bIOMEKANIKA FLUIDA
bIOMEKANIKA FLUIDA
bIOMEKANIKA FLUIDA
BIOMEKANIKA
Materi :
A. Pengukuran
B. Vektor
C. Hukum Newton
D. Gaya pada tubuh dalam keadaan statis
E. Analisa gaya dan kegunaan klinik.
A. Pengukuran
1. Pendahuluan.
Fisika (sains pada umumnya) merupakan ilmu
empiris yang kuantitatif. Fakta dan gejala fisis
harus dinyatakan secara kuantitatif. Karena itu
diperlukan pengukuran.
2. Konsep pengukuran
Pengukuran : membandingkan nilai dari besaran yang
diukur dengan nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur.
Contoh : mengukur panjang menggunakan penggaris.
Pengukuran memerlukan besaran dan satuan.
3. Besaran dan Satuan
Panjang seutas tali 5 meter.
Panjang adalah besaran, meter adalah satuan
dan 5 adalah nilai (besar).
Besaran adalah sesuatu dari benda yang
dapat ditentukan nilai atau besarnya. Untuk
menyatakan nilai dari besaran secara tepat
diperlukan satuan.
4. Sistem Satuan
Agar ada keseragaman dalam penggunaan
besaran dan satuan, diperlukan sistem
(aturan) yang disebut Sistem Satuan. Sistem
Satuan yang digunakan sekarang adalah
Sistem Internasional (SI).
5. Sistem Internasional
Dalam SI ditentukan terlebih dahulu 7 besaran
yang disebut besaran pokok, serta satuannya
masing-masing.
No. Besaran Pokok Satuan
1. panjang meter (m)
2. massa kilogram (kg)
3. waktu sekon (s)
4. suhu kelvin (K)
5. kuat arus ampere (A)
6. intensitas cahaya candela (cd)
7. jumlah zat mole
Besaran-besaran lain yang diturunkan dari
besaran pokok disebut besaran turunan.
Contoh :
No. Besaran Turunan Satuan
1. luas m2
2. volume m3
3. kecepatan m/s
4. percepatan m/s2
5. gaya kg m/s2 = newton (N)
6. tekanan N/m2 = pascal (Pa)
7. usaha, energi Nm = joule (J)
8. daya J/s = watt (W)
Satuan non SI yang sering dipakai.
Besaran Satuan
panjang cm, kaki (ft), mil, angstrom (A)
volume cm3 = cc = mili liter (ml)
dm3 = liter
suhu 0C, 0F
36
Pengertian
Dalam fisika, fluida diartikan sebagai suatu zat
yang dapat mengalir. Anda mungkin pernah
belajar di sekolah bahwa materi yang kita temui
dalam kehidupan sehari-hari terdiri dari zat
padat, cair dan gas. Nah, istilah fluida mencakup
zat cair dan gas, karena zat cair seperti air atau
zat gas seperti udara dapat mengalir
Fluida merupakan salah satu aspek yang
penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Setiap
hari kita menghirupnya, meminumnya dan
bahkan terapung atau teggelam di dalamnya
Dalam mempelajari Fluida, kita
memilahnya menjadi dua bagian yakni :
1. Fluida statis (Fluida diam) dan
2. Fluida Dinamis (Fluida bergerak).
Fluida statis adalah ketika fluida yang sedang
diam pada keadaan setimbang. Jadi kita
meninjau fluida ketika tidak sedang bergerak.
Dalam Fluida Statis penting untuk diperhatikan
yaitu :
1. Masa jenis
2. Tekanan Hidrostatis
3. Prinsip paskal
4. Prinsip Archimides
5. Tegangan permukaan
6. Kapilaritas
7. Viscositas
Massa jenis zat
• Kerapatan alias massa jenis (ρ )
merupakan perbandingan massa terhadap
volume zat. Secara matematis ditulis :
ρ = m/v
Cara mengukur massa jenis zat
• Misalnya massa jenis air :
1. Timbang massa air dengan neraca
2. Ukur volume air dengan gelas ukur
3. Bagi massa air dengan volume air
yang telah di ukur
Contoh
Sepotong emas yang bentuknya seperti sepeda akan di
tentukan massanya. Emas di masukkan dalam gelas
ukur yang sebelumnya telah berisi air, seperti gambar .
Ternyata , skala yang ditunjukan oleh pemukaan air
dalam gelas ukur bertambah 4,00 cm 3 . Bila massa
jenis emas = 19,3 gram/cm3 , berapakah massa emas
tersebut .
Diket :
ρ = 19,3 gr/cm 3
V= 4,00 cm 3
Ditanya : m
Jawab :
m = ρV
Sebuah bak air berukuran panjang 1,5 M,
lebar 1,0 m dan tinggi 1,2 m, tinggi
permukaan air semula 80 cm, benda yang
tidak beraturan, dimasukan ke dalam bak
air bak, sehingga tingginya bertambah 30
cm. Massa jenis benda tersebut adalah
7,8 kg/M3 , hitunglah berat benda tersebut.
Jawab :
Langkah 1 :
Hitunglah Volume air yaitu dihitung dari
naiknya permukaan ( p x l x tinggi air)
Langkah 2
Menghitung berat : Volume air x rho benda
Contoh : 3
• Diket :
– Logam A :m A = 0,04kg dan A= 8000 kg/ m3
– Logam B :m B = 0,10 kg dan B= 10000 kg /m3
• Ditanya : massa jenis logam paduan
Jawab:
Massa total logam = mA + mB
= 0,04 + 0,10
= 0,14 kg
Volume total = VA + VB
=( mA / A) + (mB / B)
= (0,04/8000) + (0,10/10000)
= (0,2/40000)+ (0,4/40000)
= 0,6/40000
Maka
Massa jenis logam paduan = massa total : volume
total
= 0,14 : (0,6/40000) = (56.000)/6
= 9….. kg /m
Soal 4
Sebuah logam paduan ( alloy ) dibuat dari 0,02
kg logam A dengan massa jenis 5000 kg/m3
dan 0,15 kg logam B dengan massa jenis
20000 kg/m3 . Hitung massa jenis rata – rata
logam paduan itu.
• Diket :
– Logam A :m A = 0,02kg dan A= 5000 kg/ m3
– Logam B :m B = 0,15 kg dan B= 10000 kg /m3
• Ditanya : massa jenis logam paduan
Tekanan
Dalam ilmu fisika, Tekanan diartikan sebagai
gaya per satuan luas, di mana arah gaya
tegak lurus dengan luas permukaan. Secara
matematis, tekanan dapat dinyatakan dengan
persamaan berikut ini :
Di rumuskan :
P=F/A
dengan :
F = gaya yang bekerja pada benda (N)
A = luas penampang benda (M2)
Prinsip Pascal
Tekanan Hidrostatis
`Gaya yang bekerja pada dasar sebuah bejana
tidak tergantung pada bentuk bejana dan jumlah
zat cair dalam bejana, tetapi tergantung pada
luas dasar bejana ( A ), tinggi ( h ) dan massa
jenis zat cair (ρ ) dalam bejana.
Ph = ρ g h
Pt = Po + Ph
F = Ph A = ρ g h A (V=h.A)
F=ρgV
ρ = massa jenis zat cair
h = tinggi zat cair dari permukaan
g = percepatan gravitasi
Pt = tekanan total
Po = tekanan udara luar
Misalnya tekanan air
Di rumuskan
Ph =F/A
= mg / A
= Vg / A
= Ahg / A
= hg
FLUIDA DINAMIS : ALIRAN LAMINER
DAN TURBULEN
Garis alir pada fluida mengalir
terdapat dua jenis, yaitu:
1. Aliran laminar adalah aliran fluida yang mengikuti suatu
garis lurus atau melengkung yang jelas ujung dan
pangkal-nya serta tidak ada garis lu-rus yang
bersilangan.
53
PERSAMAAN KONTINUITAS
Apabila suatu fluida mengalir dalam sebuah pipa dengan
luas penampang A dan kecepatan aliran fluidanya v, maka
banyaknya fluida (volum) yang mengalir melalui penampang
tersebut tiap satuan waktu dinamakan debit.
Dalam bentuk persamaan debit dinyatakan sebagai berikut:
Q Av V
dan Q
Keterangan: t
Q = debit aliran fluida (m3/s)
V = volum fluida yang mengalir (m3)
t = waktu (s)
v = kecepatan aliran fluida (m/s)
54
PERSAMAAN KONTINUITAS
Jika suatu fluida mengalir melewati pipa yang mempunyai luas
penampang yang berbeda maka volum fluida yang melewati setiap
penampang itu sama besar dalam selang waktu yang sama.
Keterangan:
Q1 Q2 Q1 = debit aliran fluida bagian 1 (m3/s)
Q2 = debit aliran fluida bagian 2 (m3/s)
A1 = luas penampang bagian 1 (m2)
A1 v1 A2 v2 A2 = luas penampang bagian 2 (m2)
v1 = kecepatan cairan bagian 1 (m/s)
v2 = kecepatan cairan bagian 2 (m/s)
55
PERSAMAAN KONTINUITAS
Contoh
1. Kecepatan rata-rata aliran air pada sebuah selang yang
berdiameter 4 cm adalah 4 m/s. Hitung jumlah fluida (air) yang
mengalir tiap detik (Q)!
Penyelesaian
d = 4 cm r = 2 cm = 2 x 10-2 m
v = 4 m/s = 400 CM/S
Q = …?
Q = A v = p r2 v
= 3,14 (2 2 Cm) x 400 Cm/s
= 5024 Cm3/s
56
PERSAMAAN KONTINUITAS
2. Sebuah pipa dengan diameter 12 cm ujungnya menyempit
dengan diameter 8 cm. Jika kecepatan aliran di bagian pipa
yang berdiameter besar 10 cm/s, hitung kecepatannya di
ujung yang kecil.
Penyelesaian
d1 = 12 cm r = 6 cm = 6 x 10-2 m
d2 = 8 cm r = 4 cm = 2 x 10-2 m
A1 = p r12 = 3,14 x (6 cm)2 = 113, 04 cm2
A1 = p r12 = 3,14 x (4 cm)2 = 50,24 cm2
1130,4
V1 = 10 cm/s and v2 = …? v2
50,24
A1 v1 = A2 v2
v 2 22,5 cm
113,04 cm2 x 10 cm/s = v2 50,24 cm2 s
57
3. Darah mengalir dari pembuluh yang
besar dengan R = 0,3 cm, dengan
kecepatan 10 cm/dtk, ke pembuLuh darah
dengan jari – jari 0,2 cm, hitunglah
kecepatan aliran darah pada pembuluh
yang kecil :
Jawab ;
Diketahui :
R 1 = 0,3 cm V1 = 10 cm/dt
R 2 = 0,2 cm V2 = ……?
Q1 = Q2
58
A1V1 = A2V2
4. Sebuah aorta dengan R = 1 cm dengan
kecepatan aliran 30 cm/dt darah mengalir
dari aorta ke pembuluh kapiler dengan R
= 0,0004 cm dengan kecepatan aliran
0,0005 Cm/dt. Hitunglah
jumlah/banyaknya kapiler yang ada dalam
tubuh.
Jawab :
R1 = 1 cm V1 = 30 cm/dt
R 2 = 0,0004 V2 = 0,0005 Cm/dt
Ditanyakan jumlah kapiler (n) 59
Q1 = Q2 >>>> A1V1 = A2V2
A1V1 = N A2 V2
60