengakibatkan timbulnya rasa cemas pada pasien a. Hasil Analisis Univariat
terutama pada pasien label kuning (Qureshi, 2012). Penelitian ini memiliki distribusi frekuensi yang
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh meliputi satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
Wellem dan Oktovina Tahun 2013 dengan judul
penelitian gambaran tingkat kecemasan pasien IGD Tabel.1 Pengetahuan Pasien tentang Pelayanan
RSUD Kabupaten Sorong dengan hasil pasien yang Triase
masuk IGD RSUD Kabupaten Sorong seluruhnya Pengetahuan Frekuensi Prosentase
mengalami kecemasan dari kecemasan tingkat ringan Pasien (f) (%)
sampai berat. Pasien dengan tingkat kecemasan ringan Pengetahuan 49 57,0
16,7 %, kecemasan sedang 50 % dan kecemasan berat kurang
33,3 % (Wellem, 2013). Pengetahuan 20 23,2
Berdasarkan studi pendahuluan melalui cukup
wawancara tidak terstruktur kepada pasien di Rumah Pengetahuan 17 19,8
Sakit Pelabuhan Cirebon pada tanggal 27 Januari 2019 baik
didapatkan hasil 5 (lima) pasien label kuning dalam Jumlah 86 100,0
keadaan sadar dan kooperatif ketika dilakukan
wawancara di IGD RS Pelabuhan, 4 (empat) pasien Dari 86 responden pasien label kuning di Instalasi
mengatakan khawatir dengan kondisi dirinya akibat Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon,
sakit yang dideritanya, di tambah dengan lamanya lebih dari separuhnya mempunyai pengetahuan yang
menunggu karena belum dapat tindakan lebih lanjut. kurang mengenai triase, yaitu sebanyak 49 responden
Dari semua pasien tersebut mengatakankurang tahu (57,0%), responden yang mempunyai pengetahuan
tata cara penanganan di IGD. Sehingga pasien hanya cukup sebanyak 20 responden (23,2%) dan yang
berserah diri dan mengikuti intruksi awal yang responden mempunyai pengetahuan baik sebanyak 17
diberikan oleh perawat triase dan pasien mengatakan responden (19,8%).
cemas karena merasa tidak mendapatkan penanganan
lebih lanjut. Tabel.2 Kecemasan Pasien Label Kuning
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas dapat No Kecemasan Frekuensi Prosentase
dirumuskan permasalahannya “Apakah ada hubungan (f) (%)
pengetahuan pasien tentang pelayanan triase dengan 1 Kecemasan berat 7 8,1
kecemasan pasien label kuning di Instalasi Gawat sekali/panik
Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon tahun 2 Kecemasan berat 42 48,8
2019?” 3 Kecemasan sedang 16 18,6
4 Kecemasan ringan 16 18,6
METODE PENELITIAN 5 Tidak ada kecemasan 5 5,8
Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Dari 86 responden pasien label kuning di Instalasi
Volume 7 No. 1 Februari 2020 13
JURNAL KESEHATAN MAHARDIKA
Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, Jakarta
kurang dari setengah responden mengalami kecemasan Canadian Nurses Association, 2006.Position Statement
berat sebanyak 42 responden (48,8%). Kemudian Patient Safety.Otawa : Canadian Nurses
sebagian kecil responden mengalami kecemasan Association.
sedang dan ringan dengan masing-masing sebanyak 16
Christ, M, Grossmann, F, Winter, D, Bingisser, R &
responden (18,6%), sebagian kecil responden
Platz, E. 2017, Modern triage in the emergency
mengalami kecemasan berat sekali atau panik sebanyak
department’, Journal of Deutsches Ärzteblatt
7 responden (8,1%) dan sebagian kecil responden juga
International, 107(50), pp.892-8, hh. 892-898.
tidak merasakankecemasan sebanyak 5 responden
(5,8%). Dongoes, M, 2016. Rencana Asuhan Keperawatan
Psikitiari Edisi 3. Jakarta: EGC.
b. Hasil Analisis Bivariat Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Promosi kesehatan dan
Hubungan pengetahuan pasien tentang pelayanan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka cipta.
triase dengan kecemasan pasien label kuning di Nursalam, 2011.Proses dan Dokumentasi
Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelabuhan Keperawatan, Konsep Dan Praktek. Jakarta :
Cirebon, disajikan pada Tabel.3 Salemba Medika.
bahwa nilai tertinggi berada pada responden yang Qureshi, 2012. Triage System:A Review Of The
mempunyai pengetahuan kurang tentang pelayanan Literature WithReference To Saudi Arabia.Critical
triase dan memiliki kecemasan berat sebanyak 28 Journal Care.
responden (57,1%). Hasil ini menunjukkan adanya
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan Ramsi, IF. 2014. Basic Life Support, edisi 13. Jakarta :
pasien tentang pelayanan triase dengan kecemasan EGC.
pasien label kuning di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Silvitasari, I. (2019). Response Time dengan Tingkat
Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, yang dibuktikan Kecemasan Keluarga Pasien di Ruang IGD
dengan nilai p value=0,009. RSUD Soehadi Prijonegoro Sragen. Gaster,
Pengetahuan pasien tentang triase berhubungan dengan 17(2), 141–153
kecemasan pasien karena pasien merasa penyakit atau
kondisi yang dialaminya adalah suatu keadaan yang
berbahaya dan perlu dilakukan penanganan
segera.Berdasarkan triase yang dilakukan perawat
bahwa pasien berada pada kondisi gawat namun tidak
darurat sehingga penanganannya berada pada tirase
kuning dan penangannya terlebih dahulu
mendahulukan pasien dengan triase warna
merah.Keadaan yang seperti ini membuat pasien
merasa khawatir sehingga menimbulkan kecemasan
pada pasien (SIlvitasari,2019).
KESIMPULAN
Sebanyak 57% responden mempunyai pengetahuan
yang kurang mengenai triase. Sebanyak 48,8 %
responden mengalami kecemasan berat. Terdapat
hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan
pasien tentang pelayanan triase dengan kecemasan
pasien label kuning di Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon, yang dibuktikan
dengan p value=0,009 lebih kecil dari α = 0,05.
DAFTAR PUSTAKA
Aryono, D. (2016). Kegawatdaruratan dan Bencana.
Jakarta: Rayyana Komunikasi Indo
Benyamin Lumenta. 2012. Hospital, Citra, Peran dan
Fungsi (Tinjauan Fenomena Sosial). Kanisius,
Yogyakarta
Brooker, C. 2016, Ensiklopedia Keperawatan, EGC,
Volume 7 No. 1 Februari 2020 14
JURNAL KESEHATAN MAHARDIKA
Tabel.3
Pengetahuan Pasien Tentang Pelayanan Triase dengan Kecemasan Pasien Label Kuning di Instalasi Gawat
Darurat (IGD) Rumah Sakit Pelabuhan Cirebon
Kecemasan Pasien Label Kuning
Pengetahuan Berat Berat Sedang Ringan Tidak Jumlah p value
sekali cemas
n % n % n % n % n % n % 0,009
Kurang 3 6,1 28 57,1 11 22,4 7 14,3 0 0 49 100
Cukup 1 5 10 50 2 10 6 30 1 5 20 100
Baik 3 17,6 4 23,5 3 17,6 3 17,6 4 23,5 17 100
Jumlah 7 8,1 42 48,8 16 18,6 16 18,6 5 5,8 86 100
Volume 7 No. 1 Februari 2020 15