Showing posts with label Donat. Show all posts
Showing posts with label Donat. Show all posts

Sunday, September 11, 2011

Donuts with "O"

Apa jadinya jika donat tidak diberi lubang di tengah?

Aku pernah membaca cerita tentang seseorang yang dikritik keluarganya karena roti yang dibuatnya selalu mentah di bagian tengah. Karena gemas, orang itu melubangi rotinya di bagian tengah dan menggorengnya. Konon begitulah munculnya donat yang pertama kali.

Pesanan ini datang dari teman persekutuan. Dari bahan roti yang sama tetapi dengan 2 topping yang berbeda. Donat kentang ini bikinan asistenku yang memang jago membuat donat.
Donat Coklat

Donat Keju

Meskipun wajahnya tidak semulus donat bikinan mall, rasanya enyakkk. Apalagi ketika masih keluar dari penggorengan.

Paiton, 11 September 2011

Monday, February 23, 2009

Donat Beku

Sewaktu membuat donat kelinci, sengaja aku sisakan ½ resep untuk percobaan donat beku. Setelah adonan diistirahatkan selama 10 menit, langsung ditimbang sebesar 30 gram lalu dibundar-bundari, tata di loyang yang sudah ditaburi terigu dan langsung masuk freezer. Selang beberapa jam, aku cek ... oh, sudah beku dan keras. Sip, sesuai rencana. Peragian juga berhenti, terlihat dari besar adonan yang tidak bertambah.

Tadinya berencana mengeluarkan donat beku ini hari Senin subuh untuk bekal ke sekolah & ke kantor. Nyatanya aku bangun terlambat. Mau ngurusin donat, wah mana sempaat. So aku biarkan saja sampai hari Selasa.

Selasa sore, adonan aku keluarkan dari freezer, diletakkan begitu saja di atas meja makan supaya adonan kembali ke suhu ruangan. Tetangga sebelah datang untuk ngobrol, kira-kira sudah 2 jam, aku tengokin ke meja. Lho lho lho ... kok udah ngembang adonannya. Wah, kudu cepat masuk penggorengan nih.

Tanpa ba, bi, bu aku bolongin donatnya satu satu. Udah nggak sempat lagi untuk menggilas (lagian aku agak takut kalo adonan over fermented dan malah ambles kalo digilas). Pasang wajan, masukkan minyak, panaskan sebentar lalu masukkan adonan donat. Setelah satu sisi kuning, balik donatnya. Satu sisi lagi kuning, angkat.

Inilah hasilnya.


Komentar: karena adonan donatnya kadung over fermented, tekstur jadi rada kempes, nggak mentul-mentul galak kayak adonan hari sebelumnya. Waktu defrost ternyata tidak selama yang kubayangkan, cukup 30-60 menit saja (tergantung besar adonan). Soal rasa nggak masalah, tetap enak, apalagi kalo sudah ditambahi topping ... akan sulit dibedakan dengan donat yang dibuat sekali jadi.

Pesanku, kalo mau menggunakan metode donat beku ini, pasang timer biar nggak kebablasan karena asyik mengerjakan aktivitas yang lain :))

Paiton, 24 Februari 2009

Saturday, February 21, 2009

Donat Kelinci

Waktu mengikuti even Donat Week NCC, beberapa kali aku memancing teman-teman milis untuk membuat kreasi donat sayuran. Menjelang injury time, belum ada juga yang laporan kreasi yang satu ini. Akhirnya aku membulatkan tekad untuk mewujudkannya sendiri. Ternyata, oh ternyata, aku kalah langkah dari Camelia, miss host yang baik hati. Lihat nih kreasinya di sini. Dia juga pakai quick melt cheese dan black pepper. Haha, kok pikiran kita sama ya Mel ...

Berhubung semua bahan sudah lengkap, tetap kulanjutkan niatku untuk membuat donat sayuran. Nama "donat kelinci" kuculik paksa dari Camelia karena aku suka banget dengan istilah ciptaan dia ini, kedengarannya komersil dan mengundang rasa ingin tahu hehe...

Resep dasarnya pakai resep donat kentang NCC. Sayurannya pakai brokoli, wortel diparut halus, dan sawi cincang. Digilingnya pakai Concerto jadi lengan nggak terlalu pegel. Warna adonannya jadi lucu, berbintik-bintik jingga dan hijau seperti adonan bakwan jagung. Di tahap ini Naomi pengen gabung terus, jadilah satu engkol kami kayuh berdua. Adonan relatif lebih basah dibandingkan dengan adonan donat kentang biasa. Solusinya apa? Tambahi tepung terigu sekitar 1-2 sendok makan sampai adonan nggak lengket lagi. Ini foto adonan setelah kalis elastis. Adonan tidak lengket di tangan dan bila ditarik, tidak mudah putus.



Satu resep jadi 14 buah donat ukuran 50 gram dan 12 buah donat ukuran 30 gram (lebih kurang, soalnya nggak pake timbangan digital). Yang ukuran kecil sengaja aku masukkan freezer, percobaan bikin donat beku untuk dimakan hari Senin pagi (buat bekal sekolah dan ke kantor). Menurut teman-teman, kalau hanya dimasukkan ke kulkas lemari bawah, proses fermentasi tetap berjalan terus.



Toppingnya bisa dikreasikan sesuai selera. Mau pake taburan gula halus, coklat meses, selai, keju, terserah deh. Donat ini cocok dipadukan baik dengan topping yang berasa manis maupun asin.

Rasanya? Semua bilang enakkkk. Naomi, bapaknya, Gary anak tetangga, aku dan 2 asisten melahap semua yang tersedia dalam waktu kurang dari 2 jam! Yang topping coklat lebih digemari dari yang keju. Usual story at my home :)

Untuk yang ingin mencoba, ini resepnya ya. Ibu-ibu nggak usah kuatir, rasa sayurannya tersamarkan sama sekali jadi tidak susah menyuruh anak untuk memakannya.

DONAT KELINCI

:: Ditulis oleh Shirley ::



Bahan-bahan:

500 gr Tepung protein tinggi (Cakra Kembar) + 25 gr untuk taburan & tambahan jika adonan lengket
50 gr Susu bubuk
11 gr Ragi instan (Fermipan)
150 gr Kentang, kukus, lumatkan sampai benar2 halus, dinginkan
100 gr Gula pasir
60 gr Mentega (Orchid, unsalted, biarkan di suhu ruangan)
½ sdt Garam
4 btr Kuning telur (uk. sedang)
100 hingga 125 ml Air dingin (penggunaan air disesuaikan dengan kebutuhan adonan)
50 gr Wortel, diparut halus, sisihkan
30 gr Brokoli, buang batangnya, cincang halus
3 lembar Sawi, cincang lembut, letakkan di mangkok bersama brokoli, kukus sebentar untuk mematangkan dan menghilangkan bau langu (aku mengukusnya bersama dengan kentang, kurang lebih 10 menit)

Cara Membuat:

1. Masukkan tepung, susu bubuk, ragi, kentang lumat, gula pasir dan kuning telur ke dalam wadah, aduk & uleni sambil masukkan air sedikit demi sedikit (jangan langsung dituang, sisakan air 50 ml untuk berjaga-jaga jika adonan terlalu kering).

2. Setelah adonan setengah kalis (sudah tercampur rata), masukkan garam dan mentega. Catatan: jangan pernah memasukkan garam dan ragi bersamaan karena ragi akan mati bila bersentuhan dengan garam. Uleni hingga kalis. Jika adonan terlalu lengket, tambahkan terigu sedikit sedikit. Jika terlalu kering, tambahkan air sedikit sedikit. Jika menggunakan Concerto, waktu mengaduk sekitar 20 menit.

3. Bulatkan adonan, letakkan di meja yang telah ditaburi sedikit terigu, tutupi dengan plastik atau serbet. Biarkan selama 10 menit.

4. Bagi-bagi menjadi adonan dengan berat 50 gram, pulung hingga berbentuk bulat. Diamkan 20 menit hingga mengembang. Asumsi: cuaca cerah dan lembab. Pada cuaca mendung atau musim dingin, peragian akan membutuhkan waktu yang lebih lama. Bisa dibantu dengan melakukan proofing, caranya letakkan sebaskom air hangat di dalam tempat tertutup misal oven, letakkan loyang berisi adonan di atasnya. Awas jangan terlalu panas juga karena ragi mati pada suhu 40 °C. Proofing yang ideal terjadi pada kisaran suhu 26 hingga 28 °C dengan kelembaban 80 persen.

5. Gilas untuk membuang gas dari adonan lalu cetak sesuai selera dan lubangi tengahnya. Adonan hasil "pembolongan" tidak perlu dibulat-bulatkan lagi, langsung saja coblos tengahnya dengan jari untuk menghasilkan donat super mini atau sate donat (donat sunduk kalo istilah Paiton).


6. Goreng dengan minyak panas sedang (kalau terlalu panas matikan api sebentar). Saat menggoreng adonan tidak perlu dibalik-balik seperti menggoreng tempe ya. Biarkan saja matang satu sisi (sampai berwarna kuning) lalu balik satu kali hingga matang sisi satunya. Angkat dan tiriskan dari minyak.




7. Penyelesaian: sesuai selera masing-masing.

Untuk topping keju aku menggunakan Kraft Quick Melt parut 50 gram dan susu cair 50 ml, panaskan sebentar di microwave lalu aduk2 hingga larut, bubuhi merica hitam dan seujung sendok teh oregano & basil.
Untuk topping coklat, 50 gram dark cooking chocolate (misal Collata) dicincang lalu cairkan, campur dengan 50 ml susu cair. Penambahan susu cair ini akan membuat coklat berwarna mengkilap dan topping tidak mudah kering.

Ini ekspresi anak-anak setelah pesta donat. Pastinya kenyanggg!




Paiton, 21 Februari 2009

Saturday, January 31, 2009

Donat Kentang Empuk Enak

Minggu ini tantangan dari milis NCC adalah membuat donat kentang. Resep yang diberikan bisa dilihat di sini dan cara membuatnya bisa dilihat di sini. Cuma untuk kali ini aku ingin menggunakan resep andalan sendiri. Kalau dibandingkan, donat NCC menggunakan susu bubuk sedangkan resepku tidak, sementara proses pembuatannya kurang lebih sama.

Untuk urusan bikin donat, aku beruntung memiliki asisten yang mahir dan kuat menguleni adonan sampai kalis. Maklum ... mixer heavy duty belum terbeli sementara badan suka pegel kalo banting2 adonan (duh, alasan ... kan sudah punya bread maker Concerto). So .... donat ini dibikin murni dengan tenaga tangan tanpa bantuan mixer atau alat apa pun.

Tadinya donat ini dimaksudkan sebagai suguhan untuk kelompok ibu-ibu komplek yang berniat menjenguk suami yang baru keluar dari rumah sakit. Ternyata acara batal, mungkin karena hujan turun dan akhir pekan pula. Sempat bingung bagaimana caranya menghabiskan donat sebegitu banyak. Bagaimana tidak, terigunya saja 800 gram, belum bahan-bahan basah lainnya. Akhirnya separuh donat yang sudah digoreng dimasukkan ke dalam kulkas untuk dinikmati keesokan harinya. Separuhnya lagi dicelup ke ganache cair tanpa tambahan apa-apa lagi.

Duh, rupanya kekuatiranku tidak terbukti. Karena rasanya yang empuk dan topping coklatnya yang enak, dalam waktu sekejab donat-donat ini sudah lenyap nyap nyap disantap oleh anak-suami-tetangga. Hati jadi senang. Siapa bilang donat homemade kalah pamor dari donat bermerek.

Untuk yang ingin mencoba, berikut resepnya.

DONAT KENTANG
:: Ditulis oleh Shirley


Bahan-bahan:
1 kg Tepung terigu protein tinggi (Cakra)
½ kg Kentang, dikukus, dihaluskan lalu didinginkan
150 gram Margarin (Blue Band)
250 gram Gula pasir
11 gram Ragi instan (Fermipan)
4 butir Telur utuh



Cara Membuat:

1. Campur semua bahan termasuk kentang halus lalu uleni sampai kalis. Istirahatkan selama 10 menit.
2. Bagi adonan sesuai selera (karena nggak punya timbangan digital sih. Kalo untuk dijual, kira2 40 gram lah).
3. Bulat-bulatkan adonan, diamkan lagi selama 10 menit.
4. Lubangi setiap donat
5. Goreng dengan minyak goreng panas sedang.
6. Hiasi dengan topping sesuai selera: gula halus, ganache cair, meisyes, mentega + parutan susu, dan lain-lain.

Nah ... sekarang boleh dong aku masang logo Donat Week NCC hehe. Dari keenam logo yang disediakan oleh Ina Larizz, aku memilih yang paling mendekati hasil aslinya.

Hmmmm, mareee!

Paiton, 30 Januari 2009

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...