0% found this document useful (0 votes)
66 views22 pages

Six Sigma for Delivery Efficiency

This document summarizes a study that aims to identify types of delivery delays that often occur at PT ANY and design an improvement strategy to minimize delays. The study uses the Six Sigma method with a DMAIC approach. It was found that document delivery delays often occur due to issues like stuffing plan delays, errors informing customers, and truck shortages. The strategy designed to minimize delays includes increasing workforce, improving communication between divisions, finding new truck vendors, and creating a neat workspace.

Uploaded by

C5Anas Abdullah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
66 views22 pages

Six Sigma for Delivery Efficiency

This document summarizes a study that aims to identify types of delivery delays that often occur at PT ANY and design an improvement strategy to minimize delays. The study uses the Six Sigma method with a DMAIC approach. It was found that document delivery delays often occur due to issues like stuffing plan delays, errors informing customers, and truck shortages. The strategy designed to minimize delays includes increasing workforce, improving communication between divisions, finding new truck vendors, and creating a neat workspace.

Uploaded by

C5Anas Abdullah
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 22

Pelita Industri: Jurnal Ilmiah Teknik Industri 1 (1) 2021 Vol 1-21

Pelita Industri: Jurnal Ilmiah Teknik Industri


Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id,

Penerapan Metode Six Sigma Pada Proses

Pengiriman Barang di PT ANY

Anas Abdullah1

Program Studi Teknik Industri, Universitas Pelita Bansgsa

Korespondensi email: anasabdullahh13@gmail.com

Abstrak
One of the things that are usually the basis for consumers to choose company is
service quality. So that the quality of service becomesimportant because it will
have a direct impact on companies such as PT.ANY. One type of service provided
in the form of on time delivery. But inIn practice the delivery time is not always
achieved, sometimes there arestill delay. This study aims to identify the types of
delivery delays thatoften occur and factors that cause delays in delivery and design
Improvement strategy to minimize delivery delays PT. ANY. The method used in
this study is to use the Six Sigma method with DMAIC approach. Based on the
results of the study that the type of delays that often occur and need to be addressed
are delays send documents. The factors that cause delays in delivery are caused by
delays in stuffing plans, errors in informing delivery instructions to EMKL, ship
booking delays, miss communication, shortage of truck fleets and disorganized
workspace. Strategy To minimize delays in delivery of goods, namely: Increase
the workforce, work with focus and thoroughness, build active interaction between
divisions, communicating various deliveries information to EMKL, search for new
truck fleet vendors, andcreate a comfortable and neat work atmosphere.
Keyword
Delay in Delivery, Improvment Design, Sig Sigma, DMAIC

1|J urnal P el i ta Indus tri


I. Pendahuluan

Indonesia termasuk dalam salah satu memilih dan memutuskan membeli


negara terbesar di dunia yang memiliki produk yang dihasilkan oleh
berbagai peranan penting di antara perusahaan manufaktur. Salah satu hal
negara-negara yang ada di Asia yang biasanya menjadi dasar
Tenggara, yakni salah satunya negara konsumen memilih suatu perusahaan
yang memiliki industri manufaktur yaitu dari kualitas pelayanan. Kualitas
terbesar. Pada skala nasional, sektor ini pelayanan merupakan upaya
memberikan sumbangsih berupa pemenuhan kebutuhan dan keinginan
peningkatan perekonomian sebesar konsumen serta ketepatan dalam
20,27% dengan menggeser peran pengiriman untuk memberikan
commodity based menjadi manufacture kepuasan konsumen. Oleh karena itu
based. Dengan berlimpahnya kondisi kualitas pelayanan yang diberikan
industri manufaktur di indonesia kepada konsumen harus berfungsi
membuat adanya persaingan antar untuk lebih memberikan kepuasan
perusahaan semakin ketat.[1] yang maksimal.

PT. ANY merupakan salah satu Kualitas pelayan menjadi


perusahaan manufaktur otomotif di penting karena akan berdampak
indonesia yang memproduksi langsung kepada perusahaan. Jika
komponen suku cadang roda 4 dan roda kualitas pelayanan perusahaan baik,
2. Menghasilkan berbagai macam maka akan tercapai kepuasan
komponen suku cadang yaitu berupa pelanggan. Kepuasan pelanggan dapat
Engine Valve, Body EGR, Canister, berpengaruh terhadap kinerja hasil
Inlet, PCV, WGA, dan masih banyak suatu produk yang sesuai dengan
lagi. Untuk menghadapi persaingan harapan. Jika pelanggan merasa puas
yang ketat, maka PT memerlukan maka konsumen akan menjadi
kuliatas pelayanan yang maksimal pelanggan setia. Dan, sebaliknya
kepada konsumen. Berbagai aspek yang apabila pelanggan merasa tidak puas
menjadi pertimbangan konsumen untuk terhadap apa yang diharapkan, maka

2|J urnal P el i ta Indus tri


kemungkinan pelanggan akan beralih ke pengiriman, penentuan lokasi
perusahaan lain. Dengan demikian, pengiriman, dan lain-lain. Namun
berarti kualitas pelayanan perusahaan dalam praktiknya ketepatan waktu
harus dijaga karena pelayanan akan pengiriman barang atau dokumen tidak
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas selalu tercapai, karena terkadang masih
konsumen. Karena apabila kualitas terjadi keterlambatan. Apabila
pelayanan kurang baik, akan ketrlambatan ini terus terjadi maka
mengakibatkan pelanggan tidak puas perusahaan akan mengalami kerugian
yang akan berimbas pada penurunan baik dari internal yaitu barang terjadi
profit perusahaan, serta pelanggan akan penumpukan di gudang, maupun
memilih produk pada perusahaan lain. kerugian dari eksternal yaitu adanya
Maka dari itu, sangat penting untuk komplain dari customer karena barang
mempertimbangkan aspek kepuasan atau dokumen tidak tepat waktu / Delay.
pelanggan terkait kualitas pelayanan Faktor penyebab munculnya rasa
yang diberikan. Kualitas pelayanan ketidakpuasan terhadap sesuatu, baik itu
sering diukur menggunakan lima produk maupun jasa disebabkan karena
dimensi yaitu keandalan, jaminan, bukti terjadinya ketidaksesuaian antara
fisik, empati, dan daya tanggap.[1] harapan dengan kenyataan yang
dialami, dan biasanya layanan jasa tidak
Dalam memberikan pelayanan
menikmati hasil yang memuaskan.[1]
kepada konsumen, keandalan menjadi
salah satu fokus perusahaan untuk Dari uraian tersebut menunjukan
memuaskan konsumen. Keandalan yang bahwa kecepatan kualitas pelayanan
diberikan oleh perusahaan yaitu berupa perlu dianalisi dengan tujuan untuk
ketepatan waktu pengiriman barang. memperbaiki pelayanan yang diberikan
Untuk memenuhi keinginan pelanggan, oleh perusahaan kepada pelanggannya
ada beberapa hal yang perlu agar terciptanya kepuasan pelanggan.
diperhatikan dalam menawarkan dan Pada dasarnya pelanggan akan puas
mengelola layanan pelanggan salah apabila mereka menerima nilai
satunya yaitu layanan pengiriman, sebagaimana yang mereka harapkan.
mengacu pada frekuensi pengiriman, lot Oleh sebab itu, perusahaan perlu
pengiriman, penentuan waktu mengidentifikasi penyebab

3|J urnal P el i ta Indus tri


keterlambatan pengiriman baik barang merancang strategi perbaikan untuk
atau dokumen. Agar sesuai dengan meminimalisir terjadinya keterlambatan
kualitas pelayanan yang diharapkan di PT. ANY.[5]
pengiriman barang atau dokumen
II. Metodologi
sampai tepat waktu, dan tidak ada
kesalahan pada jenis maupun Metode yang digunakan pada

banyaknya barang yang dikirim, penelitian ini menggunakan

sehinggan dapat membuat pelanggan pendekatan kuantitatif. Teknik

merasa puas. pengumpulan data menggunakan


wawancara dan studi dokumentasi.
Salah satu cara untuk melakukan
Adapun teknik analisis yang
perbaikan atau peningkatan kualitas
digunakan yakni adalah Six Sigma
dalam suatu perusahaan adalah dengan
dengan konsep DMAIC. Six Sigma
menggunakan metode six sigma.
merupakan suatu disiplin pendekatan
Penerapan six sigma sendiri pada
melalui data dan suatu metodologi
umumnya menggunakan konsep
untuk mengurangi atau meniadakan
DMAIC untuk menyusun langkah-
kesalahan (defect) dalam semua proses
langkah guna menimplementasikan
pelayanan. Six sigma merupakan suatu
metode six sigma yang dimulai dari
pendekatan untuk mengurangi atau
tahap define, tahap measure, tahap
meniadakan kesalahan dalam proses
analyze, tahap improve, dan tahap
pelayanan. Sementara itu, DMAIC
control. Hal ini disebabkan karena
merupakan suatu proses yang berfokus
DMAIC bertujuan untuk memetakan
pada pengukuran guna meningkatkan
masalah, peluang, proses, dan
kualitas kualitas menuju target six
persyaratan pelanggan sehingga harus
sigma.[5]
diverifikasi dan diperbaharui pada
setiap langkahnya. Dengan demikian, Metode six sigma disusun dengan

tujuan dalam penelitian ini yakni untuk DMAIC yang merupakan singkatan dari

mengidentifikasi jenis keterlambatan define, measure, analyze, improve, dan

pengiriman yang sering terjadi dan control. Pada setiap tahapan D-M-A-I-C

faktor penyebab terjadinya memiliki tujuan dan perangkat (tools)

keterlambatan pengiriman serta untuk yang berbeda. Berikut adalah langkah

4|J urnal P el i ta Indus tri


langkah analisis data dalam penelitian memiliki potensial untuk
ini: menimbulkan kegagalan atau
kecacatan.
1. Define
2) Menetapkan Critical To Quality
Define merupakan tahap identifikasi
(CTQ)
awal guna melihat permasalahan terjadi
pada perusahaan. Hal ini disebabkan Pada tahap CTQ ini menetapkan
karena define dilakukan untuk permasalahan yang paling sering
mengidentifikasi variabel penyebab terjadi.
keterlambatan pada obyek penelitian.
c. Diagram Pareto. Diagram pareto
Tahap define dilakukan dengan cara
bertujuan untuk memperjelas faktor
pembuatan deskripsi proses produksi
yang paling penting atau yang paling
dengan pembuatan diagram SIPOC dan
besar dari beberapa faktor yang ada,
penentuan critical to quality. Sehingga
dan juga untuk menentukan critical to
pada tahap define dalam penelitian ini
quality dan selanjutnya dilakukan
akan menggunakan diagram SIPOC dan
pengukuran menggunakan peta
critical to quality (CTQ).
kendali yang menghitung batas bawah
a. SIPOC. Analisis SIPOC dan batas atas guna mengetahui apakah
digunakan untuk menyajikan sekilas perlu dilakukan proses perbaikan [9].
aliran kerja mulai dari Dengan demikian bahwa diagram
pareto digunakan untuk memetakan
supplier, input, proses, output, dan
permasalahan yang paling besar
customer.
berdasarkan hasil analisis CTQ.
b. Critical To Quality (CTQ).
2. Measure
Adapun langkah-langkah dalam CTQ
ini adalah: Pada tahap ini berfokus pada
pemahaman kinerja proses yang dipilih
1) Menghitung Critical To Quality
untuk dilakukan perbaikan. Tahapan
(CTQ)
ini terdiri dari beberapa tahapan di
Pada tahap ini yaitu menentukan dalamnya, yaitu:
kriteria yang menimbulkan atau

5|J urnal P el i ta Indus tri


a. Perhitungan DPMO dan x = Jumlah keterlambatan
kapabilitas Sigma. Perhitungan nilai perbulan
DPMO dilakukan dengan cara sebagai
n = Jumlah pengiriman per bulan
berikut:
2) Menghitung persentase
DPO = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡𝑎𝑛
keterlambatan rata-rata atau center
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑈𝑛i𝑡 𝑥 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑎𝑛g (CL) sebagai garis tengah pada
diagram kendali dengan rumus:
DPMO (Deffect per Million
Opportunities = DPO x 1.000.000 CL =∑𝑥

b. Peta Kendali. Peta kendali ∑𝑛


merupakan teknik pengendali proses
Keterangan:
pada jalur yang digunakan guna
menaksir parameter suatu proses ∑ 𝑥 = Jumlah total keterlambatan

produksi. Control chart merupakan alat ∑ 𝑛 = Jumlah total kiriman


untuk mengevaluasi suatu proses,
3) Menghitung Batas Kendali Atas
apakah dalam keadaan terkendali atau
atau Upper Control Limit (UCL) dan
tidak dengan bantuan salah satunya
Batas Kendali Bawah atau Lower
peta kendali P sehingga akan diketahui
Control Limit (LCL) dengan rumus:
apakah produk yang mengalami
kecacatan masih dalam batas yang UCL = 𝐶𝐿 + 3 =
√CL−{1−CL}
ni
disyaratkan atau tidak. Berikut adalah
langkah-langkah dalam pembuatan √CL−{1−CL}
LCL = 𝐶𝐿 − 3 = ni
peta kendali:
3. Analyze
1) Menghitung persentase
Tahap analyze berfungsi untuk
keterlambatan setiap bulan dengan
menggali informasi akar masalah
rumus sebagai berikut:
terhadap permasalahan yang terpilih
p1 = 𝑥1, 𝑛1
dari analisis sebelumnya. Tahap
Keterangan: analyze digunakan untuk mencari
penyebab terjadinya kerusakan dengan
p = Proporsi keterlambatan

6|J urnal P el i ta Indus tri


menggunakan teknik analisis fishbone. tahapan-tahapan dalam menggunakan
Analisis diagaram fishbone atau analisis 5W+1H sebagai berikut:
diagram tulang ikan juga dapat
1) What, bermakna apa
digunakan untuk menganalisa
permasalahan yang akan dilakukan
penyebab permasalahan kerusakan
perbaikan?
barang kiriman yang terjadi.[2]
2) Why, bermakna kenapa perlu
4. Improve
dilakukan perbaikan?
Tahap improve bertujuan untuk
3) Where, bermakna dimana lokasi
merencanakan tindakan untuk
perbaikan akan dilakukan?
meminimalisir terjadinya
permasalahan pada perusahaan. Pada 4) When, bermakna kapan

tahap ini akan melakukan identifikasi perbaikan akan dilakukan?

dan deskripsi tindakan perbaikan guna 5) Who, bermakna siapa yang


mencari usulan pemecahan masalah bertanggungjawab terhadap perbaikan
guna meningkatkan kualitas sesuai yang akan dilakukan?
target dari perusahaan agar lebih baik
6) How, bermakna bagaimana
dan efisien. Teknik analisis pada tahap
strategi untuk mengatasi permasalahan
ini menggunakan metode 5W+1H.
yang akan dilakukan perbaikan?
Adapun makna 5W+1H dalam
penelitian ini yaitu what bermakna apa 5. Control
permasalahan yang terjadi, when
Pada tahap control ini dilakukan
bermakna kapan rencana perbaikan
pemantauan pada proses untuk
dilaksanakan, where bermakna dimana
memastikan perubahan yang telah
rencana perbaikan tersebut
dihasilkan telah sesuai dan dengan
dilaksanakan, why bermakna kenapa
menjaga kondisi yang sudah
perlu dilakukan perbaikan, who
ditetapkan pada fase improve.
bermakna siapa yang bertanggung
Pengendalian (control) dilakukan
jawab terhadap perbaikan, dan how
selama periode waktu tertentu untuk
bermakna bagaimana tata cara
memastikan bahwa perbaikan yang
perbaikan yang dilakukan. Adapun
dilakukan sudah baner-benar

7|J urnal P el i ta Indus tri


menjawab permasalahan yang Tahap define merupakan tahap
ada.Tahap control juga dapat untuk mengidentifikasi masalah dalam
dikatakan sebagai tahap untuk penelitian. Masalah yang dijelaskan
memantau agar perencanaan alternatif dalam penelitian ini terkait dengan
perbaikan dapat diaplikasikan oleh masalah keterlambatan dalam proses
perusahaan. Teknik analisis yang pengiriman yang terdiri dari
digunakan pada tahap ini yakni keterlambatan pengiriman barang dan
pembuatan Standard Operational keterlambatan pengiriman dokumen
Procedure (SOP). yang terjadi di PT. ANY. Berikut ini
hasil analisis pada tahap define:
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
a. SIPOC
Berdasarkan data dari hasil
pengumpulan data, maka dilakukan SIPOC merupakan seingkatan dari 5
berbagai pengolahan dan analisis data. elemen dalam sistem kualitas meliput
Berikut ini adalah hasil dan Supplies, Inputs, Processes, Outputs,
pembahasan terkait hasil pengolahan Customers. Berikut ini adalah diagram
data yang telah dilakukan. SIPOC proses pengiriman barang
daproses pengiriman dokumen pada
1. Define
PT. ANY

8|J urnal P el i ta Indus tri


Berdasarkan Gambar 1 di atas, dapat proses pengiriman tersebut tidak selalu
dilihat proses pengiriman barang dan berjalan dengan lancar, terkadang juga
pada Gambar 2 dapat dilihat proses
terjadi kecacatan produk berupa
pengiriman dokumen. Output yang
keterlambatan pengiriman. Berikut
diharapkan dari kedua proses tersebut
adalah data keterlambatan pengiriman
adalah ketepatan waktu pengiriman.
barang dan keterlambatan pengiriman
Namun dalam pelaksanaannya, kedua
dokumen pada PT. ANY:[8]

Tabel 1. Keterlambatan Pengiriman Barang Bulan Agustus – Oktober 2021

Bulan Realisasi Aktual Jumlah tundaan


kontainer
Agustus 207 159 48
September 233 172 61
Oktober 194 143 51
Jumlah 634 474 160
Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Tabel 2. Keterlambatan Pengiriman Dokumen Bulan Agustus – Oktober 2021

Bulan Realisasi Aktual Jumlah tundaan


kontainer
Agustus 42 38 4
September 67 64 3
Oktober 17 14 3
Jumlah 126 116 10
Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Pada tahap selanjutnya akan dilakukan pengiriman barang dan keterlambatan


perhitungan CTQ untuk keterlambatan pengiriman dokumen.

9|J urnal P el i ta Indus tri


b. Critical To Quality (CTQ)

Menghitung Critical To Quality (CTQ) produk yang mengalami kerusakan,


Perhitungan CTQ pada tahap ini banyaknya produk yang mengalami
dilakukan dengan menggunakan check kerusakan, dan waktu pengamatan.
sheet. Check sheet yang bertujuan untuk Check Sheet yang dapat dilihat pada
memberikan informasi berupa nama Tabel 4 di bawah ini:

Tabel 3. Check Sheet Keterlambatan Pengiriman dan Keterlambatan


Pengiriman Dokumen Bulan Agustus – Oktober 2021

Jenis Keterlambatan

Bulan Keterlambatan Pengiriman Keterlambatan Pengiriman Total


Barang Dokumen
Agustus IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIII 52
IIIII IIIII IIIII III

September IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII III 64


IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I

Oktober IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII III 54


IIIII IIIII IIIII IIIII I

Total 160 10 170

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Setelah tabel check sheet di atas, selanjutnya yaitu dilakukan perhitungan untuk
mengetahui persentase kumulatif sesuai dengan jenis keterlambatan. Perhitungannya
adalah sebagai berikut:

a. Keterlambatan Pengiriman 160


= 𝑋100 = 94%
634
Barang

𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑈𝑁𝐼𝑇
Persentase%=𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐹𝑅𝐸𝐾𝑈𝐸𝑁𝑆𝐼 𝑋100

10 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
b. Keterlambatan Pengiriman 𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝑈𝑁𝐼𝑇
Persentase%=𝐽𝑈𝑀𝐿𝐴𝐻 𝐹𝑅𝐸𝐾𝑈𝐸𝑁𝑆𝐼 𝑋100
Dokumen
10
= 𝑋100 = 6%
126

Tabel 4. Persentase Keterlambatan Pengiriman Berdasarkan CTQ

Akumulasi Persentase Akumulasi


No Identifikasi masalah Frekuensi Frekuensi dari Total Persentase

Keterlambatan Pengiriman
1 Barang 160 160 94% 94%

Keterlambatan Pengiriman
2 Dokumen 10 170 6% 100%

Total 170 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Menetapkan Critical To Quality (CTQ) yang bersumber dari check sheet dan
Untuk melakukan identifikasi CTQ standar spesifikasi yang ada di
yang dikembangkan melalui spesifikasi perusahaan.

Tabel 5. Karakteristik CTQ


No CTQ Jenis Kerugian

1 Keterlambatan - Terjadinya perubahan jadwal pengiriman dan barang terlambat


Pengiriman untuk dikirim
Barang - Mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya simpan

2 Keterlambatan - Berpengaruh besar terhadap kepercayaan dari konsumen.


Pengiriman
Dokumen

Sumber: Hasil Pengolahan Data,Tahun 2021

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui berdasarkan jenis keterlambatan yang


kerugian yang akan timbul akibat adanya paling sering terjadi. Jenis keterlambatan
keterlambatan pengiriman barang ini dikelompokkan menjadi 2 yaitu
maupun keterlambatan pengiriman keterlambatan pengiriman barang dan
dokumen. Pada tahap ini, CTQ ditetapkan keterlambatan pengiriman dokumen.[7]

11 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
c. Diagram Pareto Berdasarkan menentukan jenis keterlambatan yang
CTQ Diagram Pareto berfungsi untuk paling dominan. Kemudian langkah
menentukan jenis permasalahan apa yang selanjutnya adalah membuat diagram
memiliki nilai paling potensial guna pareto berdasarkan perhitungan CTQ
menentukan prioritas perbaikan system tersebut. Berikut adalah Diagram Pareto
kerja. Pada tahap define telah dilakukan untuk keterlambatan pengiriman barang
perhitungan CTQ untuk mengetahi dan dan keterlambatan pengiriman dokumen.
250 100.00%

225 99.00%

200 98.00%

175 97.00%

150 96.00%

125 95.00%

100 94.00%
Keterlambatan Pengiriman Barang Keterlambatan Pengiriman Dokumen

JUMLAH PERSENTASE

Gambar 3. Diagram Pareto Hasil Identifikasi Masalah


Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Analisis Diagram Pareto diatas Pada Tabel 2 dapat diketahui bahwa


menunjukkan bahwa frekuensi masalah terdapat 634 pengiriman barang dengan
keterlambatan pengiriman barang lebih total keterlambatan sebanyak 160 kali.
besar dari pada keterlambatan pengiriman Berdasarkan data tersebut, akan dilakukan
dokumen dengan besar frekuensi 94% : perhitungan nilai DPMO. DPMO (Defect
6%. Berdasarkan perbandingan frekuensi Per Million Opportunities) yaitu kecacatan
tersebut, maka masalah yang akan per sejuta kesempatan. Perhitungannya
dianalisis pada tahap selanjutnya yaitu dilakukan dengan cara sebagai berikut.
keterlambatan pengiriman barang.
DPO = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑒𝑐𝑎𝑐𝑎𝑡𝑎𝑛
2. Measure
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑛gi𝑟i𝑚𝑎𝑛 𝑥 𝑝𝑒𝑙𝑢𝑎𝑛g
a. Perhitungan DPMO dan
DPMO = DPO x 1.000.000
kapabilitas Sigma

12 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
= 0,2524 x 1.000.000 maka perlu adanya perbaikan untuk
mengurangi tingkat kesalahan yang
= 252.400
terjadi.
= 160
b. Peta Kendali
634 𝑥 1
Setelah menghitung CTQ, diperoleh
= 0,2524 persentasi keterlambatan yang paling

Selanjutnya yaitu perhitungan nilai Sigma tinggi yaitu keterlambatan pengiriman

menggunakan Ms. Excel dengan rumus: barang. Selanjutnya akan dilakukan


perhitungan dengan menggunakan diagram
=NORMSINV(1-DPMO/1.000.000)+1,5
kendali untuk mengetahui apakah
=NORMSINV(1252.400/1.000.000)+1,5 keterlambatan pengiriman barang yang
terjadi berada pada batas kendali secara
= 2,166956 = 2,17
statistik atau tidak. Pada penelitian ini
Keterangan: nilai 1,5 merupakan nilai diakukan perhitungan peta kendali dengan
pergeseran variansi untuk level kualitas menggunakan peta kendali P. Berdasarkan
six sigma. Berdasarkan perhitungan di data pada Tabel 2, berikut adalah
atas dapat dilihat bahwa DPMO sebesar perhitungan peta kendali P:
252.400 kali per sejuta kesempatan,
1) Persentase keterlambatan setiap bulan:
dengan keterlambatan pengiriman barang
sebanyak 160 kali dari total 364 barang 48
p September = 207 = 0,2319
yang dikirim. Dengan nilai DPMO 61
p Oktober = 233 = 0,2618
sebesar 252.400 maka nilai six sigma nya
51
adalah 2,17 dan peluang bebas kecacatan p November = 194 = 0,2629

sebesar 74,77% yang menggambarkan


bahwa peluang suatu proses untuk 2) Persentase keterlambatan rata-rata atau
menghasilkan pengiriman barang yang center (CL) sebagai garis tengah pada
tepat waktu adalah sebesar 74,77% atau diagram kendali:
dengan kata lain tingkat kesalahan dalam 160
CL = 634 = 0,2524
pengiriman barang adalah sebesar
25,23%. Dari tingkat kesalahan tersebut

13 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
3) Batas Kendali Atas atau Upper Control √0,2524(1−0,2524)
LCL = 0,2524 - 3 = 0,2503
634
Limit (UCL) dan Batas Kendali Bawah
atau Lower Control Limit (LCL): Berdasarkan perhitungan di atas,
perhitungan batas kendali jumlah kiriman
√0,2524(1−0,2524)
UCL = 0,2524 +3
634
= 0,2545 dan jumlah keterlambatan dapat dilihat
pada tabel berikut:[9]

Tabel 7. Perhitungan Batas Kendali P Keterlambatan


Jumlah Jumlah
Bulan P UCL CL LCL
Kiriman Keterlambatan
Agustus 207 48 0,2319 0,2545 0,2524 0,2503

September 233 61 0,2618 0,2545 0,2524 0,2503

Oktober 194 51 0,2629 0,2545 0,2524 0,2503

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Berdasarkan data yang ada pada Tabel 7 di atas, dapat dibuat diagram peta control atau
peta kendali seperti di bawah ini

0.2
7

0.26
5

0.2
6

0.25
5 Agustus September Oktober
p UCL CL LCL

Gambar 4. Peta Kendali P Keterlambatan


Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Berdasarkan gambar 4 di atas, dapat terlihat pada peta kendali P. Faktor


dilihat bahwa tidak ada yang terkendali. penyebab proses belum terkendali akan
Hal ini menunjukkan bahwa dianalisis dengan menggunakan diagram
pengendalian keterlambatan pengiriman fishbone.
barang di PT. ANY masih mengalami
3. Analyze
banyak masalah. Oleh sebab itu,
diperlukan analisis lebih lanjut mengenai Pada tahap analisis dilakukan

penyebab terjadinya penyimpangan yang menggunakan diagram fishbone untuk

14 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
mengetahui akar permasalahan. Fishbone dari penyebab utama tersebut. Hasil
diagram digunakan untuk mencari akar analisis fishbone dapat dilihat pada
penyebab permasalahan yang terjadi baik diagram di bawah ini
penyebab utama maupun akar masalah

Gambar 6. Analisis Fishbone Diagram


Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Analisis Fishbone Diagram diatas Man, dan Environment. Berikut


menjelaskan mengenai akar masalah penjelasan mengenai Analisis
terjadinya keterlambatan pengiriman Fishbone Diagram diatas.
barang yaitu Method,

15 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
Tabel 8. Analisis Fishbone Diagram Keterlambatan Pengiriman Barang

Faktor Akar permasalahan Dampak dari Akar Masalah


Penyebab
Masalah
Man Over pekerjaan yang Waktu standar pekerja dalam perusahaan adalah 8 jam
mengakibatkan Penundaan kerja, dalam satu hari dapat mengerjakan tidak lebih
rencana Stuffing. dari 20 container, namun karena over pekerjaan
mengakibatkan kekurangan man power karena
kelelahan, sehingga rencana stuffing menjadi tertunda
akhirnya stuffing dilakukan dihari berikutnya.

Staf yang kurang fokus Kesalahan menginformasikan (Shipping instruction)


mengakibatkan kesalahan dalam kepada EMKL yang dituju mengakibatkan EMKL
menginformasikan (Shipping tersebut tidak memproses permintaan PT. ANY.
instruction) kepada EMKL. Contoh: seharusnya (Shipping instruction) diberikan
kepada EMKL A namun staf salah mengirimkan
kepada
EMKL B
Method Terlambat mendapat informasi Tidak mendapat DO dari shipco mengakibatkan PT
stock harian gudang KTI tidak dapat melakukan proses pengiriman
mengakibatkan terlambat booking barang.
kapal sehingga perusahaan tidak
mendapat DO dari shipco.
Tidak menginformasikan ulang Kekurangan armada trucking mengakibatkan
kepada EMKL atas ketersediaan pengiriman di tunda di hari berikutnya.
trucking yang di pesan.
Environment Ruangan penuh dengan tumpukan Ruangan yang pengap mengakibatkan tidak nyaman
dokumen mengakibatkan ruangan dalam bekerja.
kerja menjadi pengap.

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Selain faktor-faktor diatas, keterlambatan pengiriman barang regular


dimungkinkan juga penyebab pada PT. Caraka Yasa adalah area gudang
ketelambatan pengiriman barang belum sebanding dengan jumlah barang
dipengaruhi juga oleh faktor lain yang yang akan dikirim, kurang termapilnya
belum teridentifikasi dalam penelitian karyawan dalam mengisi data barang pada
ini. Berdasarkan hasil penelitian karno sistem yang akan dikirim, dan perusahaan
pada tahun 2012, bahwa faktor penyebab kurang

16 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
mengadakan pelatihan/seminar yang menurut penelitian Haryono dan Sri pada
bertujuan untuk mengasah kemampuan tahun 2016, bahwa ada beberapa faktor
dan keterampilan. Sementara itu yang menyebabkan keterlambatan PT
berdasarkan penelitian Purba dan Wanda Intan Utama Logistik yaitu pencairan dana
yang dilakukan pada tahun 2014 bahwa harus menunggu keputusan GM, jumlah
penyebab keterlambatan pengiriman armada operasional yang digunakan untuk
barang impor kepada konsumen pada PT menangani kegiatan distribusi terbatas,
UPS Cardig International antara lain seluruh proses pengiriman barang harus
yaitu perusahaan tidak melakukan upaya menggunakan armada transportasi dan
evaluasi kualitas penggunaan waktu sudah menjadi kewajiban untuk
kerja yang baik pada karyawan sehingga mengetahui rute bagi kurir.[12]
proses pemeriksaan & pelengkapan 4.Improve
dokumen masih berjalan lambat, masih
Pada tahap ini dilakukan setelah
kurangnya tenaga kerja di bagian
melakukan analisis fishbone. Tahap ini
operasional dibanding banyaknya
menggunakan teknik analisis 5W + 1H.
pekerjaan yang ada, melakukan update
Berikut merupakan penjelasan mengenai
software dan hardware, dan karyawan
usulan hasil analisis dengan menggunakan
merasa perolehan upah dan tunjangan
metode 5W + 1H berdasarkan akar
kesejahteraan yang mereka dapatkan dari
masalah pada Fishbone diagram.
perusahaan masih kurang. Sedangkan

17 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
Tabel 9. Analisis 5W+1H
Faktor Uraian Penjelasan
Over pekerjaan What Over pekerjaan
yang When Pada akhir bulan dan saat banyaknya pengiriman yang dapat dilihat
mengakibatkan dari jadwal realisasi pengapalan.
Penundaan Where Gudang export.
rencana Stuffing Why Untuk menghindari penumpukan pengiriman diakhir bulan yang
menyebabkan over pekerjaan, sehingga karyawan menjadi lelah dan
akhirnya rencana stuffing harus ditunda dihari selanjutnya.
Who Karyawan warehouse export.
How Menambah pekerja untuk membantu meringankan pekerjaan pada
saat over pekerjaan.
Staf yang kurang What Staf yang kurang fokus.
fokus When Saat order trucking kepada EMKL.
mengakibatkan Where Ruang divisi marketing.
kesalahan dalam Why Agar staf tidak salah dalam menginformasikan (Shipping
menginformasika instruction) kepada EMKL.
n (Shipping Who Staf administrasi pengiriman.
instruction) How Karyawan harus tetap fokus walaupun banyak dokumen yang
kepada EMKL dikirimkan kepada EMKL sesuai dengan instruksi pembagian order
dari atasan.
Terlambat What Terlambat mendapat informasi stock harian gudang
mendapat When Perbaikan perlu dilakukan secara terus-menerus.
informasi stock Where Ruang divisi marketing.
harian gudang Why Agar tidak terlambat booking kapal.
mengakibatkan Who Staf administrasi pengiriman.
terlambat booking How
kapal sehingga Menjalin interaksi secara aktif antara staf administrasi pengiriman
tidak mendapat dengan admin gudang supaya segera mendapat informasi stock
DO dari shipco. gudang.
Tidak What Tidak mengkonfirmasi ulang kepada EMKL atas ketersediaan
menginformasika armada trucking.
n ulang kepada When Perbaikan perlu dilakukan secara terus-menerus.
EMKL atas Where Ruang divisi marketing.
ketersediaan Why Agar tidak kekurangan armada trucking.
trucking yang di Who Staf administrasi pengiriman.
pesan How Staf administrasi pengiriman mengkonfirmasi ulang kepada pihak
mengakibatkan EMKL untuk kesiapan trucking pengiriman di hari berikutnya sesuai
kekurangan dengan jadwal agar terhindar dari kekurangan trucking dan pada saat
armada trucking. mengetahui kekurangan trucking sebaiknya segera untuk
mencari EMKL lain agar barang dapat dikirim.
Ruangan yang What Ruangan penuh dengan tumpukan dokumen
penuh dengan When Perbaikan dapat dilakukan sesegera mungkin.
tumpukan Where Ruang divisi marketing.

5. Control Pada tahap yang terakhir adalah control,


Pada tahap yang terakhir adalah Procedure (SOP) yang dibuat ditujukan
control, yang merupakan pengendalian kepada seluruh orang-orang yang
dari tahapan analisis. Pada tahap ini akan terlibat, terutama kepada bagian
digunakan Standar Operational

18 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
marketing yang menangani pengiriman
barang. Sehingga keterlambatan
pengiriman barang dapat diminimalisir
Berikut adalah SOP yang dapat
diaplikasikan pada PT. ANY.

Tabel 10. Standar Operational Procedure


Aktivitas Dokumen

Mulai
Laporan
Persediaan
Bagian Gudang
Barang selesai di produksi
dan disimpan di gudang

Bagian Marketing
Jadwal
Membuat jadwal Pengiriman
pengiriman

Bagian Marketing
Booking kapal
Delivery Order
Bagian Marketing
Mengkonfirmasi
ketersediaan trucking

Bagian Marketing
Setting Container Stuffing Tally
Sheet
Bagian Gudang
Melakukan stuffing

Surat Jalan dan


Barang siap dikirim Rekap Data
Pengiriman

Selesai

Sumber: Hasil Pengolahan Data, Tahun 2021

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui sebelum pengiriman dan memastikan jadwal
proses pengiriman barang serta dokumen pengiriman sudah sesuai dengan purchase
yang terkait bahwa bagian gudang yaitu order.[13]
memastikan barang yang akan dikirim sesuai
IV. KESIMPULAN
dengan purchase order dan driver membawa
dokumen sesuai dengan barang yang Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan

dibawa. Sedangkan bagian marketing yakni maka dapat disimpulkan bahwa jenis

melakukan booking kapal seminggu keterlambatan yang sering terjadi yakni

19 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
keterlambatan pengiriman barang. instruksi pembagian order dari atasan dan
Keterlambatan pengiriman barang sebaiknya karyawan menyelesaikan satu
disebabkan oleh over pekerjaan yang tugas terlebih dahulu sebelum
mengakibatkan penundaan rencana mengerjakan tugas lain sehingga
stuffing, staf yang kurang fokus penyelesaian tugas dilakukan secara
mengakibatkan kesalahan dalam bertahap. Ketiga, menjalin interaksi yang
menginformasikan shipping instruction aktif antara staf administrasi pengiriman
kepada EMKL, terlambat mendapat dengan admin gudang supaya segera
informasi stock harian gudang sehingga mendapat informasi stock gudang.
terlambat booking kapal, tidak Keempat, staf administrasi pengiriman
menginformasikan ulang kepada EMKL mengkonfirmasi ulang kepada pihak
atas ketersediaan trucking yang dipesan EMKL untuk kesiapan trucking
sehingga kekurangan armada trucking, dan pengiriman dihari berikutnya sesuai
menumpuknya dokumen di ruang kerja. dengan jadwal agar terhindar dari
Adapun rencana tindakan perbaikan guna kekurangan trucking. Pada saat
meminimalisir terjadinya keterlambatan mengetahui kekurangan tersebut sebaiknya
pengiriman barang yaitu pertama, segera mencari EMKL lain agar barang
menambah pekerja untuk membantu dapat dikirim. Terakhir, mengelompokkan
meringankan pekerjaan pada saat over dokumen yang sudah dikerjakan dan
pekerjaan. Kedua, karyawan harus tetap diletakkan di ruangan terpisah sehingga
fokus walaupun banyak dokumen yang ruang kerja menjadi rapi dan nyaman.[4]
dikirimkan kepada EMKL sesuai dengan

20 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
V. DAFTAR PUSTAKA [6] H. Sirine and E. P. Kurniawati,
[1] J. E. Panjaitan and A. L. Yuliati, “Pengendalian Kualitas Menggunakan
“Pengaruh Kualitas Pelayanan Metode Six Sigma (Studi Kasus pada PT
Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Diras Concept Sukoharjo),” AJIE-Asian
JNE Cabang Bandung,” DeReMa J. Innov. Entrep., vol. 02, no. 03, pp.
(Development Res. Manag. J. Manaj., 2477–3824, 2017.
vol. 11, no. 2, pp. 265–289, 2016.
[7] D. S. Nyata and I. P. A. Wiguna,
[2] S. Somadi and F. Hidayat,
“Analisis Keterlambatan pada Proyek PT
“Rancangan Strategi Untuk Mengatasi
Jatim Taman Steel di Gresik dengan
Penolakan Truk Dan Kontainer Oleh
Menggunakan Lean Six Sigma
Customer,” J. Logistik Bisnis, vol. 9,
Framework,” J. Apl. Tek. Sipil, vol. 16,
no. 2, pp. 118–124, 2019, doi:
no. 1, pp. 15–22, 2018.
http://dx.doi.org/10.46369/logistik.v9i
02.574. [8] H. Fransiscus, C. P. Juwono, and I.

[3] Somadi, B. S. Priambodo, and P. R. S. Astari, “Implementasi Metode Six

Okarini, “Evaluasi Kerusakan Barang Sigma DMAIC untuk Mengurangi

Dalam Proses Pengiriman Dengan Paint Bucket Cacat di PT X,” J.

Menggunakan Metode Seven Tools,” J. Rekayasa Sist. Ind., vol. 3, no. 2, pp.

INTECH Tek. Ind. Univ. Serang Raya, 53–64, 2014.

vol. 6, no. 1, pp. 1–11, 2020, doi: [9] S. Somadi and U. Usnandi,
http://dx.doi.org/10.30656/intech.v6i1. “Pengendalian Kualitas Starter Clutch
2008. Dalam Upaya Mengurangi Product
[4] R. E. Haryanto, “Logistik dan Defect di PT XYZ : Pendekatan
Layanan Pelanggan,” Supply Chain DMAIC,” JBME J. Bisnis Manaj.
Indonesia, Bandung, pp. 1–4, 2017. Ekon., vol. 17, no. 2, pp. 120–139,
[5] D. R. L. Utami, Mustafid, and R. 2019.
Rahmawati, “Six Sigma Untukk Analisis
[10] S. Somadi, B. S. Priambodo, and
Kepuasan Pelanggan Terhadap Persepsi
P. R. Okarini, “Evaluasi Kerusakan
Kualitas Provider Kartu GSM Prabayar,”
Barang Dalam Proses Pengiriman
J. Gaussian, vol. 4, no. 1, pp. 21–31,
Dengan Menggunakan Metode Seven
2015.

21 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i
Tools,” J. Intech Tek. Ind. Univ. [14] J. Manaj. Bisnis Transp. dan logistik,
Serang Raya, vol. 6, no. 1, pp. 1–11, vol. 1, no. 1, pp. 42–59, 2014.
2020.
[15] Haryono and L. M. Sari, “Analisis
[11] S. Somadi and F. Hidayat, Faktor Penyebab Keterlambatan
“Rancangan Strategi Untuk Pengiriman Produk Arnotts Ke Alfamart
Mengatasi Penolakan Truk Dan Area Jabodetabek Dan Banten Pt Intan
Kontainer Oleh Customer,” J. Utama Logistik Tahun 2015,” J. Manaj.
Logistik Bisnis, vol. 9, no. 2, pp. 118– Bisnis Transp. Dan Logistik, vol. 3, no. 1,
124, 2019, doi: pp. 11–20, 2016.
10.46369/logistik.v9i02.574.

[12] Karno, “Faktor-Faktor Penyebab


Keterlambatan Pengiriman Barang
Reguler Dari Gudang Pusat Ke
Consignee Pada Jasa Courier
Domestik PT. Caraka Yasa Jakarta
Tahun 2012,” Jurnal Manajemen. pp.
84–88, 2012.

[13] O. R. Purba and J. Wanda,


“Penyebab Keterlambatan Pengiriman
Barang Impor Pada Customer,”

22 | J u r n a l P e l i t a I n d u s t r i

You might also like