0% found this document useful (0 votes)
50 views18 pages

JURNAL

This document is a journal project submitted by Ardi Hartanto to the Electrical Engineering Education Department at Yogyakarta State University. It discusses the planning of lighting and contact box installations for a new Export Oriented Product building at PT. Mega Andalan Kalasan. The building has 8 production areas that require different levels of illumination. The planning considers lighting standards and worker safety. It also outlines the general regulations and principles for electrical installations in Indonesia.

Uploaded by

Ardi Hartanto
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
50 views18 pages

JURNAL

This document is a journal project submitted by Ardi Hartanto to the Electrical Engineering Education Department at Yogyakarta State University. It discusses the planning of lighting and contact box installations for a new Export Oriented Product building at PT. Mega Andalan Kalasan. The building has 8 production areas that require different levels of illumination. The planning considers lighting standards and worker safety. It also outlines the general regulations and principles for electrical installations in Indonesia.

Uploaded by

Ardi Hartanto
Copyright
© © All Rights Reserved
We take content rights seriously. If you suspect this is your content, claim it here.
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 18

PERENCANAAN INSTALASI LAMPU DAN STOP KONTAK GEDUNG PLANT

PRODUKSI BARU EOP (EXPORT ORIENTED PRODUCT) di PT. MEGA ANDALAN

KALASAN

JURNAL PROYEK AKHIR

Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

DISUSUN OLEH:

ARDI HARTANTO 16506134015

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO – DIII

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL PROYEK AKHIR

PERENCANAAN INSTALASI LAMPU DAN STOP KONTAK GEDUNG PLANT


PRODUKSI BARU EOP di PT. MEGA ANDALAN KALASAN

Disusun Oleh :
Ardi Hartanto
NIM. 16506134015

Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh dosen pembimbing untuk dilaksanakan ujian
proyek akhir bagi yang bersangkutan

Yogyakarta, 12 Agustus 2019

Disetujui,
Dosen Pembimbing,

Dr. Ir. Djoko Laras Budiyo


Taruno, M.Pd.
NIP. 1964052 198901 1 002
PERENCANAAN INSTALASI LAMPU DAN STOP KONTAK
GEDUNG PLANT PRODUKSI BARU EOP (EXPORT ORIENTED
PRODUCT) DI PT. MEGA ANDALAN KALASAN

Ardi Hartanto
Program Studi Teknik Elektro D – III, Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta
Email: ardihartanto972@gmail.com

ABSTRACT
PT. Mega Andalan Kalasan is a company that focuses on hospital furniture. With the advancement
of current technology, Mega Andalan Kalasan strongly prioritizes the quality of the products
produced. Of course it should be supported by a suitable production place standard and safe for
the workers. Installation of lighting and contact boxes appropriate and standard is also one of the
important things in supporting workers in the production process. In addition, the comfort and
safety of workers is a very preferred factor in the installation of lighting and contact boxes. In
order to obtain a lighting installation and contact box that complies with existing standards, a
maximum planning is required. Starting from the floor plan of the existing area, until the
determination of the light point and contact box of the entire production area. EOP (Export
Oriented Product) building in PT. Mega Andalan Kalasan is divided into 8 areas that require
illumination with different luminance. These areas are: 1) component/material reception Area, 2)
Deburring Area, 3) Welding Area, 4) Painting Area, 5) Assembly Area, 6) Quality Control Area,
7) Finishing and packing Area, 8) Office Area. From the eight areas, the assembly and Quality
Control areas are the areas that create more illumination because the workers in the inside need
more lighting for accuracy and accuracy in assembling production goods and check Quality of the
goods.

Key words : installation, lighting, lamp, stopcontact

1. PENDAHULUAN perkembangannya. Berkembangnya produk


PT Mega Andalan Kalasan merupakan yang dihasilkan, tentu juga ditunjang dengan
perusahaan yang bergelut di bidang furniture teknologi terkini dari alat ataupun mesin
rumah sakit dan kesehatan. Berdiri sejak produksinya.
tahun 1975, PT Mega Andalan Kalasan telah Tempat produksi yang standar dan bisa
menjadi perusahaan furniture atau peralatan mendukung untuk kelangsungan produksi
penunjang kesehatan khususnya rumah sakit juga menjadi aspek penting dalam proses
yang berkembang pesat di bidangnya. produksi di perusahaan. Desain layout atau
Perkembangan teknologi juga menuntut tata letak instalasi penerangan dan instalasi
perusahaan untuk dapat mengikuti dan tenaga yang sesuai dengan perhitungan
menghasilkan produk yang sesuai dengan sangat penting untuk kegiatan produksi di
dalam perusahaan. Hal tersebut akan sangat pekerjaan. Dalam UU ini, menjelaskan
berpengaruh pada peralatan kerja terutama bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan oleh
operator yang sedang melakukan kegiatan individu atau kelompok harus tetap
produksi. memperhatikan lingkungan dan masyarakat
Instalasi penerangan merupakan instalasi sekitar agar tercapai keselarasan, keserasian,
listrik yang meliputi tata cahaya atau tata dan keseimbangan lingkungan dan makhluk
lampu. Sedangkan instalasi tenaga hidup yang ada.
merupakan instalasi listrik yang meliputi 3. Undang – Undang Nomor 30 Tahun
pemanfaatan energi listrik untuk peralatan 2009 tentang “Ketenagalistrikan”.
(mesin atau motor) yang menggunakan listrik UU ini mengatur tentang
sebagai sumber utamanya. Tujuan utama ketenagalistrikan dan peraturan yang ada
perencanaan instalasi listrik ialah untuk didalamnya antara lain:
menjamin keselamatan manusia serta a. Pembagian wilayah usaha penyediaan
menjamin berfungsinya instalasi listrik tenaga listrik yang terintegrasi;
dengan baik sesuai dengan maksud b. Penerapan tarif regional yang berlaku
penggunaannya. Perencanaan instalasi listrik terbatas untuk suatu wilayah usaha
harus memenuhi ketentuan PUIL 2000 (yang tertentu;
terbaru PUIL 2011) dan peraturan lainnya c. Pemanfaatan jaringan tenaga listrik
yang terkait instalasi listrik. untuk kepentingan telekomunikasi,
multimedia, dan informatika;
2. URAIAN PENELITIAN d. Mengatur tentang jual beli tenaga listrik
A. Ketentuan Umum Perencanaan Listrik termasuk untuk lintas negara.
Pada dasarnya, di Indonesia ketentuan Dalam perencanaan instalasi listrik,
atau peraturan dibidang kelistrikan terutama harus selalu memperhatikan keselamatan
instalasi listrik sudah tertulis pada kerja dari manusia, makhluk hidup lain, harta
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL). benda, maupun lingkungan sekitar dari
Adapun ketentuan umum lainnya sebagai bahaya dan kerusakan yang dapat timbul
berikut: akibat penggunaan instalasi listrik. Selain itu,
1. Undang – Undang Nomor 1 tahun 1970 instalasi listrik harus berfungsi dalam
tentang “Keselamatan Kerja” keadaan baik dan sesuai dengan tujuan
Dalam UU tersebut, dijelaskan penggunaannya terutama untuk instalasi
pentingnya keselamatan kerja. Dalam sebuah bangunan industri/pabrik.
pekerjaan, hal yang paling penting yaitu
keselamatan para pekerja didalamnya B. Prinsip Dasar Instalasi Listrik
dimanapun, kapanpun, dan bagaimanapun Prinsip dasar instalasi listrik yang
keadaannya. dimaksudkan agar instalasi listrik bisa
2. Undang – Undang Nomor 23 Tahun digunakan secara optimal harus menjadi
1997 tentang “Pengelolaan Lingkungan pertimbangan dalam perencanaan instalasi.
Hidup” Berikut prinsip dasar yang ada pada instalasi
Lingkungan hidup dan masyarakat listrik:
menjadi aspek penting dalam sebuah 1. Keamanan
Pemasangan instalasi listrik harus C. Ruang Lingkup Perencanaan
mempertimbangkan faktor keamanan Instalasi
instalasi itu sendiri, makhluk hidup, Ruang lingkup pekerjaan
bangunan dan harta benda, serta peralatan perencanaan elektrikal meliputi:
lainnya. 1. Merencanakan sistem elektrikal beserta
2. Keandalan kelengkapannya yang dituangkan ke
Komponen yang dipasang pada instalasi dalam gambar teknik
listrik tersebut harus memiliki keandalan baik 2. Perencanaan sistem elektrikal yang
secara kelistrikan maupun secara mekanik. dimaksudkan meliputi:
Dalam hal ini, komponen pengaman a. Elektrikal arus kuat
merupakan bagian yang harus memiliki b. Elektrikal arus lemah
keandalan tinggi apabila terjadi gangguan 3. Gambar teknik yang dimaksudkan
pada instalasi tersebut. meliputi:
3. Ketercapaian a. Gambar satu garis/diagram garis
Pada instalasi listrik, baiknya tata letak tunggal
komponen mudah dijangkau oleh pengguna b. Gambar denah atau gambar layout
agar mudah untuk mengoperasikannya. c. Gambar detail
Terlebih jika instalasi pada tempat d. Wiring diagram
industri/pabrik. Contoh: pemasangan saklar 4. Membuat Reancana Kerja dan Syarat-
tidak terlalu rendah dan tidak terlalu tinggi. syarat (RKS)
4. Ketersediaan 5. Membuat Rencana Anggaran Biaya
Instalasi listrik harus siap dalam (RAB)
melayani kebutuhan daya, peralatan listrik D. Tahapan Perencanaan Instalasi
maupun kemungkinan perluasan instalasi Listrik
sehingga tidak mengganggu atau mengurangi Secara umum tahapan dalam
instalasi listrik yang sudah ada. perencanaan instalasi listrik sebagai
5. Keindahan berikut:
Komponen yang dipasang pada instalasi 1. Tahap merencana sistem distribusi listrik
listrik harus tertata sedemikian rupa, Perencana menganalisis gambar
sehingga terlihat rapi dan indah serta tidak denah bangunan yang telah dirancang
menyalahi peraturan yang berlaku. oleh arsitek. Selanjutnya perencana
6. Ekonomis membuat rencana sistem distribusi listrik
Biaya yang dikeluarkan untuk pada bangunan tersebut. Hasil
pemasangan instalasi listrik harus dirancang, perencanaan ini dalam bentuk gambar
dihitung dan diteliti sehingga biaya yang sat ugaris yang berisi komponen dan
dikeluarkan tidak terlalu banyak. Ekonomis pengkabelan saja. Belum diperhitungkan
dalam hal biaya sebaiknya dilakukan tanpa dari segi jenis pengaman, jenis kabel,
mengesampingkan prinsip-prinsip di atas. beserta ratingnya.
2. Tahap menghitung kebutuhan beban
Tahap perhitungan dibuat setelah kepada penyedia jasa dengan ketentuan
gambar awal sistem distribusi dibuat. tertentu.
Perhitungan dimulai dari perhitungan E. Sistem Penerangan dan Tenaga
beban mulai dari penerngan, kotak Penerangan yang baik memegang
kontak, AC, pompa, perlengkapan peranan penting, terutama di tempat
elektronik, dan lain-lain sesuai industri/pabrik. Beberapa keuntungan
kebutuhan bangunan gedung. Hasil yang didapat apabila memiliki
perhitungan ini dibuat dalam bentuk penerangan yang baik dan sesuai, antara
rekapitulasi beban. lain:
3. Tahap melakukan perhitungan teknis a. Peningkatan produksi,
Perhitungan beban yang sudah b. Peningkatan kecermatan,
dilakukan, akan didapat besar beban c. Kesehatan yang baik terutama untuk
yang terpasang dalam satuan watt. mata,
Perencana dapat melakukan perhitungan d. Suasana kerja yang nyaman dan
teknis meliputi penggunaan jenis dan aman,
ukuran kabel, jenis dan rating proteksi e. Keselamatan kerja yang lebih baik,
arus lebih, jenis dan ukuran busbar, serta dll.
perlengkapan lainnya. Dalam perencanaan ini, sistem
4. Tahap merencanakan sistem distribusi penerangan yang dipakai adalah sistem
listrik penerangan langsung yang
Tahap ini merupakan lanjutan dari menggunakan lampu TL atau LED untuk
tahapan yang pertama, yakni melengkapi penerangan di Gedung EOP PT. Mega
atau menyempurnakan gambar satu garis Andalan Kalasan. Keuntungan
sistem distribusi yang telah dibuat di penerangan langsung yaitu dapat
awal setelah perhitungan teknis sudah menghasilkan efisiensi penerangan yang
didapat. baik dari cahaya yang dihasilkan, karena
5. Membuat Rancangan Anggaran Biaya sumber cahaya sepenuhnya diarahkan ke
(RAB) bidang kerja.
RAB merupakan perhitungan Disamping keuntungan yang
rincian biaya yang diperlukan untuk didapat, sistem penerangan ini juga
setiap perkerjaan dalam proyek memiliki kerugian. Kerugian dari sistem
konstruksi, sehingga diperoleh estimasi penerangan terbuka ialah dapat
biaya yang diperlukan untuk menimbulkan bayangan-bayangan yang
menyelesaikan proyek tersebut. tajam dan membuat silau. Maka dari itu,
6. Membuat Rencana Kerja dan Syarat- sistem ini lebih baik digunakan untuk
Syarat (RKS) sistem penerangan umum yang
RKS merupakan buku yang berisi memerlukan penerangan yang tinggi,
tentang syarat-syarat umum, sehingga cahaya lampu secara langsung
administrasi dan teknis berupa instruksi jatuh ke obyek permukaan 90-100%.
1. Tahapan Perhitungan Kebutuhan tingkat pencahayaan pada tabel 1
Titik Penerangan sebagai berikut:
Tahapan yang dilakukan untuk Tabel 1. SNI Kuat Penerangan (lux)
mendapatkan kualitas penerangan pada Sumber: SNI 6197-2011
suatu bangunan yang memadai, yakni Tingkat Kelompok
harus memperhitungkan baik dari Fungsi ruangan Pencahayaan renderasi Keterangan
(lux) warna
sumber penerangan maupun faktor Rumah
lingkungan. Maka dari itu perencana Tinggal :
harus memiliki data-data yang Teras 60 1 atau 2
diperlukan. Data-data yang diperlukan Ruang tamu 120~250 1 atau 2
Ruang makan 120~250 1 atau 2
untuk perencanaan suatu instalasi
Ruang kerja 120~250 1
penerangan sebagai berikut: Kamar tidur 120~250 1 atau 2
a. Gambar ruangan, dimensi ruangan, Kamar mandi 250 1 atau 2
dan rencana tata letak lampu Dapur 250 1 atau 2
b. Detail konstruksi langit-langit Garasi 60 3 atau 4
Perkantoran :
c. Warna dan pantulan dari: langit-
Ruang Direktur 350 1 atau 2
langit, dinding, lantai, meja (bidang Ruang kerja 350 1 atau 2
kerja) Ruang
350 1 atau 2
d. Fungsi area komputer
Ruang rapat 300 1 atau 2
e. Perlengkapan mesin atau
Gunakan
perlengkapan di dalam area Ruang gambar pencahayaan
f. Kondisi area seperti temperature, 750 1 atau 2 setempat
pada meja
kelembaban, dan debu.
gambar.
Prosedur perhitungan titik lampu Gudang arsip 150 3 atau 4
pada suatu ruangan atau area adalah Ruang arsip
300 1 atau 2
sebagai berikut: aktif.
Lembaga
1) Menganalisis gambar denah Pendidikan :
bangunan Ruang kelas 250 1 atau 2
Menganalisis gambar denah sebuah Perpustakaan 300 1 atau 2
bangunan bertujuan untuk Laboratorium 500 1
Gunakan
mengetahui spesifikasi beban yang Ruang gambar pencahayaan
akan dilayani setiap ruangan atau 750 1 atau 2 setempat
area dalam sebuah gedung. pada meja
gambar.
2) Menentukan kuat penerangan (lux)
Kantin 200 1
Setiap area memiliki kuat Hotel dan
pencahayaan (lux) yang berbeda Restauran :
beda tergantung fungsi dari area Pencahayaan
pada bidang
tersebut. Kuat penerangan minimal vertikal
Lobby, koridor 100 1
yang direkomendasikan tidak boleh sangat
kurang dari kuat penerangan atau penting untuk
menciptakan
suasana/kesan
ruang yang
Pertokoan/
baik.
Ruang pamer:
Sistem
pencahayaan
harus di
rancang untuk
menciptakan
suasana yang Tingkat
sesuai. Sistem pencahayaan
pengendalian ini harus di-
Ballroom/ruang
200 1 “switching” penuhi pada
sidang. Ruang pamer
dan lantai. Untuk
dengan obyek
“dimming” beberapa
berukuran 500 1
dapat produk
besar (misalnya
digunakan tingkat
mobil).
untuk pencahayaan
memperoleh pada bidang
berbagai efek vertikal juga
pencahayaan. penting.
Ruang makan. 250 1 Toko kue dan
250 1
Cafetaria. 250 1 makanan.
Diperlukan Toko buku dan
lampu alat 300 1
tambahan tulis/gambar.
Kamar tidur. 150 1 atau 2
pada bagian Toko
kepala tempat perhiasan, 500 1
tidur dan arloji.
cermin. Toko Barang
Dapur. 300 1 kulit dan 500 1
Rumah Sakit/ sepatu.
Balai Toko pakaian. 500 1
pengobatan:
Ruang rawat Pencahayaan
inap. 250 1 atau 2 Pasar pada bidang
500 1 atau 2
Swalayan. vertical pada
Gunakan rak barang.
pencahayaan Toko alat
Ruang operasi, setempat listrik (TV,
300 1
ruang bersalin. pada tempat Radio/tape, 250 1 atau 2
yang mesin cuci, dan
diperlukan. lain-lain).
Laboratorium 500 1 atau 2 Industri
Ruang rekreasi (Umum):
dan 250 1 Ruang Parkir 50 3
rehabilitasi. Gudang 100 3
Pekerjaan
100~200 2 atau 3
kasar.
Pekerjaan
200~500 1 atau 2
sedang
Pekerjaan halus 500~1000 1
Pekerjaan amat
1000~2000 1
halus
Pemeriksaan yang tak tentu umumnya Kd
750 1
warna.
diambil sebesar 0,6)
Rumah
ibadah: n = Jumlah lampu dalam 1 titik
lampu
6) Menghitung jumlah daya lampu
Untuk
tempat-
terpasang
tempat yang Banyaknya daya lampu yang
mem terpasang pada suatu area dapat
butuhkan
tingkat
dihitung dengan rumus sebagai
Mesjid 200 1 atau 2 berikut:
pencahayaan
yang lebih Ptotal = 𝑁 × 𝑃
tinggi dapat
digunakan
Dimana:
pencahayaan Ptotal = Daya total yang
setempat. dibutuhkan (watt)
Gereja 200 1 atau 2 Idem
N = Jumlah lampu
Vihara 200 1 atau 2 idem
P = Daya setiap lampu
(watt)
3) Menentukan jenis lampu
4) Menentukan armature 7) Menghitung daya per satuan luas
5) Menghitung jumlah titik (Watt/m2)
penerangan Dengan membagi daya total
Jumlah titik lampu dapat dengan luas area bidang kerja,
dihitung dengan rumus sebagai didapatkan kepadatan daya
berikut: 2
(Watt/m ) yang dibutuhkan untuk
𝐸 ×𝑝 ×𝑙 sistem pencahayaan tersebut.
𝑁= 𝑃 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
∅ × 𝐾𝑝 × 𝐾𝑑 × 𝑛 Daya per satuan luas= 𝐴
Keterangan : Dimana:
Ptotal = Daya total yang
N = Jumlah titik lampu
dibutuhkan (watt)
E = Kuat penerangan (Lux)
A = Luas ruangan atau
p = Panjang ruangan
area (meter)
l = Lebar ruangan
2. Menentukan Luas Penampang
∅ (F) = Fluks lampu (dapat
Luas penampang minimum
dilihat pada box lampu yg
konduktor sirkit daya dan pencahayaan
dibeli)
Kp = Koefisien Pengguna minimal 1,5 mm2 (PUIL 2011:282).
Kd = Koefisien Luas penampang ditentukan dari
depresiasi/koefisien rugi-rugi besarnya nilai Kapasitas Hantar Arus
cahaya (untuk area di industri (KHA). KHA sirkit akhir yang
yang dengan pemeliharaan menyuplai beban tunggal tidak boleh
mempunyai KHA kurang dari 125 % penghantar suatu instalasi. Rugi
arus pengenal beban penuh. tegangan yang diijinkan tidak boleh
melebihi 5% dari tegangan yang ada
Arus nominal beban (In) yang
(PUIL 2011)
melewati suatu penghantar dapat
Untuk menghitung drop
dihitung dengan rumus berikut:
voltase pada suatu tegangan adalah:
𝜌 × 𝐿× 𝐿× 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜑
- Untuk arus DC 𝐼𝑛 = Satu fasa : Vr =
𝑃 𝐴
𝑉 √3 × 𝜌 × 𝐿 × 𝐿 × 𝐼 × 𝑐𝑜𝑠𝜑
Tiga fasa : Vr = 𝐴
- Untuk arus AC 1 phase 𝐼𝑛 =
𝑃 Dimana : Vr = drop tegangan (Volt)
𝑉.𝐶𝑜𝑠𝜑 ρ = tahanan jenis (rho)
- Untuk arus AC 3 phase 𝐼𝑛 = L = panjang kabel (m)
𝑃 I = arus (Ampere)
𝑉.𝐶𝑜𝑠𝜑.√3
A = luas penampang penghantar (mm2)
Dimana:
Dari persamaan di atas, dapat
P = Daya nyata (watt)
disimpulkan bahwa semakin panjang
V = Tegangan (volt)
penghantar yang digunakan maka drop
Cos φ = Faktor daya
voltase akan semakin besar. Demikian juga
Kuat Hantar Arus (KHA) pada sirkit
apabila penampang penghantar yang
akhir ditentukan dengan rumus:
digunakan terlalu kecil.
𝐾𝐻𝐴 = 125% × 𝐼𝑛
Tabel 2. Drop Voltase
Dimana:
Sumber: SNI 0225:2011/Amd 1:2013
KHA = Kuat Hantar Arus
(ampere)
In = Arus nominal beban
(ampere)

3. Susut Tegangan (Drop Volltage)


Susut tegangan atau yang lebih
sering disebut drop voltage merupakan
tegangan yang hilang ataupun susut pada

3. METODOLOGI PENELETIAN
A. Diagram Alir Penelitian
Proses perancangan instalasi penerangan
dan stop kontak Gedung EOP di PT. Mega
Andalan Kalasan ini dilakukan melalui
beberapa tahapan. Tahapan-tahapan tersebut
dapat dirumuskan dalam bentuk diagram alir
yang ditunjukkan di bawah ini.
penerangan dan stop kontak di Gedung EOP
PT. MAK.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam menyusun
tugas akhir ini adalah:
1. Studi lapangan, yaitu mengambil data
dan informasi di Gedung EOP PT.
Mega Andalan Kalasan,
2. Studi literatur, yaitu studi kajian dan
kepustakaan dari buku-buku, teks
pendukung, jurnal dan sebagainya baik
dari yang dicetak maupun ebook,
3. Studi imbingan, yaitu studi dengan
melakukan diskusi tentang topik tugas
akhir ini baik dengan dosen
pembimbing yang telah ditentukan
maupun dengan pihak perusahaan,
4. Diskusi dan tanya jawab, yaitu dengan
berdiskusi serta tanya jawab dengan
dosen-dosen ataupun mahasiswa lain
di lingkungan kampus Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta.
Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
E. Observasi
B. Tempat dan Waktu Penelitian Sesuai dengan yang sudah dijelaskan di
Penelitian atau observasi yang dilakukan bab sebelumnya, pengambilan judul proyek
untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan akhir ini berdasarkan kegiatan Praktik Industri
sebelum melakukan proses perencanaan yang dilakukan oleh penuli. Kegiatan Praktik
dilakukan seiring berjalannya kegiatan Praktik Industri yang dilaksanakan bertepatan dengan
Industri yang dilakukan pada bulan Juli - mulainya proyek pembuatan plant produksi
Agustus 2018 di PT. Mega Andalan Kalasan baru di PT. MAK khususnya di unit KIMAK,
tepatnya di Gedung EOP MAK Technopark, yaitu untuk gedung baru EOP (Export
Kawasan Industri MAK (KIMAK) di Jalan Oriented Product) yang sebelumnya
Prambanan-Piyungan Km. 5, Sleman, merupakan gudang barang jadi. EOP
Yogyakarta. merupakan plant produksi yang digunakan
C. Permasalahan dan Data khusus untuk membuat produk-produk yang
Dari penelitian yang sudah dilakukan, akan diekspor, jadi tujuan utama proyek
didapatkan permasalahan yang ada sebelum tersebut adalah untuk memperbarui plant
dilakukan perencanaan instalasi. Selain itu, dengan teknologi yang lebih maju agar bisa
dari studi lapangan dan studi literatur yang menghasilkan produk yang lebih berkualitas.
dilakukan, diperoleh beberapa data primer dan
data sekunder perencanaan instalasi
Bangunan yang akan dijadikan plant depresiasi 0,6. Berikut perhitungan titik
produksi EOP ini memiliki luas ±4700 meter2 lampu di area welding (pengelasan):
yang nantinya akan dibagi menjadi 6 bagian 200 × 42 × 30
𝑁=
utama yang menjadi area proses produksi, 3200 × 65% × 0,6 × 2
antara lain: 252000
1. Area penerimaan komponen/bahan 𝑁=
2496
(Incoming Component Area)
2. Deburring Area 𝑁 = 100 buah titik penerangan
3. Area pengelasan (Welding Area) /armatur
4. Area pengecatan (Painting Area) Jumlah lampu = 100 buah.
5. Area perakitan (Assembly Area) Pemasangan per line tidak
6. QC (Quality Control) Area memungkinkan apabila jumlah lampu
7. Area finishing dan pengepakan 100 buah, maka pemasangan dapat
(Finishing and Packing Area) dibuat 16 titik atau 32 buah lampu per
8. Area kantor (Office Area) line sehingga total lampu yang
Area-area tersebut juga sudah ditentukan dibutuhkan untuk Welding Area
luasnya (panjang dan lebar) masing-masing. sebanyak 96 buah.
Pada hal ini, penyusun diberi kesempatan P total = 96 × 16
untuk membuat perencanaan instalasi = 1536 𝑊𝑎𝑡𝑡
penerangan dan stop kontak untuk proyek
tersebut, khusunya untuk area produksi yang Daya per satuan luas = 1536 ∶
telah disebutkan di atas. Untuk ukuran ataupun 1260
denah dari gedung EOP tersebut terdapat di
= 1,21 W/m2
lembar lampiran.
b. Deburring Area
4. ANALISIS DAN PERHITUNGAN Deburring termasuk dalam kategori
A. Menentukan titik lampu pekerjaan kasar, dimana BSNI juga
a. Welding Area menyatakan bahwa standar pencahayaan
Pengelasan/welding termasuk dalam untuk pekerjaan kasar sebesar 100-200
kategori pekerjaan kasar, dimana BSNI Lux. Area deburring di gedung EOP ini
menyatakan bahwa standar pencahayaan memiliki panjang 19 meter, lebar 11,5 dan
untuk pekerjaan kasar sebesar 100-200 tinggi 3,5 meter dibagi menjadi 3 line.
Lux. Area welding di gedung EOP ini Untuk penerangannya menggunakan
memiliki panjang 42 meter, lebar 30 meter lampu yang sama dengan area pengelasan.
dan tinggi 3,5 meter dibagi menjadi 3 line. Koefisien penggunaan 65% dengan faktor
Untuk penerangannya menggunakan depresiasi 0,6. Berikut perhitungan titik
lampu Philips EcoFit T8LEDtube 16W, lampu di area deburring :
tiap lampu menghasilkan 1600 lumen. 200 × 19 × 11,5
𝑁=
Koefisien penggunaan 65% dengan faktor 3200 × 65% × 0,6 × 2
43700
𝑁=
2496
𝑁 = 17,5 Daya per satuan luas = 1344 ∶ 576
Jumlah lampu = 18 buah. Maka
= 2,33 W/m2
pemasangan dapat dibuat 3 titik atau 6
buah lampu per line. d. QC Area
Quality Control termasuk dalam
P total = 18 × 16
kategori pekerjaan halus dan penuh
= 288 𝑊𝑎𝑡𝑡 ketelitian, dimana BSNI menyatakan
bahwa standar pencahayaan untuk
Daya per satuan luas = 218,5 ∶ 288
pekerjaan halus seperti itu sebesar 500-
= 0,76 W/m2 1000 Lux. Area QC di gedung EOP ini
memiliki panjang 24 meter, lebar 10 meter
c. Assembly Area
dan dan tinggi 3,5 meter dibagi menjadi 2
Perakitan/assembly termasuk dalam
line. Untuk penerangannya menggunakan
kategori pekerjaan halus, dimana BSNI
lampu yang sama. Koefisien penggunaan
menyatakan bahwa standar pencahayaan
65% dengan faktor depresiasi 0,8. Berikut
untuk pekerjaan halus sebesar 500-1000
perhitungan titik lampu di area QC :
Lux. Area assembly di gedung EOP ini 500 × 24 × 10
memiliki panjang 24 meter, lebar 24 meter 𝑁=
3200 × 65% × 0,8 × 2
dan tinggi 3,5 meter dibagi menjadi 3 line. 12000
Untuk penerangannya menggunakan 𝑁=
3328
lampu yang sama. Koefisien penggunaan 𝑁 = 36,05
65% dengan faktor depresiasi 0,8 karena
assembly area berlantai dan lebih bersih Jumlah lampu = 36 buah, maka
tempatnya. Berikut perhitungan titik pemasangan dapat dibuat 9 titik atau 18
lampu di area assembly (perkitan) : buah lampu per line.
500 × 24 × 24 P total = 𝑁 × 𝑃
𝑁=
3200 × 65% × 0,8 × 2
288000 = 36 × 16
𝑁=
3328 = 576 𝑊𝑎𝑡𝑡
𝑁 = 86,5
Jumlah lampu = 86 buah. Pemasangan Daya per satuan luas = 576 ∶ 240
per line tidak memungkinkan apabila
= 2,4 W/m2
jumlah lampu 86 buah, maka
pemasangan dapat dibuat 14 titik atau
28 buah lampu per line sehingga total
e. Finishing and Packing Area
lampu yang dibutuhkan untuk
Packing termasuk dalam kategori
Assembly Area sebanyak 84 buah.
pekerjaan menengah, dimana BSNI
P total= 84 × 16 menyatakan bahwa standar pencahayaan
untuk pekerjaan halus seperti itu sebesar
= 1344 𝑊𝑎𝑡𝑡
200-500 Lux. Area packing di gedung
EOP ini memiliki panjang 24 meter, lebar
10 meter, dan tinggi 3,5 meter dibagi 𝑁 = 4,54
menjadi 2 line. Untuk penerangannya
Jumlah lampu = 5 buah, maka
menggunakan lampu yang sama.
pemasangan dapat dibuat p = 2 buah; l
Koefisien penggunaan 65% dengan faktor
= 2 buah dan di titik tengah 1.
depresiasi 0,8. Berikut perhitungan titik
lampu di area packing : P total = 5 × 65
300 × 24 × 10
𝑁= = 325 𝑊𝑎𝑡𝑡
3200 × 65% × 0,8 × 2
72000 Daya per satuan luas = 325 ∶ 27
𝑁=
3328
𝑁 = 21,63 = 12 W/m2

Jumlah lampu = 21 buah. Pemasangan g. Receiving Component Area


per line tidak memungkinkan apabila Area komponen berukuran panjang
jumlah lampu 21 buah, maka 40 meter, lebar 15 meter, dan tinggi 6
pemasangan dapat dibuat 10 titik atau meter. Area ini termasuk dalam kategori
10 buah lampu per line sehingga total gudang dimana BSNI menyatakan bahwa
lampu yang dibutuhkan untuk Packing standar pencahayaan untuk area seperti itu
Area sebanyak 20 buah. sebesar 100 Lux. Untuk penerangannya
menggunakan lampu Philips EHL Twister
P total = 𝑁 × 𝑃 65W. Koefisien penggunaan 65% dengan
= 20 × 16 faktor depresiasi 0,6. Berikut perhitungan
titik lampu di area penerimaan komponen:
= 320 𝑊𝑎𝑡𝑡 100 × 40 × 15
𝑁=
Daya per satuan luas = 320 ∶ 240 4000 × 65% × 0,6 × 1

= 1,33 W/m2 60000


𝑁=
f. Office Area 2080
𝑁 = 28,84
Area kantor berukuran panjang 9
meter, lebar 3 meter, dan tinggi 3 meter. Jumlah lampu = 29 buah, maka
BSNI menyatakan bahwa standar pemasangan dapat dibuat p = 6 buah ×
pencahayaan untuk ruang kerja seperti itu l = 5 buah sehingga total titik lampu
sebesar 350 Lux. Untuk penerangannya yang terpasang = 30 buah.
menggunakan lampu Philips EHL Twister
P total = 30 × 65
65W. Koefisien penggunaan 65% dengan
faktor depresiasi 0,8. Berikut perhitungan = 1950 𝑊𝑎𝑡𝑡
titik lampu di area kantor:
350 × 9 × 3 Daya per satuan luas = 1950 ∶ 600
𝑁=
4000 × 65% × 0,8 × 1 = 3,25 W/m2
9450
𝑁= h. Jalan / lorong antar area
2080
Jalan ataupun jarak antar area ini b. Menghitung arus nominal (In)
terbagi di beberapa titik. Secara teknis, Sebagai sampel perhitungan arus
pemasangan lampu dipasang per 7 meter. nominal beban (In) diambil contoh
Total ada 22 titik lampu yang terpasang SSDP-PDT grup 1 (welding area)
untuk jalan antar line area di gedung EOP 𝑃
ini. Untuk penerangannya menggunakan Grup 1 In = 𝑉.𝐶𝑜𝑠𝜑
lampu Philips EHL Twister 65W. 612
P total = 22 × 65 = 220.0,85

= 1430 𝑊𝑎𝑡𝑡 = 3,27 A

Daya per satuan luas = 1430 ∶ 154 c. Menghitung nilai KHA sirkit akhir
Sebagai sampel perhitungan KHA
= 9,28 W/m2
diambil contoh SSDP-PDT grup 1
(welding area).
B. Perencanaan SSDP Penerangan Grup 1 In = 3,27 A
dan Tenaga (SSDP-PDT) Maka, 𝐾𝐻𝐴 = 125% × 𝐼𝑛
a. Menghitung kebutuhan beban = 125% × 3,27
Sebagai sampel perhitungan = 4,088(NYY 2 x 1,5mm2)
kebutuhan beban diambil contoh
SSDP-PDT grup 1 (welding area) Jenis kabel yang direkomendasikan
pada tabel berikut: NYM. Penerangan hanya membutuhkan
phase dan netral maka menggunakan 2
Tabel 3. Kebutuhan Beban SSDP PDT inti, sedangkan KK membutuhkan phase,
Welding Area netral dan ground (untuk 1 phase) dan R
Perlengkapan Daya S T, netral, ground (untuk 3 phase). Luas
mm2
RMO
TL Spotlight Exhaust KK 1 KK 3 penampang penerangan 1,5
Grup LED Fan Phase Phase
2x
R S T
sedangkan KK 2,5 mm2.
16 300 5000
W 60 W 40 W W W
d. Menghitung rating proteksi arus lebih
1 16 512
2 16 512 sirkit akhir
3 16 512
Sebagai sampel perhitungan proteksi arus
4 1 60
5 1 60 lebih diambil contoh SSDP-PDT grup 1
6 1 40 (welding area).
7 1 40
8 2 600 Grup 1 In = A
9 2 600 Maka, 𝐼 𝑟𝑎𝑡 = 115% × 𝐼𝑛
10 2 600
11 2 3333 3333 3333 = 115% × 3,27
12 2 3333 3333 3333 = 3,76
13 2 3333 3333 3333
14 2 3333 3333 3333
(MCB 4A / 1P)
15 2 3333 3333 3333
16 2 3333 3333 3333 Rekapitulasi perhitungan KHA
Total 48 2 2 6 16 21194 21170 21150
kabel dan rating pengaman arus lebih
63514
pada SSDP-PDT akan ditampilkan C. Perencanaan SDP Gedung
pada tabel berikut. Setelah dilakukan perhitungan
teknis yang meliputi perhitungan
Tabel 4. Rekapitulasi Beban SSDP PDT
KHA dan rating pengaman pada
Welding Area
masing-masing SSDP maka didapat
Beban (W)
rekapitulasi beban SDP gedung
Grup MCB Fungsi In (A) KHA (A)
R S T
sebagai berikut:
1 6 Penerangan 612 3,27 5,11 Tabel 5. Rekapitulasi Beban SDP
1 6 Penerangan 572 3,05 4,76
MCC Total Total
1 6 Penerangan 552 2,95 4,61 SSD KHA Kab I rat
B Daya Daya In (A)
P (A) el (A)
1 25 KK 3933 3333 3333 18,94 23,675 (A) (W) (VA)
NYY
1 25 KK 3333 3933 3333 18,95 23,6875
SSDP 4x
1 25 KK 3333 3333 3933 18,94 23,675 -PDT 16
Wel 63514, 134,0 mm 123,
1 25 KK 3333 3333 3333 17,87 22,3375 2
d1 125 1 70571,1 107,2 25 3
1 25 KK 3333 3333 3333 17,87 22,3375 NYY
SSDP 4x
1 25 KK 3333 3333 3333 17,87 22,3375 -PDT 16
Total 21194 21170 21150 Wel 63514, 134,0 mm 123,
d2 125 1 70571,1 107,2 25 3 3
63514 NYY
SSDP 4x
70571,1 VA
-PDT 16
Wel 63514, 134,0 mm 123,
d3 125 1 70571,1 107,2 25 4 3
e. Menghitung nilai KHA sirkit cabang NYY
4x
Perhitungan nilai KHA sirkit cabang SSDP 16
-PDT 88,41 mm 81,3
ditentukan berdasarkan nilai In yang 5
Debr 100 41900 46655 70,73 25 4
dihitung dari total. NYY
𝑃 SSDP 4x
In total = -PDT 16
𝑉.𝐶𝑜𝑠𝜑.√3
Assy 128,7 mm 118,
63514 QC 120 61000 6777,77 103 13 6 42
= 380.0,9.√3 NYY
SSDP 4x
= 107,22 A
-PDT 16
KHA sirkit cabang = 125% × 𝐼𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 Off, 98,47 mm 90,5
Rcv 100 42000 46666,6 78,78 5 7 97
= 125% × 107,22 Tota 33544 311812, 573, 660,
= 134,02 l 2,3 67 51 26

(NYY 4 x 16 mm2)
f. Menghitung rating proteksi arus lebih
utama panel sirkit akhir
IRAT utama = 115% × 𝐼𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 a. Menghitung arus nominal utama
𝑃
In utama =
= 115% × 134,02 𝑉.𝐶𝑜𝑠𝜑.√3
335442,3
=
= 154,123 380.0,8.√3
= 637,06 A
(MCCB 160 A / 3P)
b. Menghitung nilai KHA sirkit utama (Assembly Area); QC Area; Area
KHA sirkit utama = 125% × 𝐼𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 finishing dan pengepakan
= 125% × 637,06 (Finishing and Packing Area), dan
= 796,325 A Office Area.
(NYY 4 x 400 mm2) b. Besar daya untuk memenuhi
c. Menghitung rating proteksi sirkit kebutuhan beban di gedung EOP
utama baru PT. MAK ini sebesar 335442,3
IRAT utama = 115% × 𝐼𝑛 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 Watt atau 311812,67 VA.
= 115% × 637,06 c. Besar pengaman utama pada
= 732,62 LVMDP untuk gedung EOP baru ini
(MCCB 800 A / 3P) adalah sebesar 800 Ampere.
d. Setelah Penulis menyelesaikan
D. Perencanaan LVMDP laporan ini, Penulis dapat
Setelah dilakukan perhitungan menyimpulkan bahwa area kerja
teknis yang meliputi perhitungan (produksi) yang paling
KHA dan rating pengaman pada SDP membutuhkan penerangan yang
gedung maka didapat rekapitulasi tinggi ialah area Assembly dan Qc.
beban LVMDP sebagai berikut: Keduanya termasuk dalam kategori
SDP Gedung: pekerjaan halus yang sesuai
MCCB = 800 A standard membutuhkan
Total Daya = 335442,3 W pencahayaan yang besar. Selain itu,
Total Daya = 311812,67 VA produk yang dihasilkan juga sangat
In = 573,51 A tergantung dari kualitas perakitan
Kabel = NYY 4 x 400 dan operator QC dalam melakukan
mm2 check terhadap barang sebelum siap
dipacking.
4. KESIMPULAN DAN SARAN B. Saran
A. Kesimpulan Saran dari penulis untuk
penyempurnaan kedepan adalah sebagai
a. Bangunan yang akan dijadikan berikut:
plant produksi EOP (Export 1. Karena keterbatasan waktu,
Oriented Product) baru ini memiliki sebaiknya laporan proyek akhir ini
panjang 72 meter dengan lebar 66 lebih bisa dikembangkan dengan
meter yang nantinya akan dibagi menyusun RKS (Rencana Kerja
menjadi 8 bagian utama yang dan Syarat-Syarat) dan RAB
menjadi area proses produksi yakni: (Rancangan Anggaran Biaya)
Area penerimaan komponen/bahan berdasarkan tahapan perencanaan
(Incoming Component Area); instalasi listrik sebuah gedung yang
Deburring Area; Area pengelasan sudah dijelaskan sebelumnya.
(Welding Area); Area pengecatan
(Painting Area); Area perakitan
2. Sebaiknya spesifikasi komponen  Badan Standardisasi Nasional
lebih dijelaskan secara detail lagi Indonesia. 2013. Persyaratan Umum
agar konsumen (customer) bisa Instalasi Listrik (PUIL) 2011
lebih tahu. Amandemen 1. Jakarta.
3. Mensimulasikan semua area  Badan Standardisasi Nasional
dengan DIALUX untuk Indonesia (2011). Konservasi Energi
mengetahui perbandingan luminasi Pada Sistem Pencahayaan. Diakses
dan perhitungan titik lampu dengan pada 17 Juni 2019 dari
perhitungan secara teknis seperti http://www.bsn.go.id/
yang sudah Penulis paparkan.  Dyah Ayu K.S. 2018. Modul
Perencanaan Instalasi Listrik Pada
Bangunan Gedung. Yogyakarta:
5. DAFTAR PUSTAKA
Universitas Negeri Yogyakarta.
 PT. Mega Andalan Kalasan (2018).
 Muhaimin.2001.Teknologi
Hospital Equipment. Diakses pada 10
Pencahayaan.Bandung: PT. Refika
Mei 2019 dari https://www.mak-
Aditama.
techno.com/id/produk.html
 PT. Sucaco Tbk (2017). Catalogue
Instrument Cable. Diakses pada 10
Mei 2019 dari
https://www.sucaco.com/instrumentati
on.php
 Catalogue, ABB (2017). Miniatur
Circuit Breaker Catalogue. Diakses
pada 15 Mei 2019 dari
https://library.e.abb.com/public
 Philips LED, Catalogue (2018). Philips
LED Lighting. Diakses pada 22 Mei
2019 dari
http://www.lighting.philips.com/main/
prof
 DJK, ESDM (2014). Persyaratan
Umum Instalasi Listrik. Diakses pada
27 April 2018 dari
http://www.djk.esdm.go.id/pdf
 Muliyamin Nabi. 2013. Perencanaan
Instalasi Penerangan Dan Tenaga
Listrik Pada Gedung Teknik Mesin
Politeknik Negeri Malang. Skripsi.
Malang: Politeknik Negeri Malang

You might also like