Six Sigma for Delivery Efficiency
Six Sigma for Delivery Efficiency
Anas Abdullah1
Abstrak
One of the things that are usually the basis for consumers to choose company is
service quality. So that the quality of service becomesimportant because it will
have a direct impact on companies such as PT.ANY. One type of service provided
in the form of on time delivery. But inIn practice the delivery time is not always
achieved, sometimes there arestill delay. This study aims to identify the types of
delivery delays thatoften occur and factors that cause delays in delivery and design
Improvement strategy to minimize delivery delays PT. ANY. The method used in
this study is to use the Six Sigma method with DMAIC approach. Based on the
results of the study that the type of delays that often occur and need to be addressed
are delays send documents. The factors that cause delays in delivery are caused by
delays in stuffing plans, errors in informing delivery instructions to EMKL, ship
booking delays, miss communication, shortage of truck fleets and disorganized
workspace. Strategy To minimize delays in delivery of goods, namely: Increase
the workforce, work with focus and thoroughness, build active interaction between
divisions, communicating various deliveries information to EMKL, search for new
truck fleet vendors, andcreate a comfortable and neat work atmosphere.
Keyword
Delay in Delivery, Improvment Design, Sig Sigma, DMAIC
tujuan dalam penelitian ini yakni untuk DMAIC yang merupakan singkatan dari
pengiriman yang sering terjadi dan control. Pada setiap tahapan D-M-A-I-C
Jenis Keterlambatan
Setelah tabel check sheet di atas, selanjutnya yaitu dilakukan perhitungan untuk
mengetahui persentase kumulatif sesuai dengan jenis keterlambatan. Perhitungannya
adalah sebagai berikut:
                      𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑈𝑁𝐼𝑇
 Persentase%=𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐹𝑅𝐸𝐾𝑈𝐸𝑁𝑆𝐼 𝑋100
                                                            10 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
b.       Keterlambatan            Pengiriman                           𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑈𝑁𝐼𝑇
                                                    Persentase%=𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐹𝑅𝐸𝐾𝑈𝐸𝑁𝑆𝐼 𝑋100
         Dokumen
                                                                         10
                                                                 =             𝑋100 = 6%
                                                                         126
          Keterlambatan Pengiriman
     1    Barang                             160             160               94%             94%
          Keterlambatan Pengiriman
     2    Dokumen                             10             170                6%            100%
Menetapkan Critical To Quality (CTQ) yang bersumber dari check sheet dan
Untuk melakukan identifikasi CTQ standar                     spesifikasi       yang     ada   di
yang dikembangkan melalui spesifikasi              perusahaan.
                                                        11 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
 c.         Diagram     Pareto     Berdasarkan        menentukan jenis keterlambatan yang
 CTQ Diagram Pareto berfungsi untuk                   paling dominan. Kemudian langkah
 menentukan jenis permasalahan apa yang               selanjutnya adalah membuat diagram
 memiliki nilai paling potensial guna                 pareto berdasarkan perhitungan CTQ
 menentukan prioritas perbaikan system                tersebut. Berikut adalah Diagram Pareto
 kerja. Pada tahap define telah dilakukan             untuk keterlambatan pengiriman barang
 perhitungan CTQ untuk mengetahi dan                  dan keterlambatan pengiriman dokumen.
   250                                                                                       100.00%
225 99.00%
200 98.00%
175 97.00%
150 96.00%
125 95.00%
   100                                                                                       94.00%
              Keterlambatan Pengiriman Barang         Keterlambatan Pengiriman Dokumen
JUMLAH PERSENTASE
                                                          12 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
 = 0,2524 x 1.000.000                        maka perlu adanya perbaikan untuk
                                             mengurangi        tingkat      kesalahan    yang
 = 252.400
                                             terjadi.
 = 160
                                             b.         Peta Kendali
 634 𝑥 1
                                            Setelah      menghitung         CTQ,   diperoleh
 = 0,2524                                   persentasi     keterlambatan       yang paling
                                               13 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
3) Batas Kendali Atas atau Upper Control                                          √0,2524(1−0,2524)
                                                             LCL = 0,2524 - 3                         = 0,2503
                                                                                            634
Limit (UCL) dan Batas Kendali Bawah
atau Lower Control Limit (LCL):                              Berdasarkan          perhitungan      di       atas,
                                                             perhitungan batas kendali jumlah kiriman
                       √0,2524(1−0,2524)
UCL = 0,2524        +3
                              634
                                              = 0,2545       dan jumlah keterlambatan dapat dilihat
                                                             pada tabel berikut:[9]
Berdasarkan data yang ada pada Tabel 7 di atas, dapat dibuat diagram peta control atau
peta kendali seperti di bawah ini
              0.2
              7
           0.26
           5
              0.2
              6
           0.25
           5                Agustus                    September                  Oktober
                                               p     UCL    CL        LCL
                                                                14 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
mengetahui akar permasalahan. Fishbone           dari penyebab utama tersebut. Hasil
diagram digunakan untuk mencari akar             analisis fishbone dapat dilihat pada
penyebab permasalahan yang terjadi baik          diagram di bawah ini
penyebab utama maupun akar masalah
                                                   15 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
              Tabel 8. Analisis Fishbone Diagram Keterlambatan Pengiriman Barang
                                                                    16 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
mengadakan      pelatihan/seminar    yang    menurut penelitian Haryono dan Sri pada
bertujuan untuk mengasah kemampuan           tahun 2016, bahwa ada beberapa faktor
dan   keterampilan.      Sementara     itu   yang menyebabkan keterlambatan PT
berdasarkan penelitian Purba dan Wanda       Intan Utama Logistik yaitu pencairan dana
yang dilakukan pada tahun 2014 bahwa         harus menunggu keputusan GM, jumlah
penyebab      keterlambatan    pengiriman    armada operasional yang digunakan untuk
barang impor kepada konsumen pada PT         menangani kegiatan distribusi terbatas,
UPS Cardig International antara lain         seluruh proses pengiriman barang harus
yaitu perusahaan tidak melakukan upaya       menggunakan armada transportasi dan
evaluasi kualitas penggunaan waktu           sudah     menjadi        kewajiban        untuk
kerja yang baik pada karyawan sehingga       mengetahui rute bagi kurir.[12]
proses pemeriksaan & pelengkapan              4.Improve
dokumen masih berjalan lambat, masih
                                              Pada    tahap     ini    dilakukan      setelah
kurangnya     tenaga   kerja   di   bagian
                                             melakukan analisis fishbone. Tahap ini
operasional     dibanding      banyaknya
                                             menggunakan teknik analisis 5W + 1H.
pekerjaan yang ada, melakukan update
                                             Berikut merupakan penjelasan mengenai
software dan hardware, dan karyawan
                                             usulan hasil analisis dengan menggunakan
merasa perolehan upah dan tunjangan
                                             metode 5W + 1H berdasarkan akar
kesejahteraan yang mereka dapatkan dari
                                             masalah pada Fishbone diagram.
perusahaan masih kurang. Sedangkan
                                                  17 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
                                  Tabel 9. Analisis 5W+1H
       Faktor         Uraian                                 Penjelasan
  Over pekerjaan       What     Over pekerjaan
  yang                When      Pada akhir bulan dan saat banyaknya pengiriman yang dapat dilihat
  mengakibatkan                 dari jadwal realisasi pengapalan.
  Penundaan           Where     Gudang export.
  rencana Stuffing    Why       Untuk menghindari penumpukan pengiriman diakhir bulan yang
                                menyebabkan over pekerjaan, sehingga karyawan menjadi lelah dan
                                akhirnya rencana stuffing harus ditunda dihari selanjutnya.
                       Who      Karyawan warehouse export.
                       How      Menambah pekerja untuk membantu meringankan pekerjaan pada
                                saat over pekerjaan.
  Staf yang kurang    What      Staf yang kurang fokus.
  fokus               When      Saat order trucking kepada EMKL.
  mengakibatkan       Where     Ruang divisi marketing.
  kesalahan dalam     Why       Agar staf tidak salah dalam menginformasikan (Shipping
  menginformasika               instruction) kepada EMKL.
  n (Shipping          Who      Staf administrasi pengiriman.
  instruction)         How      Karyawan harus tetap fokus walaupun banyak dokumen yang
  kepada EMKL                   dikirimkan kepada EMKL sesuai dengan instruksi pembagian order
                                dari atasan.
  Terlambat           What      Terlambat mendapat informasi stock harian gudang
  mendapat            When      Perbaikan perlu dilakukan secara terus-menerus.
  informasi stock     Where     Ruang divisi marketing.
  harian gudang       Why       Agar tidak terlambat booking kapal.
  mengakibatkan       Who       Staf administrasi pengiriman.
  terlambat booking   How
  kapal sehingga                Menjalin interaksi secara aktif antara staf administrasi pengiriman
  tidak mendapat                dengan admin gudang supaya segera mendapat informasi stock
  DO dari shipco.               gudang.
  Tidak               What      Tidak mengkonfirmasi ulang kepada EMKL atas ketersediaan
  menginformasika               armada trucking.
  n ulang kepada      When      Perbaikan perlu dilakukan secara terus-menerus.
  EMKL atas           Where     Ruang divisi marketing.
  ketersediaan        Why       Agar tidak kekurangan armada trucking.
  trucking yang di    Who       Staf administrasi pengiriman.
  pesan               How       Staf administrasi pengiriman mengkonfirmasi ulang kepada pihak
  mengakibatkan                 EMKL untuk kesiapan trucking pengiriman di hari berikutnya sesuai
  kekurangan                    dengan jadwal agar terhindar dari kekurangan trucking dan pada saat
  armada trucking.              mengetahui kekurangan trucking sebaiknya segera untuk
                                mencari EMKL lain agar barang dapat dikirim.
  Ruangan yang        What      Ruangan penuh dengan tumpukan dokumen
  penuh dengan        When      Perbaikan dapat dilakukan sesegera mungkin.
  tumpukan            Where     Ruang divisi marketing.
                                                         18 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
 marketing yang menangani pengiriman
 barang. Sehingga keterlambatan
 pengiriman barang dapat diminimalisir
 Berikut    adalah    SOP     yang     dapat
 diaplikasikan pada PT. ANY.
                                      Mulai
                                                                                     Laporan
                                                                                    Persediaan
                                 Bagian Gudang
                            Barang selesai di produksi
                             dan disimpan di gudang
                               Bagian Marketing
                                                                                     Jadwal
                                Membuat jadwal                                     Pengiriman
                                  pengiriman
                               Bagian Marketing
                                 Booking kapal
                                                                                  Delivery Order
                                Bagian Marketing
                                 Mengkonfirmasi
                              ketersediaan trucking
                               Bagian Marketing
                               Setting Container                                  Stuffing Tally
                                                                                      Sheet
                                Bagian Gudang
                               Melakukan stuffing
Selesai
  Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui              sebelum pengiriman dan memastikan jadwal
proses pengiriman barang serta dokumen                   pengiriman sudah sesuai dengan purchase
yang terkait bahwa bagian gudang yaitu                   order.[13]
memastikan barang yang akan dikirim sesuai
                                                           IV.        KESIMPULAN
dengan purchase order dan driver membawa
dokumen sesuai       dengan barang yang                   Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan
dibawa. Sedangkan bagian marketing yakni maka dapat disimpulkan bahwa jenis
                                                           19 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
keterlambatan       pengiriman         barang.   instruksi pembagian order dari atasan dan
Keterlambatan       pengiriman         barang    sebaiknya karyawan menyelesaikan satu
disebabkan oleh over pekerjaan yang              tugas      terlebih         dahulu       sebelum
mengakibatkan       penundaan         rencana    mengerjakan         tugas     lain      sehingga
stuffing,    staf   yang     kurang     fokus    penyelesaian      tugas     dilakukan      secara
mengakibatkan        kesalahan          dalam    bertahap. Ketiga, menjalin interaksi yang
menginformasikan shipping instruction            aktif antara staf administrasi pengiriman
kepada      EMKL,    terlambat      mendapat     dengan admin gudang supaya segera
informasi stock harian gudang sehingga           mendapat       informasi      stock      gudang.
terlambat      booking       kapal,      tidak   Keempat, staf administrasi pengiriman
menginformasikan ulang kepada EMKL               mengkonfirmasi        ulang     kepada      pihak
atas ketersediaan trucking yang dipesan          EMKL         untuk        kesiapan       trucking
sehingga kekurangan armada trucking, dan         pengiriman dihari berikutnya               sesuai
menumpuknya dokumen di ruang kerja.              dengan     jadwal      agar    terhindar      dari
Adapun rencana tindakan perbaikan guna           kekurangan        trucking.       Pada        saat
meminimalisir terjadinya keterlambatan           mengetahui kekurangan tersebut sebaiknya
pengiriman      barang      yaitu     pertama,   segera mencari EMKL lain agar barang
menambah       pekerja     untuk    membantu     dapat dikirim. Terakhir, mengelompokkan
meringankan pekerjaan pada saat over             dokumen yang sudah dikerjakan dan
pekerjaan. Kedua, karyawan harus tetap           diletakkan di ruangan terpisah sehingga
fokus walaupun banyak dokumen yang               ruang kerja menjadi rapi dan nyaman.[4]
dikirimkan kepada EMKL sesuai dengan
                                                          20 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
  V.      DAFTAR PUSTAKA                   [6] H. Sirine and E. P. Kurniawati,
[1] J. E. Panjaitan and A. L. Yuliati,     “Pengendalian Kualitas Menggunakan
“Pengaruh        Kualitas     Pelayanan    Metode Six Sigma (Studi Kasus pada PT
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada           Diras Concept Sukoharjo),” AJIE-Asian
JNE     Cabang    Bandung,”    DeReMa      J. Innov. Entrep., vol. 02, no. 03, pp.
(Development Res. Manag. J. Manaj.,        2477–3824, 2017.
vol. 11, no. 2, pp. 265–289, 2016.
                                           [7] D. S. Nyata and I. P. A. Wiguna,
[2] S. Somadi and F. Hidayat,
                                           “Analisis Keterlambatan pada Proyek PT
“Rancangan Strategi Untuk Mengatasi
                                           Jatim Taman Steel di Gresik dengan
Penolakan Truk Dan Kontainer Oleh
                                           Menggunakan          Lean       Six      Sigma
Customer,” J. Logistik Bisnis, vol. 9,
                                           Framework,” J. Apl. Tek. Sipil, vol. 16,
no. 2, pp. 118–124, 2019, doi:
                                           no. 1, pp. 15–22, 2018.
http://dx.doi.org/10.46369/logistik.v9i
02.574.                                    [8] H. Fransiscus, C. P. Juwono, and I.
Menggunakan Metode Seven Tools,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 3, no. 2, pp.
vol. 6, no. 1, pp. 1–11, 2020, doi:        [9] S. Somadi and U. Usnandi,
http://dx.doi.org/10.30656/intech.v6i1.    “Pengendalian Kualitas Starter Clutch
2008.                                      Dalam Upaya Mengurangi Product
[4] R. E. Haryanto, “Logistik dan          Defect di PT XYZ : Pendekatan
Layanan Pelanggan,”         Supply Chain   DMAIC,” JBME J. Bisnis Manaj.
Indonesia, Bandung, pp. 1–4, 2017.         Ekon., vol. 17, no. 2, pp. 120–139,
[5] D. R. L. Utami, Mustafid, and R.       2019.
Rahmawati, “Six Sigma Untukk Analisis
                                           [10] S. Somadi, B. S. Priambodo, and
Kepuasan Pelanggan Terhadap Persepsi
                                            P. R. Okarini, “Evaluasi Kerusakan
Kualitas Provider Kartu GSM Prabayar,”
                                            Barang Dalam Proses Pengiriman
J. Gaussian, vol. 4, no. 1, pp. 21–31,
                                            Dengan Menggunakan Metode Seven
2015.
                                               21 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
Tools,” J. Intech Tek. Ind. Univ.            [14] J. Manaj. Bisnis Transp. dan logistik,
Serang Raya, vol. 6, no. 1, pp. 1–11,        vol. 1, no. 1, pp. 42–59, 2014.
2020.
                                              [15] Haryono and L. M. Sari, “Analisis
[11] S. Somadi and F. Hidayat,                Faktor        Penyebab           Keterlambatan
“Rancangan         Strategi          Untuk    Pengiriman Produk Arnotts Ke Alfamart
Mengatasi    Penolakan        Truk    Dan     Area Jabodetabek Dan Banten Pt Intan
Kontainer      Oleh   Customer,”        J.    Utama Logistik Tahun 2015,” J. Manaj.
Logistik Bisnis, vol. 9, no. 2, pp. 118–      Bisnis Transp. Dan Logistik, vol. 3, no. 1,
124,             2019,                doi:    pp. 11–20, 2016.
10.46369/logistik.v9i02.574.
22 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i